NovelToon NovelToon

Dendam Salah Alamat

Pertemuan

Clara gadis lugu yang berasal dari keluarga miskin. Ia mendapat Beasiswa di salah satu Universitas ternama yang berada di Jakarta tahun ini, Clara menginjak semester terakhir.

"Hai" sapa salah seorang Pria.

Clara terdiam. Sepertinya, baru pertama ini Clara melihat pria cukup tampan.

"Siapa ya? saya tidak mengenal anda!" kening Clara berkerut.

"Perkenalkan, saya Reyyandra, Anak Kampus sini," Rey mengulurkan tangannya.

Clara merasa kikuk saat Rey mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"Hmmm saya Clara," balas uluran tangan Rey.

"Boleh minta no hp kamu?" Pinta Rey tanpa basa-basi.

"Buat apa?" Clara heran.

"Mungkin supaya kita bisa berteman lebih akrab kedepannya," Rey tersenyum.

"Oh, baiklah! Ini no hp aku save saja," ucap Clara sambil mengulurkan hp dari sakunya.

Reyyandra, salah satu pria di kampus ini yang kayak raya dan juga tampan. Orang suka memanggilnya dengan sebutan Rey, ketimbang sebutan Reyyandra. Bagi mereka Nama Rey panjang dan sulit mengucapkan-nya, jadi mereka hanya memanggil Rey saja.

Tidak di sangka, Rey melihat Clara yang sedang berjalan di lorong kampus dekat perpustakaan. Tanpa di pikir panjang Rey menghampiri Clara.

"Kamu bisa bersikap polos, dan tidak mengenal aku Clara, bahkan nama kamu pun di rubah menjadi Clara. Sampai kapan pun kamu gak bakal hidup tenang? Setelah sekian lama gue mencari Kamu akhirnya gue di pertemukan lagi sama kamu di sini," tatapan Rey tajam ke arah Clara yang sedang menunggu angkot.

Clara mendapat tlp, setelah ia merebahkan badannya di atas ranjang kesayangannya.

"Hallo ini siapa ya?" Ucap Clara.

"Hmm..., ini aku Rey yang tadi minta no hp kamu waktu di Kampus, masih ingatkan!" Ucap Rey di sebrang sana.

"Oh.... ia, Aku ingat kok, ada apa ya?" Balas Clara.

"Nggak, aku cuma mau menelphone kamu saja kok, malam ini apakah kamu sibuk? maaf ya Aku lancang," ucap Rey penuh harap.

"Maaf Rey malam ini Aku lagi sibuk," tolak Clara.

"Yaudah, kalau kamu memang lagi sibuk, tapi kalau nanti aku ajak kamu lagi, mau kan?" Ujar Rey penuh harap.

"Hmm boleh," jawab Clara.

"Yaudah deh, selamat istirahat," ucap Rey langsung mematikan ponselnya.

Di kamar Rey langsung membantingkan ponselnya ke atas tempat tidur miliknya.

"Sialan, berani sekali dia menolak keinginan gue Clara," Rey emosi setelah di tolak oleh Clara.

Rey langsung mengambil sebuah poto di laci yang ada di dekat ranjang miliknya. Sambil menatap Poto dengan penuh amarah. Rey langsung mengacak rambutnya frustasi.

"Awas saja, tunggu pembalasan aku Clery eh Clara. ha ha ha ha itu nama samaran kamu

Clara, eh Clery nama yang unik ha... ha...." Rey tertawa jahat.

"Setelah sekian lama, aku mencari kamu akhirnya kamu muncul juga di depan gue Clara atau Clery nama samaran yang bagus," ucap Rey sambil tertawa lepas.

****

Clara tidak mengerti, kenapa Rey mendekati dirinya. Padahal mereka satu kampus selama ini, tapi Rey tampaknya baru melihat Clara di saat Kuliah mereka akan berakhir.

Clara tidak berpikir macem-macem soal Rey. Walaupun, Clara tidak mengenal Rey.

Rey pikir Clara mungkin mau berteman dengan dirinya, makanya Rey mendekatinya.

Tapi di balik Rey yang baik dan ucapannya yang sopan di depan Clara. Itu semua ada Rencana yang terselubung dan sudah tertata Rapih.

Semakin kesini, tampaknya mereka tambah dekat. Mulai dari Pulang bareng, berangkat bareng.

Clara tidak ada firasat buruk, saat berada di sisi Rey. Lalu! apa, rencana Rey untuk mendekati Clara?

Clara tercengang, Rey tiba tiba mengucapkan Kalimat, kata pernikahan. Padahal Clara baru kenal satu minggu lalu. Mungkin ini terlalu cepat bagi Clara, bahkan Clara belum mengenal Rey lebih dalam.

Bagaimana Clara bisa menikah muda sama pria yang baru saja di kenalnya. Masih banyak yang ingin Clara capai termasuk belum tercapainya untuk membahagiakan bibinya.

Setelah kelulusan nanti, Clara pengen Bekerja. Clara pun belum siap mengenai pertanyaan yang Rey lontarkan untuknya. Clara pengen fokus membahagiakan bibinya di kampung halaman.

"Clara kamu menolakku?" tanya Rey kecewa.

"Aku belum mau dan belum siap menikah muda Rey, kita bahkan baru kenal satu minggu, masa mau langsung menikah," jawab Clara, Clara berpikir tidak mudah mengucapkan kata 'Ya untuk Rey saat itu juga.

"Itu alasan konyol Clara, tidak masuk akal, di luar sana banyak yang menikah muda, bahkan ada yang Ta'aruf," ujar Rey berusaha meyakinkan kata-katanya itu kepada Clara.

"Tidak Rey, aku masih punya mimpi dan tujuan setelah lulus nanti. Aku bahkan tidak se-kaya dirimu Rey?" Ucap Clara sambil melirik ke wajah Rey.

"Tidak jadi masalah, mau kamu kayak ataupun kamu tidak, semua itu tidak ada bedanya, aku memilihmu, aku mencintaimu bukan dari segi materi Clara kamu mengertikan?" Rey membujuk.

Clara terdiam sejenak, ucapan Rey yang bijak dan lembut itu membuat Clara bingung. Lalu, bagaimana, cita-cita Clara saat kelulusan tiba nanti.

Clara bingung, harus mengucapkan apa pada Rey. Akhirnya, setelah Clara berpikir, Clara pun membalas ucapan Rey tadi.

"Kamu kasih waktu buat aku dulu ya, untuk berpikir mengenai hal ini," pinta Clara sambil melepas tangan Rey.

"Oke, aku kasih kamu waktu satu minggu saja setelah itu, kasih aku jawaban langsung," ucap Rey sambil mengecup tangan Clara.

Clara masih tidak percaya, Rey akan secepat ini meminang dirinya. Clara masih memandang wajah tampan Rey, yang ada di hadapannya itu. Clara yakin Rey sungguh-sungguh atas ucapannya tadi. Lalu, apakah keluarganya akan menerima Clara? Entahlah, Clara masih bingung memikirkan hal itu.

"Bisa-bisa-nya, wanita murahan ini menolakku lagi, tidak! Gue harus terus meyakinkan Clara buat masuk ke perangkat yang sudah gue rancang sejak awal," gumam Rey.

"Jangan terlalu di pikirkan, lebih baik kita Makan-makanan yang telah kita pesan," ucap Rey pada Clara, padahal di hatinya Rey saat ini penuh amarah.

Detak jantung Clara berdebar, setelah Rey mengecup kening Clara. Lalu bagaimana, keputusan nanti yang di ambil Clara.

Clara, sudah di bawa perasaan sangat jauh oleh Rey. Gombalan dari mulut Rey, membuat jantung Clara berdebar setiap dekat dengan Rey. Lalu, apakah Rey akan jatuh cinta beneran sama Clara?

Acara makan malam di restoran tadi telah usai. Sekarang Clara sudah berada di indekos miliknya.

Clara terdiam sejenak, menatap langit-langit kamarnya. Dirinya masih tidak percaya dengan semua yang terjadi di hidupnya ini. Clara anak Yatim piatu yang merantau dan di urus sama bibinya di kampung.

Clara di tinggalkan oleh kedua orang tuanya, ketika masih duduk di bangku sekolah SMA. Jarak meninggal antara Ibu dan Ayahnya begitu sangat dekat sekali. Satu bulan setelah Ibunya meninggal, dan riwayat Ibunya meninggal mengidap penyakit parah hingga akhirnya meninggal dunia.

Di sisi lain, Ayahnya yang juga meninggal akibat kecelakaan yang terjadi. Clara di rawat sama bibinya di kampung.

Clara mendapat Beasiswa hingga Clara bisa sekolah tinggi di Universitas ternama di Jakarta. Bibi Clara sangat sayang pada Clara hingga uang saku, dan uang kos Clara pun di tanggung sama bibinya. Di sisi lain Clara ingin sekali membalas jasa Bibinya itu setelah nanti Clara bekerja.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR

LIKE

KOMEN

VOTE

HADIAH

RATING 5

Clara sangat cantik

"Tiga hari telah berlalu, ketika itu Rey mengajaku menikah. Sampai saat ini tidak ada kabar dari Rey sedikit pun untuk mengabariku, mungkin Rey marah padaku," ucap Clara dalam hati.

"Hai, Clara cantik," sapa Rey pada Clara.

Pipi Clara langsung merah merona, Clara pun membalikan badannya kebelakang untuk menengok ke arah sumber suara.

"Kamu, ngapain ngagetin aku?" sahut Clara gugup. Rey pun, tertawa renyah melihat tingkah laku Clara yang menurut Rey gemas.

"Sorry, habisnya kamu kelihatan kayak lagi kebingungan, Kamu cari aku kan?" Tanya Rey sambil mengacak rambut Clara.

Clara pun, jadi salah tingkah saat Rey mulai menggoda dirinya.

"kamu penasaran sama aku, karena gak ada kabar dan kemana iya kan?" Goda Rey sambil memegang tangan Clara.

Clara dengan polosnya langsung mengangguk malu. Rey tau untuk menggoda Clara ke perangkapnya harus terus menggoda sampai Clara benar-benar jatuh cinta pada dirinya.

"Kita sarapan ke kantin yu! Aku lapar nih," ajak Rey sambil menarik tangan Clara.

Clara cuma mengangguk tanda setuju. Rey mulai menggoda Clara, sampai-sampai pipi Clara kayak kepiting rebus merah merona.

Dua jam telah berlalu, Rey pun mengajak Clara ke butik langganan keluarganya. Clara terlihat kebingungan saat memperhatikan jalan yang bukan menuju indekosnya

Clara bertanya pada Rey.

"Kita mau Ke mana Rey?" tanya Clara bingung.

"kamu tenang saja, aku nggak akan menculik kamu kok Cla. Aku cuma mau ngajak kamu ke toko butik langganan keluarga aku saja." Ujar Rey sambil terus menyetir mobilnya.

"Mau ngapain ke sana Rey! Aku mau pulang saja Rey," Clara menolak.

"Kamu tenang saja Cla, aku cuma mau beliin kamu baju habis itu kita pulang," jawab Rey sambil tersenyum ke arah Clara.

"Tapi, aku masih punya banyak baju di rumah Rey," ucap Clara polos sambil menunduk.

"Pokoknya kita tetap beli baju ke butik dan kamu gak boleh membantah ke inginan'ku Cla," paksa Rey pada Clara.

Sejenak Clara terdiam sambil terus menatap ke depan arah mobil melaju. Clara kesel sikap Rey yang selalu egois dan tidak mau di tolak keinginannya itu, Clara jadi bete sama Rey saat ini. Akhirnya Clara dan Rey pun tiba di butik langganan keluarganya.

"Ayo masuk," ajak Rey sambil memegang tangan Clara.

"Aku tidak mau, aku gak punya uang Rey," sahut Clara mematung sambil menatap ke dalam butik.

"Kamu polos banget sih Cla, aku yang mau beliin baju buat kamu, jadi kamu jangan menolaknya. Kamu pilih baju yang menurut kamu suka," ucap Rey sambil terus menggandeng tangan Clara.

Pintu butik pun di buka olehnya, Rey langsung mengajak Clara memilih baju mana yang Clara suka. Lalu, Clara pun keluar dari kamar ganti. Rey terkejut, Rey tidak menyangka melihat penampilan Clara yang sangat cantik, Clara memakai gaun berwarna merah maroon. Perpaduan yang sangat cocok dengan warna baju dan juga untuk kulit Clara yang putih bersih.

Rey menatap Clara sampai tidak berkedip, dirinya tidak sadar Clara sudah ada di depannya. Clara mencubit perut Rey, Rey pun kaget di buatnya, di tambah lagi cubitan yang sangat manis dari tangan Clara.

"Kamu kenapa melamun Rey! Aku jelek ya, dan gak pantas pake gaun ini?" Ucap Clara malu.

"Kamu sangat Cantik Clara, pokoknya nanti malem kamu harus pake baju ini kerumah aku," pinta Rey yang kagum melihat penampilan Clara.

"Kok kerumah kamu sih Rey, mau ngapain Rey?" tanya Clara heran.

"Aku mau kenalin kamu sama keluarga Aku nanti malam jam tujuh malam, kamu harus sudah rapih yah Clara nanti aku jemput kamu," ujar Rey tegas.

Clara pun langsung mengangguk, dirinya takut Rey marah lagi. Setiap Rey menggajak Clara, selalu saja di tolak oleh Clara dan malam ini Clara baru bisa menyetujui ajakannya.

Kayaknya Rey tidak peduli sama hal itu, saat ini Rey berusaha untuk mendapatkan keyakinan cintanya pada Clara. Supaya Rey bisa menjalankan misinya dengan sangat mulus.

Sekarang Clara sudah di rumah indekosnya. Di baringkanlah tubuh mungil itu ke ranjang miliknya. Dirinya merasa cape, Clara pun ketiduran selama 2 jam lamanya.

Clara terbangun, waktu menunjukan pukul setengah 5 sore. Bergegaslah Clara untuk mandi setelah itu shalat ashar. Untung saja dirinya tidak kebablasan sampai malam.

Setelah dirinya selesai mandi dan shalat, Clara pun berpikir. Apa yang harus dirinya lakukan untuk malam ini, Rey mengajak kerumah keluarga besarnya dan memperkenalkan dirinya. Clara tidak habis pikir, bagaimana tanggapan keluarga Rey terhadap Clara nantinya.

Keluarga Rey pasti orang terpandang, Clara jadi berkecil hati. Bagi Clara, ini terlalu cepat atas tindakan Rey saat ini.

Tapi, Clara juga tidak bisa menolak ajakan Rey. Clara takut, keluarga Rey tidak menerima orang miskin seperti Clara ini, bagaikan langit sama bumi Rey dan clara jauh berbeda dari segi materi.

Tiba-tiba ponselnya berdering.

"Kamu udah siapkan! Aku udah ada di jalan nih, jangan lama-lama ya aku tunggu kamu" ucap Rey di sebrang sana.

"Hmm..., aku sudah selesai nih, tunggu sebentar ya," ucap Clara lalu menutup sambungan ponselnya.

Setelah beberapa saat, Clara tiba di depan Rey, Rey yang melihat Clara saat itu langsung terpesona dengan penampilan Clara malam ini.

Rey tidak menyangka, Clara begitu cantik malam ini. Padahal Clara cuma mempoles wajahnya dengan polesan make-up yang tipis. Tapi Clara tampil sangat cantik di balut dengan gaun pemberian Rey.

Balutan make up-nya nyambung sama warna gaun yang di pake Clara. Rambut hitam Clara yang tadinya lurus, sekarang di bikin sedikit kriting di ujung rambutnya itu. Walaupun dari kampung, tapi Clara begitu baik untuk urusan merawat diri dan penampilannya.

Di dalam mobil Rey, tidak henti-hentinya melirik ke arah samping Clara. Clara pun jadi salah tingkah di buat geer oleh Rey

"Kamu cantik amat sih jadi orang aku jadi gemes sendiri melihat kamu," ucap Rey sambil terus melirik ke arah Clara.

"Apaan sih, penampilanku biasa saja, tidak ada yang istimewa Rey," ujar Clara gugup.

"Tapi menurut aku kamu itu sangat Cantik, pokoknya kalau ada orang yang mendekati kamu selain aku, akan ku patahkan lehernya," tegas Rey serius.

"Ya ampun, Rey, sampai segitunya kok aku jadi ngeri ya mendengarnya," ucap Clara meledek.

Rey pun, tertawa Renyah mendengar ucapan Clara. Rey berpikir, Pokoknya gue tidak boleh terhasut atas sikap polos Clara.

Bagaimana pun misinya harus berjalan mulus. Jangan sampai Rey jatuh cinta sama targetnya ini. Tapi makin ke sini Rey jadi bimbang atas misinya itu. Rey pun menepis hal itu, karna Rey tidak boleh terkoyah dan tidak boleh jatuh cinta untuk kedua kalinya.

Tak terasa, Rey dan Clara sudah sampai di depan rumah yang mewah dan besar sekali.

Perasaan Clara saat ini, tidak bisa di gambarkan, pokoknya saat ini Clara sangat gugup untuk melangkahkan kakinya ke kramik yang menurut Clara terlihat indah. Clara merasa minder, dan mengurungkan niatnya untuk masuk kerumah Rey.

"Clara, ayo masuk, keluarga aku sudah menunggu kamu," ujar Rey melangkah maju sama Clara.

"Rey, apa keluargamu, mau menerimaku, lalu, bagaimana nanti aku menjawab pertanyaan orangtuamu?" Tanya Clara hati-hati.

"Pokonya, kamu harus yakin, aku ada di sisimu. Kamu tenang saja keluargaku pada baik kok, apalagi untuk cewek secantik kamu," goda Rey.

Clara mulai masuk bersama Rey, tiba-tiba suara yang menggelegar terdengar sangat menyeramkan di telinga Clara.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR

LIKE

KOMEN

VOTE

HADIAH

RATING 5

Clara rapuh

Clara terkejut saat mendengar suara yang menurut clara menyeramkan itu. Langkah Clara terhenti, tubuh Clara mengigil ketakutan.

"REYYANDRA! KENAPA KAMU BAWA MASUK PEREMPUAN HINA INI KERUMAH KITA? APA KAMU TIDAK TAU, ATAUKAH KAMU LUPA, BAHWA WANITA INI YANG DULU MENGHANCURKAN HIDUP MU REY?JAWAB UCAPAN PAPAH?"

ucapan Papah Rey, yang sangat menggema di seluruh ruangan rumah. Semua orang yang ada di rumah Rey, langsung berdiri dan menatap Clara dengan tajam.

"Sial kenapa papah udah ada di rumah, harusnya kan, papah pulang dua minggu lagi. Sial banget, apa yang harus gue omongin sama Clara, pasti Clara marah sama gue" gumam Rey dalam hati.

Rey panik, tak di sangka Papahnya pulang sangat cepat dari perkiraan Rey.

Clara mematung badannya bergetar hebat, ucapan Papah Rey sangat menusuk di hati Clara. Tangisan Clara tidak bisa di tahan lagi, air mata Clara terus menerus mengalir deras.

Tangan Clara memegang gaunnya sambil di remas sangat erat. Entah apa yang papah Rey ucapakan, Clara tidak mengerti! Clara juga baru pertama masuk kerumah ini, tapi kenapa langsung di hina seperti ini.

"Apa mungkin papah Rey tau kalau aku adalah anak dari orang miskin! hingga papah Rey menghinaku seperti ini" ucap Clara dalam hatinya sambil menangis.

Tak berpikir panjang, Clara langsung berlari keluar rumah mewah Rey, sambil membawa tangisan yang menyedihkan. Bagi Clara ini tidak benar dan Clara harus pulang secepatnya. Clara tidak pantas bersanding sama orang kaya Raya seperti Rey.

Clara terus berlari, sambil menangis sejadi jadinya. Yang ada di pikiran Clara sekarang, hanya Ayah dan Ibunya yang telah meninggal.

Clara tidak tau kenapa nasib Clara begini. Di hina, sama orang yang menurut Clara belum begitu mengenal keluarga Rey atau pun Papah Rey.

Bahkan, ini pertama kali clara menginjakan kakinya kerumah Rey.

Hujan pun turun membasahi badan Clara yang tengah berlari. Clara lemas hingga akhirnya Clara terjatuh, Clara merasa bahwa kakinya tidak kuat lagi untuk berdiri.

Sekarang Clara, tidak tau jalan pulang, makin tambah saja penderitaan Clara malam ini.

Di rumah Rey, Papahnya, menahan Rey untuk mengejar Clara yang tadi berlari keluar rumah. Pikiran Rey sekarang sangat kusut acaranya gagal berantakan.

Terpaksa Rey masuk ke kamar, untuk merebahkan tubuhnya itu. Hujan yang sangat deras, Rey berpikir Clara pasti sudah pulang ketempat kossan-nya, bahkan Rey berpikir sangat pendek sekali mengenai kondisi Clara saat ini.

Saat ini Rey bodo amat sama kondisi Clara, Rey bahkan tidak memikirkan nasib Clara bagaimana di luar sana. Ini juga cukup puas dari misinya. Ya, bisa di bilang awal penderitaan Clara.

Rey cuma tersenyum miring lalu melanjutkan dengan mendengarkan lagu di ponselnya.

"Ya Allah, Clara, kamu ngapain, hujan-hujanan tengah malam begini?" ucap Kevin terkejut melihat Clara.

Clara melirik kevin akan menghiraukan-nya. Seketika juga Kevin langsung merangkul badan Clara, lalu, membawa Clara masuk ke dalam mobil.

"Kamu pake jaket aku ya" ucap Kevin sembari meletakan jaket di badan Clara.

Jaket kering yang ada di mobil milik Kevin. Kevin sudah terbiasa membawa baju ganti di mobil, takutnya ya kayak gini, bila kehujanan basah kuyup, jadi gak perlu khawatir lagi kalau sudah ada baju ganti. Bisa di bilang sedia payung sebelum hujan.

Awalnya Kevin, cuma memperhatikan dari jarak jauh, melihat wanita yang sedang menangis, tanpa Kevin sadari, Kevin mulai mengenali wanita itu. Dan tanpa di pikir panjang, Kevin bergegas langsung turun dari mobil miliknya.

Hujan Cukup deras mengguyur tubuh Kevin, tapi tak di hiraukan oleh Kevin.

Kevin seorang laki-laki yang dekat sama Clara di kampus, hingga semua orang yang di sekitar mereka mengira Kevin pacaran sama Clara.

Tapi sebenarnya, Kevin cuma sahabat atau kakak bagi Clara. Dua Minggu Kevin tidak masuk kampus, dan malam ini, Kevin malah di kagetkan adanya Clara di pinggir jalan sendirian, melihat itu Kevin terkejut ada-apa? dan kenapa? Kevin mulai berpikir, siapa yang membuat Clara seperti ini! bisa-bisanya Clara di buat kacau balau begini.

Clara, masih menangis sesegukan, air mata terus mengalir di pelupuk mata Clara. Clara belum bicara sepatah kata pun kepada Kevin. Mungkin untuk saat ini Clara tidak mau bercerita dulu.

Mobil Kevin pun tiba di depan kos milik Clara. Clara masih tetap menangis. melihat wajah Clara kacau, dirinya jadi tidak tega meninggalkan Clara di rumah kosnya itu. Tapi Kevin juga tidak bisa menemani Clara untuk malam ini bisa-bisa mereka di hukum masa sama warga.

"Terima kasih ya kak?" ucap Clara lirih dan langsung membuka pintu mobil.

"Ia sama-sama, kalau kamu belum siap untuk cerita, tidak apa-apa lain waktu saja mungkin sekarang kamu istirahat dulu, untuk menenangkan hati kamu, jika sudah baik kamu cerita sama Kakak.

ucap Kevin sambil terus memperhatikan Clara. Andai Kevin pacar Clara, mungkin tidak akan terjadi seperti ini pada Clara.

Seandainya Kevin milik Clara, mungkin Clara sudah di peluk saat ini juga, dan tidak akan terluka seperti ini. Kevin masih penasaran, apakah Clara punya pacar saat ini dan tidak mau memberitahu dirinya, tapi kevin tidak berani menyimpulkan sendiri, biarlah nanti Clara juga pasti cerita.

Kevin pun berlalu pergi, setelah melihat Clara masuk kedalam kosan-nya.

Di rumah, Clara, terus menangis mengingat perkataan Papah Rey, dan clara pun masih tidak menyangka. Rey tidak mengejar Clara, hingga Clara sampai kehujanan, sampai kacau begini.

Mungkin saat ini Clara butuh teh hangat pikir dirinya, Beranjaklah Clara untuk membuat teh hangat, Clara masih melamun, sambil memegang teh yang di buatnya tadi. Tiba-tiba Clara bersin-bersin dan badannya mengigil, kepala mulai pening dan berat.

"Hinakah, aku, menginjakkan kaki kerumah orang kaya? apakah Rey cuma mau memperlakukanku seperti ini, aku tidak menyangka, Rey bakal membuat aku hancur begini. Aku hampir masuk kejurang yang entah bagai mana nanti, kalau aku sampai terjerumus kerujang itu! entahlah bagaimana nasibku selanjutnya. Besok mau mengajukan cuti kuliah untuk beberapa hari, aku belum siap bertemu Rey di kampus. Dan untuk saat ini hp aku matikan dulu hingga aku benar benar bisa bangkit lagi dari keterpurukan ini" ucap Clara sambil tetap berdiam diri di ranjangnya dan meminum teh buatannya itu.

****

Besoknya, di kampus, Kevin tidak menemukan Clara.

"Apa mungkin Clara sakit setelah kejadian malam tadi" Kevin bertanya pada dirinya sendiri.

Tanpa pikir panjang Kevin langsung saja melajukan mobil menuju rumah Clara.

Tiba di rumah Clara

Dan benar saja Clara saat membuka pintunya, terlihat wajahnya pucat, mata yang sembab, bekas semalem Clara menangis.

"Kamu kok, tidak beritahu Kakak sih Ra, kalau kamu sakit kayak gini?" tanya Kevin khawatir.

"Clara takut merepotkan kak Kevin maafin Clara Kak" ucap Clara lesu.

"Ayo sekarang kita berobat, Kakak tidak merasa di repotkan saat kamu kerepotan" ucap Kevin sambil melangkah pergi untuk priksa keadaan Clara.

Di rumah sakit

Kevin dan Clara pun tiba di rumah sakit yang dekat dengan kos Clara. Padahal Clara minum obat apotek saja, kayaknya bakal cepat membaik, tapi Kevin tidak mau Clara kenapa-napa jadi Kevin langsung membawanya ke rumah sakit.

"Gimna dok, keadaan Adik Saya?" tanya Kevin kepada sang dokter.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, ini cuma flu biasa, setelah nanti minum obat keadaanya akan membaik. Pastikan,jangan dulu beraktivitas ya, istirahatkan badannya, karna saat ini Clara membutuhkan istirahat yang cukup" ucap dokter Ririn sambil memberikan resep obat untuk di tebus di resepsionis.

"Baiklah dok, terima kasih, kami pamit pulang dulu" ucap Kevin.

Mereka langsung pamit pulang, setelah tau keadaan Clara.

"Kamu istirahat dulu habis ini kita beli bubur dan beberapa makanan buat stok kamu" ucap Kevin penuh perhatian, Clara cuma bisa mengangguk tanpa membantah.

Di perjalan Kevin terus memikirkan tentang perasaannya kepada Clara.

Perasaan ini sudah lama di rasakan Kevin. Tapi entah, ini perasaan cinta atau hanya perasaan Kakak terhadap adik, Clara menganggap perhatian Kevin itu sebagai Kakak.

Awal pertemuan Kevin dan Clara, Kevin cuma menganggap Clara sebagai Adik Angkatnya, tapi kenapa makin kesini, perasaan Kevin berubah, yang tadinya sebagai adik sekarang Kevin merasakan hal yang lebih terhadap Clara.

Di kampus, Rey berkeliling, terus mencari Clara, mulai dari perpustakaan, kantin termasuk kelas Clara.

Tapi Rey tidak menemukan Clara disana, Kemana Rey harus mencari Clara? apakah Clara marah? Ya tentu saja, atas sikap Rey semalem Clara bahkan tidak mau bertemu sama Rey.

Rey bingung saat ini, dan Rey hari ini merasa sangat gelisah. Ponsel Clara pun tidak aktif, kemana Rey mencari Clara, Di tempat kosnya pun tidak ada.

Rey merasa panik, dan terus mencari clara, mulai dari menanyakan ke teman sekelasnya, bahkan ke satpam pun Rey menanyakan Clara. Rey tidak tau, harus menghubungi siapa lagi untuk mencari keadaan Clara saat ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!