NovelToon NovelToon

Olivia'S Love Trip

Episode 1

Suatu kesalahan yang tidak sengaja menimpa seorang gadis malang dan membuatnya harus di penjara.

Tetapi yang sebernarnya sedang terjadi adalah perjalanan awal untuknya menemui cinta dan kehidupan terindahnya.

🍁 🍁 🍁

*

Di suatu malam seorang gadis tengah berjalan sendirian di jalanan yang sangat sepi dan sunyi, gadis itu akan pulang ke kosannya yang berada di gang kecil yang tidak terlalu jauh dari tempatnya kerja.

Sesampainya di depan pintu gadis itu langsung membuka kunci pintu dan langsung masuk menuju ke kamarnya, karena dia sangat letih malam itu sehingga memutuskan untuk langsung tidur saja tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

"Huwaaaaah ... aku sangat lelah, aku akan mandi setelah bangun tidur sajalah," tanpa perlu waktu lama ia pun ter tidur pulas dan lupa mengunci pintu.

Gadis itu bekerja di salah satu toko roti di jakarta, dia sering melakukan lembur saat bekerja untuk mendapatkan uang tambahan, dan itu sering membuatnya pulang larut malam.

.

.

.

*

Disisi lain tepatnya di ruangan kantor kejaksaan terdapat dua orang pria yang sedang menyusun rencana untuk melakukan sesuatu yang sepertinya penting.

"Apa kita akan melakukan penangkapan malam ini pak, saya akan menelepon polisi untuk meminta bantuan jika anda memberi perintah malam ini?" Tanya seorang pria kepada pemuda yang bernama Kenzie yang sedang duduk di depannya.

"Okey, lima menit lagi kita berangkat," jawab Kenzie, ia bangkit dari duduknya dan langsung pergi dari ruangan itu.

Kenzie adalah seorang jaksa yang sedang mendapat tugas untuk mengungkap kasus pembunuhan misterius bersama asistennya yang bernama Haical. Kenzie mendapat info dari asistennya bahwa pelaku pembunuhan tersebut adalah seorang gadis yang tinggal di gang kecil.

Kenzie ini adalah seorang pemuda yang dingin, berkulit putih, dan juga sangat tampan, bahkan saking tampannya samapai-sampai membuat setiap wanita yang bekerja di gedung yang sama dengannya akan mematung jika bertemu dengan dirinya . Dia menjadi seorang jaksa karena paksaan dari kedua orang tuanya yang sangat menginginkan putranya menjadi orang sukses di kejaksaan.

Kenzie sangat berharap penangkapan ini berjalan dengan lancar dan sesuai seperti harapannya, sebenarnya dia tidak menyangka kalau ternyata pembunuhnya itu adalah seorang gadis yang tinggal saja di tempat kos atau bukan rumah milik sendiri, ada sedikit rasa ragu dalam hati Kenzie namun selama ini info yang selalu diberikan asistennya itu selalu benar dan tidak pernah salah, jadi dia pikir itu mungkin hanya karena dia terlalu lelah memikirkan kasusnya saja.

setelah beberapa menit, perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, yaitu gang kecil milik seorang gadis.

''Ini pak tempatnya, " ucap Haical.

"Baiklah, kita masuk saja," jawab Kenzie

"Em ... sepertinya pintunya tidak dikunci pak."

"Apa mungkin dia sudah tau, dan dia pergi menghindari kita?"

"Seharusnya tidak ada yang tau kecuali kita dan kedua polisi yang saya telepon tadi pak."

"Kalau begitu kita langsung masuk dan periksa setiap ruangannya!"

"Baik pak."

Haical membuka pintu dan langsung masuk ke dalam, begitu juga dengan Kenzie dia berjalan di belakang Haical. Karena ada beberapa ruangan di situ, jadi mereka memutuskan untuk berpencar untuk mempersingkat waktu, Kenzie pergi ke arah dapur dan Haical ke arah kamar.

kezie yang berada di dapur berusaha mencari di setiap sudut ruangan dia juga mencari beberapa barang yang menurutnya mencurigakan, setelah beberapa menit mencari hp Kenzie berbunyi, yang tidak lain adalah panggilan masuk dari Haical.

*Ting ting ting ting ....

"Halo, pak saya menemukanya, dia berada di kamarnya," jelas Haical.

"Jangan sampai dia lolos!" perintahnya.

"Baik pak!"

Mereka berbicara di hp dengan berbisik-bisik agar tidak ada yang mendengar suaranya.

Kenzie berlari kecil menuju ke arah kamar, saat mendekati kamar ia melihat Haical berada di luar kamar tepatnya di depan pintu kamar bagian luar.

"Apa sudah kamu tangkap?" tanya Kenzie perlahan.

"Em ... be-belum pak, saya bingung karena di dalam gadis itu sedang ter tidur dengan sangat pulas pak," jawab Haical dengan terbatah-batah.

tanpa merespon ucapan Haical, Kenzie langsung menerobos masuk ke dalam kamar begitu saja dan di ikuti Haical dari belakangnya.

"A-apa saya perlu membangunkan nya pak?" tanya Haical.

"Tidak perlu, jika kita bangunkan dia, itu hanya akan memicu keributan, kita bawa saja dia tanpa membangunkannya ... oh iya , cari juga barang yang mencurigakan di tempat ini."

"Baik pak,"

Kenzie pergi keluar dan meminta bantuan kepada polisi untuk menggendong gadis itu dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.

..................

.....pasti enggak bagus ya?😢...

...maaf ya kaka 🙏...

...soal nya ini kali pertama tata nulis (lagi belajar)...

...mohon pengertiannya dan sarannya ya 😊☺...

...makasih udah mampir😊🙏...

episode 2

🍁🍁🍁🍁

.

.

.

.

Ke esokan harinya gadis itu terbangun dari tidur nyenyaknya dan tentu saja dia sangat terkejut karena dia sedang berada di ruangan yang dia tidak ketahui di mana.

"Haa! di mana aku, tempat apa ini? "

Tanya gadis itu dengan wajah yang sangat amat ketakutan.

Beberpa saat kemudian ada seorang pria yang membuka pintu, terlihat di tangan pria itu membawa beberapa kertas putih dan juga laptop, pria itu mendekatinya dan duduk di kursi yang ada dihadapannya, pria itu meletakan semua barang-barangnya di atas meja, laluulaielontarkan beberapa patah kata dari mulutnya.

"Aku hanya akan sedikit bertanya padamu, tenanglah," ucap Kenzie pelan.

"A-apa yang terjadi padaku, da-dan tempat apa ini?" tanya gadis itu ketakutan.

Kenzie pun mulai melontarkan beberapa pertanyaan tanpa menjawab terlebih dahulu pertanyaan dari gadis itu.

"Katakan padaku, siapa namamu dan dari mana asalmu?" tanya Kenzie dengan tegas.

"A-aku? na-namaku adalah Olivia dan aku da-dari lampung," jawab gadis itu dengan ter batah-batah, karena merasa ketakutan.

Olivia adalah gadis dari lampung yang merantau ke jakarta setelah kedua orangtuanya meninggal karena di bunuh oleh orang yang tidak di ketahui, meskipun Oliv lahir dan di besarkan di lampung tapi dia sama sekali tidak tau cara berbicara bahasa lampung karena orang tuanya berasal dari jawa. Dia memutuskan untuk meningalkan desanya setelah kepergian kedua orang tuanya karena takut jika nanti dia lah yang akan di jadi kan korban selanjutnya setelah kedua orang tuanya meninggal.

"Kenapa kamu membunuh, beri tahu aku alasan mu, apa ada yang menyuruhmu, apa kamu dibayar dengan bayaran yang besar?" tanya Kenzie.

"A-apa! Mem-membunuh katamu, aku membunuh?" jawab Oliv dengan penuh tanda tanya.

"Hmmm ... aku peringatkan, jika kamu mengakuinya kepadaku maka dapat di pastikan hukuman yang akan di jatuhkan untuk mu itu tidak akan terlalu berat," ucap Kenzie lirih.

"Huk ... hukuman kata mu? Sudah ku bilang bukan kalau bukan aku pembunuh nya!" ucap Oliv dengan sedikit ngegas.

Braaakkkk!

Kenzie memukul meja dengan sangat keras hingga membuat Oliv kaget dan gemetaran, Kenzie sangat kesal karena Oliv tidak mau mengakui kejahatan yang sudah dia lakukan padahal Kenzie sudah memberi tau tentang keringanan hukumannya jika ia mau mengakuinya.

"Jangan berpura-pura tidak tahu, kamu kan yang sudah membunuh orang-orang ini?" Tanya Kenzie sembari menunjukkan beberapa foto dari korban pembunuan misterius itu.

"Hahahahaaaa ... siapa mereka, aku sama sekali tidak mengenal mereka!"

"Baik lah, aku sudah memperingatkan mu mengenai hukumannya, jadi terserah pada mu saja mau jujur atau tidak, lagi pula wajar kalau seorang pelaku pembunuhan tidak mau mengakui kejahatannya!" ucap Kenzie dengan santai.

Kenzie berdiri dan memberes kan semua berkasnya lalu berjalan menuju keluar dengan santai.

"Hey! Kenapa kamu harus bertanya kepadaku jika tidak mau mempercayai sedikit pun ucapan ku!" seru Oliv dengan suara keras di sertai linangan air mata di sekujur pipi tembemnya.

Kenzie berhenti lalu menoleh ke arah gadis itu dan kembali berjalan mengarah keluar meninggalkan Oliv tanpa menjawab ucapan dari Oliv.

"Hiks hiks hiks ... huuaaaaa ... apa yang sebenarnya terjadi, ibuuuu huaaaa ...."

'aku seperti sedang menghindari serangan macan dan masuk ke kandang serigala yang kelaparan,' batin Oliv.

Oliv menutupi wajahnya dengan kedua tangan kecilnya, gadis itu menangis sampai sesegukan seperti seorang anak-anak.

Terlihat dua polisi dengan membawa borgol datang menghampirinya. "Mari ikut dengan kami nona, anda harus kami tahan sementara waktu," ucap salah satu polisi itu dengan tegas.

"Apa kalian juga mengira ku sebagai pembunuh?"

"Entahlah nona, kami hanya di tugaskan untuk menahan mu bukan menyelidiki mu," jawabnya dengan datar.

Beralih di ruangan lain tepatnya ruangan milik Kenzie berada saat ini, terlihat Haical dan Kenzie sedang ber bincang-bincang serius.

"Kenapa dia sama sekali tidak mau buka bulut!"

"Mungkin saja gadis itu sudah merencana kan hal ini pak."

"Hah ... cepat kamu cari info dan berkas tentang gadis licik itu!" perintah Kenzie kepada Haical.

"Baik pak," jawab Haical dengan sopan.

.

.

.

maaf ya kaka kalo nggak bagus

🙏

soal nya tata lagi belajar

mohon pengertiannya dan sarannya ya 😊☺

makasih udah mampir😊🙏

episode 3

🍁🍁🍁🍁

.

.

.

.

Ke esok kan harinya, Haical sudah mendapatkan semua berkas yang diminta Kenzie, tapi Haical juga membawa informasi yang cukup mengecewakan untuk Kenzie.

"Ini pak, berkas yang bapak minta kemarin," ucap Haical sembari menyerahkan berkasnya.

"Em ...." Kenzie meng-iya kan ucapan Haical dan meraih berkasnya.

"Maaf pak, sepertinya kita salah menangkap tersangka, saya dengar gadis itu merantau ke jakarta setelah orang tuanya mati di bunuh, gadis itu bekerja di salah satu toko kue di jakarta yaitu toko xxxx , dia memutus kan untuk meninggalkan desanya karena dia merasa takut tinggal di sana, dia takut jika setelah kedua orang tuanya maka dialah yang akan dijadi kan korban selanjutnya," jelas Haical panjang lebar.

"Ha! apa kata mu, Bagaimana bisa salah?"

"Apa kita akan melepas gadis itu pak?"

"Haahhh ... sialan, tidak-tidak, kita tidak boleh lepaskan gadis itu , kita bisa di pecat jika orang tau kalau kita melakukan kesalahan."

"Lalu apa yang akan kita laku kan pak?"

"Kita akan buat rekayasa dalam berkasnya agar gadis itu tetap dinyatakan bersalah, kamu harus membuat berkas baru dengan rekayasa yang tepat agar dapat meyakin kan semua orang di persidangan nanti."

"Ba ... baik pak?" Jawab Haical dengan terbatah-batah.

.

.

.

.

.

*setelah sidang selesai akhirnya Oliv pun berhasil dinyata kan bersalah oleh Kenzie dan mendapat hukuman lima tahun penjara dengan denda senilai tujuh ratus juta.

"Hmm ... akhirnya bisa juga," ucap Kenzie dengan puas.

"Maaf pak, tapi bapak jangan lupa bahwa gadis itu sama sekali tidak bersalah,"ucap Haical mencoba mengingatkan Kenzie..

"Ya. Aku tau itu, " jawabnya dengan nada bicara yang cukup ketus.

"lalu apa yang akan bapak laku kan setelah ini?"

"aku akan menikmatinya lebih dulu, setelah itu baru aku akan pikirkan kembali."

Kenzie berjalan keluar dari ruangannya menuju ke arah taman yang tidak jauh dari kantornya, di sana dia merasa puas dengan hasil kerja hari ini dan juga karena Oliv tidak memiliki tidakan untuk membela diri membuat Kenzie sangat mudah menyalahkannya.

sesekali Kenzie terdiam merenung sejenak dan memikirkan kejahatan yang sudah dia lakukan. Kenzie berusaha berfikir keras untuk dapat mencari cara bagaimana cara agar dia bisa menebus kesalahanya itu.

'apa mungkin aku sudah terlalu jahat? jika informasi dari Haical tidak salah, semua rekayasa ini pasti tidak akan pernah ada dan gadis itu pasti tidak akan pernah mendekam di jeruji besi yang dingin pada saat ini, huh ... kasihannya, kenapa harus salah,' batin Kenzie.

"Aku akan biar kan dulu gadis itu malam ini dan aku akan pikir kan lagi bagaimana caranya menebus kesalahan ku ini," gumam Kenzie lirih.

.

.

.

di ke esokan harinya terlihat Kenzie sedang bersiap untuk berangkat ke kantor dan seperti biasa di luar Haical asisten Kenzie sudah menunggu Kenzie di dalam mobilnya.

sesampainya di kantor Kenzie meminta Haical untuk keluar dari ruangan Kenzie, Haical sedikit bingung karena biasanya jika sedang di dalam kantor Kenzie akan membutuh kan bantuan Haical bahkan sampai Haical tidak bisa izin keluar dari ruangannya tapi tidak dengan hari ini.

semalam, semalaman penuh Kenzie tidak bisa tidur dia selalu terbayang-bayang oleh gadis manis yang sudah dia jahati itu, gadis itu memenuhi isi otak Kenzie hingga pria itu menjadi tidak bisa berfikir fokus.

bagaimana jika dipenjara dia di aniaya oleh napi yang lain? bagaimana jika gadis itu sakit? bagaimana jika sesuatu yang lebih buruk menimpa gadis itu? pertanyaan itu selalu menguasai pikiran Kenzie saat ini.

*

Sementara Oliv yang sedang berada di penjara dia hanya bisa menangisi apa yang sudah terjadi padanya.

"Hiks ibu ... hiks Oliv takut di sini Oliv gk salah hiks huaaaaaaa ...," suara tangis Oliv yang pecah membuat suasana penjara yang tadinya sunyi menjadi cukup mencekam karena suara tangisannya.

"Hei! apa kamu bisa diam? telingaku ini sakit mendengarmu menangis terus!" triak salah satu napi di belakangnya dengan suara keras.

Tak lama kemudian terlihat salah satu polisi mendekat ke arah sel nya dan membuka kunci pintunya.

"Saudara Olivia mari ikut dengan saya," ucap seorang polisi itu dengan tegas.

Tanpa menjawab gadis itu langsung saja beranjak mengikuti polisi tersebut dari belakangnya, seperti anak kecil yang sedang ketakutan Oliv berjalan mengikuti langkah polisi itu dengan kedua bola mata yang masih berkaca-kaca.

"Silakan tunggu di sini," perintahnya.

"Baik pak." Perlahan gadis itu mulai duduk, sesekali ia juga mengusap pipinya dikala air matanya tidak sengaja menetes.

polisi hanya melihatnya dengan tatapan datar lalu berbalik dan melangkah meninggalkan gadis itu sendirian di sana.

..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!