NovelToon NovelToon

Harta Tahta Dan Cinta

Pengenalan karakter

Assalamu'alaikum, aku Melaheyko. Terima kasih sudah mampir, mohon dukungan dan subscribe untuk ceritaku ya... Selamat membaca dan semoga suka....

Oh iya, kalian juga bisa mampir ke ceritaku yang lain atau mampir juga ke Instagram:Melaheyko supaya kalian tahu karya Melaheyko ada di apk mana aja... Salam hangat buat semuanya, wassalamu'alaikum

****

DI SARANKAN UNTUK MEMBACA NOVEL MENIKAHI PRIA DEWASA KARENA HARTA TAHTA DAN CINTA LANJUTAN DARI MENIKAHI PRIA DEWASA 1 & 2.

Keysha Malik Harsya semuanya di awali dari kisah cinta Keysha.Wanita cantik berumur 38 tahun itu memiliki empat orang anak yaitu Kiran Malik Harsya anak dari Agam pranata mantan suaminya.Dan Kenzo,Kai serta si bungsu Kenzie buah cintanya dengan Kian Malik Harsya yang kini berumur 46 tahun.Pria mantan ketua gangster,dan memiliki masa lalu buruk itu berhasil mendapatkan cinta dari gadis yang menjadi cinta pertamanya Keysha,dan akhirnya semua yang dia lakukan membuat takdir membawa Keysha ke dalam kehidupannya sampai sekarang.

Kiran Malik Harsya,tidak pernah membeda-bedakan antara ayah kandung dan ayah sambungnya.Tidak bisa di pungkiri Kiran lebih dekat dengan ayah sambungnya Malik.Dan sesekali juga sering menginap di rumah ayah kandungnya,kapan pun dia mau dia bisa datang.Dan apapun yang dia lakukan tidak pernah luput dari perhatian kedua ayah nya Agam dan Malik,serta Nabila ibu tiri dan Keysha ibu kandungnya,bercita-cita ingin menjadi pelukis terkenal sama seperti pamannya Kenan.

Anak kedua Keysha dan Malik adalah Kenzo Malik Harsya.Siswa SMP yang hanya terpaut empat tahun dengan sang kakak Kiran berperangai tegas,mudah marah,namun sangat menyayangi ayah dan ibunya.Dan sering berantem dengan sang kakak yaitu Kiran.Pintar dan menjadi ketua kelas di kelasnya.Bercita-cita menjadi pilot agar bisa membawa keluarganya terbang dengan tangannya sendiri.Jago bela diri,dan pintar memasak.

Berbeda dengan Kai Malik Harsya,pendiam,dingin juga, jarang marah tapi sekalinya marah semuanya hancur,sayang papa dan mama,Kai juga adik yang paling perhatian kepada kakaknya dan perhatian kepada mama nya.Pintar dalam semua mata pelajaran khususnya matematika, memiliki cita-cita ingin menjadi seorang pemimpin, pintar mempelajari sekitarnya, jago bela diri,jago main piano dan gitar serta memiliki suara yang merdu.

Si bungsu Kenzie.Belum tahu cita-citanya apa dan hanya ingin bermain game dan hobi makan.Sedang belajar bela diri,sayang papa mama,dan suka sekali membuat ketiga kakaknya kesal.

Visual keempat anak-anak tersebut tidak perlu di ragukan lagi,dan Malik selalu lelah saat teman-temannya meminta Kiran menjadi menantu, mungkin karena anak perawan nya itu sebentar lagi akan lulus SMA dan Malik belum memikirkan tentang pernikahan Kiran anaknya.Ketiga anak laki-laki nya juga sudah banyak yang meminta hingga mau menunggu sampai dewasa dan bisa di jadikan menantu.

Kisah di mulai.......

**********

Hari yang cerah, seorang wanita paruh baya sedang menikmati kue kering dan teh hangat di atas balkon.Rumah besar dengan dua belas kamar,dan menjadi rumah paling besar di daerah tersebut.Malik memperbesar rumahnya karena memiliki empat anak, sering kali ada yang menginap,tamu atau pun kerabat terdekat.Masih sama seperti dulu,rumah Keysha dan Malik menjadi rumah favorit untuk berkumpul, bersenang-senang dan menghabiskan waktu bersama.Dan juga masih sama,Malik selalu kesal karena jika banyak orang waktu bersama istrinya jelas terpengaruh.

"Mama"teriak Kenzie mencari keberadaan ibunya dengan wajah bantal dan rambut kusut.

"Disini"sahut Keysha juga berteriak, nafasnya berhembus perlahan dan menunggu sampai anak bungsunya datang mendekat.Keysha menoleh saat langkah anaknya sudah dekat dekatnya, bibirnya tersenyum lebar dan Kenzie duduk di pangkuan ibunya.

"Papa pulang kapan sih ma? lama"protesnya membuat Keysha terkekeh.

”Baru juga kemarin papa berangkat,kamu sudah kesal seperti ini.Apa yang papa janjikan,mama tahu"Keysha tersenyum lebar,bukan karena merindukan sang ayah Kenzie seperti itu tapi ayahnya menjanjikan sesuatu saat akan berangkat dan Kenzie tidak membiarkan Malik pergi.Lalu terpaksa Malik menjanjikan sesuatu agar anaknya itu membiarkannya pergi untuk urusan pekerjaan ke luar negeri.

"Hehe"Kenzie tertawa kecil karena Keysha mengetahuinya."Kata papa mau mengajakku jalan-jalan kalau sudah pulang,dan akan memberikan ku uang jajan lebih.Mama jangan bilang-bilang yang lainnya ya ma"senyuman membujuknya membuat Keysha tertawa,dan Kenzie berpindah tempat dan duduk di kursi lain meraih secangkir teh dan meminumnya perlahan.

"Mungkin dua hari lagi papa pulang nak"

"Hah?dua hari lagi.Lama banget"masih protes dan Keysha hanya menggeleng kepala.

"Mandi sana,lalu sarapan"titahnya dan membuat Kenzie berdiri lalu pergi dengan langkah malas tapi tidak mampu ia membantah ucapan ibunya.Jika ketahuan papa nya tentu Kenzie akan kena omel.

Berbeda dengan Kiran,gadis itu sedang mengendap-endap ke kamar adiknya Kenzo.Uang jajannya habis dan biasanya Kenzo yang paling bisa mengatur keuangannya dan memiliki tabungan banyak dari uang yang dia sisihkan dari uang jajannya.Malik memberikan uang jajan kepada ketiga anaknya Kiran,Kenzo dan Kai dua Minggu satu kali dan jika habis sebelum waktu Malik tidak akan memberikannya.Hanya Kenzie yang belum mendapatkan uang saku dan masih di atur oleh ibunya,Malik tidak mau memanjakan anak-anaknya dengan uang, uang dan uang.Anak-anaknya harus bisa mandiri dan bisa mengatur uang dengan baik.Begitu juga Keysha, yang diberikan jatah perbulan uang nafkah,uang jajan,dan uang untuk perawatan istrinya.Keysha selalu menjaga tubuh dan wajahnya agar selalu sehat walaupun usianya sudah tidak muda lagi.Dan untuk urusan uang sekolah, itu Malik yang mengurusnya.

"Mau apa?"Kenzo memegang botol berisi air dingin dan melihat Kiran sudah membuka pintu kamarnya, Kiran mengira adiknya ada di kamar dan ternyata Kenzo baru dari dapur mengisi perutnya.

"Eh adikku yang tampan"puji Kiran karena menginginkan sesuatu.Lalu mengalungkan tangannya ke bahu adiknya."Pinjam uang dong hehe"tersenyum lebar.

"Enggak!uang jajan mu lebih besar.Uang mu sudah habis?"Kenzo menepis tangan kakaknya dan masuk ke kamarnya, Kiran mengekor dari belakang dan menarik kursi yang ingin di duduki adiknya itu."Aku mau duduk"berteriak dan Kiran menutup telinganya.

"Aku pinjam uang nanti aku ganti,ya ya"merengek dan memohon.

"Katakan dulu kau mau beli apa?"Kenzo sudah yakin kakaknya ingin membeli barang-barang yang identik dengan K-Pop, harus percaya jika kamar Kiran penuh dengan berbagai macam barang-barang dan foto K-Pop idol favoritnya.

"Pokoknya aku pinjam uang"Kiran tidak mau jujur karena pasti Kenzo akan mengadukannya kepada Malik.

"Kau beli bando, kaos, atau jaket yang ada nama bias kamu?"tanya Kenzo dan tebakannya benar.Membuat Kiran mengangguk dan Kenzo terbelalak."Tidak,aku tidak akan memberi mu pinjaman"

"Pelit banget sih"teriak Kiran.

"Iya aku pelit keluar sana"usir Kenzo mendorong tubuh Kiran agar keluar dari kamarnya."Keluar kau keluar"teriak Kenzo dan Kiran mempertahankan diri karena belum mendapatkan apa yang dia butuhkan.

"Zozo sayang aku pinjam nanti aku kembalikan"

"Gak!gak ada pinjam pinjam sana pergi"terus mendorong Kiran dan Kiran kalah.

"Kenzo Zozo"Kiran berteriak dan menggebrak pintu kamar adiknya."Ishh dia benar-benar tidak mau meminjamkan ku uang?"Kiran sedih dan terus menggebrak pintu.Dan Kiran tersenyum setelah merasa mempunyai akal agar bisa membujuk adiknya"Zo,kamu ganteng banget sih Zo"pujinya dan yakin Kenzo akan luluh.

Krett.. Pintu terbuka dan Kenzo mengenggam tangan nya lalu mengarahkannya kepada Kiran.Kiran tersenyum dan menadahkan tangan nya di bawah tangan adiknya yang tergenggam itu,dan yakin Kenzo akan memberikannya uang.

"Bye!"brug...Kenzo menutup pintu dengan membanting dan Kiran terkejut, lalu menatap telapak tangannya bukan uang yang dia terima tapi malah kertas yang di gulung dan Kiran membuka nya membacanya satu persatu.

"Kenzo"teriak Kiran kesal.

"Bayar hutang mu"teriak Kenzo dari dalam kamar,kertas tersebut berisi catatan hutang kakaknya yang belum di bayar.Dan Kiran kesal karena tidak merasa berhutang sebanyak itu kepada adiknya.

"Dasar jelek kau jelek"teriak Kiran memaki dan membuang kertas itu ke tong sampah.Kiran pergi dan bibi menghampirinya, membuat langkah Kiran melambat lalu berhenti."Ada apa bi?"tanyanya.

”Itu ada mas Dylan non"

"Oh ya,terima kasih"Kiran tersenyum lebar dan berbelok untuk pergi keluar melihat Dylan sahabat nya.Kiran tersenyum melihat Dylan sedang bermain dengan kucing kesayangannya yaitu kiyomi dan biasa di panggil Yomi saja.Dylan tersenyum lebar,kedua matanya berbinar melihat Kiran dan Kiran mengusap rambutnya yang terurai ke wajahnya.

"Baby"sapa Dylan.

"Ada apa?"ketusnya bertanya.

"Aku boleh minta gula pasir gak?di rumahku habis"katanya dan memperlihatkan plastik yang kosong dan Kiran menggeleng kepala.Dylan selalu meminta apapun ke rumahnya,sudah biasa dan bukannya tidak mampu membeli tapi Dylan datang dan beralasan hanya untuk melihat Kiran saja.

"Masuk"ajak Kiran dan menggendong kucingnya, Dylan mengekor dari belakang.Saat keduanya masuk dan melangkah menuju dapur keduanya berpapasan dengan Keysha yang sudah rapih entah mau kemana dengan tas dalam jinjingan nya.

"Halo tante"sapa Dylan ramah, laki-laki berwajah tampan,hidung mancung dan selalu takut dengan Malik itu tersenyum lebar kepada Keysha.Calon mertua impiannya.

"Kamu di sini,ada apa?"tanya Keysha menatap Kiran dan Dylan bergantian, Keysha tersenyum tipis dan sangat mengerti dengan tingkah laku Dylan yang sangat jelas terlihat jika laki-laki itu menyukai putrinya.

"Mama mau kemana?"tanya Kiran.

"Mama mau ke toko kue, sebentar ko.Mau kue gak?"tanya Keysha antusias untuk pergi ke toko kue miliknya.Kue ulang tahun,kue kering dan kue lainnya tersedia di toko yang bernama sweetie cake.Dan di buka satu tahun yang lalu, Malik tidak bisa menolak keinginan istrinya yang ingin membuka usaha kue dan bisa-bisanya Keysha meminta dengan merengek,terus berusaha dan sampai menangis agar bisa membuka toko kue.Dan mau bagaimana lagi Malik hanya ingin melihat Keysha bahagia,tidak mau dia sampai membuat istrinya seperti lebih lama dan akhirnya Malik memberikan toko yang terletak berseberangan dengan sebuah mall besar dan tempatnya benar-benar strategis sampai toko kue tersebut bisa berjalan sampai sekarang.Keysha memiliki empat karyawan dan untuk pembuatan kue Keysha yang membuat resep sampai kue nya memiliki cita rasa khas dan membuat konsumennya banyak juga yang memesan kue dengan jumlah banyak untuk acara ulang tahun, pernikahan ataupun untuk cemilan di rumah.

"Kue kering yang kemarin mama bawa itu aku mau"Kiran tersenyum.

"Nanti mama bawakan,mama pergi dulu ya"Keysha tersenyum dan menatap Dylan lekat, Kiran menyalami tangan ibunya dan di ikuti oleh Dylan."Assalamualaikum"Keysha melangkah pergi.

"Waalaikumsalam"jawab Kiran dan Dylan kompak.

Di negara A

Zain sudah lulus kuliah dan memiliki kesibukan dengan bekerja di sebuah kedai minuman yang menjual berbagai macam minuman dengan pilihan rasa yang banyak.Zain tersenyum melayani semua pembeli dan temannya menepuk bahu Zain.

"What is wrong?”tanya Zain menatap temannya lekat.

"It's not your father?"tunjuknya kepada pria yang sedang memperhatikan Zain dengan senyuman tipis, tatapan elang,dan kedua tangan yang masuk ke dalam saku jasnya.Zain tersenyum lebar dan melepaskan celemek nya lalu meminta izin kepada rekan kerjanya dan Zain di izinkan untuk pergi menemui pria tersebut yaitu Malik.Malik sering menjenguk Zain sesekali jika dia sempat,dan teman-teman Zain sudah mengenal Malik dan Zain juga sering menceritakan tentang pria yang mau menerimanya sebagai seorang anak dan membiayai kehidupan nya.Zain keluar dari kedai,dan melangkah cepat dengan kedua kaki panjangnya.Zain tumbuh menjadi pria yang sangat tampan,pendiam,tegas, pintar, menguasai bela diri dan sudah siap untuk menjadi pengganti sekertaris TK.

Setelah langkah nya sampai di hadapan Malik, Zain memeluk Malik erat dan Malik tersenyum tipis.

"Sudah aku bilang jangan peluk aku"Malik kesal.

"Aku tidak perduli"kata Zain yang sudah satu tahun ini tidak bertemu dengan Malik,karena memang Malik sengaja dan berkomunikasi lewat telepon pun tidak pernah.Zain hanya melihat Kiran dari akun media sosial dan Kiran sering mengirimkan pesan aneh kepadanya dan Zain tidak pernah membalasnya.

”Aku ingin makan dengan mu"kata Malik dengan dahi yang terdapat kerutan,namun ketampanannya sama sekali tidak memudar.Definisi semakin tua semakin tampan dan gagah.

"Ayo kita makan bersama,ada restoran yang sangat enak tidak jauh dari sini"Zain melepaskan pelukannya dan menatap Malik lekat.

"Halal?"tanya Malik melirik teman-teman Zain dari dalam kedai memperhatikan nya.

"Tentu saja"jawab Zain melambaikan tangan kepada teman-temannya berpamitan,dan teman-temannya membalasnya.Zain dan Malik melangkah menuju restoran yang Zain maksud.

Malik sudah delapan tahun masuk ke dalam barisan sepuluh pengusaha terkaya di tanah air dan Malik menduduki peringkat pertama selama tujuh tahun ini.Dukungan dan doa dari sang isteri adalah kunci kesuksesannya,dan Malik masih sama sangat mencintai istrinya, mungkin sekarang lebih dan ketika cemburu masih sama seperti dulu.Malik selalu cemburu ketika melihat istrinya dekat dengan pria lain, sekalipun tukang roti dan tukang susu yang dua hari sekali mengirimkan nya ke rumahnya.

Bab 2

Malik menikmati makanannya bersama Zain,Zain makan dengan lahap dan Malik sesekali menatapnya lekat.Tidak terasa Zain sudah dewasa dan sebentar lagi akan menjadi sekertaris nya.TK bahkan sudah membuat ancang-ancang dengan memberikan arahan kepada Zain apa saja yang harus di lakukan,dengan atau pun tanpa perintah Malik,dan harus bisa bergerak cepat mungkin ketika ada bahaya.Sementara kesembilan bodyguard yang mendapatkan pelatihan yang sama dengan Zain delapan tahun yang lalu sudah menjadi bodyguard dan mulai bekerja satu Minggu yang lalu.Gaji, fasilitas dan bonus akan di dapatkan setiap bodyguard termasuk Zain mungkin Zain lebih besar karena pekerjaannya adalah pekerjaan dua orang dijadikan satu.Menjadi sekertaris dan bodyguard.

"Baby marah padamu"imbuh Malik menatap Zain kesal karena Kiran mengadu padanya.Zain berhenti dan menatap Malik lekat.Apa gadis itu mengadu,dia menjelek-jelekkan namaku? berbagai macam pertanyaan muncul di benaknya.Dan kesal jika memang apa yang dia pikirkan terjadi.

"Aku tidak salah apa-apa,dia yang sensitif"kata Zain membuat Malik tersenyum tipis.Zain sangat dingin dan lebih dingin sekarang mungkin pengaruh dari apa yang di ajarkan TK.

"Kau akan pulang bersamaku?"tanya Malik, lalu kembali menikmati makanannya.

"Ada beberapa hal yang harus aku urus disini aku tidak akan pulang bersama mu.Dua hari lagi mungkin aku akan pulang"jawabnya tanpa membuat ekspresi dan kembali memakan makanannya.Malik menatap jam tangannya dan satu jam lagi dia harus ke bandara dan pergi ke negara S menyusulnya TK dan yang lain yang sudah lebih dulu pergi.Malik di jaga oleh beberapa bodyguard dan Malik diam-diam pergi untuk menemui Zain mungkin sekarang anak buahnya sedang kelabakan mencarinya.Malik meraih ponselnya yang bergetar dan anak buahnya menelepon.

"Katakan"tegas Malik meraih tisu dan mengusap bibirnya.

"Tuan Kai sudah selesai tuan,sedang beristirahat"katanya mengadukan apa saja yang di lakukan Kai di kota S.

"Oh,awasi dia sampai pulang ke rumah"

"Baik tuan"

Panggilan berakhir.

******

Si dingin Kai.

Kai sedang berada di depan teras rumah Malik yang di tempati oleh Bobby dan Aisyah, serta Sahara.Kai memakai masker dan topinya.Kai baru turun setelah mendaki gunung dari kemarin bersama teman-temannya.Kai memang hobi traveling dan sebelum papa nya pulang dia harus segera kembali ke rumah.Kai ijin kepada papa nya dan Malik mengijinkan,hanya saja setelah selesai mendaki Kai harus segera pulang.Dan besok dia sudah harus sekolah kembali,libur tiga hari Jum'at, Sabtu tanggal merah dan Minggu memang hari libur di manfaatkan Kai untuk bermain dengan hobi nya.

"Ayo"ajak Kai saat melihat jam tangannya, kereta sebentar lagi berangkat menuju ibu kota.

"Mau pulang sekarang nak?"tanya Bobby.

"Iya paman"seru Kai.

"Iya paman,maaf ya selama kami disini pasti merepotkan."Seru teman Kai yaitu kemal.

"Tidak merepotkan ko"sahut Aisyah yang keluar dari rumah membawa gelas berisi air sirup.

"Terima kasih bi"kata Kai.

"Sama-sama,eh itu bibi bikin keripik singkong bawa ya tinggal di goreng nanti di rumah.Mama kamu kan suka"Aisyah tersenyum di balik cadar hitamnya.

"Iya bi nanti aku bawa"Kai meminum air sirup nya dan pandangannya tertuju kepada Sahara yang baru datang membawa keranjang berisi strawberry,gadis pendiam,dan pemalu itu sangat cantik dan sederhana.Pakaian yang tertutup serta rambut pendeknya di kuncir ke atas dan banyak rambut yang tidak terikat menutupi tengkuk dan sebagian lagi terurai menutupi daun telinga gadis itu.Aisyah tidak pernah memaksa Sahara untuk berhijab dan bercadar seperti dirinya karena semua itu harus di landasi dengan keyakinan,dan Aisyah selalu berharap Sahara akan seperti dirinya.Sahara masuk dan di susul oleh ummi nya.Kai mendelik sebal karena Sahara sama sekali tidak berbicara kepadanya,karena sedang marah padanya.Sahara marah karena Kai lupa membawakan poster idol K-Pop yang sudah di belikan oleh Kiran untuk Sahara,tapi karena terlalu semangat untuk mendaki gunung Kai lupa untuk membawanya.

Saat akan pulang Kai masuk terlebih dahulu untuk berpamitan dengan Sahara.

"Sahara?"panggil Kai dan melihat Sahara sedang menonton televisi.

"Apa?"Sahara menoleh.

"Aku minta maaf,tapi aku janji akan mengirimkan poster itu dengan jasa pengiriman.2-4 hari pasti sampai"Kai menatap Sahara yang tidak mau menatap nya.

"Harus di lipat lipat belum lagi di jalan pasti di banting.Entah akan seperti apa rupanya jika sampai padaku"Sahara menatap Kai sekilas.

"Terserah lah"ketus Kai berbalik dan melangkah pergi.Sahara kesal karena Kai sama sekali tidak berusaha untuk membuatnya tidak marah lagi tapi ternyata memang seperti itulah Kai.

Menjemput Kai.

Mobil mewah yang dikemudikan oleh supir menuju stasiun kereta untuk menjemput Kai.Hari sudah malam,Keysha duduk di kursi belakang bersama Kiran.Kenzo dan Kenzie malas untuk ikut dan memilih diam di rumah.

"Mama besok aku mau menginap di rumah ayah"seru Kiran dan Keysha menoleh,menatap anak perempuannya lekat.

"Telepon papa dulu"Keysha menekan layar ponselnya untuk mengubungi Malik.

"Biar aku yang akan menelepon papa"Kiran antusias dan Keysha tersenyum.

"Baiklah, telepon papa sekarang"titah Keyhsa dan Kiran menekan nomor Malik menelepon papa nya.Malik di seberang sana yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur karena ingin beristirahat, bangkit dengan cepat dan meraih ponselnya di atas meja.Panggilam masuk dari My baby.Tidak biasanya Kiran menelepon dan Malik mengangkat panggilan tersebut dan memijat dahinya berulang kali, kepalanya terasa pusing dan berdenyut sedari tadi.

"Assalamualaikum papa"

"Waalaikumsalam nak,ada masalah?"tanya Malik cemas.

"Gak ada masalah pa,aku cuma mau minta izin sama papa"

"Memangnya mau apa?"tanya Malik dan duduk dia atas kasur.

"Aku mau menginap di rumah ayah,aku pergi besok.Papa pulang kapan,apa aku boleh menginap di rumah ayah?"tanya Kiran dan menunggu jawaban dari papa nya begitu juga dengan Keysha.

"Oh ehm boleh-boleh saja.Jangan nakal disana"

"Aku sudah besar papa,mana pernah aku nakal"Kiran terkekeh dengan ucapannya sendiri.Dan Keysha mengangkat bahunya mendengar Kiran seperti itu.

"Mencoba untuk membersihkan nama mu sendiri ya?"Malik tertawa dan tahu bagaimana kelakuan anaknya.

"Ko papa tahu?"

"Papa mengurusmu dari lahir papa mengenal mu nak"

"Terima kasih papa sayang sudah membesarkan ku dengan baik"kata Kiran dengan suara manja dan membuat Malik terdiam, antara terharu dan ingin tertawa mendengar suara anaknya itu.

"Ya sudah sudah dulu ya, papa mau

istirahat"

"Oke papa assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"panggilan berakhir.

Bab 3

Teman-temannya berpamitan untuk pulang,ada yang di jemput ada juga yang pulang menggunakan taksi.Kai duduk menunggu ibu dan kakaknya yang menjemputnya ke stasiun,tas berukuran besar terduduk di sebelahnya.Pemuda tampan itu terus menarik maskernya karena terus turun.Wajahnya gosong karena habis mendaki,dan Kai menutupinya dengan masker serta memakai kaca mata hitam.Semua nya sudah di rasakan Kai ketika mendaki dan saat setelah selesai mendaki.Keysha berulang kali melarangnya,tapi Malik mengizinkannya tidak masalah jika anak laki-laki melakukan hal yang sangat berat karena laki-laki harus kuat, itulah yang di katakan Malik saat berdebat dengan istrinya.

Kai tersenyum tipis saat melihat ibunya, mengangkat tas dan mengalungkannya di bahunya.

"Kai?"teriak Kiran antusias.

"Dih"Kai mengernyit dan Kiran menghambur memeluk nya erat.Kai diam dan ingin sekali memukul Kiran yang menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Kai sayang"seru Keysha begitu lembut dan membuat Kai tersenyum lebar.

"Minggir!"mendorong Kiran agar menjauh, Kiran kesal dan menatap adiknya sinis.Kai menghambur memeluk ibunya, ibunya yang sangat dia sayangi.Wanita hebat dalam kehidupannya,Kai ingat betul bagaimana perjuangan Keysha membesarkannya sendirian saat papa nya di dalam penjara.Serta papa nya Malik yang selalu sabar menahan cacian orang-orang karena papa nya mantan narapidana,jika sekali identitas seseorang ternodai akan sulit untuk membuatnya bersih kembali itulah yang Malik hadapi selama ini.Namun Malik tidak pernah perduli, buktinya K-Four Campony menjadi perusahaan besar dan orang-orang sibuk memantaskan diri karena ingin masuk ke dalam perusahaan tersebut.

"Mama aku kangen"kata Kai,sedingin apapun seorang anak akan terlihat berbeda ketika berada didepan ibunya.Keysha tersenyum mendengar ucapan anaknya itu.

"Mama juga kangen,bagaimana kabar kamu nak emm anak mama"Keysha mengusap-usap rambut anaknya lembut dan Kai menutup matanya, merasakan sentuhan dan pelukan hangat dari wanita satu-satunya dalam kehidupannya.Berbeda dengan Kenzo yang play boy,Kai malah sama sekali belum pernah berpacaran.

"Aku baik,mama bagaimana?"

"Mama juga baik, ayok pulang"ajak Keysha mengusap rambut anaknya,Kai memakai topinya lagi dan meraih tas nya.Kiran masuk duduk bersebelahan dengan ibunya,dan Kai bersebelahan dengan supir.Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju pulang ke rumah.Kai yang merasa lapar melirik kanan kiri mencari penjual nasi goreng.

"Mang berhenti dulu disana"tunjuknya dengan tangan kanan,empat jarinya terlipat dan menunjuk penjual nasi goreng dengan jempolnya.Keysha tersenyum melihat Kai yang begitu sopan kepada supir.

"Iya den"kata mang supir tersenyum lebar dan menatap Kai berulang kali,dalam hatinya ingin sekali memiliki menantu seperti pemuda di sebelahnya itu.Harapan semua orang tua adalah pasangan yang terbaik untuk anak-anaknya.

"Aku juga mau turun"kata Kiran antusias dan sudah memegang gagang pintu mobil,Kai menoleh dan menatap kakaknya masih menggunakan masker dan kaca matanya dia masukkan ke dalam laci.

"Diam disini"tegas Kai.

"Aku mau turun"bersikukuh.

"Kau turun, pulang jalan kaki mau?"bentaknya membuat Kiran terdiam dan kesal.

"Kai kenapa marah-marah?"Keysha melotot.Kai mendelik sebal dan duduk kembali dengan tenang.Kai tidak menjawab ucapan mamanya, melepaskan sabuk pengaman lalu kelaur dari mobil.Kai mengetuk pintu mobil yang sedang dalam sandaran Kiran.Kiran menoleh dan menurunkan kaca mobil.

"Apa?"tanya Kiran ketus.

"Walaupun kamu kakak ku,kau perempuan.Sudah tugas laki-laki menjaga mu termasuk mama"kata Kai lalu melangkah mendekati gerobak penjual nasi goreng, Kiran dan Keysha terdiam.

"Ya ampun anakku, so sweet sekali"Keysha tersenyum lebar.

"Untung dia adikku,jika bukan aku akan menggodanya agar menjadi milikku.Dia benar-benar sangat baik"Kiran tertawa dan Keysha juga ikut tertawa.

"Jangan ngomong aneh-aneh"tegur Keysha.

"Aku yakin dia akan kesulitan memilih gadis mama,dia sangat dingin dan tukang ngegas haha"Kiran terkekeh dan menutup kaca mobil kembali.Keysha tersenyum tipis dan menunggu.

*****

Keesokan paginya.

Kai menatap bayangan tubuh nya di depan cermin,wajahnya nampak belang dan gosong.Kai meraih seragam nya dan memakainya, mengancingkan kancing seragamnya satu-persatu.Kai tidak mengatakan kepada mama nya jika dia terluka,Kai mendapatkan luka bakar di punggungnya.Dan menahan rasa sakitnya sekuat tenaga, Keysha selalu panik saat anak-anaknya tergores satu inci pun.Apalagi jika tahu anaknya terkena luka bakar.Kai tidak sengaja jatuh ke atas arang bekas semalam saat berkelahi dengan temannya,di tengah hutan dan untungnya masalah terkendali dengan baik.

Kai keluar dari kamar nya,kamar yang berada di lantai dua dan bersebelahan dengan kamar Kenzo dan Kenzie.Kenzo dan Kenzie tidur di satu kamar,dan Kai memilih sendirian dan dia juga sering tidur di bagian atas rumah dengan dijadikan rooftop dengan desain rooftop modern seperti sebuah taman kecil, ayunan,kursi dan pemandangan benar-benar terlihat indah dari atap rumah.

Kai menuruni tangga dan melangkah menuju dapur, Kiran kesiangan dan Keyhsa menyisir rambut Kiran perlahan dan Kiran sarapan dengan cepat.

"Pelan-pelan anti keselek"tegur Kenzo.

"Astaghfirullah"teriak Keysha terkejut saat melihat wajah gosong Kai."Membuat mama kaget saja"memukul bahu Kai kesal,Kai tersenyum tipis dan duduk untuk sarapan bersama yang lain.

"Wajah mu seperti ini nih"Kenzo meletakkan roti gosong buatannya dan Kai memakannya."Ih amit-amit,saking dinginnya rasa pahit tidak dia rasakan sama sekali"tambah Kenzo menatap Kai lekat.Kai diam.

"Kakak,mau duduk disini"pinta Kenzie.

"Hemm!"Kai berdiri dan memundurkan kursi, lalu duduk kembali.Dan menepuk pangkuannya.Kenzie berpindah tempat dan duduk di pangkuan Kai,lalu menjulurkan lidahnya sedikit meledek Kiran dan Kenzo.

"Makan yang benar"Keysha memberikan roti baru dengan selai strawberry di piring Kai,lalu menerima segelas susu dari bibi dan meletakkannya di hadapan Kai.

"Terima kasih mama,love you"Kai tersenyum dan memberikan tangan love kepada mama nya, seperti di drama tapi di drama memberikannya kepada kekasih.

"Hap!"Keysha mengangkat tangannya ke udara dan menangkap love yang diberikan anaknya, memasukkan ke saku perlahan."I love you too sayang,ayo makan"

"Ih ih geli ih"Kenzo mengernyit.

"Mama saranghae muah muah muah"Kiran ikut-ikut dan memberikan love serta flying kiss kepada ibunya itu.

"Mama aku menyayangimu"Kenzie mengikuti apa yang di lakukan kakak-kakaknya.

"Pada kenapa sih?"Kenzo bergidik ngeri melihat Kiran dan Kenzie sok imut seperti itu,tapi memang sangat imut dan lucu.

Keysha tertawa renyah melihat keempat anaknya itu.

"Anak durhaka diam"ketus Kai menghabiskan sarapannya dan meminta Kenzie turun dari pangkuannya.Kenzo menaikkan sudut bibirnya,dan tatapannya begitu sinis mendengar ucapan adiknya.Kiran juga selesai menghabiskan sarapannya,dan Kenzo buru-buru takut di tinggal.Keysha mengikuti anak-anaknya untuk melihat kepergian anak-anaknya ke sekolah, kegiatan tersebut menjadi kegiatan favorit Keysha dan Malik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!