NovelToon NovelToon

I Love You Bos

Bab 1 First Meet

Hari ini aku bangun terlambat tidak seperti biasanya. Itu karena semalaman aku menyelesaikan laporan yang diberikan oleh manejer pemasaran.

Laporannya harus secepatnya diserahkan besok pagi karna mulai besok perusahaan kami akan dipimpin oleh direktur baru. Hmmm..namanya bawahan harus selalu patuh terhadap atasan.

Aku masih baru bekerja di perusahaan ini selama 2 bulan, karna aku baru lulus kuliah.

Aku bekerja di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang elektronik di kota ku. Aku segera bersiap-siap menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi ku. Bisa dibayangkan bagaimana aku mandi hanya dalam 2 menit saja, yang biasanya aku menghabiskan waktu 15 menit jika mandi.

Aku tidak mau datang terlambat ke kantor jika tidak gaji ku akan dipotong perusahaan.

Aku segera bergegas mengambil sepeda motor ku dan bergegas menuju kantor.

"Akhirnya sampai juga" batinku. Prang.. Seketika aku berhenti. Aku terlalu terburu-buru sehingga tanpa sengaja aku menabrak seorang OB yang sedang membawa nampan berisi kopi.

"Astaga, maaf a...ku tidak sengaja " ucap ku. Dan apalagi ini, ya Tuhan kopinya mengenai seorang pria yang pada saat itu sedang lewat. Aku terkejut saat pria itu menatap tajam ke arah ku, seakan ingin menerkam ku saja.

Sayang sekali wajah tampan nya itu menarik perhatianku seakan bila mataku ingin keluar. Seketika aku tersadar aku harus segera menjumpai Pak Simon manejer pasaran, bisa-bisa aku dimarahi dan diceramahi hingga sore.

"Maaf pak" ucap ku kepada OB tersebut dan lupa mengucapkan maaf kepada pria tampan itu. Bagaimana tidak, aku sedikit kesal dengan tatapannya.

"Biarkan saja, siapa suruh dia juga tiba-tiba lewat dan tidak memperhatikan jalan" kataku sembari berjalan menuju ruangan Pak Simon.

Aku tidak peduli lagi karna takut Pak Simon akan marah, apalagi aku adalah karyawan baru.

Setelah keluar dari ruangan Pak Simon, Stella segera menuju ruang kerjanya. Ingin rasanya dia bercengkerama dengan teman-teman akrabnya.

Entah kesialan apalagi yang mendatangi Stella saat ini, tiba-tiba tumit sepatunya patah sehingga mengganggu keseimbangan tubuhnya saat berjalan dan "bugh.." Stella menabrak sesuatu dan hampir terjatuh.

Untung saja orang yang ditabraknya segera menahan Stella sehingga tidak jatuh. Mata kedua manusia itu saling menatap.

Pria itu semakin mendekatkan wajahnya kearah Stella.

"Apa Dia akan mencium ku?. Rasanya ini seperti dalam novel yang sering aku baca" batin ku. Stella refleks memejamkan matanya seakan siap menerima ciuman itu.

''akhh..." Pekik Stella.

Pria itu melepaskan tangannya dari pinggang Stella.

"Sialan.., kenapa kamu menjatuhkan ku begitu saja" teriak Stella pada pria itu.

"Hei Nona, tepatnya gadis ceroboh, bukankah kamu yang menabrak ku barusan, kenapa jadi kamu yang marah. Ops aku tidak sengaja menjatuhkan mu, badanmu terlalu berat. Aku tidak sanggup". Pria itu kemudian menyeringai dan berjalan meninggalkan Stella.

"Apa katanya tadi, aku berat. Jelas-jelas body ku ramping begini. Apa dia buta. Awas saja kau, aku akan membalas mu nanti" Seru Stella.

Stella berdiri dan melepaskan sepatunya, berjalan menuju ruangannya tanpa alas kaki "Untung saja aku selalu membawa sepatu cadangan ku, jika tidak mau ditaruh dimana muka ku ini. Bisa-bisa aku dikira orang sinting. Berjalan kesana-kemari tanpa menggunakan sepatu. Apalagi ini di kantor".

Bab 2. Pengenalan Bos Baru

"Pagi Stel, itu muka kok cemberut amat sih. Ini masih pagi Stel. Hei.. kenapa kamu gak pake sepatu".

Ucap Cathy salah satu rekan kerja Stella. Mereka sudah lama berteman sejak pertama kali bekerja di perusahaan tersebut.

"Hari ini aku tuh sial banget Cath, udah bangunnya terlambat, nabrak OB yang lagi bawain kopi, tumit sepatu aku copot, udah gitu nabrak pria sinting yang banyak gaya lagi. Aku kutuk dia dapat pacar yang ceroboh". Ucap Stella kesal.

"Jangan bilang gitu Stel, nanti kalian jodoh gimana?" balas Cathy

"Amit-amit deh, gak bakalan kali. Dia mah bukan tipe gue. Masih jauh dari kriteria".

" Kamu udah kenal gak sma bos baru kita? Dia tampan banget loh Stel, aku gak nyangka kalau Daniel anak Pak Darren bakalan gantiin ayahnya.

Dia dulu tinggal di Jerman Stel. Katanya dia disana mengelola perusahaan nya sendiri. Skarang balik ke Indonesia.

Aku gak sabar lagi liat muka aslinya, pasti lebih tampan dari foto-foto yang tersebar di internet".

Tiba-tiba ada pemberitahuan kepada seluruh karyawan agar berkumpul untuk penyambutan direktur baru.Semua karyawan berbaris dan Pak Simon yang merupakan salah satu tangan kanan Pak Darren direktur sebelumnya memulai pembicaraan. Suasana dalam keadaan hening, karena semua karyawan diajarkan bersikap disiplin.

"Baiklah semuanya, perkenalkan ini adalah direktur baru kita yang akan menggantikan direktur sebelumnya. Beliau sendiri adalah anak dari direktur sebelumnya dan beliau baru pulang dari Jerman dan bla..bla..bla.. ucap Pak Simon panjang lebar.

(Stella POV)

"Jadi dia anaknya Pak Darren, tamatlah sudah dirimu Stella, setelah ini bersiap-siap lah ditendang dari perusahaan ini. Setelah ini kamu tidak akan dapat membantu anak-anak panti lagi.

Bagimana nantinya aku membayar sewa kos ku, aku tidak mungkin merepotkan ibu panti lagi. Apalagi mendapatkan pekerjaan di perusahaan ini sangat sulit ditambah lagi gajinya lebih besar dari perusahaan lain. Bahkan dulu, untuk membiayai kuliah ku saja aku bekerja paruh waktu sebagai pelayan cafe" batin Stella sambil menunduk mencoba menyembunyikan wajahnya agar tidak terlihat oleh Pak Daniel.

Lihat lah setelah ini juga aku akan dimarahi karena tidak memakai sepatu. Aku tidak sempat mengambil sepatu cadangan ku yang ada di laci meja kerjaku.

Sialnya lagi, saat buru-buru aku tidak segaja menendang kaki meja hingga jari jempol ku mengeluarkan darah, dan berjalan tertatih.

"Tanpa kerja keras kalian semua perusahaan ini tidak mungkin dapat berkembang dan maju hingga sekarang. Saya harap kita semua bisa bekerjasama agar perusahaan ini tetap maju" sambung Daniel dengan suara yang tegas dan wajah yang tetap dingin.

Tatapannya tertuju pada Stella yang sedang menundukkan kepalanya. Daniel tidak suka saat dia berbicara, lawan bicaranya tidak menatapnya. Dia merasa seperti tidak dihargai saat berbicara.

"Dan satu hal lagi, bukan kah perusahaan ini menjunjung tinggi kedisiplinan? Tapi mengapa saat ini juga ada karyawan yang tidak disiplin, apa perlu saya yang harus mengajarinya bagaimana cara disiplin?. Apa dia sengaja melakukan itu. Dengan tidak memakai sepatu pada saat menyambut Direktur barunya. Melakukan itu berarti mempermalukan harga diri saya".

"Saya juga tidak suka ketika saya berbicara, lawan bicara saya tidak fokus menatap saya, Saya merasa tersinggung dan merasa tidak dihargai".

Bab 3. Pingsan

Seketika semua orang saling melihat satu sama lain mencari siapa orang yang disebut tadi. Semua mata tertuju pada Stella. Beberapa karyawan ada yang kesal dan tidak suka melihat apa yang dilakukan Stella saat ini.

Mereka sering mendengar rumor Daniel si direktur baru ini tidak akan segan-segan memecat karyawannya jika membuat mood nya buruk dan berimbas kepada karyawan lainnya.

Daniel melangkahkan kakinya menuju posisi Stella. "Mengapa kamu dari tadi menundukkan kepalamu, apa kamu tidak suka dengan saya yang menjadi Direktur di perusahaan ini. Saya tidak suka dengan sifat karyawan saya yang seperti ini. Saat seseorang berbicara kamu harus menatapnya".

Siapa dulu yang menerimamu di perusahaan ini HAHHH...? Suara Daniel meninggi. Semua mata orang tertuju kearah mereka. Daniel melihat kaki Stella mengeluarkan darah dan seketika dia merasa bersalah membentak Stella.

"Ma..a....f.kann.. saya Pak" ucap Stella terbata, mengangkat kepalanya dan menatap wajah Daniel. Mata Stella memancarkan ketakutan saat melihat kemarahan Bos nya. Tanpa disadari air matanya keluar begitu saja. Stella melihat semua mata tertuju padanya, dia semakin menciut. Stella merasakan keseimbangan badannya mulai goyah.

Bughhh...Stella terjatuh di dekapan Daniel. Untung saja Daniel segera menangkapnya. Daniel panik dan langsung mengangkat tubuh Stella ala bridal style keruangan nya dan menyuruh Simon membubarkan karyawan.

Daniel merebahkan tubuh Stella di kamar ruangan pribadinya. Sebelum Daniel menjadi Direktur di perusahaan ayahnya, Daniel menyuru ayahnya agar membuat ruangan khusus di kantornya supaya dia bisa beristirahat disana saat dia lelah dan saat lembur.

"Halo Paman, bisakah paman datang ke kantor ku saat ini? Aku butuh bantuan paman, jika bisa secepatnya Paman"

"Ok, Paman akan segera kesana" jawab dokter David yang merupakan dokter pribadi keluarga Maxwel.

Sambil menunggu dokter datang, Daniel membersihkan luka jari kaki Stella.

(Daniel POV)

Hari ini aku akan menggantikan ayahku di perusahaannya, sebenarnya aku sudah menolaknya, tapi bagaimana tidak, aku selalu luluh ketika ibuku sudah memohon.

Baru masuk perusahaan ini saja aku bertemu dengan perempuan ceroboh, aku sangat kesal dibuatnya. pergi begitu saja tanpa minta maaf.

Baru kali ini aku menemukan perempuan seperti itu. Biasanya para perempuan ada yang sengaja menabrakkan badannya agar bisa menggoda ku, atau bahkan tersenyum saat melihatku untuk mencoba mencari perhatian ku. Bahkan sampai melemparkan tubuhnya kepadaku.

Untung saja ada satu pasang lagi pakaian ganti yang sengaja aku bawa sebelumnya.

Dia menabrak ku lagi saat menuju ruangan Simon.

Spontan aku menariknya agar dia tidak terjatuh, mata kami bertemu dan ingin rasanya aku mencium bibirnya yang sedari tadi menarik perhatian ku.

Aku lihat dia memejamkan matanya seakan siap menerima ciuman ku, namun aku segera melepaskan tangan ku dari pinggangnya dan dia terjatuh. ku urungkan niat ku untuk mecium nya karna aku tidak ingin dilihat oleh karyawan lain ketika hendak melewati ruangan itu.

Dan saat itu aku masih mendengar sumpah serapahnya yang ditujukan padaku, entah mengapa aku tersenyum mendengar kata-katanya dan merasa terhibur karena bisa membalasnya. Aku masuk keruangan Simon dan meminta data-data karyawan dibagian pemasaran, karena gadis itu pasti di bagian pemasaran melihat dia baru keluar dari ruangan Simon. Saat aku melihat semua data dirinya aku tertarik dibuatnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!