SHE’S MY WIFE
Part 1
Begitu banyak makna dari kata CINTA, begitu banyak warna dari hadirnya CINTA, dan begitu banyak tercipta kenangan indah karena CINTA.
CINTA membuat kehidupan insan manusia berwarna dan bahagia.
CINTA ini berawal sejak mereka masih di bangku sekolah, sayangnya CINTA itu masih bertepuk sebelah tangan sampai saat ini.
Bagaimana CINTA bisa hadir, mewarnai dan memberikan makna kehidupan ketika sebuah pernikahan hanya memiliki SATU cinta bukan sepasang cinta???
Bisakah benih-benih cinta itu hadir dan mewarnai kehidupan pernikahan mereka???
" Mba zahra " panggil salah satu karyawan magang pada zahra.
Zahra Aulia Prakoso, lulusan S1 Psikologi bekerja disebuah percetakan besar, sebagai sekretaris di perusahaan tempat nya bekerja.
Zahra adalah seorang gadis yang cantik , zahra merupakan salah satu staff andalan di tempatnya bekerja.
" Panggilnya Mbul jangan Mba zahra " sambar Sandy sambil menggoda saat mendengar anak magang itu memanggil zahra
# Mbul # adalah panggilan kesayangan untuk zahra karena pipinya yang chubi.
" Mulai-mulai , ngajak ribut " kata zahra pada sandy
" Ada apa Lia ? " sambung zahra pada Lia anak magang yang sedari tadi masih menunggu nya.
" Mba zahra di panggil sama Bu Rosa " sambungnya lalu pergi meninggalkan ruang kerja zahra.
Bu Rosa adalah seorang wakil direktur di tempat zahra bekerja.
Zahra pun segera menuju ruangan Bu Rosa, takut Bu Rosa marah karena tidak segera ke ruangannya.
Tok …Tok…Tok
" Masuk " Terdengar suara dibalik pintu dan zahra pun membuka pintu ruangan Bu Rosa
" Ibu memanggil saya ? " Tanya nya saat sampai di meja kerja Bu Rosa.
" Zahra, apa kamu sudah siapkan hitungan cetakan untuk perusahaan absolute ? " Tanya Bu Rosa pada zahra.
" Saya sudah selesaikan proposal penawaran harga untuk hitungan biaya cetak brosur PT. Absolute Bu " jawab zahra
" Kalo begitu segera kirim email keperusahaan itu dan minta konfirmasi secepatnya " kata Bu Rosa sambil menggerakkan tangannya menandakan Zahra boleh keluar dari ruangannya.
Zahra pun melangkah keluar dari ruangan Bu Rosa, dan berjalan menuju ruangannya.
Namun saat akan menuju ruangannya ada seseorang yg menepuk pundaknya.
" Mbul " terdengar suara yang sangat ia kenal.
" Hmmm " jawab Zahra
" Makan siang yuk " ajak Sandy yang ternyata sedari tadi menunggunya keluar dari ruangan Bu Rosa.
" Masih ada kerjaan mas " kata Zahra kepada Sandy yang usianya memang diatas Zahra 4th.
" Ya udah cepet selesain, gua tunggu di loby " kata Sandy sambil mencubit pipi Zahra
Mereka memang sangat dekat, kadang terlihat seperti kakak adik, kadang seperti teman, kadang seperti kekasih.
Zahra pun sampai keruangannya dan langsung mengirim email serta design brosur untuk prodak dari PT. Absolute.
PT. Absolute adalah perusahaan yang bergerak di bidang property yang sudah menjadi salah satu pelanggan dari perusahaan ditempat kerja Zahra.
Kruuk .....kruuuk.... kruuuk
Ternyata dia sudah lapar dan lelah setelah 5 jam bekerja.
Zahra pun ingat bahwa Sandy menunggunya di loby bawah untuk makan siang, Zahra pun langsung berlari ke loby.
\=Sesampainya di loby\=
Mata Zahra melihat sekeliling loby namun tidak melihat Sandy disana, lalu ponselnya berbunyi.
cling... cling
" Mbul, gua ga jadi makan siang bareng lu, cewe gua ternyata Dateng ngajak makan siang bareng, maaf ya Mbul yg baik hati " ternyata Sandy mengirim chat kepada Zahra .
Sandy memang sudah memiliki seorang kekasih dan jalinan hubungan mereka sudah lama kira-kira sekitar 5tahun mereka berpacaran, sebelumnya Wina kekasih Sandy juga salah satu karyawan perusahaan jauh sebelum Zahra bekerja disini.
Lalu Zahra akhirnya menuju kantin karena enggan keluar kantor sendirian.
" Mba nur pesan soto satu jangan pakai kecap ya " kata Zahra kepada pedagang soto favoritnya.
" Okeh mbul, ditunggu ya " sahut mba nur yg ikut-ikutan memanggil nya Mbul seperti teman-temannya.
Zahra pun duduk di samping Maya seorang SPV accounting.
"Makan makan Mbul" ci Maya menawarkan Zahra makan.
" Iyah ci, gua lagi pesen soto" jawab Zahra.
" Bukannya lu tadi mau makan keluar sama si Sandy" tanya ci Maya sambil menikmati ketoprak nya.
" Kaga jadi, dia kedatangan mba Wina " jawab Zahra sambil membersihkan sendok dan garpu dengan tisu.
" Ini Mbul soto nya, silahkan dinikmati " kata mba nur sambil meletakkan mangkok soto beserta pelengkap soto.
" Makasih mba nur " katanya sambil mengaduk sotonya yang sudah membuatnya tak sabar karena aroma soto Betawi yg sangat harum dan menggiurkan.
Zahra menikmati makan siangnya bersama ci Maya yang sedang memakan ketoprak, mereka segera menghabiskan makanannya karena waktu istirahat akan segera berakhir.
" Alhamdulillah kenyang " ucap syukur Zahra saat makanannya sudah habis.
" Yuk balik kerja Mbul " ajak ci Maya sambil berdiri dari meja makan kantin.
Akhirnya Zahra dan ci Maya sampai di ruangan kerja mereka masing-masing.
Tok…Tok…Tok
Terdengar seseorang mengetuk pintu ruang kerja Zahra
" Ya masuk" kata Zahra
" Mba, tadi PT. Absolute menghubungi saya katanya besok mereka ingin meeting dengan kita membahas penawaran harga " ujar Lia yg memang ditugaskan untuk membantu Zahra selama Lia magang dikantor ini.
" Okeh, baiklah kita akan kesana besok, jadi sekarang kamu harus siapkan semua keperluan untuk meeting besok, mulai dari proposal, dan contoh brosur yang sudah kita buat" tegas Zahra kepada Lia agar tidak ada satu pun yg tertinggal, karena Zahra tahu betul sifat dari pemilik perusahaan itu yang sangat ingin perfect dengan kerjasamanya.
jarum jam berputar dengan sangat cepat tak disadari waktu menunjukkan jam pulang kerja.
" Mbul, lu balik sama siapa? " Tanya Kiki seorang staff multimedia yg usia 3 tahun dibawah Zahra, Kiki sudah seperti adik laki-laki nya sendiri dan kebetulan Kiki juga teman dari sepupunya Zahra.
" Balik sendiri gua, kenapa lu mau nganterin gua pulang?" Tanya Zahra pada Kiki yang sedang berdiri di depan pintu ruang kerjanya.
" okeh Balik sama gua yuk " ajak Kiki pada Zahra.
" Ya udah, tunggu ajah didepan, gua siap-siap dulu" sahut Zahra sambil membereskan meja kerjanya.
Zahra pun pulang dengan Kiki kerumahnya, Zahra kebetulan tinggal dengan eyangnya yang jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari tempatnya bekerja.
\=Sesampainya dirumah Zahra \=
" Makasih ya Ki" Zahra pun turun dari motor kiki.
" Mba besok kan ada pemeriksaan kesalahan multimedia, kesalahan gua bulan ini kan ada lumayan banyak, bantu gua ya mba" mohon Kiki pada Zahra.
Kebetulan Zahra setiap pagi memang ditugaskan memeriksa kesalahan staf multimedia, lalu mencatatnya dan melaporkannya kepada ci Maya untuk diperhitungkan diakhir bulan saat gajian tiba.
" Hmmmm kan ada maunya kalo baik sama gua" Zahra lalu mencubit bahu Kiki.
" Adaww adaww sakit Mbul " sambil mengusap bahunya
" Bantuin ya Mbul, baik deh " Kiki bicara sambil memohon dengan memasang muka melas nya.
" Iyah Iyah " Zahra menyetujuinya.
" Udah sana pulang " sambung Zahra sambil berjalan dan membuka pintu pagar rumahnya.
Zahra tergolong dari keluarga menengah atas, rumahnya yg bagus dan memiliki halaman yang luas terkadang menjadi tempat nongkrong teman-temanya.
" Assalamualaikum " salam Zahra saat memasuki rumahnya.
" Waalaikumsalam " eyang menjawab salam dan menghampiri zahra
" Cucu eyang udah sampe rumah, pulang naik apa? " Tanya eyang pada Zahra
" Dianterin sama si Kiki tadi" jawab Zahra sambil mencium tangan eyangnya.
Zahra sangat dikenal sebagai anak yang santun dan rendah hati, maka dari itu ia selalu disukai teman-temannya.
" Zahra masuk kamar dulu ya eyang " Zahra berlalu meninggalkan eyangnya yang sedang melanjutkan menonton TV.
Kriiing…Kriiing
Terdengar suara telepon rumah berbunyi.
" Assalamualaikum " salam eyang.
Zahra yang Mendengar telepon sudah diangkat oleh eyangnya, mengurungkan niatnya untuk mengangkat telepon.
" Zahra " panggil eyang dari ruang TV.
Zahra pun keluar kamar dan segera mendatangi eyangnya
" Iyah eyang " ujar Zahra
" Tadi papa kamu telepon, katanya kenapa kamu hp nya mati" eyang bicara pada Zahra sambil matanya tetap menatap ke arah televisi.
" Iyah, tadi batrenya low, dan lagi aku charge" Zahra menjelaskan kepada eyangnya.
" Aku ke kamar lagi ya yang, aku cape dan besok ada meeting" Zahra kembali ke kamar nya dan tertidur.
Kukuruyuuuuuk
suara ayam dipagi hari sangatlah indah namun terkadang membuat kebanyakan orang sebal karena jika ayam sudah berkokok menandakan kita harus melanjutkan aktivitas dan harus terbangun dari tidur.
Zahra pun bergegas bangun dan langsung menuju kamar mandi karena iya ingat hari ini ada meeting dengan PT. Absolute.
" Lan kamu sarapan dulu, eyang dah bikin bubur ayam " kata eyang saat melihat Zahra keluar dari kamarnya.
" waaaaw harumnya " Zahra mencium wangi bubur ayam yang sedang dibuat eyangnya.
Zahra menyantap sarapannya dengan sangat nikmat, namun tiba-tiba...
Kriiing… kriiing
Hp Zahra berbunyi, wajahnya seketika terlihat bingung saat melihat layar hp nya yang pagi-pagi sudah bordering.
Zahra mengangkat telpon yang sedari tadi berbunyi dan hanya ia pandangi.
"Hmmm ci Maya tumben telepon pagi-pagi" dalam hatinya bertanya-tanya.
" Halo, ci " Zahra mengangkat telpon sambil menikmati sarapannya.
" Ra, cepetan ke kantor absolute urgent banget nih " ci maya berbicara dengan nada panik.
" Ada apa sih ci? " Zahra bertanya karena bingung dengan nada panik ci maya di telepon.
" Ini katanya Lo dan lia disuruh ke PT. Absolute sekarang juga, jam 8 harus udah disana untuk meeting" jelas ci Maya.
" Loh kan kita janjian jam 10 kemarin, kenapa tiba-tiba berubah jam sih, ok gua kesana ci, gua siap-siap dulu" sahut Zahra dengan nada setengah kesal karena tiba-tiba jam meeting di ubah.
“ ok, hati-hati lo dijalan” pesan ci maya dan telpon pun berakhir.
Zahra pun bergegas menghabiskan sarapannya, lalu mengganti baju dan menyiapkan keperluan meeting.
" eyang, Zahra jalan kerja ya, assalamualaikum " Zahra terburu-buru karena tau pimpinan PT. Absolute selalu ingin on time.
“waalaikum salam, hati-hati sayang “ jawab eyang Zahra
Diperjalanan menuju PT. Absolute dia terus-menerus menggerutu karena kesal dengan kelakuan pimpinan PT. Absolute itu.
“ ngeselin banget sih tuh orang bikin janji temu, seenaknya ajah ganti-ganti jam “ gerutunya didalam mobil.
\=Sesampainya di loby PT. Absolute\=
" Mba Zahra, kita sudah ditunggu di ruang meeting " Lia langsung menghampiri Zahra yg masih terlihat kesal.
" huft, seenaknya ajah dia ganti jadwal meeting " gerutu Zahra sambil mengambil dokumen yang ada pada Lia dan Lia terus mengikuti Zahra dari belakang dengan langkah yang cepat.
Sesampainya di depan ruang meeting, Zahra mengambil nafas panjang untuk menenangkan hatinya.
“ silahkan masuk bu Zahra sudah ditunggu oleh direktur kami didalam “ ujar sekertaris sang direktur.
" Lia, kamu tunggu dulu disini " kata Zahra pada Lia sambil meredam amarahnya.
Zahra masuk dengan hati yang masih kesal
Melihat hanya seorang laki-laki didalam ruang meeting membuat Zahra bertambah kesal.
" Marveeeel " teriak Zahra pada laki-laki yg sudah ia kenal sejak lama dan dia adalah pimpinan PT. Absolute
" Hallo cantik " goda Marvel pada Zahra.
" Kenapa sih ganti-ganti jadwal meeting " Zahra bicara dengan nada kesal.
Marvel pun bangun dari kursinya dan menghampiri Zahra yang sedang kesal karena ulahnya.
" Gua mau pergi ke LA beberapa hari lagi" jelas Marvel pada Zahra.
" Kan bisa bilang kalo hasilnya ok, dan langsung bisa diproduksi, lagi pula dah gua kirim email semua dokumennya " jelas Zahra.
" Ga bisa donk, kan gua mau ketemu lu bukan cuma mau meeting " goda Marvel.
" Haiiissssh " kesal Zahra.
" Ya dah sekarang mau meeting atau ga nih " Zahra masih kesal dengan Marvel.
Marvel Notonegoro pimpinan dari PT. Absolute, Ia juga senior Zahra saat SMP, banyak yang bilang bahwa Marvel menyukai Zahra namun samapai detik ini Marvel tidak pernah mengungkapkan perasaannya, lagi pula itu saat SMP mungkin sekarang Marvel tidak lagi menyukainya. Itu yg difikirkan Zahra dan Ia pun hanya menganggap Marvel sebatas teman atau seniornya.,walaupun mereka dekat, mereka tetap professional saat bekerja.
" Jadi dong, tapi bukan disini " Marvel menarik tangan Zahra keluar dari ruang meeting.
Lia yang sedari tadi menunggu diluar terkejut dengan apa yang dilihatnya, memang semua orang tidak ada yang tahu bahwa Marvel dan Zahra adalah teman.
" Vel, mau kemana sih " Zahra terus berlari mengikuti langkah temannya itu.
" Ikut ajah sama gua, tenang aja dijamin gak nyesel " teriak Marvel sambil terus menarik tangan Zahra.
Sesampainya di depan pintu loby, Zahra pun disuruh naik ke dalam mobilnya, tanpa banyak bicara Zahra pun ikut dengan Marvel tanpa tau kemana tujuan mereka pergi.
saat ini waktu menunjukkan jam 9 pagi, Zahra bingung dan ia berfikir apakah dia akan dibawa oleh Zahra ke bandara.
" Kenapa sih nih si Marvel " gumamnya dalam hati
Mobil melaju dengan cepat, disepanjang jalan terasa hening tak ada yang bersuara.
tak lama kemudian mobil berhenti dan Zahra melihat sebuah rumah besar.
" Vel, ini rumah siapa?" Zahra bertanya pada Marvel
" Rumah nyokap gua " jelasnya
“ kita mau meeting sama nyokab lu? Tumben banget “ Zahra bertanya karena heran mengapa harus dirumah Marvel.
“ gua mau kenalin lu ke nyokab “ jelas Marvel sambil membuka safety belt.
" ma.. mak..sud nya Lu mau ngenalin gua ke nyokab lu? " Zahra makin heran dengan pernyataan Marvel.
“Ra, bantuin ya, jadi pacar gua sehariiii ajah “ pinta Marvel.
" Hello Marvel Notonegoro, kita ini cuma temen, lu ga lagi halu kan " Zahra terus menyerocos tanpa henti.
" Kalo lu ga mau gua jadi orang halu, lu di dalem harus pura-pura jadi pacar gua" jelas Marvel sambil memandang Zahra.
“ atau lu mau jadi pacar gua beneran? “ goda Marvel sambil menyentuh hidung Zahra.
" Haduuuuh, apaan sih Vel, ini tuh diluar kerjaan kita ya, hari ini tuh kita mau meeting bukan acara perkenalan menantu, dan gua ga mau ya bohong sama nyokab lu, dosa lu ntar kualat " jelas Zahra yang tak setuju dengan perkataan Marvel.
" Bantuin gua Ra, satu hari ajah lu pura-pura jadi pacar gua, biar gua ga dipaksa tunangan sama anak temen bokap gua" pinta Marvel pada Zahra sambil mengacungkan jari telunjuknya menandakan hanya 1 kali.
" Duuuh kan lu tinggal bilang klo lu dah punya pacar dan pacar lu belum sempet ketemu sama orang tua lu " kata Zahra sambil berwajah kesal.
“ udah Ra dan mereka kali ini gak mau alasan lagi, jadi gua terpaksa minta bantuan lu” mohon Marvel pada Zahra
" Kali ini please tolongin gua " sambung Marvel sambil menggenggam tangan Zahra.
“ ogah “ tolak Zahra keras.
“ lu ga kasihan sama gua apa ra, kalo nikah sama orang yang ga gua sayang, lu mau gua menderita, jadi gila, jadi ga waras karna batin gua tersiksa” Marvel bicara dengan penuh kesedihan agar mendapat simpati Zahra.
“ diiiih itu sih urusan lo, derita lo, lagian kenapa lu dah setua ini masih belom juga punya pacar“ jawab Zahra.
"kenapa?” sambung Zahra sambil menatap Marvel
“ Raaa...pleaaase” Marvel memelas
" Oke oke kali ini gua tolongin lu " kata Zahra karena iba melihat marvel memohon-mohon padanya.
Marvel dan Zahra pun keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah Marvel yang sangat besar dan luas.
Zahra sangat takjub dengan rumah Marvel yang sangat luas, karena ia baru pertama kali kerumah Marvel.
rumah dengan halaman yang sangat luas, bangunan yang megah seperti istana.
mata Zahra menelusuri setiap sisi pemandangan rumah dari depan.
" bagus banget rumah Marvel, ini baru tampak depan yang bikin gua terpesona, gimana dalem rumah nya, pasti lebih bagus" gumam Zahra dalam hatinya.
" Ra… Ra…”panggil Roman
“Zahra" teriak Marvel karena tidak dijawab oleh Zahra.
“ iyah apa “ Zahra seketika sadar dari lamunannya
“ ayo masuk, bengong lagi “ seru Marvel
Zahra dan Marvel masuk kedalam rumah
" Selamat datang den " kata para pelayan menyambut kedatangan mereka berdua.
Zahra dan Marvel menuju ruang keluarga.
Zahra yang masih menikmati pemandangan dalam rumah Marvel tak henti-hentinya mengagumi design dari berbagai sudut rumah itu.
" Mah " seru Marvel pada mama nya yang sedang duduk.
" Hallo sayang " sapa mama Marvel.
" Ini calon menantu papa dan mama ?" tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang muncul dari ujung ruangan.
" Pah, kok papa ada dirumah ?" kaget Marvel karena tiba-tiba papa nya ada dirumah.
" iyah dong, masa anak papa mau kenalin calon istrinya, papa gak ada " jelas papa sambil senyum-senyum senang.
Zahra yang sejak tadi masih kagum dengan desain rumah Narvel, langsung tersadar dengan suara yang menyebutnya " calon menantu "
seketika Zahra memperlihatkan wajah kesal kepada Marvel, dan wajah Marvel pun terlihat takut dengan tatapan Zahra yang sangat kesal seperti macan yang akan menerkam kucing.
"Vel, ajak duduk dong calon menantu mama " kata mama sambil meneguk minumannya.
" Duduk Ra" Marvel mempersilahkan Zahra duduk.
Keadaan sedikit canggung, Marvel sangat tidak menyangka pertemuan ini akan membuat mamanya berfikir bahwa Zahra adalah calon istrinya.
" Mah, pah, kenalin ini Zahra " Marvel memperkenalkan Zahra kepada kedua orang tuanya.
Mereka berbincang bincang sampai akhirnya suasanya sedikit melonggar seperti pernafasan Zahra yang sedikit melonggar karena ternyata mama Marvel juga menyukai berkebun seperti dirinya.
" jadi kamu juga suka anggrek sayang " tanya mama Marvel pada Zahra
" Iyah Tante " jawab Zahra malu-malu.
" kapan-kapan kita berkebun bareng ya Ra " ajak mama Marvel.
Zahra pun menjawab dengan senyuman.
" Vel, kapan kamu rencana melamar Zahra? " tanya papa Marvel.
mendadak nafas Zahra dan Marvel berhenti mendengar pertanyaan itu.
" paah, jangan gitu dong, Zahra nya jadi merah tuh mukanya " goda mama Marvel sambil melirik Zahra.
perbincangan yang cukup lama membuat suasana campur aduk, kadang tegang, kadang santai.
" Tante Om Zahra pamit pulang dulu" Zahra berpamitan kepada kedua orang tua Marvel.
Zahra pun akhirnya bisa bernafas lega karena sudah keluar dari suasanya yang menyesakkan ini.
“lu tuh ya bener-bener bikin gua sesek nafas tau gak?” kesal Zahra saat sudah didepan gerbang rumah Marvel.
" Ra, makasih ya, " kata Marvel sambil memegang pundak Zahra.
“ oiya mobil lu, dah dibawa kesini sama sekretaris gua “ jelas marvel sambil menunjuk mobil Zahra yang sudah ada di depan gerbang rumahnya.
" Ya sama-sama, awas Lo ini pokoknya yang pertama dan terakhir ya " ancam Zahra pada Marvel.
.
" Siap boss " jawab Marvel sambil bersikap siap seperti petugas upacara.
" Ya dah gua balik ya " Zahra pun berpamitan dan langsung naik kedalam mobil menuju rumahnya.
Setelah mobil Zahra menghilang dari pandangan Marvel.
" Yes yes yes " girang Marvel setelah mobil Zahra pergi
Setelah melalui hari yang menyesakkan Zahra pulang kerumah, namun sesampainya dirumah dia baru ingat Lia dan hasil meeting nya.
Tiba-tiba
Cling ( bunyi chat masuk )
" Lan, Lia dah gua suruh balik ke kantor dan bilang ke Bu Rossa kalo hasil meeting kita adalah produksi dilanjutkan " Marvel mengirim chat kepada Zahra seperti bisa membaca fikiran Zahra.
Zahra pun masuk kedalam rumah dan istirahat.
Dirumah Marvel
" Marvel " panggil mama dan papa
" Ya mah,, pah " jawab Marvel sambil berjalan menghampiri orang tuanya.
" Man, mama tau Zahra bukan pacar kamu kan?" mama bicara dengan nada tegas, membuat Marvel terkejut karena mamanya tau bahwa ia berbohong.
" Kok m..ma...mama bisa tau ?" jawab Marvel dengan suara gagap.
" Jelas mama tau, mama sudah pastikan ke mama nya Zahra, dan kata mama nya kalian hanya teman biasa sejak SMP " jelas mama santai.
" Zahra itu junior kamu waktu SMP kan? " sambung mama.
“yang waktu acara di sekolah Marvel pernah kenalin ke kita pah, inget gak?” Tanya nya kepada suaminya
“oooh iya iya papa inget mah” kata papa Marvel sambil mengingat-ingat.
" Mama serius kenal ibunya Zahra? " kata Marvel dengan respon terkejut, mata melongo dan wajah yang memerah.
" kamu tau gak, Mama Zahra itu temennya mama, pas kamu kenalin Zahra, mama serasa familiar dengan wajahnya, setelah Zahra pulang mama baru ingat ternyata dia anak Bu Susilo teman mama, lalu mama langsung pastikan ke mama nya Zahra " jelas mama panjang lebar semakin membuat Marvel melongo.
Flashback percakapan mama marvel dan bundanya Zahra.
“ hallo jeng, kama tau ga tadi Zahra kerumah ku sama anakku si Marvel, katanya mereka pacaran” jelas mama Marvel sambil tertawa kecil ditelepon.
“ setahu saya mereka Cuma teman jeng, beberapa kali memang Marvel pernah main kerumah antar Zahra pulang sekolah dulu. tapi kalo mereka bilang seperti itu bagus juga, saya setuju jeng” bunda Zahra ikut terkekeh.
Flashback off
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!