ANINDYA VANISHA adalah nama ku, kata bunda ku nama ANINDYA artinya (Sangat sempurna), dengan arti nama itu, bunda ku berharap jika kelak aku menjadi wanita sempurna di dalam keluarga.
Aku sering di sapa anin, kini usia ku 21 tahun, aku mempunyai 1 abang dan 1 kakak. abang ku bernama REVAN SANJAYA (27 tahun) dan kakak ku bernama NATASYA FIRDA (25 tahun).
Aku baru saja lulus dari universitas ternama, hasil dari kerja keras ku tanpa membebani orang tua. kehidupan ku tidak kaya raya tidak juga susah, bisa di bilang hidup ku cukup lah, karna semua nya tercukupi tanpa merasa kekurangan termasuk kasih sayang.
❤❤❤
Kisah di mulai...
Hari ini anin bergegas membereskan semua barang barang nya, karna anin akan menemui keluarga di kampung halaman.
Anin memilih untuk menaiki pesawat, agar perjalanan lebih cepat dan anin bisa melepas rindu dengan keluarga nya.
Tiket pesawat sudah di pesan anin via Online untuk memudahkan dirinya, agar tak perlu mengantri saat membeli tiket.
Saat ini anin sudah duduk di dalam pesawat, bersandar sambil melihat awan yang putih kebiru biruan, mata anin melihat arloji yang melingkar di tangan nya, 45 menit sudah anin berada di dalam pesawat.
Detik demi detik tanpa terasa akhir nya pesawat sudah mendarat dengan selamat di tempat tujuan para penumpang nya.
***
Dengan perasaan gembira anin menggeret koper nya yang sudah sampai depan rumah.
Mata anin berbinar, saat melihat sosok yang sangat di rindukan saat di tanah perantauan.
Anin melepas koper nya, lalu berlari "Bunda......"Jerit anin langsung memeluk bunda.
"Anin...." bunda membalas pelukan anin.
Anin melepas pelukan dari bunda, lalu mata anin beralih ke arah natasya "Kakak" Pelukan anin berpindah ke arah natasya yaitu kakak yang paling anin sayangi.
"Maafin anin...gak bisa hadir di acara pernikahan kakak" Ucap anin merasa bersalah.
Anin melepas pelukan nya dari natasya "Anin ada sesuatu buat kakak" Anin merogoh tas nya dan mengambil satu buah kotak yang di padukan warna merah.
"Semoga kakak suka" Anin memberikan kotak itu kepada natasya.
"Apa ini? Wah ini sangat cantik, kakak sangat suka!" Natasya membuka kotak yang di berikan anin dan isi nya satu buah kalung.
"Kakak suka? kakak gak marahkan karna aku gak hadir di pesta kakak?" Tanya anin.
"Pertanyaan mu terlalu banyak dek! yang mana yang kakak jawab dulu?" Natasya mencubit pipi anin.
"Emmmm kakak gak marah sama anin kan?" Tanya anin.
"Kakak gak marah...tetapi anin harus kasi tau ke kakak, kenapa anin gak bisa hadir ke pesta kakak?" Tanya natasya.
"Natasya..." Ucap bunda.
"Biar adek mu beres beres dulu, mandi, makan dan istirahat, lihat lah bunda sudah tak tahan dengan aroma anin" Bunda mencubit hidungnya dengan dua jarinya.
"Iiiihhhh bunda...." Rengek anin.
"Kakak aku mandi dulu oke! setelah itu kita akan bicara di belakang rumah.
"Mmmmuuuuaaaachhhh" Anin mencium pipi kakak nya.
"Mmmuuuaaaccchhhhhh" Anin mencium pipi bunda nya.
***
Tok tok tok tok...
"Anin....cepetan, kamu mandi atau betapa sih kok lama banget?" Natasya mengetuk pintu kamar anin.
"Sebentar lagi kak....." Jerit anin dari dalam kamar.
"Cepatan ya dek, bunda udah nunggu di meja makan" Balas natasya dari luar kamar.
"Oke kak!" Jawab anin.
Setelah selesai, anin segera keluar dari kamar nya dan menuju meja makan, sudah ada bunda, ayah dan natasya yang menunggu di meja makan.
Anin menatap makanan yang sudah tersaji dengan rapi di atas meja makan "Sangat enak." Batin anin.
"Ayah...." Sapa anin.
"Diam dan makan! Jangan berisik anak kecil" Ucap ayah dengan sedikit tawa.
"aku bukan anak kecil ayah, aku sudah dewasa." Balas anin dan mereka yang berada di meja makan tertawa karna mendengar ucapan anin.
"Sini dek" Natasya menarik kursi di samping nya.
Anin melirik kursi yang di tarik natasya, tanpa pikir panjang anin segera duduk, di meja makan mereka saling berbagi cerita, hangat dan penuh kasih sayang, itulah yang mereka saat ini.
Keluarga anin memang bukan keluarga yang kaya raya, tetapi keluarga mereka adalah keluarga yang sangat bahagia itu semua di pupuk dengan kasih sayang.
Ayah anin sedari dulu slalu menerapkan sama anak anak nya BAHWA BAHAGIA JANGAN DI UKUR DARI HARTA.
Selesai makan, anin dan natasya melangkah ke arah halaman belakang rumah, halaman yang terlihat cukup luas, bersih dan di tanami beberapa bunga cukup membuat nyaman berada di tempat itu.
Dulu anin sering menghabiskan waktu nya di halaman belakang, tepat nya duduk di ayunan besi, sekedar menghabiskan waktu hanya dengan membaca buku.
Natasya dan anin yang sedang duduk berdua, tepatnya di ayunan besi. Mereka saling berbagi cerita dan bercanda bersama. Terlihat dari raut wajah anin dan natasya mereka begitu gembira sampai terkadang suara tawa mereka terdengar sampai kedalam rumah.
"Kamu ingat gak dek, waktu masa SMA dulu radit ngejar ngejar kamu, sampai dia datang ke rumah waktu malam dan waktu itu bertemu dengan bang revan" Ucap natasya.
"Hahahaha aku ingat kak, waktu itu radit di ancam kak revan, jika mendekati adik ku lagi, ku pastikan kau pulang tinggal nama kata kak revan begitu ke radit dan saat itu radit hanya berani bertemu dengan ku di sekolah" Anin tertawa.
"Hahahahahahahaha..... bagaimana kabar dia sekarang dek?" Tanya natasya
"Kemarin aku sempat bertemu dia kak, hanya sekedar sapa aja, dia semakin terlihat tampan dan gagah kak, tapi sayang nya....." Anin seperti ragu meneruskan ucapan nya.
"Sayang nya kenapa????" Tanya natasya ragu.
"Dia tidak meminta nomor ponsel ku atau menjadikan aku istri nya hahahahahaha" Anin tertawa.
"Hahahaha kakak kira apaan! mungkin dia lupa kali dek, karna kan udah lama gak ketemu kamu, terus pas ketemu lupa deh minta nomor ponsel kamu, karna keseruan ngobrol" Ucap natasya.
"Haiiii adik kecil...." Suara seorang pria seperti tak asing di telinga anin dan natasya.
Anin dan natasya melihat ke arah sumber suara itu.
"Abang......." Anin berlari dan memeluk abang nya.
"Kenapa kamu tak mengabari abang terlebih dahulu, jika ingin kembali!" Ucap revan.
"Hehehehe kenapa? abang kangen ya sama adik abang yang lucu dan imut ini" Goda anin.
"Hahahaha ke GR an kamu!" Revan mencubit hidung anin.
"Abang....di mana keisya dan kak silvi?" Tanya anin menanyakan kakak ipar dan keponakan nya.
"Di dalam.... Anin, natasya kita masuk ngobrol di dalam yuk" Ajak revan agar kedua adik nya masuk ke dalam rumah.
❤❤❤
Anin, natasya dan revan masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu. anin dan natasya menyapa dan mencium tangan kakak ipar nya.
"Tante..... kucing ini boleh ga keisya bawa pulang" ucap bocah umur 4 tahun yaitu keponakan anin.
"Kalok ini ga boleh, ini pengganti teman tante jika kak natasya dan bang revan ga di rumah" mengambil kucing yang di pegang keisya.
"Yaahhhh....." Keisya kecewa.
"Tapi keisya mau ini...." Rengek keisya.
"Nanti akan tante belikan kucing seperti ini untuk keisya yang imut ini" Anin mencubit gemas pipi keisya.
"Benar? tante janji?" Keisya mengajungkan jari kelingking nya.
"Janji" anin menyambut jari kelingking keisya.
"Siapa nama kucing ini tante?" Tanya keisya mengelus kucing di pangkuan anin.
"Nama nya....momo" ucap anin.
"Kok momo sih tante?" Tanya keisya dengan heran.
"Karna kucing ini buntel dan montok, makanya tante kasi nama nya momo yang berarti MONTOK" Jawab anin.
"Dek...kapan kamu akan kembali ke kota?" Tanya revan.
"Minggu depan bang" jawab anin mengelus kucing di pangkuan nya.
"Terlalu cepat nak" sambung bunda.
"Anin kan kerja bun...." anin belum selesai bicara di potong natasya.
"Bunda...anin kan baru masuk kerja beberapa bulan, cuti seminggu itu sudah cukup banyak loh bu" Sambung natasya menenangkan bunda nya.
"Bunda....revan pamit dulu ya" Pamit revan.
"Kok cepat banget bang" Ucap natasya.
"Iya...baru juga sampai bang" Sambung anin.
"Ada yang pekerjaan yang harus abang selesaikan adik adik ku sayang" Revan merangkul 2 adik nya.
"Abang akan main kemari lagi nanti, jaga ibu kita ya" Pesan abang kepada dua adik nya.
"Siap bosss hehehe" Anin dan nastasya serentak.
"Tante...jaga momo ya, jangan lupa! belikan keisya momo yang baru ya" Keisya mengelus kucing yang berada di pangkuan.
"Iya keisya" Anin mencubit pipi keisya dengan gemas.
Revan, silvi dan keisya pun pamit untuk pulang, mengendarai mobil mereka sendiri.
❤❤❤
"Kakak....anin tidur sini ya" Anin menaiki tempat tidur.
"Ssuuuttttttt" Jari telunjuk natasya berada di mulut, mengisyaratkan anin untuk tidak berisik.
"Iya mas....jangan lupa makan dan jaga kesehatan, love you, assalamu'alaikum" Ucap natasya memegang HP yang berada dekat di telinga nya.
"Walaikum salam sayang mmmmuuuuaaaccchhh" Balas dari sambungan telpon.
"Cciiieeee yang baru telponan sama suami tersayang nya" Ucap anin.
"Iiihhhh...kamu ini dek, seperti anak kecil aja" Nastasya mencubit hidung anin.
"Anin kan seperti anak kecil hanya di rumah kak, jika di luar anin adalah anak yang mandiri dan tegas kak!" Jelas anin membela diri.
"Kak bagaimana waktu kakak pesta? tadi anin melihat melihat album foto kakak, kakak terlihat sangat bahagia" Anin menatap natasya.
"Mmmm....kamu tau dek, pernikahan kakak dan kenath itu adalah impian kakak, kakak sangat bahagia punya pendamping hidup seperti kenath, dia baik, penyayang dan lemah lembut terhadap kakak" Jelas natasya kepala nya bersender di balkon tempat tidur.
"Kakak sangat beruntung......tapi sayang....mmmm aku tak bisa hadir" Raut wajah anin sedih.
"Kakak tau...meski kamu gak hadi di pesta kakak, tapi doa kamu gak pernah putus buat kakak, menurut kakak itu sudah lebih dari cukup" Natasya merangkul anin dan kepala anin bersender di bahu natasya.
"Kapan aku bisa ketemu kakak ipar kak, aku jadi pengen kita makan bareng seperti waktu kakak pacaran dulu" Ucap anin.
"Emmm.... 2 hari lagi suami kakak pulang dek, kita akan makan bersama, bercanda bersama seperti dulu" Kata natasya.
"Kita tidur ya, udah malam!" Sambung natasya.
"Oke kak! Selamat malam. mmmuuuaaacchhh" Anin mencium pipi natasya.
"Selamat adek kecil ku, mmuuuaaacchhh" Natasya mencium dahi anin.
❤❤❤
...AWAN MEMBIRU, BURUNG BURUNG BERKICAU DI PAGI HARI, BERTERBANGAN KESANA KEMARI SALING MENGEJAR. SEMILIR ANGIN MENGHIASI SUASAN PAGI INI....
Anin bergegas dari tempat tidur kakak menuju kamar nya, karna hari ini dia dan kakak nya akan pergi ke mall untuk bermain dan berbelanja.
"Kakak udah selesai belum?" Tanya anin memasuki kamar nya.
"Udah dek, kita naik apa?" Tanya natasya melihat anin.
"Naik sepeda motor aja yuk kak!" Ajak anin.
"Boleh" Ucap Natasya.
"Kita pamit sama bunda dulu ya dek!" Sambung natasya.
❤❤❤
Bunda dan ayah terlihat duduk di ruang tamu, berada di tempat duduk yang sama tetapi mereka tak bercerita, mereka terlihat sedang membaca majalah dan ayah menikmati kopi panas.
"Bunda....." Sapa anin dan natasya berada di kanan dan kiri bunda nya.
"Uuuppppp" Bunda memegang dada nya.
"Uuhhhh kalian ngagetin bunda aja" Sambung bunda.
"Mmmuuaaacchhhh" Anin dan natasya mencium pipi bunda nya.
"Ayah......" Anin dan natasya berpindah pandangan melihat ayah nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!