NovelToon NovelToon

Nyanyian Takdir Aisyah

Kisah Masa Kecil 1

🌻Terimakasih ya sudah membaca karyaku , jika suka tinggalkan jejakmu berupa like, komen, tip dan vote karena itu sangat berarti untuk Author, semoga readers lovers sehat dan bahagia selalu.🌻

Selamat Membaca!

*****

Kampung Ais ....

Adem Sari adalah sebuah desa yang cukup asri dan masih jauh dari polusi. Di sini lah tempat tinggal Aisyah kecil yang biasa di sapa Ais.

Keluarga Ais bukan lah termasuk keluarga yang berada. Ayahnya, Abdulah adalah seorang buruh di sebuah pabrik di desanya, sedangkan ibunya Aminah hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Dari pernikahannya, kedua orang tua Ais di karuniai tujuh orang anak yaitu; Ani anak pertama . Ari anak kedua. Ara anak ketiga. Ali adalah anak keempat. Lalu Ais anak kelima. Anis anak keenam, dan yang paling terakhir bernama Amy anak ketujuh karena pada masa itu hampir semua orang punya banyak anak. Hal ini dikarenakan mereka masih percaya dengan pepatah lama yang mengatakan bahwa banyak anak akan banyak pula rezekinya. Tentu saja setiap anak sudah punya rezekinya masing-masing.

*****

Semua anggota keluarga Abdulah hidup dengan rukun. Meskipun kehidupannya serba kekurangan tetapi semua anaknya bersekolah. Jarak umur setiap anak pas dua tahun, kecuali anak yang bungsu yaitu Amy berjarak lima tahun dari Anis. Kegiatan rutin mereka dipagi hari adalah salat subuh. Seperti pagi ini.

"Ayo anak-anak semuanya bangun! Hari sudah pagi. Tidakkah kalian mau ikut ayahmu untuk salat subuh dulu?" kata ibu.

Dengan suara berat khas orang bangun tidur Ais dan kakak - kakaknya menjawab."Ehmmm iya, Bu! Bentar lagi."

Meskipun sudah di bangun oleh ibunya, pada akhirnya hanya Ais kecil dan Kak Ara saja yang ikut salat berjamaah dengan ayah, sedangkan yang lain masih sibuk membungkus diri dengan selimutnya lagi.

Sedari kecil Ais memang sudah terlihat lebih tertarik untuk belajar agama, ia tak pernah absen untuk ikut ayah salat, walau belum punya mukena sendiri, hanya pakai kerudung pemberian ibu. Hal ini dikarenakan ibu belum punya uang untuk membeli mukena, tetapi Ais tak pernah berkecil hati, di dalam hatinya Ais selalu berdoa semoga suatu saat Allah akan mengabulkannya dengan memberikan ia sebuah mukena, agar ia bisa salat dengan menutup auratnya secara lengkap.

*****

Sekarang Ais sudah duduk di kelas 4 Sekolah Dasar yang berarti tiga orang kakaknya sudah di SMP dan satu orang kelas enam di Sekolah Dasar. Sejak sekolah Ais kecil selalu menanamkan kejujuran dan penuh tanggungjawab saat di sekolah, sehingga dia di percaya oleh kepala sekolah untuk memegang kunci kantor kepala sekolah dan membersihkannya setiap pagi. Untuk itu kepala sekolah tak segan memberikan sekedar uang jajan pada Ais setiap satu bulan sekali, meskipun jumlahnya tidaklah besar.

Kemudian uang itu pun di tabung Ais untuk keperluan yang lain. Karena untuk jajan, Ais sudah mendapatkannya dari upah mengantar goreng pisang, dan satu termos es mambo ke kantin sekolah yang ia lakukan setiap hari tanpa rasa gengsi ataupun malu. Dalam prinsip hidupnya adalah selama rezeki yang dia dapat adalah halal buat apa merasa malu.

*****

Ais kecil adalah anak yang multi talenta, dia pandai bernyanyi, menonjol dibidang olahraga, dan sangat menyukai hal yang berhubungan dengan lukis melukis. Dalam ketiga bidang itu Ais selalu juara, baik dikelasnya atau lomba antar kelas. Maka dari itu seperti kali ini Ais di panggil kepala sekolah karena akan ada kejuaran atletik dan melukis di tingkat kecamatan namun waktu penyelenggaraannya berbeda.

"Ais!" sapa kepala sekolah kemudian Ais pun menjawab.

"Iya PaK," jawab Ais singkat.

"Bapak sengaja memanggil kamu karena ada yang ingin bapak sampaikan, ini berkenaan dengan perlombaan atletik dan melukis kali ini. Yang mana untuk perlombaan Atletik dan melukis tingkat kecamatan tahun ini bapak ingin kamu yang mewakili sekolah kita," kata Bapak Kepala Sekolah.

Ais kecil masih diam , dia masih mencerna maksud dari ucapan bapak kepala sekolah, namun karena merasa dirinya belum pantas akhirnya Ais kecil menjawab.

"Tapi PaK! Bukankah masih ada kakak-kakak kelas yang lebih baik dari Ais?" tanya Ais sambil menundukkan kepalanya.

"Iya Ais kamu benar, tetapi bapak sudah berkonsultasi dengan guru olagraga dan juga guru seni kita, kata mereka hanya kamu yang prestasinya di atas rata - rata meskipun kamu baru kelas Empat, 'kan tidak ada salahnya mencoba Ais?" tanya Bapak Kepala Sekolah sambil memandang Ais yang tertunduk.

Ais masih diam sambil berpikir mencerna kata demi kata yang diucapkan oleh kepala sekolahnya, dan akhirnya Ais kecilpun menjawab.

"Baiklah Pak! Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk sekolah kita," ucap Ais mantap sambil tersenyum.

Sebuah senyum terukir diwajah bapak kepala sekolah, ia sangat senang dengan kepercayaan diri dan keoptimisan Ais dalam mengemban sebuah amanah.

"Baiklah Ais, selamat berlatih dan berjuang untuk sekolah kita! Semoga kamu bisa memberikan yang terbaik," ucap Bapak Kepala Sekolah sambil tersenyum.

"Aamiin, terimakasih Pak." jawab Ais singkat.

Aispun ikut tersenyum, dia juga merasa sangat bangga bisa terpilih menjadi perseta lomba yang akan mewakili sekolahnya ditingkat kecamatan nanti karena ini adalah momen berharga dalam hidupnya.

*****

Kelas Ais ....

kini Ais telah kembali ke kelasnya untuk belajar, karena Ais bukanlah seorang anak yang senang ketinggalan pelajaran. Maka tak heran Ais selalu menjadi juara kelas setiap tahunnya, sejak dari kelas satu sampai sekarang dia duduk di kelas empat.

Setelah bel panjang berbunyi semua murid berdo'a bersama dengan membacakan surat Al Ashr serta doa keselamatan dunia dan akhirat. Setelah selesai barulah mereka keluar kelas untuk pulang.

Namun berbeda dengan Ais, setiap pulang sekolah rutinitas yang dia jalani adalah ke kantin, tapi jangan salah ya Ais pergi ke kantin bukan untuk jajan melainkan mengambil titipan jajanan nenek Saini yang dibawanya setiap hari.

Dengan cepat Ais berjalan menemui ibu kantin sekolahnya.

"Assalamu'alaikum, Bu!" sapa Ais pada bu Zai sang penjaga kantin sekolah mereka.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Ais sayang!" jawab ibu kantin.

"Laku berapa Bu?" tanya Ais lagi.

"Kuenya tinggal dua, sedangkan es mambonya habis, Ais." Mengambil wadah kue dan termos es mambo kemudian menyerahkannya pada Ais.

"Alhamdulillah lumayan ya Bu hari ini lakunya," ucap Ais tersenyum.

"Iya Ais alhamdulillah ... nih uangnya Ais!" Memberikan uang hasil dagangan nenek Saini pada Ais.

"Terimakasih banyak ya Bu! Kalau begitu Ais permisi dulu," ucap Ais sambil menganggukkan kepalanya sebagai bentuk penghormatan pada ibu kantin.

"Sama-sama Ais, kamu hati-hati di jalan ya!" ucap bu Zai.

"Iya Bu! Terimakasih banyak. Assalamu'alaikum!" ucap Ais.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab bu Zai.

Ais kecil berjalan meninggalkan kantin. Ibu kantin sangat salut dengan kemandirian Ais serta merasa bangga padanya.

"Semoga suatu hari nanti kamu akan menjadi orang yang sukses Ais, aamiin," gumam ibu kantin yang sangat kagum dengan kerajinan serta ketekunan Ais.

Terimakasih sudah membaca, jangan lupa

Ikuti terus kisahnya ya love you readers loversku😍

Bersambung....

Sambil menunggu ceritaku yang ini Up baca juga Novelku Cinta Bersemi Diujung Musim.

Dan karya apik author yang lain :

Fit Fithree Fitri.

Arsitek Cantik. Cinta Untuk Dokter Nisa.

Mengejar Cinta Ariel

Almaira My Secret Wife

My Love My Babysitter

*Sohibul Ikhsan. Putih Abu - Abu

Kembar Tidak Identik

*Ergina Putri

Melawan Rasa Takutku

My Heart Is Only For You

*Sudrun

Penjelah Malam

Samudra

*Putri Tanjung

OB Kerudung Biru

*Envy Yo Wesben.

My Princess OG.

*Sisca Nasty

Mafia in Love

*Cindyelvira

Ketika Muslimah Jatuh Cinta

Istri Sholehah

*Karlina Sulaiman

Mencintaimu Dalam Diam

PERLOMBAAN 1

🌻Terimakasih ya sudah membaca karyaku , jika suka tinggalkan jejakmu berupa like, komen, tip dan vote karena itu sangat berarti untuk Author, semoga readers lovers sehat dan bahagia selalu.🌻

Selamat Membaca!

*****

Halaman Sekolah ....

Hari perlombaan pun tiba Kepala Sekolah dan guru olahraga telah bersiap untuk membawa Ais ke acara perlombaan yang ada di Lapangan Kecamatan, meski dengan persiapan yang tak lebih dari seminggu tak membuat pihak sekolah pesimis, karena mereka telah optimis akan bakat dan kemampuan Aisyah.

"Bagaimana Ais?Are you ready ?" tanya bapak kepala sekolah.

"Inshaa Allah siap PaK." jawab Ais.

"Oke sekarang kita berangkat, mari pak Abas (Guru Olahraga Ais)!" ucap bapak kepala sekolah.

"Siap pak!" jawab pak Abas.

Rombongan Aispun segera berangkat tempat lomba.

*****

#Arena Lomba#

Kini Ais bersama pak Abas dan bapak kepala sekolah sudah sampai di arena perlombaan.

Sampai di arena pertandingan tampak semua peserta sudah berkumpul di post cabang lomba masing - masing. Dan kali ini Ais akan terjun di perlombaan lari sprint 100 Meter putri, di antara puluhan peserta hanya Ais lah peserta termuda yang lain sudah kelas Lima dan kelas Enam.

"Baiklah karena semua peserta lomba sudah datang maka kita akan segera membacakan peraturan lombanya," ucap panitia.

Akhirnya panitia pun mulai membacakan peraturan lomba yang di buat sistem gugur, artinya dari setiap putaran lomba di babak penyisihan yang di ambil hanya juara 1 saja.

*****

#Babak Penyisihan#

Babak penyisihan akan dilakukan sebanyak 10 putaran karena pesertanya ada 100 orang, setiap putaran akan diikuti 10 orang, dan Ais ikut penyisihan putaran ke 5. Sekarang tibalah giliran Ais dan tak lupa pak Abas memberikan semangat untuk Ais.

"Lakukan semuanya dengan lapang dada Ais jangan merasa lebih dari yang lain, menang bukan lah segalanya meskipun itu yang kita harapakan dari perlombaan ini, yakinkan diri bahwa kamu bisa melewati rintangan ini, tetap fokus dan semangat," ucap pak Abas menyemangati Ais.

Ais tersenyum sambil mengangguk. Kata - kata pak Abas merupakan vitamin penyemangat untuk Ais.

"Iya Pak ... inshaa Allah," jawab Ais mantap.

*****

#Hasil Babak Penyisihan #

Putaran penyisihan telah di mulai dan alhamdulillah Ais dapat keluar sebagai juara di putarannya namun dia masih harus menunggu putaran final sebagai penentu nasibnya, sambil menunggu Ais duduk bersama pak Abas lalu pak Abas berkata :

"Ais!" sapa pak Abas.

"Iya pak," jawab Ais tersenyum.

"kalau nanti kamu juara mau minta hadiah apa dari bapak? Tas baru atau mau sepatu baru?" Menatap wajah polos Ais.

"Emm apa Ais boleh minta hadiah pak?" tanya Ais yang merasa tidak yakin.

"Tentu saja sebagai ucapan terimakasih karena Ais telah berjuang untuk sekolah kita," ucap pak Abas senang.

"Hmmm kalau Ais mau minta mukena boleh nggak Pak?" Sambil menatap netra pak Abas sepintas kemudian tersenyum dan menunduk.

Pak Abas terpaku mendengar permintaan Ais, ada rasa haru menyeruak di relung hatinya, karena ia tak pernah mengira yang di pinta Ais hanya lah sebuah mukena, tidak sepeti anak seusianya yang menginginkan mainan, tas, atau sepatu. Pak Abas berusaha menahan air matanya agar tak keluar, karena terharu dengan permintaan Ais.

"Tentu saja Ais, maka berusaha lah semoga kita bisa menang di putaran final." Menepuk pundak Ais.

"Aamiin," jawab Ais

*****

Putaran Final ....

Sekarang tibalah saat yang di tunggu-tunggu yaitu putaran final. Kini kesepuluh peserta yang akan ikut di putaran final telah menempati posisinya masing - masing, Ais berada di nomor lintasan 3, perasaan Ais sangat gugup ia merasa saingan kali ini sangatlah berat, namun ia bertekad harus menang entah itu diposisi 1, 2, ataupun 3 , setidaknya nama sekolahnya harus tampil di layar pengumuman, dan tak lama kemudian terdengarlah aba - aba:

"Semuanya silahkan ambil posisi, saya akan segera menghitung, bersedia ...."

"Deg ... deg ... deg ... " suara jantung Aisyah berdetak semakin kencang.

Ya Robb kuatkanlah aku. Batin Aisyah

"Siaappppp!" teriak panitia kencang.

" Mulaiiiiiiiii !" teriak pihak panitia akhirnya yang memberi aba - aba pertandingan sudah di mulai.

Suara riuh penonton semakin memacu semangat para atlet yang menjadi peserta putaran final, masing - masing meneriaki nama jagoannya begitu juga dengan pak Abas, dia berteriak menyemangati Ais.

"Aissss ... ayooooo ... kamu bisaaaaa!" teriak. pak Abas dengan sekuat tenaganya untuk menyemangati Ais.

Ais berlari sekuat tenaga sekarang dia berada di posisi kedua, secepat kijang berlari itulah yang Ais lakukan sampai insiden itu terjadi.

Saat akan memasuki garis finis Ais hampir meraih posisi ke satu tetapi tiba - tiba perserta yang ada disebelah Ais terjatuh dan membuat langkah Ais menjadi terhalang, karena harus menghindari teman yang terjatuh agar tak terinjak Ais melompat ke udara cukup tinggi yang memakan waktu, sehingga tiba digaris finis dalam kondisi terjatuh, Ais tak mengharapkan menang karena posisinya saat itu, sehingga tim juri harus melihat tayangan ulang rekaman finis itu dan melakukan rembuk tim juri.

Pak Abas segera berlari ke arah Ais yang masih terbaring meringis kesakitan bersama tim medis.

"Ais! Bagaimana keadaanmu? Mana yang sakit?" tanya pak Abas sambil memeluk tubuh Ais yang sedikit gemetar karena menahan sakit dipergelangan kakinya.

"Apakah ada yang terluka?" sambil mengusap kepala Ais yang menangis.

"Maaf pak, Ais gagal mengharumkan nama sekolah kita." ucap Ais tertunduk sambil menangis.

"Tak apa Ais, kamu sudah berusaha, yang penting sekarang kamu baik - baik saja, dan kaki kamu yang terkilir nanti akan segera di obati."

"Sekarang tim juri pun masih berembuk untuk memutuskan siapa yang berhak menempati posisi ke 3 apakah itu kamu atau anak yang berbaju kuning itu" ucap pak Abas.

*****

# Keputusan Juri ....

Setelah melakukan rembuk yang cukup alot akhirnya tibalah saatnya bagi panitia untuk mengumumkan hasil pemenang dari rangkaian lomba sprint 100 Meter putri tingkat Sekolah Dasar dikecamatan A.

"Baiklah setelah mengingat dan menimbang akhirnya Tim Juri memutuskan bahwa perlombaan Cabang Sprint 100 Meter putri tahun ini juara ke 1 diraih oleh SD Harapan sedangkan juara ke 2 diraih SD Model dan untuk juara ke 3 yang penuh dengan drama hari ini jatuh kepada ... SD ...."

Semua menunggu harap - harap cemas karena yang masuk nomimasi utk juara 3 adalah SD Kencana oleh Ais dan SD Budiman anak yang berbaju kuning, karena waktu tiba di Finis bersamaan.

Ais pun sudah pasrah dengan hasil yang akan diumumkan, dan pak Abas mengenggam tangan Ais untuk memberi semangat.

" Pemenag ke 3 adalah ... SD ... Kencana " Suara panitia menyebutnya dengan keras.

"Atas nama Aisyah, hal ini dikarenakan saat terjatuh kepala Ais lebih dulu menyentuh garis finis, jadi sekali lagi selamat untuk SD Kencana," ucap panitia.

Pak Abas langsung memeluk Ais, dengan memangis haru.

"Ais sayang, selamat Nak kau berhasil," ucap pak Abas bangga.

"Terima kasih ya Robb kau mengabulkan keinginanku untuk mengharumkan nama sekolahku." ucap Ais sambil berlinang air mata kebahagian.

"Pak ...." ucap Ais.

"Iya Ais, ada apa?"

"Jadikan beli kan Ais mukena?" Sambil tersenyum disela tangisnya.

"Iya nak, nanti akan bapak belikan hadiah mukena untuk Ais yang cantik dan sholehah."

"Terima kasih pak." ucap Ais sambil mencium tangan pak Abas.

"Sama - sama Ais, " ucap pak Abas sambil mengusap kepala Ais.

*****

Alhamdulillah, sejak saat itu Ais sudah bisa shalat pakai mukena.

Bersambung......

Mohon masukannya ya buat author karena ini tulisan perdana author. Love you readers

Terimakasih ya sudah membaca karyaku ,jika suka tinggalkan jejakmu berupa like dan komen karena itu sangat berarti untuk Author, semoga readers lovers sehat dan bahagia selalu.

Sambil menunggu ceritaku yang ini Up baca juga Novelku Cinta Bersemi Diujung Musim.

Dan karya apik author yang lain :

Fit Fithree Fitri.

Arsitek Cantik. Cinta Untuk Dokter Nisa.

Mengejar Cinta Ariel

Almaira My Secret Wife

My Love My Babysitter

*Sohibul Ikhsan. Putih Abu - Abu

Kembar Tidak Identik

*Ergina Putri

Melawan Rasa Takutku

My Heart Is Only For You

*Sudrun

Penjelah Malam

Samudra

*Putri Tanjung

OB Kerudung Biru

*Envy Yo Wesben.

My Princess OG.

*Sisca Nasty

Mafia in Love

*Cindyelvira

Ketika Muslimah Jatuh Cinta

Istri Sholehah

*Karlina Sulaiman

Mencintaimu Dalam Diam

PERLOMBAAN 2

🌻Terimakasih ya sudah membaca karyaku , jika suka tinggalkan jejakmu berupa like, komen, tip dan vote karena itu sangat berarti untuk Author, semoga readers lovers sehat dan bahagia selalu.🌻

Setelah beberapa minggu usai perlombaan atletik yang diikuti Ais, sekarang tiba waktunya Ais untuk mengikuti lomba melukis tingkat kecamatan yang akan diikuti kurang lebih 50 peserta.

Dimana Ais yang selama beberapa minggu itu hanya berlatih sekedarnya saja saat disekolah , karena saat dirumah tak akan ada waktu bagi Ais untuk berlatih sebab sudah ada tugas masing - masing yang harus dilakukan Ais kakak beradik kecuali adik yang ada tiga dibawah Ais, mereka belum mendapatkan tugas untuk membantu ibu dan ayah menguruh rumah dan kebun.

Kedua Kakak laki - laki Ais bersama Ais mendapat tugas untuk bagian luar rumah mulai dari mencari kayu bakar dan mengambil air untuk mandi dan kebutuhan memasak keluarga . Karena kebiasaan ini lah tubuh Ais sangat kuat dan lama kelamaan nantinya akan membentuk karakter Ais yang sedikit tomboy.

Sedangkan kedua kakak perempuannya membantu ibu memasak, mencuci, dan mengurus kebutuhan lainnya. Begitu lah rutinitas keluarga Ais setiap hari, namun mereka menjalaninya dengan senang hati tanpa merasa terbebani, dan malam hari baru masing - masing belajar sesuai kebutuhannya, kadang malah kak Ari sering melewati waktu belajarnya dan memilih tidur.

*****

Hari Perlombaan....

"Aissssss," teriak bu Yasmin guru kesenian disekolahnya ." Kamu dimana? Kenapa belum datang sih nih anak, mana waktu lomba akan dimulai setengah jam lagi sedangkan jarak sekolah kita ketempat lomba juga hampir setengah jam," ucap bu Yasmin merasa gelisah.

Bapak kepala sekolah pun sudah mencari Ais ke kantornya, ke kantin, dan keliling kelas tapi tak menemukan Ais, akhirnya beliau memutuskan untuk ke rumah Ais.

"Bu Yas, sebaiknya kita kerumah Ais saja, siapa tahu dia belum berangkat karena masih membantu pekerjaan orangtuanya," ucap bapak kepala sekolah.

"Iya Pak ... mari!" ajak bu Yasmin.

keduanya segera menaiki mobil untuk kerymah Ais.

Sampai dirumah Ais...

"Assalamualaikum Ibu, Kami dari pihak sekolah mau menjemput Ais, apakah Ais masih Dirumah?" tanya bapak kepala sekolah.

"Waalaikumussalam, Waduh Pak ... Ais udah pagi - pagi tadi berangkat katanya mau ikut lomba sampai - sampai dia tidak sarapan, apa Ais belum sampai disekolah ya?" tanya ibu.

"Iya Bu ... Ais belum ada disekolah, sedangkan waktu lomba hampir dimulai, jadi kira - kira Ais kemana dulu Bu biasanya?" tanya Bapak Kepala Sekolah lagi.

"Biasanya pagi - pagi dia mengambil goreng pisang dulu sama es mambo untuk diantar ke kantin sekolah, dirumah nenek Saini yang berada tak jauh dari lingkungan sekolah bapak," ucap ibu.

"Baiklah Bu, kalau begitu kami pamit dulu, semoga nanti kami ketemu sama Ais, assalamualaikum." ucap bapak kepala sekolah dan bu Yasminpun memberikan senyum sebagai tanda pamit pada bu Aminah.

"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh," jawab ibu sambil memandang kepergian kedua guru Ais putrinya.

*****

Disekolah...

Sementaran itu disekolah Ais sudah menunggu didepan gerbang dengan peluh yang bercucuran dan gelisah. Ais tampak mondar-mandir didepan gerbang sesekali matanya menatap kearah jalan raya.

"Ya Allah bagaimana ini, sepertinya aku sudah telat dan ditinggal oleh bu Yasmin deh," gumam Ais sedih dan gelisah.

Namun akhirnya Ais segera bernafas lega, pasalnya ia melihat mobil bapak kepala sekolah mendekati gerbang sekokah.

Setelah mobil bapak kepala sekolah berhenti didepan gerbang sekolah Ais langsung berlari mendekat dan mengucapakan salam.

"Assalamualaikum pak, maaf Ais terlambat." Sambil menunduk.

Bu Yasmin langsung mengomelin Ais karena mereka takut terlambat, tetapi langsung dihentikan Bapak Kepala Sekolah.

"Kamu ini bagaimana sih Ais, sudah tahu waktunya mepet kamu malah masih mampir kemana-mana," omel bu Yasmin.

"Sudahlah bu Yasmin yang terpenting sekarang kita langsung berangkat saja, biar nanti dijalan baru kita tanya Ais, kenapa dia sampai terlambat." ucap bapak kepala sekolah menengahi.

"Ayo Ais naik, kita harus bergegas," ucap baoak kepala sekolah.

"Baik pak." jawab Ais singkat sembari menaiki mobil.

Sesaat diperjalanan....

"Ais ... maaf ya ibu tadi sedikit kasar, soalnya ibu panik." Merangkul bahu Ais.

"Iya Bu nggak apa - apa, ini semua salah Ais sehingga membuat ibu dan bapak panik. "

"Jadi kamu tadi itu kemana, ibu sama bapak. kepala sekolah tadi sampai menyusul kerumahmu karena khawatir," tanya bu Yasmin.

"Maaf ya Bu ... Pak ... Ais jadi merepotkan, jadi begini ceritanya Bu," ucap Ais.

"Tadinya Ais sudah sampai disekolah tiba - tiba nenek yang biasa menitipkan goreng pisang dikantin kita menyusul dan meminta Ais untuk ikut kerumahnya, dia meminta Ais untuk mengerik punggungnya," ucap Ais.

"Terus katanya dia masuk angin, jadi Ais tak enak untuk menolaknya, karena kasihan nenek tinggal hanya bersama suaminya saja, sedangkan anak menantunya semua ada di kota yang berbeda. Maka nya nih baju Ais bau balesem semua bu." Menunduk lesu.

Bu Yasmin dan Bapak Kepala Sekolah saling berpandangan dan tersenyum bangga, tak salah mereka memiliki anak didik yang berbudi luhur seperti Ais.

" Sudahlah Ais, tidak usah dipikirkan yang penting sekarang kita sudah berangkat dan sebentar lagi sampai, dan untuk bau balsemnya biar nanti ibu semprotin pakai parfum pasti wangi." Sambil tersenyum menggenggam tangan Ais.

Alhamdulillah, syukur deh kira in mau dimarahin, selamet ... selamat batin Ais.

Kini mobil mereka terus melaju menuju ketempat lomba yang sedikit jauh dari lingkungan sekolah mereka.

Disepanjang perjalanan Ais hanya diam memandangi pemandangan disepanjang jalan menuju tempat lombanya.

Banyak pemandangan yang indah disepanjang jalan, karena memang daerah tempat tinggal Ais masih sangat asri dan jauh dari polusi.

*****

Bersambung ....

Mohon dukungan nya ya readers semua maaf baru up segini dulu soalnya baru sembuh dari sakit.

Auotor tunggu ya like dan komennnya utk readers semua semoga selalu sehat dan punya qouta biar bisa baca.

Salam Manis,

😍

Author

Mohon masukannya ya buat author karena ini tulisan perdana author. Love you readers

Terimakasih ya sudah membaca karyaku ,jika suka tinggalkan jejakmu berupa like dan komen karena itu sangat berarti untuk Author, semoga readers lovers sehat dan bahagia selalu.

Sambil menunggu ceritaku yang ini Up baca juga Novelku Cinta Bersemi Diujung Musim.

Dan karya apik author yang lain :

Fit Fithree Fitri.

Arsitek Cantik. Cinta Untuk Dokter Nisa.

Mengejar Cinta Ariel

Almaira My Secret Wife

My Love My Babysitter

*Sohibul Ikhsan. Putih Abu - Abu

Kembar Tidak Identik

*Ergina Putri

Melawan Rasa Takutku

My Heart Is Only For You

*Sudrun

Penjelah Malam

Samudra

*Putri Tanjung

OB Kerudung Biru

*Envy Yo Wesben.

My Princess OG.

*Sisca Nasty

Mafia in Love

*Cindyelvira

Ketika Muslimah Jatuh Cinta

Istri Sholehah

*Karlina Sulaiman

Mencintaimu Dalam Diam

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!