NovelToon NovelToon

Takdir Najwa

Prolog

Najwa Almahira wanita berumur 25 tahun, yatim piatu dengan statusnya yang saat ini seorang istri. Najwa telah hidup sebatang kara diumurnya yang masih 14 tahun. Diumur yang cukup belia itu, Najwa harus bisa mencari perkerjaan demi melanjutkan hidupnya. Beberapa pekerjaan telah ia alami dari menjual asongan, pemulung, dan mengamen. Hingga hidupnya dipertemukan dengan sosok ibu Mira penjual mie ayam yang baik hati dan mau menampungnya. Najwa membantu ibu Mira berdagang hingga ia berumur 18 tahun. Selama 4 tahun itu, kehidupan pahit tinggal di rumah orang telah ia alami. Anak ibu Mira yang bernama Mawar sangat tidak menyukai kehadirannya, karna ia berfikir kasih sayang ibu Mira padanya telah direbut oleh Najwa. Pada akhirnya Najwa pun memilih pergi dan menjauh dari keluarga ibu Mira.

Singkat cerita di umurnya yang ke 23 tahun Najwa dipertemukan dengan sosok lelaki yang berkharisma. Dialah

Rehan Alfariq umur 27 tahun kala itu, seorang pengusaha sukses di salah satu perusahaan di bidang kontruksi. Awal pertemuan dengan Najwa sangatlah begitu terkesan, hingga keduanya saling mencintai kemudian memutuskan untuk menikah.

Keduanya terlihat sangat harmonis dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.

Meskipun banyak godaan dan hinaan dari banyak orang tidak membuat hubungan mereka menjadi renggang. Sama sama saling menguatkan dan memberi semangat.

Hari-hari telah berlalu, hingga waktu pun terus merangkak maju. Tak terasa pernikahan keduanya telah mencapai tahun ketiga. Namun ada rasa yang membelenggu diantara keduanya, yaitu hadirnya seorang anak yang mampu menghiasi sepi nya rumah, yang mampu memberikan kehidupan baru dan tentunya menjadi keluarga yang lengkap. Namun sayangnya hal itu belum bisa dirasakan bagi pasangan suami istri ini.

Siang itu matahari sangatlah terik menyinari bumi. Seseorang tengah berkutat dengan peralatan masaknya. Dialah Najwa yang sedang memasak untuk makan siang suaminya. Karna sudah menjadi kebiasaan Rehan untuk makan siang di rumah bersama sang istri atau mengajak Najwa makan siang di luar.

"Alhamdulilah selesai deh, mas Rehan pasti suka," Gumam nya seraya tersenyum menyiapkan makanan di atas meja makan.

Tak lama kemudian...

Ting tong ting tong

"Pasti itu mas Rehan," Najwa berlari membukakan pintu.

Ceklek...

"Assalammualaikum sayang."

"Waalaikumsalam mas," Najwa meraih tangan Rehan dan diciumnya tangan itu. Rehan pun mendekatkan dirinya lalu mencium kening sang istri. Hal itu sudah menjadi kebiasaan bagi keduanya, rasanya tidak afdol jika dilupakan he he.

"Makan yuk mas ! Najwa udah masakin kesukaan mas loh," Ucapnya menggandeng tangan suaminya menuju meja makan.

"Wah benarkah, kebetulan mas mu ini sangat lapar sekali sayang..."

"Iya mas. Yuk duduk !" Najwa menarik kursi untuk suaminya.

Seperti biasa Najwa akan melayani suaminya dengan mengambilkan nasi serta lauk pauk ke piring makan Rehan. Rehan begitu sangat bersyukur memiliki istri yang sangat perhatian kepadanya. Hal itu membuat Rehan begitu sangat mencintai istrinya. Saat ini ia tak peduli jika orang lain mengatakan hal buruk pada keluarganya, yang ia tau hanya saling mencintai dan menyayangi dalam keadaan apapun itu.

"Terima kasih sayang," Ucap Rehan.

"Sama-sama mas," Jawabnya seraya tersenyum.

Najwa pun ikut mendudukkan diri di kursi samping suaminya, menikmati makanannya bersama orang tercinta.

Setelah makan selesai, Rehan mengajak istrinya untuk menonton tv dan berbincang sebentar sebelum ia kembali ke kantor.

"Sayang, ada yang mas mau bicarakan !" Ucap Rehan menatap serius istrinya.

"Bicara apa mas ?" Tanya Najwa yang tak kalah serius. Kini tatapan keduanya saling bertemu.

"Mas akan ke surabaya untuk menangani proyek yang bermasalah di sana."

"Berapa lama mas ?" Tanya Najwa.

"Hanya 1 minggu sayang, nanti kamu tinggal di rumah mama aja gimana ? Mas khawatir kalau kamu sendirian di rumah," jelasnya.

"Mas tidak usah khawatir, Najwa bakal nginep kok sekali kali di rumah mama. Tapi kalau harus tinggal di sana sampe mas pulang, rumah kita kosong dong. Kita kan gak punya pembantu atau satpam mas," Ucap Najwa membuat Rehan mengangguk.

"Iya juga ya. Gimana baiknya kamu aja sayang," Rehan mengelus pucuk kepala istrinya yang terbalut hijab itu.

"Mas kapan berangkat ?" Tanya Najwa yang masih dalam dekapan suaminya.

"Besok pagi sayang, dan hari ini mas mau puasin kerbersamaan kita untuk bekal mas selama seminggu," ucapnya seraya tersenyum mesum.

"Ih apaan sih mas, udah sana kekantor lagi !"

Ucap Najwa salah tingkah.

"Kita nikah udah 3 tahun loh sayang, masih malu aja sih he he."

"Dan selama itu juga kita belum dikaruniai seorang anak mas. Maafkan Najwa yang belum bisa memberi mas keturunan," Jawab Najwa tertunduk sendu.

"Stttt.. sayang kamu bicara apa sih, Mas masih sabar menunggu sayang, mungkin kita harus lebih giat lagi berusaha dan berdo'anya."

"Tapi mas, bagaimana dengan keluargamu, apa mereka masih akan menerima jika anaknya sudah 3 tahun menikah tapi istrinya belum juga hamil ? Aku takut Mas hiks hiks," Najwa menangis dalam pelukan Rehan.

"Mama dan papa pasti ngerti sayang. Kita juga gak bisa melawan takdir kan, yang penting jangan pernah putus usaha dan doanya," Rehan menenangkan istrinya yang tengah menangis itu.

"Istirahat ya ! Mas mau balik kekantor sebentar lagi mau mitting."

"Iya mas, mas hati-hati ya !"

"Iya sayang. Persiapkan dirimu nanti malam," Ucap Rehan tersenyum.

"Kenapa Mas..?" Tanya Najwa bingung.

"Mas akan buat kamu tidak tidur hingga pagi," Bisiknya ketelinga sang istri.

"Ihhh, mas mesum deh," Ucapnya

seraya mendorong tubuh suaminya.

"Ha ha ha...sama istri sendiri halal loh sayang."

"Udah ah sana pergi ! Nanti telat loh mas mittingnya," Ucap Najwa.

"Iya iya, Mas berangkat ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Mas," Najwa mencium tangan suami nya. Begitu juga dengan Rehan selalu mencium kening istrinya saat hendak berpergian.

Selepas perginya Rehan, Najwa memilih untuk menyapu halaman depan rumahnya.

Hingga ada beberapa tetangga yang menyapa nya dengan ramah dan ada juga yang selalu menghinanya.

"Eh ibu-ibu, sebentar lagi menantu saya akan melahirkan kan loh...!" Ucap salah satu tetangga yang lewat dengan beberapa tetangga lainnya.

"Wah yang bener ? Selamat ya jeng, akhirnya mau jadi nenek juga," Jawabnya yang lain.

"Pasti dong Ibu-ibu menantu saya kan tidak mandul. Eh ada mbak Najwa, lagi nyapu ya mbak ?" Ucapnya berbasa basi.

"Iya Buk....." Jawab Najwa ramah.

"Mbak Najwa kapan hamil nya ? Anak saya aja yang baru 1 tahun menikah udah mau punya anak loh mbak," Cecar ibu itu.

"Mohon doa nya saja Buk, semoga cepet menyusul," Jawab Najwa diiringi senyuman.

"Hati-hati loh mbak Najwa, jaman sekarang kalau kita gak cepet kasih suami keturunan bisa-bisa suaminya kecantol perempuan lain," Ucapnya lagi.

"Bener tuh mbak."

"Iya bener tuh," Ucap para tetangga.

Deg...

Deg...

💞💞💞***Hallo para Readers...semoga kalian suka ya

Dukung selalu karyanya akoh ya

dengan tinggalkan

Vote

Like

Komen kalian !!!

Happy reading guys***...

Bersambung💞💞💞

Keberangkatan Rehan

Jantung Najwa seketika berhenti berdetak, pikirannya kalut dengan penuturan para tetangganya. Kesabaran yang selama 3 tahun ia pertahankan tiba-tiba kini menggoyahkan hati dan imannya. Air mata yang sudah ia tahan kini tak mampu lagi ia bendung.

Najwa berlari masuk kedalam kamarnya. Ia menangis sejadi jadinya di dalam sana.

Apakah semua ini salahku ? Kenapa mereka menyalahkanku ? Kenapa hanya aku hiks hiks..

Aku tudak kuat lagi...

Hingga saat sedikit tenang dari kesedihannya, ia pun beranjak kekamar mandi untuk mengambil air wudhu. Mengingat waktu telah memasuki Ashar, Najwa memutuskan untuk shalat dan mengadu segala yang terjadi pada yang maha kuasa.

Setelah shalat selesai, Najwa memilih menghubungi salah satu temannya yang bernotabene Ustadzah itu.

"Assalammualaikum Ran."

"Waalaikumsalam Wa, kamu apa kabar ?"

"Alhamdulilah baik Ran. Aku boleh tanya sesuatu gak sama kamu ?"

"Tentu Wa, mau nanya apa ?"

"Bagaimana pandangan islam tentang poligami ?"

"Dalam islam poligami itu tidak dilarang Wa. Asal ada syarat yang harus dipenuhi, salah satunya suami harus meminta izin kepada istri sahnya untuk berpoligami dan suami juga harus berlaku adil terhadap kedua istrinya. Tapi kalau itu tidak bisa dilakukan oleh suami, mending satu aja cukup deh."

"Gitu ya. Terima kasih ya Ran penjelasannya."

"Sama sama Wa, apa kamu ada masalah ?"

"Gak ada kok. Ya udah aku tutup dulu ya, kita sambung lain waktu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam wr wb "

Panggilan telfon pun berakhir.

Najwa bukan tipekal wanita yang gampang menceritakan tentang masalah rumah tangganya pada orang lain. Ia mampu menanggungnya sendiri, bahkan hinaan dari para tetangga pun Najwa tidak menceritakan pada suaminya.

Ia berfikir, suaminya lelah karna seharian bekerja di kantor. Jika ia mengadu hinaan dari tetangganya malah akan menjadi beban suaminya bertambah, tentu saja Najwa tidak mau hal itu terjadi.

Setelah menghubungi sahabatnya, Najwa terdiam merenung di dalam kamarnya.

" Aku harus gimana Mas ? Apa aku harus menyuruh mu menikah lagi demi bisa memiliki seorang anak. Aku rapuh, aku tidak bisa membahagiakan kalian Hiks hiks...aku harus gimana ya Allah ?" Ucapnya lirih seraya menitikan air matanya.

Tiba tiba....

Ting tong ting tong...

Mendengar bel rumah berbunyi, Najwa menghapus air matanya dan berlari turun membukakan pintu.

Ceklek...

" Assalam mualaikum sayang..." Rehan mencium kening istrinya.

" Waalaikumsalam Mas,"jawab Najwa tersenyum.

" Mau makan atau mandi dulu mas ?" Tanya Najwa.

" Mandi dulu aja sayang, mas belum laper. Badan mas juga udah lengket banget nih."

" Ya udah yuk kekamar ! Najwa siapin air panasnya."

" Iya sayang..."

Rehan dan Najwa menuju kamar mereka di lantai dua. Najwa menyiapkan air hangat untuk suaminya membersihkan diri. Selama menunggu suaminya yang tengah mandi, ia hanya disibukan dengan membaca buku hadist di atas ranjang.

" Sayang, apa kamu sudah mandi?" Tanya Rehan yang baru saja selesai mandi.

" Sudah mas..." Jawab Najwa. Dan Rehan hanya mengangguk menuju lemari bajunya untuk berpakaian.

Rehan membaringkan tubuhnya di pangkuan sang istri menghilangkan sejenak lelahnya berkerja seharian. Najwa yang mengerti kebiasaan suaminya itu segera mengelus rambut Rehan dan sesekali memainkannya.

Hingga tanpa sadar, mereka berbincang dengan posisi yang sama sampai waktu magrib tiba.

"Mas, Najwa laper deh," Ucapnya saat membuka mukenanya seusai shalat.

" Ya udah yuk langsung makan !" Jawab Rehan dan langsung diangguki oleh Najwa.

Kejadian seperti biasanya saat di meja makan. Najwa melayani penuh cinta suaminya itu begitu pun dengan Rehan yang sangat telaten membantu istrinya mencuci piring setelah makan.

" Sayang, kekamar lagi yuk !" Ucap Rehan menatap penuh cinta istrinya.

Najwa yang mengerti niat suaminya itu langsung mengangguk.

" Kyaaaaaaaaaaa mas turunin dong, nanti jatuh gimana ?"

" Sttttt diem sayang, kalau gak mau jatuh," Ucap Rehan tersenyum menyeringai.

Najwa pun menurut patuh. Ia mengalungkan kedua tangannya keleher Rehan dan membenamkan wajahnya didada bidang suaminya itu.

Sesampainya di kamar, Rehan langsung merebahkan tubuh istrinya di atas ranjang.

Ia membuka kaosnya lalu merangkak naik keatas ranjang.

Mencium kening istrinya, kemudian pipi kanan dan kiri, lalu turun kebibir Najwa.

Dikecupnya bibir ranum itu perlahan-lahan berubah menjadi *******. Nafas keduanya memburu seolah tubuh mereka meminta lebih dari sekedar ciuman. Malam itu terjadilah malam panjang bagi sepasang suami istri yang tengah bermasu kasih.

Pagi hari matahari yang telah muncul itu masuk seketika lewat sela-sela jendela kamar membuat Najwa pun terbangun dari tidurnya. Dirabanya sebelah ia tidur, Najwa membuka mata dan tidak melihat suaminya di sana. Suara gemercik air di kamar mandi menandakan seseorang tengah mandi di dalam sana.

Setelah mandi selesai, mereka segera turun untuk sarapan. Pagi ini Najwa hanya membuat sandwich sebagai sarapannya, mengingat ia bangun kesiangan hingga ia tidak sempat untuk memasak.

" Mas pokoknya kalau udah sampe, langsung kabarin aku ya !" Ucapnya manja pada Rehan.

" Iya sayang. Mas akan langsung telfon kamu kalau udah sampe. Baik-baik di rumah ya, sering-sering lah nginep di rumah mama biar mas gak khawatir !" Ucap Rehan sembari melahap sarapannya.

" Mas berangkat jam berapa ?"

" Bentar lagi sayang, supir kantor yang anter mas ke bandara."

" Aku ikut ya mas, plis !" Tutur Najwa memohon.

" Baiklah. Cepet siap-siap gih, mungkin pak Adit bentar lagi jemput."

" Oke...." Najwa berlari kelantai dua untuk bersiap siap ikut mengantar suaminya kebandara.

Benar saja, tak lama kemudian datanglah pak Adit supir kantor yang menjemput mereka.

1 jam perjalanan, akhirnya mereka telah sampai di bandara.

" Mas hati-hati ya, jangan lupa kabarin aku !" Ucapnya seraya menangis.

" Iya sayang, jangan nangis dong. Mas jadi gak tega ninggalin kamu kalau gini," Rehan memeluk erat tubuh istrinya itu.

" Aku gak nangis kok, Mas cepet pulang ya ?" Ucap Najwa melepas pelukan Rehan dan mengusap air matanya.

" Iya sayang. Mas berangkat ya, kamu jaga diri baik-baik di rumah, kalau ada apa apa cepet kabarin mas atau mama !"

" Iya mas...." Najwa meraih tangan suaminya dan dicium tangan itu begitu juga dengan Rehan yang mencium kening istrinya penuh cinta.

" Assalammualaikum...."

" Waalaikumsalam...."

" Pak Adit antarkan istri saya ya ! Pastikan selamat sampe rumah," Pintanya pada pak Adit.

" Siap pak," Jawabnya patuh.

Najwa menunggu suaminya hingga pesawat lepas landas. Kemudian ia pun pulang kerumah dengan diantar pak Adit, supir kantor suaminya .

💞💞💞Tinggalkan

Vote

Like

Komen kalian ya

Happy Reading guys...

Bersambung💞💞💞

Terpukulnya Najwa

Malam hari yang terlihat terang ditemani beribu bintang dan sinar bulan menambah hangatnya suasana di atas balkon.

Najwa tengah berkutat dengan pemikirannya seraya menatap salah satu bintang yang paling kecil sinarnya.

" Apa harapan ku akan seperti bintang itu, kecil dan jauh dari kata bisa?" Ucapnya pada diri sendiri.

Tiba tiba Najwa teringat dengan dokter Anggi yang dulu sempat merawatnya saat kecelakaan. Ia mengambil ponselnya yang tengah di charger dan menghubunginya.

📞

" Hallo Assalamualaikum dok..."

" (.....)

" Alhamdulilah Najwa baik dok. Apa dokter Anggi masih bertugas dirumah sakit pelita hati ?"

" (......)

" Besok Najwa mau ke sana bertemu dokter Anggi. Bisa kan dok ?"

" (......)

" Baik dok, Asalammualaikum..."

" (....). Panggilan telfon pun berakhir.

" Mudah mudahan dengan cara ini, aku bisa tau penyebab mengapa aku tak kunjung hamil padahal udah 3 tahun nikah," gumamnya.

Tiba tiba...

Drt drt drtttttttttttttttt Ponsel Najwa kembali berdering ternyata panggilan dari suaminya.

📞

" Asalamualaikum Mas....."

" Waalaikumsalam sayang, sedang apa hem?"

" Nyantai aja mas di balkon. Mas lagi apa ? Udah makan belum ?"

" Sudah sayang, sekarang mas lagi istrihat di kamar hotel. Sayang makan belum?"

" Belum mas. Gak ada yang nemenin, nafsu makan Najwa tiba-tiba saja berkurang." Ucap nya manja.

" Gak boleh gitu dong sayang, mas gak mau loh kamu kurus. Nanti gak sexi lagi he he."

" Apaan sih mas, mulai deh."

" Mas tutup dulu sayang ya, bentar lagi mau mitting dibawah kamu jangan lupa makan ya. Assalammualaikum cinta ku."

" Oke....Waalaikumsalam mas, love u ..."

" Love u too sayang ..." Panggilan telfon pun berakhir.

Mengingat waktu sudah semakin malam, Najwa beranjak untuk segera tidur. Ditariknya selimut dan dimatikannya lampu utama, hanya tersisa lampu tidur yang terlihat remang remang cahayanya.

Pagi harinya, Najwa membuat sarapan nasi goreng untuk dirinya. Selesai memasak, ia beberes rumah seperti biasanya, Rehan menyuruhnya menggunakan jasa Art, namun ditolak oleh Najwa dengan alasan ia pun bisa mengurus suami tercinta dan rumahnya itu sendiri.

Selesai sudah pekerjaannya, Najwa menghangat kan tubuhnya dengan berendam dibatt up. Tenang dan damai ia rasakan saat berendam, menghilangkan sejenak pikirannya yang kalut. Setelah ritual mandinya selesai, ia beranjak untuk berpakaian dan sarapan.

Tepat dijam 10 pagi, Najwa memesan taksi online untuk dirinya pergi kerumah sakit sesuai janji yang ia buat semalam dengan dokter Anggi. 10 Menit kemudian Taksi itu sampai didepan rumah Najwa.

Tak membutuhkan waktu yang lama, taksi itu pun berhenti didepan rumah sakit pelita hati. Najwa segera turun dan membayar ongkos taksi kemudian masuk kedalam rumah sakit. Dicarinya ruangan dokter Anggi dan saat ketemu Najwa pun mengetuk pintu.

Tok tok tok...

" Masuk.....!" Titah suara dari dalam.

Ceklek...

" Assalamualaikum dokter Anggi."

" Waalaikumsalam...eh Najwa. Duduk Naj !"

" Terima kasih dok...." Najwa mendudukan diri nya berhadapan dengan dokter Anggi.

" Gimana...ada apa Naj. Tiba tiba saja ingin bertemu ?" Tanya Dokter.

" Dokter, sebener nya Najwa kesini mau memeriksakan kandungan Najwa dok. Sudah 3 tahun Najwa menikah, tapi belum juga dikaruniai keturunan."

" Baiklah, mari saya periksa !" Ucap Dokter Anggi.

Dan Najwa pun akhirnya diperiksa dokter Anggi. Ada sedikit ketakutan dalam diri Najwa ketika diperiksa, ia takut jika hasilnya begitu buruk dan tidak sesuai dengan harapannya.

" Hasilnya besok bisa diambil ya Naj..." Ucap Dokter Anggi setelah selesai memeriksa Najwa.

" Apa Najwa masih bisa hamil dok ?" Tanyanya penasaran.

Dokter Anggi pun tersenyum. " Berdoa saja dan terus berusaha ya Naj. Besok hasil jelasnya."

Dan Najwa pun hanya mengangguk. Setelah dari dokter memeriksakan kandungannya, Najwa pun memutuskan untuk pulang kerumah.

Keesokan harinya, dengan jantung berdebar debar, Najwa kembali datang kerumah sakit pelita hati untuk mengambil hasil cek pemeriksaannya kemarin.

Sesampainya dirumah sakit, Najwa berdiam diri memikirkan hasilnya nanti. Ada rasa takut dan cemas menyeruak dalam hatinya.

" Huffffffffff, apapun hasilnya akan ku hadapi. Semoga saja tidak mengecewakan. Amiin." Gumamnya kemudian melangkah kan kakinya menuju ruangan dokter Anggi.

Tok tok tok...

" Masuk....!" Ucap Dokter Anggi dari dalam.

Ceklek..Najwa pun membuka pintu.

" Asalamualaikum dokter Anggi. Selamat pagi.." Sapa Najwa ramah.

" Waalaikumsalam Najwa. Pagi juga, mari silahkan duduk !" Titah Dokter Anggi kemudian Najwa pun langsung mengangguk.

" Apa hasil nya sudah keluar dok ?" Tanya Najwa penasaran.

" Sudah Najwa....," Dokter Anggi terlihat menghela nafasnya berulang ulang. Hal itu membuat Najwa begitu takut dengan hasilnya.

Dalam hatinya terus berdoa dan berdoa, dengan keringat dingin yang terlihat didahinya dan tangan yang gemetar membuat dokter Anggi tak kuasa membacakan hasil pemeriksaan Najwa.

Dokter Anggi membuka laci mejanya, kemudian mengeluarkan amplop putih hasil pemeriksaan.

" Ini Najwa hasil pemeriksaan mu ." Ucap Dokter Anggi memberikan amplop itu.

Dengan gemetar, Najwa menerimanya. Perlahan tapi pasti, ia membuka amplop itu kemudian membacanya dari awal hingga akhir.

Namun dikalimat terakhir yang ia baca membuat Najwa sedikit terkejut, air matanya seketika menetes deras. Ia begitu terpukul mengetahui hasilnya.

" D-dokter i-ini...."

" Iya Najwa. Itulah kenyataannya, mohon maaf kamu dinyatakan mengalami kemandulan. Jadi hanya kuasa tuhanlah yang bisa membuatmu hamil Naj." Jelas Dokter Anggi.

" Ya Allah ya rabb...hiks hiks. Keluarga ku sangat mengharapkan nya dok, bagaimana cara ku mengatakannya dokter hiks hiks."

Dokter Anggi yang tak kuasa melihat keterpukulan Najwa pun ikut menitikan air mata nya. Ia menghampiri Najwa dan memeluknya.

" Sabar Najwa. Yakinlah ada hikmah dibalik semua ini Naj, berusahalah tetep tegar menghadapinya." Nasehat Dokter Anggi.

" Sampai kapan dokter sampai kapan hiks hiks. Aku sungguh tidak kuat menerima kenyataan ini. Mengapa Allah sangat tidak adil pada ku dokter hiks hiks. Apa salah ku dok hiks...apa salah ku...."

Najwa berlari keluar dari rumah sakit. Ia berlari sejauh mungkin dalam keadaan menangis.

Hingga tibalah ia disebuah taman yang terlihat sepi.

" Aaaaaaaaaaaaaaaa hiks hiks hiks.....apa salah ku tuhan apa salah ku." Teriak Najwa sangat terpukul menghadapi kenyataan yang ia terima.

Sungguh takdir telah membuat hidupnya seakan mati. Dari umur 14 tahun ia kehilangan orang tuanya, hidup sebatang kara dengan kerjaan yang sangat tidak layak demi menghidupi diri nya sendiri. Hingga saat ini ia menikah hidup berkecukupan, namun ketidak hadiran seorang anak kembali membuat hidup seorang Najwa seakan tak berguna. Hanya kuasa tuhan lah yang dapat mengubah takdir hidupnya.

💞💞💞💞**Hu hu hu hu bagaimana dipart ini, Sedihkah ?

😭😭😭😭😭😭

Sedih tetep sedih tapi Author tetep perhitungan🤣🤣🤣🤣

Tinggalkan

Vote nya

Like nya

Komen kalian juga oke !!!!

Happy Reading guys**

Bersambung💞💞💞💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!