Pagi ini Dion sudah siap untuk berangkat sekolah, ia berangkat sekolah dengan motor nya yang berkapasitas dua ratus lima puluh cc.
Dion melaju kan kecepatan motor nya, bukan karna takut terlambat, tapi memang sudah kebiasaan nya untuk kebut -kebutan di jalan raya, mengingat ia merupakan raider jalanan.
Tiba di sekolah nya, Dion selalu di sambut kelima teman nya, Bram, Haris, Yuda, Rangga,dan Trya, mereka adalah teman sekolah, sekaligus teman geng motor nya.
Amanda merupakan gadis paling cantik di sekolah itu, tapi Amanda merupakan gabetan Bram, meski Bram tak terlalu ganteng, tapi Bram merupakan pria yang paling kaya di sekolah tersebut.
Dion merupakan ketua Osis di sekolah nya, selain itu ia juga anggota club basket propinsi, meski hanya junior, Dion dan tim nya sering kali menang dalam perlombaan tingkat propinsi.
Wajah yang ganteng, sifat yang cool, menjadi kan Dion banyak di gemari cewek-cewek sebaya nya, meski terlihat sering jalan dengan gonta ganti pasangan, namun Dion bukan lah orang suka terikat, ia malas punya pacar,ngak bebas katanya.
Sebenar nya Dion menyukai Amanda dan Amanda pun menyukai Dion, Tapi Amanda adalah gebetan nya Bram, jadi sebagai sahabat, Dion tak mau menyalip.
Alasan nya masih jomblo sampai sekarang iya lah, ia belum menemukan sosok yang membuat nya nyaman.
Ia Sering kali menemukan ketidak cocokan nya pada cewek yang mendekati nya.
Bell berbunyi pertanda waktu istirahat mereka, Dion pun mengambil bola basket nya, dan bermain di lapangan basket yang ada di sekolah, bersama teman- teman nya.
Alhasil cewek cewek yang melihat permainan basket Dion pun bersorak, dan mereka asyik menonton sampai lupa untuk ke kantin.
Setelah bell kembali berbunyi, dan Dion dan teman-temanya berhenti bermain, baru lah mereka sadar, dan perut mereka pun menjadi keroncongan.
Ada satu cewek yang bernama Dara, Dara merupakan cewek yang agresif, tomboi dan sangat menyukai Dion.
Meski beberapa kali menembak Dion, dan di tolak, Dara tak pernah menyerah.
**
Waktu pulang sekolah Tiba, Dion dan teman teman nya, tak langsung pulang karna sebagai ketua Osis Dion Harus menandatangani Undangan perlombaan antar sekolah saat tujuh belasan.
"Dion, kamu jadi ngak ngetrek nanti malam?" Tanya Bram.
"Ngak tau Bram, ummi aku ngajak aku pengajian nanti malam " ujar Dion pelan karna ia malu, jika ketahuan di ajak ummi nya pengajian.
"Dion, Dion anak geng motor ikut pengajian, ngak malu sama suara motor lo," ujar Bram.
"Itu dia masalah nya, aku bisa aja, bilang sama ummi pergi pengajian, tapi kan orang pengajian pakai sarung, baju koko dan kopiah, kalau aku ngetrek pakai baju gituan, apa kata orang," ujar Dion bercanda.
"Makin parah aja ummi lo Dion," ujar Bram meledek.
"Masih muda kaya kita ini,seneng-seneng dulu, gila gila an dulu, nanti kalau udah tuan dikit baru insaf ,"tambah nya Bram.
"Liat bokap dan nyokap gue, ngak pernah nyuruh gue ngaji, " ujar Bram bangga.
"Ya, iya lah lo bukan muslim, bego."Dion
"Lo, ke gereja aja waktu misa natal aja, itu pun di paksa nyokap lo, heran gue bapak lo pastur, punya anak kayak lo, gimana ceritanya,"sahut Dion.
"lo juga, Abi lo tu ustad, lo nya begajolan, kalau gue punya anak kaya' lo, udah gue timbun lo." Bram membalas.
Kemudian mereka berhenti bercanda ketika Dara dan Amanda datang menghampiri.
"Hai, Dion jadi ngak kamu,ngetrek malam ini?" tanya Dara.
"Aku ikut ya?" tambah nya lagi.
"Ngak jadi," jawab Dion jutek.
"Kenapa emang nya?"tanya Dara kecewa.
"Dion di suruh nyokap nya ikut pengajian malam ini," jawab Bram spontan.
"Haa." Dara dan Amanda terkejut.
Kemudian Dion menendang pelan ke arah betis Bram sambil bersungut.
"Diam lo,"ujar Dion pelan.
"Kalau aku sih, jadi," ujar Bram
"Amanda kamu ikut aku ya." Bram menawar kan.
"Kamu pengajian nya di rumah Pak Hussein kan Dion?" tanya Amanda dengan yakin pada Dion.
"Kok tahu?" jawab Dion berlagak cuek.
"Pak Hussein itu kan paman Aku, " jawab Amanda.
"Rumah kamu kan, ngak jauh dari rumah Pak Hussein." Amanda menebak.
"Kok,tau ?" tanya Dion lagi.
"Aku sering lihat kamu, waktu aku berkunjung kerumah Pak Hussein,"jawab Amanda semangat.
"Malam nanti, aku juga kesana," ujar amanda menjelas kan.
"Kalau Aku sih, masih ngak tau,kalau di paksa ummi, ya aku pergi, kalau engak ya paling aku di kunciin di rumah, biar aku ngak keluyuran."jawab nya.
"Udah yon, kita pergi aja ke pengajian, aku juga ikut," kata Bram membujuk Dion.
"Emang kamu bisa baca Qur'an Bram ?" tanya Dion.
"Ngak Yon," jawab Bram singkat.
"Ya, udah kita dirumah aja, aku juga malas pergi," sahut Dion.
"Kita pulang yuk,"ajak Amanda pada Dara.
"Tunggu Amanda,!"seru Bram.
"Aku yang nganter kamu ya,?"tanya Bram.
Amanda hanya mengangguk, dalam hati nya iya inggin sekali di antar Dion.
"Yon, aku numpang sama kamu ya,"pinta Dara.
"iya " jawab Dion singkat.
Dan betapa senang nya hati Dara, bisa berboncengan dengan cowok paling keren di sekolah.
Berbanding terbalik dengan Amanda, Amanda merasa cemburu pada Dara yang sering di antar pulang oleh Dion, meski mereka tidak pacaran.
Amanda ingin sekali berada di tempat Dara,dan memeluk Dion dari belakang. Bahkan Dion seperti nya menghindari diri nya.
Iya tak tahu harus bagai mana lagi mencari perhatian Dion.
***
Malam hari nya, Yuda ,bram, haris Rangga, dan Trya sudah bersiap tapi saat mereka memulai lomba tiba- tiba mereka melihat Dion yang baru saja Tiba.
"Jadi juga lo, datang yon," sahut mereka serempak.
"Jadi, tapi gue ngak bisa lama, sebelum ummi pulang harus sudah sampai dirumah,"jawab Dion.
"Ya kalau gitu, cuma satu putaran aja yon," kata Rangga.
"Ngak apa lah, itung -itung pemanasan," jawab Dion.Kemudian iya langsung melaju dengan motor nya dan di ikuti yang lain.
Setelah satu putaran Dion kemudian memutus kan langsung pulang,dan saat menuju Rumah nya, ia melihat Amanda yang berjalan sendiri.
Ia pun menghampiri Amanda,
"Mau kemana Amanda ,kok sendiri aja? "tanya Dion.
"Mau pulang, nunggu jemputan, karna lama, jadi aku putus kan untuk berjalan kaki dulu,"jawab Amanda.
"Ya udah aku antar," usul Dion.
pucuk di cinta ulam pun tiba,tanpa berpikir panjang lagi Amanda pun setuju. Akhir nya jadi juga aku jalan sama Dion, meski hanya sebentar pikir nya dalam hati.
Amanda pun memeluk erat Dion, ia seperti terbang ke langit tinggi, perasaan nya menari-nari bersama bintang pada malam itu.
Amira seorang gadis berbakat di seni lukis, ia bahkan pernah mengadakan pameran tunggal lukisan nya.
Amira adalah mahasiswi di jurusan kesenian di sebuah universitas ternama.
Meski baru semester pertama, Amira sudah menjadi buah bibir karna karya nya di seantero kampus.
Maklum saja, darah seni begitu kuat mengalir di tubuh nya. Ayah nya juga seorang seniman lukis termasyur, dan ibu nya seorang penari jaipongan yang terkenal bahkan di internasional, kini ibu nya membuka sekolah tari di kota tempat tinggal nya.
Karna keahlianya, iya di minta untuk mengadakan pameran tungal lukisan nya, pada festifal seni dan budaya, yang akan berlangsung minggu depan.Koleksi lukisan nya sudah mencapai puluhan.
AMIRA CAHAYA PUTRI itu merupakan nama asli nya, tapi iya selalu memberi signature dengan nama CAHAYA PUTRI.
Sejak SMA, Amira sudah di tunang kan dengan Raihan, anak dari teman ayah nya, seperti sudah menjadi tradisi, ayah dan ibu nya juga di jodoh kan, begitu pun nenek dan kakek nya.
Bagi Amira iya tak keberatan jika di jodoh kan dengan Raihan.Raihan merupakan sosok lelaki yang baik, sabar dan pengertian selain itu,Raihan juga sosok yang ganteng.
Raihan juga merupakan dosen muda di kampus nya, meski sering bertemu, mereka tak pernah menggumbar kemesraan.
Mereka akan merencana kan menikah jika, Raihan telah menyelesai kan program Stara Dua nya.
Keluarga Amira amat menjunjung adat dan budaya, meski mereka berpendidikan tinggi.
Sudah sebulan Amira sibuk mempersiap kan pameran lukisan nya, sehingga iya jarang sekali bertemu Raihan, maklum saja, ini adalah tonggak pertama untuk menuju kesuksesan.
Amira sibuk dengan cat dan kanfas nya.Iya bahkan tak nenyadari kedatangan Raihan yang mengendap ngendap.
Raihan mendekati Amira kemudian iya menutup mata nya, Amira sangat tahu bahwa Raihan yang menutup mata nya.
Meski mata nya tertutup, Amira tetap melanjut kan lukisan nya.dan membuat Raihan semakin kagum akan ke bolehan calon istri nya tersebut.
"Boleh juga kamu Amira, meski dengan mata tertutup kamu masih bisa mengekspresi kan lukisan mu di atas kanfas,"ujar Raihan memuji
"Melukis itu jiwa ku, kanfas itu tubuh ku, kuas dan cat adalah jari jemari ku, jadi meski pun aku tak melihat, aku tetap bisa melakukan nya, karna aku mengenal nya sama seperti aku mengenal diri ku sendiri," jawab Amira cerdas.
"Ayolah Amira, aku juga butuh waktu bersama mu, bukan hanya kanfas mu ini,"ungkap Raihan.
"Kita jalan yuk, ini kan malam minggu," ajak Raihan lagi.
Kemudian Amira melepas celemek nya dan mencuci tangan nya.
"Aku bersiap dulu ya, Mas,"
Kemudian Amira masuk ke kamar nya, mengganti baju dan bersiap.
Sementara Raihan sibuk memperhatikan lukisan-lukisan Amira. ia melihat sambil berdecak kagum, ia sungguh beruntung karna memiliki calon istri yang berbakat.
Amira memang benar, lukisan memang seperti memiliki jiwa, ia heran bagai mana bisa dengan hanya mencampur beberapa warna dan mengapplikasikan nya,bisa membuat nya terlihat hidup. Sunguh sangat cerdas pikir nya.
"Ayo Mas, kita berangkat aku sudah siap," ajak Amira.
"Ayo!"ujar Raihan singkat.
Setelah berpamitan pada orang tua Amira, mereka pun pergi dengan menggunakan mobil.
Suasa Malam minggu memang berbeda, diruas jalan sudah ada kemacetan karna kepadatan kendaraan yang hilir mudik.
Raihan dan Amira pun terjebak di lampu merah, ia tak bisa maju atau pun mundur. Saat menunggu pergerakan,tiba tiba mereka di kejut kan suara knalpot motor racing.
Tak hanya satu, ternyata ada beberapa motor lagi yg sama, jumlah nya kira-kira lima sampai enam motor.
Suara motor yang bising tersebut memang milik Dion dan kawan- kawan, hampir setiap malam minggu mereka memang selalu pawai keliling kota, hingga sampai di jalan menuju luar kota, mereka saling adu kecepatan.
Padahal jalan raya di luar kota lah yang berbahaya, dan sering terjadi kecelakaan, dan merenggut banyak korban.
Tapi seperti nya itu bukan merupakan ancaman tapi tantangan bagi darah muda seperti mereka.
Melihat mereka semua, Raihan pun mengeluar kan pendapat nya.
"Dasar Anak muda sekarang, suka nya main bahaya, bahayain diri sendiri dan membahayakan orang lain pula,"ujar Raihan pada Amira yang berada di samping nya.
***
Hari ini waktu yang di tunggu oleh Amira, semua lukisan nya telah di pajang di galeri nya, tak hanya itu pentas seni budaya pun akan segera di mulai.
Berbagai pertunjukan pun akan di lakukan di panggung tersebut, tak hanya beberapa tarian daerah, tapi juga moderen dance pun akan di tampil kan di tempat tersebut.
Meski pertunjukan tersebut di khusus kan untuk pelajar dan mahasiswa tapi, pameran tersebut terbuka untuk umum .
Tak hanya hiburan, beberapa kuliner nusantara pun dapat di temui di sana.
Hari ini sekolah Dion juga ikut serta dalam pameran tersebut, mereka beramai ramai datang ke acara tersebut.
Niat mereka tak hanya menonton, tapi juga mereka berniat mencari gebetan di sana, maklum banyak pelajar dan mahasiswa berkumpul di sana.
Tak terkecuali geng Dion, mereka juga nampang di sana sambil memilih gabetan, mereka berjalan berkeliling, tanpa segaja melihat ada pameran tunggal lukisan.
Mereka pun masuk kedalam nya sambil melihat-lihat.
"wow, lukisan nya keren baget" ujar Rangga.
"Lukisan siapa ni? "tanya nya lagi.
"Lo liat di bawah kan ada signature nya," jawab Dion.
"Cahaya putri." Rangga membaca nya,
"Cahaya putri, Itu nama orang apa nama lukisan nya." Bram kembali bertanya, karna kebetulan Lukisan tersebut memanggambar seorang gadis cantik berbaju putih.
"Eh kita lihat di sana yuk," ajak haris seolah tak sabar ingin melihat lukisan pemandang yang ada di seberang nya.
"Eh tunggu,"ujar Bram,
"Yang ini juga Cahaya Putri, bearti ini nama penulis nya," jawab Bram sendiri.
"Kalau nama pelukis nya sih, aku tebak pasti orang nya cantik," ujar Bram.
"Bisa aja loh Bram," sahut yuda.
"Setahu gue, kalau lukisan nya sebagus ini, orang nya pasti punya ilmu yang mempuni, dan biasa nya juga orang yang punya ilmu yang mempuni, pasti sudah banyak pengalanan nya," ungkap yuda.
"Maksud lo tua, kan yud ?" sambar Dion.
"Ngomong aja berbelit, " ujar Dion kesal
"Iya, ni kebanyakan teori lo, yud," sahut Bram lagi.
"eh yud, kalau pelukis nya udah tua, ngapain bikin pameran di sini," sahut Dion ketus.
"Lagian ini pentas untuk pelajar dan mahasiswa, ngapain nenek pajang lukisan nya disini," jawab Bram lagi.
"Kita cari aja pelukis nya, biasa nya kan pelukis nya, stan by disini," sahut Haris.
"Lo, kira gadget kali stan by," cetus Dion.
"Eehm," suara di belakang mereka, kemudian mereka pun secara serentak menoleh.
"Hai, saya Cahaya Putri, ada yang bisa saya bantu, " tanya nya.
Tanpa basa basi lagi bram ,menyodor kan tangan nya
"Saya Bram," tukas nya.
"Saya yudha," yuda langsung menyambar tangan Amira dari Bram.dan mereka pun satu persatu memperkenal kan diri.
"Dion," Dion memperkenal kan diri tanpa berjabat tangan pada Amira.
"Ada yang bisa saya bantu ?" tanya Amira mengulangi pertanyaan nya.
"Ada mbak,no Wa nya berapa? "Sambar yudha kala itu.
"Ini kartu nama saya, kalau ada pertanyaan atau ingin belajar melukis hubungi saja nomor tersebut,"ujar Amira.
"Terima kasih "ujar Amira kemudian pergi meninggal kan mereka.
"Terima kasih sayang, eh mbak ,"ujar yudha yang gerogi.
mereka pun mentertawa kan yudha.
"Payah lo, yud baru liat cewek bening dikit aja, grogi nya minta ampun,"ujar Dion.
"Iya untung aja dia ngak dengar waktu lo bilang sayang, kalau ngak, mampus kita di gampar nya, "ujar Bram kesal.
"Ih Aku ,jadi pengen ke toilet, "tukas yudha"
"Dasar yudha, pasti pikiran nya ngeres saat liat cewek itu," ujar Bram.
"Tau aja lo Bram," sahut yudha kemudian ia buru buru mencari toilet.
Pertemuan ke dua, antara Amira dan Dion.
BAB 2
Sukses dengan pameran tunggal nya membuat Amira, semakin di kenal di kampus nya, tentu saja itu menjadi daya tarik lebih untuk nya.
Selain cantik, berbakat, Amira juga orang yang supel dan tak suka pamer pada kelebihan nya.Meski telah memiliki banyak uang, iya berencana membuka sekolah seni bagi penyandang disabilitas.
Bersama senior dan pekerja seni lain mereka membuka beberapa kelas, salah satu nya, seni rupa dan seni lukis dengan mereka sendiri yang menjadi pengasuh nya.
Di umur baru menginjak sembilan belas tahun, namun kini iya memiliki segudang prestasi dan karya.
Bahkan di bulan depan iya akan mengikuti festifal seni dan kebudayaan bertaraf internasional.
Meski hobinya melukis, namun iya juga bisa menari, baik tari tradisional maupun dance modern,
Dan iya pun sering menang dalam beberapa even dari tingkat propinsi maupun Nasional.
**
Hari itu setelah pulang dari kampus nya, iya bermaksud singgah ke sekolah yang iya dan rekan nya dirikan.
karna masih tahap awal hanya ada tiga ruang kelas, yang baru mereka bangun, sangat tak mudah mengerjakan sesuatu yang baru.
Mereka hanya memiliki beberapa murid pada awal nya, maklum saja tak semua orang menyukai seni,
Awal nya, niat mereka hanya untuk penyandang disabilitas, namun karna minim peminat ,mereka juga mengajak anak jalan untuk belajar seni dan menghasil kan karya.
Untuk tujuan semulia itu, amira dan rekan nya harus melelang karya mereka, untuk di sumbang kan ke sekolah mereka.
Mereka juga membangun panti untuk anak jalanan dan penyandang cacat.Semua itu memerlukan usaha dan pemikiran yang serius.
Membangun panti, bearti mereka harus siap menanggung kebutuhan mereka, dan itu lah yang mereka perjuangkan saat ini.
Sifat Amira tersebut berbanding terbalik dengan Dion yang cuek dan angkuh.
Hari ini Amanda sengaja menunggu Dion untuk bicara pada nya dan mengungkap kan perasaan nya pada Dion.
"Dion," panggil Amanda.
Dion pun berhenti.
"Dion aku ingin bicara pada mu,bisa kan?" tanya Amanda pada nya.
"Bicara saja Amanda," ujar Dion.
"Tapi tidak di sini ,ayo ikut aku yon." Amanda menarik tangan Dion, dan membawa nya ke belakang kantin sekolah.
"Mau bicara apa ?" tanya Dion ketus .
Padahal ia sendiri tahu bahwa Amanda akan menyatakan cinta nya, meski merasakan hal yang sama, namun karna keangkuhan nya, Dion enggan menembak Amanda.
"Aku cinta sama kamu Yon." Amanda menyatakan cinta nya secara gamblang kepada Dion.
"Kamu mau ya, jadi pacar Aku? "tanya Amanda lagi.
"Entar ya, aku pikir pikir dulu," jawab dion.
Padahal Dion juga merasakan hal yang sama pada Amanda, namun karna gengsi nya, ia enggan memberi kepastian nya pada Amanda.
Waktu berlalu dengan cepat, dan Hari ini pengumuman kelulusan.
"Yesss." Kita semua lulus,sorak mereka senang. Kemudian mereka pun pawai sambil mencoret baju mereka.
Sudah lama sekali Amanda mengungkap kan cinta nya pada Dion, tapi Dion tak pernah memberi kepastian akan jawaban nya.
Amanda merasa bahwa Dion memang tak mencintai nya, jadi ia memutus kan untuk pindah dan tinggal bersama tante nya, dan kuliah di sana.
Amanda sudah menyiap kan keperluan nya, orang tua nya pun akan pergi mengantar nya.
"Amanda sudah siap belum, kita harus berangkat sekarang, jam sepuluh kita harus chek in di bandara," ujar ibu Amanda.
"iya ma," jawab nya.
"Selamat tinggal Dion." ucap amanda, kemudian dia merobek robek foto Dion.
Saat Amanda masuk ke mobil, Dion pun datang, Dion heran melihat Amanda membawa beberapa koper, seperti nya iya akan pergi lama.
"Amanda Kamu mau kemana ?" tanya Dion.
"Aku mau tinggal tempat tante ku dan kuliah di sana," jawab Amanda.
"Kalau gitu, kamu akan pergi lama ?" tanya Dion.
"Iya Yon, " jawab Amanda.
"Aku harus pergi sekarang yon, kalau tidak bisa terlambat," ujar Amanda.
"Tunggu Amanda ,Aku cuma bilang kalau aku cinta pada mu," Ungkap Dion.
Tapi Amanda tak menjawab sepatah kata pun, ia hanya meninggal kan senyum getir nya pada Dion.
"Terlambat Dion, keperegian ku juga karna mu, sudah lama aku menunggu jawaban dari mu, tapi kau seolah tak perduli perasaan ku."Batin Amanda.
Amanda pergi menuju bandara, dan Dion pun berinisiatif untuk mengikuti nya.Dion pun melaju dengan kecepatan motor nya.
Sesampai nya, di bandara iya tak berhasil menemukan amanda. karna iya tak sempat bertanya kemana Amanda akan pergi.
Karna panik, Dion pun menabrak seorang wanita, dan wanita tersebut jatuh karna di senggol oleh nya.
Dion pun membantu nya berdiri,
"Maaf mbak, saya ngak sengaja, " ucap Dion kepada wanita tersebut.
"Ngak apa-apa, "jawab Amira kemudian melanjut nya perjalanan nya.
Melihat wajah wanita tersebut, Dion merasa tidak asing,"siapa ya?, kok kayak nya ngak asing ," guman diri nya sendiri.
Tapi kemudian Dion tersadar dari lamunan dan kembali mencari Amanda. Setelah sekitar satu jam berkeliling namun iya tak juga bertemu Amanda iya pun memutus kan untuk pulang dan pergi dari sana.
**
Amira baru saja tiba dari Jepang saat itu, iya mengikuti lomba melukis internasional seasia, dan berhasil menyabet juara ketiga.
Ia sengaja tak memberi tahu siapa pun akan kepulangan nya, jadi tak ada keluarga atau pun Raihan yang menjemput nya.
Amira memesan taksi online, dan tak berapa lama, ia mendapat kan nya.Pada awal nya perjalanan nya lancar, namun siapa sangka mobil yang di tumpangi Amira terlibat kecelakaan beruntun.
Kecelakaan tersebut berawal dari sebuah mobil di depan nya yang menabrak pembatas jalan, dan karna dalam keadaan laju, mobil yang di tumpangi Amira pun menabrak mobil tersebut, hingga keluar jalur dan langsung di sambar oleh bis pariwisata.
Amira di larikan kerumah sakit terdekat, sedang kan sopir taksi tersebut meninggal dunia.
Kondisi Amira sangat mengenas kan ia mengalami cedera tulang, tubuh nya hampir terhimpit oleh mobil tersebut.
Amira langsung di lari kan ke ruang operasi, mengingat luka yang sangat parah, ia harus cepat di tangani jika tidak, ia bisa kehingan nyawa nya.
Pihak keluarga nya, menunggu dengan cemas di depan kamar operasi.Selain kedua orang tua nya,di sana juga ada Raihan yang sangat mencemas kan keadaan Amira.
***
Dion kini merasa sangat kehilangan Amanda, iya menyesali sikaf nya terhadap Amanda, rasa sakit kehilangan kekasih, baru iya rasa kan saat ini.
Dion berusaha melampias kan kekecewaan nya dengan kebut kebutan di jalan raya bersama geng motor nya.
Dion dan teman nya kemudian terjaring rajia yang di lakukan satuan polisi setempat.Perbuatan mereka meresah kan masyarakat dan pengguna jalan lain nya.
Mereka di tahan, beberapa saat di kantor polisi, sambil di beri pengarahan, kemudian mereka menandatangani perjanjian bahwa, tak akan melakukan perbutan itu ltu lagi, di kemudian hari.
Kemudian mereka di kembali kan kepada orang tua mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!