NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Airin

01.Hati yang lemah.

" Airin loh itu kenapa sih diam mulu apa nggak capek..? tanya Mitha

mereka hanya berdua saja di kelas maklum lah ini adalah jam istirahat namun keduanya tak pergi ke kantin melainkan terus ada di kelas.

" Airin..!! panggil Mitha.

" Hhmmm.. jawab singkat Airin sembari terus fokus dengan buku-buku yang ada di depannya.

" ham hem ham hem.. apa nggak ada kata-kata yang lebih singkat lagi dari itu.. " ujar Mitha mulai kesal.

Mitha mengambil buku yang ada di tangan Airin dan menaruhnya di depannya sendiri.

" apaan sih loh Mit...gangguin gue.. " akhirnya Airin mulai bicara juga.

Airin Ais Saputri dia adalah anak kedua dari Fahmi dan Tasya dulunya dia sangat cerewet jail dan periang namun tragedi lah yang membuat nya menjadi seperti sekarang dingin dan juga acuh tak acuh.

Mitha Kirana dia sahabat Airin sedari SMA dialah yang tau semuanya apapun hingga sesuatu yang mengubah Airin menjadi seperti sekarang.

" Heyy...!!! cewek kutub..!! teriak seseorang yang baru datang berjalan mendekati Airin dan Mita namun kedua hanya terus diam

"cewek kutub loh itu bisu, tuli atau rabun sekalian sih..! di panggil nggak nyaut.. apa segitu beratnya beban hidup loh.. " ujar salah satu cewek paling cantik dengan rambut panjang dan di biarkan tergerai begitu saja

gadis itu menghina Airin yang sama cantiknya gadis yang berkerudung dengan begitu anggun namun sangat pendiam dan begitu dingin dan hanya akan bicara sesekali saja itu pun kalau benar-benar tersudut dan kepepet.

" loh pikir akan menang berhadapan dengan gue gadis paling populer di kampus ini siapapun yang aku mintai bantuan tidak akan pernah menolak gue.. " ujar gadis itu lagi sebut saja namanya Siska.

" heh clurut emangnya siapa yang mau ngelawan loh.! kurang kerjaan banget. "ujar Mitha tak terima.

" eh loh sebaiknya diam deh gue nggak ngomong sama loh.. !! ujar Siska kasar.

" oh ya mentang-mentang loh gadis tercantik di kampus terus loh mau seenaknya gitu, oh ya lupa cantik nomor dua. " ledek Mitha

" tutup mulut mu..!! bentak Siska geram

" ups ok gue tutup mulut sekarang lebih baik loh keluar dari sini karena loh nggak bakalan menang ngelawan kita.. " sinis Mitha.

" iihhh... awas loh ya gue bakal buat perhitungan sama loh.. " ujar Siska cepat-cepat berjalan keluar dengan kesal dan tangan yang mengepal.

Mitha kembali duduk menatap Airin yang sama sekali tak bergeming dari buku-buku nya, betapa kesalnya Mitha membela teman yang bahkan tak menggubris nya sama sekali.

" sungguh menyebalkan.. " gumam Mitha.

Airin tersenyum kecil melihat tingkah Mitha yang begitu kesal padanya. seandainya dia mau dia akan mudah melawan siapapun tapi itu tidak mungkin terjadi dengan perubahan nya yang sekarang itu sungguh sangat mustahil bagi nya.

*Na na na na na..

datang dua cowok salah satunya mendendangkan lagu dengan suara merdu nya sedangkan ya satunya hanya diam dan mengikuti langkah teman di depan nya.

" Cantik nanti siang jalan yuk.. " ucap cowok yang di depan.

sementara Airin terus diam tak menggubris apa yang di katakan oleh cowok itu, lagian Airin tidak akan mungkin sembarangan jalan apalagi dia seorang cowok, meskipun dia dingin acuh tak acuh namun dia tetap taat pada orang tuanya yang berprofesi sebagai seorang Ustadz dan pemilik pondok pesantren yang terkenal.

" Cantik..!!

teriak cowok itu dan hampir memegangi tangan Airin.

Airin yang tau langsung menarik tangan nya ke belakang " jangan pernah sentuh gue,..!! ucap Airin.

" ya elah cuma nyentuh doang nggak boleh sok banget sih loh, jaman sekarang bro.. " ujar cowok itu.

cowok itu kembali ingin memegangi tangan Airin sontak Airin langsung Marah

" Rico..!! jaga tangan mu..!! bentak Airin.

Airin buru-buru bangun dari duduknya dan melenggang pergi dari sana membawa semua buku-buku dan tas gendong nya.

" cantik..!! teriak Rico cepat-cepat mengejar Airin " cantik please gue minta maaf. gue janji nggak akan seperti itu lagi gue janji tapi jangan ginian gue.. " ucap Rico.

dengan wajah yang sangat marah Airin terus saja berjalan dengan cepat menjauh dari Rico yang terus membuntuti nya.

" Airin please...!! Rico memohon.

" diam dan pergi dariku..!

" Airin..

" pergi..!! aku mohon Rico pergi..!! teriak Airin

" baik gue pergi, tapi gue minta maaf.. "

" ya gue maafin..!!

setiap ada cowok yang ingin dekat dengan Airin pasti dia akan menolaknya, dia begitu takut jika suatu saat ada yang harus berkorban lagi untuk nya.

Airin berlari dan masuk ke toilet kampus menutup pintu rapat-rapat dan langsung menangis sejadi-jadinya di sana.

" maafin gue Rico, gue tau loh baik loh selalu berusaha buat gue tersenyum tapi aku tak bisa, aku tak bisa sampai kamu harus menanggung penderitaan yang sama seperti dia. aku nggak akan pernah sanggup itu terjadi lagi gue nggak akan sanggup. " gumam Airin dengan air mata yang terus mengalir.

" senyum gue, kebahagiaan gue telah dia bawa pergi dariku, dia telah mencurinya dariku, dan tak ada lagi yang tersisa dari ku. dia begitu jahat padaku dia begitu jahat mengambil semuanya dariku.. "

" hiks.. hiks.. hiks...

" seharusnya gue yang ada di posisi itu seharusnya gue,!!

" kenapa loh bawa semua hidup gue..! hiks.. hiks..

tok.. tok.. tok..

" Airin..!!! Airin loh di dalam kan..? ujar Mitha mengetuk pintu toilet yang di dalamnya ada Airin.

cepat-cepat Airin mengusap air mata nya dengan kasar dan membuka pintu " gue di sini. " ucap Airin.

mata yang sembab dan merah, suara yang serak begitu jelas Mitha dengar, Mitha pun langsung tau apa yang di alami sahabat nya itu.

Mitha memeluk Airin memberikan pelukan hangat untuk nya. " gue tau loh pasti akan menangis di sini, gue tau loh itu sebenarnya lemah loh itu tak sekuat yang semua orang lihat.. "

" Mitha gue sakit.. gue sakit Mit..." Airin semakin terisak.

" sabar Airin, loh pasti kuat loh pasti mampu menghadapi semua ini. gue yakin itu.. "'ucap Mitha menenangkan.

" tapi Mit kenapa bukan gue yang ada di posisi dia gue nggak akan sehancur ini kan.. "

" semua sudah takdir Rin. semua sudah takdir.. "

" kenapa takdir gue seperti ini, kemana takdir akan membawa gue pergi..?

" takdir tak akan pernah menghancurkan mu Rin.. takdir loh pasti akan menjadi takdir yang terbaik.. "

" gue.. gue...

" sudah diamlah atau gue akan marah sama loh.. "

" loh memang sahabat gue Mit, terimakasih selalu ada buat gue.. "

Airin Ais saputri

Calon Dokter, penerus dari sang Bunda.

David Candra

cowok paling Cool

Mitha Kirana

Sahabat Airin.

Siska Aurora.

Musuh bebuyutan Airin.

Rico Ferdian

teman cowok Airin yang diam-diam menyukai nya.

02 .Lupakan Dia.

Airin melangkah tak semangat dan dengan gontai memasuki kelas dengan terus di gandeng oleh Mitha.

matanya yang masih sembab begitu terlihat jelas di pandang oleh semua para mahasiswa lainnya. Airin duduk di bangkunya dengan malas menaruh buku-buku yang tadi sempat dia bawa.

" Airin gue minta maaf.. " ucap Rico.

" gue sudah memaafkan mu, asalkan jangan pernah ulangi lagi gue nggak suka itu, kalau kamu masih mau menjadi temanku maka lakukan apa yang gue mau. " ucap Airin dengan dingin.

" sebenarnya apa yang terjadi pada Airin setiap kali ada laki-laki yang mendekati nya dia selalu bersedih, apa dia sudah menikah atau sudah punya tunangan. ?

batin Rico yang masih terus menatap Airin.

" gue janji nggak akan ulangi lagi, gue masih mau jadi temen loh.. " ucap Rico.

" gue pegang janji loh.. " ucap Airin begitu dingin.

" ok...,

sekarang tersenyum lah gue nggak suka loh yang seperti ini, rasanya gue mau muntah melihat loh yang tak ada hiasan nya seperti ini. " ucap Rico.

" memang nya Airin tembok pakai acara hiasan..!! saut Mitha.

" maksudnya senyum.. senyum begini.. " Rico mempraktikkan dirinya yang tersenyum dengan menarik kedua ujung bibir nya dengan jarinya sendiri

" hahaha..

lucu sekali loh kayak badut.. hahaha.. " tawa Mitha lepas namun berbeda dengan Airin yang sama sekali tak ada senyum di bibir ya.

***

kelas telah usai Airin dan Mitha pun bergegas untuk pergi ke tempat tujuan masing-masing. Mitha bekerja separuh waktu di sebuah toko sedangkan Airin dia akan ke rumah sakit membantu Bunda nya bekerja di sana dan mempelajari semuanya tentang menjadi seorang dokter.

Airin kuliah mengambil jurusan kedokteran sebenarnya tanpa kuliah pun dia sudah mampu menjadi seorang dokter yang sangat ahli Tasya Bunda nya sendiri lah yang mengajari nya.

lahir dari seorang dokter yang begitu sangat cerdas pastinya membuat Airin bisa belajar dengan cepat, seandainya bukan untuk mendapatkan gelar sebagai dokter yang syah mana mungkin Airin akan kuliah, bahkan semuanya tentang kedokteran sudah iya kuasai sejak satu tahun yang lalu.

" Assalamu'alaikum Bunda.. " ucap Airin memasuki ruangan Tasya dan segera mencium punggung tangan Tasya dengan lembut.

" Wa'alaikumsalam, bagaimana semuanya lancar..? tanya Tasya dengan senyuman yang menghiasi nya.

" lancar..! sekilas Airin menjawab pertanyaan Tasya.

" astaghfirullah.. kenapa semakin hari anak ini semakin dingin saja, tidak sama sahabatnya sama orang lain, bahkan sekarang sama keluarga nya sendiri saja dia seperti ini. " batin Tasya.

" syukurlah kalau begitu, sekarang kamu mau berlatih apa..?? tanya Tasya.

" terserah Bunda saja.. "

" baiklah ayo ikut Bunda.oh ya sebagai seorang dokter kamu nggak boleh cemberut begitu kamu harus tersenyum atau kalau tidak pasien mu akan kabur lari karena wajah kamu. " tutur Tasya menasehati.

" Hhmmm... " Airin tersenyum kecil dan itu pun terpaksa. rasanya begitu sangat berat hanya untuk sekedar tersenyum saja.

Tasya membawa Airin ke tempat seorang pasien, dia sudah sangat lemah dia begitu tak berdaya karena begitu banyak luka di sekujur tubuhnya.

" kamu lihat dia,.? Tasya menunjukkan pasien itu pada Airin. dan Airin pun menatapnya dengan seksama. " dia adalah korban kecelakaan di sebuah pabrik kue, gas yang dia gunakan meledak dan mengakibatkan semuanya terjadi menimpa nya.

mendengar kata meledak langsung membuat tubuh Airin gemetar hebat ternyata trauma yang ia alami belum juga hilang.

Airin berjalan mundur tatapannya kembali kosong seperti biasa saat ada kata-kata meledak yang dia dengar. " itu tidak mungkin..dia tidak akan pergi dia tidak akan pergi meninggalkan Airin.. " ucap Airin tak jelas.

" kamu harus bisa merawat nya dengan baik memeriksa setiap saat Bunda serahkan perawatan dia sampai sembuh padamu. " ucap Tasyasa tanpa melihat Airin yang semakin menjauh dan dengan Air mata yang sudah perlahan-lahan mulai mengalir dan tentunya dengan tubuh yang bergetar.

" Airin..!! panggil Tasya.

" Airin..!! kali ini Tasya berbalik dan terkejut melihat keadaan Airin yang seperti biasa

" Airin..!! teriak Tasya berlari ke arah Airin.

" sayang..!! Astaghfirullah maafkan Bunda. " Tasya begitu khawatir.

" Dia sudah pergi Bunda, dia benar-benar pergi meninggalkan Airin sendiri. " ucap Airin masih dengan tatapan yang kosong.

" Bunda yakin dia akan kembali sayang, dia pasti akan kembali.. " Tasya begitu cemas.

" tidak dia tidak akan kembali, dia sudah pergi. "ucap Airin.

" sayang maafkan bunda. " Tasya merangkul Airin dan membawanya kembali masuk ke ruangan nya.

" duduklah.. " Tasya mendudukkan Airin ke sofa nya dan menyusul duduk di sebelahnya.

" Airin Bunda mohon hilang kan semua ini lawan semuanya, kamu pasti bisa kembali seperti dulu, " ucap Tasya.

" Bunda merindukan Airin yang jail yang cerewet yang suka gangguin kakak, Bunda rindu semuanya dari Airin, kembalilah seperti Airin yang dulu sayang.. " ucap Tasya.

" semuanya sudah ikut pergi dengan nya Bunda, semuanya telah pergi meninggalkan Airin. " Airin semakin terisak.

" Bunda mohon lupakan dia lupakan semua kejadian itu lupakan sayang.. " Tasya memeluk Airin.

"semuanya tak akan bisa kembali lagi bunda semuanya telah hilang " ucap Airin terus menatap depan dan mengabaikan Tasya yang selalu ada di samping nya.

" sayang jangan seperti itu.. "

" Bunda maafkan Airin telah mengecewakan Bunda, Airin tidak mungkin bisa menjadi seperti bunda. " ucap Airin lemas.

" kamu pasti bisa seperti Bunda kamu pasti bisa melebihi Bunda kamu pasti bisa Airin " Tasya terus membesarkan hati Airin yang kini benar-benar merasa sangat kecil dan sangat lemah.

" jika kamu ingin menjadi seperti bunda kamu harus bisa menghilangkan semua trauma itu Airin, kamu harus benar-benar melupakan semua itu. " tutur Tasya.

" Airin akan mencoba nya pelan-pelan Bunda, tapi biarkan Airin istirahat sebentar " ucap Airin.

" istirahat lah... "

***

Airin dan Mitha tidak tinggal di rumah masing-masing melainkan mereka tinggal di kontrakan yang terdekat dengan kampus, tidak semua orang tau kalau keduanya adalah anak dari orang berada semua hanya mengira kalau dia hanya orang biasa saja.

sore hari Mitha dan Airin sudah kembali ke kontrakan, mereka berdua tinggal bersama, saat maghrib menjelang Airin akan sibuk dengan anak-anak yang datang ke kontrakan nya mereka akan belajar mengaji dengan Airin.

"Assalamu'alaikum.. kakak.. " teriak para anak-anak yang datang dengan kitab di tangan mereka.

" Wa'alaikumsalam.. " Jawab Airin.

semua anak-anak mencium punggung tangan Airin. setiap kedatangan para anak-anak hati Airin seperti mendapatkan semangat dia bisa tersenyum ceria saat bersama mereka.

" ayo masuk.. " ucap Airin menggiring semua anak-anak dan duduk di tempat yang sudah menjadi tempat belajar mereka.

begitu semangat Airin mengajar anak-anak senyum pun selalu Airin pancarkan untuk para anak-anak, hati yang begitu sedih bisa kembali bahagia setiap bersama anak-anak.

" kakak.. aku ingin bisa seperti kakak.. "

" maksud Mila.. " ucap Airin dengan anak didiknya yang bernama Mila.

" aku ingin menjadi seperti kakak yang selalu tersenyum dengan kami selalu membimbing kami dengan tulus dengan bahagia. " ucap Mila.

" semoga kamu bisa menjadi seperti kakak ya. " ucap Airin.

" iya kakak cantik. " ucap Mila.

hati Mitha sungguh terenyuh melihat senyum Airin yang selalu bisa saat di depan anak-anak, jarang-jarang Mitha melihat senyum Airin hanya saat bersama anak-anak lah senyum itu bisa kembali.

" aku ingin kamu bisa seperti ini terus Airin, senyum mu selalu aku rindukan, aku sahabat mu aku tak ingin melihat hati-mu selalu hancur, kamu berhak bahagia Rin.. " gumam Mitha dari belakang pintu.

Air mata Mitha pun menetes saat itu, bisa melihat senyum Airin adalah sebuah hal yang mustahil baginya, hingga dia bisa mengeluarkan air mata meskipun hanya satu tetes saja saat melihat senyum Airin.

" Mitha..!! panggil Airin sembari melangkah mendekati Mitha yang tengah serius dengan tugas-tugas dari kampus.

Mitha menoleh melihat Airin yang sedang melepaskan hijabnya dan menaruhnya di kursi rias.

" kamu sudah selesai, terus anak-anak sudah pulang.? tanya Mitha.

" mereka sudah pulang.. " jawab Airin.

Airin duduk di kasur wajah nya kembali berubah menjadi murung, seakan-akan senyum tadi hanya sebuah mimpi saja bagi Mitha. mimpi yang dengan cepat hilang dan berlalu.

" kamu nggak belajar.? tanya Mitha.

" tugas gue sudah selesai. " ucap Airin dingin..

" what selesai.!! kapan loh ngerjain..?

" abis dari rumah sakit. "

" dari rumah sakit.? hey sadar coy dari rumah sakit hanya setengah jam..!! ucap Mitha tak percaya.

" lihat aja kalau loh nggak percaya.. "

Mitha melihat tugas Airin dan ternyata benar semua nya sudah selesai. " gue lupa, gue telah meragukan Si otak cerdas. " ucap Mitha.

" kapan gue bisa seperti loh ya Rin, loh itu adalah kebanggaan bagi semuanya, di SMA loh menjadi kebanggaan dengan beberapa prestasi dan sekarang di kampus pun loh juga kebanggaan, ngiri gue Rin.. " ujar Mitha.

" ngiri tanda tak mampu Mit.. "

" iya loh benar gue memang tak pernah mampu menjadi seperti loh.. gue pasti kalah sama loh gue tak akan pernah ada apa-apa ya jika sama loh.. "

ternyata kecerdasan Tasya benar-benar menurun pada Airin, semua anak-anak Tasya semuanya berotak cerdas dan selalu menjadi kebanggaan.

03.Dia kembali.

Senyum selalu menyeringai di bibir Mitha tapi tidak dengan Airin dia selalu diam sepatah kata pun juga jarang padahal Mitha selalu cerewet di depannya.

" Rin ini buku yang kamu cari.. " ucap Mitha memberikan buku yang ia temukan di perpustakaan kampus.

mereka berdua tengah berada di perpus kebiasaan Airin dia pasti selalu berada di perpus saat pagi hari sebelum kelas pertama di mulai.

" makasih.. " Jawab Airin dengan dingin nya.

" hiii.. dingin banget coy, kapan matahari akan mulai terbit lagi " ujar Mitha menatap sinis Airin namun tak di tanggepi oleh Airin.

" hey dabel cantik... "teriak seseorang yang datang.

" Hay Rico..!! jawab Mitha menatap Rico yang melangkah masuk dan mendekati keduanya.

" Hhmmm.... Jawab Airin singkat dan tak bergeming dari buku-buku nya.

" ada apa dengan tuh cewek.. " ucap Rico pada Mitha.

" biasalah lagi galau berat sama tugas dan tantangan dari Bunda nya.. " Jawab Mitha.

" hahahaha.. kau ini.. " tawa Rico sembari mengambil salah satu buku di hadapan Airin

" astaga apa nyampek nih otak dengan buku-buku setebal ini.. "

" kau belum mengenal nya tuan Rico, kau akan terkejut jika mengetahui nya.. " ucap Mitha.

mereka bertiga terus sibuk dengan buku-buku di perpus, setelah beberapa saat bel berbunyi dan semua pun harus kembali ke kelas , untung saja mereka satu angkatan satu jurusan dan satu kelas yang sama jadi mereka bisa berangkat bersama dan masuk kelas bersama-sama.

" Rin nanti loh pulang dari kampus seperti biasa ke rumah sakit.. " tanya Mitha pelan-pelan.

"Hhmm... " jawab nya singkat sembari mengangguk.

" Airin ngapain ke rumah sakit.? loh sakit Rin..? tanya Rico penasaran.

" eh memang nya kalau ke rumah sakit harus orang sakit juga gitu.. " ketus Mitha.

" terus mau ngapain..?

" kepo loh..!! pingin tau aja urusan cewek.. " sinis Mitha.

" ya elah kita kan friend kali masak iya pakai main rahasia-rahasiaan . " ucap Rico.

" sstttt... diam ada pak Dekan.. " ucap Mitha menatap depan

" tumben pak Dekan datang dan singgah ke kelas kita. " heran Rico.

kedua anak yang terus saja ngomong sementara Airin terus fokus dengan buku-buku nya rasanya tak sedetik pun buku itu jauh dari hadapan Airin.

" pagi semua..! ucap Pak Dekan.

" pagi..!!! semua.

" ada apa sih.!! Rico.

" Tau..! Mitha menaikan kedua bahunya sendiri.

" pagi ini kelas kalian kedatangan siswa baru,. " ucap pak Dekan. " silahkan masuk.. "

seorang cowok cool nan bening masuk ke kelas mereka, mata mereka langsung terpesona bagaimana tidak cowok itu sangat tampan dan itu bisa membuat mata mereka terang benderang.

" astaga kenapa gue merasa nggak asing ya ama tuh muka.. " ucap Mitha.

" kamu mengenalnya.. " tanya Rico.

" belum yakin sih.. "

" selamat pagi semua perkenalkan nama gue David Candra biasa di panggil David.. " ucap cowok itu memperkenalkan diri dengan begitu angkuh.

" tuh kan iya.. " gumam Mitha dan langsung menatap Airin yang sama sekali tak mendengar nya karena kefokusannya tak akan bisa terbagi dengan apapun.

" gimana nih apa yang akan terjadi kalau Airin menyadari kedatangan David. " batin Mitha yang mulai Khawatir.

" David silahkan duduk di dekat Rico.. Rico." panggil pak Dekan.

" saya pak..!! Rico mengangkat jarinya ke atas.

David langsung meluncur ke samping Rico dan mereka pun berkenalan mungkin bisa menjadi teman.

berkali-kali Mitha mencuri pandang menatap David, David yang merasa di perhatikan pun merasa risih akan hal itu.

" apa-apaan tuh cewek apa gue setampan itu hingga dia selalu mencuri pandang kearah gue.. " batin David.

" pagi semua..! ucap pembimbing mereka.

" pagi Bu..!! semua.

kelas pun di mulai saat itu juga David merasa risih dengan Mitha , Rico merasa heran kepada Mitha yang selalu menatap diam-diam David sedangkan Airin terus fokus dengan pembimbing yang ada di depan.

karena bagi Airin dia harus benar-benar bisa mendapatkan nilai terbaik dan tantangan dari sang Bunda bisa dia selesaikan dengan sesuai harapan.

dua jam berlalu mereka beristirahat dan pergi ke kantin sekedar untuk mengisi perut

"astaga apa segitu beratnya tantangan dari tante Ana hingga Airin tak pernah bisa mengetahui apa yang terjadi sekarang. " batin Mitha

" Airin..!!

" Hhmmm...

" kamu..? kamu nggak memperhatikan anak baru tadi..?

" buat apa,? bukan urusan ku..!!

" oh.. " bagaimana kalau Airin lihat ya apa luka itu akan kembali lagi.. "

" cantik kuadrat nih untuk kalian.. " Rico datang dan memberikan minuman pesanan mereka berdua.

" makasih Co... " Mitha

" kasih... " Airin.

" acih kembali.. " jawab Rico dan langsung bergabung duduk di depan mereka.

entah dari arah mana datang nya Siska sudah ada di samping mereka berdiri dengan kekesalan menatap Airin.

" hey kutub..!!

ketiganya menoleh ke arah Siska

" ehh cewek belagu mampir ke tempat kita coy.. sinis Mitha

" apa loh bilang..!!

" ce wek be la gu... " ucap Mitha.

" kurang ajar loh ya..!!

" terus loh mau apa kalau gue kurang ajar mau pukulin gue mau ngasih pelajaran ke gue.. basi..!!

" Siska lebih baik loh pergi deh dari sini, nggak usah gangguin kita, kita ini pingin hidup damai dengan tidak adanya kerusuhan seperti ini. " ucap Rico.

" eh loh bodyguard diam deh loh.. loh itu nggak pernah mikir loh itu hanya di manfaatin sama mereka.. " sinis Siska pada Rico.

" eh loh kita nggak pernah butuh bodyguard, kita bisa jaga diri kita sendiri, memang nya loh, yang selalu bawa pengawal kemana-mana.. " ketus Mitha

entah telinga apa yang Airin miliki dia tak bergeming sedikitpun dengan semua ocehan Mitha dan Siska yang saling beradu

kesal tak di tanggapi oleh Airin Siska mengambil minuman Airin dan menumpahkan nya ke baju Airin.

" Siska..!! teriak Airin yang akhirnya ada suara nya itu.

" astaga tuh mata ngeri amat sih sudah seperti tante Ana saja kalau marah.. bisa abis tuh Siska.. " batin Mitha menatap takut mata Airin yang begitu tajam.

" yah gue..!! ternyata punya nyali juga loh kutub.. kirain loh itu hanya anak Mama yang penakut yang selalu mengadu dan selalu meminta bantuan pada Mama loh.. Mama tolongin Gue.. " ledek Siska.

" Siska..!! kesal Airin.

" kurang Ajar loh..!! Mitha mendorong tubuh Siska hingga dia hampir terjatuh namun keburu di tangkap oleh Seseorang yang datang

" David.. " lirih Mitha

" apa-apaan kalian..!! ucap David

sedangkan mata Airin yang menatap David tak sedetik pun dia berkedip memastikan apakah benar dia orang yang sama.

Airin begitu Syok setelah benar-benar menyadari bahwa dia adalah orang yang sama di masa lalu nya.

" tidak mungkin.. dia sudah pergi.. " gumam Airin.

Mitha merangkul Airin mengelus nya menenangkan Airin supaya tak terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi. " Airin tenangkan hatimu Rin..

" Mitha, aku pasti mimpi kan.. " ucap Airin dengan tatapan terus pada David.

" kenapa loh..!! kasar Siska.

tatapan Airin kembali kosong dia benar-benar kembali rapuh dan hancur melihat cowok yang ada di depannya dan sama sekali belum mengenalnya.

sementara David terheran-heran dengan tingkah Airin yang begitu Syok melihat dirinya.

" dia sudah pergi.." gumam Airin.

Airin melepaskan tangan Mitha berjalan mundur dengan tatapan tak pernah lepas dari David.

" tidak mungkin, ini tidak mungkin.. " air mata luruh begitu saja dari mata Airin dia pun berlari menjauh dari semuanya.

" Airin..!! teriak Mitha mengejar Airin yang semakin menjauh.

" hey cewek kutub urusan gue belum selesai." teriak Siska dan dia putuskan untuk mengejar Airin dan Mitha.

dan hanya tinggal David dan Rico yang ada di sana dengan saling pandang.

" loh kenal dengan Airin.. " tanya Rico pada David.

" gue nggak kenal ama tuh cewek, gue cuma heran kenapa dia seperti itu ya saat melihat gue apa gue semenakutkan itu. " ucap David.

" mungkin.. "

" iri ya loh, masak iya tampan gini juga.. "

" iya tampan sih, tapi kenapa bisa cewek tercantik di sini takut sama loh.. "

" mana gue tau.. "

" apa yang terjadi dengan Airin, apa David adalah masa lalunya atau.. entahlah pusing gue. " batin Rico.

****.

seperti biasa Airin pasti akan berlari ke toilet menumpahkan semua air mata nya di sana

" ini tidak mungkin, Sudah lama dia pergi tidak mungkin dia kembali.. "

" kenapa kejadian itu membuat kamu seperti ini David, apa loh sama sekali tak mengenal gue lagi.., semua ini salah gue.. "gumam Airin. .

Flashback.

" bismillah semoga Allah melindungiku.. semoga Allah masih memberikan ku kesempatan untuk bisa kembali bernafas.. " gumam David.

"satu dua tiga..!!!

David berlari tunggang langgang berusaha keluar dari sana. namun benar angkatan kakinya membuat peledak itu pun tiba-tiba meledak saat itu juga.

Duarrr...!!!!

" Airin....!!! I love you..

suara David melemah dan hilang setelah ledakan itu terjadi.

semua yang ada dua luar tersentak kaget melihat dan mendengar ledakan yang begitu dahsyat dari dalam. mata mereka saling melotot tajam.

" Daviiddddd.......!!! teriak Airin histeris baru saja kakinya akan melangkah masuk dan dia kembali terpental keluar.

*Normal

ledakan yang membuat David seperti sekarang musibah yang mengubah persahabatan mereka, meskipun mereka selalu saling ejek mengejek namun persahabatan mereka terjalin begitu saja dengan berjalan nya waktu.

" Airin.. Rin.. kamu di dalam kan..? Mitha mengetuk pintu berulang-ulang

" Rin loh nggak apa-apa kan..?

" gue masuk ya..?

Mita pun masuk melihat keadaan Airin yang kembali menyedihkan duduk di pojokan toilet dengan air mata yang terus mengalir deras.

" sabar Rin. loh pasti kuat menghadapi semua ini gue yakin sama loh loh itu kuat loh itu sahabat gue yang paling tangguh.. " ucap Mitha dengan memeluk Airin.

" Rin jangan hanya karena masa lalu loh loh menghancurkan masa depan loh yang sudah di depan mata, loh pasti bisa sukses tanpa dia loh pasti bisa, "

" jalan hidup loh dan dia sekarang sudah berbeda Rin loh harus bisa memahami semua itu, yakinlah semua kebaikan pasti akan datang pada loh.. "

" Mit.. kenapa dia harus kembali lagi Mit

kenapa.?

" semua ini sudah takdir Rin.. loh harus bisa kalau sampai orang tua loh tau loh masih seperti ini bagaimana perasaan mereka Rin. jangan hancurkan kepercayaan mereka.. "

" Mit gue.. gue.. hiks hiks hiks..

" sudah jangan di lanjutkan, sekarang loh harus buktikan pada dunia kalau loh bisa tampa dia dia sudah tak mengenal loh lagi loh harus bisa sukses tanpa dia.. "

" percaya pada gue Rin, gue akan selalu ada buat loh, loh nggak pernah sendiri.. "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!