Hai, Aku Sonya Lovina Biasa di panggil Sonya , Aku anak yatim piatu , Aku hanya tinggal bersama paman dan bibiku, Ibu dan ayah ku meninggal di saat usia ku 8 tahun karena sebuah kecelakaan.
Sifatku pemalu dan penakut, menjadi penakut semenjak kejadian yang menimpa kedua orang tuaku.
Tinggi badanku 160cm dan berat badanku ideal 50kg aku juga mempunyai kulit yang putih.
Aku gadis sederhana tinggal di rumah yang kecil bersama paman dan bibiku.
Oh ia aku masih duduk d bangku sekolah SMA GARUDA dan sebentar lagi aku lulus, Aku pengen melanjutkan sekolahku sampai kuliah tapi aku juga takut selalu merepotkan meraka.
Dan aku blm bisa membicarakan bersama paman dan bibiku tentang aku ingin kuliah.
Kkrriiiinnggggg !!!!!
"Bangun nak, ini sudah siang " ucap bibiku sambil menggoyangkan tubuhku.
"Huuaaaa" aku mengucak² mataku sambil menguap , Ternyata Matahari sudah terang menyinari mukaku yang baru bangun tidur, dan benar saja aku terlambat.
Sontak aku langsung lari ke kamar mandi dan segera mandi, setelah mandi aku langsung pakai baju seragam ku .
Di ruang makan bibi sudah duduk dengan pamanku. "Ayo nak di makan sarapan mu" ucap bibi sambil menuangkan susu d gelas ku.
"Maaf bi aku sudah terlambat" ucapku sambil berlari ke luar rumah hingga aku lupa untuk mengucap salam.
Sesampai nya d gerbang sekolahku, aku menghela nafas lega ternyata aku belum terlambat, tapi tidak beberapa lama bel sekolah pun berbunyi dan semua siswa masuk ke kelasnya masing2.
Skipp
Sesampai nya aku di rumah terlihat pamanku sedang duduk d teras rumah. "Assalamualaikum" ucapku sambil menunduk kan kepalaku karena ntah kenapa aku takut sekali dengan pamanku.
"Wa'alaikumsalam, ada yang mau paman bicarakan dengan mu" ucap pamanku sambil menyeruput secangkir kopi.
"Ada apa paman" kataku yang masih menunduk.
"Sudah sana ganti dulu bajumu" ucap pamanku
Dengan sangat tergesa gesa aku mengganti pakaian karena aku sungguh takut klw paman marah karena menungguku lama.
Setelah aku mengganti pakaian ku , aku langsung menghampiri pamanku dan duduk d sampingnya.
"Ada apa paman" kataku membuka pembicaraan sambil aku terus menundukkan kepalaku .
" Kamu Harus Menikah"!!!!
"Apa menikah" Sontak di situ aku kaget sekali , kenapa paman menyuruh ku menikah???, batinku .,,,,
Aku masih bingung dan bertanya tanya kenapa paman menyuruhku menikah ?? Apa maksud dari semua ini ?? -Batinku
"Ia Kamu Harus menikah dengan anaknya Pak Bagaskara " Kata pamanku dengan santai nya
Apa menikah dengan anaknya pak Bagas ??? Memang pak bagas dia selalu baik padaku ,, tapi anaknya itu yang membuat ku muak dengan tingkah lakunya , dia selalu kasar dan arogan , dan selalu menindas rakyat kecil seperti ku , menurutku dia itu sudah seperti preman saja dan sekarang aku harus menikah dengan orang yang aku benci selama ini ??
Memang ku akui dia tampan dan gagah sekali tinggi badanya 170cm ya lebih tinggi dariku , umurnya jauh lebih tua dariku 28th ya itu umur dia , memiliki kulit yang sawo matang , tapi karena sifatnya yang membuat aku pengen muntah di mukanya, Ya dia Fasya Pamungkas Anaknya pak Bagaskara , Orang yang memiliki perusahaan , dia anak kaya raya jauh berbeda dariku dan sekarang aku harus menikah dengannya ?? Bagaimana nasibku ?? Apakah aku akan bahagia atau sengsara?? -Batinku
Mau tau cerita selanjutnya ***komentar lanjut yuk 😊
Visual Fasya pamungkas***.
Visual sonya lovina
dia anak kaya raya jauh berbeda dariku dan sekarang aku harus menikah dengannya ?? Bagaimana nasibku ?? Apakah aku akan bahagia atau sengsara?? -Batinku
"Ta-api " Ucapku dengan perasaan yang campur aduk , tanpa tersa air mataku menetes di pipi
"Aku tidak mau menikah paman " dengan tegas aku berbicara di hadapan pamanku.
Mendengar perdebatan ku dengan paman , bibi tergesa gesa keluar dan menghampiriku "Ada apa ini " Ucap bibi yang kebingungan melihat ku menangis.
"Aku gak mau menikah bi " sambil memeluk bibi dengan erat.
"A-pa Siapa yang menyurumu menikah ? " kata bibi sambil mengelus kepalaku.
"Aku " dengan santai nya paman berbicara tanpa rasa kasihan padaku.
"Apa²an kamu ini mas sonya masih kecil dan kamu menyuruhnya menikah " Bentak bibi kepada paman.
"Apa kamu lupa ? Kita itu banyak hutang ke pak bagaskara dan dia meminta imbalan agar sonya mau menikah dengan Fasya , dengan begitu hutang kita akan lunas " dengan masih santainya paman berbicara.
"Tapi paman aku tidak mau menikah " isak tangis yang terus mengalir d pipiku
"Kamu gk bisa ngebantah paman pokonya kamu harus menikah dengan Fasya , apa kamu mau paman dan bibimu hidup sengsara dan gk punya tempat tinggal Hahh" lalu melangkah kan kaki menghampiriku.
Dan dengan kasar menjambak rambutku lalu menarikku masuk kamar, dengan cepat pamanku mengunci pintu kamarku, meninggalkan ku sendirian d kamar.
"Paman bibi buka pintunya ... Hiks..." Di sandarkan kepalaku pada pintu dan memeluk kedua lutut ku , terasa hidupku benar² hancur aku sudah tidak kuat lagi, mengapa paman begitu tega kepadaku ?? Kenapaaa! Aku benci semua ini aku benciii, ibu ayah aku rinduu. Air mata yang semakin deras dan aku sudah benar² lemas aku pasrah padamu tuhan.
Terdengar di luar sana paman dan bibi sedang berdebat , bibi nangis melihat ku di perlakukan seperti ini , bibi sudah berusaha membujuk paman tapi paman tidak menghiraukanya .
"Sayang kamu yang sabar ya, bibi akan berusaha untuk membujuk pamanmu lagi, kamu jangan nangis lagi sayang " di balik pintu kamarku terdengar bibir berbicara.
"Sudah besok kamu harus menikah, dan jangan sekali kali untuk coba kabur dari paman" ucap pamanku di luar sana.
Aku tidak bisa bicara apa² lagi aku sudah tidak kuat ,terlintas d pikiran ku ingin bunuh diri saja , tapi aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku dan berbuat dosa atas tindakan ku ,, Sampai akhirnya akupun tertidur lelap ....
Di pagi hari sonya sudah bangun dari tidurnya , matanya sembab karena menangis semalaman tiada henti , Segeralah sonya bangkit dari tempat tidur nya menuju kamar mandi , sesampai nya d depan pintu kamar dia ingat bahwa kemarin pintunya di kunci oleh pamannya ,, Dia mencoba membuka pintunya karna ingin memastikan apakah masih di kunci atau sudah d buka ....
Kriett (Anggap aja suara pintu kebuka ya bund) Oh ternyata sudah tidak terkunci lagi -batin sonya
"Kamu sudah bangun ? " tanya pamanku yang sedang duduk d meja makan.
Sonya hanya mengangguk pelan seperti biasa sonya menundukkan kepala nya tanpa mau bertatap muka dengan pamannya.
"Hari ini pak Bagaskara dan anaknya mau melamarmu ke sini , paman harap kamu bisa bersikap sopan di depan mereka" ucap paman seraya menyeruput kopi.
"Dan satu lagi sayang tolong make'up in sonya yang cantik untuk nutupin sembab di matanya" kata pamanku menyuruh bibi untuk make'upin aku.
Sonya masih dengan posisi menunduk di dalam hatinya bergemuruh dia marah, dia sedih, dan terus bertanya tanya mengapa pamannya begitu tega ? Apa salahku ? Kenapa ? Kenapa? Dan kenapa ? Yang terus ada di pikiran sonya saat ini.
KOMENTAR JIKA INGIN LANJUT YA 😊
Visual sonya lovina
Apa salahku ? Kenapa ? Kenapa? Dan kenapa ? Yang terus ada di pikiran sonya saat ini.
"A-ku mandi dulu paman" sambil berjalan menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi pecah lagi tangisnya sonya , Aku gak mau menikah!! Ibu ayah tolong aku , aku tidak mau menikah dengan pria yang sangat aku benci selama ini, Hikss ~~
Selesai mandi sonya segera memakai dress selutut berwarna merah maroon yang sudah d siapkan oleh bibi nya. Sonya melihat pantulan wajahnya di cermin,ia sungguh cantik dengan rambut yang di gulung menjadi satu walau tanpa polesan make up di wajahnya ,, Tanpa terasa air matanya kembali mengalir deras membasahi kedua pipi chubby nya.
Kriett (Suara pintu kebuka ya bund) Ternyata bibinya yang masuk ke dalam kamar sonya sambil membawa sarapan untuk sonya, "Cantik sekali keponakan bibi" ucap bibi sambil berjalan menghampiriku. Aku hanya bisa tersenyum kepada nya.
"Bibi bawain kamu sarapan , ayo d makan " ucap bibi
"Aku tidak mau makan bi" ucap sonya sambil menatap kedua mata bibi nya.
"Kamu harus makan sayang biar gak sakit" ucap bibi sambil tersenyum kepada sonya.
"Maafkan kami nak, maafkan paman dan bibimu yang tidak bisa mengurusmu dengan baik, maafkan bibi yang gk bisa membujuk pamanmu " ucap bibi sambil memeluk.
"Tidak apa² bi , aku tidak mau melihatmu sengsara aku tidak mau melihatmu tidak mempunyai tempat tinggal, Kalau ini jalan satu² nya aku akan berusaha kuat dan ikhlas bi Hiks ~ " Sonya yang tidak terima akan semua ini dia berusaha untuk ikhlas dengan takdir , Karena baginya lebih baik dia yang sengsara tapi jangan sampai paman dan bibi nya yg merasakan.
"Maafkan bibi sayang maaf " ucap bibi nya yang kini sama meneteskan air mata.
"Tidak apa² bi " ucap sonya sambil tersenyum kepada bibinya untuk meyakinkan bahwa sonya baik² saja .
"Ya sudah, sekarang makan sarapan mu setelah itu bibi rias wajahmu " ucap bibi sambil mengelus kepalaku.
Skip
Selesai makan bibi merias wajah sonya dia berusaha menutupi sembab yang ada di mata sonya, Tapi sonya meneteskan air matanya kembali sehingga makeup nya luntur lagi .
"Hmmm, Kalau kaya gitu bibi sekarang akan bantu kamu untuk kabur dari rumah ini , bibi tidak mau melihatmu menderita seperti ini " ucap bibi sambil bangkit dari duduknya dan mencari akal bagaimana caranya sonya kabur dari rumah ini.
"Tapi bi aku takut " ucap sonya sambil memegang kedua tangan bibi nya
"Tidak apa² sayang bibi bantu kamu keluar dari rumah ini, bibi tidak tega melihatmu seperti ini Dan ini bibi punya sedikit uang untukmu buat bekal perjalanan mu" ucap bibi lalu tersenyum padaku.
"Tapi bagaimana caranya bi" Sonya yang kelihatan sudah gelisah sekali , dia ingin melakukan ini tapi bagaimana nanti nasib bibi nya kalau paman tau bibi yang membantu sonya untuk kabur.
Tampak bibi nya sedang mondar mandir bingung juga gmna caranya sonya agar bisa kabur ~ Batinnya
Dan dia ingat sesuatu bahwa d kamarnya sonya ada jendela dia pasti bisa menggunakan cara ini untuk kabur.
Tanpa berpikir panjang bibi nya menyuruh sonya untuk menaiki jendela itu, ya walaupun jendela nya agak tinggi juga untuk melompat ke bawah.
Sonya menatap bibi nya sambil menangis karena yakin cara ini akan berhasil dan otomatis sonya akan meninggalkan bibi dan pamannya .
Setelah berpamitan kepada bibi nya , sonya sempat menatap dulu jendela itu , Agak takut juga karena memang agak tinggi untuk melompat kebawah , tapi sonya yakin dia pasti bisa , Baru saja dia menaiki satu kakinya ke jendela Tiba Tiba ....
Visual sonya lovina
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!