H A P P Y R E A D I N G..
🌹🌹🌹🌹🌹
Kata orang nama itu adalah sebuah anugrah, kata orang juga nama itu adalah panggilan sayang dari kedua orang tua, tapi menurut ku nama itu adalah sesuatu yang membuatku benci akan semua hal yang telah ku alami.
Semuanya bermula pada saat usia ku baru 6 tahun, semula hidup ku bahagia mempunyai kedua orang tua yang lengkap hidup yang selalu terpenuhi meski hidup sederhana di perkampungan kehidupan ku tak pernah kekurangan, menjalani hari-hari dengan canda dan tawa.. semua keromantisan ibu dan bapak membuatku menjadi gadis yang sangat bahagia pada waktu itu.
Namun waktu hanya bertahan sampai usiaku 7 tahun, tepat di usiaku yang hampir menginjak 8 tahun bapak pergi meninggalkan ku untuk selamanya dan tak akan pernah mungkin kembali, ya bapak meninggal karna penyakit yang di deritanya.
Saat itu aku baru sadar bahwa kebahagian ku menghilang bersamaan dengan kepergian bapak, semua canda tawa kini hilang seketika dan membuat hidupku penuh dengan penderitaan dan siksaan batin.
Semua kehidupan ku hancur karna hilangnya satu pria yang sangat berarti di dalam kehidupan ku.
Cinta pertamaku yaitu bapak pergi meninggalkan kan ku dan ibu, aku mempunyai banyak saudara, diantaranya ." Andre Ilham saputra., Nugraha Andi saputra.," itu adalah kakak ku.
" Yuni Oktaviani, Yuli Oktaviani," dua adik kembar ku. dan satu lagi " Luthfy Arselia." adik bontot ku.
Diantara mereka hanya aku yang mempunyai nama yang paling pendek " Shofie." Gimana? aneh kan? diantara saudaraku hanya aku lah yang memiliki nama paling pendek.
Kita berenam bersaudara saling menyayangi satu sama lain, ralat maksud ku hanya mereka berlima, tidak dengan aku yang selalu tersisihkan sendiri, satu kakak ku yang bernama Andre entah kenapa dia selalu membuatku takut apalagi dengan hobby nya yang sering mabuk-mabukan yang membuat aku dan adik-adik takut.
hidup yang semula bahagia dan serba berkecukupan tiba-tiba berubah seketika menjadi sebaliknya.
Banyak nya hutang-hutang ibu untuk membiayai sekolah saudaraku membuat kami tersiksa, makan seadanya dari yang ayam menjadi bayam, dari nasi menjadi singkong, aku kesal aku marah tapi apa yang bisa aku lakukan ibu ku juga sama menderita dengan ku, begitupun kakak dan adik-adik ku yang sama-sama tersiksa.
Dunia terlalu cepat sungguh jika tuhan bisa memutar kembali tahun ketahun, aku merasa ingin kembali ke masa dimana keluarga harmonis seperti dulu lagi, keluarga yang selalu aku bangga-bangga kan, keluarga yang selalu membuatku menjadi seorang putri di keluarga itu.
________________
🌹🌹🌹🌹🌹
TBC😚
JANGAN LUPA LIKE COMENT AND VOTE !!
Selamat membaca😉
🌹🌹🌹🌹🌹
Adil apakah adil? kakak dan Adiknya bisa sekolah tapi tidak dengan nya, Bu Marisa yang tak lain adalah ibu nya Shofie selalu memperlakukan Shofie dengan tega dan tak sungkan-sungkan memberikan tamparan maupun pukulan jika Shofie membantah.
Diusianya yang masih 9 tahun gadis kecil itu tak melanjutkan sekolah nya, bahkan untuk sekedar membaca buku bekas adik atau kakaknya sekolah pun ia tidak di perbolehkan.
Tragis begitulah kehidupan nya Ibu nya berubah drastis sejak kepergian sang ayah, hidupnya tersiksa setiap harinya Shofie harus kesana kemari menjadi buruh cuci gosok dari kampung ke kampung.
Hasil dari pekerjaan nya pun tak luput selalu ia setorkan pada ibunya, jika Shofie sehari saja tidak bekerja ibunya akan marah dan akan mengurung Shofie di kamar mandi karna ibunya tak suka di bantah.
10 tahun kemudian🌹
Shofie berubah menjadi gadis yang cantik dia di juluki sebagai si kembang desa, parasnya yang ayu sopan santun dan pekerja keras membuat gadis berusia 19 tahun itu menjadi gonjang ganjing bahan rebutan kaum pria yang terpaku akan kecantikan Shofie.
Lain hal nya dengan Yuni dan Yuli, adik nya Shofie yang selalu iri akan kecantikan Shofie. mereka selalu mengadu ke Bu Marisa dan setelah mengolok-olok sang ibu dengan kakak nya, Yuni dan Yuli selalu senang saat melihat Shofie yang sedari kecil sampai besar selalu di siksa oleh ibunya.
"Haha rasain makanya kalau jadi orang tuh jangan so kecantikan, modal wajah cantik doang tapi otak kosong," ledek si kembar Yuni dengan tawanya.
"Bener banget orang-orang ngak tau aja kalo si bodoh ini ngak bisa baca, jangankan baca ngitung aja masih susah. " caci si kembar Yuli ikut menimpali.
Shofie hanya bisa diam, semua ucapan adik-adiknya memang benar adanya, wajah nya memang cantik tapi pendidikan nya ia tak punya hal itu, untuk membaca menulis dan menghitung saja ia tidak bisa, kadang Shofie selalu kesal dan marah atas apa yang terjadi pada kehidupan nya tapi ia berusaha sabar dan ikhlas menerima kenyataan pahit ini.
"Shof, kamu yang kuat ya, kakak yakin kamu pasti bisa lewatin semua ini." Ucap Nugraha salah satu kakak yang berbeda dari ke empat saudaranya yang sering mengolok-oloknya
dan meledeknya.
"Makasih ya kak, karna kakak selalu baik sama aku." Ucap Shofie sambil menatap manik mata Nugraha sang kakak.
" Iya, ayo sekarang kamu ikut kakak, kita ketempat biasa untuk nenangin pikiran yu." Ajak Nugraha yang selalu mendapatkan anggukan dari Shofie, hanya Nugraha yang bisa membuat hatinya bisa bangkit dari kesedihan, kakaknya seolah malaikat yang tercipta hanya untuk menjaganya.
keduanya selalu menikmati indahnya sore hari di atas pohon, kata Nugraha jika bersedih lebih baik kita duduk dari ketinggian agar kita tau bahwa hidup tak serendah yang di lihat, hidup itu tinggi dan sangat panjang, untuk melewati ketinggian itu di haruskan usaha yang kuat agar bisa mencapai puncaknya keberhasilan sama dengan duduk di atas pohon yang perlu keberanian dan kelihaian agar tidak jatuh kebawah.
___________
Setelah selesai mengerjakan cucian milik orang kampung sebelah, Shofie yang sedang berjalan sendirian tiba-tiba di ganggu oleh segerombolan pria pengangguran di kampung nya yang terkenal nakal dan sering membuat kampung rusuh.
mereka adalah teman Andre kakak nya Shofie yang nomer satu.
"Mau ngapain mereka, jangan-jangan ini ulah kak Andre." Batin Shofie yang curiga jika kakak nya menjual nya lagi.
"Hy cantik, mau kemana sih ko jalan nya cepetan banget." Ucap Amang salah satu pria yang masuk geng gerombolan itu.
Shofie tak menjawab pertanyaan mereka, dia lebih memilih untuk cepat berjalan sebelum dia ketangkap 4 gerombolan pengangguran itu.
"Sombong sekali adik si Andre ini, ayo kita makan dia bersama-sama, hahaha ayo gadis cantik abang akan memuaskan mu." Ucap Iyan salah satu pria yang sering menganggu Shofie.
"Lepas, kalian mau ngapain." teriak Shofie kesal sambil menendang sesuatu yang ada di bawah sana milik Iyan, dan sontak saja hal itu membuat pria itu meringis kesakitan dan malah di tertawakan teman-teman nya.
"Hey kamu gadis bodoh, harusnya kamu senang karna masih ada yang mau menikmati tubuhmu, tidak sekolah saja belagu, dasar tukang cuci gosok." lanjut Amang yang kesal.
Shofie mengepalkan tangan nya, meradang dengan cacian yang di layangkan pria di depan nya itu.
" Aku memang bodoh, aku juga tidak sekolah tapi setidak nya aku lebih memiliki etika di bandingkan kalian yang lulusan sekolah yang bersikap tidak sopan, dan ya kalau aku adalah seorang gadis cuci gosok memang nya kenapa? apa urusan kalian? aku memang orang miskin, lalu kenapa? dan asal kalian tau lebih baik aku yang bekerja sebagai cuci gosok di bandingkan kalian yang hanya bisa mengandalkan harta orang tua." Ucap Shofie dengan lantang tanpa wajah ketakutan sedikitpun.
Dihina di caci maki oleh keluarganya sendiri sudah sering ia rasakan, apalagi cacian dari para pria yang selalu membuat onar di kampung nya, hampir semua pria yang memuji kecantikan nya pasti ujung-ujungnya akan membandingkan pendidikan dan terakhir menjadi menghina nya karna tidak bisa baca tulis.
"Hey apa yang akan kelian lakukan!!." teriak Seorang pria yang tiba-tiba datang dari arah samping.
"Kabur woy, sebelum kita habis lagi kaya kemarin sore." Ucap iyan dan di angguki ketiga teman nya.
Shofie mengadahkan pandangan nya pada pria yang selalu menolongnya itu, ia tidak mengenali pria itu bahkan untuk melihat wajahnya pun Shofie tidak pernah karena pria itu selalu menutupi wajahnya dengan topi.
"Terimakasih." Ucap Shofie.
Namun karena tidak mendapat jawaban akhirnya Shofie memilih kembali berjalan melanjutkan perjalanan nya ke kampung sebelah, sedangkan pria yang menolong nya pergi entah kemana.
__________
🌹🌹🌹🌹🌹
jejak!!
^^Happy Reading^^
H A P P Y R E A D I N G..
🌹🌹🌹🌹🌹
"Kenapa Sih? omelan lagi ya?." tanya Shofie yang sedang duduk di atas batu yang ada di pinggir sungai.
"Hem, mereka memang kejam." Ucap Asih teman nya Shofie.
"Pak beli minyak seprapat, mie instan 10, sayur buat bahan Sup, ikan asin sama bahan sambal, duitnya pake tubuh saya aja." Isi tulisan yang ada di dalam selembar kertas.
Asih sangat iba terhadap teman nya Shofie yang tidak mengenal bangku sekolah, bahkan nasib nya sekarang selalu di perlakukan kejam oleh ibu dan saudaranya.
"Sabar ya Shof." Ucap Asih yang hanya bisa mengucapkan 5 kata itu.
"Ngak papa udah biasa Sih, ya udah aku pamit pulang dulu ya, oh iya besok kita cari kerjaan di Vila kampung sebrang yu, katanya ada saudagar kaya yang baru pindahan. " Ucap Shofie sambil bangkit dari duduk nya.
"Sip, ketemu besok ya Shof." jawab Asih sambil berjalan pergi begitupun dengan Shofie yang pergi dengan arah jalan yang berbeda karena sejatinya Asih dan Shofie memang beda kampung.
Keesokan harinya sesuai dengan rencana yang kemarin di buat Shofie dan teman nya Asih sekarang kedua gadis cantik itu sedang berjalan melewati sawah-sawah dan ladang yang menjadi jalur pintas yang mereka lewati untuk sampai ke tempat tujuan mereka.
Dengan semangat penuh Shofie dan Asih yang sama-sama menjadi tulang punggung keluarga memasuki area Vila yang sangat luas dan besar.
"Assalamualaikum." Ucap Shofie dan Asih bersamaan.
"Walaikum salam.. cari siapa ya?." Tanya si penjaga Vila.
"Perkenalkan pak nama saya Shofie, dan ini Asih teman saya, kami berdua mau cari kerja kesini, maaf sebelum nya kami mendapat berita dari orang kampung kami kalau Villa ini butuh tukang beres-beres apa bener pak?." Tutur Shofie dengan sopan, meski tidak pandai baca tulis tapi Shofie sangat pandai berbicara, apalagi dengan wajahnya yang cantik yang menambah poin plus untuk gadis cantik itu.
"Bentar ya neng, bapak di sini hanya penjaga semuanya terserah sama Oma Doro, kalau begitu bapak permisi nanyain dulu ke dalam ya, neng nya duduk di sini aja dulu." Ucap bapak penjaga yang di ketahui bernama lengkap pak Asep Supriatna.
Shofie dan Asih mengangguk lalu duduk menunggu pak Asep yang masih berada di dalam Vila.
setelah 10 menit pak Asep datang menghampiri Shofie dan Asih.
"Oma Doro katanya mau liat kalian dulu, silahkan masuk." Pak Asep mempersilahkan Shofie dan Asih untuk masuk.
Dengan rasa cangung dan sedikit sungkan Shofie dan Asih masuk kedalam Vila mewah itu meninggalkan pak Asep yang berjaga di
luar Vila.
Hampir saja jiwa kampungan Asih keluar melihat Vila mewah yang sedang iya pijak itu.
"Ya alloh ini Vila atau istana mewah banget, itu lampunya kerlap kerlip udah kaya lampu di pasar malem aja." Batin Asih yang sedang mengangumi apa yang di lihatnya.
Shofie dan Asih langsung terdiam dan mematung untuk sesaat karna melihat seorang wanita parih baya yang sedang duduk di kursi dengan posisi yang membelakangi mereka.
"Permisi Nyonya maaf menganggu waktu anda, perkenalkan nama saya Shofie," Ucap Shofie sopan sambil tersenyum saat wanita paruh baya itu melihat kearahnya.
"Nama saya Asih nyonya."Ucap Asih memperkenalkan dirinya.
Si wanita paruh baya yang biasa dipanggil Oma Doro itu hanya melihat ke arah Shofie tidak dengan Asih yang nampak celingak celinguk melihat kesana kesini.
"Kamu yang mau cari kerja?," Tanya Oma Doro pada Shofie.
"Iya nyonya, jika masih ada lowongan saya dan teman saya ingin bekerja di sini, jika nyonya mengijinkan." Ucap Shofie dengan tutur kata yang sopan.
Oma Doro yang mendengar penuturan setiap kata yang di ucapkan Sofie menjadi tersenyum "Cantik polos dan baik." Batin Oma Doro yang nampak menyukai pribadi Shofie.
"Baiklah saya menerima kalian berdua bekerja disini, dan panggil saya Oma Doro jangan nyonya, oh iya satu hal lagi, kalian harus menginap karena saya disini hanya seorang diri." Ucap Oma Doro lagi sambil berjalan menuju kamarnya.
Shofie yang senang langsung mengusap wajahnya merasa bersyukur sedangkan Asih gadis itu masih belum ngeh dan nampak masih terpesona dengan kemewahan Vila.
..."Alhamdulillah..terimakasih ya alloh." Batin Shofie merasa bersukur karna dengan bekerja disini iya bisa mengumpulkan uang untuk kelurganya selain itu dia juga bisa menghindari hinaan dan kemarahan ibu dan saudaranya yang selalu menyudutkan nya....
___________
🌹🌹🌹🌹🌹
JEJAK!!!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!