NovelToon NovelToon

Teacher I'M In Love

Bab 1

Aku gak tahu kenapa aku bisa begini biasanya nilai sekolahku selalu jelek kalau gak 40 yang paling bagus banget paling 65 tapi, sekarang aku bersyukur nilai ulangan dan juga rapotku bagus-bagus sampai 95 aku gak menyangka bakal jadi bagus begini. Semua ini berkat guru baru yang sangat killer itu, ya meski dia ganteng tapi sayang killer banget.

"Hai Natasha, beraninya ya kamu tidur pas bapak lagi jelasin!" Seru Pak Rio sambil marah-marah dan nimpukin aku pake spidol

"Aduhhh..." Jawabku sambil memegak kepalaku

*Ahhhahaaaa

Awkward banget semua di ruang kelas ini pada ngetawain aku deh...

Seperti biasa setiap jam belajar aku selalu gak nyambung, malahan aku memang sangat bodoh dan gak ngerti sama sekali, awalnya aku duduk di bangku paling belakang tapi sekarang Pak Rio menyuruhku untuk pindah ke depan. Hadeuh rasanya kayak kucing tanpa tanduk, bisa-bisanya karena guru baru itu aku jadi kena di semprot lagi sebel banget kenapa sih ada dia terus dalam hidupku.

Singkat cerita aku baru masuk sekolah karna kemarin aku sempat sakit aku gak tau kenapa tiba-tiba ada motor keren parkir di deket parkiran guru, biasanya diparkiran guru tuh palingan adanya motor-motor yang modelnya jadul tapi pas aku lihat ternyata ini motor Ninja keren banget lagi. Aku pun penasaran siapa sih yang punya motor itu?

"Woy Sha!" Panggil Afgan

"Eh Lo lagi Lo lagi, ngapain sih Lo manggil-manggil gue mulu" Jawabku

"Ya elah Lo sama gue gitu amat" Ujar Afgan

Ini si Afgan biasa lah, temen gue yang gak terkenal alias fans gue yang tertunda alias hatters gue yang paling nyebelin.

"Ngapain sih Lo pake megang pundak gue lagi" Ujar ku sambil melepaskan tangannya dari pundakku

"Eh minggir tempat gue nih!" Seru ku

Seperti biasa preman saat preman sekolah datang, semua bocah-bocah pada kabur karena takut sama aku.

"Eh biasa aja dong Sha!" Ucap Kinara

"Tau kemaren dia gak masuk enak ya gak ada yang rese" Jawab Dahlia

"Apaan sih Lo bikin gue males ajah" Jawabku

Banyak hal yang bikin gue bingung bukan hanya soal contekan yang gue buat tapi gak berguna, tetapi juga soal perut gue yang gak bisa di ganggu gugat. Entah kenapa jadi sakit perut padahal tadi gue cuma makan nasi uduk sebungkus sama telor apa karena gue banyak makannya ya jadi begini.

"Ihh bau apaaan nih?" Tanya yang lain sambil nutup idung

"Waduh udah hampir mau jam masuk sekolah perut gue malah begini jadi pengen nyetor" Jawab gue dalam hati

"Eh misi-misi dulu gue mau ke belakang dulu ye!" Ucap gue sambil lari ke toilet

Entah kenapa seperti ada bom-bom tersembunyi yang membuat gue jadi ragu apakah ini adalah butiran-butiran kebahagiaan yang menempel dalam pundakku atau haruskah terus seperti ini. Lagu enak mengkhayal dan juga berimajinasi pas lagi BAB tiba-tiba gue baru nyadar....

"Kok ada suara orang laki ya di toilet ini!" Ujar gue dalam hati

"Ya ampun gue salah masuk seharusnya ke toilet cewek ini malah cowok" Ucap gue dalam hati

Hadeuh pantesan aja firasat gue gak enak, lantas gimana gue bisa keluar dari toilet ini. Orang banyak anak cowok yang lagi buang air kecil hadeuh rasanya gue mati kutu, langsung gue tutup mata gue untuk aja gue gak ketahuan. Pas lagi jalan gue malah ketemu sama Miss Violet yang super wangi dan cantik, kampret dia malah ngalahin tinggi badan gue lagi.

DUBbbbRaaakk...

"Aduh.." Ucapku

"Hei kamu kalau jalan hati-hati dong!" Ucapnya

"Maa...aaff Miss!" Jawabku sambil menundukkan kepala

"Eh kamu lagi!" Jawabnya sambil menjewer telingaku

"Kamu kan yang kemarin itu sama temen kamu siapa ya yang rambutnya di pirangin itu?" Tanyanya

"Owh si Rian" Jawabku

Waktu itu, gue sama Rian karna jail bin iseng gue sengaja mecahin ban mobilnya Miss Violet habisnya masa tugas Bahasa Inggris gue di tambahin cuma gara-gara gue gak ngerjain tugas yang di suruh olehnya. Habis deh gue kena semprot Miss Violet rasanya gue Meles juga sama Rian di suruh bersihin toilet eh sekarang malah ketemu dia lagi.

"Eh mau kemana kamu?" Tanyanya

"Ya mau balik ke kelas lah Miss" Jawabku

"Kelas kamu kan ada di sana kenapa lewat situ?" Ujarnya

"Owh iya iya ... Hehehe lupa" Jawabku sambil menggaruk kepalaku

"Hadeuh anak yang satu ini memang selalu iseng dan bikin masalah melulu" Ujar Miss Violet dalam benaknya

Saat itu jam pelajaran sudah berlangsung dan aku telat masuk kelas, untung aja Pak Guru lagi serius nulis tapi kayaknya dia gak sadar nih kalau gue masuk kelas. Saat itu anak-anak semua pada ngeliatin gue terus gue suruh diem, dan pak guru lagu nulis di papan tulis.

"Natasha!" Panggilnya

Belom nyampe ke tempat duduk udah di panggil ajah.

"I...iya pak!" Jawabku

"Dari mana aja kamu?" Tanyanya

"Sa...saya..." Akupun tergagap dan tak mampu berbicara

"Sudah saya bilang kamu jangan sembarangan dan mempermainkan saya ya!" Ujarnya

"Ta...tapi Pak!" Jawabku

"Sudah keluar!" Ujarnya

"Baik pak!" Jawabku

Selalu begini akhirnya gue berdiri di depan kelas sambil memegang telinga , malu juga sih tapi mau apalagi inilah sebabnya kenapa gue selalu jadi murid paling nakal di sekolah karna gue gak pernah taat peraturan dan selalu di setrap.

"Makanya Lo kalo gue bilangin dengerin!" Ujar Afgan sambil mengelus kepalaku

"Apaan sih Lo udah tau kayak gini, mau diapain lagi" Jawabku

"Nih air minum buat Lo Sha!" Seru Rian sambil memberikan air minumnya untukku

"Ok thanks" Ujarku

"Lo dari mana aja Ian?" Tanya Afgan

"Ia tadi gue abis ke kantin Btw nih masih banyak ciki dan yang lainnya" ujarnya

"Wah asyik" Jawabku

Afgan dan Rian adalah dua sahabat ku entah kenapa aku memang lebih banyak berteman dan berbagi bersama mereka berdua meski begitu mereka berdua juga tak neko-neko dengan apa yang ku perbuat terkdang aku dan mereka berdua suka usil dan juga jahil karna kita bertiga udah bersahabat sejak lama.

"Eh nih rotinya Ian!" Ucapku sambil memberikan roti ke Ian tapi entah kenapa Ian malah meyodorkan bibirnya supaya aku menyuapinya alhasil aku kerjai dia ajah

"Nih makan ya!" Ujarku

"A....udah" Jawab Ian sampai mulutnya kepenuhan sama roti

"Disini kita sekarang, berdiri di bawah teriknya mentari, saling bertukar pandang dan tersenyum melepas kerinduan".

Untukmu sang pujaan hati ku tuliskan setiap asa dan melodi yang pernah ada dalam hidupku hanya saja aku seperti tenggelam dalam kehanyutan malam yang sunyi nan sepi, aku tak pernah berhenti berharap menantimu dan mencari di mana keberadaan mu meski terkadang aku menyadari bahwa aku mungkin bukan bagian dalam hidupmu begitu pula dengan langit yang biru rasanya tak mudah berharap dan melewati setiap asa dan pengorbanan yang pernah aku alami, bukan kah dahulu kau pernah terlintas dalam hidupku dan menjadi bagian dalam hidupku? Namun aku terus bertanya apakah aku merupakan seseorang yang kau rindukan dan pantas untuk kau jadikan seseorang kekasih hati. Aku hanya diam menggenggam menahan segala kerinduan memanggil namamu, di setiap malam aku ingin engkau datang dan hadir di mimpiku rindu dan bayangmu akan selalu bersandar dihatiku aku selalu berjanji suatu saat kita pasti akan bertemu kembali nanti dan mungkin apakah kau masih mengenali aku dan atau mungkin justru aku akan melewati segalanya seorang diri tanpamu.

Aku iri dengan ribuan bintang di atas langit yang memberikan cahaya indah dilangit kala malam datang, keindahannya seperti memberikan cerita indah baru tentang kehidupan. Rasanya aku lelah aku tak kuat dan mampu bertahan meski aku sesungguhnya merasa mengantuk dan ingin rasanya menutup mataku namun rasanya raga ini berkata tak sanggup untuk istirahat kala malam itu, meski aku sendiri tergoyah karena lelap tapi mengapa aku tak mampu jua. Aku lelah dan sepertinya aku kehilangan kesadaranku, semuany seperti mengganggu hidupku, rasanya aku ingin bertanya tapi pada siapa dan ingin rasanya aku melupakan masa lalu tapi aku tak mampu. Rasanya ini seperti sebuah cerita yang terukir, aku ingin melewati semuanya dengan kebijaksanaan dan berusaha mendewasakan diri tetapi aku sadar aku tak mampu dan mungkin aku bukanlah siapa-siapa. Teori kehidupan ini seperti memberikan aku nyawa dalam kehidupan, aku mencari tahu siapakah diriku sesungguhnya, kenapa aku dilahirkan, dan mengapa semua bisa terjadi seolah-olah ini semua adalah karunia yang Tuhan berikan kepadaku. Tapi nyatanya aku bukan siapa-siapa, aku hanya manusia yang tak lepas dari rasa suka dan juga duka ingin rasanya aku bahagia tapi aku sadar kehidupan ini tak semudah itu tak mungkin kebahagiaan dapat di raih dengan cuma-cuma.

Rasanya hembusan dan Kilauan cahaya seolah masuk dalam tubuhku, aku pun gemetar tubuhku seolah-olah melayang, entah apa yang aku hadapi dan taksir apa yang telah terjadi pada diriku. Aku mencoba berhenti di perhentian malam, aku hanya bisa menangis dan aku tak mampu untuk bertanya. Aku ini siapa dan kenapa? Semua seperti seolah-olah berubah apa aku ini hilang kesadaran.

Walaupun begitu secerca indah langit di angsa seolah memberi aku kekuatan tuk bangkit dari setiap kegelisahan yang aku alami meski sakit dan juga sulit, rasanya seperti aku mengkhayal dan mencoba berjalan. Apa ini hanya fatamorgana? Atau keindahannya hanya sementara atau akan terjadi selama-lamanya. Disisi lain adakah senyuman yang dapat aku jumpai apa mata ini buta, ini layaknya kisah cinta meski di kegelapan malam rasanya ingin kembali terlahir menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setiap hembusan nafasku aku selalu menanti di manakah cinta sejati dimanakah seseorang yang dapat menemaniku dikala suka maupun duka.

Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku?

Tak pernah ku bayangkan memiliki wanita secantik dirimu, ku coba tuk bertahan dalam kisah ini, tak bisa kah bertanya kau jangan pergi.

Aku ragu dengan semua suara merdu kicauan burung diangkasa sayup terdengar memberikan melodi di jiwa, hanya saja tak sedikit pula siulan dan kicauan burung yang merdu namun tak ku lihat segerombolan burung yang bernyanyi yang menghiasi indahnya pagi itu, mungkin saja pagi telah beranjak siang atau mungkin aku yang bangun terlalu siang.

Setiap kata penuh dengan makna, begitu pula dengan goresan tinta semuanya memberikan arti dan juga memori terhadap kehidupan, entahlah mungkin saja aku bisa menjadi matahari yang memberikan keindahan dikala fajar datang atau mungkin aku bisa menjadi rembulan yang memberikan cahaya di tengah gelapnya malam. Hanya saja aku hanyalah orang biasa, aku mungkin tak mengenal dan tak mampu mengartikan sebuah bahasa namun segalanya tercipta berkat adanya perbedaan yang memberikan daya pikat yang berarti dalam kehidupan meski terkadang semua terasa sulit. Aku mencoba mencari tentang impian dan juga harapan, apa mungkin aku bisa mengukir cerita indah yang manis yang terlukis dengan senyuman bahagia. Saat kau terlalu rapuh pundak siapa yang tersandar, tangan siapa yang tak terlepas ku yakin aku.

Aku tidak mengerti mengapa jantung ini terus berdetak kencang memberikan naluri terhadap kehidupan yang hampa dan sunyi ini, begitupun dengan usia ku yang semakin lama semakin bertambah. Cepat atau lambat mungkin semua akan dengan begitu saja berlalu dan mungkin tak ada pula yang mungkin dapat ku nikmati, meski ku sadari rasanya sulit untuk menulis bahkan aku saja tak tahu apa yang ingin aku tulis. Semua yang terjadi dan juga telah terjadi bagai problema yang tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata, meski sadar atau aku tak sadar aku sudah melewati batas waktu yang sangat lama hingga aku sampai lupa dengan setiap proses panjang yang telah Tuhan berikan kepadaku, rasanya sulit tak mudah dan juga sulit untuk aku pahami.

Setiap detik demi detik dan juga setiap hal yang terjadi bagaikan melodi yang bersemu dalam jiwa, begitu pula dengan hati yang terus bertanya kepada diri "akankah aku terus seperti ini?" Ataukah akan ada perubahan. Meski begitu aku tak sadar kalau ternyata aku memang tak mengerti kalau aku hanya berharap terhadap suatu hal yang tak pasti. Aku hidup dalam setiap tanda tanya yang membawa ku terhadap kehidupan yang fana ini, aku mencoba mempelajari setiap ego walaupun aku hanya bisa mencoba tersenyum dari setiap tangis yang coba ku tutup-tutupi.

Aku bahagia bila bisa melihat kau bahagia meski bukan bersama diriku, Aku tidak tahu apa yang menanti kita di depan, yang bisa ku lakukan adalah menghabiskan tiap detik waktu saat ini bersama mu. Maaf masih suka merindukan mu, maaf masih berusaha membencimu. Terimakasih atas perlakuan sederhana yang membuat ku mengingat mu lagi.

Aku tahu ku takkan bisa menjadi seperti yang engkau minta namun selama nafas berhembus aku kan mencoba, aku tahu dia yang bisa menjadi seperti yang engkau minta namun selama aku bernyawa aku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta, ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian mencoba mencari celah di hatimu.

Kebahagiaan itu menembus dinding, dan membuatku bertanya akan siapa diriku, aku hanya bertahan dari setiap badai dan juga cobaan. Namun aku pun menyadari ini hanya sebatas egoku yang terus berusaha berkembang meski nyatanya aku merasa nyaman dengan canda dan juga tawa.

Sebenarnya kebahagiaan itu apa sih? Dan kebijaksanaan itu apa? Apakah setiap orang optimis dalam menjalani kehidupannya, meski terkadang kita masih banyak keterbatasan dan juga kekurangan. Bahkan mungkin gak banyak yang bisa menyadari bahwa mungkin tak ada yang mampu memahami setiap penderitaan yang kita alami, begitupula dengan cobaan yang kita hadapi. Terkadang ada pula rasa lelah dan juga letih serta rintangan yang perlu dihadapi serta godaan yang juga mengguncang keimanan dan keyakinan. Begitu pula dengan gosip dan omongan orang lain tentang kita, tapi aku berusaha tak menganggap dan juga berusaha tak memperdulikan ratusan jutaan bahkan ribuan pasang mata dan mulut orang-orang yang berkata buruk terhadap diriku. Ya memang sudah menjadi dasar dan darah daging manusia bila tak ada problem rasanya hidup hambar seperti layaknya ikan tanpa air.

Akupun terkadang tak faham dengan setiap cobaan yang melanda hidupku, begitupula dengan kehidupan yang sudah menjadi misteri bagi diriku. Bagi setiap orang pasti akan membawamu pada kisah manis, atau pun bahagia dan ada pula kisah sedih dan persahabatan yang berujung pada perpisahan dan pengkhianatan dan juga permusuhan. Tapi entahlah ini sudah menjadi darah daging meski aneh dan juga menyayat hati serta memberikan emosi jiwa dari pada membuat kepala setres lebih baik di senyumin ajah.

Sebenarnya rasaku padanya seperti sebuah kekaguman, meski aku sadar bahwa mencintai seseorang bukan berarti kau harus memberikan segenap perasaan mu pada dirinya, karna dia hanya manusia biasa rasanya tak pantas saja jika kita terlalu cinta terhadap suatu makhluk ciptaannya melebihi rasa cinta dan juga kagum kepada sang penciptanya.

Begitu pula dengan benih-benih cintaku padanya yang selalu saja muncul, biarlah semua itu terpupuk dan tersemi layaknya pohon yang selalu kau tanam dan kau sirami dengan rasa cinta dan sayang dengan tulus tanpa ada rasa ingin memiliki. Meski begitu aku juga sadar aku mungkin saja rasa cinta kelak akan menjadi benci, ataupun sebaliknya karena Tuhan sang maha membolak-balikkan isi hati maka dari itu emosi di jiwa juga akan terus terlepas bersamaan dengan senyum di benakku.

Aku disini masih menanti dalam kesendirian, aku disini masih berharap terhadap ratusan khayalan yang ku buat namun tanpa sengaja setiap hal terukir tanpa sengaja dan membuatku mencoba mencari tentang jati diriku.

Siapakah aku dan harus bagaimana, setiap hal yang terjadi dalam hidupku bagaikan sebuah problema yang membuka mataku dan membawaku tenggelam dalam alam bawah sadarku. Hanya diam dan merenung, tanpa mengucapkan sepatah atau dua patah kata, hanya saja hati ini mencoba melukiskan setiap kisah dalam sebuah secarik kertas.

Biarkan hati yang berbicara dan biarlah semua berusaha mencoba mengartikan setiap kata-kata karena setiap hati hanyalah milik sang pencipta seperti sebuah garis tangan yang juga akan memberikan secercah harapan akan indahnya masa depan, meski ku tahu di dunia ini tak akan ada yang abadi.

Persahabatan itu kayak permen kapas rasanya manis banget dia selalu ada saat Lo suka maupun duka, saat Lo lagi bokek atau lagi pengen jajan tapi gak punya duit. Indah rasanya walaupun semua banyak kejutan yang membuat semua sangat berarti meski terkadang aku merasa semuanya sangat sulit ditambah Afgan dan juga Rian selalu memberikan aku perhatian meski terkadang jadi baper sendiri tapi aku berusaha untuk menutup-nutupi semua perasaanku kepada mereka berdua meski terkadang aku gak tahu harus bersikap sebagai teman atau lebih dari itu.

Bab 2

"Natasha!" Panggil pak Rio dari kejauhan

"Eh kalian dengar ada suara gak?" Tanyaku

"Ia kayak ada yang manggil tapi gak ada orangnya" Ujar Rian

Kami bertiga pun celingak-celinguk sambil mencari siapa yang memanggil Natasha.

Dan kemudian....

"Hei!" Panggilnya

"Kamu ya bapak panggil bukannya nengok" Ujar Pak Rio

"Eh bapak!" Jawabku sambil senyum-senyum nutupin makanan

Kala itu hujan turun sangat lebat rasanya dingin sekali tetapi teduh kemudian ada cahaya yang melintasi sang langit, rasanya aku ingin pergi dan juga terbang aku ingin sekali punya sayap aku ingin terbang dan juga bisa membuat kebahagiaan sendiri untuk diriku.

Aku bukan dia dan mungkin juga dia bukan aku rasanya aku seperti orang bodoh, aku tak pernah segelisah ini. Awalnya semua berjalan baik-baik saja tetapi kenapa jadi seperti ini, aku merasa setiap problema yang aku alami semua akan berjalan seperti biasa-biasa saja meski terlintas dibenak ku untuk bertanya kepada sepasang merpati yang sedang hinggap di dekat jendela kamarku. Apa ini jalan yang harus aku tempuh atau aku salah dalam menghadapi jalan yang aku alami. Aku mencoba menghela nafas panjangku, aku heran dengan burung merpati mengapa mereka bisa terbang dan hinggap di manapun dia mau rasanya mudah bagi burung merpati untuk lepas dan juga terbang di angkasa, rasanya ini membuatku iri andai saja aku punya sayap dan bisa terbang layaknya burung merpati.

Saat matahari terbenam, itulah saatnya aku untuk tidur tetapi malam ini rasanya aku sulit untuk tidur dan memejamkan mataku, aku bertanya akankah esok akan baik-baik saja dan bagaimana apa yang akan terjadi esok hari?.

Mungkin saja aku bukanlah bagian dari hidupmu lalu bagaimana bisa kau melupakan semua kisah manis tentang kita bersama dengan sejuta sejarah yang terukir di dalamnya, hanya saja aku memilih untuk setia. Sebelumnya aku merindukan setiap tawa dan juga bahagia yang pernah terlukis indah bersama dengan kenangan yang terindah yang pernah kita lalui bersama. Andai saja ke egoisan diri dapat membuatku belajar menjadi lebih dewasa, tapi aku sadar aku hanya bersikap seperti layaknya seseorang yang dari kejauhan hanya membisu dan tak tahu harus melakukan apa.

Aku ragu dengan semua suara merdu kicauan burung diangkasa sayup terdengar memberikan melodi di jiwa, hanya saja tak sedikit pula siulan dan kicauan burung yang merdu namun tak ku lihat segerombolan burung yang bernyanyi yang menghiasi indahnya pagi itu, mungkin saja pagi telah beranjak siang atau mungkin aku yang bangun terlalu siang.

"Natasha, Afgan, Rian!" Panggil Pak Rio

"Kalian bertiga selalu saja membuat masalah bukannya sekolah malah main-main

"Kita lagi istirahat kok pak" Jawab Afgan

"Istirahat apanya ini udah masuk jam sekolah" Ucapnya

Tanpa kami sadari ternyata kita bergtiga dari tadi masih ngemil di dekat belakang sekolah padahal sudah jam masuk kelas.

"Makanya kalian jangan main di belakang sekolah mulu, kalau bel berbunyi jadi gak kedengaran kan?" Ucapnya sambil marah-marah

"Sudah sekarang kalian bapak hukum!" Ucapnya

"Yahhh...." Kita bertiga pun kaget seperti biasa pasti selalu begini ujung-ujungnya malah di setrap dan di kasih hukuman.

"Maafin kita pak kita janji gak akan mengulanginya lagi!" Ujar Rian

"Ia pak" Ucapku

"Baiklah kali ini bapak maafkan tapi lain kali jangan bikin masalah lagi ya!" Ujarnya

"Siap pak!" Jawab kami bertiga

Semua berkembang begitu saja, bukan tanpa sengaja atau tidak, semua telah terjadi. Naluri ku bertanya akan setiap kegalauan yang terjadi bagaikan simphoni di fikiran ku yang mencoba mengukur dan menanyakan arti apakah ini kisah cinta ataukah hanya sebuah drama.

Aku mencari dimana hidupku, dimana tempatku untuk bersarang sambil mungukir setiap perbedaan yang datang. Aku mencoba belajar dari egoku, meski aku berharap mendapatkan cinta sejati disaat tepat waktunya, atau mungkin ketika aku sedang tak mampu bernafas lagi.

Aku melangkah sambil memuja dibalik haru birunya kegelapan malam, aku akan mencoba belajar dari sepasang bola mata yang telah Tuhan berikan padaku seperti layaknya aku mencoba mensyukuri ketika kau berada di samping ku. Langkahku bukan hanya sekedar berjalan mencari cahaya dan juga menghapus setiap jejak yang ku lewati, tapi juga mencoba kembali berharap di setiap jenuhnya hidupku. Aku berharap merpati putih ini suatu saat akan memberikan cahaya dalam kehidupan, meski aku sendiri aku yakin Tuhan masih memberi kesempatan kepada ku untuk membalikkan keadaan menjadi lebih baik lagi, walaupun aku sadar aku bukanlah siapa-siapa aku hanyalah manusia biasa yang tak akan pernah bisa lepas dari keadaan, karena aku adalah aku. Dan biarkan bibirku terdiam sembari memuja dan juga memuji dirimu, walaupun aku hanya orang bodoh yang belajar dan terus belajar.

Entahlah kenapa aku jadi aneh gini, hubungan ku dengan Adinda hanya sebatas teman gak lebih. Apalagi aku juga gak ingin tuk menunggu jawaban yang tak tepat dari dirinya, aku adalah wanita tak sepantasnya aku mengejar aku hanya bisa menunggu satu kepastian dari orang yang tepat dari lelaki yang pantas menjadi imamku kelak. Tapi aku juga manusia yang memiliki rasa jiwaku terkadang terbagi diantara harus mencintai atau mungkin membenci. Meski ku coba menjauhi Herdy tapi aku juga tetap merasakan bahwa Herdy menyimpan rasa ke padaku tapi tak pernah dia ucapkan, namun apa itu hanya perasaanku saja? Aku gak mau menduga-duga ditambah kini sudah ada Kak Raka rasanya tak pantas jika aku berpaling dari dirinya.

Ketika ku jatuh hati pada seseorang alunan suara indah dengan senyuman, membuat cinta di tengah rembulan bersama mentari yang kan terus bersinar. Cinta yang memberi kesejukan di keheningan malam dan sayap-sayap merpati putih yang terbang beri sebuah tanda akan kehidupan, jangan biarkan sang hati berdusta kala ego menepis rasa cinta. Cukup sudah bahasa kalbu biarkan sang fajar menertawai rembulan malam kala sang mentari bercahaya meski sinarnya tak kau rasa, setetes embun pagi yang kala itu kau lihat biarkan saja dia membasahi pagi biarkan jangan berikan keraguan pada sang mimpi kala ku inginkan seseorang pengisi hati di jiwa yang sepi. Lantunan not demi not dengan penuh bahagia ku rangkai meski tak jua ku mengerti dan ku kenal kenapa? Ada apa dengan sepasang merpati putih yang hinggap di jendela kamar ini? Ada cerita apa yang akan ku petik ataukah ini hanya mimpi belaka? Biarlah sang merpati berterbangan. Mungkin sang fajar dan sayap-sayap burung patah melihat kita berseteru sehingga tak ada cinta. Biarkan sang Melodi menyanyikan lagu cinta dengan syahdunya, meratapi hati yang dengan elok di rasa, entahlah? Mungkin nyanyian tentang cinta atau tentang luka.

Biarkan api asmara menyemangati sang bidadari, biarkan sang fajar di ufuk timur berikan kehangatan di ujung senja. Cinta adalah rasa sempurna tidak semua orang memilikinya setiap rasa dan kisah dalam cinta baik dalam pengorbanan maupun kebahagiaan yang muncul, biarlah sang fenomena berikan kekayaan kemegahan dalam pesta cinta kala jantung ini berdebar berdegup kencang ingin ku pandang wajahnya dikeheningan malam dan ku bayangkan sebuah cincin melingkar di jari manisnya sang bidadari. Kala malam yang sunyi sepi dingin kau peluk aku dan beri kehangatan di malam itu dan kesejukan dengan tetap memandang indah wajah mu saat itu kau bisikkan kata cinta kau buat aku merajuk bahagia sambil merajut kebersamaan atas nama cinta, sungguh benih-benih cinta yang kau tumbuhkan setiap menit detik kau beri aku rasa itu dengan penuh ketulusan hati dengan siap memberi dan kau beri aku kesempatan meskipun aku tidak mengerti mengapa? Apa? Dan siapa diriku? Mengapa aku begitu mencintai? Mengapa aku begitu menginginkanmu. Lalu pandanganmu penuh liar menggodaku dengan tatapan polos namun dengan senyuman manis kau bakar hatiku dengan penuh kemewahan hati, terimakasih cinta atas apa yang kau beri.

Saat matahari terbenam, itulah saatnya aku untuk tidur tetapi malam ini rasanya aku sulit untuk tidur dan memejamkan mataku, aku bertanya akankah esok akan baik-baik saja dan bagaimana apa yang akan terjadi esok hari?.

Mungkin saja aku bukanlah bagian dari hidupmu lalu bagaimana bisa kau melupakan semua kisah manis tentang kita bersama dengan sejuta sejarah yang terukir di dalamnya, hanya saja aku memilih untuk setia. Sebelumnya aku merindukan setiap tawa dan juga bahagia yang pernah terlukis indah bersama dengan kenangan yang terindah yang pernah kita lalui bersama. Andai saja ke egoisan diri dapat membuatku belajar menjadi lebih dewasa, tapi aku sadar aku hanya bersikap seperti layaknya seseorang yang dari kejauhan hanya membisu dan tak tahu harus melakukan apa.

Enggak ada yang berubah tetapi semua memang nampak sama enggak ada yang pasti tapi semua nampak nyata, kisahnya begitu saja terulang kembali setiap kisah menorehkan setiap juta kenangan dan juga sebuah kebahagiaan meski bingung satu saja sebuah kejujuran nampaknya akan memberikan suatu hal yang berharga dan juga penting, aku gak ngerti kenapa di ibu kota Jakarta ini selalu saja macet aku kesana kemari dan juga seperti melintasi waktu, di tambah dengan sepanjang jalanan ibu kota yang trotoar nya harusnya digunakan untuk pejalan kaki tetapi malah di gunakan untuk berdagang untunglah ada Satpol PP yang merapihkan meski begitu masih saja banyak pedagang yang juga nampak bandel dan selalu saja berdagang, dan juga dengan para pengamen jalanan yang menghibur para pengguna jalanan dengan nyanyian dan jerit tangis mereka. Nampaknya jika terus seperti ini aku tidak akan sampai di rumah tepat waktu sementara itu aku harus segera mengerjakan tugas sekolah.

Rasanya gak banyak waktu yang perlu aku lewati, hanya saja dipersimpangan jalan banyak juga hal-hal aneh yang sempat terjadi, perdebatan ini terjadi kala aku dan pak sopir ingin mengganti rute pulang, aku gak ngerti kenapa Pak Ibrahim sopir kami malah dari tadi melanggar lalu lintas dan juga hampir saja menabrak pengemis. Aku hampir saja memecat Pak Ibrahim tetapi dia memang tak asing lagi di keluarga kami karena Pak Ibrahim adalah sopir pribadi papaku. Aku niatnya mau naik motor tapi karna motor sedang di servis akhirnya aku menggunakan mobil pribadi papaku. Belum sampai di sekolah nampaknya aku akan telat kemudian aku memutuskan untuk menggunakan angkutan umum.

Sepasang merpati hinggap di jendela mengusik segala gundah gulana dalam jiwa, aku mencoba meraih harapan di setiap asa yang ku rangkai, rasanya ini tak ubah dengan kisah seorang remaja yang baru pertama kali di mabuk asmara hanya saja ini seperti sebuah keberuntungan ketika kita semua bersama-sama dikumpulkan dalam satu tempat dan juga satu kesamaan yang membuat kami merasa tak asing. Dengan segal problema yang sering kita dapatkan dan juga setiap hal yang kita ingin kita raih seperti itulah persahabatan. Ini seperti cerita petualangan, ketika aku sedang melamun dan sedang membayangkan ketika kita semua beranjak dewasa akankah cerita kita bersama akan menjadi sebuah sejarah dalam kehidupan kita masing-masing, canda tawa dan juga cinta seperti itulah.

Aku bukanlah satu-satunya orang yang merasa dirindukan dengan setiap cerita dalam perjalanan hidup kita masing-masing yang memberikan kebahagiaan dan juga mungkin petualangan hidup yang penuh dengan cobaan, disitulah aku berada dan disinilah kalanya aku meletakkan di setiap pundak dan berusaha meraih setiap cita-cita dan juga keinginan. Kita perlu kecewa untuk tahu bahagia bukankah luka menjadikan kita saling menguatkan, kadang kala tak mengapa setiap perubahan dan juga kegundahan hati mungkin segala sesuatu yang pelik dapat membawa kita pada kedewasaan.

Masa-masa dimana kita berusaha meraih setiap keinginan, masa-masa dimana kita mencoba untuk menjadi diri kita lebih baik lagi. Kadang kala semua membutuhkan proses yang tak mudah, entahlah mungkin karena kita tak sadar dan kurang memahami bahwa segala sesuatunya adalah satu kesatuan bagi hidup kita yang membuatnya saling mengisi dan juga melengkapi segala kekurangan kita.

Bab 3

"Pak Rio!" Panggil Miss Violet

"Ada apa ya Bu?" Jawabnya

"Eh gak usah panggil saya ibu disini kebanyakan semua memanggil saja Miss Violet" Ucapnya

"Owh Iya ada apa ya Miss?" Tanya Pak Rio

Saat itu Pak Rio dan Miss Violet sedang ada diruang gue mwreka berdua sedang bercakap-cakap tentang murid-murid yang di kelas XI IPS 2.

"Bagaimana dengan sekolah disini?"Tanya Miss Violet

"Bagus, cuma terkadang ada saja yang suka ngerjain saya" Jawabnya

"Emang gitu Pak biasa kalau ada guru yang ganteng kayak bapak pasti banyak yang memuja" Ucapnya sambil senyum-senyum sendiri

"Termasuk saya" Ujarnya tambah

"Apaan Miss?" Tanya Pak Rio

"Eh enggak masud saya..." Jawab Miss Violet terbata-bata

Pak Rio adalah guru yang sangat tampan dan juga sangat baik meski begitu dia juga tampil seperti layaknya guru-guru yang lainnya meski wajahnya terlihat sangat muda sekali.

"Pak Rio ini bukunya!" Ujarku

Saat itu aku sedang mengembalikan buku milik Pak Rio yang dia pinjamkan untukku, awalnya aku mau balikin ke perpustakaan tapi karena takut salah jadi aku ke ruang guru aja deh.

"Udahan?" Tanyanya

"Ia pak" Jawabku

Entah kenapa baru pertama liat pak Rio dari deket kenapa berasa canggung gini sampe aku lupa kalau aku malah bengong.

"Kamu kenapa?" Tanyanya

"A..." Jawabku

"Eh mulut kamu, entar kemasukan laler" Ujarnya

"Yeh di bapak bisa ajah" Ucapku

Kemarin saat aku sakit dan tak bisa melanjutkan kegiatan belajarku, jadi aku menyusul dengan meminjam buku dan juga minta diajarin pak Rio meski begitu pak Rio terkenal sangat baik walaupun dia agak garang.

"Bagaimana bisa seperti ini kan udah saya bilang kalau kamu gak bisa nanya jangan diem ajah" Ujarnya sambil marah-marah

Aku hanya bisa mendengarkan dia meski kupingku aku sumbat dengan kapas.

"Kamu dengerin saya gak sih?" Tanyanya

"Hahhh" Jawabku sambil menganggukkan kepala

Sepertinya dia gak dengerin saya.. awas ya...

"Sekarang kamu kerjain dari yang ini sampai sini!" Ujarnya

"Hah?" Tanya ku

"Pantesan aja gak dengerin ternyata" Jawab pak Rio

Guru baru yang tadi ganteng banget sampe keringetan kalau gue sengaja ngempesin bannya.. hihiiii

Padahal udah gue kerjain abis-abisan karna dia selalu aja ngasih tugas banyak ke gue, cuma gara-gara gue ketiduran di kelas lah apa lah. Tapi jadinya gue mulai yang kena semprot inilah akibatnya jadi murid paling oon di kelas.

"Natasha, kan sudah mama bilang seharusnya kamu belajar yang benar!" Seru mamaku

"Yah mama orang lagi main PS juga malah di matiin" Jawabku

"Dari tadi main mulu, bukannya belajar malah main Mulu" Ucap mamaku

"Ta..tapi!" Jawabku

"Mama gak mau tau pokoknya kamu harus belajar yang bener kalau kayak gini terus bagaimana bisa kamu lulus" Ujar mamaku sambil memarahkan ku

Aku disini masih menanti dalam kesendirian, aku disini masih berharap terhadap ratusan khayalan yang ku buat namun tanpa sengaja setiap hal terukir tanpa sengaja dan membuatku mencoba mencari tentang jati diriku.

Siapakah aku dan harus bagaimana, setiap hal yang terjadi dalam hidupku bagaikan sebuah problema yang membuka mataku dan membawaku tenggelam dalam alam bawah sadarku. Hanya diam dan merenung, tanpa mengucapkan sepatah atau dua patah kata, hanya saja hati ini mencoba melukiskan setiap kisah dalam sebuah secarik kertas.

Biarkan hati yang berbicara dan biarlah semua berusaha mencoba mengartikan setiap kata-kata karena setiap hati hanyalah milik sang pencipta seperti sebuah garis tangan yang juga akan memberikan secercah harapan akan indahnya masa depan, meski ku tahu di dunia ini tak akan ada yang abadi.

Entah apa yang sebenarnya terjadi apa semua ini menjadi penyebab sebuah pertengkaran dan apa ini juga yang menyebabkan semua kisah diantara kita menjadi berubah menjadi saling membenci dan apakah ini menjadi penyebab keretakan hubungan kita, apa yang sebenarnya terjadi apa yang terjadi sulit aku memahami dan menjaga perasaan satu sama lain. Sementara apa ini sebuah kisah klasik yang ujung-ujungnya hanya akan menjadi boomerang.

Aku mencoba mengikhlaskan segalanya pengkhianatan harga diri dan juga segala yang berkecamuk dalam jiwaku aku emosi tapi tak pula aku fahami apa yang sebenarnya yang Tuhan ciptakan dan rahasiakan dariku, apakah aku boleh tahu segalanya apa aku boleh menitipkan rasa perhatianku dan mencoba belajar bertanggungjawab atas segala hal yang sulit aku pahami ini.

Awalnya perasaanku hancur berkeping-keping aku tak tahu harus berjalan kemana apa ini hanya sebuah melodi atau hanya sebuah pelampiasan saja, rasanya banyak ego yang bertebaran layaknya khayalan seorang anak-anak yang ingin mendapatkan permen, cinta itu memang rasanya manis banget tapi aku gak tahu kenapa aku harus jatuh sedalam ini, dan aku juga tak tahu mengapa aku harus menjaga perasaanku supaya tak jauh masuk lebih dalam ke dalam bintang hatimu. Aku sadar tak mudah untuk mengungkapkan rasa sayang dan cinta begitu juga dengan pengorbanan yang pernah aku lakukan selama ini. Rasanya ku ingin berhasrat untuk mendapatkan apa yang aku inginkan meski aku mencoba untuk meraihnya dan juga menjangkau nya rasanya itu mustahil untuk ku raih. Dan sementara itu dengan persahabatan yang pernah aku lalui bersama sahabat setia ku yang selalu menjagaku membantuku dan selalu senantiasa bersamaku dalam suka maupun duka.

Aku gak mungkin bersikap kekanak-kanakan dan begitu saja meninggalkan bahkan melupakan bayangan mereka semua yang ada dalam hidupku, aku sadar aku bukan siapa-siapa tanpa adanya mereka dan begitu pula dengan adanya diriku apakah aku pantas mendapatkan nya dan meraihnya sesungguhnya segala pengorbanan yang mereka lakukan kepadaku apa itu tidak ada harganya sama sekali di hatiku. Ya aku gak tahu bagaimana mungkin aku terus terdiam dan sementara aku bingung.

Aku ragu dengan semua suara merdu kicauan burung diangkasa sayup terdengar memberikan melodi di jiwa, hanya saja tak sedikit pula siulan dan kicauan burung yang merdu namun tak ku lihat segerombolan burung yang bernyanyi yang menghiasi indahnya pagi itu, mungkin saja pagi telah beranjak siang atau mungkin aku yang bangun terlalu siang.

Setiap kata penuh dengan makna, begitu pula dengan goresan tinta semuanya memberikan arti dan juga memori terhadap kehidupan, entahlah mungkin saja aku bisa menjadi matahari yang memberikan keindahan dikala fajar datang atau mungkin aku bisa menjadi rembulan yang memberikan cahaya di tengah gelapnya malam. Hanya saja aku hanyalah orang biasa, aku mungkin tak mengenal dan tak mampu mengartikan sebuah bahasa namun segalanya tercipta berkat adanya perbedaan yang memberikan daya pikat yang berarti dalam kehidupan meski terkadang semua terasa sulit. Aku mencoba mencari tentang impian dan juga harapan, apa mungkin aku bisa mengukir cerita indah yang manis yang terlukis dengan senyuman bahagia. Saat kau terlalu rapuh pundak siapa yang tersandar, tangan siapa yang tak terlepas ku yakin aku.

Aku tidak mengerti mengapa jantung ini terus berdetak kencang memberikan naluri terhadap kehidupan yang hampa dan sunyi ini, begitupun dengan usia ku yang semakin lama semakin bertambah. Cepat atau lambat mungkin semua akan dengan begitu saja berlalu dan mungkin tak ada pula yang mungkin dapat ku nikmati, meski ku sadari rasanya sulit untuk menulis bahkan aku saja tak tahu apa yang ingin aku tulis. Semua yang terjadi dan juga telah terjadi bagai problema yang tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata, meski sadar atau aku tak sadar aku sudah melewati batas waktu yang sangat lama hingga aku sampai lupa dengan setiap proses panjang yang telah Tuhan berikan kepadaku, rasanya sulit tak mudah dan juga sulit untuk aku pahami.

Setiap detik demi detik dan juga setiap hal yang terjadi bagaikan melodi yang bersemu dalam jiwa, begitu pula dengan hati yang terus bertanya kepada diri "akankah aku terus seperti ini?" Ataukah akan ada perubahan. Meski begitu aku tak sadar kalau ternyata aku memang tak mengerti kalau aku hanya berharap terhadap suatu hal yang tak pasti. Aku hidup dalam setiap tanda tanya yang membawa ku terhadap kehidupan yang fana ini, aku mencoba mempelajari setiap ego walaupun aku hanya bisa mencoba tersenyum dari setiap tangis yang coba ku tutup-tutupi.

Aku bahagia bila bisa melihat kau bahagia meski bukan bersama diriku, Aku tidak tahu apa yang menanti kita di depan, yang bisa ku lakukan adalah menghabiskan tiap detik waktu saat ini bersama mu. Maaf masih suka merindukan mu, maaf masih berusaha membencimu. Terimakasih atas perlakuan sederhana yang membuat ku mengingat mu lagi.

Aku tahu ku takkan bisa menjadi seperti yang engkau minta namun selama nafas berhembus aku kan mencoba, aku tahu dia yang bisa menjadi seperti yang engkau minta namun selama aku bernyawa aku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta, ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian mencoba mencari celah di hatimu.

Kebahagiaan itu menembus dinding, dan membuatku bertanya akan siapa diriku, aku hanya bertahan dari setiap badai dan juga cobaan. Namun aku pun menyadari ini hanya sebatas egoku yang terus berusaha berkembang meski nyatanya aku merasa nyaman dengan canda dan juga tawa.

Sebenarnya kebahagiaan itu apa sih? Dan kebijaksanaan itu apa? Apakah setiap orang optimis dalam menjalani kehidupannya, meski terkadang kita masih banyak keterbatasan dan juga kekurangan. Bahkan mungkin gak banyak yang bisa menyadari bahwa mungkin tak ada yang mampu memahami setiap penderitaan yang kita alami, begitupula dengan cobaan yang kita hadapi. Terkadang ada pula rasa lelah dan juga letih serta rintangan yang perlu dihadapi serta godaan yang juga mengguncang keimanan dan keyakinan. Begitu pula dengan gosip dan omongan orang lain tentang kita, tapi aku berusaha tak menganggap dan juga berusaha tak memperdulikan ratusan jutaan bahkan ribuan pasang mata dan mulut orang-orang yang berkata buruk terhadap diriku. Ya memang sudah menjadi dasar dan darah daging manusia bila tak ada problem rasanya hidup hambar seperti layaknya ikan tanpa air.

Akupun terkadang tak faham dengan setiap cobaan yang melanda hidupku, begitupula dengan kehidupan yang sudah menjadi misteri bagi diriku. Bagi setiap orang pasti akan membawamu pada kisah manis, atau pun bahagia dan ada pula kisah sedih dan persahabatan yang berujung pada perpisahan dan pengkhianatan dan juga permusuhan. Tapi entahlah ini sudah menjadi darah daging meski aneh dan juga menyayat hati serta memberikan emosi jiwa dari pada membuat kepala setres lebih baik di senyumin ajah.

Sebenarnya rasaku padanya seperti sebuah kekaguman, meski aku sadar bahwa mencintai seseorang bukan berarti kau harus memberikan segenap perasaan mu pada dirinya, karna dia hanya manusia biasa rasanya tak pantas saja jika kita terlalu cinta terhadap suatu makhluk ciptaannya melebihi rasa cinta dan juga kagum kepada sang penciptanya.

Begitu pula dengan benih-benih cintaku padanya yang selalu saja muncul, biarlah semua itu terpupuk dan tersemi layaknya pohon yang selalu kau tanam dan kau sirami dengan rasa cinta dan sayang dengan tulus tanpa ada rasa ingin memiliki. Meski begitu aku juga sadar aku mungkin saja rasa cinta kelak akan menjadi benci, ataupun sebaliknya karena Tuhan sang maha membolak-balikkan isi hati maka dari itu emosi di jiwa juga akan terus terlepas bersamaan dengan senyum di benakku.

Setiap kata penuh dengan makna, begitu pula dengan goresan tinta semuanya memberikan arti dan juga memori terhadap kehidupan, entahlah mungkin saja aku bisa menjadi matahari yang memberikan keindahan dikala fajar datang atau mungkin aku bisa menjadi rembulan yang memberikan cahaya di tengah gelapnya malam. Hanya saja aku hanyalah orang biasa, aku mungkin tak mengenal dan tak mampu mengartikan sebuah bahasa namun segalanya tercipta berkat adanya perbedaan yang memberikan daya pikat yang berarti dalam kehidupan meski terkadang semua terasa sulit. Aku mencoba mencari tentang impian dan juga harapan, apa mungkin aku bisa mengukir cerita indah yang manis yang terlukis dengan senyuman bahagia. Saat kau terlalu rapuh pundak siapa yang tersandar, tangan siapa yang tak terlepas ku yakin aku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!