Malam ini langit berhias bintang dan rembulan, angin berhembus membuat jendela besar nan tinggi yang terbuka bergerak tiada henti. Tirai-tirai panjang didalam sebuah ruangan mewah bernuansa modern classic terhempas angin malam, melambai kepada seorang wanita cantik berambut panjang bergelombang yang sedang duduk dibalik alat instrumental piano.
Nada piano mengalun syahdu dan merdu mendominasi ruangan mewah itu. wanita cantik itu memejamkan mata dengan jemari yang lincah menciptakan sebuah nada-nada yang bercerita tentang kehidupan.
Senyum manis menghiasi wajahnya, ia membuka mata dan menatap seorang pria tampan yang berdiri dengan senyum hangat tepat dihadapanya. Perlahan, gadis itu kembali memejamkan mata seolah ia sangat menghayati permainan pianonya yang indah.
Kebahagiaan tiada terkira menyertai kehidupanya sejak ia masih kecil. Kehidupan mewah yang sudah meresap menjadi satu dengan darah yang mengalir disekujur tubuhnya.
Wanita cantik itu bernama Sheezy Lusiana Brian. Dia sangat anggun, menawan dan memikat hati semua orang. dia adalah putri sematawayang keluarga Brian. Kehidupanya yang sempurna membuatnya melangkah tegap penuh rasa percaya diri. Semua yang ia inginkan, bisa dengan mudah ia dapatkan.
Sheezy Lusiana Brian, ia menghentikan gerak lincah jemarinya. ia bangkit dari duduk lalu melukis senyum pada lima orang spesial yang saat ini memberinya tepuk tangan seraya mereka mendekat ke arahnya.
Ny. Rose dan tuan Brian adalah ayah dan ibunda Sheezy, mereka menghampiri putrinya untuk memeluk dan mencium kedua pipinya.
"Kamu sungguh hebat memainkan pianonya sayang." Ucap Ny. Rose ibunda Sheezy.
"Putri papa memang yang terbaik, selamat atas kelulusanmu sayang." Ucap tuan Brian ayahanda Sheezy.
Sepasang wanita dan pria paruh baya kian dekat menghampiri Sheezy. mereka tersenyum dan meraih kepala Sheezy untuk mencium keningnya.
"Selamat atas kelulusanmu sayang, kamu yang terbaik." Ucap tante Laura.
"Selamat ya Sheezy, kamu lulus dengan nilai terbaik, Om Raihan sangat bangga padamu." Ucap Om Raihan.
Seorang Pria tampan berdiri di belakan Om Raihan dan tante Laura. ia menghampiri Sheezy dengan senyum hangat di wajahnya. Ia sangat tenang, mengenakan stelan tuxedo panjang selutut berwarna hitam dengan dada yang bidang, ia lantas mengelus kepala Sheezy yang saat ini tersenyum manis padanya.
"Selamat atas kelulusanmu, kamu sudah menjadi sarjana desain dengan nilai terbaik. Aku sangat bangga padamu Sheezy." Ucap pria itu yang tidak lain adalah Julio, teman kecil Sheezy.
"Terimakasih kak Julio, semua berkat bantuanmu." Sahut Sheezy.
Julio lantas memeluk Sheezy di hadapan ke dua orang tuanya dan ke dua orang tua Sheezy. Dua keluarga yang bersahabat sangat dekat, dua keluarga yang sangat kaya raya dengan bisnis yang sukses. Malam itu mereka berpesta merayakan kelulusan Sheezy.
Mereka ber enam bersenang-senang hingga tidak terasa malam semakin larut. Pesta malam itu pun telah berakhir. tuan Raihan dan tante Laura langsung kembali ke Amerika saat itu juga karena ke dua orang tua Julio itu datang ke kota Busan hanya untuk merayakan pesta kelulusan putri dari sahabat mereka dan malam itu adalah pertemuan terakhir keluarga Brian dengan Keluarga Raihan dari Star Group.
Malam yang melelahkan mengantarkan Sheezy terlelap dalam tidurnya, senyum indah tertoreh di wajah dengan kedua bola mata yang masih tertutup rapat. Mimpi indah menyertai malamnya dan menemaninya menyambut mentari yang akan hadir di pagi hari.
Ini kisah seorang gadis muda bernama Sheezy Lusiana Brian. Kisah hidup dalam perjalanan romansa cintanya dan dalam menghadapi kehidupan yang mengajarkanya untuk menghargai waktu. ini kisah tentangnya yang mengajarkanya akan hidup seperti roda yang berputar, berjalan melawan nasib dan takdir, kisah tentangnya yang harus menerima jika hidup tidak selamanya sesuai dengan apa yang ia harapkan. Dendam dan cinta telah merubah segalanya dan merubah jalan hidupnya.
🌼
Sraaakkk!
"Emm... Kenapa tirainya di buka mamah?" Tanya Sheezy seraya ia menutup wajah dengan selimut tebalnya.
"Bangun sayang. Sudah siang, bukankah kamu bilang hari ini akan pergi kerumah Julio?" Sahut Ny. Rose seraya ia meninggalkan kamar putrinya.
"Ya ampun aku lupa!" Ucap Sheezy, ia beranjak dari tempat tidur lalu bersiap secepat mungkin.
Julio adalah sahabat Sheezy dari kecil. Mereka besar bersama dan hari ini pria itu ulang tahun. Entah apa yang harus Sheezy hadiahkan padanya? karena dia sudah memiliki segalanya dan sebuah barang mungkin hal yang sangat biasa baginya.
"Aku akan terlambat.” Gumamnya lalu melangkah cepat keluar dari dalam kamar. “Maah.. Sheezy berangkat ya." Teriak gadis itu seraya ia menuruni anak tangga menuju pintu utama kediamannya.
"Zy, kamu pulang jam berapa? Mamah dan bibi Rani akan siapkan sesuatu untuk di makan." Tanya Ny. Rose dari kejauhan.
"Tidak perlu mah. Aku mungkin akan makan malam bersama kak Julio." Sahut Sheezy.
"Baiklah, hati-hati di jalan sayang."
"Okay mah! Bye…"
Keluar lalu berlari menuju mobil yang terparkir di garasi. Sheezy masuk kedalamnya dan mulai berusaha menghidupkan mesin mobil mewahnya. Tapi, tiba-tiba gadis itu mengerutkan keningnya. Entah kenapa ia tidak bisa menghidupkan mesin mobil itu meski jelas tunggangannya sangatlah mewah bahkan masih baru.
"Ya tuhan. Ada apa dengan mobil ku? Kenapa harus di saat seperti ini?" Gumamnya.
Tidak ingin membuang waktu. Terpaksa Sheezy keluar dari dalam mobilnya lalu berlari ke arah jalan raya seraya ia sibuk dengan ponsel di genggaman tangannya untuk memesan taxi online.
"Zy!" Panggil seseorang dari sebrang jalan.
Sheezy pun menoleh dan wajahnya seketika berbinar. "Kak Julio! aku datang!" Ucapnya lalu berlari ke arah mobil teman kecilnya.
Masuk ke dalam mobil. Sheezy lantas meletakkan tas di pangkuannya seraya ia memasang seat belt di tubuhnya.
"Kenapa Kak Julio datang?" Tanya Sheezy padanya, pada dia yang tersenyum memandangnya.
"Tentu untuk bersenag-senang bersama mu.”
"Bagus! Jika begitu mari kita bersenang-senang hari ini!"
Mulai melajukan kendaraan. Di sepanjang jalan julio sesekali memandangi teman kecilnya saat ia memiliki kesempatan untuk itu. Pria itu lantas tersenyum sendiri lalu ia kembali memandang dia yang sedang sibuk dengan ponsel di genggaman tangannya.
"Zy."
"Mmm?”
"Kamu sangat cantik hari ini."
"Cih! Aku memang cantik."
"Tapi hari ini kamu sungguh sangat cantik."
Tersenyum saat mendengarnya. Sheezy lantas menoleh pada dia yang sejak tadi memperhatikannya meski sedang mengemudi.
"Jangan menggoda ku kak julio! aku bisa terbang ke angkasa saat ini juga karena ucapan mu!"
Kembali memandang ke depan seraya senyum manis terlukis di wajah ke duanya. Kali ini julio membawanya ke tempat yang sangat jauh sampai-sampai 30 menit bahkan masih belum cukup untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuan.
"Gadis ini, bisa-bisanya langsung tertidur setelah banyak bicara. Lucu sekali.”
Mobil terus melaju tanpa ragu, sesekali Julio menatap ke arah Sheezy yang saat itu tertidur sangat cantik.
"Kamu berkilau, sangat cantik. Sejak kecil kita bersama, perlahan aku merasakan hal yang berbeda pada mu sheezy, apa mungkin? kamu pun merasakan hal yang sama?"
🌼Day's Eye🌼
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys......
"Zy...Andai kamu tahu. aku mengagumi mu sejak lama, aku ingin waktu terhenti sampai di sini dan aku ingin terus memandang mu seperti ini, sedekat ini, aku...Sangat ingin memiliku mu."
Telah sampai di tempat tujuan. Julio menepi dan mulai memarkirkan mobilnya. Di temani gemuruh ombak saat itu Julio menoleh ke arah Sheezy yang masih terlelap. Perlahan, ia semakin mendekat ke arahnya, menatap setiap inchi dari wajah cantik wanita yang ada di dekatnya saat ini.
Perlahan, ke dua kelopak mata Sheezy pun terbuka. Dalam samar pandangannya kian jelas atas apa yang ia lihat saat ini. Wajah tampan teman kecilnya berada sangat dekat dengan wajahnya dan itu semua mampu membuat gadis itu terdiam memandang sama sepertinya.
"Kak Julio?”
“Kita sudah sampai.”
Lembut sikapnya. Sungguh membuat Sheezy hanya diam ketika ia melihat pria itu tersenyum lalu melepaskan seat belt dari tubuhnya.
“Terimakasih kak Julio.”
Hanya diam memandangnya. Julio pun tersenyum lalu keluar dari dalam mobil untuk membukakan pintu mobil Sheezy.
Menapakkan sepasang kaki tanpa alas di atas pasir putih. Sheezy keluar dari dalam mobil dan hembusan angin pantai langsung mengibas rambut panjangnya kebelakang. Ia pun tersenyum seraya mulai berjalan berdampingan dengan Julio menuju air laut.
"Apa ini tempat kita bermain saat masih kecil? Aku tidak menyangka tempat ini bisa berubah jadi seindah ini." Ucap Sheezy seraya ia berlari mendekati pantai yang sangat indah dengan pasir putih dan air lautnya yang berwarna biru.
"Kamu suka?" Tanya Julio seraya ia meraih tangan Sheezy untuk menggenggamnya.
"Tentu saja! Lihatlah kak Julio! Sangat indah bukan? Dan lihatlah di sana! Matahari mulai tenggelam." Ucap Sheezy seraya ia tersenyum manis pada Julio.
"Indah, cantik, kamu mengagumkan. Sheezy Lusiana Brian."
Mulai melangkah cepat mendahuli Sheezy. Julio berlari menjauh darinya lalu menoleh dan berteriak padanya.
"Kemarilah Zy! Kejar aku!"
Melihatnya Sheezy pun tersenyum. Ia lantas berlari menyusulnya seraya berteriak padanya. “Tunggu aku kak Julio!”
Menikmati waktu bersama dengan senyum bahagia, berfoto bersama, mengejar satu sama lain seraya bermain air pantai yang sangat murni dan bersih. Hari itu mereka menghabiskan waktu hanya berdua hingga perlahan langit semakin gelap.
Basah sekujur tubuh. Kini keduanya mulai meninggalkan pantai untuk menuju mobil. Di sana Julio mengambil jas yang tersimpan di dalamnya lalu ia kenakan jas itu di tubuh Sheezy untuk membuatnya tetap merasa nyaman dan agar tidak sakit.
Sedangkan bagi sheezy. Hal seperti memakaikan jas di tubuhnya sudah sangat biasa di lakukan oleh Julio mengingat pria itu lah yang selalu menjaga dan melayaninya sejak mereka masih kecil. Banyak orang mengatakan jika Sheezy sangat keras kepala dan manja. Karena itulah ia bersikap seperti ratu yang semuanya harus di layani. Tapi, nyatanya Julio tidak pernah keberatan akan hal itu. Ia justru merasa senang saat gadis itu bergantung padanya dan selalu mencari dirinya.
Datang ke pantai tanpa membawa pakaian ganti. Julio lantas menepikan mobilnya lalu masuk ke area butik ternama di sana.
“Kenapa ke tempat ini kak?”
“Baju kamu basah.”
“Tidak masalah. Toh kita akan pulang kan?”
“Kamu mudah sakit dan aku tidak mau kamu sakit. Ayo keluar.”
Keluar dari dalam mobil. Julio lantas meraih pergelangan tangan Sheezy untuk ia membawanya masuk ke dalam butik itu dan para karyawan segera berdatangan untuk melayani mereka.
“Pilihlah pakaian yang kamu suka. Aku juga akan memilih pakaian untuk ku pakai.”
“Aku tidak bisa memilih pakaian ku.”
“Kenapa?”
“Karena kak Julio tidak melepaskan tangan ku.”
Menyadari akan hal itu. Julio dan sheezy pun tersenyum lalu genggaman tangan pria itu pun terlepas.
Kini Sheezy meninggalkannya dan Julio pun mulai memilih pakaiannya ketika ia melihat wanita itu di layani dengan baik oleh para karyawan.
15 menit telah berlalu. Julio yang sedang duduk di sofa tunggu pun mulai melempar pandangan ke arah ruang ganti wanita.
“Zy…”
Terdiam seketika saat ia hendak memanggilnya. Julio pun bangkit dari duduk lalu mendekat ke arah Sheezy yang saat ini tersenyum padanya.
Menghentikan Langkah kaki tepat di hadapan gadis itu. Senyuman pun kembali terlukis di wajah Julio seraya ia mengucap. “Kamu sangat cantik. Sheezy.”
Pada dasarnya sheezy memang terlahir dengan kesempurnaan fisik. Maka pakaian apa pun akan terlihat indah dan membuatnya terlihat semakin cantik saat mereka melekat di tubuhnya.
“Jika begitu aku ambil ini. Ayo pulang kak.” Ucap Sheezy seraya ia meraih pergelangan tangan Julio menuju kasir.
“Tunggu.”
Terhenti. Sheezy pun tidak mengerti akan apa lagi yang harus mereka lakukan di sana ketika pakaian baru bahkan sudah membalut tubuh ke duanya.
“Aku ingin mengajak mu makan sebelum pulang.”
“Baiklah. Kita makan dulu sebelum pulang.”
Seperti yang sudah mereka sepakati. Kini Julio membawa gadis itu menuju Mall ZEO untuk mengisi perut.
“Aku mau makan di restoran mewah kak.” Ucap Sheezy.
“Aku akan selalu membawa mu ke tempat yang terbaik.” Sahut Julio.
Makan malam di salah satu restoran ternama dan terbaik di mall itu, mereka duduk di kursi VVIP dengan di iringi alunan piano yang sangat romantis.
"Aku merasa kita seperti sedang berkencan." Ucap Sheezy, ia berbisik di telinga Julio.
"Aku lebih senang jika kamu menganggap ini sebagai kencan." Sahut Julio membalas bisikan gadis itu.
Julio dan Sheezy memesan menu. Mereka menunggu sejenak hingga semua menu itu mulai di hidangkan di atas meja. Namun, keduanya di kejutkan akan teriakan para pengunjung lain di sana.
"Aaahhh... Lihat! Bukankah itu Presiden ZEO? Tuan Kenzie! Lihatlah dia sangat tampan!" Teriak para wanita.
Sheezy pun menoleh dan ia melihat apa yang saat ini mereka lihat. "Cih! Wanita-wanita itu seperti tidak pernah melihat pria tampan saja." Gumamnya dan Julio pun tersenyum ketika ia mendengarnya.
Berjalan cepat di dampingi seorang pria berjas hitam di sisinya. Kenzie pun menoleh ke arah Sheezy lalu ia masuk ke dalam restoran yang sama dengannya dan duduk tempat di hadapannya. Menatapnya dengan sepasang bola mata yang sangat tajam mengerikan.
🌼Day's Eye🌼
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys......
"Kak, aku merasa pria itu sejak tadi menatapku, tatapan matanya sangat mengerikan." Ucap Sheezy berbisik ditelinga Julio.
Mendengarnya Julio pun menoleh ke arah di mana Kenzie duduk hingga membuat ke dua pria itu lantas saling menatap sangat tajam.
Kembali memandang Sheezy, Julio pun tersenyum padanya seraya ia mengucap. "Apa yang kamu takutkan? ada aku disini dan tidak satu orangpun bisa menyakitimu." Sahut Julio, ia bicara begitu tenang.
Kenzie yang awalnya datang hanya untuk mengunjungi salah satu Mall Zeo miliknya, ia tidak menduga jika harus merasa tertarik pada seorang wanita cantik yang sedang duduk bersama seorang pria didalam restoran itu hingga membuatnya langsung masuk kedalam tanpa berfikir panjang.
Kini Kenzie masih seperti itu. Ia duduk di sana dan tidak mampu mengalihkan pandangannya. Entah apa yang ada didalam pikiranya saat ini? yang jelas tatapan Kenzie mampu membuat Sheezy merasa tidak nyaman dan kehilangan selera makan.
Menyadari kehadiran Kenzie. Manager restoran dan semua pelayan mulai berdatangan untuk memberi salam hormat pada tuan muda ZEO itu.
"Selamat datang tuan Kenzie, kami siap melayani anda." Ucap Manager restoran itu dengan penuh rasa takut padanya.
"Pergilah! Aku tidak menginginkan apapun." Sahutnya. Jawaban itu terdengar sangat dingin namun focus mata Kenzie sungguh tidak bisa ia alihkan dari sosok Sheezy Lusiana Brian.
Sejak Kenzie hadir. Sheezy menyadari jika sejak awal kedatangan pria itu, dia memandang dirinya dari ujung kaki hingga unjung kepala dan semua itu mampu membuat gadis itu kehilangan selera makannya.
"Aku tidak bisa menelan makanan ku."
Merasa cukup dengan situasi ini. Sheezy lantas meletakkan sendok dan garpunya di atas piring lalu ia raih tas miliknya yang ia simpan di kursi kosong di dekatnya.
"Kak Julio, Aku ingin pulang sekarang." Ucap Sheezy.
Mengangkat pandangan Ketika ia melihat gadis itu bangkit dari duduk. Julio pun segera bergegas.
"Baik. Mari kita pulang." Sahutnya.
Julio pun bangkit dari kursinya. Ia melepaskan Jas yang saat ini melekat di tubuhnya untuk ia memakaikannya di tubuh Sheezy lagi.
Meraih pinggang ramping Sheezy Lusiana Brian. Julio lantas membawanya pulang setelah ia menyelesaikan pembayaran.
Melihat gadis itu pergi Kenzie pun tersenyum sinis seraya ia menatap ke arah Sheezy dan Julio yang melangkah semakin menjauh darinya dan menghilang dari pandanganya.
"Kita pulang!" Ucap Kenzie, ia bangkit dari duduk lalu meninggalkan tempat itu.
Saat hari mulai gelap dan mereka telah puas menghabiskan waktu bersama, Julio dan Sheezy kini telah sampai dirumah keluarga Brian, pria itu keluar dari dalam mobilnya lalu berlari kecil untuk membukakan pintu mobil Sheezy.
“Terimakasih kak Julio.” Ucap Sheezy seraya ia keluar dari dalamnya.
Tanpa kata Julio lantas meraih ke dua telapak tangan Sheezy untuk ia menggenggamnya.
“Aku lah yang seharusnya berterimakasih pada mu. Sheezy Lusiana Brian, terimakasih banyak untuk hari ini. Sungguh! Aku sangat bahagia bisa menghabiskan hari ku bersama mu.” Ucap Julio.
“Iya, aku pun sama. Kak Julio, aku bahagia menghabiskan hari ku bersama mu.” Sahutnya lalu senyum manis terlihat di sana. Di wajahnya yang sangat cantik.
“Malam ini tidurlah yang nyenayak. Dan, jangan lupa memimpikan aku.”
“Tentu saja. Aku akan tidur nyenyak malam ini dan aku akan menendang mu di sana.”
Julio pun tersenyum mendengarnya hingga perlahan keduanya hanya diam dan saling menatap sangat dalam.
"Zy, apa hari ini kamu sungguh bahagia?" Tanya Julio.
"Tentu saja kak Julio, lain kali jangan ajukan pertanyaan sebodoh itu padaku." Sahut Sheezy.
Melangkah maju mendekati Julio, Sheezy lantas tersenyum padanya. Di bawah hamparan bintang dan rembulan. Ia semakin dalam menatap teman kecilnya.
"Selamat ulang tahun kak Julio. aku mau kamu selalu sehat untuk menjagaku seperti ini, aku sungguh hanya bergantung padamu, kamu adalah segalanya di dalam hidup ku." Ucap Sheezy lalu ia peluk tubuh Julio seraya memejamkan mata dengan hembusan nafas panjangnya. Ia memeluknya semakin erat.
Mendengarnya. Julio lantas membalas pelukan gadis itu dengan dekapan hangat tubuhnya. Ia pejamkan mata seraya ia mencium puncak kepala Sheezy.
"Aku sungguh bahagia melihat mu seperti ini. membutuhkan aku, bergantung padaku, aku… sungguh sangat ingin menikahi mu Sheezy."
Melepaskan pelukan. Sheezy lantas tersenyum lalu memutar tubuh untuk ia masuk ke dalam rumah. Tapi, sesuatu telah ia lupakan maka langkah kakinya kembali terhenti untuk ia kembali mendekat padanya.
"Ka Julio, aku minta maaf karena belum menemukan hadiah yang spesial untuk mu."
"Jangan pikirkan itu."
“Dan, aku memutuskan untuk mencoba bekerja dulu. Mamah sudah mengirim CV ku ke perusahaan-perusahaan besar di kota ini.”
"Kenapa tidak bekerja di perusahaan Ayah mu atau diperusahaan ku saja?"
"Itu terlalu mudah untuk ku, Aku tidak mau."
"Jika begitu aku akan selalu mendukung mu." Ucap Julio seraya ia mengelus puncak kepala Sheezy.
Melangkah mundur. Sheezy tersenyum lalu melambaikan tangan. "Aku masuk ya, dah kak..."
"Daahhh..." Sahut Julio, ia membalas lambaian tangan dan senyuman Sheezy.
Julio beranjak pergi dari kediaman Brian setelah ia memastikan Sheezy kembali dengan selamat. Di sepanjang jalan ia mengendarai mobil mewahnya. Julio terus senyum-senyum sendiri ketika ia teringat jika Sheezy sangat bahagia saat bersamanya.
"Aku memiliki harapan yang begitu besar pada mu, Sheezy... aku ingin menghabiskan sisa usia ku Bersama mu."
🌼
Satu minggu telah berlalu. Kini nyonya Rose mengetuk pintu kamar Sheezy seraya ia mengucap. “Sayang besok perusahaan ZEO memanggil mu untuk wawancara.”
Mendengarnya. Sheezy yang sedang berbaring di atas tempat tidur dengan buku novel romace di genggaman tangan pun lantas menoleh ke arah pintu kamarnya. Ia beranjak duduk penuh tanya.
"Apa mah? ZEO? Tidak salah? kenapa harus ZEO? apa tidak ada perusahaan lain mah?" Sahut Sheezy dari dalam kamarnya.
"Tidak ada. Pokoknya papa mu bilang kamu harus bekerja di sana. Lagi pula perusahaan itu sangat besar dan cocok untuk mu. kali ini mamah harap kamu tidak melawan oke?" Ucap tegas Ny. Rose.
"Ia~ ia~" Sahut Sheezy.
“Tapi, kenapa harus ZEO? Bukankah perusahaan itu di pimpin oleh Kenzie? Meski ZEO perusahaan yang sangat besar. Mengingat cara Kenzie menatapku waktu itu? Aku pasti akan mati kering karena takut padanya!”
Merasa sakit kepala meski hanya memikirkannya saja. Sheezy lantas menimpa kepalanya sendiri dengan bantal seraya sepasang kakinya begitu lincah menendang-nendang selimut.
"Kenapa harus ZEO?" Keluhnya.
Waktu terus berputar. Hari semakin larut. Lampu di setiap ruangan rumah keluarga Brian satu per satu mulai meredup hingga suasana mulai sunyi. Rumah mewah dan megah itu pun sangat tenang.
Sheezy sudah pulas di atas tempat tidurnya, ia mulai menyambut mimpinya malam itu sampai tiba saat dimana langit yang gelap menjadi terang Kembali. Sheezy membuka kedua kelopak mata dan mulai menyambut harinya.
Wanita cantik itu masih berbaring malas ditempat tidur. ia menoleh ke sisi kanan dan meraih ponsel yang ia letakkan di atas nakas untuk mematikan alarm yang terus berdering lalu ia simpan kembali ponsel itu ke tempatnya semula.
Meski malas. ia terpaksa harus bangkit. Sheezy melempar selimut tebal yang membalut tubuhnya lalu menurunkan sepasang kaki untuk memakai alas.
Menghampiri jendela besar di dalam kamarnya. Sheezy lantas menghembuskan nafas hangatnya untuk ia membuat pola tanda cinta di sana di sertai nama seorang pria di bawahnya.
“Aku mencintai mu kak Julio.”
Mengucap lembut dengan senyum manis yang terlukis indah di wajahnya. Sheezy lantas membuka jendela kamarnya lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hari ini adalah hari di mana Sheezy harus datang ke perusahaan ZEO untuk wawancara meski malas nampak sangat jelas mendominsai dirinya. Ia tetap harus melakukannya.
“Sempurna.” Kata itu mampu mewakili dirinya ketika ia tersenyum memandang diri dari dalam cermin besar yang berada tepat di hadapannya saat ini. Sheezy telah siap. Maka ia meningglkan sosok cantik di dapannya untuk segera menemui ibunda di lantai dasar rumah mereka.
“Maaah…” Panggil Sheezy ketika ia menapaki akan tangganya yang terakhir.
Masuk ke dalam ruang makan. Sheezy pun duduk lalu nyonya Rose mulai melayaninya untuk sarapan.
“Papah belum turun mah?”
“Papah mu sudah berangkat.”
“Loh? Kok berangkat? Aku kan sudah bilang tunggu.”
“Kamu terlalu lama, papah mu sedang ada rapat penting.”
“Lalu bagaimana denangan ku?”
“Tenang saja. Mamah sudah minta menantu mamah untuk mengantar mu.”
“Menantu mamah?”
“Iya. Julio, Menantu mamah.”
“Apa sih mamah. Jangan sembarangan bicara seperti itu di hadapan kak Julio.”
“Iya~”
"Ka Julio? Untung papah pergi duluan."
Senyum-senyum sendiri. Sheezy pun langsung bergegas ketika ia mendengar suara bell di rumahnya berbunyi.
“Mah aku pergi.” Ucapnya seraya ia meraih tas lalu mendekat ke arah nyonya Rose untuk mencium ke dua pipinya. “Bye mah.”
Melangkah kian lebar. Gadis itu menggunakan ke dua tangannya untuk ia membuka pintu hingga pemandangan indah lantas melukis senyum manis di wajahnya.
"Hai Zy, apa aku terlambat?"
“Tidak.”
🌼Day's Eye🌼
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!