NovelToon NovelToon

Kerinduan Cinta Mafia Muda

kerinduan cinta Mafia muda

part 01

Matahari mulai menampakan cahaya dari sudut sudut celah jendela. di sebuah apartemen mewah.

milik laki laki muda. ya dia adalah Kanza Mahendra. dia adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan yang belum terbilang cukup besar. tapi siapa sangka bahwa. Kanza Mahendra adalah ketua dari mafia. yang banyak di takutin oleh pengusaha pengusaha di kota X.

Seseorang sedang berjalan mendekati sebuah Pintu kamar

Tok..Tok

''Tuan, sarapan Anda sudah saya siap kan tuan'' ucap Edo di balik pintu.

ya Edo adalah sahabat sekaligus tangan kanan Kanza. Edo dan Kanza sudah berteman.kurang lebih 10tahun.

di balik selimut Kanza mulai mencoba membuka mata nya secara perlahan. dan duduk di tepi ranjang. berjalan perlahan membuka tirai sambil merasa kan cahaya matahari menyentuh badan atletis nya.

ya selain masih muda Kanza juga. memiliki tubuh yang atletis hingga tidak jarang banyak wanita yang ingin mendekati Kanza. namun selalu mendapat penolakan dari Kanza.

setelah siap siap Kanza duduk di meja makan. yang sudah ada Edo terlihat sibuk di meja makan.

"apa ada acara penting kita hari ini" ucap Kanza dengan suara berat nya.

"hari ini kita cukup sibuk tuan. selain ada meeting jam 10. kita juga ada pertemuan dengan pemilik HK.grup tuan" jelas Edo sambil menyiapkan kan sarapan tuan nya.

yang di jawab hanya dengan anggukan oleh tuan nya.

*

*

"Silahkan tua" Edo membukakan pintu mobil.

selama perjalanan ke kantor Kanza yang sibuk dengan laptop nya di kursi belakang.

sementara Edo duduk di depan dengan supir..

Bruuuk!!!!!

Saat sedang lampu merah. ada yang menabrak mobil Kanza dari belakang. Kanza yang kaget langsung menutup laptopnya.

dan melihat ke sepion depan yang langsung terlihat oleh Edo. Edo yang paham dengan tatapan tuan nya pun. langsung keluar dari mobil. dan mendapati seorang gadis yang naik motor menabrak body belakang mobil.

"aduuuuh"sambil meringis kesakitan dan berusaha berdiri dari aspal. gadis itu pun langsung menatap wajah Edo.

"wah mimpi apa gua bisa liat cowok cakep bening gini pagi pagi"bisik Rasyi dalam hati.

ya dia adalah Rasyi gadis belia yg baru masuk ajaran pertama di kampus ternama di ibukota.

*Flashback on

"Rasyiiiiiiiiii" teriak ibu Sila. dari dapur. ibu Sila adalah seorang single parent dia membesar kan Rasyi seorang diri tanpa

nafkah dari sang suami. biar pun hanya pekerja serabutan ibu Sila bersyukur bisa menyekolah kan putri semata wayangnya sampai masuk universitas.

Tokk..Tokk..Tokk

Ibu Sila mengetuk pintu kamar putri nya.

sebenar nya Rasyi anak yang pintar cuma hanya susah bangun pagi. karena terbiasa liat Drakor sebelum tidur tak jarang ibu Rila memergoki putri nya. rela begadang demi liat Drakor.

"Rasyi bangun naak matahari sudah terang tapi liat kamu masih tidur saja" ucap ibu Sila agak menekan kan suara nya

"iya Buu. ini juga udah bangun kok" jawab Rasyi sambil mengeluarkan kepala nya sedikit di balik pintu.

"cepat lah nak ini sudah hampir siang. bukan nya kamu ada pelajaran pagi hari ini" ucap ibu Sila sambil menggeleng geleng kan kepala nya. melihat tingkah anak gadis nya itu.

''iya iya ibu cerewet. baru juga mimpiin oppa udah ibu bangunin aja" jawab Rasyi dengan memanyun kan bibir nya.

sambil mengusap kedua pipi putri nya. lalu mencubit pipi anak nya. ibu Sila berkata

"berhenti lah liat Drakor sayang karena untuk mendapat nilai pelajaran bukan dari berapa episod kamu lihat film" ucap ibu Sila sambil menahan tawa liat wajah putri nya yang manyun.

"Lekas lah mandi ibu sudah menyiapkan nasi goreng kesukaan kamu" kata ibu Sila sambil berjalan ke dapur meninggalkan Rasyi yang masih manyun karna tidak terima di bangun kan ibu nya.

setelah 20 menit Rasyi pun siap. dia mendekati ibu nya di meja makan dengan senyum ceria nya.

"oh hoo ada yang kasmaran nih kek nya"goda Rasyi saat melihat ibu nya senyum senyum sambil melihat layar ponsel nya.

"Iih ini anak " sahut ibu Sila sambil memukul lengan Sasyi.

"sakit tau Buu" jawab Rasyi.

"cepetan makan sarapan nya. Ibu juga harus berangkat kerja agak pagi hari ini" jelas ibu Sila.

"loh kenapa bukan nya restoran nya buka nya agak siang ya Bu?" tanya Rasyi sambil memasukan nasi ke mulut nya.

''Iya karena hari ini salah satu asisten dapur nya tidak masuk. jadi pak meneger minta tolong ibu hari ini" jelas ibu Sila.

"ohh pak meneger yang sering anterin ibu ya?" tanya Rasyi dengan tatapan goda nya.

Yang hanya di jawab senyum oleh ibu Sila.

setelah siap Rasyi dan ibu Sila keluar rumah. tapi ternyata ada sebuah mobil mewah yang menunggu di depan rumah.

Ibu Sila yang sudah tau pemilik mobil tersebut pun langsung menghampiri..

"ciie udah di jemput aja" ucap Rasyi yang sambil cekikikan.

ibu Sila yang melihat tingkah anak nya pun. tidak tinggal diam

Ingin rasanya menjewer telinga anak nakal nya.

tapi belum sempat ibu sila mendekat Rasyi sudah kabur membawa motor nya.

"dasar ini anak" ucap ibu Sila sambil melihat punggung putri nya yang sudah menjauh.

"Untung aja gua bisa keburu kabur kalo enggak alamat putus kuping gua di buat ibu" lirih Rasyi di atas motor

Karna agak panik di jalan tanpa Rasyi sadari di depan sudah lampu merah. dan tanpa sengaja Rasyi menabrak sebuah mobil.

*Flashback.off

"Nona"

"nona anda tidak apa apa" ucap Edo sambil melambaikan tangan nya di depan gadis tersebut.

Rasyi yang kaget pun. langsung membulat kan matanya karena sudah menyadari apa yang terjadi.

Kanza yang merasa ada tidak beres pun memilih keluar dari mobil.

"ada apa Edo kenapa lama sekali??! " ucap Kanza dengan nada tegas nya.

"Begini tuan nona ini sudah menabrak mobil kita tuan" jelas Edo

Kanza yang melihat mobil nya rusak pun. menaikan alis nya dan langsung menatap gadis yg dari tadi hanya diam menatap Edo.

"Apa dia pelaku nya?" tanya Kanza yang menatap tidak suka ke Rasyi.

Rasyi yang merasa di tatap tidak senang pun langsung melihat ke arah Kanza.

"Maaf kan saya tuan" ucap Rasyi agak gugup.

"apa menurut mu dengan maaf semua bisa kembali normal''

jawab Kanza sinis.

Tanpa mereka sadari lampu sudah hijau. dan mendapat klakson dri kendaraan yang lain. yang tidak sabar

Kanza yang liat situasi hanya bisa membuang nafas nya dengan kasar. dan masuk ke mobil

semoga suka dan betah ya🙂

part 2

*

Sopir yang melihat Kanza kembali ke mobil pun. mencoba membukakan pintu mobil. dan memarkirkan mobil di depan restoran yang tidak jauh dari jalan raya.

"Mari saya bantu nona" pinta Edo

"trima kasih tuan" ucap Rasyi dengan sedikit gugup

Kanza yang sudah di dalam restoran pun memasang wajah tidak senang. sambil menunggu Edo dan wanita yang sudah menabrak mobil nya.

Begitu sampai di dalam restoran Edo membawa Rasyi ke meja tuan nya.

"Maaf kan saya tuan" ucap Rasyi dengan menunduk kan kepala nya.

Kanza yang mendengar suara Rasyi pun langsung menatap tidak senang ke arah Rasyi.

"Apa kamu tahu harga mobil saya??"

"tidak tuan"

"apa kamu buta sampai tidak melihat ada mobil di depan kamu!" tegas Kanza

Edo yang melihat tuan nya sudah meninggikan suaranya pun memasang wajah prihatin ke Rasyi.

Rasyi yang kaget mendengar langsung mengangkat wajah nya dan menatap wajah dingin pria yang menatap tidak suka padanya.

"tuan saya kan sudah minta maaf. dan saya akan mengganti rugi mobil anda" jawab Rasyi gugup

Kanza yang sudah tidak tahan dengan keadaan pun langsung berdiri dari tempat duduk nya dan melihat jam arloji nya.

langsung menatap kearah Edo.

"Beres kan semua nya saya akan langsung ke kantor. " sambil melangkah ke arah pintu keluar dan sebelum keluar Kanza berhenti dan kembali menatap Edo.

"Dan pasti kan semua nya beres"

Kanza pun berlalu meninggalkan Edo dan Rasyi di dalam restoran.

*

Huuuuft.

Edo membuang nafas berat nya. ketika melihat tuan nya sudah pergi.

"untung aj ganteng cobak aja jelek udah gua pites tu orang"

ketus Rasyi tanpa sadar apa yang dia ucap kan.

Edo yang mendengar pun langsung menatap Rasyi tak percaya apa yang dia dengar.

"Mampus gua" ringis Rasyi dalam hati sambil menutup mulut nya.

Edo hanya bisa tersenyum melihat tingkah serba salah Rasyi.

"baik lah nona mari kita selesaikan ini dengan cepat"

"oh ya ampun" sentak Rasyi yang sadar dia ada pelajaran pagi hari ini

"ada apa nona?" tanya Edo

"maaf tuan saya hanya baru ingat kalau saya ada mata kuliah pagi"

"baik lah nona jika anda buru buru kita langsung ke inti nya saja"

"jadi tuan berapa biaya perbaikan mobil boss anda?" tanya Rasyi penasaran

Edo yang diam sebentar pun langsung menjawab.

"kira kira 10 M nona"

"whaaat sesesepuluh M" ucap Rasyii terbata bata sambil membulat kan mata nya. karna tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"benar nona mobil tuan saya itu merupakan produk luar negeri yang hanya orang tertentu memakai nya" jelas Edo Tanpa ekspresi.

Rasyi yang pusing memikirkan dimana dia bisa mendapatkan uang tersebut pun hanya diam sambil memegang kepalanya.

"darimana dapat uang segitu. minta ibu tidak mungkin"

bisik Rasyi dalam hati.

"mimpi apa ya gua tadi pagi bisa sampai apes begini" ucap Rasyi pelan tapi bisa bisa di dengar Edo.

"apa gua kualat ya karna gangguin ibu tadi pagi ya" imbuh Rasyi sambil memukul jidat nya pelan.

Edo yang melihat rasyi pun hanya bisa diam.

"bagaimana nona"? tanya Edo

" begini tuan apa boleh saya mencicil nya tuan?" tanya Rasyi dengan wajah memelas nya.

Edo yang mendengar ucapan Rasyi pun memejam kan mata nya sebentar sambil berpikir.

"Tuan mungkin lebih baik anda menyuruh ku kerja lembur dengan tumpukan berkas daripada berurusan dengan bocah ini" ucap Edo dalam hati sambil menatap Rasyi.

"Tuan"

"tuan anda tidak apa apa" kata Rasyi sambil mengayunkan tangan nya di hadapan Edo,

Edo yang kaget pun langsung duduk tegak kembali.

"begini nona apa nona sudah bekerja?"

"belum tuan"

"lalu bagaimana anda akan membayar perbaikan?"

"saya akan mencari pekerjaan setelah pulang kuliah" jawab ragu Rasyi.

Edo yang berpikir sebentar pun. lalu mengeluarkan sebuah kartu nama dari kantong jas nya.

"ini nona datang ke kantor saya besok jam.10 jangan telat"

Rasyi yang mengambil kartu nama Tersebut pun.

"Kanz.corp" menatap bingung ke Edo

"benar nona"

"tapi tuan bukan nya anda bilang tadi saya harus ganti rugi perbaikan mobil kan. kenapa saya harus ke kantor anda?"

"Bukan nya anda bilang setelah kuliah anda akan mencari pekerjaan nona?" tanya Edo. yang hanya mendapatkan anggukan dari Rasyi.

"Jadi anda besok pagi harus ke kantor dan saya akan memberikan anda pekerjaan disana. untuk mencicil biaya perbaikan mobil tuan Kanza" jelas Edo.

"Tuan Kanza?" tanya bingung Rasyi

"benar nona pemilik mobil yang anda tabrak tadi adalah milik tuan Kanza Mahendra pemilik Kanz.corp"

Rasyi yang kaget pun membulat kan matanya mendengar penjelasan Edo.

"nona anda tidak apa apa kan"

"aah saya tidak apa apa tuan" jawab Rasyi dengan senyum terpaksa nya.

"baik lah nona bisa saya minta no telepon anda?" tanya Edo

lalu Rasyi pun mengeluarkan handphone nya dan memberikan kepada Edo.

"nama saya Rasyi tuan anda bisa memanggil saya Rasyi saja jangan nona"

"baik lah nona Rasyi" jawab Edo sambil mengembalikan handphone Rasyi.

"kalau begitu saya permisi nona. selamat bertemu besok pagi"

"baik lah tuan" jawab Rasyi sambil berdiri dan melangkah keluar dengan Edo di depan nya.

Edo yang sudah mengirimkan pesan ke kantor pun untuk meminta salah satu supir menjemput nya. sudah melihat ada mobil yang Terparkir di depan restoran menunggu nya.

Rasyi yang berjalan gontai mendekati motor nya pun sedikit tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan.

Tanpa pikir lama dia pun menjalan kan motor nya menuju kampus. karna sadar dia pasti sudah ketinggalan mata kuliah pertama nya tadi.

*

*

Sementar di kantor Kanz.corp.

Kanza yang baru sampai di lobby pun langsung di sambut oleh karyawan dan bodyguard nya.

"Selamat pagi pak" ucap beberapa orang di meja resepsionis.

yang hanya di jawab anggukan oleh Kanza.

Karyawan di perusahaan sendiri sudah hafal bahwa boss nya memang irit soal suara. mungkin suatu keajaiban yang bisa mendengar suara boss nya di kantor.

Penjaga Kanza pun mengikuti Kanza dan membuka kan pintu lift. karna ruangan Kanza sendiri ada di lantai 10. dan seperti biasa Kanza selalu menggunakan lift khusus yang hanya bisa Kanza dan Edo saja yang menggunakan nya

.

Tapi karna hari ini ada masalah yang harus Edo urus di luar kantor. dia pun meminta penjaga menjaga Kanza sampai menuju ruangan nya.

Sesampai nya di lantai 10 Kanza berjalan menuju ruangan nya yang sudah ada Melisa sekertaris Kanza yang menyambut nya. dengan senyum dan sedikit membungkuk Melisa menyapa.

"Selamat pagi pak"

dengan nada manjanya seperti biasa.

Melisa yang melihat tuan nya sudah memasuki ruangan nya pun langsung menyiapkan kan coffe dan membawanya ke ruangan boss nya.

Kanza sudah duduk di kursi kebanggaan nya pun langsung menatap layar komputer nya.

"Baca kan jadwal saya hari ini"

ucap Kanza tanpa melihat Melisa yang membawa coffe untuk nya.

"Hari ini kita ada pertemuan dengan HK.corp pak. dan sore ini kita juga ada rapat dengan pemegang saham untuk membahas keuangan kita bulan ini pak"

jelas Melisa yang menatap dalam boss nya.

"Baik lah kamu persiapkan berkas nya dan kamu yang ikut saya untuk ketemu HK.corp hari ini. untuk menggantikan Edo" jelas Kanza tanpa melihat sekertaris nya.

Melisa yang mendengar ucapan boss nya pun langsung menunjukkan senyum kemenangan di wajah nya. ya Melisa yang merupakan lulusan Universitas ternama di luar negeri. Melisa sendiri merupakan gadis yang pintar dan cerdas,

Selain pintar Melisa juga merupakan gadis cantik dan seksi memiliki postur tubuh bodygoals.

Saat lulus Melisa memang menginginkan untuk berkerja di Kanz.corp. karna saat di luar negeri Melisa tidak sengaja melihat Kanza interview di salah satu stasiun TV swasta.

Meski jarang menjawab pertanyaan dengan kata kata tapi Melisa justru menjadi penasaran dengan seorang Kanza Mahendra. dari itu Melisa berkerja keras untuk bisa bergabung dengan perusahaan Kanz.corp. dan siapa yang menyangka dengan usaha nya Melisa bisa menjadi sekertaris oleh orang yang di idam idam kan nya.

"Kamu kenapa"? tanya Kanza.

Melisa yg kaget pun langsung menjawab.

"Tidak pak, tapi pak untuk menyelesaikan berkas HK.corp saya

membutuh kan tanda tangan pak Edo pak''?

"Kamu selesaikan dan bawa kemari saya yang akan menggantikan nya" jawab datar Kanza

"Baik lah pak meeting nya 1 jam setengah lagi pak. kalo begitu saya permisi pak" sambil berjalan keluar dengan senyum kemenangan di wajah nya Melisa menuju meja tempat kerjanya.

Kanza yang bangkit dari kursi nya dan berjalan melihat jendela di ruangan nya sambil membawa gelas coffe nya pun. pandangan nya lurus ke depan melihat ibu kota dari lantai 10 perusahaan nya. Kanza teringat dengan Edo dia pun mengambil ponsel di saku nya dan menelpon Edo.

"Iya tuan" jawab orang di sebrang sana

"bagaimana?" suara Kanza dengan khas nya.

"sudah beres tuan walaupun ada kendala sedikit tuan"

Kanza yang mengerut kan dahi ketika mendengar penjelasan Edo pun berkata.

"Langsung ke kantor jelaskan pada ku"

"baik tuan"

dan telpon pun terputus,

Edo yang langsung menelpon seseorang di sebrang sana pun.

"saya sudah kirim sebuah foto cari tahu semua nya. dan saya harap tuan Kanza tidak perlu menunggu lama"

"Baik tuan secepatnya saya akan memberikan hasil nya"

jawab orang di sebrang sana.

*

*

Rasyi yang baru tiba di gerbang kampus pun langsung memarkirkan motor nya. tanpa dia sadari ad sepasangan mata yang memperhatikan nya.

"Derrr"ucap seorang gadis yang berusaha mengagetkan Rasyi Namun hanya dijawab dengan wajah melas nya.

"Uuh anak ibuk kenapa " dengan nada manja sambil mencubit pipi Rasyi seperti yg seri di lakukan ibu Sila.

"Raniii, resek Lo aah" rengek Rasyi.

Yang hanya di jawab ketawa oleh sahabat nya. ya dia adalah Rani sahabat rasyi dari masuk SMA hingga sekarang. gadis periang anak pengusaha namun tetep rendah hati dan bersahabat tulus dengan Rasyi.

"Lagian Lo juga kenapa cobak, udah Dateng telat untung aja pelaran nya di tunda dosen kalo enggak." gantung Rani dengan nada menakut nakutin sahabat nya tersebut.

"Iiih apaan sih Lo"

ketus Rasyi yang sebal dengan sahabat nya itu.

Rani yang melihat hanya ketawa cekikikan karna selama bersahabat dengan Rasyi dia tidak pernah melihat seorang Rasyi Syakilla seketus ini karna yang dia tau Rasyi ini biar pun memiliki postur tubuh kayak model. cantik dan periang Rasyi juga terkenal karna ke barbaran nya.

"Iya iya yaudah emang Lo kenapa sih?? tumben banget Lo bisa ngelewatin pelajaran kek hati ini"

"Gua hari ini lagi sial banget" jawab Rasyi sambil memanyunkan bibir nya.

"Emang kenapa sih cerita sama gua?"

"gua nabrak orang"

"whaaaaat!!" teriak Rani karna kaget nya.

"iiih Lo bisa pelan enggak sih suaranya" pinta Rasyi dengan tangan nya menutupi mulut sahabat nya.

"Awhshhdhjsjjdjjdj" Rani mencoba bersuara sambil memukul tangan Rasyi yang belum lepas dari mulut nya.

"Lo ngomong apaan sih" Rasyi yang bingung

Rani yang melotot ke Rasyi pun cuma bisa menunjuk tangan sahabat nya yang masih pada tempat nya.

"Hahahah iya-iya maaf lagian Lo juga pake teriak teriak kan di liatin orang" Rasyi berbicara sambil merangkul tangan sahabat nya yang terlanjur ngambek dengan kelakuan nya tadi.

Rani yang menarik nafas berat nya pun langsung bertanya.

"sebenenya apa yang terjadi sih?? kenpa Lo bisa nabrak orang"

"Tapi sebelum gua jawab kita ke kantin ya beli makanan. abis itu ke taman belakang kampus"

Rani yang bingung hanya menatap wajah sahabt nya itu.

"Udah ayo. banyak mikir Lo mah gua laper tau abis ketemu makhluk astral" ucap Rasyi sambil menggeret sahabat nya ke kantin. Rani yang hanya mengikuti langkah sahabat nya pun hanya bisa menggelengkan kepala nya.,

jangan lupa like ya😊 maaf kok masih kurang rapi bahasa nya karna ini cerita pertama aku..jangan lupa kasih saran ya🥰

part 3

*

*

Kanz'corp. company

Sampai di kantor Edo langsung menuju lantai 10.

"selamat siang pak"

sapa pegawai di meja resepsionis menyapa Edo.

"siang" di jawab Edo dengan senyum tipis nya.

Menaiki lift khusus CEO menuju ruangan nya yang bersebelahan dengan Kanza.

Sampai di lantai 10 Edo bertemu dengan pengawal.

"selamat siang tuan" dengan membukukan badan.

"siang"

"apa tuan Kanza ada di ruangan nya?"

"tuan sedang ada meeting di luar kantor yg tuan."

pengawal Kanza menjelaskan.

"Baik lah. jika tuan sudah kembali tolong sampaikan kepada saya."

"baik tuan"

*

*

*

Di kantin'

Rani yang sudah mulai bosan dengan tingkah sahabat nya yang hanya sibuk menyeretnya kesana kesini untuk memilih makanan pun mulai mengomel.

"Nona Rasyi Syakilla apa nona masih membutuhkan yang lain saya bisa membawa kan kantin dan penjual nya khusus untuk anda nona" protes Rani dengan nada kesal nya yang tertahan dari tadi.

Rasyi langsung memutar kepalanya kebelakang pun.langsung tertawa melihat wajah sahabatnya yang mulai manyun,

"Iya iya maaf" ucap Rasyi sambil cekikikan menyadari kesalahannya.

Rasyi yang mulai duduk di bangku kosong.

menatap Rani yang masih belum gerak dari posisinya.

"Ayo sini" ucap Rasyi sambil menepuk bangku sebelah nya.

"gue kan dah minta maaf" dengan wajah memelas Rasyi sambil memegang kedua telinganya,

"Huuft. selalu kalah gue sama muka polos Lo,!"

kesal Rani

"yaudah kita makan dulu ya. abis itu gua cerita"

"okeey" kata Rasyi sambil memainkan salah satu mata nya.

*

*

Selesai makan Rani pun langsung bertanya karna emang udah penasaran dari tadi karena Rasyi melewatkan pelajaran nya.

"Jadi Lo ada masalah apa?" tanya Rani

Rasyi yang terkejut langsung menatap wajah sahabatnya.

"gua enggak sengaja nabrak orang"

"kok bisa"

"iya gua juga enggak tau udah naas kali"

"trus orangnya gimana" hentak Rani yang semakin penasaran,

"ya orang nya sih enggak papa cuma dia minta ganti rugi mobil nya"

jawab Rasyi dengan suara mulai pelan.

Rani yang menyadari rasa sedih sahabat nya pun mulai memeluk sahabat nya.

Karna Rani tau cuma ibu Sila yang jadi tulang punggung keluarga jadi Rani sangat mengerti dengan perekonomian sahabat nya.

"Ada yang bisa gua bantu?" tanya Rani pelan sambil membelai rambut sahabat nya.

namun hanya di jawab geleng dengan Rasyi,

"Emang dia minta ganti berapa?" tanya Rani lagi,

"10 m" jawab Rasyi singkat

"whaaat" Rani yang terkejut sambil menarik bahu Rasyi.

"Lo pasti bercanda kan"

"tapi sayang nya ini beneran Ran" lirih Rasyi

"Gilak apa itu orang ya. baru tau gua nabrak mobil harus ganti uang segitu udah kek ledakin pabrik aja"

Rani yang mulai mengomel.

Rasyi yang melihat ponsel nya pun menunjukkan jam pelajaran kedua. langsung bangun mengajak sahabat nya ke kelas.

"Ayok" Rasyi sambil menyodorkan tangan nya. karna dia tau pasti sahabat nya khawatir.

"udah ayo. gua enggak papa dan gua yakin pasti ada jalan nya"

ucap Rasyi meyakinkan Rani.

Rani yang tidak ingin menambah beban sahabat nya pun langsung tersenyum dan meraih tangan Rasyi.

mereka pun berjalan menuju kelas sambil tertawa seperti tidak ada yg terjadi.

"Gua tau Lo pasti khawatir sama gua. tapi hadir Lo disini udah membantu gua makasih ya Rani Admaja udah jadi sahabat terbaik gua" bisik Rasyi dalam hati sambil tersenyum.

*

*

*

Sementara itu Kanza yang sedang meeting di restoran hotel bintang lima masih membahas pekerjaan nya.

"bagaimana pak?" tanya Melisa yang melihat boss nya masih membolak balik kan berkas sedari tadi.

"baik lah kita akan bahas dan perbarui lagi beberapa materi nya"jawab Kanza

"baik lah tuan"

"nanti assisten saya langsung yang akan menghubungi anda"

tegas Kanza dengan senyum tipis nya.

"Baik lah tuan terima kasih" ucap tuan Handoko Kurniawan yang merupakan pemilik Hk,corp

Kanza yang tanpa jawaban hanya menyambut tangan lawan bicara nya dengan senyum tipis nya.

Tokk..Tokk

Pengawal mengetuk pintu ruangan Edo.

"masuk"

"tuan ada orang dari unit K'i di bawah tuan"

Edo yang mendengar nama K'i langsung berhenti mengetik komputer nya langsung menatap wajah pengawal.

"Baik lah bawa dia kemari"

"baik tuan" ucap pengawal sambil keluar dari ruangan Edo.

Tak lama Edo mendengar ada yang mengetuk ruangan nya kembali.

"Masuk"

"tuan" sapa seorang pria dengan hiasan serba hitam dari kaki hingga kepala nya.

"silahkan" Edo yang berjalan menuju sofa di ruangan nya.

orang tersebut tanpa menjawab langsung duduk di hadapan tuannya.

Ya dia adalah salah satu orang di unit mafia yang di dirikan oleh Kanza mereka tidak memiliki nama. Kanza dan Edo hanya menyebut nama K.i untuk anak buah nya.

"Bagaimana?" tanya Edo

"hanya ini yang bisa saya dapat kan tuan"

sambil menyodorkan map coklat di hadapan Edo

"Baik lah. kau boleh pergi" ucap Edo

namun lawan bicara nya masih diam di tempat nya.

Edo yang bingung pun langsung bertanya?

"Apa ada yang lain?"

"maaf tuan, saya sudah lama mengenal anda dan tuan Kanza tapi baru kali ini saya melihat tuan Kanza tertarik dengan seorang wanita?" jelas orang depan Edo penasaran

Namun Edo yang mendengar pun hanya tersenyum mengangkat sudut bibirnya.

"Sebaik nya kau fokus di unit saja selebihnya biar aku yang mengatasi" Edo dengan nada datar nya.

Lelaki tersebut pun yang merasa pertanyaan nya salah langsung berdiri dan hendak melangkah menuju pintu.

''baik lah tuan saya minta maaf karna lancang bertanya"

"kalau begitu saya permisi tuan"

Tapi baru saja dia memegang gagang pintu langkahnya terhenti mendengar Edo berbicara.

"Kau dan aku sudah lama berada di sisi tuan Kanza. dan aku sudah paham dengan sifat nya bahkan saat aku memilih seseorang sampai saat ini aku belum pernah salah"

Jelas Edo tanpa melihat lawan bicara nya.

orang yang tadi langkah nya terhenti pun hanya mengangkat sudut bibir nya di balik masker nya.

*

*

*

Kanza yang sudah berjalan keluar dari hotel pun menuju mobil nya yang sudah ada supir yang membuka kan pintu mobil nya.

"tuan apa kita tidak makan siang dulu tuan?"

tanya Melisa yang sedari tadi membuntuti di belakang Kanza

"Tidak kita langsung ke kantor"

"baik lah tuan"

"apa Edo sudah di kantor?" tanya Kanza pada supir

"sudah pak tadi setelah saya jemput. saya langsung mengantarkan tuan Edo ke kantor" jelas supir.

Selama perjalanan Kanza yang hanya fokus ke ponsel nya pun. tidak menyadari apa mata yang terus menatap nya diam diam.

"Oh Tuhan kenapa manusia es seperti Kanza Mahendra menggoda sekali" bisik Melisa dalam hati

Supir yang melihat tingkah Melisa yang curi curi pandang nya ke tuannya dari kaca spion hanya bisa geleng-geleng kan kepalanya.

"Sekeras apa pun anda berusaha anda tidak mungkin bisa mendapatkan tuan Kanza nona" bathin supir dalam hati

Kanza yang sampai di kantor pun langsung di sambut penjaga yang membuka kan pintu mobil. dan mempersilahkan tuannya.

Kanza berjalan menuju lift yang khusus untuk nya tanpa lupa dua pengawal langsung mengikuti langkah Kanza dari loby menuju ruangan nya.

Melisa yang sedikit kesal dengan pengawal yang menutupi jalan untuk nya pun langsung menghentak kan kaki nya ke lantai.

pengawal yang melihat tingkah Melisa pun langsung.

"Nona silah kan anda memakai lift pegawai"

ucap pengawal sambil menunjuk lift tidak jauh dari lift khusus kanza.

Melisa yang tidak senang mendengar kata-kata pengawal pun.

"apa anda tidak tahu siapa saya?!"

"saya tahu nona anda sekertaris tuan Kanza. tapi lift ini khusus dibuat untuk pemilik perusahaan nona" jelas pengawal

"Ehheerm"

sindir Kanza dengan wajah dingin nya.

"maaf tuan membuat Anda menunggu"

"silahkan tuan" ucap pengawal sambil membuka kan pintu lift

"Awas aj Lo ya kalo gua udah jadi nyonya Mahendra Lo orang pertama yang gua pecat" protes Melisa setelah pintu lift tertutup.

*

Setelah sampai di ruangan nya Kanza duduk di kursi kebanggaan nya. pun langsung mengambil ponsel di saku celana nya.

"Ke ruangan ku sekarang"

"baik tuan" jawab orang di sebrang telpon

Terdengar suara ketukan pintu.

"masuk" suara dari dalam ruangan Kanza

"tuan" ucap Edo sambil membungkuk badannya sedikit

Kanza langsung berdiri dan berjalan menuju sofa.

"bagaimana?"

"sebelum nya boleh saya bertanya tuan?"

"silahkan"

"saya sudah mengenal tuan tapi baru kali ini tuan tidak terlalu keras dengan orang yang sudah mengganggu tuan"

"Aku juga tidak tau tapi waktu pertama kali aku melihat wajah gadis itu seperti ada sesuatu"

"tapi aku juga tidak mengerti itu ap" jelas Kanza

"Baik lah tuan" jawab Edo yang sebenarnya msih penasaran dengan tuan nya.

"Jadi bagaimana apa gadis itu akan ganti Rugi?" tanya Kanza

"begini tuan saya sudah menjelaskan pada nona Rasyi soal mobil anda"

"Rasyi"?! tanya Kanza penasaran

"benar tuan yang menabrak anda nama nya adalah Rasyi"

ucap Edo sambil memberi kan amplop coklat ke hadapan Kanza,

"Semua data nya sudah ada disini tuan anda bisa melihat nya"

Kanza yang tidak menjawab hanya mengambil amplop tersebut dan melihat beberapa poto dan keterangan tentang gadis tersebut.

"Rasyi Syakilla putri tunggal dari seorang janda berusia 42 tahun Rasyi sendiri mahasiswa di universitas x dengan bantuan beasiswa jurusan desainer umur 20 tahun dengan tinggi 170 dan hanya memiliki sahabat bernama Rani Admaja" jelas Edo pada Kanza.

"Jadi berapa yang kau minta pada nya?" tanya Kanza penasaran

"saya hanya menyebut 10 m tuan"

Kanza yang tidak menjawab hanya menatap berkas yang di tangan nya cuma terlihat menaikan ujung bibir nya.

"Apa kau yakin dia mampu memberikan uang nya?"

"itu lah masalah nya tuan. nona Rasyi hanya gadis biasa. biaya sekolah dan makan hanya dari gaji ibu nya yang berkerja di sebuah restoran tuan"

"Lalu bagaimana?"

"saya sudah menyuruh nona Rasyi kekantor besok pagi"

"untuk?" tanya Kanza yang tak mengerti jalan pikiran assisten nya.

"Begini tuan nona Rasyi tidak memiliki uang untuk menggantikan biaya perbaikan mobil anda jadi dia ingin mencari pekerjaan"

"mungkin kita bisa memberikan pekerjaan untuk nona tuan"

jelas Edo panjang lebar

namun Kanza yang masih pusing dengan pola pikir Edo hanya bisa mengangkat satu alis nya. dengan wajah datar nya.

"Baik lah kau urus semua" pasrah Kanza yang berdiri kembali menuju ke kursi nya.

"Apa tuan sudah makan?" tanya Edo

"belum" sambil menghidupkan komputer di meja nya Kanza menjawab

"mau saya pesankan makanan tuan?"

"tidak perlu, jam berapa meeting dengan pemegang saham?"

"1 jam lagi tuan"

"baik lah. minta berkas dengan Melisa tolong kau periksa berkas tentang Hak.corp dan kasih tau saya hasil secepatnya"

perintah Kanza dengan mata yang masih menatap komputer.

"Baik lah tuan. kalo gitu saya permisi" undur Edo

"hemm" jawab Kanza

"Edo"

langkah Edo terhenti karna ada yang memanggilnya

"iya tuan"

"bisa kau buat kan aku coklat panas yang sering kau buat di apartemen"

"baik lah tuan" dengan senyum Edo keluar dari ruangan Kanza.

Menuju pantri Edo langsung membuat permintaan tuan nya.

"apa anda sedang tidak nyaman tuan?" lirih Edo dalam hati.

Ya Edo sudah kenal lama dengan kKanza bahkan semua masa lalu Kanza Edo sudah mengetahui nya. Kanza saat ada masalah dulu selalu menghabiskan waktu nya untuk minum minuman alkohol. karna Kanza tidak terlalu menyukai coffe dari saat itu Edo selalu memberikan Kanza coklat panas untuk membuat Kanza sedikit lebih tenang. tapi dulu Kanza selalu menolak karena dia berpikir itu minuman anak kecil. tapi saat Edo mengatakan itu bisa membantu kesehatan. mau tidak mau Kanza sudah terbiasa sekarang. makanya saat Kanza meminta coklat panas Edo akan langsung paham bahwa Kanza pasti sedang berpikir tentang sesuatu.

"Edo yang sudah membawa pesanan tuan nya langsung meletakkan nya dan pergi keluar kembali menuju ruangan nya.

Namun saat melewati meja kerja Melisa Edo Ingat ada berkas yang harus dia ambil.

"Melissa"

"iya tuan" Melisa langsung berdiri melihat siapa yang datang

"saya ingin mengambil berkas Hk.corp"

"ohh ini tuan" Melisa menyerahkan berkas ke Edo

"baiklah" Edo langsung berjalan menuju ruangan nya

"Dasar enggak tuan enggak assisten nya sama saja. apa segitu susah nya buat senyum dan sampaikan trima kasih" keluh Melisa

' 1 Jam pun berlau

"tuan persiapan meeting sudah siap"

ucap orang dari telpon ruangan Kanza

"baik lah"

saat keluar ruangan sudah ada Melisa yang siap mengekor mengikuti Kanza menuju ruangan meeting dengan Edo.

*

*

*

"Ah selesai juga " ucap Rasyi sambil meregangkan badan nya.

"ayok pulang udah sore juga" ucap Rani sambil berdiri

"let's go" Rasyi dengan nada manjanya.

happy reading 😊🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!