NovelToon NovelToon

Jangan Panggil Aku Zara

episode 1

"Mungkin kau tidak mengerti Zara....dengarkan aku dulu,baru kau bisa pahami" ujarnya dari belakang tubuh Zara.

Zara hanya menunduk dan menangis dia tak mau mendengar sepatah katapun dari Aril.Dengan berat hati dia membalikkan tubuhnya yang lemas seraya menatap dalam wajah Aril.

"Katakan yang sejujurnya ril,aku hanya ingin mendengar langsung dari bibirmu.katakan kalau apa yg mereka bilang adalah dusta"ucapnya dengan air mata terus mengalir.

Aril hanya balas memandang saja matanyapun juga dipenuhi air mata.Dia tidak bisa menjawab,karena yang Zara tanyakan adalah nyata.

"Tidak ril....pliss jangan diam, katakan kalau semua itu bohong.katakan kalau dia bukan istrimu.aku mengharap kau mengatakannya ril..aku mohon"Zara berucap dengan tak sedikitpun tenaga di tubuhnya,lututnya mulai menyentuh lantai.

Aril tetap diam memegang erat tangan Zara,dia tak bisa mengeluarkan sepatah katapun tanda kalau apa yang telah terjadi memang seperti itu,dia hanya mengangkat pundak Zara lalu mengusap air matanya.

"Zara apapun yang terjadi..tolong mengerti aku.dengarkan aku..aku sangat mencintaimu"dengan lirih dia ucapkan.

Semakin menjadi tangisan Zara..sekarang hatinya yakin kalau dia memang sudah benar benar beristri.Zara tak berucap lagi,dia membalikkan tubuhnya yang lemas melangkah pergi meninggalkan aril.

"Zaraaa....Zaraaaa...tolong jangan pergi.aku mohon,aku bisa jelaskan semuanya Zara.."Aril berteriak mencoba menghentikan langkah zara.

Tapi Zara terus berlalu melangkah lunglai menuju motor matic lawas kesayangannya.Aril tertunduk lemas dan menyesali semuanya.

Namanya Zara,dia anak pertama dari keluarga yang sederhana.

*Z**ara bekerja di salah satu pabrik Textile besar ,bagian desain motif Zara jagonya.Kemampuannya memang oke.dia wanita yang kreatif,cantik,dan penuh tanggung jawab pada keluarganya.Semenjak ayahnya meninggal dialah tumpuan hidup ibu dan adik* perempuannya.

semenjak bekerja dia memilih untuk tinggal di kost saja untuk mempermudah akses tempuh ke tempat kerjanya.Sesekali dia pulang melepas rindu pada keluarganya.

2 hari berlalu Zara enggan mengaktifkan handphonenya.

hatinya sakit,seolah belum percaya kalau lelaki yang ia cintai adalah milik sah orang lain.air matanya terus mengalir.

"Dosa apa yang telah aku lakukan Tuhan??bisanya dia menipuku sampai sebesar ini cintaku,kenapa dia enggan jujur,mengapa dia mempermainkanku"gumamnya dalam hati.

"Zara...apa kamu mau titip makan.? tanya Fely teman kost nya membuyarkan lamunan Zara.sontak Zara menggelengkan kepala tanda ia tak mau makan.

"Sudahlah sayang...masih banyak cowok didunia ini.kamu gak harus memikirkan 1 cowok munafik untuk kamu tangisi."bujuk Fely mengusap kepala Zara,Feli merasa iba pada Zara karena dia temannya yang baik6seolah tak terima rasanya melihat Zara ditipu mentah-mentah oleh Aril.

Tetapi disisi lain Fely juga tau kalau Aril sangat mencintai Zara selama ini.

Tak selang kemudian terdengar klakson mobil dari luar,mereka berdua sama-sama melihat siapa yang datang ternyata Aril sudah diluar gerbang kost putri,Zara kesal,Dia bangkit dari duduknya dan bergegas menghampiri Aril.

"Mau apalagi kamu kesini dasar cowok munafik,kenapa gak kamu urus aja istrimu."bentaknya dari dalam gerbang kost.

"Zara kita perlu bicara..kita urusi masalah kita dulu."bujuk Aril.

"Baik kalau bgtu."jawab Zara, langsng pergi bersamanya,pikirnya dia tak mungkin ribut-ribut didepan kost mengingat si ibu kost yang super galak itu.

episode 2

"Tempat ini sudah kubenci saat kau membuktikan dengan diammu kalau semua pertanyaan yang aku lontarkan itu benar" ucap Zara pada Aril.

Aril balas memeluk erat Zara dia menangis "Maafkan aku Zara,maafkan aku"

"Tidak perlu Aril,anggap saja hubungan kita tidak pernah terjadi,mulai sekarang.kita jalani kehidupan kita masing2."Zara tetap dalam pelukan Aril.

"Aku hanya menikahinya Zara.aku tidak mencintainya,percayalah sampai saat ini aku belum juga menyentuhnya."Aril memegang pundak Zara meyakinkannya.

"Tidak ril..cukup..sudah jangan berbohong lagi,aku tak peduli kamu mau menyentuh atau tidak,yang jelas aku tak mau dijuluki perusak rumah tangga orang lain."

"Gak Zara...gak...aku mencintaimu..sangat mencintaimu,aku ingin kau selalu bersamaku sampai kapanpun,kamu tidak merebut apapun dari siapapun,kamu tidak merusak hubungan apapun,aku sendiri yang memilihmu Zara.dan tolong maafkan aku,aku mencintaimu..dan ku yakin kau juga begitu".

Zara tak menjawab,karena benar dihatinya sudah dipenuhi Aril,hanya Aril yang dia sayang.

*Aril adalah sosok laki laki yang tampan romantis ,penyayang,penyabar dan sangat mencintai Z**ara.kehidupannya mapan,dia derektur utama disebuah perusahaan warisan ayahnya.Dia dijodohkan orang tuanya dengan wanita yang sama derajatnya*.

Zara lemas,dia hanya menatap dalam mata Aril yang Zara tau kalau dia tidak lagi berbohong.

Zara bingung,apa yang akan ia lakukan.Haruskah tetap melanjutkan cinta dihatinya dengan ucapan Aril yang akan terus perjuangkan Zara atau memilih cukup sampai disini,mengakhiri segala cinta yang terlarang itu.

Mobilnya melaju perlahan mengantarkan Zara pulang ke kost,suasana tak seperti biasanya,hening dan kaku tetap bergejolak di jiwa Zara,dengan pertanyaan dalam hatinya yang sama.

"Apa yang akan aku lakukan,aku sangat mencintainya,tapi aku tak bisa menjadi duri bagi orang lain".

"Besok makan siang aku jemput ya sayang"Aril menyentuh lembut tangan Zara.

"Gak usah ril,,aku ada janji sama teman besok."

"Okelah kalau gitu,jaga diri baik2 ya"

Zara menganggukkan kepala.

 

Hari hari berlalu,Zara dan aril tetap melanjutkan tali kasihnya.Zara tetap bahagia dengan pilihannya saat ini,walau setiap kali Aril mengabarkan jam kerja usai dan dia harus pulang kerumah, hati Zara seperti disayat sayat mengingat aril akan bersama istrinya.

Sesekali dia menepis perasaan dan khawatirannya

"Ah..sudahlah,toh Aril tidak mencintainya,baiknya aku percaya saja pada Aril"

"Zara..." panggilnya dari arah pintu mengejutkan Zara yang masih duduk di meja kerjanya.

"Iya pak..ada apa"

"Besok gak apa kan kalau kamu pulang lebih lambat Zara? karena ada desain yang harus kamu selesaikan lebih cepat" ucap si boss yang selalu rapi itu.

"Baik pak tidak masalah"jawab Zara

"Baikalah kalau begitu,mungkin bisa sekalian saya antar pulang Zara,kita kan searah"tawar si boss dengan senyuman.

*M**aklum si bos ganteng ini memang murah senyum,tapi anehnya doi susah sekali akrab dengan orang lain,entah itu wibawa atau memang hidupnya datar gitu aja susah akrab*.

"Tidak usah pak,trimakasih"Zara membalas dengan senyum ramah.

"Baiklah kalau begitu saya duluan Zara"

"Iya pak.selamat sore"

Beberapa menit kemudian Zara juga bersiap siap pulang.Melangkah lemas menuju lobi kantor.

"Ting..." tanda notifikasi pesan whats app di handphonnya,Zara membukanya

"*S**ayang...aku diparkiran tempat biasa*"

Zara tak membalas chatnya,dia langsung menghampiri Aril.

"Aril...kenapa kamu jemput aku,bukannya tadi kamu sudah bilang pulang kerumah"

"Tadinya aku sudah pulang kerumah,tapi aku balik lagi dong buat jemput cantikku ini"goda Aril mencubit hidung Zara.

Zara hanya tersenyum lalu merekapun pergi.

"Sayang tadi makan siang dimana?kenapa gak mau aku ajak makan siang,jangan jangan bohong ya,Zara belum makan ya,wajahnya lemes begitu."

Zara tak bisa menjawab karena Aril paling tau gimana Zara pas belum makan dan banyak pikiran.

"Sayang...makan yang teratur,jngan terlalu difikirkan.aku akan perbaiki semuanya sayang,kita gak akan seperti ini terus kok."

"Aku terus merasa gak enak ril,,aku merasa bersalah kalau kita lanjutkan hubungan ini."ucap Zara menatap Aril yang fokus menyetir.

"Lalu kamu mau ninggalin aku begitu saja? gimana dengan aku Zara?aku gak bisa tanpa kamu,kamu bilang kamu mencintaiku,sudah kita jalani saja dulu,kalau waktunya tepat akan aku jelaskan pada istriku dan keluargaku Zara.kamu yang sabar ya"Aril menepikan mobilnya pas didepan mini market.

Zara menghela nafas.Aril keburu turun dari mobil dan melangkah menuju mini market tersebut.Seperti biasa Aril membelikan semua keperluan Zara mulai dari makanan,minuman,snak untuk Zara sampai peralatan mandinyapun Aril penuhi.

Beberapa menit kemudian mereka lanjut pulang suasana hening Zara tak ucapkan satu katapun,begitu juga Aril.mobilnya melaju perlahan sampai pas didepan kost Zara.

"Sayang... jangan tinggalin aku yaa.aku mohon." ucap Aril menggenggam tangan Zara.

"Aku menyayangimu ril,aku mencintaimu"Zara mengecup tangan aril.

Aril membalas kecupan tepat di dahi Zara."yang sabar ya sayang,semua akan segera baik2 saja"

Zara turun dari mobil melihat Aril berlalu menjauh dari hadapannya.

episode 3

Pagi ini gerimis,rasanya enggan sekali Zara beranjak dari tempat tidur kamar kostnya,diliriknya jam dinding sudah jam 7.00 wib.

Dia harus bersiap siap ke kantor.

Usai mandi dia cek handphone nya yang tertutup selimut,ada pesan dari Aril.

"Selamat pagi sayang...udah siap-siap belum?"

"Iya sayang ini lagi siap-siap" balas Zara.

Sambil berkemas Zara menunggu balasan chat Aril,tapi belum juga Dia balas.

"Mungkin gk sih kalau dia masih disiapin sarapan sama istrinya?" batin Zara cemburu.

"Oh tuhaaan...dosa apa yang membuatku terjebak di keadaan seperti ini"

Beberapa menit kemudian terdengar bunyi handphone Zara,dia segera menjawabnya.

"Halo iya sayang"

"Aku diluar sayang,sudah siap kan."tanya Aril dibalik telfon.

"Iya udah"jawab Zara melambaikan tangan ke arah Aril lalu lanjut mengunci pintunya.

Semenjak mereka pacaran aril selalu perhatian dan selalu antar jemput Zara ketempat kerja atau kemanapun Zara ingin pergi,gak ada sama sekali kecurigaan di hati Zara kalau Aril ternyata sudah beristri.

karena dari tingkahnya seperti tidak ada yang disembunyikan.Waktu lagi tak bersama sekalipun Aril selalu telvon atau sekedar chat Zara.Maklum Aril tergolong laki-laki yang posesif,jadi Zara dijaga dengan over protektif.

"Sayang nanti gak usah jemput aku pulang kerja ya,aku pulang lebih lambat.Karena ada kerjaan yang harus aku selesaikan hari ini" kata Zara

"Nanti saja pas kerjaanmu kelar chat aku saja,aku jemput" jawab Aril tegas.

"Gak usah aku bisa pulang sendiri sayang,aku bisa ikut fely kan.Toh Dia sendirian dan satu kos juga denganku"

"Oh ya sudah kalau gt,kabari aku pas pulang"kata Aril datar.

Zara sudah ngerti kalau Aril tidak suka hal ini,Dia mencoba meyakinkan Aril.

"Sayang...aku hanya gak ingin merepotkan kamu terus,aku bisa pulang sendiri kan.Jarak tempat kerja ke kost ku kan juga dekat,Aku langsung pulang kok,gak mampir kemana-mana."Zara menyentuh tangan Aril.

Aril hanya menganggukkan kepala sedikit lebih mengijinkan Zara,Zara tersenyum manis .

"Ya sudah hati-hati ya,jaga diri dan jaga hati baik-baik sayang"Aril menyentuh lembut pipi Zara.

"Siap sayang..."

Zara bergegas berjalan memasuki kantor dan Arilpun berlalu pergi.

_____

Hari ini Zara sibuk sekali sampai tak ada waktu untuk membalas chat dari siapapun termasuk chat dari aril yang tentunya sudah menumpuk.

Dia fokus dengan kerjaannya,sampai jam makan siang berlalu zara tetap saja fokus.

Dia hanya meminta OB (office Boy) untuk membawaknnya secangkir teh hangat dan sedikit campuran jahe,karena benar,suasana hari ini sangat dingin sekali.

"Zara,,aku pulang duluan ya.badanku gak enak.seperti meriang.Aku juga udah ijin ke boss Zar." ucap Fely dari arah pintu ruang kerjanya.

"Loh,,kamu sakit Fel,ya udah kalau gitu Kamu hati-hati ya,mau ku antar tapi masih begini numpuk kerjaanku Fel."kata Zara yang menghampiri Fely.

"Gak apa-apa Zara,Aku kuat pulang sendiri"

Zara menganggukkan kepala pada sahabatnya itu "Oke Fely"

____

Hari mulai petang,pekerjaan Zara sudah rampung,diteguknya segelas air di mejanya sambil cek handphone yang sudah sejak pagi diabaikannya.

Sederetan pesan whats app dari kekasihnya bermunculan.

"*S**ayang..."

"Sayang sudah makan siang?"

"Sayang sibuk sekali ya?"

"Huufhh sampai gak read chatku satupun"

"Sayang..."

"Zara..."

"Kamu gak lagi bareng cowok lain kan*"

Sederetan chat yang sudah langganan dari Aril yang biasa Zara terima saat dia lama tak membalas chatnya.

Zara hanya tersenyum,karena walau Aril secerewet dan over protektif gitu,Zara suka dan mungkin memang Dia type Zara.

"*A**ku baru sempat pegang handphone sayang,kerjaanku baru kelar nih.baru aja mau ku serahkan ke bos,

jangan khawatir,,kamu di hati Zara*" Zara langsung menekan tombol panah di pojok bawah handphonenya,pesannya terkirim dan dilihatnya Aril sudah membacanya,ternyata dia memang lagi menunggu kabar Zara.

"*O**oohh begitu...baiklah cantikku, i love you*"

Sebait kata yang membuat Zara tersenyum sumringah.

Zara berkemas,dia merapikan file-file yang akan Dia serahkan ke bos nya.

Dia berjalan menuju ruangan bosnya,melihat beberapa sekat meja kerja yang sudah mulai kosong,hanya ada beberapa ruangan yang lampunya masih menyala.

Zara mengetok pintu ruangan bos nya,dan si bos mengisyaratkan agar Zara masuk.

"Sudah slesai zara?"

"Iya pak" jawabnya sambil menyerahkan file itu dan menjelaskannya.

"Oke bagus Zara kerjamu sangat baik sekali,"si bos memuji Zara sambil tetap melihat desain-desain yang ada ditangannya.

"Trimakasih pak" Zara tersenyum

"Ya sudah kalau gitu,ku antar Kamu pulang ya,dan kali ini jangan menolak Zara,ini sudah petang.gak baik kamu pulang sendirian" ucap bos sedikit memaksanya.

Zara belum menjawab,dia tak enak untuk menolak.Fely teman dia lembur hari ini juga sdh pulang duluan,tidak masalah sih sebenarnya pada Zara,tapi ini pasti malapetaka untuk Aril.

"Bagaimana Zara,kok malah bengong" pak bos mengagetkan Zara.

"Baik kalau gitu pak.saya ambil tas saya dulu." jawab Zara tersenyum.

Pak bos mengangguk membalas senyum Zara.senyuman yang memang sayang untuk dilewatkan begitu saja karena terlalu lembut dan terlalu manis.

"Zara memang cantik" katanya dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!