(・_・;)
Undangan Vermilion
Sore hari di kantor statistik hidup dan mati
Terlihat seorang pria tengah sibuk menyiapkan beberapa surat undangan kematian.
Panji Vermilion
Huft... Banyak sekali orang yang harus meninggalkan dunia malam ini.
Tiba-tiba muncul seseorang di hadapannya
Novan Vermilion
Berapa banyak?
Panji Vermilion
Aduh mengagetkan saja!
Novan Vermilion
Apa kondisi jantungmu sedang tidak baik sehingga akhir-akhir ini kau sering terkejut setiap aku muncul?
Panji Vermilion
Jangan mengaktifkan kemampuan menyembunyikan wujudmu lalu muncul mendadak di hadapanku lagi!
Panji Vermilion
Kalau tidak akan ku...
Novan Vermilion
Apa yang akan kau lakukan?
Panji Vermilion
Ku laporkan kau ke Afif supaya dikembalikan ke alam akhirat yang sesungguhnya!
Novan Vermilion
Haish... Apa mengadu sekarang menjadi hobimu?
Panji Vermilion
Huft... Tidak ada gunanya berdebat denganmu!
Panji kembali fokus mencatat nama-nama orang ke dalam undangan kematian.
Novan yang merasa belum mendapat jawaban dari Panji, mulai menghitung sendiri undangan kematian yang akan menjadi misi dirinya malam ini.
Novan Vermilion
Banyak juga nyawa yang harus kucabut malam ini!
Novan Vermilion
Wah, bisa-bisa aku telat menemui Lucy nanti.
Panji Vermilion
Di saat sibuk pun kau masih sempat memikirkan kencan dengan seorang gadis?
Novan Vermilion
Dia bukan sekedar gadis biasa!
Novan berbisik pelan di telinga Panji
Novan Vermilion
Dia dewi kecantikan!
Panji Vermilion
Tanpa kau beritahu pun aku sudah tahu!
Novan kembali membaca setiap nama yang tertera di undangan kematian.
Panji Vermilion
Tapi sudah berapa kali kau ditolak?
Novan Vermilion
Entahlah... Mungkin sudah lebih dari 1 juta kali.
Panji Vermilion
Kau tidak bosan?
Novan Vermilion
Tidak! Itu sungguh menarik!
Panji Vermilion
Ternyata bukan hanya manusia yang dibutakan oleh cinta, tapi itu juga berpengaruh pada dewa rendah sepertimu.
Novan Vermilion
Terserah apa katamu, aku tidak peduli!
Panji mencatat nama target pencabutan nyawa yang terakhir, lalu memberikannya kepada Novan.
Panji Vermilion
Nah! Itu yang terakhir!
Novan membaca nama yang tertera dalam undangan yang baru saja ia terima.
Novan Vermilion
Kimaya? Ada yang aneh.
Novan Vermilion
Alasan kematian dan umurnya tidak tertera di sini!
Panji Vermilion
Benarkah? Sepertinya tadi sudah ku catat lengkap!
Novan menunjukkan undangan itu untuk kembali dilihat Panji dengan seksama.
Novan Vermilion
Nih lihat sendiri!
Panji Vermilion
Bagaimana bisa hilang?
Novan Vermilion
Lalu apa alasan kematiannya?
Mendadak Panji tidak bisa mengingat seperti amnesia mendadak.
Panji Vermilion
Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?
Novan Vermilion
Hah? Jangan-jangan...
Tiba-tiba seekor elang merah datang merampas undangan kematian di tangan Novan dan seketika undangan itu hangus terbakar.
Hawk adalah elang merah peliharaan kesayangan Afif.
Panji Vermilion
Mungkinkah ini pertanda kita akan kedatangan anggota keluarga baru?
Novan Vermilion
Menurutku juga begitu.
Saat itu Lucy sedang berjalan santai di sekitar kota merasa ada pesan yang masuk di ponselnya.
Setelah diperiksa ternyata pesan itu berasal dari Novan.
Lucy Vermilion
Novan? Kirim pesan apa lagi dia?
Lucy Vermilion
Kencan? Wah, apa dia tidak bosan sudah berulang kali ku tolak?
Tak berselang lama, langit pun berubah warna menjadi merah pekat.
Lucy yang menyadari ada yang berubah langsung melihat ke sekelilingnya.
Baru pertama kali ia melihat hal seperti ini.
Lucy Vermilion
Sebenarnya apa yang terjadi?
Tiba-tiba Ichi muncul di samping Lucy dengan kemampuan teleportasinya.
Ichi Vermilion
Kau ada di sini?
Lucy Vermilion
Sebenarnya apa yang terjadi sekarang? Kenapa langit berubah warna menjadi merah darah seperti ini?
Lucy Vermilion
Apakah dunia akan segera berakhir?
Ichi Vermilion
Pfft... Tenang saja dunia berakhir itu masih lama!
Ichi Vermilion
Ayo pulang! Sebentar lagi kita akan kedatangan anggota keluarga baru!
Ichi memegang tangan Lucy dan dengan kemampuan teleportasi, ia membawa Lucy kembali ke Istana Vermilion.
Welcome
Satu per satu anggota keluarga Vermilion tiba di istana mereka.
Novan Vermilion
Hei Oby, kau sudah datang?
Oby Vermilion
Yap, 1 menit yang lalu.
Panji Vermilion
Bagaimana harimu? Apa menyenangkan?
Oby Vermilion
Yah sama seperti biasanya.
Novan Vermilion
Aish, tentu saja tidak menyenangkan jika kau hanya duduk dan mengetuk palu untuk menghakimi arwah yang datang!
Oby Vermilion
Mau bagaimana lagi? Itu sudah menjadi tugasku.
Novan dan Panji mendekati Oby yang tengah duduk di sofa dan ikutan duduk di sampingnya.
Tak berselang lama Ichi dan Lucy datang.
Novan Vermilion
Oh Lucy sayang kau sudah datang?
Lucy yang tidak tertarik untuk merespon mengambil tempat duduk yang agak berjauhan dengan Novan.
Ichi Vermilion
Bagaimana kau bisa meninggalkannya sendirian di luar tanpa ada inisiatif untuk menjemputnya?
Novan Vermilion
Oh iya aku lupa.
Lucy Vermilion
Sebenarnya apa yang terjadi?
Panji Vermilion
Nanti kau juga akan mengetahuinya.
Zhaa muncul di ruang tamu.
Oby Vermilion
Di mana Afif dan Ikki?
Zhaa Vermilion
Mereka berdua ada di dalam.
Ichi Vermilion
Mereka selalu berdua saja saat membicarakan hal yang penting!
Zhaa Vermilion
Apa semuanya sudah datang?
Mereka saling melihat ke sekeliling sambil menghitung jumlah anggota keluarga yang sudah ada.
Oby Vermilion
Hanya tinggal 3 orang yang belum.
Ichi Vermilion
Nida, Alisa, dan Lutfi.
Zhaa Vermilion
Suruh mereka untuk segera datang!
Zhaa kembali menuju ke dalam ruang istana.
Afif Vermilion
Apa gerbangnya sudah kau tutup?
Ikki Vermilion
Tentu saja sudah.
Afif Vermilion
Baguslah. Mulai sekarang gerbang itu jangan dibuka lagi!
Afif Vermilion
Aku sudah tidak mengharapkan apapun dari mereka!
Ikki Vermilion
Kau yakin tidak akan menyesal?
Afif Vermilion
Lagipula aku sudah benar-benar dibuang.
Afif memajang foto anggota keluarga baru.
Ikki Vermilion
Kau yakin akan hal ini?
Afif Vermilion
Kenapa tidak?
Ikki Vermilion
Bukankah ini yang terakhir? Jika ini benar-benar terjadi maka kau tidak lebih hanya seperti manusia biasa.
Afif Vermilion
Yap itulah yang kuinginkan!
Ikki Vermilion
Kau bercanda?
Afif Vermilion
Tidak! Aku benar-benar ingin istirahat dan menjauhkan diri dari apapun yang berhubungan dengannya!
Ikki Vermilion
Apa kau masih belum bisa melupakannya?
Afif Vermilion
Bagaimana bisa ku lupakan? Mencoba melihatnya kembali di masa lalu pun percuma jika aku tidak bisa merubahnya.
Ikki Vermilion
Yah, istirahatlah dengan tenang!
Afif Vermilion
Apa dia belum juga sampai?
Ikki Vermilion
Mungkin masih dalam perjalanan.
Di sebuah jalan panjang yang dihiasi dengan langit merah, terlihat seorang gadis yang tengah menyusuri jalan tersebut sendirian.
Gadis itu nampak ketakutan dan terus berjalan dengan harapan ada sebuah tempat singgah di ujung jalan sana.
Menuju Pintu Masuk
Gadis tersebut tetap berusaha melangkah ke depan sembari celingak-celinguk untuk memastikan keadaan sekitar.
Kim Vermilion
Ada di mana aku?
Kim Vermilion
Kenapa langitnya berwarna merah seperti itu? Auh, mengerikan sekali!
Kim Vermilion
Mungkinkah aku sudah mati?
Kim Vermilion
Dan ini jalan menuju alam akhirat?
Kim Vermilion
Dan warna merah itu apakah menandakan aku akan menuju neraka?
Gadis itu berhenti sejenak dan reflek memukul diri sendiri seolah menyesal jika akan menuju neraka.
Kim Vermilion
Auh bodohnya! Apa yang kulakukan selama hidup hingga harus ke neraka?
Sejenak ia sadar akan sesuatu.
Ia mengamati sekujur tubuhnya
Kim Vermilion
Kenapa aku tidak ingat dengan diriku sendiri?
Kim Vermilion
Wah lihat! Darimana aku dapatkan pakaian ini?
Kim Vermilion
Warnanya pun sama dengan dengan langit di atas sana.
Kim Vermilion
Apa yang sebenarnya terjadi? Mungkinkah ini hanya mimpi?
Ia beralih mencubit pipi kanannya.
Kim Vermilion
Awh, sakit! Berarti ini bukan mimpi. Sungguh ini nyata?
Gadis itu berputar di tempat sembari mengamati lingkungan sekitar dengan lebih seksama.
Kim Vermilion
Aku ada di mana? Hiks hiks
Ia mulai menangis ketakutan karena berada di tempat asing yang mengerikan.
Tiba-tiba datang sesuatu bercahaya yang menuju ke arahnya.
Setelah cahaya itu semakin mendekat, terlihat seekor burung elang merah yang hinggap di pohon dekat gadis itu berdiri.
Ia mendekati burung elang itu.
Kim Vermilion
Wah bulunya berwarna merah menyala.
Gadis itu mundur beberapa langkah karena terkejut.
Kim Vermilion
Woah... Elang itu bisa bicara?
Elang itu kembali terbang dan tanpa ada pilihan lain ia mengikutinya.
Setelah berjalan cukup jauh mengikuti elang tersebut, terlihat di ujung jalan ada sebuah pintu.
Kim Vermilion
Pintu apa itu di tengah jalan?
Elang tadi dapat terbang menembus pintu tersebut dengan mudah.
Kim Vermilion
Wah, luar biasa! Sepertinya aku harus mencobanya juga!
Gadis itu dengan semangat berlari untuk menembus pintu di depannya.
Ia mengelus kepalanya yang sakit karena terbentur.
Kim Vermilion
Kenapa aku tidak bisa menembus pintu ini seperti elang tadi?
Gadis itu melihat gagang pintu, lalu menariknya.
Pintu pun terbuka. Dari balik pintu ia mendapati sekumpulan orang asing yang melihat ke arahnya.
Ia segera menutup kembali pintu tersebut.
Kim Vermilion
Apa yang baru saja aku lihat?
Kim Vermilion
Siapa mereka yang ada di balik pintu ini?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
