NovelToon NovelToon

Angkasa (Captain The Orion )

ORION

...Dimana bumi dipijak, disitu kami melangkah......

...______________________...

Brumm...brumm...brummm

Deru suara motor terdengar dari parkiran SMA Respati. Kini segerombolan murid laki-laki berjumlah 10 orang berjaket hitam parasut bertulisan ORION besar dipunggung mereka, tampak memasuki area parkir sekolah. Mereka dengan motor gedenya sengaja menekan-nekankan klakson mereka, sehingga suara klakson itu terdengar saling sahut-menyahut mengisi setiap sudut lingkungan sekolah.

Jika hendak mencari anggota anak-anak Orion di SMA Respati, itu hal yang sangatlah mudah. Hanya dengan menanyakan ke siswa atau guru saja, pasti mereka tau. Akan terlalu kudet jika tidak mengetahui geng terkenal sekaligus komplotan anak-anak nakal yang hobinya menyusahkan guru, apalagi guru BK. Mareka sering bolak balik keluar masuk ruang BK karna ditegur guru sebab membuat ulah. Tapi selain membuat masalah nakal anak-anak Orion itu alim dan rajin serta geng Orion lah tempat bagi para cogannya SMA Respati berkumpul. Anggotanya pun ada yang berasal dari murid-murid pintar dan berprestasi, baik dari bidang akademik maupun non akademik. Dan dibalik itu semua juga, kadang-kadang anak Orion pun menjadi anggota paskib dadakan, sebab guru pembimbing paskibraka kadang kala main asal tarik saja, mentang-mentang anak Orion itu memiliki tinggi semampai dan postur badan yang sangat ideal untuk dijadikan anggota paskibraka. Tak sampai disitu anggota Orion juga sering sekali dijadikan sebagai tukang bantu-bantu jika sekolah hendak mengadakan acara dan mereka pun dijadikan petugas keamanan untuk menjaga ketertiban saat acara sekolah tengah berlangsung.

Jika para guru hendak mencari mereka, caranya sangat-sangatlah mudah dan juga simple. Hanya tinggal memanggil mereka di mikrofon sekolah dengan mengatakan, misalnya. "Perhatian semuanya, panggilan kepada anak-anak tercinta saya anggota anak Orion untuk segera berkumpul di halaman sekolah sekarang juga!" Maka bisa dijamin, para anak-anak Orion akan langsung berkumpul di halaman sekolah sesuai arahan yang diperintahkan.

Dan cara gampang lainnya hanya tinggal melihat ciri-cirinya saja, yaitu : Berpostur tinggi dan gagah, dan pastinya sebagian dari mereka ada yang memilih mengeluarkan baju seragamnya ke luar, menggulung lengan, dan tidak memakai dasi, atau dasi yang harusnya dipakai dileher, mereka akan mengikatnya di dahi mereka. Serta yang paling parahnya lagi yaitu membiarkan seluruh kancing baju seragam mereka terlepas hingga memperlihatkan kaos dalaman mereka. Dan yang paling gampang tinggal lihat ke lengan baju bagian kanan mereka, setiap anggota Orion wajib mengikatkan bandana merah di lengan baju mereka.

"Beli bawang, bawanya di panggul,

Emang mas dul, yang paling ganteng," ucap Dul mengeluarkan jurus pantun andalannya setelah turun dari motor dan melepas helm full face yang dikenakannya.

Maul yang memarkirkan motornya disamping motor milik Dul pun menonyor kepalanya. "Kagak nyambung pinter! Bisa bikin pantun gak sih lo?"

"Hahaha ikan hiu makannya tomat, gue mah bodo amat!" lanjut Dul mengeluarkan jurus pantunnya lagi.

"Lo kagak sekolah ya Dul, mana ada ikan hiu makan tomat, yang ada ikan hiu itu homo!" Ajis ikutan nimbrung.

"Homo?" Dul dan Maul kompak bertanya.

"Iya homo, alias ikan makan ikan. Pinter kan gue!" Kata ajis sambil menepuk-nepuk dadanya bangga.

"Pinter kagak goblok iya!" sahut Dul dan Maul bersamaan.

Disaat teman-teman lainnya sedang ngobrol atau bercanda satu dengan yang lainnya. Seorang murid laki-laki dengan dasi sekolah diikat di dahi sedang duduk diatas motornya ditengah-tengah para murid laki-laki berjaket hitam parasut itu. Dia adalah Bias Fajar Angkasa atau kerap dipanggil Angkasa yang menjabat sebagai ketua geng Orion yang terkenal di SMA Respati.

Semua murid perempuan pasti akan terpesona melihat Angkasa. Yah tampang Angkasa memang sangatlah tampan, dan juga cool sehingga jangan ditanya siapa yang tidak terpesona kepada sosok Angkasa, pasti jawabannya adalah semua cewek SMA Respati sangat terpesona kepada Angkasa.

Angkasa tidak suka namanya dipenggal, jadi semua orang harus memanggilnya Angkasa tidak boleh dilebihkan ataupun dikurangkan.

"Angkasa!" panggil Septian.

"Apaan Sep?" tanyaanya.

"Masuk kelas kuy!" ajaknya.

"Oke," ucap Angkasa, lalu ia berteriak mengajak teman-temannya yang lain. "Woyy masuk kelas kuy!" teriaknya lalu ia beranjak turun dari motornya.

Semua anggota gengnya mengikuti Angkasa, mereka menelusuri setiap lorong-lorong sekolah untuk menuju ke kelas mereka di XI IPA'6.

Di lorong-lorong sekolah mereka berpapasan dengan bu Bunga yang dikenal sebagai guru killer di SMA Respati karna hukuman yang diberikannya yang dikenal kejam kepada murid-murid pembuat onar dan biang masalah. Tapi bukannya takut, para murid tersebut malah menggodanya, terutama si raja pantun Dzulkifli Marasabessy yang lebih akrab dikenal dipanggil Mas Dul.

"Oh Bunga....Dimana kini kau berada.." Mas Dul sengaja bernyanyi saat berpapasan langsung dengan bu Bunga.

"Cuit...cuit.." Munggar bersiul menyambung nyanyian Mas Dul.

Bu Bunga yang merasa sedang digoda oleh Dul pun berkata. "Kamu ada masalah dengan ibu, Dul?" tanyanya.

"Ngga ada masalah tuh bu, saya tadi cuman nyanyi aja. Apa bu Bunga yang terhormat ini tersanjung dengan nyanyian yang saya lantunkan tadi?" tanya Dul dengan cengiran tanpa dosanya.

"Bu kayaknya Dul udah terpesona sama ibu, sampe-sampe nyanyiin lagu khusus buat bu Bunga seorang, Hahaha," ujar Oji disambut gelak tawa teman-temannya.

Bu Bunga geram dengan tingkah anak murid dihadapannya itu. "Diam!" bentaknya. "Kamu sepertinya harus ikut eskul musik dan konsultasi ke guru musik disana supaya suara kamu bisa diperbaiki Dul!" saran Bu Bunga kepada Dul.

Saat ini sorot mata bu Bunga mengarah kepada para murid laki-laki dihadapannya. "Dan kalian sekarang segera masuk ke kelas, bel masuk sebentar lagi berbunyi!" ucapnya memberi perintah.

"Siap bu!" ucap mereka kemudian lari menuju ke kelas. Bu Bunga hanya memandang mereka sambil geleng-geleng kepala.

Sampai dikelas mereka sudah disambut dengan jadwal matematika disandingkan dengan pelajaran sejarah pada hari Senin merupakan paket komplit yang membuat kepala terasa ingin meledak. Apalagi jika diawal pelajaran ada pengumuman ulangan dadakan, rasanya ingin menguburkan diri hidup-hidup. Syukur kalau dapat jawaban gratis, kalau tidak? Ya Wassalam.

Itulah yang dialami oleh Angkasa dan teman-temannya sekarang. Hal yang sering kali terjadi saat sedang ulangan, hening, ada yang menoleh ke kanan kiri, bunyi kode-kode samar-samar terdengar di telinga, dan tangan yang salong lempar-melempar kertas contekan, dan ada yang meraba-raba kolong meja. Dan merupakan suatu kesenangan bagi para murid jikalau guru tiba-tiba menerima panggilan telepon, guru tidak pedulian, dan malah sibuk memainkan handphone, dan guru yang memilih ke luar masuk kelas.

Tapi ada hal yang paling sadis melebihi sadisnya penyiksaan jikalau ulangan tengah berlangsung, saat sudah belajar panjang dikali lebar bagai rumus luas tapi yang dipelajari malah tidak ada yang masuk di dalam soal sama sekali. Soal yang sangat jauh dari contoh soal yang diberikan dengan usaha untuk mengerjakannya yang lebih susah, dan baru mengerjakan beberapa soal guru sudah berkoar-koar minta kertas jawaban segera dikumpulkan. Dan dusaat itulah para murid merasa ingin menggigit kursi meja mereka untuk meluapkan kekesalan mereka.

Kalau yang lain tengah pusing tujuh keliling memikirkan nasib kertas ulangan mereka tadi, para cowok anggota Orion itu malah sedang santai-santainya duduk di kursi mereka sambil bercanda ria tanpa beban.

Yah seperti yang Author udah bilang ke kalian, para anggota Orion itu banyak dari kalangan siswa berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Apa perlu Author jabarin nih apa prestasi-prestasi mereka?

Oke, yang pertama ada Bias Fajar Angkasa selaku ketua dari geng Orion. Dia adalah salah satu siswa berprestasi yang banyak menyumbangkan piala karna berhasil memenangkan banyak olimpiade kimia. Dan dia juga berprestasi dibidang non akademik dengan banyak meraih kejuaraan bela diri yaitu pencak silat dan berhasil memboyong piala emas untuk sekolah.

Diurutan kedua ada Nauval Aidan yang biasa dipanggil Nopal oleh teman-temannya bersama dengan Azizan Bayu Davandra dan Oji praditya yang kerap dipanggil Ajis dan Oji. Mereka bertiga pernah menenangkan kejuaraan cerdas cermat dan berhasil menenangkannya.

Diurutan ketiga ada Septian Rifandi dengan panggilannya yaitu Asep, Fauzan Rizandi yang dipanggil ojan, serta Elnino Shareefa Munggaran yang dipanggil Munggar. Mereka bertiga sering memboyong piala kejuaraan basket, yah begitulah dibandingkan bidang akademik, mereka bertiga lebih unggul di bidang non akademiknya.

Dan diurutan selanjutnya ialah ada Dzulkifli Marasabessy sang raja pantun yang sudah kalian kenal dengan panggilan Mas Dul, serta dua temannya yaitu Firdaus Baja Samudera dengan panggilan uniknya bak wanita yaitu Firda dan Maulana Sakti Sanjaya yang akrab disapa Maul. Mereka bertiga adalah sang jago lapangan. Mereka juga berotak pintar namun kepintarannya masih dibawah Angkasa. Mereka bertiga merupakan pencetak goal terbanyak di pertandingan futsal. Yah sudah tidak dapat terhitung berapa piala yang mereka berikan untuk sekolah sejak dua tahun terakhir, karna setiap mereka dikirimkan ke pertandingan, kemenangan selalu diraihnya.

Nah gimana? Wow banget kan? Author aja udah dibikin ternganga bacanya. Heee😅.

Geng Orion memang unik dari geng-geng yang lainnya. Jika dibandingkan dengan hal-hal yang dilakukan geng lain yang suka bikin masalah dengan geng lain, suka trek-trekkan, pergi ke club, ngerokok dan hal-hal negatif yang umumnya dilakukan oleh geng motor, jawabannya adalah geng Orion tidak seperti itu. Geng Orion malah lebih menjerumus ke hal-hal yang positif seperti pengadaan bazar, bakti sosial, bahkan geng Orion pun memiliki taman belajar untuk para anak-anak jalanan yang tak mampu membayar biaya sekolah. Jika ada yang bertanya siapa yang mengajari anak-anak jalanan tersebut, maka jawabannya ialah para anggota Orion yang pintar seperti Angkasa dan kawan-kawannya.

Yah geng Orion memang seperti itu, mereka mendirikan geng Orion adalah dengan tujuan untuk mengisi masa SMA saja tidak lebih dan tidak kurang. Mereka tidak pernah melakukan hal-hal yang merugikan untuk sekolah dan diri mereka sendiri. Mereka tak pernah ribut atau menantang geng dari sekolah lain, melainkan geng sekolah lain lah yang lebih dulu mengajak mereka ribut. Mereka juga tak pernah datang ke club atau menyentuh minuman yang memabukan, rokok pun jarang mreka sentuh. Sehingga adanya geng Orion itu diizinkan keberaannya oleh kepala sekolah.

Tapi diluar itu semua tak menghapus kenyataan bahwa mereka itu suka bikin ulah, buat onar dengan kenakalan-kenalan mereka, serta mengerjai para guru sehingga sering kali dipanggil ke ruang BK. Alasan yang sering mereka ucapkan saat ditanya para guru ialah, "Para guru harusnya mengucapkan terima kasih ke kita-kita, karna kita telah memberikan pekerjaan kepada guru BK. Jadi guru BK tidak banyak menganggur dan hanya duduk-duduk santai di ruangannya." begitulah kata mereka, dan alasan itulah yang membuat para guru kalah telak dan hanya geleng-geleng kepala.

Geng motor Orion juga terkenal dengan semboyannya yaitu 'Dimana bumi dipijak, disitu kami melangkah' terdengar seperti peribahasa memang, tapi itulah kebenarannya mereka membuat semboyan dengan menambahkan kata-kata dari salah satu peribahasa. Katanya mereka tidak mau pusing-pusing memikirkan semboyan geng mereka, yang penting semboyannya bagus dah lah itu aja kagak usah pusing-pusing mikirnya.

Jumlah anggota dari geng motor Orion berjumlah 150 orang. Selain murid laki-laki, Orion pun beranggotakan murid perempuan, bahkan Maura salah satu primadona SMA Respati dan kawan-kawannya pun ikut bergabung dalam geng motor tersebut.

Tak semua murid SMA Respati menyukai adanya geng Orion, adapun murid lain yang tak menyukai geng tersebut, yaitu Marsya dan kawan-kawan geng mininya. Setiap mereka bertemu atau tak sengaja berpapasan, Marsya dan kawan-kawannya melemparkan tatapan tak suka kepada Angkasa dan kawan-kawannya.

...√...

Bersambung...

Wajib kasih vote, like dan komen ya!

Marsya

...Mereka adalah sang Wacana alias Wanita cantik mempesona....

...________________...

"MARSYAA!!"

Cewek cantik berambut panjang hitam lurus dan sedikit ikal di bagian bawahnya itu menoleh cepat saat ada orang yang memanggilnya. Ia terpaksa menghentikan jari-jemarinya yang tadi swdang menulis rangkuman sejarah. Qinan langsung duduk di depannya bersamaan dengan Karin serta datang pula Fina yang duduk di kursi samping kanannya. Ketiga wajah sahabatnya itu tampak tersenyum berseri-seri.

Mereka adalah anggota geng mini sekolah yang beranggotakan sepuluh orang. Geng itu berisi wacana-wacana sekolah dengan Marsya Nanda Pramuditha yang menjadi ketuanya atau bu boss mereka. Marsya pun merupakan salah satu dari primadona SMA Respati. Kecantikannya pun melebihi Maura. Marsya juga mempunyai teman akrab dari kelas seangkatannya serta dari kelas atas dan juga kelas bawahnya. Marsya dan teman-teman satu gengnya berada di kelas XI IPS'2. Anggota dalam geng tersebut berisikan seluruh cewek-cewek cantik serta berotak pintar di SMA Respati. Kecuali si Maura dan geng-gengnya loh ya! Sebagai contohnya Marsya dia merupakan juara umum SMA Respati dan dia juga kerap kali memenangkan olimpiade fisika dan sering pula ia ikut olimpiade kimia satu tim dengan Angkasa.

Ada pula Laras yang digadang-gadang sebagai cewek tercantik kedua setelah Marsya. Ia juga memiliki jabatan sebagai ketua childers tim basket sekolah.

Dan perlu kalian tahu, Kiran juga merupakan peraih kejuaran taekwondo wanita. Kiran memang tipikal cewek tomboy diantara semua anggota gengnya.

Selanjutnya ada Fani sang pencetak poin terbanyak dalam kompetisi basket wanita dan ada Qinan yang mendapat gelar kejuaran cerdas cermat dan peraih piala di kejuaraan bulu tangkis.

Geng mini mereka bernamakan THEFAGICOUTY alias The Fantastic girl comunity. Mereka adalah sang Wacana SMA alias Wanita cantik mempesona SMA Respati.

"Gue bawa berita baguuus banget guys!" kata Qinan langsung mengotak-atik ponselnya. Sibuk sendiri mengacangi teman-temannya.

"Lo bawa berita apaan emang? Jangan bilang berita si Jaka yang baru keluar dari BK karna abis godain bu Bunga tadi. Ah gue gak mau denger. Gak penting tau!" kata Marsya menaruh pulpen yang ia pegang ke atas meja. Kini keadaan kelasnya hanya ada mereka berlima sedangkan teman kelasnya sedang berburu berebut makanan di kantin sekolah.

"Huh pantes aja si Laras ngga mau ngumpul bareng kita di kelas, ternyata eh ternyata ini alasannya," kata Qinan menyebut salah satu sahabatnya yang biasanya aktif ngumpul-ngumpul di kelas sambil jailin si Fina. Cewek itu kemudian mengulurkan ponselnya ke Marsya yang langsung mengambilnya.

"Apa! Laras sama si Munggar pacaran! Tuh Laras bikin story di Instagramnya lagi suap-suapan makanan di kantin," kata Fina menjelaskan apa yang tengah Marsya lihat di ponsel Qinan.

"Gila tuh anak satu. Katanya gak suka eh diembat juga!" sinis Karin.

"Asik dong! Gue jadi bisa dapet PJ. Kuy nanti kita palakin si Laras!" seru Qinan. "Sekalian si Munggar juga, dia kan orangnya tajir melintir."

"Ya elah kurang kaya apa lo Sya! Udah kaya masih minta palakan jadian orang aja," ucap Fina.

"Hahaha kan lumayan bisa buat nambahin uang jajan, lagian kan kita bisa manfaatin si Munggar. Inget guys dia orangnya kaya luar binasa!" sorak Marsya.

"Astaghfirulloh, kamu itu pinter banget sya!" kata Qinan.

"Berarti lo ngizinin si Laras pacaran sama anggota Arion dong Sya?" tanya Karin.

"Ya iyalah, sebagai teman yang baik hati dan paling pengertian terhadap sahabat gue izinin dong! Lagian musuh gue itu bukan anak Orion tapi si Angkasa dan mak lampir yang namanya Maura!" jelas Marsya.

"Eh tapi bukannya lo suka sama si Munggar Qi?" tanya Fina.

"Aduh Finaa, please deh. Gue bilangin ke lo ya, gue gak pernah suka sama sekali sama si Munggar. Ya kali gue suka sama fakboinya SMA Respati," katanya memutar bola matanya. "Fitnah itu lebih kejam dari gosip tau!"

"Idih malah jadi nyalurnya kesana sih."

"Eh pinter, bukannya fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan ya?" ucap Fina membenarkan.

"Itu kalimat versi gue sendiri, secara gue kan paling pinter berinovasi," kata Qinan tak mau disalahkan.

"Eh ini seriusan kan si Laras sama Munggar?" tanya Marsya melihat foto yang ada di ponsel Qinan dan menatap ketiga sahabatnya lagi.

"Menurut lo itu foto siapa lagi? Ya iyalah bu bos! Tuh mata udah burem yah?"

"Hay teman-temanku semua!" keempatnya menoleh setelah mendengar suara itu. Laras datang dengan senyum yang merekah di bibirnya dengan dua kanting kresek putih di kedua tangannya.

"EH RAS! SEJAK KAPAN LO PACARAN SAMA SI MUNGGAR HAH? LO MAU PACARAN SAMA PLAYBOYNYA RESPATI? AH YANG BENER LO MAU SAMA COWOK KAYAK DIA RAS?!"

Laras hanya tersenyum tipis mendengar suara heboh dari mulut temannya Karin. Ia langsung duduk di sebelah cewek itu.

"Seriusan nih Ras?" tanya Marsya memperlihatkan foto story Instagram Laras.

Laras mengangguk sempurna. "Dua rius!" katanya mantap.

"Tapi kan Ras. Lo tau sendirikan kalo si Munggar itu palyboy suka gonta ganti pacar," kata Qinan.

"Yaa, gue sih pengin coba buka hati buat dia. Dia udah lama nyari-nyari gue. Jadi gak ada salahnya dong gue terima dia tadi pagi?"

"WHAT? Apa yang gue denger barusan? Tadi pagi?!" jerit Qinan tambah histeris.

"Ya Alloh suara lo Qi, udah kayak radio rusak aja!" kata Kiran sambil mengusap kedua telinganya yang menjadi korban teriakan cempreng dari Qinan. Qinan lalu menoleh dan nyengir tak berdosa.

"Ih lo mah gitu Ras! Gitu ya kalo sedih lo mengikutsertakan kita, eh keburu bahagia gak ngajakin kita. Lo kenapa gak kasih tau kita bertiga sih?!" kata Qinan mengguncang-guncangkan badan Laras yang duduk di sampingnya itu.

"Gue sih maunya kasuh suprise gitu," kata Laras. "Habisnya kan malu bilangnya sama kalian, tapi tadi Munggar bilang sama gue, gue harus ngasih tau lo berempat. Lo berempat kan udah jadi temen gue sedari paud."

"Eh kalo gitu gue minta PJ dong! Harus, wajib, ngga boleh ada elakan!" tuntut Qinan.

"Ih Ras! Gue juga dong minta PJnya!" tuntut Fina juga.

"2 in!" sambung Karin.

"Gue juga nih, kan gue udah restuin hubungan lo sama di Munggar Ras. Jadi PJnya buat gue khusus, harus 2 kali lipat loh!" tuntut Marsya ikut-ikutan.

"Apaan sih kalian berempat, PJ melulu," kata Laras.

"Pajak jadian itu wajib ada untuk setiap orang yang baru pacaran Ras! Selain gratis, PJ itu bukti kalo lo sama si Munggar udah resmi berpacaran dan udah dapet restu dari kita berempat juga."

"Lebay banget sih lo Qi. Dasar tomat!" kata Laras.

"Cabe kok teriak tomat."

"Bukannya cabe kok teriak cabe yah?"

"Ah sama aja sama-sama warnanya merah kalo mateng."

"Tenang Qi. Gue udah bawain makanan nih dari kantin. Sebagai permintaan maaf gue karna tadi gak ikut ngumpul bareng kalian."

"Sebagai permintaan maaf atau cuman buat nyogok kita berempat aja nih biar kita nggak marah sama lo?" tanya Fina menyelidik.

"Hahaha ya dua-duanya lah!

"Huuuh!"

"Terus yang nganterin lo balik ke kelas tadi si Munggar Ras?" tanya Marsya.

Laras mengangguk mengiyakan pertanyaan dari Marsya.

"CIE YANG UDAH NGGAK JOMBLO!!"

"Lama-lama bisa ambruk nih atap kelas dengerin teriakan lo yang cemprengnya minta ampun Qi!" kata Kiran.

"Gue berdo'a semoga aja nggak! Lagian kalo atap kelas roboh beneran kan bukan kita berempat yang mesti tanggung jawab, tapi si Qinan yang teriak-teriak tadi!" jawab Marsya membuat Qinan memanyunkan bibirnya.

"Huft gue kapan ya kayak si Laras. Gue pengin banget punya pacar, biar bisa diajak nonton sama jalan-jalan, ngga ngejomblo lagi!" kata Qinan membuat keempat sahabatnya menoleh ke arahnya. Termasuk Marsya yang tau kisah percintaan sahabatnya yang dulu sering dikhianati sehingga cewek itu sedikit trauma akan hubungan pacaran dan tidak mau membuka hati untuk semua cowok.

"Hayo kapan-kapan?" tanya Fina sekenanya.

"Ish ish ish."

"Udah kita makan dulu aja, gue udah lapet nih!"

"Oh iya gue lupa, kuy makan gue juga udah laper," kata Qinan. "Tapi inget ya Ras. PJnya masih gue tagih!"

Laras kemudian mengangkat kresek yang ada diatas meja tempat duduk Marsya. "Lo bakalan kenyang deh sama makanan yang gue bawa."

"Duh gue gak sabar nih!"

"Diem-diem. Kita makan sekarang!" kata Kiran.

Sepuluh menit kemudian mereka makan makanan yang dibawakan oleh Laras. Selang beberapa saat bel masuk pun berbunyi para murid kembali ke kelas mereka masing-masing. Begitupun Marsya dan kawan-kawannya pun kembali ke tempat duduk mereka semula. Dan setelah itu guru mata pelajaran pun masuk setelah 15 menit istirahat berbunyi.

...√...

Bersambung...

Wajib kasih vote, like, dan komen ya!

Konser Dadakan

...Semakin kami dihukum bukannya jera kami akan semakin merajalela....

...______________________...

"Tu wa ga pat!"

"Mainkan!"

"Kala ku pandang kerlip bintang nan jauh disana...teoret teroret..." Marsya mulai mengeluarkan suaranya sesuai dengan lirik lagu yang tengah viral di aplikasi tiktok berjudul 'kopi dangdut'. Dengan menggunakan gagang sapu sebagai mic.

"Sayup ku dengar melodi cinta yang menggemaaa hobah hobah hobahhh.." sambung Karin dengan menggunakan kemoceng sebagai mic.

"Terasa kembali gelora jiwa mudaku, tarik mang..." lanjut Qinan dengan sebatang spidol sebagai micnya.

"Karna tersentuh, alunan lagu, semerdu kopi dangduttt!!!" ucap mereka bertiga berbarengan.

"Hobaaaahhhhh!!"

Sedangkan dua teman lainnya yaitu Fani dan Laras tengah menarik saweran sambil berjoged ria diantara para murid laki-laki yang berjodet mengikuti alunan lagu para biduan abal-abal yaitu Marsya, Kiran, dan juga Qinan.

Marsya, Kiran, dan Qinan. Ketiga gadis itu berdiri sambil berjodet ria diatas meja yang telah di susun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah panggung mini. Mereka bernyanyi dengan semangat yang berkobar-kobar menggunakan alat-alat kebersihan alakadarnya yang telah disulap menjadi sebuah mic.

Kosongnya jam pelajaran menjadi kesempatan empuk bagi Marsya dan kawan-kawan geng mininya untuk mengadakan konser dadakan. Bahkan Marsya telah mengundang anggota gengnya yang berasal dari kelas lain untuk turut menghadiri acara konser dadakan yang mereka berlima buat. Banyak juga para murid-murid lain yang berasal dari kelas bawah maupun kelas atas yang ikut berpartisipasi terutama para murid laki-laki yang sudah ikut-ikutan berjoget ria dibawah panggung dadakan. Sekarang kelas XI IPS'2 terasa penuh sesak diisi para siswa lain yang tengah menyaksikan acara konser dadakan, Ada yang pura-pura menyawer dan ada pula yang menggunakan uang asli bergambarkan imam bonjol ataupun kapitan pattimura. Ada juga yang berperan sebagai penonton yang berjoget ria dibawah dan ada juga yang bertugas sebagai anggota keamanan bagi tiga biduan dadakan dari dorongan dan desakan dari para murid-murid yang tengah berjoget ria. Pada bagian keamanan ini didominasi oleh anggota Orion yang berada di kelas X IPS'2 yang juga turut ikut serta berjoget di bagian atas panggung bersama tiga biduan abal- abal tersebut.

Suara hentakan demi hentakan dari meja dan kursi yang dipukul membentuk irama sebagai pengiring dan penambah kebisingan kelas XI IPS'2 tersebut, disusul juga dengan sorakan dan siulan yang saling sahut-menyahut menjadikan suasana kelas yang harusnya tenang, damai, dan sejahtera berubah menjadi kacau balau seperti pasar yang tak terawat dan terkesan amburadul.

"Semakin hangat bagai ciuman yang pertama..." Kiran bergoyang ala-ala biduan dangdut profesional sembari menerima saweran yang diberikan oleh Raju.

"Detak jantungku..." nyanyian Marsya terhenti ketika Bu Bunga sang guru killer berteriak.

"Astaghfirulohaladzim, kalian semua BERHENTII!!!"

Seorang guru perempuan berkerudung maroon dengan postur tubuh gempalnya tengah menatap tajam ke arah kumpulan para siswa bobrok. Seketika semua murid langsung berhenti dan kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Duduk dengan kedua tangan bersedekap di atas meja bak seorang murid teladan. Mereka meninggalkan 3 biduan abal-abal dan 2 orang penarik saweran yang masih mematung di atas panggung dadakan yang mereka buat. Menatap bu Bunga dengan cengiran tanpa dosa mereka.

Mereka tengah bertatapan dengan guru paling killer di SMA Respati. Guru yang dikenal galak, cerewet, dan paling tidak disukai kehadirannya di kelas.

"Eh ibu, ada perlu apa ibu guru yang terhormat datang kemari?" sapa Marsya dengan tingkat kesopanannya yang dibawah kerak bumi seraya melambaikan tangan, sok asik.

"Aduh hamba jadi tersandung eh tersanjung maksudnya, karena bu Bunga sudah berkenan mampir ke kediaman kelas kami yang tak seberapa ini," Qinan, gadis itu mengedarkan pandangan matanya menyusuri seisi ruangan lalu kembali menatap ke arah guru itu.

Bu Bunga menggeleng-gelengkan kepalanya sembari berkacak pinggang menatap tajam kelima gadis yang selalu menjadi biang kerok dari semua kerusuhan yang terjadi di SMA Respati sekaligus sebagai penyumbang piala kejuaraan yang membanggakan untuk sekolah ini. Terutama Marsya yang digadang-gadang menjadi ketua komplotan tersebut. Setiap ada kerusuhan, selalu saja mereka berlima yang menjadi akar masalahnya setelah anggota anak Orion pastinya.

"Ih ibu kok memandang daku sepeti itu sih? Entar kalo baper gimana? Ibu mau tanggung jawab nyariin saya pacar?" tanya Marsya dengan tanpa bebannya.

"Diam kamu Marsya!" bentak bu Bunga marah. "Turun kalian!" suruhnya.

Ketiga gadis itu menurut patuh kemudian mereka turun dari panggung dengan hati-hati lalu berdiri menyejajari kedua tamannya yaitu Fani dan Laras.

Bu Bunga sudah sangat geram kepada keliama murid bobrok dihadapannya kini. Ia sudah tak tau lagi harus bersikap seperti apa menghadapi tingkah murid bengalnya itu. Sudah sering kali dihukum namun tak kunjung memberikan efek jera kepada mereka. Bahkan bukannya jera mala semakin merajalela.

Bahkan Marsya pernah berkata bahwa, semakin kami dihukum bukannya jera kami akan semakin merajalela.

Bahkan guru-guru yang lain termasuk pak kepala sekolah pun sudah angkat tangan. Mereka sudah tak mau lagi mengurusinya, mau di DO tapi mereka banyak menyumbang piala kejuaraan. Jadi lebih baik membiarkannya berbuat sesuka hati mereka, diberikan hukuman pun juga percuma. Gak ngefek istilah kerennya.

Bu Bunga menghembuskan napas untuk meredam emosinya yang sudah naik ke ubun-ubun. "Kalian sekarang harus membereskan kelas ini sekarang juga, saya mau sebelum saya kembali ke kelas, kelas ini harus sudah bersih dan rapi!" ucapnya lalu beranjak melangkah keluar dari kelas.

"Baik bu," ucap kelimanya kompak tanpa aba-aba.

"Dan untuk kalian, kerjakan tugas Bahasa Indonesia halaman 124. Bu Dina tidak bisa hadir dan tugas wajib untuk dikumpulkan besok!"

"Baik bu.." jawab mereka serempak seraya membuka buku paket dan mulai mengerjakan tugas tanpa adanya protes sedikit pun.

Tatapan bu Bunga kembali terarah kepada kelima siswa yang tengah merapikan meja dan kursi-kursi. Ia menatapnya dengan bergiliran. Dengan tatapan horornya tak membuat kelima gadis itu takut sedikit pun.

Bu Bunga keluar sembari menggeleng-gelengkan kepalanya berulang-ulang. ia heran mengapa murid berprestasi dan berbakat bisa menjadi murid pembuat onar di sekolah. Bahkan mereka sudah tercantum dalam daftar murid-murid bengal yang tak tahu aturan sama sekali.

********

Ada beberapa hal yang membuat siswa mengantuk dikelas, yang pertama semalam mereka begadang, kedua suara guru yang mengajar kelewat lembut sehingga mirip nyanyian atau dongeng pengantar tidur, dan yang terakhir karena pelajaran yang tidak disukai berlangsung sangat membosankan.

Dan itulah yang tengah dialami Marsya dan kawan-kawannya saat ini. Rasanya ia ingin menempatkan tubuhnya di kasur UKS sekolah, matanya seakan tak kuat untuk dibiarkan terbuka. Dan ini semua karna ulah cewek yang duduk disampingnya, gara-gara Qinan ia harus rela jam tidurnya diambil semalam hanya untuk mendengarkan curhatan tak penting dari Qinan.

Angin sepoi berhembus masuk lewat ventilasi dan jendela yang berada di sampingnya cukup membuat Marsya tergiur untuk tertidur dengan lelapnya waktu itu juga. Ekor matanya yang tajam tak sengaja melirik ke arah belakang, ada seseorang yang tengah tertidur pulas disana dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya. Marsya memandang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya takjub. Tidur di jam pelajaran bu Bunga? Nyali cewek itu oke juga.

Dengan jahilnya Marsya mendorong bangkunya hingga mengenai meja Karin. Sontak hal itu membuat sang pemilik meja kaget dan terbangun dari tidur pulasnya. "Maaf bu, maafin saya, saya nggak ada niatan tidur di kelas bu," perkataan Kiran pun spontan membuat seisi kelas hening di buatnya. Bu Bunga yang tengah menulis berbagai rumus aljabar di papan tulis pun berbalik, menatapnya marah.

"Ooh jadi sedari tadi saya menjelaskan pelajaran kamu malah enak-enakan tidur di kelas Kiran?" telihat Kiran meneguk salivanya dengan susah payah. Marsya tekekeh begitupun dengan Laras, Fani, dan Qinan. Mereka beempat mendapat delikan mata tajam dari cewek berambut sebahu yang dikenal tomboy itu. Mata cewek itu serasa ingin menyayat keempatnya dan mengatakan 'temen sialan lo pada!'

"Anu bu, gimana yah?"

"Gimana-gimana apanya? Sekarang kamu keluar dan ajak Marsya kawan kamu juga!" perintah bu Bunga sambil menatap tajam ke arah Kiran dan Marsya secara bergantian.

Yang tadinya Kiran merasa jengkel, kini cewek berkepribadian cowok itu tersenyum penuh kemenangan. "Kamu pasti sama sekali nggak dengerin apa yang ibu jelasin barusan kan Marsya? Kiran juga, kamu dari tadi nyengir terus, seakan-akan saya itu lagi ngelawak bukannya ngajar!"

"Namanya juga lagi jatuh cinta bu, pastinya lagi berbunga-bunga gitu. Jadi maklumin aja bu!" ucap Fani.

"Fani! Lo apa-apaan sih." Kiran tak terima lalu ia bangun dari duduknya dan menjambak rambut Fina. Sedangkan Laras dan Qinan membantu membela Fina dengan menjambak balik rambut Kiran. Dan pertengkaran pun akhirnya terjadi, keempat cewek itu saling menjambak.

"Aduh kenapa kalian jadi berantem, keluar sana, jangan ganggu kelas saya!" sungguh bu Bunga merasa sangat kesusahan menghadapi kelima murid bengal itu, anak-anak yang lain pun tak ada yang berniat melerai, lebih memilih dalam mode diam seraya memilih jagoan mereka masing-masing.

"KIRAN, MARSYA, FANI, LARAS, DAN KAMU JUGA QINAN, KELUAR!"

Cewek-cewek yang saling adu jambak tadi akhirnya akhirnya mulai melepaskan jambakannya satu sama lain. Kemudian memilih berjalan keluar mengikuti Marsya. Dan sepersekian detik berikutnya setelah keluar dari kelas, tawa keras mereka terdengar menggelegar dimana-mana. Cara seperti itu mampu membuat mereka keluar dari kelas. Sekarang mereka tengah berjalan melewati koridor sekolah menuju UKS untuk menyambung kegiatan tidur pulas mereka yang sempat tertunda.

...√...

Bersambung...

Wajib vote, like, dan komen ya!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!