sesuai dengan banyak yang vote ❤❤
aku terus melangkah mundur saat pria berseragam yang sama denganku terus melangkah mendekatiku,
"mundur! aku bilang mundur! menjauhlah dariku!" teriak ku terus melangkah mundur mencoba menghindari pria itu yang menatapku dengan tatapan tajam miliknya.
mataku sudah mulai berkaca-kaca, ada ketakutan yang terus menghantui ku di setiap langkahku hingga membuat kedua tanganku gemetar hebat
"Stop! ku mohon berhenti melangkah mendekati diriku!"
tapi pria itu tidak menghiraukan teriakkanku, percuma saja meminta tolong pada seseorang, aku sudah terjebak dalam ruangan milik pria itu,
"ku.. mohon.. berhenti mendekatiku"
aku merasa tubuhku sudah membentur dinding ruangan itu, sudah tidak ada cela lagi untukku bisa menghindar atau pun kabur, pria itu sudah berada di hadapanku, tatapannya begitu tajam yang seakan bisa menerkamku saat ini juga atau kapan saja.
pria itu mulai mengangkat daguku dengan kasar, mempertemukan kedua mataku dengan matanya, aku bisa melihat dengan jelas, jika pria ini memang berbahaya untuk dia dekati.
"kenapa kamu terus menolakku? apa yang masih kurang dalam diriku ini?" ucapnya tetap ditelingaku dan membuatku merasa merinding dengan ucapannya.
"aku.. aku.. tidak mencintaimu!" ucapku terbata-bata.
"kamu tidak mencintaiku?" tanya pria itu
"Ya, aku tidak mencintaimu! jadi menjauhlah dariku brengsek!"
pria itu tersenyum dengan sudut bibir yang terangkat
"tapi aku sangat mencintaimu dan juga tubuhmu! bagaimana?"
"Lepaskan aku!" Teriakku
dengan lancangnya pria itu memegang bibirku dan menatapnya "jangan berteriak seperti itu di hadapanku!, aku sangat tidak suka!" ucapnya seraya mengelus pelan bibirku.
kemudian tatapan kembali menatap kedua mataku.
"apa maumu?" tanyaku dengan sedikit keraguan
"aku hanya ingin kamu mencintaiku dan aku juga ingin tubuhmu menjadi milikku!"
aku memutar kedua bola mataku saat aku mendengar ucapannya "CK! ini hidupku, aku yang berhak menentukan siapa yang akan aku cintai dan termasuk memberikan tubuhku"
"ini juga hidupku, aku juga yang menentukan semuanya, termasuk hidupmu" ucapnya
tiba-tiba pria itu mencium bibirku, mataku membulat saat aku rasakan bibirnya ******* bibirku, aku berusaha menutup rapat rapat bibirku, agar dia tidak bisa membuka-nya.
tapi sayang kekuatan pria itu tidak sebanding dengan kekuatanku, aku pun sudah mulai kehilangan oksigen, saat itu juga pria itu berhasil membuka mulutku dan ******* bibirku lebih dalam.
aku mendorong dadanya dengan tanganku, tapi tetap saja percuma semakin aku menjauhinya dia semakin menarikku menahan kepalaku dan memegang pinggangku.
akhirnya dia melepaskan ciuman itu dan tersenyum bangga, aku benci dengan senyuman itu! pria itu dengan lancangnya mengambil ciuman pertamaku.
Plak-
"Brengsek!"
aku menamparnya dengan keras, pria itu tersenyum sambil memegang pipinya.
aku langsung melangkah pergi meninggalkannya, berjalan melangkah keluar ruangan sambil mengelap bibirku dengan kasar.
aku membalik tubuh untuk sekedar melihat pria itu sebentar dan berkata "aku harap kita tidak akan bertemu denganmu lagi!"
"aku pastikan kamu akan menjadi milikku" ucap pria itu.
note : welcome to comeback next story me, di ban ini hanyalah gambaran tentang alur ceritanya saja, dan terima kasih buat kalian semua yang udah baca cerita aku “ibu muda presiden Lian”, Jadwal update : Selasa, kamis, dan sabtu, jika aku ada waktu luang aku bakalan update di hari tertentu saja, yang belum masuk grup aku silahkan masuk Karena nanti akan ada sesuatu yang aku bakal kasih tahu digrup itu, jadi ayo merapat...
~~ Happy reading all, don't forget like and comment~~
perkenalan untuk tokoh utama cerita ini.
ini adalah tokoh visual pertama, namanya adalah Song Valery Hye putri tunggal keluarga Hye biasa dipanggil Valery, dia berusia 21 tahun
ini adalah Visual tokoh utama kedua, dia bernama Huang WooJin, pewaris tunggal Grup Huang, dia juga keturunan pangeran.... (secret) , dia sering dipanggil WooJin atau Jin, atau Tuan Muda WooJin, dia berusia 29 tahun
namaku Song Valery Hye, aku hidup sendiri di kota besar ini, ya kota impian para K-pop 'Seoul - Korea Selatan' setelah kematian kedua orang tua ku Karena kecelakaan pesawat membuat ku harus hidup mandiri di kota besar ini.
keluarga dari ayah dan ibu tidak ada yang mau menerima ku, entahlah aku juga tidak mengerti mereka menjauhi ku ketika orang tua ku meninggal, bahkan mereka juga mengatakan bahwa aku bukanlah anak kandung dari kedua orang tuaku, mereka bilang bahwa aku adalah anak yang adopsi dari panti asuhan saat kedua orang tua ku sedang berkunjung ke panti asuhan yang saat itu menjadi tempat tinggal ku.
dulu kehidupan ku selalu dikelilingi dengan kasih sayang dan kemewahan yang tidak pernah lepas dari keseharian ku, ayah dan ibu selalu memenuhi semua kebutuhan ku tanpa menunggu aku memintanya.
sampai akhirnya aku harus menjadi seorang yang mandiri, ketika semua kekayaan ayah ku hancur akibat ulah paman ku yang ternyata mengkhianati ayahku, dengan mudahnya dia memanipulasi semua kekayaan ayah menjadi milik nya, kecelakan yang terjadi pada orang tuaku pun adalah perbuatannya,
tapi pada dasarnya semua ini adalah kesalahan ku, paman bilang pada ku jika orang tua ku tidak mengadopsi ku waktu itu, mungkin semua itu tidak akan terjadi. aku juga tidak tahu kemana paman ku bisa seperti itu kepada orang tuaku dan juga aku. dia hanya bilang akan selalu membuatku menderita hingga aku yang akan membunuh diriku sendiri.
setelah kejadian itu akhirnya tuhan berbaik hati padaku, Tuhan memberikan ku sedikit kebahagian kepadaku, paman ku harus mendekam di penjara Karena kasus penipuan yang dilakukan pada salah satu klien ayah dan harus mendekam di penjara selama 10 tahun.
dengan dipenjaranya paman ku, setidaknya aku bisa sedikit bernafas lega dengan kebaikan tuhan berikan padaku. tapi jika paman ku sudah keluar dari penjara maka penderitaan ku akan dimulai lagi. setidaknya aku harus menyiapkan diriku untuk menghadapinya.
walaupun tidak ada keluarga yang mau menerima diriku, sekali lagi Tuhan masih berbaik hati padaku dengan mengirimkan seorang nenek yang baik hati mau menerima ku untuk bisa tinggal bersamanya, dia bernama Merry, namun itu hanya berlangsung untuk beberapa tahun,
Karena penyakit kanker payudaranya yang terus menggerogoti organ tubuhnya membuatku harus kehilangannya, setidaknya saat di usia ku yang masih remaja aku masih memilikinya sebagai tempat untuk berkeluh kesah walaupun pada saat usia ku sudah mulai menginjak dewasa aku harus kehilangannya. aku lupa untuk memberitahu usia ku sekarang sudah 26 tahun.
dia sudah seperti Nenek kandung ku sendiri, Merry juga memiliki nasib yang sama seperti ku kehilangan orang terkasihnya.
dan kehidupanku berubah setelah aku tidak sengaja bertemu seseorang di jalan dan membuat hidup berada di antara kematian dan penderitaan yang tidak bisa aku mengerti
*********
matahari sudah mulai nampakkan dirinya, sinar cahaya mataharinya mulai masuk melalui cela-cela kamar atau jendela, suara dering alarm terus dering di Telingaku semua ini memberitahuku untuk mulai menjalani hidup ku dan menyuruhku untuk bangun dari mimpi indah ku.
dengan malasnya tangan ku keluar dari selimut mulai mencari keberadaan suara dering dari alarm itu, hingga akhirnya alarm itu berhenti berdering, perlahan aku mulai membuka selimut ku walaupun mata ku masih enggan untuk membuka kedua mata, aku mulai berjalan mendekati kamar mandi.
ini adalah kegiatan rutinku setiap harinya, mulai dari mandi, sarapan, dan pergi ke tempat kerja yang menghabiskan waktu hampir seharian,
aku baru menyelesaikan kuliahnya beberapa bulan yang lalu, aku berkuliah di universitas yang bisa dibilang adalah universitas terbaik di kota Seoul, aku mengambil jurusan Sekretaris atau umumnya manajemen, untuk sekarang aku masih berusaha mencari perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan paman ku, walaupun sulit tapi aku tidak pernah menyerah.
untuk sekarang aku hanya bekerja di sebuah supermarket di pusat kota, saat aku bekerja aku tidak pernah mengungkapkan identitas ku, Karena jika itu sampai terjadi maka sesuatu yang buruk akan terjadi, kehidupan ku selalu terus bersembunyi dari orang-orang, entahlah aku juga tidak mengerti kenapa semua orang tidak suka dengan diri apakah di kehidupanmu sebelumnya aku pernah berbuat kesalahan sangat besar hingga tidak ada sedikit pun kesempatan untukku memperbaikinya atau setidaknya aku hidup dengan normal seperti orang lain.
tapi semua untuk sudah menjadi garis besar takdir tuhan yang dia tulis untukku, setidaknya kehidupan aku yang sekarang tidak terlalu menyusahkan orang lain.
"selamat pagi dunia, aku harap hidupku selalu bahagia" ucap Valery. setelah selesai dengan acara mandi dan sarapannya,
waktu sudah menunjukkan pukul jam 9 pagi, Valery segera bergegas pergi ke supermarket tempat bekerjanya yang sekarang, kali ini dia mendapatkan giliran untuk bekerja di pagi hari biasa dia akan bekerja pada pukul 3 sore sampai 11 malam.
"setelah selesai bekerja aku akan mampir ke panti asuhan"
sebelum pergi Valery menyempatkan untuk menguncir rambutnya seperti kuda, lalu setelah itu memakai topi dan memakai tas selempang yang biasa aku bawa kemana pun aku pergi, setelah kematian orang tua ku, penampilanku benar-benar berubah sangat drastis, ketika dulu pakaian yang selalu aku pakai adalah pakaian terbaik dan mewah, kini hanya pakaian sederhana yang bisa aku pakai.
"ini cukup baik untukku, baiklah ayo kita berangkat"
Valery berjalan keluar rumah yang sudah dia tinggali hampir lebih dari 10 tahun, ini adalah rumah peninggalan Merry yang sampai sekarang Valery rawat.
biasanya di setiap jalan menuju halte bus, biasanya Valery akan menyapa orang yang tinggal di sekitar rumahnya. sebenarnya Valery adalah gadis yang baik dan sangat ramai, dia juga suka membantu orang di sekitarnya.
"selamat pagi! Nyonya Kim, Halo! Cantik, kamu ingin berangkat sekolah? belajarlah dengan baik"
"pagi juga Valery, kamu akan pergi bekerja?"
"Ya, kali ini aku bekerja pagi, baiklah aku harus segera pergi, aku akan ketinggalan bus jika terlambat, sampai jumpa lagi" ucap Valery, dia segera berlari menuju halte bus terdekat.
tetap sekali saat dia sampai, bus sudah berhenti di tempat biasa Valery berangkat menuju ke tempat kerja.
"syukurlah, aku tidak terlambat" dia mulai melangkah masuk ke dalam bus.
hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di pusat kota, jika sudah di pusat kota di sinilah Valery harus menutupi dirinya untuk tidak sampai dikenali orang suruhan pamannya.
supermarket yang tempat biasa Valery bekerja, tempatnya dekat dengan tempat Valery berhenti atau turun dari bus, hanya perlu menyebrang untuk sampai kesana.
ketika dia sudah berada di supermarket, Valery akan cenderung lebih banyak diam dan juga lebih tertutup pada orang lain, saat menjaga toko dia akan menggunakan masker untuk menutupi wajahnya, sehingga tidak banyak orang yang akan memperhatikan wajahnya.
Keira : “Valery bisakah kamu menjaga supermarket sampai malam, hari aku tidak bisa masuk karena aku sakit”
suara itu berasal dari suara teman Valery yang menelponnya meminta izin, dia bernama Kim Keyra, dia juga adalah satu sahabat yang Valery miliki.
Valery : “baiklah, lain kali jagalah kesehatan Keira, semoga cepat sembuh”
Valery hanya mampu menghela nafas panjang, rencana awalnya dia ingin mengunjungi panti asuhan harus dia urungkan niatnya, waktu terus berjalan hingga hari berganti menjadi malam, waktu sudah menunjukan pukul 10 malam.
“Terima kasih Valery kamu sudah bekerja keras hari ini” ucap Ibu pemilik supermarket ini, rumah Ibu itu berada diatas supermarket.
“hm, sampai jumpa” Valery menundukan kepalanya untuk memberikan salam pada pemilik supermarket, sebelum dia melangkah pergi.
karena sudah malam terpaksa Valery harus melewati jalan pintas untuk sampai di rumahnya dengan cepat, ketika dia bekerja pada malam hari dia akan melewati gang yang cukup sepi ini, hanya berapa gang lagi untuk sampai dirumah, namun tanpa diduga Valery, seorang pria berpakaian hitam dengan jasnya menarik tangan dan menghimpitnya di dinding.
“akhhh......”
Happy reading all, don't forget like and komen
pria berjas itu, menutup mulut Valery dengan tangan besarnya, pria itu terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu. Valery yang ada di posisi dimana dia bingung untuk melakukan apa jadi dengan terpaksa dia menunggu sampai pria berjas hitam itu menjelaskan situasinya.
tak lama kemudian, sekelompok orang berlarian seperti sedang mencari sesuatu, seperti mencari seorang penjahat yang kabur atau seorang mafia mungkin?
saat melihat sekelompok orang itu, pria berjas hitam di hadapannya langsung menciumnya tanpa meminta izin dari pihak yang dia cium, Valery yang belum ada persiapan untuk menerima itu, dia hanya melakukan perlawanan kecil.
“Tuan, seperti dia tidak berlari kesini, Disini hanya ada satu pasang kekasih yang sedang berciuman” ucap salah satu anak buahnya
“cepat dari dia! kita harus membunuhnya! kita berpencar saja”
setelah menentukan akan mana mereka mencari, mereka semua pergi begitu saja tanpa memeriksa kedua orang yang sedang berciuman itu. melihat situasi sudah aman pria berjas hitam itu melepaskan ciuman itu dan hendak pergi.
“kau! aku tidak mengenalmu! berani sekali kamu menciumku! itu bahkan ciuman pertamaku! hei!” spontan Valery langsung menarik tangan pria itu saat dia ingin pergi begitu saja.
“kau bahkan tidak menjelaskan apa yang terjadi! emang kamu pikir semua wanita sama saja! jangan pernah merendahkan wanita!” Valery terus berteriak pada pria berjas itu. jika diperhatikan dia itu sangat tampan seperti seorang pangeran.
'apa yang kau pikirkan Valery! fokus kamu harus menuntut keadilan bukan mengagumi ketampanan pria itu' suara hati Valery berbicara.
pria berjas hitam itu terus menatap Valery, tak ada sedikitpun niat untuknya membalas semua ucapan gadis yang tadi dia cium begitu, saat itu juga mata itu menatap gadis itu, kedua mata mereka bertemu dan saling menatap.
“Tuan Muda, maaf Karena kami datang terlambat”
kedua berlalu larut dalam tatapan itu, hingga tidak menyadari jika sudah banyak orang yang menunggu mereka, jika mereka tidak bersuara mungkin kedua akan masih saling berhadapan.
“ayo kita kembali” pria yang tadi mencium Valery itu pergi dengan segerombolan orang yang berpakaian sama dengannya,
“hei! kau tahu aku sangat tidak menyukai ciumannya itu! sangat payah! brengsek!”
jika Valery tidak menyayangi sepatu yang dia pakai sekarang, mungkin sepatu itu sudah melayang di kepala pria menyebalkan itu, dengan kasar dia mengusap bibirnya menghilangkan semua jejak-jejak air liur pria itu.
pria itu terus berjalan meninggalkan Valery sendirian dengan segerombolan orang yang tadi menjemputnya, pria berjas itu diam-diam tersenyum mendengarkan ucapan yang Valery teriaki dari kejauhan. dalam hatinya dia sepertinya tertarik dengan gadis itu, secara reflek pria berjas hitam itu memegang bibirnya yang mungkin masih terasa manisnya yang berasal dari gadis itu.
“kita akan bertemu lagi”
Valery yang masih di tempat lokasi mulai melangkah meninggalkan tempat itu hari sudah mulai malam jika dia pulang malam lagi tetangganya mungkin akan mencurigainya lagi, atau jika dia takut akan bertemu dengan orang suruhan pamannya.
***********
matahari sudah menunjukan dirinya di atas langit, cahaya juga sudah menerangi bumi dengan kehangatannya, cuaca hari ini sangatlah cerah, memudahkan orang untuk beraktivitas di pagi hari, suara dering ponsel memenuhi seisi ruangan kamar itu, dering ponsel itu mengganggu tidur nyenyak Valery. dengan malas dia terpaksa membuka kedua matanya lalu meraih ponsel yang terletak dimeja rias.
“hallo, apakah ini benar saya berbicara dengan nona Song Valery”
“ya, ini saya sendiri, kalau boleh tahu ada keperluan apa?”
“selamat pagi, kami dari pihak perusahaan Grup Huang, memanggil anda untuk sesi wawancara, tolong datanglah tepat waktu, terima kasih”
“Ya, sama-sama”
satu teriakan dari Valery dengan bahagianya dia melompat-lompat di kamarnya seperti orang aneh,
“akhirnya aku bisa bekerja di kantor!!!!”
“selamat tinggal supermarket!!, selamat datang dunia perkantoran"
aksinya terhenti sangat Valery memikirkan penampilan apa yang akan dikenakan di kantor nanti, dia tidak mungkin memakai kaos putih, jaket kebesaran dan juga kopi, dia tidak bisa berdandan seperti wanita tomboy. dengan langkah cepat dia menuju lemari pakaiannya, mengeluarkan semua seisi baju yang ada di dalam.
“untung aku masih menyimpan jas hitam dan kemeja putih ini walaupun kelihatannya sudah lama tapi ini masih layak dipakai” setelah menyiapkan semua keperluan, Valery langsung berlari ke kamar mandi.
sekarang dia berada didepan cermin meja riasnya, Valery juga tidak terlalu banyak memiliki alat Make up, dia hanya memakai riasan yang tidak terlalu tebal dan cukup dibilang sederhana, sebelum dia berangkat dia memakai kacamata lalu membuat titik-titik hitam di pipinya, jika dikantor dia tidak bisa berpakaian tomboy, maka di kantor dia bisa terlihat jelek.
“baiklah ini sudah cukup mereka tak-kan mengenaliku sebagai Song Valery Hye, tapi hanya mengenalku sebagai Song Valery saja”
Ya, Valery tidak pernah menggunakan nama marga keluarganya, karena jika dia memakai itu akan mudah untuk ditemukan oleh pamannya jika dia pake marga Song, itu tak akan memengaruhi karna warga Korea banyak sekali yang bermarga itu, tapi untuk marga Hye bisa dibilang jarang.
tak mau menunggu lama kali, Valery langsung memutuskan untuk berangkat sekarang karena menurutnya lebih baik datang lebih awal dari pada harus terlambat. dia masih bisa sarapan di jalan. berjalan menuju halte bus dan pergi kekantor yang tadi menelponnya.
hingga sekarang kaki berhenti di sebuah gedung yang bernama “grup Huang”, perusahan ini bergerak dibidang perhotelan, perusahaan terbaik ketiga di Korea ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan teknologi yang tidak kalah canggihnya, yang memiliki lantai sebanyak 21 lantai. disinilah Valery ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik kedepannya.
dengan keyakinan yang Valery miliki dia melangkah masuk ke perusahaan itu, tidak lupa dengan sifat ramahnya,
“hallo, selamat pagi ada yang bisa saya bantu nona?” Tanya resepsionis itu, saat melihat Valery yang tampak kebingungan.
“saya ingin bertanya dimana ruangan Sekertaris Han? saya menerima panggilan jika saya akan diwawancarai olehnya”
“ruangan Sekretaris Han ada di lantai 10, ruangan berdekatan dengan Ruangan Tuan presiden Huang”
“terima kasih atas informasinya, saya permisi dulu”
Valery mencari lift terdekat, tepat saat di depan lift, pada lift yang terbuka, dengan langkah cepat Valery masuk ke dalam lift itu sendirian dan menekan tombol angka 10. namun sangat dilantai 5 lift itu terbuka dan masuklah seorang pria dengan wajah dingin dan sombong, tapi tunggu?
Valery yang sepertinya mengenali sosok itu, dia langsung menatapnya dan benar itu pria berjas hitam yang tadi malam menciumnya! untuk apa dia berada disini apa dia juga bekerja disini? jika benar, apa yang harus Valery lakukan, semoga saja dandannya membuat pria itu tidak mengenalinya sebisa mungkin dia tidak berhadapan muka dengan pria itu.
hanya ada ketenangan di dalam lift itu, Valery bisa bernafas lega karena pria itu tidak mengenali, hingga lantai lift berhenti di lantai 10 , tak mau berlama-lama Valery memimpin untuk keluar lebih dahulu,
saat keluar dari lift dia dibuat kagum dengan dekorasi ruangan ini, dilantai ini hanya terdapat 3 ruangan saja, dan sebagian adalah ruangan tunggu yang sangat besar yang langsung disuguhi pemandangan kota Seoul sangat indah untuk dilihat dari lantai 10.
'fokus Valery kamu datang kesini untuk mengubah nasibmu bukan menikmati indah kantor ini'
sekarang dia sudah berdiri di depan ruangan Sekretaris Han, ada rasa gugup yang melanda hati, 'tarik nafas, lalu buang secara perlahan, Valery kamu pasti bisa'. dia mengumpulkan semua keberaniannya untuk mengetuk pintu itu.
“masuk”
mendengar perintah itu, dengan cepat Valery melangkah masuk kedalam ruangan itu yang hanya ada satu orang didalamnya,
“Song Valery? kamu datang kesini untuk diwawancara bukan?”
“Ya, itu benar” dengan hati-hati Valery menarik kursi, lalu duduk didepan pria yang dipanggil Sekertaris Han.
“baiklah, kita mulai saja”
selama sesi wawancara, banyak sekali pertanyaan yang Sekertaris Han ajukan pada Valery, sampai akhirnya dia diterima dan sekarang mereka sedang membahas kontrak dan pekerjaan.
“Nona Song bisa menandatangani perjanjian kontrak ini”
dengan seksama Valery memahami isi dari kontrak itu, dan setelah itu langsung menandatanganinya tanpa ragu-ragu, lalu dia memberikan pada Sekretaris Han.
“pekerjaanmu adalah menjadi asisten untuk Tuan Huang, saat ini asisten sudah mengundurkan diri beberapa hari yang lalu karena dia akan menikah jadi aku secara pribadi memutuskanmu untuk menjadi asisten barunya, alasannya karena kamu memiliki jurusan yang sesuai dengan persyaratan”
“terima kasih Sekretaris Han” Valery membungkukkan badannya dihadapan Sekretaris itu.
“kamu sudah bisa bekerja hari ini, aku yang akan mengantarmu keruangan Tuan Muda Huang”
note : sambil menunggu cerita up kalian bisa mampir di cerita aku yang satunya judulnya “ibu muda presiden Lian” .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!