SAVAGE LOVE (Cinta Biadab, Tuan Muda)
[Episode 1 ~ Pria Kaya, Miskin Cinta]
City
Kevin O'Brown seorang pria kaya yang sedang memandang ke arah luar jendela di Penthouse nya yang begitu mewah.
Berada di balkon di dalam kamarnya sendiri di lantai paling atas.
Pria kaya tapi miskin cinta.
Di saat sendirian seperti ini, Kevin menyadari kalau uang bukalah segalanya ada beberapa hal yang tidak bisa di beli dengan uang yaitu cinta.
Hanya cinta tulus yang akan mendapatkan cinta.
Tapi, semenjak Kevin kehilangan cinta pertamanya, Kevin merasakan kebas di dalam hati dan sering termenung sendiri.
Kenapa Green dulu meninggalkan Kevin begitu saja?
Bahkan Kevin kaya dan pewaris dari O'Brown satu-satunya karena Kevin anak tunggal dan tidak mempunyai saudara.
Mama Kevin sudah meninggal saat Kevin remaja sedangkan Papa Kevin menikah lagi dan sibuk dengan istri baru nya.
Huh!
Kevin memandangi langit yang indah yang di terangi bintang yang begitu bersinar.
Dan Kevin segera mengambil ponsel untuk menelfon Sekertaris Man.
" Ke Black Devil Club sekarang juga! " kata Kevin dengan singkat dan langsung mematikan sambungan telepon sebelum sang sekertaris menjawab perkataan Kevin itu.
Tidak pandai berbasa-basi itulah Kevin!
Setelah itu, Kevin langsung berpakaian, memakai kaos hitam press bodi dan celana hitam dan juga sepatu hitam tidak lupa jaket kulit Kevin yang berwarna hitam.
Penampilan sederhana Kevin itu terlihat mewah padahal merk pakaian kasual yang Kevin punya jarang ada yang branded karena Kevin hanya membeli setelan jas saja untuk bertemu klien di luar sana.
" Silahkan Tuan. " Kata Sekertaris Man saat membukakan pintu belakang untuk sang Tuan muda itu.
Dan dengan wajah datar yang seolah-olah enggan tersenyum itu, Kevin langsung masuk ke dalam mobil tanpa bicara sepatah kata pun.
Sang sekretaris pun tidak masalah karena sudah tau Tuan muda memang selalu bersikap angkuh dan itu wajar saja karena Kevin sudah kaya dari janin.
Di dalam mobil hanya ada keheningan dan Kevin hanya melihat ke arah luar jendela dan sesekali memainkan ponsel yang ternyata sangat membosankan itu.
Hm!
" Wow Tuan muda O'Brown datang ke club remahan ini, sungguh sebuah kehormatan. " Kata Jared pemilik club sekaligus teman Kevin.
Jared berbicara dengan lebay karena club yang di maksud remahan oleh Jared itu hanya omong kosong dan itu tidak benar.
Remahan gimana?
Club mempunyai empat lantai ini terbilang sangat mewah dan high class dan juga sangat mewah saat sudah masuk ke dalam club tersebut.
Bahkan di luar club juga sudah mewah, Lalu yang di bilang remahan itu sebelah mana?
Mewahkan?
Dasar di Jared itu, merendahkan diri tapi tidak sesuai dengan fakta.
" Nggak usah lebay deh Ed. " Kata Kevin dan memangil Jared dengan panggilan Ed.
" Minimum yang bisa bikin gue teler hanya minum satu gelas saja. " Kata Kevin pada bartender yang sedang bertugas, Kevin dan Jared sekarang sedang berada di meja di depan bar dan saling mengobrol dengan suara keras dan berteriak karena musik yang sedang di putar sungguh keras dan menghentak telinga.
Hm!
" Buat apa kalau baru datang kesini udah teler! Mendingan teler di rumah loe aja deh, gue kira loe kesini karena mau one stand night (satu malam) dengan salah satu wanita di sini. " Kata Jared dengan sebal saat mendengar Kevin yang baru saja datang mau teler karena hanya satu minuman, kalau begitu mendingan di Penthouse aja sana, biar Sekertaris Man nggak usah kayak nyamuk, nunggu dan jagain Kevin di pojok ruangan itu.
Benar-benar membuat Jared berdecak kesal.
Jared menyarakan Kevin untuk melakukan cinta satu malam yang biasa Jared lakukan, lagian itu semua enak.
Tidak mungkin ada wanita yang ada di Club ini menolak Kevin karena di lihat sekilas saja Kevin sangat tampan dengan mata yang berwarna biru.
Kharismatik guy!
" Ogah ah! " kata Kevin dengan malas.
Tuh kan!
Udah Jared duga.
Dan dengan kedipan mata, Jared mengisyaratkan pada bartender untuk tidak memberikan minuman yang seperti Kevin pesan.
Tidak untuk sekarang.
Setidaknya Kevin harus senang-senang di untuk malam ini.
" Minuman apaan nih? Kok gue belum teler juga. " Kaga Kevin sebal karena sudah dua gelas yang di tenggak tapi masih membuat Kevin sadar.
Padahal tadi Kevin pesan yang akan membuat Kevin teler dalam satu gelas!
Ish!
" Ini, loe jual minuman gimana sih! Fake (palsu). " Kata Kevin dengan mengoceh.
" Lagian ngapain sih minum terus, udah yok joget dulu, lumayan kalau ada mangsa sambil *****-*****. " Kata Jared yang otak tidak lepas dari yang namanya sela ng kangan.
Dan dengan malas, Kevin mengikuti langkah Jared dari belakang dan saat berjalan wanita yang sedang berada di floor (lantai) sudah melihat ke arah Kevin dengan tatapan lapar dan ingin memangsa atau di mangsa?
Tuh kan! Tidak susah untuk Kevin mencari mangsa.
" Hai ladies (wanita). " Sapa Jared dengan genit dan meraba salah satu wanita yang sedari tadi melihat ke arah Jared.
Dan dengan gerakan kepala seolah-olah mengatakan...
" Tinggal kamu yang cari mangsa. "
Dan dengan berdecak sebal, Kevin memalingkan wajah dan enggan untuk mencari mangsa dan lebih memilih berjoget dengan satu tangan yang ada di saku.
Dan saat Kevin melihat ke arah Jared, Jared ternyata sedang bercumbu dengan panas dan tangan Jared yang sudah bergerilya kemana-mana.
Ish!
" Jared, emang tai ya, katanya mau ngajarin Kevin cari mangsa! Eh dianya malah asik bercumbu sama wanita. " Kata Beno sambil menyesap te quila dengan perlahan dan sekarang di pangkuan Beno ada wanita cantik yang sedari tadi sudah men ciumi leher Beno hingga meninggalkan jejak kiss mark yang begitu banyak.
" Katanya loe nggak tai aja, nggak usah tai teriak tai ya. " Kata Max yang malam ini hanya meminum Vodka tanpa di temani wanita karena mungkin malam ini enggan!
Bad mood (suasana hati yang buruk)
Max menatap ke Beno dengan jengah.
" Elah, ini mah biasa kalik kayak loe nggak begini aja... Sebelum sama Bianca loe juga tai kayak gue sama Jared, mentang-mentang ada Bianca sekarang kalem takut nggak dapat jatah ya? " ledek Beno dengan terkekeh lalu terhenti dan berganti dengan geraman saat wanita yang ada di pangkuan Beno mengatakan...
" Ke atas yuk, kamu udah basah! " kata wanita itu dengan lirih tapi terdengar seperti ******* dan itu membuat Beno seketika tegang dan langsung saja wanita itu beranjak dari pangkuan Beno dan berjalan dengan berlenggak lenggok dan sesekali melihat ke arah Beno dan menggigit bibir bawah dengan seksi, seakan-akan mengatakan...
" Puaskan aku malam ini. "
Dan tanpa di minta dua kali, Beno langsung berjalan ke arah wanita itu sambil meremas sebelah dada dan berjalan menuju lift untuk ke lantai atas.
" Dasar tai! " rutuk Max saat melihat kelakuan Beno itu dengan menggelengkan kepalanya.
" Kenapa loe, muram aja? " tanya Max lebih berbobot kepada Kevin di bandingkan dengan pertanyaan Jared tadi.
" Nggak tau, rasanya dalam hati hambar! Kebas! " kata Kevin dengan wajah datar dan mengatakan yang sebenarnya pada Max sahabatnya, yang malam ini masih waras daripada Jared dan Beno.
" Tuan muda yang kesepian... Pria Kaya, miskin cinta. " Kata Max dengan terkekeh.
" Gue serius tai malah bercanda. " Kata Kevin dengan sewot.
" Tenang bro, elah... Gue lihat loe tuh kayak lihat gue sendiri beberapa tahun lalu. " Kata Max yang teringat kisah cintanya yang begitu rumit dengan Bianca yang waktu itu adalah istri dari Tuan Zen, bos Max sendiri dan Max malah jatuh cinta dengan istri Tuan Zen yaitu Nyonya Bianca.
" Cinta bro, loe itu butuh cinta. " Kata Max lagi sambil menyesap Vodka perlahan.
" Masalahnya gue nggak lagi jatuh cinta nggak usah ngaco deh loe. " Kata Kevin dengan sewot.
" Gimana mau mencintai kalau wanita yang di cintai saja nggak ada? "
" Green? " kata Max yang membuat Kevin melihat ke arah Max.
" Apa-apaan sih loe. " Kata Kevin mencoba mengelak tapi Max masih tau.
" Nggak usah munafik deh loe, gue tau kalau loe masih suka dengan Green. "
Like kalian tuh sangat berarti buat othor kentang goreng kayak gue,, teken Like ye.
Semoga sukak💖
Green langsung memberikan kartu nama nya pada asisten pribadi pria savage itu.
" Huuh dasar pria arogan pria gak jelas. " Kata Green saat melihat mobil pria itu pergi begitu saja tanpa menolong membantu mendirikan motor nya dulu saat tadi asisten nya akan membantu nya pria savage itu langsung menyuruh asisten nya masuk mobil dan pergi dari tempat ini dan meninggalkan Green seorang diri dengan susah payah mendirikan motor nya kembali.
" Ku sumpah in semoga kau tidak akan pernah bahagia. " Kata Green dengan kesal.
Walaupun tadi Green kesal dengan seseorang ia pun pasti tetap akan mengantarkan pesanan kue itu walaupun telat.
Tidak apa telat daripada tidak sama sekali pikir Green dalam hati.
Green langsung menuju pulang ke GBakery lagi setelah mengantar kan pesanan kue tadi.
" Huft ... " Green menghembus kan nafas nya kasar sambil duduk di sofa yang ada di ruangan nya itu dan menyadarkan punggung nya di sandaran sofa sambil mengadahkan kepala nya menutup mata nya sambil memijat kening nya yang terasa lelah.
Tok tok tok terdengar suara ketukan pintu.
" Masuk. " Kata Green sambil berteriak lalu orang dari luar pintu pun langsung masuk ke dalam ruangan nya itu.
" Ini Bu minumannya. " Kata Nia dengan nada sedikit takut karena melihat wajah boss nya yang muram setelah dari mengantarkan kue pesanan langganan itu.
" Hum ... " kata itulah yang terdengar dengan masih di posisi yang sama tanpa bergerak sama sekali.
" Ibu baik-baik saja? " tanya Nia akhir nya memberanikan diri untuk bertanya.
" Iya Nia saya baik-baik saja. " Kata Green dengan masih di posisi yang sama sambil menghembuskan nafas nya pelan.
" Bu kalau punya masalah mendingan di cerita kan supaya bisa meringankan beban dan bisa membuat hati lega juga setelah menceritakan keluh kesah kita pada orang lain. " Kata Nia mencoba berkata sebijak mungkin.
" Saya tidak apa-apa Nia kau boleh keluar sekarang saya mau istirahat sebentar di sini. " Kata Green duduk dengan benar dan meminum kopi nya yang ada di dalam cangkir dan setelah itu ia pun melihat ke arah Nia dan tersenyum supaya karyawan nya itu tidak merasa khawatir terhadap nya.
" Baik Bu selamat beristirahat. " Kata Nia langsung pamit untuk keluar dari ruangan boss nya itu dan menutup pintu ruangan dengan hati-hati.
" Iya Nia terimakasih. " Kata Green langsung merebahkan tubuh nya yang lelah di atas sofa ruangan nya itu.
Bukannya Green langsung tidur dan memejamkan mata nya untuk beristirahat tapi ia malah memikirkan hal-hal lain.
Karyawan nya tadi sangat khawatir melihat diri nya sampai sini yang hanya diam saja tanpa membalas sapaan mereka seperti biasa nya.
Itulah yang membuat karyawan nya bingung tidak biasa nya boss mereka yang ramah bersikap acuh seperti itu.
Yah bagaimana mungkin Green bisa memikirkan hal lain sedang kan ia masih memikirkan kejadian tadi saat tidak sengaja menabrak mobil mewah pria savage itu.
Ah bagaimana bisa aku melunasi biaya perbaikan nya kata Green dalam hati saat melihat kerusakan pada mobil mewah tadi bukanlah ringan melainkan kerusakan parah.
Semoga saja pria savage nanti saat bertemu tidak savage saat pertama kali bertemu dan semoga ia mendapat hidayah lebih cepat kata Green dalam hati.
Karena terlalu lelah memikirkan kejadian tadi akhir nya Green pun langsung tertidur di atas sofa dengan lelap nya.
" Hei kau. " Kata pria tiba-tiba entah dari mana datang nya.
" Eh apa. " Kata ku gelagapan saat pria tadi yang mobil nya tidak sengaja ia tabrak sekarang ada di hadapan nya.
" Iya kau kesini. " Kata dia dengan nada angkuh nya seperti biasa dan memerintah ku untuk mendekat ke arah nya.
" Eh iya. " Kata ku dengan nada bingung.
Aku pun langsung mendekat ke arah nya bisa ku lihat saat sudah sampai di dekat nya ia mengulurkan tangan nya aku pun dengan otomatis menggapai uluran tangan tadi.
" Pakai kan sepatu ku. " Kata dia dengan nada angkuh nya.
Hu uh ku kira tadi mau apa eh malah suruh memakai kan sepatu nya gerutu ku dalam hati.
" Buruan. " Kata dia dengan nada penuh penekanan nya.
Aku pun langsung refleks memakai kan sepatu nya dengan posisi dia duduk di atas sofa dan aku duduk di bawah dengan kaki nya berada di pangkuan ku sambil mengikat tali sepatu nya.
Aku pun dengan hati-hati mengikat tali sepatu dia.
Karena aku tau di pria yang gampang marah aku pun harus hati-hati tidak ingin melakukan kesalahan sekecil apapun karena aku tidak mau terkena imbas dari kemarahan nya.
Aku kaget bukan main saat ia tiba-tiba dia menyentuh rambut ku dengan lembut dan menyelipkan rambut ku ke belakang telinga dengan telaten.
Setelah itu dia pun mengelus puncak rambut ku dengan perlahan dan sangat nyaman untuk ku yang merasakan nya.
Karena yang di lakukan nya adalah hal yang sangat membingungkan aku pun dengan refleks melihat ke arah dia dan dia pun juga sedang melihat ku.
Kami pun saling bertatapan dengan dalam bisa ku rasakan saat usapan tangan nya berpindah mengusap pipi mulus ku dengan kasih sayang nya.
Aku pun dengan refleks memejamkan mata ku dan menyentuh tangan nya yang masih mengelus pipi ku dengan kasih sayang nya.
Masih dengan posisi seperti tadi dia duduk di sofa dan aku di bawah sofa.
" Baiklah aku akan berangkat kerja dulu. " Kata dia langsung bangkit dari duduk nya dan aku pun juga langsung bangkit dari jongkok ku.
Ku lihat dia sedang memakai jas nya dan entah dorongan dari mana aku pun membantu dia untuk memakai jas nya dan merapikan jas nya.
Bisa ku lihat dia tersenyum dengan tampan nya.
Ah jika ia tersenyum seperti ini setiap hari dengan perlakuan nya yang hangat maka aku pun bisa dengan langsung jatuh cinta kepada nya pada pandangan pertama kata ku dalam hati.
Lalu di pun langsung mengalahkan pergi dari kamar ini.
Eh kamar? kenapa aku bisa di sini dan satu ruangan dengan dia kata ku dalam hati masih dengan nada kebingungan ku.
Yang di ingat tadi aku sedang tidur di atas sofa di ruangan nya karena merasa lelah.
Aku pun berkeliling di semua ruangan yang ada di kamar ini.
Kenapa bisa begitu luas nya kamar ini kata ku dalam hati saat benar-benar capek melihat isi kamar ini.
Ah bagaimana ini kata ku dalam hati masih dengan nada tidak ku mengerti.
Entah dapat dorongan dari mana aku pun langsung mencubit pipi ku sendiri.
Au aku pun langsung dengan refleks bangun dari tidur panjang ku di siang hari dan.
Bruk ah sakit nya kata ku saat terjatuh dari atas sofa.
Untung tadi cuma mimpi ya tuhan kata ku dalam hati saat membuka mata ku melihat aku masih dalam ruangan ku sendiri berarti kejadian tadi hanya mimpi di siang hari begitu laht pikir ku dalam hati.
Karena hari sudah mulai sore aku pun langsung pulang dan menutup GBakery lebih awal hari ini karena mood ku yang sedang tidak baik hari ini.
Aku pun berjalan beberapa meter dari GBakery untuk di super market dekat sini untuk membeli beberapa camilan untuk aku bawa ke panti malam ini.
Aku selalu datang setiap hari ke panti untuk mengunjungi Bunda dan Bunda Nur dan anak-anak panti lain nya.
Aku selalu membawa kan mereka makan untuk di santap sambil mengerjakan tugas sekolah mereka.
Dan aku pun dengan senang hati mengajari mereka dengan pelajaran yang tidak mereka mengerti dan mengajari mereka sampai bisa.
Aku mengajarkan mereka untuk mengerjakan PR mereka masing-masing dengan aku duduk di samping mereka dan memeriksa PR mereka apakah sudah benar apa belum.
Aku pun tertawa ngakak saat melihat mereka dengan riang nya saat sudah dengan benar mengerjakan PR dan mendapatkan kecupan selamat malam dari ku dan langsung pamit untuk tidak satu persatu.
Inilah kegiatan ku setiap hari sebelum pulang ke rumah ku sendiri.
Setelah semua nya selesai aku pun langsung pamit.
" Bunda aku pamit nya. " Kata ku pada Bunda.
" Kamu tidak menginap di sini ini kan sudah malam. " Kata Bunda dengan nada khawatir.
" Tidak apa Bunda lagian rumah ku tidak jauh dari sini kan. " Kata ku sambil memberi penjelasan pada Bunda.
" Tapi lihatlah ini udah jam delapan malam Nak. " Kata Bunda lagi dengan nada khawatir.
" Tidak terlalu malam Bunda lagian aku juga harus mengerjakan beberapa tugas ku di laptop malam ini. " Kata ku memberikan penjelasan pada Bunda.
" Hum baiklah tapi kamu kalau tidur jangan malam-malam ya tidak baik untuk kesehatan. " Kata Bunda lagi dengan nada sedih nya.
" Iya Bunda tenang aja pasti aku akan tetap menjaga kesehatan. " Kata ku menenangkan Bunda sambil memeluk hangat Bunda.
" Kamu juga harus janji ya untuk menginap di sini lagi kamu udah sangat lama tidak menginap di panti lagi nak. " Kata Bunda dengan nada sedih nya.
" Iya Bunda tenang saja pasti nanti aku bakal nginap di sini ya. " Kata ku dengan menghibur Bunda.
Bunda pun langsung tersenyum dan memeluk ku untuk terakhir kali nya sebelum aku benar-benar pamit dari panti untuk pulang ke rumah ku sendiri.
Aku pun langsung pulang menggunakan taksi setelah sebelum nya aku memesan menggunakan app online.
Aku pun membuka kaca jendela dan melambaikan tangan dari dalam mobil kepada Bunda dan tersenyum kepada Bunda.
" Papay Bunda cayang. " Kata ku dengan nada khas manja ku.
" Papay juga cayang. " Kata Bunda membalas dengan nada manja nya juga.
Di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan.
" Langsung pulang saja. " Kata ku pada asisten pribadi ku.
" Baik Pak. " Kata asisten pribadi itu.
Entah apa yang merasuki pikiran ku sampai mengikuti gadis yang tadi siang yang tidak sengaja menabrak mobil ku.
Aku mengikuti nya dari siang sampai malam ini saat ia pergi ke panti dan langsung pulang ke rumah nya.
" Apakah saya harus mencari tentang gadis tadi Pak. " Kata Rio si asisten pribadi yang selalu ada setiap saat.
" Yah itu adalah ide yang bagus cari semua tentang gadis tadi. " Kata ku dengan nada semangat.
Aku pun langsung menyenderkan tubuh ku di senderan kursi mobil dengan memejamkan mata.
Masih ku ingat dengan jelas bagaimana saat aku menatap mata hijau nya yang sangat indah tadi.
Aku sungguh benar-benar terkesima melihat tatapan mata nya yang berwarna hijau itu aku sangat merasakan debaran di hati ku.
Aku tidak ingin menunjukkan debaran jantung ku aku pun langsung menutupi nya dengan cara seperti biasa yaitu meningkatkan kadar angkuh dan savage ku.
Bisa ku ingat dengan jelas bagaimana wajah nya yang kesal saat aku melontarkan kata-kata savage ku seperti biasa nya.
Dan aku juga bisa melihat dengan jelas di kaca mobil bagaimana dengan susah payah ia mendirikan motor nya yang terjatuh tadi.
Aku pun tersenyum melihat itu karena dengan tubuh nya yang mungil membuat nya kesulitan mendirikan motor nya dengan seorang diri dan pada saat tadi orang-orang hanya melihat tidak ingin ikut campur saat melihat mobil ku yang sangat mewah.
" Apakah boss gila. " Kata ku dengan aneh saat melihat kaca di depan ku melihat boss ku tersenyum dengan melengkung kan bibir nya dengan mata masih dengan terpejam dengan masih mengadahkan kepala nya ke atas.
" Hu biar kan saja mendingan dia tersenyum dari pada wajah datar nya seperti biasa nya. " Kata ku dalam hati.
Aku pun langsung mengantarkan boss untuk pulang ke rumah nya.
Saat sudah sampai di halaman rumah nya.
Pak Man kepala pelayan rumah pun langsung melangkah menuju mobil yang terparkir di halaman rumah dan membuka kan pintu mobil dan mempersilahkan majikan nya itu untuk keluar mobil.
Pak Man pun langsung membawakan tas majikan nya itu dan jas nya dan melangkah mengikuti dari arah belakang dengan Rio mengikuti nya dari arah belakang juga.
" Rio kau boleh pulang. " Kata ku saat sudah duduk di tengah ruangan rumah dengan Pak Man yang masih berdiri di sebelah ku.
" Baik Pak saya permisi kalau begitu selamat malam. " Kata Rio sambil menunduk kepada nya dan mengagukkan kepala nya ke arah Pak Man.
Aku pun hanya berdehem dengan nada malas.
" Tuan muda akan saya siapkan bak untuk anda mandi. " Kata Pak Man.
Aku pun hanya berdehem lagi dengan pikiran masih memikirkan gadis tadi.
Pak Man pun langsung menuju ke kamar ku dan mengurus segala kebutuhan ku.
Setelah beberapa saat Pak Man turun dari lantai atas dan memberitahu kan aku semua nya sudah di siapkan di dalam kamar aku pun langsung mengagukkan dan menuju kamar ku sendiri.
" Baiklah Pak Man boleh pergi saya tidak makan malam hari ini saya sudah makan malam di luar tadi. " Kata ku sambil beranjak dari duduk ku.
" Baiklah tuan muda selamat beristirahat dan selamat malam. " Kata Pak Man sambil menunduk kepala nya dengan hormat.
Aku pun langsung menuju kamar ku untuk membersihkan badan ku yang lengket karena seharian berada di luar rumah.
Hari-hari ku berjalan dengan lancar seperti biasa nya.
Dan tentang orang yang mobil nya aku tabrak sampai sekarang belum juga menghubungi ku untuk meminta ganti rugi dan itu membuat aku jadi was-was.
Iya was-was jangan sampai pria savage itu datang di saat yang tidak tepat atau secara mendadak aku kan perlu menyiapkan uang nya dulu iya kalau tabungan ku cukup untuk melunasi nya kalau tidak bagaimana? begitulah pikir ku dalam hati.
Aku sedang berada di sebuah mall untuk membeli beberapa barang untuk GBakery.
" Ah bukan lah itu pria savage tempo hari lalu. " Kata ku dalam hati.
Bisa ku lihat dengan jelas ia seperti nya sedang meeting dengan client nya di mall ini.
Ah lihat laht bagaimana gaya angkuh nya yang tidak perduli jika ia menjadi pusat perhatian di mall ini.
Ia duduk dengan santai nya dan meminum kopi nya sedikit demi sedikit dan semua perlakuan pria itu membuat wanita di mall ini sangat terkagum-kagum.
Dengan sang asisten pribadi yang berada di sebelah nya yang tidak kalah tampan dari bisa nya pikir ku dalam hati.
" Idih begitu saja suka. " Kata ku dalam hati setelah tersadar dari lamunan ku dan langsung berjalan beriringan dengan Nia salah satu karyawan GBakery.
" Ada apa Bu? " tanya Nia sambil melihat arah pandang an boss nya itu.
" Tidak apa-apa. " Jawab ku malas.
" Wow tampan nya dua pria di sebelah sana apalagi yang pria yang sedang minum kopi. " Kata Nia sambil nunjuk ke arah pria savage itu. Ah dan benar Nia pun ikut terkagum-kagum dengan dua pria itu.
Kenapa saat melihat mereka aku biasa saja tidak sampai terkagum-kagum seperti mereka yang lain nya? pikir ku dalam hati.
Ah mungkin mereka saja yang terlalu berlebihan kata ku lagi dalam hati.
" Hilih buat apa pria keren kalau dia orang nya arogan. " Kata ku tanpa filter kepada Nia yang masih melihat ke arah dua pria itu.
" Eh Ibu kenal sama dua pria itu. " Kata Nia dengan nada keras sambil menunjuk ke arah dua pria savage itu.
" Eh enggak kan cuma ngomong aja dari gelagat nya udah kelihatan bagaimana pria itu berperilaku. " Kata ku sambil pergi dari situ karena semua orang melihat ke arah ku karena tadi perkataan Nia terlalu kencang dan membuat orang orang di situ mendengar nya dan membuat dua pria savage itu juga melihat ke arah ku.
" Ayo Nia kita pulang ini udah dapat semua bahan-bahan nya. " Kata ku yang tidak mau berlama-lama di mall itu karena perasaan ku tidak enak saat bertemu dua pria savage itu.
" Hu'um ayolah Bu. " Kata Nia dengan setuju.
Di dalam mobil menuju Kiehl house.
" Rio bagaimana apa kah kamu sudah mencari tentang profil gadis itu. " Kata ku dari arah kursi belakang kursi pengemudi.
Aku masih teringat dengan gadis itu dari saat pertama bertemu sampai sekarang saat tidak sengaja bertemu si sebuah mall.
Dia sungguh gadis yang unik dan sederhana.
Saat semua wanita mengejar ku tapi lihat laht gadis itu dengan terang-terangan enggan untuk berurusan dengan ku apalagi menyapa ku.
Yah walaupun ku tahu ia tidak mungkin datang dan langsung menyapa ku tapi kan menanyakan soal berapa biaya untuk kerusakan mobil ku yang dia tabrak kan bisa menjadi bahan untuk di bahas saat datang menghampiri ku saat tidak sengaja bertemu di lain waktu.
Tapi gadis itu hanya melihat dari jauh dan langsung buru-buru pergi saat aku melihat keberadaan nya ada di sekitar ku.
" Sudah saya kirim lewat email Pak. " Kata Rio dari kursi pengemudi langsung membuyarkan lamunan ku.
" Hu'um. " Hanya itu yang keluar untuk sebagai jawaban nya.
Biodata
Nama : Greennindia.
Umur : 20 tahun.
Pendidikan : Pendidikan terakhir SMK.
Keluarga : tidak di ketahui atau yatim piatu.
Keterangan: Greennindia atau Green adalah seorang anak yatim-piatu bukanlah karena di tinggal orang tua nya meninggal dunia tapi karena saat masih bayi Green di temukan di bawah pohon rindang yang berwarna hijau oleh salah satu pengurus panti.
Karena saat sudah melaporkan kejadian ini pada polisi dan setelah beberapa bulan tidak ada yang mengakui bayi ini maka panti asuhan menjadi tempat bermain masa kecil nya.
Green nama itu yang di berikan pada bayi itu bukan karena ia di temukan di bawah pohon rindang yang berwarna hijau melainkan warna mata nya yang berwarna hijau yang indah siapa pun yang melihat nya pasti akan terkesima begitu laht pikir salah satu pengurus panti saat memberikan nama pada bayi itu.
Dan sejak saat itu pengurus panti adalah orang tua nya dan anak-anak panti adalah saudara nya.
Ia selalu menjadi donatur tetap di panti asuhan itu dengan menyisihkan sebagian keuntungan nya dari GBakery untuk ia sumbangkan di panti tempat masa kecil nya.
Aku masih terus saja membaca dan mencerna apa yang sedang aku baca dia adalah seorang anak yatim-piatu piatu karena di buang oleh orang tua nya sendiri saat masih bayi dan lebih parah nya di tinggalkan di bawah pohon sendiri saat malam hari?.
Ah sungguh kejam orang itu bagaimana bisa ia membuang seorang bayi begitu saja.
Bayi yang masih kecil rapuh berwarna merah dan masih belum bisa untuk makan sendiri.
Kalau ia lapar maka akan menagis dan setelah kenyang ia akan tidur sesederhana itu kenapa masih tega untuk membuang nya?
Begitulah pikir ku dalam hati.
Aku amati lagi oh ternyata dia cuma lulusan SMK
" Apa kah dia tidak ada niatan untuk kuliah Rio. " Kata ku pada asisten pribadi ku.
" Seperti nya tidak Pak karena ia hanya memikirkan panti tempat masa kecil nya harus tetap berdiri dan menjadi donatur tetap di panti tersebut. " Kata Rio menjelaskan.
Aku pun hanya manggut-manggut dan melihat detail profil gadis tadi.
Sungguh gadis seperti ini di jaman seperti ini sudah sangat langka.
Ketika para wanita lain nya mencari uang dengan cara mudah tanpa bersusah payah lalu menghabiskan nya dengan cara menghamburkan kan nya.
Sedangkan gadis ini mencari uang dengan susah payah dan menghabiskan kan nya untuk menjadi donatur di tempat panti masa kecil nya.
Ah sungguh gadis yang langka kata ku dalam hati.
Perusahaan Kiehl house.
Prang suara sebuah vas jatuh di banting.
" Bagaimana ia bisa menolak bertemu dengan ku dan malah memilih untuk membayar kerusakan mobil dengan cara di transfer? " kata ku dalam hati baru kali ini ada seorang gadis yang menolak segala pesona yang di miliki seorang Kevin Keihl.
" Maaf Pak tadi dia saat di telfon mengatakan kalau sedang sibuk di GBakery. " Kata Rio sambil menunduk kepala nya hormat.
" Apa itu GBakery? " kata ku tidak mengerti bagaimana bisa ia mengabaikan diri ku saat aku sendiri yang meminta untuk bertemu dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu nya di GBakery.
" Itu adalah toko kue milik nya Pak. " Kata Rio.
" Hu'um baik laht nanti siang kita ke sana. " Kata ku lagi aku pun duduk di kursi kebesaran ku dan langsung mengerjakan pekerjaan ku agar nanti siang bisa ke GBakery dan menemui gadis itu.
Rio pun langsung menunduk hormat dan menyuruh cleaning servis untuk membersikan pecahan vas yang ku banting tadi.
" Ayo. " Kata ku pada Rio dan langsung berjalan di depan nya menuju lobby perusahaan untuk menaiki mobil untuk sampai di GBakery.
" Silahkan Pak. " Kata Rio sambil membukakan pintu mobil untuk boss nya itu.
" Bagaimana nanti aku harus bersikap. " Kata ku pada Rio.
" Bersikaplah seperti biasa nya Pak. " Kata Rio sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan majikan nya itu.
GBakery pada saat siang hari.
Huft GBakery siang ini sangat ramai bahkan saat pria savage itu mengajak untuk bertemu dan membicarakan tentang pembayaran mobil nya yang tidak ku sengaja tabrak aku pun nggak bisa dan memilih untuk langsung mentransfer uang nya tanpa melihat perincian nya dulu soal kerusakan nya.
Apa aku sekaya itu aku pun hanya geleng-geleng kepala mengingat nya.
Ya bagaimana tidak geleng-geleng kepala pria yang mobil nya tidak sengaja aku tabrak itu adalah seorang pria kaya dan diri ku yang hanya rempah an rengginang ini malah dengan santai menolak untuk bertemu secara langsung karena sibuk bukan kah pria itu jauh lebih sibuk dari diri nya?.
Mengingat terakhir bertemu saja jas dan sepatu yang ia pakai adalah barang branded semua.
Dasar aku semoga orang nya tidak tersinggung kata ku dalam hati.
Aku melihat ke arah pintu masuk ada dua pria yang masuk ke dalam GBakery.
What kenapa dia ada di sini aku pun melihat nya cengo dari meja kasir.
" Hai Nona bisa kah kita bicara sebentar? " kata pria savage itu entah dari mana datang nya.
" Ah iya. " Kata ku gelagapan karena terkejut datang nya seorang boss dan anak buah itu.
Lalu dengan langkah arogan nya pria itu pun langsung pergi jalan duluan.
" Silahkan Nona. " Kata asisten pribadi pria savage itu sambil memperlihatkan aku jalan duluan dan ia berjalan di belakang ku.
Aku pun langsung menitipkan GBakery kepada karyawan ku.
Bisa ku dengar mereka berbisik dan mengatakan cie-cie karena mereka mengira pria savage itu adalah calon doi ku.
Huft dasar pria itu mengganggu saja gerutu ku sepanjang perjalanan menuju ke arah mobil nya.
Asisten pribadi pria savage itu mempersilahkan aku masuk ke dalam mobil nya setelah sebelum nya membuka kan pintu mobil untuk ku.
Hening itulah yang terjadi dalam mobil ini setelah sebelum nya asisten nya masuk mobil menyalakan nya saja dan AC juga ikut di nyalakan dan langsung pergi untuk menunggu di luar mobil.
" Hem. " Kata ku memecah keheningan.
" Apa yang ingin kau bicara kan Tuan. " Kata ku langsung to the poin.
" Aku ingin kau menikah dengan ku. " Kata pria itu tanpa basa-basi.
" What? " kata ku dengan kaget dan langsung refleks menoleh kepada nya yang sekarang sedang duduk di samping ku.
" Apa kau bercanda tuan kita bahkan baru bertemu beberapa minggu yang lalu dan itu pun tidaklah pertemuan yang baik. " Kata ku terus terang memang begitu ada nya.
" Terserah apa yang ingin kau katakan setuju atau tidak semua itu ada di tangan mu. " Kata pria savage itu dengan nada dingin.
" Kenapa aku harus menerima pernikahan ini,, pernikahan bukan laht hal yang main-main. " Kata ku langsung bersungut-sungut.
" Siapa yang bilang pernikahan itu main-main apa kah kau melihat ku seperti pria yang suka bermain-main dan membuang waktu ku dengan sia-sia. " Kata pria itu dengan langsung menatap mata ku dengan dalam.
" Yah bukan begitu maksud nya,, kita kan baru saling kenal dan mana mungkin kita ada cinta di antara kita pernikahan kan harus di dasari atas cinta. " Kata ku mencari alasan yang tepat saat pria itu masih menatap ku dalam dan ia pun menaruh salah satu tangan nya di sandaran kursi yang sedang ku duduki.
Dan menatap ku dengan melihat ke arah mata ku tajam.
" Apa yang kau lakukan. " Saat aku rasakan pria savage itu menyelipkan rambut ku ke belakang telinga.
" Hanya melihat bagaimana wajah calon istri. " Kata pria savage itu tanpa filter.
" Yah calon istri apa nya bagaimana mana bisa kau bisa memutuskan sebuah keputusan besar di sebelah pihak saja. " Kata ku sambil memejamkan kan mata ku saat ku rasakan kan pria savage itu mengelus pipi ku bukan karena merasa nyaman aku hanya merasa tidak mau menatap mata nya itu yang penuh dengan intimidasi.
" Bukalah mata mu. " Kata pria savage itu memerintah.
" Bukalah. " Aku pun langsung membuka mata.
Aku pun langsung membuka mata ku dan langsung di suguhkan tatapan lembut pria savage itu.
Ia pun tersenyum entahlah itu senyuman tulus atau mengejek aku pun nggak tau karena aku belum bisa membedakan kan nya.
Sungguh aku merasa deg-deg bagaimana bisa pria savage ini yang baru ku kenal beberapa minggu nya lalu mengajak menikah tanpa basa-basi dan tanpa pendekatan apapun seolah memaksa diri ku untuk mau menikah dengan diri nya.
Dan sekarang lihat laht saat aku berfikir saat pria savage ini datang ke GBakery untuk membicarakan masalah pembayaran mobil dengan damai.
Dia malah mengurungkan ku di mobil nya dengan posisi yang tidak etis.
Yah sangat tidak etis tangan pria itu satu nya berada di sandaran kursi mobil dan satu nya lagi tangan nya berada di samping aku duduk.
Kalian bisa bayangkan bagaimana posisi ini dan semakin membuat ku merasa tidak nyaman karena dengan posisi seperti ini aku bisa merasakan nafas nya yang berbau mint sangat maskulin kalian bisa bayangkan hanya beberapa senti saja jarak antara kita.
Cup
Aku langsung melotot kan mata ku saat ku rasakan benda kenyal menabrak bibir ku tanpa permisi.
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Hayo hayo jangan lupa dukung karya othor ya🙏
Like favorit vote dan komen di bawah ini yang tau gimana kelanjutan cerita ini😚😚
Maacih i love you all 😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!