Devan POV:
Nama ku Devan Alexander, umurku 25 tahun lulusan S-2 di Harvard University (Amerika Serikat) dulu aku tinggal di sana untuk menemani kakek yang sudah sangat tua dan nenek juga sudah meninggal jadi aku yang harus menjaga kakek padahal aku mempunyai kakak perempuan tapi dia tidak peduli dengan kakek dan kakak laki-laki ku juga tinggal di Korea Selatan karena memang ibu kandungnya orang Korea asli.
mama ku orang Indonesia asli yang merupakan seorang perebut suami orang jujur aku juga tidak suka dengan perbuatan mama aku dimasa lalu, ibu kedua kakak adalah orang Korea Selatan jadi mereka keturunan Korea Indonesia sedangkan aku 100 % keturunan Indonesia, papa keturunan Indonesia Amerika kakek aku orang Amerika dan nenek Indonesia makanya aku kuliah di Amerika.
ibu kandung kedua kakak ku sudah meninggal sejak mereka kecil dan menikah dengan mama ku tapi kakek juga pernah bilang kalau mama dan papa aku sudah dekat sebelum papa menikah dengan ibu kandung kakak ku jadi kakak beranggapan kalau mama sudah merebut papa dari ibu mereka tapi aku juga tidak tau cerita aslinya yang aku tahu hanya itu, kakak laki-laki ku membenci ku sedangkan kakak perempuan ku juga tidak peduli dengan ku.
aku di warisi perusahaan besar dan berbagai macam bisnis lainnya karena di antara kakak - kakak ku tidak mau mewarisi perusahaan, kakak perempuan mempunyai butik sendiri dan kakak laki-laki ku mempunyai perusahaan di Korea Selatan.
aku pindah dari rumah papa dan mama karena aku tidak ingin di anggap anak manja padahal aku sangat kecewa dengan mama.
banyak sekali orang yang bilang kalau aku g*y karena aku tidak memiliki pacar atau pun tunangan sejak aku tinggal di Indonesia namun mereka tidak tau kalau aku pernah memiliki pacar di Amerika.
aku baru satu tahun tinggal di Indonesia setelah menyelesaikan study aku di Amerika, satu bulan aku tinggal bersama kakak perempuan ku dan kedua orang tua ku seiring berjalannya waktu aku mau tinggal sendiri karena banyak sekali orang yang bilang aku terlalu manja dengan kedua orang tua ku dan kakak laki-laki ku sangat mandiri karena bisa tinggal di Korea sendiri sedangkan aku tinggal bersama kedua orang tua ku.
aku tinggal sendiri namun kembali lagi ada rumor yang mengatakan aku g*y atau tidak menyukai wanita, alasan ku tidak menyukai perempuan dekat dengan ku karena pacar aku dulu meninggal karena kecelakaan sejak saat itu aku tidak mau dekat lagi dengan wanita.
Sekretaris ku juga laki-laki itu membuat rumor semakin menyebar kalau aku g*y, anggota keluarga ku tidak terima dengan rumor itu mereka berniat menjodohkan aku dengan Dania anak rekan bisnis kami dari dulu, mereka menciptakan sabun kecantikan dan kami menciptakan lotion pemutih yang membuat perusahaan semakin dekat.
sebenarnya beberapa bulan yang lalu aku mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor darah saat itu tidak ada yang bisa mendonorkan darahnya untukku karena golongan darah aku AB- golongan darah itu langka.
tapi untungnya ada seorang wanita yang mendonorkan aku darah namun aku tidak sempat melihat wajahnya, aku melihat dia pada saat dia berjalan melewati ruangan ku kata mama dia adalah pendonor darah untukku.
saat kami memanggilnya dia tidak mendengar sejak saat itu aku mulai mencintai wanita itu namun sampai saat ini kami belum pernah bertemu lagi untuk sekarang aku masih menunggu kedatangan sang pendonor darah itu.
Dania POV:
nama ku Dania Anastasia umur ku 24 tahun lulusan S-2 di kampus Seoul National University (Korea Selatan) aku sengaja kuliah disana karena selain itu adalah negara kesukaan aku disana juga aku memiliki pacar, kami pertama ketemu pada saat dia sedang berkunjung ke Indonesia dan aku masih SMA sedangkan dia sudah berkuliah.
namanya Lee Dong Wook (nama karangan ya 😂) sekarang umurnya 27 tahun, saat kami bertemu Dong Wook berumur 20 tahun.
pada saat kami bertemu Dong Wook sedang mengunjungi temannya di sebuah kafe yang kebetulan aku dan teman - teman aku makan siang, aku sering kali menyuri pandangan ke arahnya dan dia notif kalo aku sedang melihat Dong Wook sejak tadi.
Dong Wook mendekati ku sambil mengulurkan tangannya dia memperkenalkan diri dalam bahasa Korea tapi untungnya aku mengerti bahasanya walaupun tidak lancar aku juga memperkenalkan diri.
seiring berjalannya waktu kami bertemu lagi Dong Wook memberikan aku bunga dan ingin menjadikan aku pacarnya.
so, aku terima dong karena aku juga mencintainya sejak pertama kami bertemu di kafe setelah nya dia berpamitan ingin kembali ke negara asalnya yaitu korea.
saat itu aku sangat sedih mendengar dia akan kembali ke negaranya apalagi dia baru saja jadian denganku karena masa liburnya sudah habis jadi terpaksa aku mengiyakan dia pergi.
sambil tersenyum Dong Wook mengatakan kalau hatinya hanya untukku, sebelum Dong Wook pergi aku mengenalkannya ke kedua orang tua ku.
hingga akhirnya aku lulus sekolah dan memutuskan untuk berkuliah di Korea Selatan kedua orang tua ku juga mengizinkan nya.
sejak saat itu aku berkuliah di kampus Seoul National University pada saat Dong Wook berumur 25 tahun Dong Wook memutuskan untuk segera Wamil (Wajib Militer ) jujur saat itu aku gak rela Dong Wook Wamil namun keputusannya juga sudah bulat kedua orang tua nya juga mengizinkan jadi apa hak aku melarangnya? aku gak punya hak
wajib militer 21 bulan sampai 26 bulan setelah Dong Wook selesai menjalani tugasnya sebagai warga negara Korea rencananya kami ingin menikah namun Dong Wook menikah dengan wanita lain.
anggota keluarga nya Atheis (tidak punya agama dan tidak percaya Tuhan) sedangkan Dong Wook menjadi Agnostik (Tidak punya agama tapi percaya akan Tuhan) semenjak mengenalku.
kami berpisah karena terlalu banyak perbedaan di antara kami diantaranya agama, aku beragama Islam sedangkan Dong Wook tidak mempunyai agama.
anggota keluarga nya juga tidak mau Dong Wook menikah dengan orang yang salah jadi anggota keluarga Dong Wook menjodohkan Dong Wook dengan wanita asal Korea juga.
kebetulan saat itu aku sudah lulus S-2 jadi tidak ada gunanya lagi aku berada di Korea Selatan, aku langsung pulang ke negara ku sendiri yaitu Indonesia agar aku bisa move on dan juga aku harus memimpin perusahaan karena aku anak pertama dan adik aku juga perempuan yang bercita-cita menjadi penyanyi terkenal nama adik aku Glasia Anastasia.
ohh ya, aku juga sangat menyukai bela diri dan aku sering mengikuti MMA.
Glasia POV:
nama ku Glasia Anastasia umurku 19 tahun , aku mempunyai kakak yang sangat menyebalkan setiap hari kak Diana selalu melarangku bepergian dengan seorang pria karena kak Diana sudah di sakiti kekasihnya yang berasal dari Korea.
SAMPAI SINI DULU 😄
JANGAN LUPA LIKE KOMEN DAN VOTE YA😄
TERIMAKASIH 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
AUTHOR POV:
Pagi pukul 09.00 Devan sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi karena Devan terlambat ke kantor, padahal hari ini ada meeting penting jam 08.00 ini pertama kalinya Devan telat ke kantor biasanya Devan selalu datang tepat waktu, bahkan datang lebih awal dari para karyawan nya.
Devan tidak melihat kalau ada seorang tukang bakso yang menyebrang sambil mendorong gerobaknya dengan cepat Devan membanting stir nya ke arah pembatas jalan, kaca depan mobil Devan pecah dan mengenai kepala Devan darah mengalir dari kening Devan, namun tidak ada satu pun orang yang berani mendekati Devan karena mereka semua mengira kalau Devan sudah tiada dan takut di salahkan polisi atas kejadian yang menimpa Devan.
Tapi ada seorang wanita muda menghampiri Devan lalu menyuruh supir nya untuk menggendong Devan. Devan di bawa ke dalam mobil dan akan di bawa ke rumah sakit.
Wanita yang menolong Devan adalah Dania Anastasia yang belum menyelesaikan studinya di Korea, Dania hanya berlibur di Indonesia karena sangat merindukan keluarga nya makanya Dania mengambil cuti kampus walaupun hanya satu minggu saja.
Suster juga sudah menelepon orang tua Devan dan mereka berdua sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, sedangkan Dania masih berada di rumah sakit untuk menunggu kedua orang tua Devan datang setelah kedua orang tua Devan datang Dania bersembunyi di dekat toilet.
"dokter bagaimana keadaan anak saya? " tanya Alexander (papa Devan)
"pasien membutuhkan donor darah tapi di rumah sakit ini sudah tidak ada stok darah seperti pasien" balas dokter
Dania mendengar golongan darah Devan tadi dan kebetulan golongan darah Dania sama persis seperti golongan darah Devan, Dania menghampiri dokter yang menangani Devan tadi lalu mengajukan diri untuk mendonorkan darahnya untuk Devan.
"permisi dokter" kata Dania yang membuat dokter yang menangani Devan menghentikan langkah nya dan menoleh ke belakang
"saya tadi mendengar kalau orang yang saya bawa kesini membutuhkan donor darah dan kebetulan golongan darah saya sama seperti orang itu" lanjut Dania
"kalau begitu ikut saya " ajak dokter
Dania menjalankan proses donor darah.
"saya minta tolong supaya identitas saya di rahasiakan " kata Dania, dan dokter mengangguk kan kepala nya
"tapi kenapa? seharusnya anda jujur " tanya dokter namun Dania menggelengkan kepalanya.
"baiklah kalau begitu " balas dokter
Proses donor darah telah selesai. Keluarga Devan melihat Dania yang sedang berjalan melewati kamar rawat Devan, namun mereka hanya dari samping dan wajah Dania tidak terlalu jelas, dokter juga mengatakan kalau perempuan yang berjalan melewati ruang rawat Devan barusan adalah orang yang sudah membawa Devan ke rumah sakit dan mendonorkan darah nya untuk Devan.
"hei" panggil Devan namun Dania berpura-pura tidak mendengar apa pun karena memang tidak ingin Identitas nya terbongkar.
"maaf karena kalau saya berbuat baik saya tidak ingin ada yang mengetahui nya, karena saya tidak membutuhkan imbalan ataupun ucapan terima kasih dari siapa pun anggap saja saya hanya bersedekah untuk bekal di akhirat nanti " gumam Dania sambil berjalan di koridor rumah sakit.
golongan Natasya dan Satya sama seperti ibu mereka makanya tidak ada yang bisa mendonorkan darah untuk Devan, papa nya memang bisa namun karena sudah tua dan memiliki penyakit yang serius sehingga papa Devan tidak bisa mendonorkan darahnya tapi untungnya ada Dania, dan mungkin mereka sudah di takdirkan untuk bersama.
"aku berjanji akan mencari mu sampai kapan pun karena ada yang ketinggalan di dalam dirimu yaitu hati ku, aku tidak memperdulikan kamu berasal dari keluarga apa pun itu yang jelas aku sudah mencintai mu tanpa melihat wajahmu secara jelas" gumam Devan
Natasya bersikap bodo amat dengan Devan, kalau saja Natasya tidak di paksa untuk ikut ke rumah sakit pasti Natasya sekarang hanya berada di rumah atau berjalan - jalan dengan pacarnya, sejak tadi Natasya hanya menatap ke layar ponsel nya dan tidak menghiraukan obrolan antara Devan dan kedua orang tua nya.
Nanti sore Devan sudah boleh pulang karena memang kondisi nya juga semakin membaik setelah menerima donor darah dari Dania. Ada seseorang yang menatap sinis ke arah Devan yang sudah membaik, orang itu tersenyum setelah mendapat kan ide baru untuk mencelakai Devan.
"kenapa kamu tidak mati saja tadi, baiklah kamu ingin bermain - main dengan ku lihat saja nanti " gumam wanita yang menatap Devan sejak tadi
Devan merasa kalau ada seseorang yang memperhatikan dirinya lalu melihat ke sekeliling rumah sakit, pada saat Devan menoleh ke arah wanita yang menatapnya tadi wanita itu sudah pergi dari rumah sakit.
sore harinya Devan sudah boleh pulang dari rumah sakit dan terus memikirkan Dania atau orang yang sudah mendonorkan darahnya dan menolong Devan, walaupun Devan tidak melihatnya dengan jelas tapi Devan yakin kalau perempuan yang sudah menolongnya dengan ikhlas tadi adalah perempuan yang sangat baik hati dan cantik.
seminggu telah berlalu sekarang Dania sudah berada di Seoul karena masa cuti kampusnya sudah berakhir, apalagi sebentar lagi Dania akan lulus dari kampus tersebut jadi terpaksa Dania harus kembali ke sana, padahal Dania masih sangat merindukan adik dan ibunya. Walaupun setiap kali Dania bertemu dengan adiknya, mereka selalu berkelahi tapi Dania sangat - sangat menyayangi adik nya.
pagi hari Dania sudah berada di kampus karena ada kelas pagi hari ini, Dania melihat pacarnya sedang di gandeng seorang wanita yang menjadi idola kampus.
Dania hanya diam melihat pacarnya dengan wanita lain, tiba - tiba ada satu teman Dania yang merupakan orang Indonesia juga bernama Miselia lalu mengelus pundak Dania yang sedang menatap pacarnya dengan air mata yang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"Dania, sudah satu minggu ini Na Seol (nama karangan ya😂) bersama Dong Wook" kata Miselia
Dania menghapus air matanya lalu menatap Miselia.
"satu minggu? mereka berdua punya hubungan apa? " tanya Dania
"aku juga gak tau, yang aku tahu cuma mereka berdua selalu berangkat bersama dan selalu bergandengan tangan seperti itu " balas Miselia sambil menatap Dania sendu, seakan Miselia juga merasakan apa yang di rasakan Dania.
"di kampus ini banyak sekali laki-laki yang mau sama Na Seol tapi kenapa dia malah merebut Dong Wook dari ku, sungguh tidak di sangka seorang idola kampus merebut pacar orang padahal jelas - jelas di kampus ini banyak sekali laki - laki yang suka dengannya" kata Dania
"tapi coba kamu lihat Dong Wook, terlihat sekali kalau dia terpaksa melakukan itu " kata Miselia
Na Seol yang menyadari kalau ada Dania yang menatap mereka berdua sejak tadi semakin ingin memanas - manaskan Dania.
dalam bahasa Korea
"sayang, apa kau mencintai ku? " tanya Na Seol sambil bersenyum sinis dan melotot agar Dong Wook menurut
"tentu saja sayang" balas Dong Wook sambil tersenyum paksa
mendengar kata - kata Dong Wook tadi, Dania semakin deras meneteskan air matanya. Na Seol sengaja memeluk Dong Wook sambil tersenyum ke arah Dania yang sedang menangis.
Dania sudah tidak tahan lagi melihat pemandangan yang sangat tidak bagus baginya, Dania berlari berlawanan arah dengan Na Seol agar tidak ketahuan kalau Dania sedang menangis dan Dong Wook tidak menyadari keberadaan Dania.
Na Seol menyunggingkan senyumannya.
"Dania itu balasan karena kamu sudah berani merebut Dong Wook dari aku" kata Na Seol dalam hati
ternyata selamat ini Na Seol sudah menyukai Dong Wook sejak lama namun Na Seol menyembunyikan perasaannya dari Dong Wook, walaupun harus sakit hati melihat Dong Wook dekat dengan Dania tapi berkat kekuasaan ayahnya dan kedekatan keluarga Dong Wook dengan keluarga Na Seol sangat lah dekat sehingga hal itu memudahkan Na Seol mendekati Dong Wook.
"berhenti lah bersikap dingin dengan ku atau aku akan melaporkan kamu ke mama kamu" ancam Na Seol
"kamu ini bisa gak, gak usah bawa - bawa mama terus! aku pusing" bentak Dong Wook yang membuat mata Na Seol berkaca - kaca
"Dong Wook-aa kamu kenapa? kamu jahat" balas Na Seol
"dari dulu aku hanya mengganggap kamu sebagai saudara aku sendiri tapi kenapa kamu malah memaksa kedua orang tua ku agar aku mau menikah dengan mu? kamu kan tau sendiri kalau aku sudah punya Dania, harusnya aku yang tanya, kamu kenapa? Kamu jangan egois " kata Dong Wook yang membuat Na Seol meneteskan air mata nya.
Miselia mendengar semua kata - kata Dong Wook tadi dan terkejut dengan apa yang di dengar nya tadi. Na Seol terkenal sebagai wanita anggun dan baik hati tapi seminggu ini Na Seol menjadi seorang yang sangat pemaksa.
"Dong Wook, Dania tadi melihat kalian" kata Miselia
"apa? di mana dia sekarang? " tanya Dong Wook
"dia sudah pergi" balas Miselia lalu pergi mengejar Dania yang sudah sejak tadi berlari ke arah toilet.
Di depan toilet Miselia mendengar isakan tangis Dania yang membuat Miselia tidak berani masuk ke dalam karena pada saat Dania emosi Miselia tidak bisa melawan Dania yang sangat jago dalam hal beladiri.
"aaaa... jahat kamu Dong Wook, jauh - jauh aku pindah kuliah di sini dan kamu malah selingkuh dari aku " teriak Dania sambil memukuli dinding toilet
"aku harus bilang atau gak ya! tapi Dania juga harus tau kalau Dong Wook terpaksa melakukan itu" kata Miselia dalam hati
belum sempat Miselia membuka pintu toilet, Na Seol sudah menarik tangan nya secara paksa lalu menarik Miselia menjauh dari toilet
"apa apaan sih! " kata Miselia
"kalo kamu berani bilang semua nya ke Dania, aku pastikan keluarga kamu akan menderita dalam hal apa pun itu! kamu lupa kalau ayah kamu kerja di perusahaan keluarga aku" kata Na Seol
Na Seol adalah anak salah satu orang terkaya di Korea yang membuat Na Seol bisa semen - mena dengan orang lain apalagi ayahnya selalu mendukung perbuatan anaknya, baik itu salah atau pun benar yang membuat Na Seol semakin berbuat sesuka hati.
"ada apa ini?" tanya Dania yang baru saja keluar dari toilet karena mendengar keributan.
"Dania aku perlu ngomong sesuatu sama kamu tentang Dong Wook" kata Miselia sambil sesekali menatap Na Seol yang melotot kearahnya
"ada apa?" tanya Dania
"sebenarnya Dong Wook.....
**Bersambung.....
hehe author minta dukungan nya nih😅
like dan vote ya
oh iya author juga minta bantuannya kalau ada kesalahan dalam penulisan author tolong komentar ya biar author bisa memperbaiki nya lagi
Terima kasih banyak semuanya😊**
"ada apa? " tanya Dania
"sebenarnya Dong Wook... " belum sempat Miselia menyelesaikan ucapannya tiba - tiba bel berbunyi yang menandakan kelas akan di mulai sebentar lagi, Dania lupa akan semua tugas yang di berikan dosen selama seminggu penuh. Dania langsung berlari ke dalam kelas tanpa mendengar cerita Miselia
"sudah aku bilang jangan macam - macam atau keluarga kamu akan menanggung akibat nya" kata Na Seol sambil tersenyum lalu pergi
Miselia menatap kesal Na Seol yang selalu menyalahgunakan kekuasaan keluarga nya untuk kepentingan sendiri, jika saja keluarga Miselia tidak bekerja di perusahaan milik keluarga Na Seol pasti sudah sejak tadi Miselia menjambak rambut Na Seol tanpa berfikir panjang, tapi Miselia memikirkan kondisi keluarga nya jika dia berani melawan Na Seol, pasti Na Seol akan memecat papa dan mama Miselia
"aduh... aku lupa kalau aku juga ada kelas pagi ini, Dania tunggu" teriak Miselia yang satu kelas dengan Dania sedangkan Na Seol dan Dong Wook berada di kelas lain
Dania menoleh sebentar ke arah Miselia lalu pergi meninggalkan Miselia, sebelum masuk ke dalam kelas Dania merapikan penampilan dan make up nya lalu mendorong pintu kelas.
Dania menjadi pusat perhatian di kelas karena terlambat walau hanya lima menit tapi tetap saja terlambat.
"Dania, keliling lapangan 2 putaran sekarang" bentak dosen Dania dan tiba - tiba Miselia menyusul dari belakang.
Dosen melihat jam di tangannya lalu menggeleng kan kepala yang membuat Miselia menghela nafas kasar, Miselia tau kalau dia akan mendapatkan hukuman sama seperti Dania yang terlambat lima menit.
"kamu terlambat 6 menit, ikut Dania keliling lapangan 2 putaran tidak ada penolakan di kampus ini peraturan sangat di terapkan" kata Dosen
"sudah gue duga kalau bakalan kayak gini, huh jadi dosen ngeselin amat sih untung ganteng" kata Miselia pelan dan menggunakan bahasa Indonesia, namun dosen masih bisa mendengar nya dan mengerti apa yang baru Miselia katakan
"kamu pikir saya tidak mendengar semuanya, saya orang Indonesia jadi saya mengerti semua yang kamu katakan tadi" balas dosen yang membuat Miselia terkejut karena wajah dosen yang mengajar di kelas nya seperti orang Korea asli
"ma-maaf pak" kata Miselia
"orang Indonesia? serius pak? " tanya Dania
"kamu gak tau nama saya! oke saya ingatkan kalau nama saya adalah Satya Alexander, nama saya seperti orang Indonesia kan? " balas Satya yang merupakan dosen di kampus Dania
"enggak pak, nama bapak kayak orang Amerika muka bapak juga kayak orang Korea jadi gak salah kalau saya mengira bapak bukan orang Indonesia" sahut Miselia yang membuat Satya menatapnya tajam
"kakek saya orang Amerika, ibu saya orang Korea dan ayah saya orang Indonesia puas kalian! karena kalian terlalu banyak tanya sekarang lari keliling lapangan 4 kali putaran " bentak Satya
"aduh pak, lapangan ini luas loh bapak kan sama - sama orang Indonesia, jadi toleransi dikit lah pak" kata Miselia dengan muka memelas
"tidak ada toleransi untuk kamu, Dania mana tugas yang saya kasih? " tanya Satya
"saya lupa kalau ada tugas pak" balas Dania sambil menundukkan kepalanya
"keliling lapangan sepuluh putaran lalu hormat menghadap bendera" kata Satya
Dania hanya bisa mengangguk lalu berlari keliling lapangan, sedangkan Miselia masih menganga di tempatnya tadi karena tidak percaya kalau Dania disuruh lari keliling lapangan 10 putaran karena jelas - jelas lapangan di kampus itu sangat lah luas, Dosen Satya melihat Miselia dengan tatapan kebingungan karena Miselia menganga sejak tadi.
"Misel, apa perlu saya tambah hukuman kamu" kata Dosen Satya yang membuat Miselia menatapnya lalu langsung berlari keliling lapangan
satu kali putaran sudah selesai dan Miselia sudah merasa kelelahan sedangkan Dania yang memang sudah terbiasa olahraga belum merasa lelah sedikit pun. Dong Wook yang kebetulan lewat dan melihat Dania yang sedang berlari keliling lapangan. Dong Wook tersenyum saat melihat Dania tertawa bersama Miselia, untuk sekarang hanya Miselia yang bisa menghibur Dania.
"huh, cape Sel? baru aja satu putaran dah cape hahahah" ejek Dania sambil terus berlari
Dania melihat Dong Wook yang sedang memperhatikan nya dari depan kelas nya namu Dania tidak memperdulikannya lagi.
"Dong Wook kembali ke kelas kamu" kata dosen Satya
"baik Pak" balas Dong Wook lalu masuk ke dalam kelasnya
"Dania sudah berapa putaran dan Misel berapa?" tanya dosen Satya
"saya baru satu pak, Dania sudah dua" balas Miselia
"lanjut kan lari kamu, baru satu putaran aja sudah capek belum 4 putaran nanti, lihat Dania belum kelihatan cape sama sekali. lah kamu, cih" ejek Dosen Satya sambil menggelengkan kepalanya
"saya kan perempuan normal pak " balas Miselia yang membuat Dania berhenti lari lalu menatap Misel tajam
"hmm maksud kamu aku gak normal gitu? " tanya Dania
"ya bukan gitu juga, kamu kan ada tomboy - tomboy nya gitu" balas Miselia lalu melanjutkan larinya
Dania sudah menyelesaikan sepuluh putaran sedangkan Miselia belum selesai juga dengan 4 putaran yang di perintah kan dosen Satya tadi, Miselia baru menyelesaikan 3 putaran, selesai berlari keliling lapangan Dania hormat menghadap bendera dan Dania mendapatkan hukuman tambahan yaitu membersihkan satu kampus hari ini, jadi semua petugas kebersihan akan libur karena ada Dania yang akan membersihkan kampus sebagai hukuman tidak mengerjakan tugas selama satu minggu.
"Misel saya dari tadi menunggu kamu masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran saya tapi kenapa kamu malah santai begini" kata Dosen Satya
"aduh pak, saya baru aja selesai 3 putaran makanya bapak itu jangan jadi es campur" balas Miselia
"es campur? maksud kamu apa? " tanya Dosen Satya
"nih ya pak, tadi bapak bilang kalau ibu bapak orang Korea, ayah Indonesia dan kakek Amerika berarti sudah jadi es campur dong! di campur - campur gitu" balas Miselia
"hmm lucu ya! sekarang kamu keliling lapangan 6 putaran, gak ada penolakan" bentak Dosen Satya
"yah bapak kok kayak gitu, saya kan cuman bercanda tadi, jangan ya pak! kaki saya sudah mau patah nih" kata Miselia
"ya udah lah Sel, lari aja dari pada di tambah lagi" kata Dania yang masih menghadap ke arah bendera
"Dania tugas kamu sekarang bersihkan satu kampus dan semua ruangan oke" kata Dosen Satya
"baik Pak" balas Dania
"kalo saya gimana pak?" tanya Miselia
"kamu? keliling lapangan 3 putaran lagi" balas dosen Satya lalu kembali ke dalam kelas
Miselia memasang wajah cemberut ke arah Dosen Satya lalu melanjutkan lari keliling lapangan nya sedangkan Dania membersihkan satu kampus sendiri tanpa ada yang membantu, padahal kampus tersebut sangat lah besar namun Dania tidak pernah mengeluh sedikit pun.
tepat saatnya makan siang Dania masih membersihkan kampus, banyak sekali orang yang membuli nya hanya gara - gara di hukum membersihkan sekolah.
ada yang membuang sampah sembarangan, menginjak injak lantai yang baru di pel Dania dan masih banyak lagi tapi untungnya Dania adalah orang yang penyabar sehingga Dania tidak membalas perbuatan mereka semua.
Semasa Dania kuliah di Seoul dia tidak pernah menunjukkan kemampuan beladiri nya sama sekali padahal saat di Indonesia Dania selalu mengikuti pertandingan beladiri dan mendapatkan kan banyak piala tapi semenjak Dania pindah kuliah di Korea, Dania tidak pernah lagi mengasah kemampuan beladiri nya karena Dania sadar, negara yang di tinggali nya sekarang bukan lah negara nya sehingga Dania tidak bisa berbuat apa - apa selain sabar menghadapi semua orang yang bersikap semena - mena dengannya.
saat Dania membersihkan ruang kelas Dong Wook yang juga merupakan ruang kelas Na Seol. Dong Wook ingin sekali membantu Dania namun selalu ada Na Seol yang mengancamnya.
"ohh jadi sekarang ini pekerjaan kamu, kasihan sekali hahahaha" kata Na Seol
"ohh jadi sekarang kamu jadi perusak hubungan orang, perebut pacar orang gak ada kerjaan lain apa hahahaha" balas Dania
"hmm kayaknya bukan aku yang perebut pacar orang tapi kamu yang mau merebut calon suami orang" kata Na Seol
Dania langsung paham apa maksud dari kata - kata Na Seol tadi, Dania pergi meninggalkan pekerjaan nya lalu menuju ke sebuah taman kampus yang terletak tidak jauh dari kelas Na Seol.
Dania duduk di kursi taman kampus sambil menahan agar air matanya tidak jatuh, tiba - tiba ada seseorang yang menyodorkan Dania minuman dan sapu tangan untuk mengelap keringat nya, Dania menoleh ke orang yang menyodorkan minuman dan sapu tangan lalu berdiri dan menundukkan kepala.
"saya melihat apa yang di lakukan Na Seol tadi terhadap kamu, saya harap kamu tidak perlu mengambil hati dengan semua kata - kata Na Seol tadi " kata Dosen Satya
"makasih pak, saya cuma gak terima di buli seperti tadi" balas Dania
"perhatian semua nya harap berkumpul" kata seseorang menggunakan mikrofon
semua orang yang ada di kampus itu berkumpul satu persatu termasuk Dania dan dosen Satya.
"hari ini ada yang bakalan tunangan yaitu Dong Wook dan Na Seol.....
**bersambung......
author minta like sama vote nya dong, hehe😅
kalo ada kesalahan dlam penulisan author mohon komentar ya biar author bisa memperbaiki nya agar bisa lebih baik lagi
terima kasih semuanya😊**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!