NovelToon NovelToon

Cinta Jangan Lepaskan

Prolog.

Novel ini direvisi ulang dengan judul "Janda Ketemu Duda Get Married"

.

.

.

( Gak ada perselingkuhan atau pengkhianatan dalam pernikahan lagi ya. Cerita Season kedua ini tentang percintaan yang manis.)

Baca Sinopsisnya dulu ya......

Pengenalan Tokoh 🌹

Abyan~Seorang lelaki yang mempunyai kekasih tapi sebenarnya dia menahan perasaannya pada Marsya. Karena ketidakjujurannya lah, dia akhirnya kehilangan Marsya. Sehingga nantinya Byan lah yang berjuang mendapatkan cinta Marsya kembali.

Marsya~Seorang perempuan yang sudah berusaha memperjuangkan cintanya tapi akhirnya dia menyerah dan memilih pergi.

( Marsya adalah seorang Dokter ).

Kasya Indira~Seorang Wanita janda yang sudah menutup pintu hatinya, lalu dia dipertemukan dengan pria yang selalu saja tak sengaja bertemu dengannya. Bahkan meskipun Kasya merasa dia tidak mempunyai kesalahan apapun padanya, tapi Pria itu selalu menatap benci padanya.

Axel Arkananta~ Seorang Pria duda yang membenci wanita, apalagi jika bersentuhan dengan wanita maka fobia kecemasannya akan segera kambuh. Kemudian Axel menyadari dari saat pertama kali bertemu dengan Kasya bahkan sampai bersentuhan fisik, anehnya fobia kecemasannya tidak muncul.

( Selama 21 tahun ini Axel tinggal di Inggris dan baru kembali ke Indonesia, usianya sekitar 48 tahun ).

Davina~ Seorang artis yang terlalu ambisius dan tak pernah mencintai Byan dengan tulus. Dia hanya mendekati Byan untuk memperlancar pekerjaannya sebagai artis.

Ranti~Sahabat Kasya yang adalah Ibu dari Marsya, setelah dia bercerai dengan suaminya karena suaminya ketahuan berselingkuh dan juga mertuanya Gayatri sudah meninggal karena serangan jantung. Ranti yang akhirnya menetap di Jakarta bertemu dengan Denis Kusuma dan akhirnya mereka saling jatuh cinta lalu akhirnya menikah.

Denis Kusuma~Seorang Pria Bucin pada istrinya, yang dari pandangan pertama langsung menyukai Ranti karena kelembutan dan kebaikan Ranti sebagai sahabat Kasya. Akhirnya dia memperjuangkan cintanya walaupun sempat dilarang oleh orang tuanya, alasannya karena Ranti seorang Janda yang sudah mempunyai anak. Tapi karena kegigihan dan perjuangannya, akhirnya dia berhasil mendapatkan restu dari orang tuanya serta mendapatkan cinta Ranti, lalu Denis menikah dengannya.

( Ranti juga diangkat derajatnya sama author ya, dia sekarang istri dari Pewaris Rumah sakit hampir sebagian di Kota Jakarta, juga istri dari seorang Dokter 🤭 ).

Dion~Asisten Axel ( Avatar-nya ).

Seorang pria humoris dan pekerja keras, tapi dia akhirnya menaruh hati pada Kasya.

Oke....segitu dulu ya tokoh-tokohnya, nanti saja di cerita tokoh yang lainnya.

* VISUAL *

Abyan~Byan

Marsya

Marsya

Marsya

Davina~Artis

Axel ( Duren ).

Axel

Axel

Author kasih foto Axel banyak wkwwk 🙈.

Yang gak suka sama visual tokohnya, silahkan berkhayal sendiri ya 🤭😍.

Sedangkan Visual Kasya dan yang lainnya juga bayangin sendiri ya gimana wajah Kasya usia 46 tahun.

Mudah-mudahan sedikit sinopsis dan pengenalan tokoh serta karakter di atas, para pembaca bisa sedikit-banyak mengerti ya alur ceritanya. Dan juga nanti author pasti nyisipin satu-dua kalimat humor, jika ada yang merasa humornya itu garing maafin aja 😂. Juga jika ada salah ketik atau typo, maklumi juga ya 🙏🤗

Semoga Readers menikmati cerita author, dan jika ada pembaca yang komen pasti author selalu nyempetin membalas komen, dan juga bertukar sapa. Author hanya merasa senang jika cerita author disenangi, dan bahkan sampai pembaca bisa ikut terbawa suasana dari cerita author.

Pokoknya author ucapin happy reading, semoga kalian semua yang membaca cerita ini, bisa mengambil kebaikan di dalamnya.

❤️ Happy Reading Readers-ku ❤️

Jangan lupa.....

Like, Komen, Rate 5, dan Vote seikhlasnya 🤭

Terima kasih 😍

Bab.1 Perayaan Ulang Tahun.

Suasana yang hangat dan sedikit terkesan meriah terlihat di kediaman Pramudita, mereka semua sedang merayakan bertambahnya usia Kasya. Pesta yang hanya dikelilingi sanak saudara dan mereka yang selama ini selalu bersamanya.

Nata Wajendra beserta istri dan anak-anaknya juga hadir, dan semua sahabat Randika juga hadir.

Semenjak kejadian 20 tahun silam atau sejak kematian Randika, ketiga sahabatnya selalu menjaga Kasya seperti ingin menggantikan Randika menjaganya dan juga mereka seperti ingin menggantikan Randika untuk menebus segala dosa-dosanya.

Para sahabat Randika juga berjanji, setiap tahun akan merayakan ulang tahun Kasya. Kata mereka untuk menebus kesalahan Denis dan Andi dulu, mereka merasa ikut bersalah pada Kasya. Karena selama Kasya menikah dengan Randika, mereka merasa tidak pernah mau menasehati Randika.

Sekarang terlihat oleh Kasya sahabat Randika yang paling tua, Andi Salim yang pertama masuk melewati pintu kediamannya menggandeng istrinya mesra.

Meskipun usia mereka berdua terbilang sudah berumur bahkan sudah mempunyai cucu, tapi Kasya kagum akan keharmonisan dan keromantisan mereka di usia senja itu.

Kemudian di belakang Andi Salim dan istrinya,muncul si biang 'heboh dan kerok'. Siapa lagi kalau bukan Raka Dirga, di usianya yang hampir kepala-5 dia masih betah dengan kejombloan dan keglamorannya.

Kasya menggelengkan kepalanya melihat Raka yang masih betah sendiri, ternyata lebih baik dia yang single tetapi setidaknya sudah mempunyai seorang anak.

Selanjutnya yang masuk adalah Denis Kusuma dan istrinya Ranti, sahabat wanita tersegalanya Kasya. Terlihat Denis menggandeng Ranti dengan penuh kelembutan dan terlihat jelas oleh Kasya tatapan mereka yang penuh cinta~Jujur Kasya sangat iri.

Yang masuk seterusnya Marsya dan adik lelaki tirinya, adik tiri dari satu ibu tentunya. Dulu Denis begitu dengan sepenuh hati menerima keadaan Ranti yang seorang wanita janda dengan satu anak, bahkan Denis dengan sekuat tenaga memperjuangkannya.

Kasya sangat terharu dan menjadikan Denis menjadi sosok kakak lelaki untuknya, yang memang tidak pernah dia punya. Kasya sangat bangga pada Denis karena begitu mencintai Ranti sahabatnya, lebih dari cinta Denis pada dirinya sendiri.

Kemudian yang terakhir datang adalah Nata beserta istri dan anak-anaknya, lalu mereka pun masuk ke dalam melewati pintu kediamannya.

Sedangkan Raditya tidak bisa hadir karena sedang menantikan kelahiran anak ketiganya, Kasya pun memakluminya.

Akhirnya pesta pun dimulai dengan acara tiup lilin terlebih dahulu, terlihat Byan mendorong sebuah meja beroda yang diatasnya tersusun kue ulang tahun bertingkat tiga berwarna putih yang dihias sebegitu indah dan megahnya.

"Ayo mah.....sebelum tiup lilin. Make A Wish dulu." Ucap Byan kepada Ibunya.

Kasya pun menutup kedua mata indahnya dengan perlahan, lalu dia dengan sepenuh hati berdoa dalam hatinya. Semoga sampai akhir hayatnya mereka yang dikasihinya, akan selalu bisa bersamanya dan juga selalu diberikan kebahagiaan.

Setelah selesai berdoa dalam hatinya, Kasya membuka kembali kedua matanya. Ketika dia bersiap akan meniup lilin, terlihat olehnya malah putranya lah yang sekarang menutup kedua matanya.

"Byan, ini ulang tahun mama. Kenapa kamu ikutan menutup mata?." Tanya Kasya penasaran.

"Byan berdoa, semoga tahun ini mama mendapatkan jodoh lelaki yang baik dan yang bisa mencintai mama melebihi hidup lelaki itu sendiri. Hehe.....visss." Jawab Byan membuka matanya, sambil menjulurkan lidah pada ibunya.

"Terus Byan juga berdoa semoga jika benar mama diberikan jodoh, lelaki itu harus kuat fisik dan mentalnya. Karena jika tidak, belum apa-apa nantinya lelaki itu sudah pingsan duluan liat kejudesan dan kegalakan mama." Sekali lagi Byan meledek Ibunya.

"Dasar Bandel!." Balas Kasya sambil tertawa.

Akhirnya mereka semua yang ada disana pun ikut tertawa, melihat tingkah laku Ibu dan anaknya itu.

Akhirnya acara tiup lilin dan potong kue pun selesai, mereka melanjutkan ke acara selanjutnya yaitu acara dansa dengan musik romantis yang irama melodinya sangat terdengar indah di telinga.

Terlihat pasangan-pasangan sedang berdansa di aula lantai dansa, mereka berputar dan saling berpelukan mesra mengikuti alunan irama musik.

Sekali lagi Kasya merasa iri, ternyata kata 'bahagia' yang selalu diucapkannya kepada siapapun termasuk dirinya sendiri, sekarang terasa pahit di hatinya.

"Hai ladies....maukah berdansa dengan pria jomblo menyedihkan ini?." Raka mengajak dansa kepada Kasya, dengan mengulurkan sebelah tangannya dan dengan gaya alay seperti biasanya.

"Hai juga pria jomblo tampan, tentu saja boleh. Kerugian bagiku tidak berdansa dengan raja dari semua buaya darat di bumi yang maha indah ini....hahaha." Kasya meledek Raka sambil satu tangannya dia taruh di atas uluran tangan Raka.

"Hahaha......Raja buaya darat ini sangat merasa terhormat, karena sang Ratu yang terkenal dingin kepada lelaki ini mau menerima permintaanya." Raka pun mengakhiri obrolan mereka dan segera menarik pelan Kasya ke tengah aula dansa untuk bergabung dengan yang lainnya.

Terlihat Kasya berjalan dengan keanggunannya dan meskipun usianya kini 46 tahun, wajahnya masih terlihat berusia 35 tahun. Tubuhnya yang masih indah juga proposional, mengenakan gaun pesta panjang malam berwarna hitam menawan menjuntai sampai ke bawah kakinya.

Jika Kasya sudah menganggap Denis seperti kakaknya, Kasya juga menganggap Raka masih seperti dulu ketika Raka mengajaknya berteman. Mereka selama bertahun-tahun ini menjadi teman yang baik.

Setelah semua acara selesai dan pesta pun berakhir, semua orang pun berpamitan pergi setelah memberikan kado-kado mereka untuk Kasya. Termasuk orang tua Marsya yaitu Ranti dan Denis, mereka juga beranjak pulang tapi seperti biasanya Marsya akan menginap di rumah Byan.

Marsya juga mempunyai kamarnya sendiri di kediaman ini, yang disediakan khusus oleh Kasya karena seringnya Marsya tidur di rumah Kasya daripada di rumah Masrya sendiri.

Saat ini terlihat Marsya sedang berusaha membuka resleting di belakang gaun pestanya, dia berdiri di dekat ranjang tidurnya. Tangannya dengan susah payah menggapai-gapai ke arah belakang, tapi saat sudah berhasil resletingnya malah macet di tengah-tengah dan terlihatlah kulit putih setengah punggung terbukanya.

Saat Marsya masih bergelut dengan resletingnya, terdengar ketukan di pintu.

Tok....tok.....tok.

"Marsya.....kata mama ke kamarnya dulu, ada yang mama mau berikan." Terdengar suara Byan memanggil.

"Oke, bentar Byan. Arhggtt....." Marsya setengah menjawab dan setengah berteriak frustasi karena belum berhasil membuka resleting gaunnya.

"Hei! Ada apa? Aku buka pintunya ya." Byan berkata tapi tanpa menunggu jawaban dia langsung saja membuka pintunya.

"Jangan! Jangan masuk!." Teriak Marsya melarang.

Tapi Byan seolah tak mau mendengarnya, dia sudah terlanjur membuka pintu kamar dan tatapannya langsung tertuju ke arah Marsya yang sedang berkutat dengan gaunnya.

Byan pun melangkahkan pelan kakinya masuk ke dalam kamar, Marsya belum merasakan kehadiran Byan karena tubuh Marsya yang membelakangi pintu kamar.

Ketika Marsya masih fokus dengan kegiatan tarik-menarik resleting ke atas dan ke bawah, tiba-tiba sebuah tangan hangat memegang tangannya yang ada di belakang.

Tentu saja Marsya langsung bisa menebaknya, siapa lagi kalau bukan Mister Byan yang masih saja seenaknya masuk ke kamarnya padahal mereka bukan anak kecil lagi.

"Diam, aku akan menariknya pelan-pelan." Kata Byan sambil tangannya langsung sibuk membenarkan resleting gaun Marsya.

Tetapi Byan tidak tau jika semua kelakuannya pada Marsya sekarang membuat Marsya sangat gugup, karena setiap Marsya berdekatan dengannya jantungnya akan berdegup dengan kencang.

Seperti hal nya saat ini ketika Byan membenarkan resleting gaunnya, jari jemari Byan yang hangat dan lembut menyentuh kulit punggung Marsya dan membuat tubuh Marsya seketika menegang.

Marsya mengepalkan kedua tangannya, wajahnya juga memerah menahan hasratnya karena tubuhnya seketika bereaksi menjadi panas terkena sentuhan jemari Byan.

"Cukup! Aku akan membukanya sendiri." Kata Marsya akhirnya, karena dia sudah tak bisa menahannya lagi. Sambil berkata lalu dia menarik resleting gaunnya dari tangan Byan dan berbalik badan menghadap Byan.

Marsya ternyata terlalu menarik kasar resletingnya dari tangan Byan, yang akhirnya malah membuat resletingnya menjadi rusak. Dan Seketika gaun yang menempel di tubuhnya merosot dan terjatuh ke lantai.

Akibatnya kini terpampang lah keindahan duniawi yang memperlihatkan lekuk tubuh indah Marsya yang hanya terbalut Bra dan CD berenda hitam seksi yang senada.

Marsya menjerit sambil berusaha menutupi tubuhnya, tapi karena dia terlalu gugup dan salah tingkah, yang terjadi malah kakinya menginjak gaunnya yang teronggok di lantai.

Ketika kakinya menginjak gaunnya yang licin seketika dia terhuyung ke belakang seperti akan jatuh ke ranjang, Marsya dengan refleks mengulurkan kedua tangannya untuk berpegangan pada tangan Byan.

Tapi yang terjadi selanjutnya malah jauh dari dugaan Marsya yang mengira Byan bisa menopangnya, sekarang malah tubuh Byan juga ikut terjatuh bersamanya ke atas ranjang.

Sontak saja posisi mereka berdua sekarang menjadi sangat intim, tubuh Byan berada di atas tubuh semi polos Marsya. Marsya membelalakkan kedua matanya terkejut dan wajahnya semakin memerah.

Bagaimana tidak memerah malu, karena posisi wajah Byan ada di tengah-tengah belahan kedua gunung kembarnya yang hanya memakai bra.

Juga terasa oleh Marsya hembusan nafas hangat dan bibir panas Byan yang menempel di kulit polosnya.

( Perkara resleting masih author bawa kesini ya 😂🤦🏻‍♀️, usia Marsya 25 tahun ya beda satu tahun dengan Byan ).

Bab.2 Perkataan yang Disesali.

Sebenarnya Byan sedang fokus membenarkan resleting gaun Marsya, lalu seketika kaget karena Marsya menarik paksa dari tangannya.

Jadi disaat Marsya berbalik badan dan ternyata gaunnya melorot dan terjatuh, tatapan mata Byan tentu saja langsung tertuju kepada kedua gunung kembar putih mulus milik Marsya, sampai Byan pun tak sadar dan terbengong.

Lalu ketika insiden selanjutnya terjadi, itu murni tak disengaja. Byan yang masih terbengong, tiba-tiba saja Marsya berpegangan kepadanya dan tentu saja dia tak bisa menopangnya dan akhirnya dia pun ikut tertarik jatuh.

Dan terjadilah insiden yang mereka alami sekarang, byan yang wajahnya masih betah di tengah-tengah dua gundukan putih itu pun akhirnya tersadar dan segera bangkit dari posisinya yang berada di atas Marsya.

Dengan cekatan tangan Byan langsung menarik selimut dan segera menutupi tubuh semi polos Marsya.

Padahal sebenarnya perasaan Byan sekarang campur aduk, dia merasa malu dan canggung. Juga yang paling terasa adalah jantungnya yang berdebar sangat hebat, dia juga tau jika Marsya sepertinya juga malu sama sepertinya.

Jadi agar situasi mereka tidak menjadi canggung, Byan pun berkata lebih dulu.

"Hei.....bukankah kita sering mandi bareng saat kecil. Tubuh kamu bagian mana yang tidak pernah aku lihat, semua masih sama." Kata Byan.

"Juga kedua gunung kembar mu masih kecil seperti dulu dan aku juga masih melihatmu sebagai gadis kecil, jadi aku gak ada perasaan apapun. Anggap saja barusan tidak terjadi apa-apa, oke!." Kata Byan lagi yang bahkan dia tidak sadar jika perkataannya barusan ternyata akan membekas di hati Marsya.

Siapa wanita yang bisa menerima jika dua gunung kembar kepunyaannya, dikatakan kecil dan bahkan masih dianggap gadis kecil oleh lelaki yang sudah dicintainya ?.

Seketika Marsya membungkus dirinya dengan selimut lalu bangun dari ranjang dan membalas perkataan Byan.

"Kamu bilang apa barusan?! Kalau berani coba katakan sekali lagi!." Marsya merasa tak terima dengan semua perkataan Byan.

"Tidak mengatakan apa-apa, aku pergi dulu. Oh ya kamu jangan lupa setelah berpakaian, pergilah ke kamar mama." Setelahnya Byan pun pergi dengan tergesa-gesa dan menutup pintu kamar dengan sedikit keras.

Tapi saat pintu kamar tertutup, Byan segera mengetuk-ngetukkan kepalanya ke dinding sambil sebelah tangannya memegang jantungnya yang masih berdebar.

"Perkataan bodoh apa itu tadi Byan! Dasar bodoh! Kenapa berkata tentang 'itu' nya yang kecil. Si*l....dia pasti berpikir aku meledeknya. Ini gara-gara jantung bodoh ini." Gumam Byan memarahi dirinya sendiri sambil sebelah tangannya memukul pelan jantungnya.

"Byan....kamu sedang kesambet atau lagi gabut? Kenapa mengetuk-ngetukkan kepalamu? Masalah pacar kamu lagi?." Tanya Kasya kepada putranya yang terlihat sedang bertingkah bodoh.

Saat Byan mendengar suara teguran mamanya, dia langsung menghentikan segala tingkah konyolnya dan bersikap seperti biasa lagi.

"Gabut mah gabut! Gak ada apa-apa ko." Jawab Byan ngeles sambil matanya melihat ke arah pintu kamar Marsya lalu dia menghela nafasnya.

"Byan....mama tau mulutmu dan kelakuan mu itu tidak sama, kalau gak ada apa-apa kenapa menghela nafas. Pasti masalah Davina lagi kan, mama kan udah bilang kalo mama gak suka sama pacar kamu itu." Kasya berbicara sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau Byan bilang bukan berarti bukan mah....kenapa selalu berpikir buruk sama Davina. Dia wanita yang Byan sukai, coba mama sedikit saja bisa menerimanya." Byan yang masih memikirkan perkataan bodohnya kepada Marsya, dan sekarang Ibunya malah mengajaknya adu argumen pun seketika menjadi kesal.

Setiap ada pembahasan tentang Davina diantara mereka berdua, pasti ujung-ujungnya mereka akan bertengkar.

Marsya yang bisa menilai karakter orang pun sebenarnya sedikit banyak bisa menilai karakter pacar Byan yang seorang artis itu. Tapi sayang setiap kali membicarakannya dengan putranya, mau itu bicara secara baik-baik atau seperti sekarang pasti berujung dengan pertengkaran.

"Mah....sudahlah. Byan kan sudah katakan, Byan akan urus wanita Byan sendiri. Mama sepertinya benar-benar harus segera mencari kekasih, biar percintaan Byan mama gak ikut ngurusin.Hihihi....." Byan berkata sambil memeluk Ibunya sayang, dia tak pernah bisa lama-lama bertengkar dengan ibunya.

"Kamu itu ya, sudah...sudah. Mama tadi suruh kamu panggil Marsya, tapi mama udah nunggu lama Marsya malah gak muncul-muncul." Ucap Kasya sambil melirik pintu kamar Marsya.

"Hehe.....itu mah, karena mama udah dateng sendiri kesini. Sekalian aja mama masuk ke kamarnya, Byan ada hal urgent. Dah my sweetheart....emmuachhh." Dengan jahilnya Byan mencium pipi Ibunya, lalu dengan tergesa-gesa pergi menuju kamarnya.

Sweetheart adalah panggilan sayang Byan kepada Ibunya Kasya, karena menurutnya rasa sayang meskipun dilihat dari tindakannya, tapi terkadang kata-kata manis yang sering diucapkan akan membuat yang mendengarnya lebih bahagia.

Tentu saja Kasya langsung merasa hatinya bahagia, anak kesayangannya itu meskipun sudah beranjak menjadi lelaki dewasa tapi tak berubah dan masih seperti dulu.

Bibir Kasya masih menyunggingkan senyuman ketika mengetuk pintu Marsya.

Saat Kasya mengangkat tangan ingin mengetuk pintu, ternyata pintu terbuka dari dalam kamar dan terlihat olehnya mata cantik Marsya terlihat sedikit sembab seperti baru saja menangis.

"Loh! Mata kamu kenapa sayang? Kamu habis menangis?." Tanya Kasya yang kaget melihatnya.

Marsya tersenyum lalu menjawab Kasya.

"Oh ini, tadi sempet terpeleset di kamar mandi dan kaki Marsya kepentok. Terus karena sedikit sakit, Marsya nangis deh Hehe......" Marsya segera menutup kesedihannya.

"Hem...lain kali hati-hati. Sekarang ikut Ibu ke kamar, ada hadiah yang sepertinya pas buat kamu." Ajak Kasya dan mereka berdua pun segera berjalan turun menuruni tangga menuju kamar Kasya yang berada di bawah.

Dulu saat pertama kali Kasya pindah ke rumah ini, Bi Inah berkata padanya bahwa kamar di atas yang paling besar adalah kamar Randika dan Alise. Jadi akhirnya Kasya memilih kamar yang di bawah dan sengaja mengosongkan kamar besar bekas Randika dan Alise.

Setelah sampai di kamarnya, Kasya segera mengambil satu kado yang ternyata isinya adalah lingerie seksi pemberian dari si Raja buaya darat Raka. Setiap tahun pasti ada-ada aja kado aneh darinya, Kasya menertawakan kejahilan lelaki satu itu.

"Sayang, ini buat kamu aja. Ibu udah kurang pantas memakai yang seperti ini." Kata Kasya sambil menjulurkan tangannya yang sedang memegang lingerie tersebut lalu memberikannya kepada Marsya.

"Marsya tebak, pasti dari paman Raka. Hahaha...." Marsya pun mengambil lingerie itu sambil tertawa.

Akhirnya ada sedikit obat untuk hatinya, yang masih sakit karena perkataan dari Byan.

^Bersambung^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!