Bhima Bramantya, artis pendatang baru yang namanya langsung melejit di dunia perfilman tanah air beberapa bulan terakhir karena perannya sebagai tokoh utama di sebuah judul film layar lebar.
Kemampuan acting yang tidak perlu diragukan lagi dari sosok Bhima, ditambah wajah rupawan dan postur tubuh yang tinggi dan gagah membuatnya mendapat tawaran sebagai pemeran utama untuk berbagai judul sinetron hingga bintang iklan dengan kontrak yang bernilai fantastik.
Menyandang nama BRAMANTYA, yang merupakan nama keluarga pebisnis terkemuka di tanah air hingga manca negara, tidak membuat Bhima memanfaatkan itu supaya mendapat ketenaran. Bhima berjuang dengan kemampuannya sendiri untuk menggapai apa yang ia mau.
Sosok artis yang sangat ramah pada para fans juga awak media, sosok sopan dan berkarier apa adanya tanpa adanya gimic demi menaikkan popularitasnya menjadi dambaan bagi para kaum hawa. Mulai dari ababil alias abege labil, anak-anak milenial hingga emak-emak bahkan nenek-nenek banyak yang menjadi fans garis keras dari Bhima Bramantya.
Setelah menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya jurusan Bisnis di Harvard University- Cambridge, Amerika Serikat di usia 25 tahun Bhima Bramantya langsung memilih karier di dunia hiburan.
Berbeda dengan Bhumi Bramantya, saudara kembarnya yang memilih mengurus bisnis keluarga karena memang passion mereka berbeda. Dan sebagai orang tua, Papi Gema dan Mami Naya tidak pernah melarang anaknya menentukan apa yang anaknya mau, asalkan masih di jalan yang benar. Kecuali soal pasangan hidup.
Bhima dan Bhumi adalah saudara kembar dari pasangan Gema Bramantya dan Nayura Agatha Bramantya yang biasa dipanggil Naya. Mami Naya sang mantan model ternama pada masanya.
Bahkan kehidupan seorang Mami Naya juga masih disorot awak media hingga saat ini sebagai Mommy gaul yang memiliki tiga anak-anak tampan dan cantik.
Bhima dan Bhumi saudara kembar yang memang tidak kembar identik. Wajah mereka hanya mirip layaknya kakak dan adik pada umumnya. Namun, ketampanan mereka tidak perlu di ragukan lagi.
Bhima yang memiliki wajah friendly dan mudah bergaul ditambah sifat tengilnya yang membuat para wanita justru klepek klepek dibuatnya. Bhima playboy dari ABG, akibat cinta pertama yang tidak kesampain.
Berbanding terbalik dengan saudara kembarnya Bhumi yang merupakan pribadi kaku layaknya kanebo kering.
Bhima sangat bersyukur dengan kemampuan yang saudara kembarnya miliki di dunia bisnis. Sehingga, dia tidak perlu memikirkan perusahaan keluarganya. Cukup menjadi artis sesuai dengan impiannya dari kecil.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Kediaman Bramantya
"Pagi Mami.. Papi.. Bhumi.. Caca.." Sapa Bhima yang baru keluar dari lift kediaman mewah tersebut menyusul keluarganya yang siap untuk sarapan bersama.
"Pagi sayang.." Jawab Mami Naya yang tidak lain adalah ibunya.
"Semalam pulang jam berapa Bhim?" Tanya Papi Gema menatap putranya dengan tatapan menyelidik.
Mungkin sifat Bhumi itu nurun dari sang Papi. To the point tanpa basa-basi.
"Jam 2 pagi pii.. karena shootingnya benar-benar kejar target Pi.. aku harus segera selesaikan, toh sinetronnya sudah mulai tayang seminggu ini. Aku juga sudah ada kontrak dengan lebel musik, jadi biar aku fokus nyanyinya tanpa gangguan shooting." Jawab Bhima mendudukkan dirinya di samping Bianca yang biasa dipanggil Caca, adik perempuan satu-satunya.
Anak bontot yang paling dimanja seluruh anggota keluarga.
" Jangan bilang lawan main kakak si Selena?" Tanya Bianca sambil mengunyah nasi goreng favorite buatan sang Mami.
"Yes.. anak pinter, kok tahu sih?" Jawab Bhima sambil mengacak-acak rambut sang adik.
"Kakak ih... rambut aku jadi berantakan kan..." Decak Bianca yang usianya 5 tahun dibawah kedua kakak tampannya Bhima dan Bhumi.
"Orang buta juga tahu kalau lawan main elu si Selena, orang beritanya santer banget.. bahkan santernya melebihi berita naiknya harga saham perusahaan kita, ya kan Pi?" Jawab Bhumi. Papi Gema hanya mengangguk.
"Tumben elu tahu berita infotainment, biasanya saham saham saham mulu tahunya?" Bhima menatap Bhumi.
"Satria yang cerita." Jawab Bhumi malas. Satria adalah asisten pribadi Bhumi.
"Pantes, karena gak mungkin elu perhatiin infotainment, bisa-bisa gue ketiban bidadari cantik." Celetuk Bhima.
"Bhim.. mami gak suka ih, kamu deket-deket sama gadis itu! Iya sih di Teve imagenya baik tapi tetap saja mami gak suka aja, etikanya kurang! Cantiknya gak alami, plastik semua!" Kata Mami Naya yang merupakan sosok ibu-ibu bawel, rempong, gaul dan penuh drama.
"Yakin dia masih gadis mi?" Tanya Bhumi sinis karena pernah sekali artis bernama Selena itu mencoba menggoda Bhumi saat jamuan makan malam dan Selena menjadi brand ambassador produk perusahaannya.
"Belum gue coba sih.. jadi gak tahu juga! Ntar kalau udah gue coba, gue ceritain Bhum, " Jawab Bhima nyengir kuda.
"Bhima!" Mami Naya menatap tajam anaknya seperti pedang yang langsung menancap ke jantung targetnya.
"Coba apa sih maksudnya kak?" Tanya Bianca polos.
"Jangan macam-macam kamu Bhim!" Kali ini Papi Gema sudah menggunakan nada suara yang naik satu oktaf di meja makan.
"Bercanda pii.. bercanda.. santuy pii.. santuy, aku masih bersegel alias perjaka kok pi." Bhima tersenyum kikuk sambil mengangkat dua jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan membentuk huruf V.
Ah Papi Gema emang gak bisa diajak bercanda masalah begituan. Padahal didepan anaknya selalu mengumbar kemesraan dan membahas jurus Kamehame-nya yang mampu membuat mami Naya merem melek.
"Papi gak mau tahu ya.. memang jaman sudah berubah, papi kasih kebebasan kalian untuk melakukan apapun yang kalian mau. Tapi kalian harus menjaga harga diri kalian dan nama baik kalian juga keluarga.
Belum lagi dosa yang akan kalian terima jika berzina.
Kalau sampai papi tahu ada yang melakukan seeks bebas diantara kalian, papi gak akan segan segan memberikan hukuman berat sama kalian. Paham?" Kata Papi Gema tegas.
"Iya pii.. kita paham.." Jawab Bhima, Bhumi dan Bianca serempak.
"Bhim.. mami minta jangan terlalu mengumbar kemesraan dengan Selene dengan alasan apapun.
Kasian Dena, Mami gak mau pertunangan kamu sama Adena yang tinggal seminggu lagi itu gagal lagi. Mami cuma mau kamu sama Adena, jaga perasaan Adena." Ucap Mami Naya.
"mii please deh, jangan jodoh-jodohin aku! aku bisa mendapatkan wanita pilihan aku sendiri! Kenapa juga harus Adena? kenapa gak kak Alona yang mami jodohin sama aku?" Kata Bhima kesal.
"Kak Alona? Elu masih cinta sama kak Alona.. gila dari bayi udah bucin!" Ledek Bhumi. Alona adalah keponakan dari Mamanya Adena yang bernama Mesya.
Sejak kecil Alona dirawat oleh Mesya karena Alona ditinggal pergi kedua orang tuanya entah kemana dari umur 3 tahun. Jadi Mesya menganggap Alona anak kandungnya sendiri dan kakak dari Adena.
"Jadi kamu masih suka sama Alona cinta monyet kamu? Astaga Bhima...
mami gak setuju Bhim! kamu harus ingat, Alona itu sudah tunangan sama kakak sepupu kamu, Keenan!" Kata Mami Naya tegas.
"Apaan sih mii.. emang menurut mami gampang lupain cinta pertama? nggak mi.. tuh si Bhumi aja masih bucin sama si Flower! padahal si Flower udah nyakitin dan mempermalukan dia saat SMA. Dia gak bisa lupain kan? bahkan gak mau membuka hatinya buat cewe lain." Bhima mencoba mengalihkan pembahasan supaya Bhumi yang gantian diomelin Maminya.
"Pokoknya intinya papi gak mau kamu deket-deket dengan Alona! kamu harus jaga perasaan Keenan, Bhima!
Dan kamu Bhumi, kamu lupain gadis bernama Flower itu, papi gak setuju kamu berhubungan lagi sama gadis itu! udah cukup dia membuatmu terpuruk hingga lebih dari 5 tahun!" Kata Papi Gema tegas.
"Kok jadi aku sih yang kena?" Kesal Bhumi.
"Iya Bhim.. please deh.. mami mohon.. mami gak mau ada perang saudara cuma gara-gara perempuan antara Kamu dan Keenan!
Dan kamu Bhumi.. buka hati kamu.. lupakan si bunga bunga itu." Sambung Mami Naya.
"Bunga bangkaii mi?" Tanya Bianca sinis yang memang kesal jika mengingat nama Flower dan kejadian beberapa tahun lalu yang membuat Bhumi terpuruk bertahun-tahun.
"Nah itu yang cocok tuh.. kalau Flower terlalu bagus, bagusnya bunga bangkaii." Sambung Bhima tertawa.
Prangg...
Bhumi menjatuhkan sendok dan garpunya secara bersamaan dengan kasar. Sampai detik inipun Bhumi masih tidak terima jika ada orang yang menjelekkan Flower. Cinta pertamanya.
"Bhum.." Panggil Papi Gema pada anaknya yang terlihat emosi.
"Aku pamit ke kantor dulu pii.. .mii...." Bhumi langsung berdiri menyalami kedua orang tuanya dan berlalu begitu saja.
Pembahasan mengenai sosok gadis bernama Flower yang merupakan cinta pertama Bhumi masih menguras emosinya hingga sekarang.
Ah anak itu, Mami Naya tidak bisa berbuat banyak karena memang wataknya Bhumi seperti itu. Mengingat beberapa tahun lalu, Mami Naya dan Papi Gema sudah sangat bersyukur Bhumi yang sekarang sudah mau banyak bicara meskipun hanya pada keluarga dan sahabat dekatnya saja.
"Bhim... kamu awasi Bhumi ya, mami gak mau dia berhubungan lagi dengan gadis bernama Flower itu lagi. Udah cukup Bhumi di sakiti dan di permalukan di lapangan sekolah saat kelulusan. Dilihat para wali murid lagi. Harga diri keluarga Bramantya rasanya diinjak-injak." Kata Mami Naya kesal.
"Siap nyonya besar.. " Jawab Bhima.
Pikiran Bhumi kembali melayang mengingat tangis maminya setiap hari melihat kondisi Bhumi,
"Aku berjanji, aku akan membalaskan dendam kita pada Flower mi.. gadis yang sudah menginjak-injak harga diri keluarga Bramantya. Aku gak akan melepaskannya.. aku janji mi." Batin Bhima.
"Punya anak pada susah di nasehati orang tua semua." Gumam Papi Gema geleng-geleng.
"Aku nggak loh pi.. aku kan yang paling nurut sama papi." Kata Bianca manja.
"Iya.. iya.. anak kesayangan papi."
"Lebay deh." Decak Mami Naya dan Bhima bersamaan.
...----- Bersambung -----...
...Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu di karya recehan author yang masih banyak kekurangan ini....
...Readers yang baik hati, tolong tinggalkan Like dan Komentarnya ya.. kalau mau memberikan Vote ke author juga boleh.. Author sangat bersyukur dan bahagia. hehehe...
Sebelumnya.. mohon masukannya ya..
Pastinya masih banyak sekali kekurangan, tapi boleh dong bagi Like, komentar dan Votenya. hehehe
Terima kasih 🖤
Happy reading 😍
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Bhima memijat keningnya saat menunggu waktu take gambar setelah istirahat di jam makan siang. Makanan jatah makan siangnya hanya diaduk-aduk saja mengingat berbagai ancaman sang Mami Naya tadi pagi di meja makan setelah kepergian Bhumi.
Mami Naya yang biasa disebut anak-anaknya sebagai si singa betina itu tidak pernah main-main dengan segala ancamannya.
Bahkan si raja hutan alias singa jantan aja takut dengan gertakan singa betina. Maklum selain itu, si singa jantan juga bucin parah sama singa betina sampai tua.
Anak kurang ajar emang~
Kepala Bhima berdenyut sedangkan hatinya bergejolak, seandainya dia bisa memilih siapa wanita yang ia cintai sudah dipastikan dia tidak akan memilih Alona Anindya yang merupakan tunangan kakak sepupunya sendiri bernama Keenan Bramantya.
Alona merupakan anak angkat dari sahabat Mami Naya kini berprofesi sebagai desainer muda yang berbakat, dia merancang baju-baju artis papan atas di tanah air dan kini mulai melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri.
Profesi Bhima sebagai artis dan Alona desainer pakaiannya, tentu membuat intensitas bertemu mereka meningkat. Lalu bagaimana Bhima bisa move on jika sikap Alona saja selalu perhatian dan peduli padanya semenjak usia mereka sama-sama kecil...
Alona, gadis cantik yang usianya 3 tahun diatas Bhima merupakan cinta pertama Bhima.
Mungkin karena terbiasa bersama sedari kecil, membuat Bhima begitu nyaman dengan sosok Alona yang dewasa.
Terlebih, ketika Bhima di ledek oleh Bhumi dan kakak sepupunya yang bernama Keenan. Bhima yang cengeng selalu berakhir dengan tangis yang meraung-raung, sehingga Alona selalu ada menenangkan Bhima dengan pelukan hangatnya.
Jujur, Bhima tidak ingin menyakiti Keenan. Sosok kakak yang dewasa dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk adik-adiknya bahkan tidak segan mengalah pada adik-adiknya.
Namun, Bhima juga belum bisa menghapus nama Alona dari hatinya. Padahal segala cara sudah ia coba.
Masalahnya semakin rumit ketika Mami Naya menjodohkannya dengan Adena, yang tidak lain adik Alona. Adena sosok gadis yang baik, tapi hati Bhima bukan untuk Adena.
Kabur dihari pertunangan satu tahun lalu tidak membuat Adena menyerah untuk memiliki Bhima. Bhima adalah lelaki impian Adena. Cinta Adena pada Bhima sangatlah besar, sehingga keluarga Adena bisa dengan mudah memaafkan Bhima dan merencanakan ulang pertunangan mereka.
Kisah cinta yang rumit itulah yang mendorong Bhima kini menjadi seorang Playboy demi mencari wanita yang tepat untuk menggeser posisi Alona di hatinya karena Adena pun tidak bisa menggeser posisi Alona di hati Bhima.
Bukan Playboy sih, tapi memiliki banyak teman dekat wanita alis cemceman, karena diantara mereka tidak ada yang diberi status yang pasti oleh Bhima. Semuanya menggantung layaknya jemuran pakaian.
Dan beban Bhima bertambah satu lagi dengan adanya gosip mengenai kedekatannya dengan Selena. Artis perempuan yang menjadi lawan mainnya di sinetron terbaru.
Maklumlah para netizen itu suka menjodoh-jodohkan mengenai kedekatan mereka yang sebenarnya hanya untuk pekerjaan. Namun ada pihak-pihak yang menggodog berita itu menjadi sedemikian rupa demi meningkatkan rating sinetron yang dibintangi Bhima dan Selena.
Ancaman Si singa betina yang tak lain mami Naya benar-benar membuat Bhima frustasi,
"Mami akan hancurkan karier kamu di dunia hiburan jika kamu berani mendekati Alona dan menyakiti Keenan! Kamu tahu kan, mami bisa melakukan apa saja jika kamu berani menyakiti Adena!" Kata Mami Naya yang masih terbayang-bayang di benak Bhima.
"Arghhh... gue harus gimana?" Bhima menjambak rambutnya sendiri.
"Kamu kenapa Bhim?" Tanya Selena membawakan orange juice kesukaan Bhima.
"Eh.. gue nggak apa-apa kok!" Ucap Bhima mencoba tersenyum dan merapikan kembali rambutnya yang berantakan.
"Produser meminta kita untuk nanti jalan bareng setelah shooting. Kita harus menunjukkan kemesraan kita pada public di balik layar. Gimana kalau kita pergi nonton saja Bhim?" Tanya Selena, wanita cantik yang merupakan lawan main Bhima di sinetron terbarunya.
Bhima menghela nafasnya,
"Gue gak suka buat gimic Sel." Ucap Bhima.
"Tapi kan memang kita harus menunjukkan itu supaya orang-orang makin penasaran dengan kemistri yang kita bangun, ingat kontrak yang pernah kita tanda tangani Bhim. Kalau kamu gak mau nonton, gimana kalau kita nanti makan bareng setelah shooting." Selena tidak putus asa untuk merayu Bhima Bramantya.
"Baiklah... "Jawab Bhima malas.
"yaudah yuk kita ke lokasi, 1 menit lagi kita udah take lagi." Selena menggandeng lengan Bhima dengan mesra.
"Nggak masalah kalau makan malam doang. Walaupun makan malam, aku akan buat semua orang makin penasaran dengan huhungan kita dan menjadi tranding topik besok pagi.. dengan berlahan aku akan mendapatkan kamu Bhima.. menjadi bagian keluarga Bramantya adalah impian setiap wanita." Batin Selena.
🍁
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Bhima sudah menyelesaikan jadwal shootingnya hari ini.
Bhima dibantu asistennya membereskan barang-barangnya supaya bisa segera cabut dari lokasi shooting.
"Bhim.. yuk.. kita makan malam." Kata Selena di belakang Bhima.
Bhima menengok dan tersenyum,
"Bentar ya.. gue ganti baju dulu." Kata Bhima lembut.
"Ah.. lelaki mana sih yang menolak dikasih wanita yang cantik dan sexy seperti gue?" Batin Selena.
" Iya Bhim.. aku tunggu di luar ya." Ucap Selena. Bhima hanya mengangguk dan tersenyum.
Pikiran Bhima kali ini hanya satu, menyesal sudah menandatangi kontrak tanpa membaca dengan teliti sehingga terdapat kata ambigu yang tidak ia perjelas sebelumnya akan maksudnya apa.
.
.
Kini Bhima mengemudi kereta kudanya yang mewah bermerk BMW keluaran terbaru dengan Selena duduk manis disampingnya.
Mobil berwarna merah maroon itu selalu menarik perhatian jika banyak orang. Bukan mobilnya saja yang cakep, tapi orang yang keluar dari sana juga cakep banget.
Beberapa kali Selena membuat story di sosial medianya bersama dengan Bhima di dalam mobil dan mengunggah fotonya bersama Bhima. Ah Selena pinter banget sih ambil kesempatan hingga mendapatkan banyak komentar dari para netizen yang budiman.
Kebanyakan dari mereka mendoakan hubungan resmi Selena dan Bhima supaya cepat go publik hingga tidak sedikit yang mengharap sampai ke jenjang pernikahan. Bagi para netizen, mereka adalah pasangan yang cocok.
Bagi Bhima, jauh banget~
Selain sama-sama publik figur, Bhima yang tampan dan Selena yang cantik adalah pasangan yang serasi secara fisik.
Apalagi iklan sinetron mereka sudah tayang dimana-mana dimana cuplikan video kemesraan merek sudah menjadi perbincangan publik.
Namun, belum juga sampai di restoran tempat mereka makan, ponsel Bhima berdering. Setelah Bhima melihat nama yang tertera di layar ponselnya, tanpa berpikir panjang Bhima langsung mengangkat telfon tersebut.
Nama yang selalu mampu menggetarkan hati Bhima,
"Hallo ada apa kak?" Tanya Bhima membuat Selena menatap Bhima.
"Hiks.. hiks.. Bhim.. tolongin aku.. kamu datang sekarang juga di hotel Bintang kamar 713,, tolongin aku ya.. hiks.. hiks.. hiks.."
"Hallo kak.. kak Al kenapa? kak? Kakak bisa denger aku kan?" Tanya Bhima panik karena hanya terdengar isak tangis Alona.
"Kamu kesini Bhim.. sekarang! aku sakit.. perut aku sakit Bhim!" Kata Alona lirih.
"Oke.. oke.. kakak tenang dulu, aku akan segera kesana." Ucap Bhima langsung menutup telfonnya. Bhima memberhentikan mobilnya di bahu jalan.
"Sel.. sorry ya.. kali ini gue gak bisa makan malam sama lu." Kata Bhima menatap Selena serius dan berharap Selena memahami kondisinya yang ingin segera menemui cinta pertamanya.
"Loh kenapa Bhim?" Tanya Selena.
"Lu turun disini gak apa-apa ya? gue ada urusan penting... kapan-kapan kalau ada waktu senggang shooting kita nonton deh sebagai gantinya." Kata Bhima berusaha bernegosiasi dengan Selena. Ah Bhima gak sadar apa sudah kasih harapan pada Selena.
Rasanya Selena ingin mengomeli Bhima, namun dia tidak ingin Bhima ilfil. Gak ada pilihan lain selain menuruti Bhima toh dia udah bisa unggah foto bersama Bhima di mobil. Selena berusaha sabar dan bersikap lemah lembut pada Bhima.
Mode anggun on.
"Janji ya?"
"Iya, aku janji.. maaf ya.." Kata Bhima.
Cup!
Selena mengecup sekilas pipi Bhima,
"Bye Bhim.." Selena pun turun dari mobil Bhima.
"Bye.." Jawab Bhima yang langsung tancap gas menuju hotel yang disebut Alona tadi.
.
.
Tidak butuh waktu lama, Bhima sudah memarkirkan mobilnya di lobby hotel Bintang. Bhima sangat cemas dengan kondisi Alona mengingat bagaimana tangis Alona tadi saat menelfon dirinya.
Dengan berlari, Bhima langsung memencet lift ke lantai 7.
Kamar 713,
Tok.. Tok.. Tok ...
Ternyata kamar hotel tersebut tidak dikunci dan tidak ada jawaban dari dalam. Tanpa curiga, Bhima membuka pintu kamar tersebut.
Ceklek,
Bhima membuka pintu dan melangkahkan kakinya perlahan karena dari pintu, kamar berukuran besar itu seperti lorong. Tidak terlihat sekali ranjangnya dari depan pintu.
Mata Bhima terbelalak melihat Alona berbaring di ranjang berukuran besar dengan lingerie yang sangat sexy dan posisi menggoda.
Baju tidur transparan yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Bahkan puncak gunung kembarnya tercetak dengan jelas dibalik kain tipis itu terpampang di depan mata Bhima membuat Bhima menelan Saliva nya berkali-kali.
Jantung Bhima berdegup kencang, setan setan dalam jiwa Bhima mendadak berdisko.
"Kak, apa-apaain sih kamu pakai baju begitu!" Decak Bhima memalingkan wajahnya supaya tidak melihat apa yang memang seharusnya tidak ia lihat.
Bhima mati-matian menahan gejolak dihatinya, bahkan tubuhnya pun mendadak merasa panas dan juniornya sudah menegang terbayang puncak gunung Alona.
"Ayo kita bersenang-senang Bhim..." Kata Alona langsung menyambar bibir Bhima dengan paksa.
...Bersambung.......
Hayoo bagaimana kelanjutan cerita Bhima bertemu Alona?
Ada apa ya?
jangan lupa tinggalkan Like, komentar dan Votenya dong... heheh makasih..
WARNING!!!
JANGAN TERPATOK NOVEL AUTHOR SEBELUMNYA TENTANG BHIMA DAN BHUMI YA...
KARENA AUTHOR BUAT BERBEDA...
KALAU KALIAN MAU PROTES JUGA BOLEH SIH HEHEHE YANG PENTING JANGAN PELIT KOMENTAR DAN LIKE.. DIKASIH VOTE JUGA ALHAMDULILLAH...
Happy reading ya 🍁
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Setelah mati-matian Bhima menahan gejolak di hati dan jiwanya, bahkan tubuhnya pun tadi mendadak merasa panas dan juniornya sudah menegang, kini Bhima mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Beruntung dia masih bisa mengumpulkan kewarasannya.
Ah Alona, gadis yang selalu bersikap dewasa dihadapannya dan mampu memberikan ketenangan hatinya mendadak menjadi wanita kekurangan belaian.
Bukan hanya itu, di mata keluarga Bramantya, Alona dikenal sebagai pribadi yang sopan santun dan lembut.
Lalu, bagaimana bisa gadis yang memiliki image baik dan sebagai tunangan kakak sepupunya berusaha menggodanya di kamar hotel dengan alasan butuh pertolongan karena sakit perut.
Kini, banyak pertanyaan yang ada dibenaknya. Terlebih bagaimana hubungan Alona dan Keenan yang sebenarnya. Karena setahu Bhima, cintanya itu bertepuk sebelah tangan sebab Alona terlihat sangat mencintai Keenan dari kecil. Begitu pula sebaliknya.
Bhima harus menemui Keenan saat ini, iya Keenan.. Bhima tidak mau akan ada kesalahpahaman kedepannya mengingat bagaimana menyeramkan nya ancaman si singa betinanya alias Mami Naya yang tidak pernah main-main jika dia menggoda tunangan kakak sepupunya.
Lah ini, dia yang mencoba di goda loh~
Dalam hati kecil Bhima,
jujur dia sangat kecewa dengan sikap Alona namun apalah arti kecewa Bhima jika rasa cintanya pada Alona teramat besar dan tulus.
Bhima baru tahu sisi lain dari seorang Alona, wanita yang selalu ia puja puji dari kecil yang dia jadikan patokan kriteria wanita idamannya.
Bhima memberhentikan mobilnya di Club malam ternama bernama "Alexandria Night Club" menyusul Keenan yang sudah ada di sana. Club malam tersebut adalah milik sahabat Bhima dan Bhumi yang bernama Alex.
Dentuman musik berbunyi dengan cukup keras memenuhi ruangan yang dihiasi lampu kelap kelip. Bhima mencari sosok kakak sepupunya berada. Hingga manik matanya melihat seorang lelaki tengah meminum alkohol dengan santainya di pojok ruangan remang-remang tersebut.
"Kak.." Panggil Bhima yang menepuk pundak lelaki tersebut lalu duduk di sampingnya.
"Hmmm." Jawab lelaki tersebut yang biasa dipanggil Keen.
Tanpa basa-basi,
"Gue minta maaf kak, tadi kak Alona telfon gue meminta tolong untuk segera datang ke hotel. Dia menangis katanya sakit perut.. tanpa pikir panjang gue segera menyusulnya karena khawatir dan.."
"Dan dia berusaha menggoda elu dan elu akhirnya tidur dengannya?" Keenan memotong ucapan adiknya dan menatap sang adik dengan tajam.
"Nggak kak! nggak! sumpah demi apapun gue gak nidurin dia.. gue masih perjaka ciyus!" Kata Bhima dengan polosnya membuat Keenan tertawa terbahak-bahak hingga menggebrak-gebrak meja.
"Kak Keen kok ketawa?" Tanya Bhima bingung.
Please deh, yakin ini artis papan atas, lulusan hardvard, tampang keren tapi begini polosnya. Aduh Bhim...
"Elu masih normal gak sih? senjata elu gak bisa berfungsi apa saat lihat tubuh Alona?" Tanya Keenan setengah meledek sang adik.
Bhima mendelik.
"Enak aja! masih lah.. cuma beruntung otak gue masih waras kak, gue masih inget dia tunangan elu dan ancaman si singa betina." Jawab Bhima meraih sloki yang di pegang oleh Keenan dan menenggaknya begitu saja.
"Pait." Kata Bhima setelah meminum minuman Keenan.
"Elu udah apain aja dia? Ceritain detail kalau gak gue bilang sama singa betina biar senjata elu dipotong sama si singa betina sampai pangkal pangkal nya! " Ancam Keenan membuat Bhima menelan saliva nya.
Keenan adalah anak dari Genta, kakak Papi Gema. Tapi dari kecil Keenan sangat dekat dengan Papi Gema dan Mami Naya. Apalagi ketika Ibu kandungnya sudah meninggal dan Papa Genta menikah lagi dan memiliki anak lelaki bernama Kaisar.
Jadi wajar, hubungan Keenan dengan sepupunya layaknya adik kakak kandung.
"Ya.. emm.."
"Ya apa?" Kini Keenan menatap adiknya dengan serius.
Jantung Bhima berdegup kencang, ada rasa bersalah menyelimutinya yang telah berbuat tidak sopan dengan tunangan kakaknya.
"Jujur pasti di pukul, gak jujur.. gue bukan pengecut. Dan gue harus terima resikonya. Kalau gue pengecut entar di pakein rok mini sama papi." Batin Bhima.
"Ya.. dia cium bibir gue kak.. awalnya pengen nolak, tapi.. lama-lama kok enak ya.. akhirnya gue terbawa suasana." Kata Bhima membuat Keenan tersenyum sinis.
Keenan memejamkan matanya, dia mencoba meredam emosinya.
Wanita bernama Alona selalu saja menguji kesabarannya dengan tingkahnya yang menjijikkan.
Dengan semangat Bhima melanjutkan ceritanya karena rasa bersalahnya mendadak hilang mengingat kejadian panas yang terjadi kurang dari sejam lalu.
"Gila kak, baru pertama gue pegang payudara... kayak squisy yaaa.. jadi gue mainin bentar deh itu.. orang dia yang minta juga!" Jawab Bhima yang langsung menutup mulutnya sendiri begitu saja.
Pletak!
Keenan menoyor kepala Bhima dengan keras.
"Njiiirr! sakit kak!" Bhima mengusap keningnya.
"Masuk gak?" Tanya Keenan simpel. Bhima seakan paham dengan pertanyaan sang kakak.
"Nggaklah! kan gue udah bilang.. gue masih perjaka ting-ting kak!" Jawab Bhima membuat Keenan bernafas lega.
"Jauhi Alona! Gue gak mau kejadian tadi terulang kembali, beruntung elu masih bisa menahan diri. Kalau nggak, gimana perasaan mami sama papi jika mereka tahu? " Tanya Keenan.
"Lah kok perasaan mami sama papi, emang perasaan elu gak kenapa-kenapa kak?"
Keenan tersenyum sinis,
"Entahlah!" Keenan kembali menoyor kembali kepala Bhima.
Bhima hanya mendengus kesal.
Bhima pikir dia akan dipukuli oleh Keenan karena sudah kurang ajar dengan tunangan kakak sepupunya itu. Bukan Bhima yang kurang ajar sih, tapi Alona lah yang minta di kurang ajarin.
Dugaan Bhima salah besar, Keenan justru terlihat santai mendengar cerita adiknya itu.
Bhima termenung, pikirannya semakin menerawang jauh, apa jangan-jangan selama ini Keenan sering tidur sama Alona?
Kenapa Keenan tidak cemburu padanya sama sekali?
Apa jangan-jangan Keenan tidak cinta sama Alona? kalau Keenan tidak cinta sama Alona bukankah dia bisa mendapatkan Alona tanpa menyakiti hati kakak sepupunya yang sangat ia sayangi seperti ia menyayangi Bhumi dan Bianca.
Plak! Keenan mendaratkan kembali tangannya di kepala Bhima.
'Elu kenapa sih kak dari kecil selalu suka menganiaya gue?" Decak Bhima kesal.
"Lu jangan pernah berpikir mau ambil Alona dari gue meskipun gue tahu elu cinta sama dia!" Kata Keenan penuh penekanan.
"Ya! tapi jangan main kekerasan dong!" Decak Bhima lagi.
"Kenapa? gak terima?" Keenan melotot pada Bhima.
Bhima hanya menggeleng-geleng Ah kakak Keenan itu selalu bisa membuat adik-adiknya selalu bertekuk lutut padanya.
Keenan menghela nafasnya setelah sekian detik tampak berpikir,
"Gue juga sama seperti elu Bhim, tapi sayangnya gue gak bisa menahan nafsu gue seperti apa yang elu lakuin saat Alona menggoda. Gue bener-bener kecewa sama diri gue sendiri, hingga gue sadar kalau gue bukan lelaki pertama yang menyentuh Alona."
Mata Bhima terbelalak.
"Nggak mungkin kak Alona kayak gitu kak! pasti kakak yang pertama untuknya!" Ucap Bhima dengan nada tinggi.
Bagaimanapun Bhima sangat mencintai Alona dengan tulus. Mungkin cinta Bhima pada Alona melebihi cintanya Keenan pada Alona. Jadi dia tidak terima saat ada orang yang membicarakan kejelekan orang yang dicintainya.
"Percaya atau nggak, itulah faktanya. Gue mohon, jangan dekati Alona karena itu akan membuat keluarga besar kita kecewa. Dan elu harus selalu ingat, elu punya Mami dan adik perempuan jadi jangan seperti gue yang menyentuh wanita sebelum halal karena kekecewaan gue sama Alona, gimana perasaan elu kalau Bianca disentuh atau di lecehkan kekasihnya? ." Nasehat Keenan membuat Bhima termenung.
Bhima sudah sedikit tahu tentang Keenan yang tidur dengan banyak wanita, namun Bhima baru tahu jika Alona lah yang menyebabkan Keenan seperti itu. Bhima pikir Alona masih menjaga harga dirinya sebagai wanita.
Dan Keenan, lelaki yang terlihat dewasa dengan pembawaan sangat kalem membuat adik-adiknya nyaman dan terbuka. Mulai dari Bhima, Bhumi dan Bianca hingga Kaisar adiknya sendiri. Kini menampakkan sisi lain jika membahas mengenai Alona Anindya.
Sedingin-dinginnya Bhumi, dia masih bisa mengobrol dengan asik pada sosok Keenan.
Namun, Keenan yang sekarang berbeda dengan Keenan yang dulu. Keenan yang dulu benar-benar kalem, kini dia menjadi lelaki yang sering mencari kepuasan ranjang dari barisan para jaalang akibat kekecewaannya pada Alona.
Bersambung....
LIKE!
KOMENTAR!
VOTE!
THANK YOU! 🥰
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!