NovelToon NovelToon

You Heart Me

prolog

Aku temanmu dan Kau temanku.Kita akan selalu bersama sampai kita besar nanti,Dev hanya milik Ara dan Ara milik Dev.

"Janji? "Iya Aku Janji.

Kedua anak Kecil mengucap janji dengan Kepolosan yang masih melekat dalam diri mereka.

Clarissa membuka matanya,gadis yang lebih sering di panggil Ara.Kini menjelma menjadi wanita dengan paras yang Cantik,Dia Sedikit berbeda dengan Wanita lainnya.

Penampilannya terkesan tomboi,dia lebih suka mengenakan Celana Jeans dan Kaos,Malas berdandan,anti Make Up dan Lebih Suka bermain bersama teman Lelakinya.Bukan tanpa alasan Clara berteman dengan Para Lelaki.Mungkin Karena Ara berpenampilan berbeda dari Kebanyakan Wanita,itu lah yang menyebabkan dia tidak memiliki sahabat perempuan.Bahkan Semenjak dia duduk di bangku Sekolah Dasar.

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuk Clarissa,dia menanti Kedatangan Teman Kecilnya, Devan Orlando.Devan adalah Sahabat dan juga Oria yang telah membuat nya Jatuh Cinta Semenjak Ara Kecil,Clarissa diam diam Mencintainya.Clarissa menyimpan perasaannya lamat lamat.Clarissa tidak ingin merusak persahabatan mereka yang sudah mereka bangun sedari Kecil.

"Kau Sedang Apa di sini?"Suara Maxim menyela Lamunan Clarissa.

"Kak Maxim,Kau membuatku terkejut!"Ucap Ara.

"Ara,Apa Kau Sedang Memikirkan Devan? "Tanya Maxim,raut wajahnya terlihat sangat serius.

"Menurutmu,Siapa lagi yang ada dalam Hati dan Pikiranku ini selain dia kak!." Ucap Ara.

"Kau Sebegitu Mencintainya,Hingga tidak memberi ruangan lain untuk ku"Ucap Maxim.

"Aku juga menyayangi mu Kak,dan Kau tahu itu."Seru Ara. Maxim Tersenyum Kecut.

"Sudahlah,Aku akan bersepeda saja.Kau Mau Ikut Tidak?"Ara dan Teriakannya.

"Gadis Tomboi,Tunggu.Aku Ikut! "Maxim bergegas menyusul Ara.

Astaga .

"Kau Lelet Sekali!"Keluh Ara.

"Diam lah,Kau berisik Sekali.Dasar Cerewet! "Umpat Maxim".

Zavier ,Kau Jadi Wasitnya. Jangan Curang Kau Ingat itu.Aku akan mematahkan tangan mu,Jika Kau Curang!Teriak Ara.

Tiga,Dua,Satu.

Ara dan Maxim Mengayun Sepeda nya dengan Kecepatan yang Mereka Miliki."Aku akan mengalahkan mu Gadis Sombong.''Seru Maxim,dia berhasil menyalip dan Kini memimpin di depan Ara.

Ck.Kau yang Sombong Kak!

Kau harus selalu ingat ini Kak."Clarissa Tidak Ingin dan Tidak Mau Menerima Kekalahan,Ara mu akan Selalu Menang.Tidak ada Kata Kalah,dalam kamus hidupku".

"Ya Tuhan,dia Wanita tapi kekuatannya Setara dengan Pria."Keluh Maxim.Ara menjulurkan lidahnya ke arah Maxim,Karena berhasil menyalipnya dan mempertahankan Posisinya Ara bersiul dan melambaikan tangan nya ke arah Maxim yang ada di belakangnya garis finis terpampang di depan wajah Ara,gadis itu menambah kecepatannya dan seperti biasa dia berhasil mengalahkan Maxim lagi di balapan Kali ini.

"Pagi Kak Maxim,Kau tidak ke Kantor?"Ucap Ara.

"Aku tidak Kekurangan Uang,Sampai harus bekerja di hari Minggu."Seru Maxim.

Astaga.

"Kau belum Makan yah Kak? Kau Jutek Sekali.Ini masih Pagi dan Kau sudah memasang tampang Seram seperti itu!"Ara bergidik ngeri.

Maxim menatap tajam Ara dengan raut Wajah yang masih Kesal Karena dia belum bisa mengalahkan Ara.

"Kau masih Marah dengan ku Kak?"Saut Ara.

Maxim hanya diam dan menghabiskan Sarapannya,

Ck."diam berarti iya!"Sahut Ara.

"Aku akan Pergi Ke Kandang Kuda Kalau begitu."Ara berlalu begitu saja,tanpa menghiraukan Panggilan Ibunya dan Maxim .

"Clarissa,Kau belum sarapan sayang!"

Jane memijat Pipisnya."Ya Tuhan,Putriku tidak juga berubah,Sedari dulu dia Seperti Ayahnya saja ." gumam Jane.

Maxim tersenyum."Bibi tenang saja,Aku akan Membawakan Makanan untuknya.

Kau Selesaikan saja sarapan mu Jane."Ucap Jasmine dengan tersenyum.Biarkan Putra Putri Kita menikmati Masa Muda mereka.Jane Mengiyakan dan Kembali menyelesaikan Sarapannya.

Peletak.

Ah.Maxim Memegangi tengkuknya,dia menengok Kanan dan Kiri.namun,Tidak ada Siapapun di sana.

Ara!.

Cla,Clarissa."Teriak Maxim.

"Aku tidak tuli Kak,Kau membuang Tenaga mu dengan Percuma jika berteriak Seperti itu.

"Astaga Ara,Turunlah!.

Kau ini sudah 18 tahun Ara dan Kau Masih Memanjat Pohon seperti Anak Kecil saja!"Maxim menggelengkan Kepalanya.

"Tidak Ada batasan Usia Untuk memanjat Pohon Kak,Bilang Saja Kau Iri Karena Kaki dan Tubuhmu itu Sudah tidak lagi Sekuat dulu."Ejek Ara.

"Ara,Kau Selalu Saja Mengejek Usiaku,Aku belum Setya Itu Clarissa.Kaki dan Tubuhku masih mampu Untuk Naik Ke Pohon ini."Seru Maxim.

"Benarkah? Ap Kau Yakin dengan Ucapanmu itu Kakakku yang Tampan? "hm. Ucap Ara.

"Te, Tentu Saja!"Ucap Maxim terbata.

"Baik, Kalau begitu Naiklah Sekarang dan Berikan Bekal itu Padaku, Aku Sudah Lapar! "Teriak Ara.

Clarissa,Kecilkan Suaramu.Aku di depanmu,bisa Kau lihat dengan Jelas bukan? Bukalah Matamu dan Lihat Ini Ladang bukan Hutan.

"Sekarang Turunlah dari atas Sana.Astaga,Kau Inu Wanita,Hobi Sekali memanjat Pohon.Kau Seperti Tarzan,Kau tahu itu."Seru Maxim dengan Kesal.

Dan Kau Monkey nya!"Teriak Ara dengan Tertawa Lebar.

"Kau benar benar Menyebalkan Clarissa.Maxim berlalu dengan Kekesalannya,dia meletakkan Kotak Makan yang dibawa tepat di bawah Pohon tempat Clarissa memanjat,dengan segera Ara turun.Maxim mulai memanggilnya dengan Sebutan Clarissa,itu artinya Kakaknya itu sudah Sangat Marah.

Ara Meraih Kotak Bekal yang di tinggalkan Maxim,Ia Kembali masuk ke dalam Mansion.

"Mommy, Ibu.

Dimana Kak Maxim?"Ara memutarkan Pandangan matanya Ke Segala Arah.

Mungkin dia Ada di Perkebunan, tadi Ia membawa Topi dan bilang akan Memeriksa Tanaman."Ucap Jasmine.

"Ara,Apa Kau membuat Kakakmu Marah Sayang? "Timpal Jane.

"Aku rasa tidak Ibu, tapi Kalau Kak Maxim Marah pun Aku akan Membujuknya Seperti biasa.

"Kau Selalu Saja Seperti ini,Kapan Kau akan berubah Ara.Ibu benar benar tidak habis pikir denganmu! "Seru Jane.

"Mommy, Aku akan Menyusul Kak Maxim,Bolehkan?"Ara memelaskan Wajahnya.

"Ibumu benar Ara,Kau harus sedikit berubah Sayang.Kemari lah,Sekarang temani Kedua Ibumu Ini menyiapkan makan malam."Ucap Jaamine.

"Mommy Jasmine adalah Ibu Kandung dari Devab dan Maxim ,Sedangkan Jane adalah Ibu dari Clarissa /Ara.

Persahabatan Ketiga Anak Manusia Ini, bermula dari Persahabatan Kedua Orang Tuanya.

Jane dan Jasmine bersahabat Sedari mereka masih Remaja hingga mereka Menikah,Persahabatan mereka malah semakin erat.Jasmine meminta Jane untuk tinggal bersama di Mansion .

Aldrich Suami Jasmine dan kebetulan Suami Jane bekerja sebagai Asisten Aldrich,hingga di masa Lampau mereka memutuskan untuk Tinggal bersama dan membesarkan anak anak mereka dengan bersama pula Seperti Keinginan Jasmine dan Jane.

namun Sayangnya Ayah Clarissa meninggal,Saat Melakukan Perjalanan Keluar Kota.Andreas Ayah Clarissa melakukan pengorbanan,dengan mendonorkan Jantungnya untuk Aldrich atasannya.

Setidaknya itu lah yang di ketahui Ara saat ini tentang fakta di balik kematian sang Ayah.namun,Jane dan juga Ara sama sekali tidak menyalahkan Aldrich,Karena Jane yakin pasti Suaminya memiliki alasan tersendiri,Jane menganggap ini sebagai Takdir yang harus di jalaninya bersama clarissa Putrinya .

kehilangan

tadi Devan menelpon ku mom , dia bilang mungkin lusa dia akan kembali kesini dia harus menjemput temannya dulu "ucap Maxim di sela makannya ".

Ara menghentikan aktifitas makannya dia menaruh sendok dan garpu nya, jadi Dev akan kembali lusa nanti "seru Ara rona bahagia terpancar dari wajah cantiknya " .

Clarissa.... habiskan dulu makanan mu "tukas Jane ".

*B*aik ibu.... Ara kembali menyelesaikan sarapannya.

Ara tengah membantu Maxim memilih dan memilah tanaman yang sudah mati, Ara menyukai semua kegiatan yang mengharuskan dirinya berpanas-panasan, seperti saat ini dia terlihat nyaman berada di taman belakang mansion yang penuh dengan tanaman hias beraneka ragam , Jane dan jasmine lah yang membuat taman belakang ini dan Ara juga Maxim sama sama menyukai semua yang berbau nature.

*A*pa Dev menanyakan ku kak. "seru Ara dengan sebegitu semangatnya".

Maxim menghentikan kegiatannya, Maxim masih memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Ara.

Maxim bingung jika Ara mulai menanyakan tentang ini, Devan bahkan tidak pernah lagi menanyakan Ara sahabat kecilnya itu, jika pun *D*evan menelpon dia selalu bercerita tentang stevy wanita yang Devan cintai teman satu Universitasnya.

Sesekali memang Devan menanyakan Ara namun,hanya kabar biasa yang dia tanyakan bukan seperti apa yang Ara harapkan.

Tentu saja, dia menanyakan mu dan seperti biasa .dia bilang jika dia merindukan mu. "ucap Maxim, dia meminta maaf dalam hatinya karena lagi lagi dia berbohong tentang ini " .

Maafkan aku ara seru maxim dalam hati.

*A*ku juga sangat merindukan devan... kak maxim seharusnya kau bilang padanya jika aku juga merindukan nya "seru Ara ".

Kau sampaikan saja sendiri sana jangan memerintah ku, aku ini kakak mu gadis bodoh "seru maxim " .

*Bo*doh bodoh begini aku juga adikmu... "rutuk Ara" .

Clarissa... suara jane menyela percakapan Ara dan maxim.

"*Ib*u... ada apa? " seru Ara.

Tidak sayang, Ibu hanya ingin memastikan keadaanmu. Maxim tolong jaga Ara yah, dia ini gadis ceroboh dan susah untuk di kendalikan. " seru Jane ".

Maxim terkekeh,bibi benar ! dia memang ceroboh dan sedikit liar, kalau tidak di pantau bisa lepas kendali . "seru maxim dia tertawa lebar ".

Ara merengut wajahnya berubah masam.

Kau pikir aku ini apa hah? Dinosaurus kah ? atau *Ul*ar berbisa? sungguh menyebalkan. "rutuk Ara " .

Clarissa....

Kau temani ibu hari ini yah, ibu ingin menghabiskan waktu dengan mu."Seru jane" .

*Ka*u dengar itu gadis tomboi, sudah sana turuti permintaan ibu mu dulu." seru Maxim " .

Baiklah! ayo ibu kita ke kamarmu, abaikan saja mahluk asing ini. "seru Ara dia menjulurkan lidahnya kepada maxim dan meninggalkan taman " .

Maxim menggelengkan kepalanya namun setelah itu dia tersenyum,gadis aneh. "gumamnya ".

Di dalam kamar, jane membaringkan setengah tubuh lelahnya,di atas kasur empuk itu. Ara dengan senang hati ,memijat kaki ibunya dengan gerakan pelan dan teratur.

*Cl*arissa....

apa kau pernah mencintai seseorang sayang ?

maksud ibu apa? Kenapa ibu bertanya seperti itu padaku ! .

tidak sayang,Ibu hanya ingin memastikan saja. jika putri ibu kini sudah menjadi wanita seutuhnya."seru jane dengan tertawa pelan ".

Pipi Ara merona malu, dia pikir ibunya tahu jika dia mencintai devan.

astaga.! ibu kau jahat sekali, jadi kau pikir aku berpenampilan mirip pria seperti ini tidak bisa mencintai. begitu...

ibu, aku hanya tidak nyaman jika harus memakai gaun dan pakaian feminim lainnya.

Aku sungguh tidak bisa memakai pakaian seperti itu ibu aku malu. "Cicit Ara " .

Tidak apa apa Clarissa ,ibu hanya bergurau saja.Kau pasti akan berubah menjadi lebih baik nanti,dan bisa mengenakan gaun yang indah suatu saat nanti. saat hari itu tiba mungkin ibu tidak bisa melihat nya, ibu percaya kau sendiri yang akan melakukan perubahan itu.yang terpenting bagi ibu kau tetap menjadi dirimu sendiri sayang dan teruslah seperti itu. "ucap Jane ".

Ara merasa ibunya terlalu banyak berteka teki.

Ibu kau istirahat saja ya,h kau terlalu banyak bicara.bicara mu juga aneh sekali." seru Ara".

Tidak ,ibu tidak ingin istirahat.Ibu ingin menghabiskan waktu dengan mu! "seru jane".

Baiklah...! Ara menyerah, dia kembali berbincang dan tertawa riang bersama jane, saat jane menceritakan kisah cinta dirinya dan sang ayah.

Ara berjanjilah,jika kau tidak akan menjadi wanita lemah sayang.Kau harus menjadi wanita yang tegar, apalagi jika kehilangan menyapa kehidupan mu .anggaplah ia sebagai takdir yang memang harus kau jalani dalam hidup ini sayang.

Kau mau kan menjadi wanita kuat dan tangguh untuk ibu mu ini "ucap jane " .

*I*bu sudah yah, Kau terlihat lelah. kau istirahat lah dulu, kau dari tadi sudah banyak bicara. sekarang istirahat lah dan dengarkan aku. "ucap Ara " .

Jane terkekeh dan mengangguk,Kau memang anak Andreas .

Ara terkekeh mendengarnya, aku Ayah versi wanita ibu.'"ucap nya".

Jane tertidur dengan tersenyum ,setelah bercerita banyak hal dengan putrinya.dia merasa tenang, dia memejamkan matanya dengan damai.

*La*in dengan yang Ara rasakan sore itu ,dia merasa tidak tenang . hatinya merasa takut, dan Ara merasa kacau .pikirannya benar benar tidak merasa tenang,seolah merasakan kecemasan yang entah karena apa.

*

Jasmine, Maxim,dan juga Ara .Mereka bertiga menunggu Jane turun dan keluar dari kamarnya, untuk makan malam seperti biasanya.

*Sa*yang, kenapa ibu mu lama sekali? "seru jasmine dengan khawatir".

Tadi sore saat aku meninggalkan ibu di kamar dia tertidur, aku akan melihat ke kamarnya "seru Ara " .

*B*iar aku saja Ara,yang memanggil bibi ."ucap Maxim " .

Jasmine dan Ara mengiyakan.

Maxim mengetuk kamar jane, hingga beberapa kali namun tak ada respon apapun.

*Bi*bi...Mommy dan Ara sudah menunggumu untuk makan. ayo turunlah bi ."seru maxim " .

Hening.... Jane sama sekali tidak merespon.

Bibi aku akan masuk! " seru maxim kembali dia membuka pintu dan menatap bingung jane begitu terlelap dalam tidurnya".

*Bi*bi tidak pernah tertidur sepulas ini, Maxim tahu itu karena sedari Maxim kecil. saat dulu dia menangis di tengah malam, Jane lah yang menenangkan dirinya, karena sang mommy Jasmine selalu pulas dalam tidurnya dan tidak mudah terganggu seperti Jane.

Dengan takut Maxim mendekati ranjang tempat Jane terbaring.

*Bi*bi ...

Maxim terkejut melihat mata jane terpejam begitu erat.

Maxim menyentuh wajah Jane, kulitnya terasa dingin saat Maxim menyentuh wajah Bibi tersayangnya itu.

Maxim masih tertegun dengan ragu dia meletakkan ibu jarinya di hidung Jane , Maxim memejamkan matanya dia terpukul dengan kenyataan di hadapannya ini.

Kakak kau lama se-

Ara menghentikan ucapan saat melihat Maxim terduduk lemas di lantai .

*K*akak apa yang terjadi ? ...

Maxim bungkam , matanya berkaca kaca. dia begitu terpukul, dan tidak mempunyai keberanian untuk mengatakannya pada Ara.

Ibu.... Ibu.. bangunlah, lihatlah kak maxim ibu ! dia sampai menangis karena tidak berhasil membangunkan mu .

Ibu bangun lah ,sekarang Clarissa yang membangunkan mu . jadi hentikan drama mu kali ini bu, bercanda mu sungguh tidak lah lucu ! Ara masih belum menyadari hingga Maxim mengeluarkan suaranya.

*B*ibi sudah tiada Ara... dia sudah meninggalkan kita semua. "ucap Maxim dengan nada berat ,begitu sulitnya dia mengucapkan kalimat menyesakkan dada itu " .

Tidak mungkin, kau pasti bercanda kan.Kau dan ibu pasti mengerjai ku kan,Kalian bersekongkol melakukan drama ini. iyah kau pasti berbohong padaku.... "elak Ara ".

Mommy...Ara berteriak memanggil Jasmine,

*Ja*smine datang dan memasuki kamar jane. sayang ada apa ? kenapa kalian menangis?

Mommy tolong bangunkan ibu Mon, dia dan Kak Maxim mengerjai ku ,mereka melalukan drama ini Mom. Ibu dia,dia tidak mau membuka matanya. "Ara mulai terisak dia tidak hentinya menangis " .

Jasmine memandang kearah putranya Maxim. Maxim menggelengkan kepalanya memberi isyarat jika ini bukanlah drama.

*J*asmine mendekap erat tubuh Ara ,dia ikut menangis. Clarissa dengarkan mommy sayang, ibumu sudah tiada sayang, dia sudah tiada.... "ucap Jasmine dengan terisak " .

Ara melepaskan pelukan Jasmine ,dia menggeleng dan mendekat ke arah ibunya. Ara mengguncangkan tubuh jane berkali kali, namun Jane tetap terpejam dan tak bergerak sama sekali.

*I*bu... ku mohon bangun lah bu!

Jangan tinggalkan aku ibu...

Ara merasa penglihatannya mulai buram dan mengabur, Kepalanya berdenyut begitu hebat. Ara masih bisa mendengar sayup sayup jerit tangis Jasmine dan Maxim di telinganya , seketika kegelapan melingkupi.Ara Mendengar Maxim dan Jasmine memanggil namanya, namun Ara tidak lagi bisa melihat apapun.

Tubuhnya ambruk begitu saja menyentuh lantai yang dingin .

...

See you. ❤

belum menerima kenyataan

sesuai dengan yang maxim katakan dua hari sebelumnya , hari ini devan kembali ke mansion utama ,tempat dimana ibu dan kakaknya juga teman kecil nya dan tempat dirinya di besarkan dengan penuh cinta dia kembali ke sana namun dirinya tak hanya kembali bersama ayahnya dia membawa serta kekasihnya, " stevy adison "gadis anggun yang mencuri perhatiannya selama menempuh pendidikannya di Amsterdam.

setelah dua tahun mengenal stevy, devan memutuskan menjalin hubungan dengan nya, bahkan devan telah bertunangan tanpa memberitahu siapapun sejak mereka duduk di universitas , hari ini devan ingin kembali ke mansion tempatnya dulu bermain dengan Ara teman kecilnya, juga sang kakak yang dia rindukan sekaligus devan ingin mengenalkan tunangannya itu pada seluruh penghuni mansion.

senyum devan luntur dari wajah ceria yang tadinya terpancar di wajah tampannya itu, saat jasmine mommy tercintanya itu memberitahukan jika ibu keduanya jane telah tiada.

devan segera mengemas pakaian dia mengajak stevy dan ayahnya aldrich kembali ke New york .

siang itu Ara habiskan hanya dengan duduk termenung di balkon kamarnya rasa sesak masih jelas di rasakan nya ,mata Ara bengkak dan bola matanya terlihat mengecil karena dua hari ini dia menangis, Ara bahkan mengunci dirinya di kamar semenjak prosesi pemakaman sang ibu jane selesai ,dia belum keluar dari kamarnya dia mengunci kamarnya dan menarik diri dari mommy jasmine dan maxim.

Ara sayang buka pintunya nak mommy tahu kau bersedih, tapi kau juga harus memikirkan dirimu sayang kau tidak makan dan minum selama dua hari ini sayang mommy mohon jangan seperti ini "jasmine terisak di depan pintu kamar Ara ".

jasmine menganggap clarissa sebagai putrinya sendiri sejak dulu dia sangat berharap akan memiliki putri namun kedua anaknya lelaki itu lah alasan jasmine meminta Ara untuk memanggilnya mommy.

maxim mendekati mommy nya dia membawa jasmine pergi ke kamarnya, mom tenanglah kita akan menunggu devan tiba, mommy tahu kan hanya devan lah yang bisa membujuk Ara jika dia sudah menutup dirinya seperti ini ,maxim tersenyum masam .

betapa beruntungnya devan di cintai sebegitu dalam nya oleh Ara , maxim bahkan merasa iri karena Ara lebih dekat dengan devan adiknya.

Aldrich,devan, stevy sampai di depan mansion raut wajah devan dan aldrich sangatlah muram tidak ada kebahagiaan detik itu di mansion.

tuan muda ,, nyonya besar, , ,

tuan besar dan tuan muda devan sudah datang ,mereka baru saja sampai. "ucap seorang maid ".

jasmine dan maxim segera menemui keduanya, jasmine bahkan terjatuh saat menuruni tangga dia begitu ingin bertemu putra kesayangannya devan.

*mommy.... !

devan berteriak saat melihat jasmine hampir tergelincir, dengan sigap devan meraih tubuh mommy nya dan segera memegangi tubuhnya*.

mommy kau tidak perlu berlari seperti itu, aku tidak akan pergi kemanapun mom, kau membuat ku hampir mati muda jika tadi kau sampai jatuh dan terluka "ucap devan " .

dev.... Ara devan Ara "tangis jasmine pecah kembali di pelukan putra kesayangan nya itu.

aku tahu mom... aku kemari untuk membujuknya, kak maxim sudah menceritakan semua nya padaku "seru devan dia mengusap pelan punggung bergetar jasmine " .

sekarang mom makan lah dan istirahat, aku akan mencoba membujuk putri mu yang keras kepala itu, " seru devan " .

kau selalu berhasil membujuknya devan mommy ingin melihat nya duduk dan makan malam, dua hari sudah Ara menutup dirinya ,tidak makan tidak minum, dia bahkan tidak mau berbicara apapun, bawa dia keluar dari kamarnya sayang "ucap jasmine dengan terisak.

Aldrich meraih jasmine dari devan ,aldrich membawa jasmine ke kamarnya . saat akan ke kamarnya jasmine sedikit menatap seorang wanita yang ada di depan nya dahinya mengerut tanda dia tidak mengerti dengan wanita di depannya ini.

siapa dia? " seru jasmine " .

dia stevy, gadis pilihan putramu "seru aldrich" .

jasmine tidak bertanya lagi dia dan aldrich masuk ke kamarnya.

tolong siapkan kamar tamu untuk nona ini "seru maxim ".

anggap saja seperti rumah sendiri, nyaman kan dirimu nona aku maxim kakak nya devan.

stevy mengangguk sebagai jawaban, devan mengantarkan stevy ke kamar yang telah di siapkan untuk kekasihnya selama menginap di sini.

sayang aku akan menemui Ara terlebih dulu, kau tidak masalah kan jika aku meninggalkan mu "ucap devan " .

pergilah ,jika memang hanya kau yang bisa membujuk dan membuat teman kecil mu itu kembali tersenyum, aku akan menunggu di sini "ucap stevy " .

devan memeluk erat stevy , devan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher stevy dia menangis di bahu wanita itu.

devan tenanglah kau harus kuat sayang, kau harus menenangkan Ara teman masa kecil mu itu, dia pasti jauh lebih terluka dari pada dirimu "ucap stevy ".

kau benar ...aku akan menemuinya sekarang "seru devan " .

stevy mengiyakan.

devan mengetuk pintu kamar Ara.

Ara keluar lah!

Ara kau mendengar ku kan, devan memanggil nama Ara hingga beberapa kali.

Ara tersentak dari lamunan saat mendengar suara bariton yang selalu menjadi alasannya untuk tersenyum.

.Ara masih memastikan suara yang terdengar samar samar itu dia menajamkan pendengaran nya ,saat sudah merasa yakin jika itu suara orang yang di rindukannya dia berlari dengan terseok , Ara membuka pintunya seketika dia memeluk teman kecil nya yang kini sudah menjadi cintanya dan harapan hidupnya.

clarissa meraih tubuh devan dia memeluk devan sangat erat , hingga devan sedikit kelimpungan karena Ara mendekapnya sangat erat seolah devan adalah penenang untuk nya , Ara tidak mengucapkan apapun dia menangis punggungnya bergetar hebat.

Ara tenanglah aku sudah di sini, kau tahu bibi pasti akan bersedih jika kau terus seperti ini, Ara lihat aku, devan memegangi wajah Ara yang terlihat sangat muram itu, ada mommy yang juga hancur melihat mu seperti ini.

dia juga mommy mu kan kau putrinya dia juga kehilangan bibi jane sama seperti mu, tapi kau juga harus ingat Ara mommy jasmine masih ada untuk mu dia juga terluka seperti mu, semua orang juga terluka atas kepergiannya, kau tidak bisa terus menghukum dirimu sendiri Ara.

Ara terisak, dia menangis kembali rasanya Ara masih enggan bahkan belum bisa menerima kenyataan nya, jika ibunya telah tiada.

ibu..... Ara bergumam dalam hati.

devan memeluk Ara mengelus punggung yang bergetar itu, Ara memejamkan matanya dia kembali kehilangan kesadarannya, devan merasakan semakin susah mengimbangi tubuh Ara yang bertumpu di tubuhnya, Ara apa kau mendengar ku? seru devan dia memundurkan tubuhnya dan saat melihat Ara pingsan, devan dengan segera mengangkat tubuh Ara dan membaringkannya dia turun memanggil semua orang.

jasmine dan aldrich segera melihat kondisi Ara, jasmine mengelus wajah Ara dengan lembut, putrinya terbaring lemah seperti ini,, aku tidak bisa menjaga putrimu jane maafkan aku "ucap jasmine ".

semua orang menunggu Ara sadar, tak lama dia menggerakkan kelopak matanya , mata yang terlihat bengkak itu terbuka jasmine segera memeluk Ara dengan isak tangis yang di iringi kelegaan karena Ara nya baik baik saja.

*sayang.. kau sudah sadar, sayang kau makan yah mommy akan menyuapi mu...

Ara menggeleng, ,aku hanya akan makan jika devan yang menyuapi ku. ",cicit Ara* " .

devan segera mendekat mengambil alih mangkuk bubur dari tangan jasmine dan duduk di sebelah Ara, jasmine tersenyum melihat Ara makan dengan tenang, begitu juga dengan Aldrich dan maxim mereka merasa lega karena adanya devan Ara mau mendengarkan sahabatnya itu.

devan menemani Ara hingga gadis tomboi itu tertidur setelah Ara tertidur devan pergi meninggalkannya ,devan kembali ke kamar stevy dan menemui kekasihnya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!