NovelToon NovelToon

Om Ganteng Imamku

1# Awal bertemu

Delia adalah seorang gadis remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Tepatnya masih kelas 3 SMK. Dia berasal dari keluarga yang berkecukupan. Dia anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya laki-laki yang bernama Dandi sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta. Dan kakak keduanya laki-laki yang bernama Doni masih kuliah.

Dia anak perempuan satu-satunya dalam keluarganya. Kedua orang tuanya bekerja dan selalu pulang malam. Kakak pertamanya juga sering pulang malam. Sedangkan kakak kedua sering pulang telat karena harus mengerjakan tugas dengan teman-temannya.

Delia anak yang tomboy karena sejak kecil selalu bermain dengan kakaknya yang semuanya laki-laki. Di sekolah pun dia hampir tidak pernah bergaul dengan teman perempuannya. Dia lebih nyaman berteman dengan anak laki-laki. Penampilannya pun tidak pernah bisa feminin layaknya seorang perempuan. Rambutnya pun selalu dipotong seperti laki-laki.

Sewaktu di sekolah, dia selalu duduk dengan teman laki-laki. Kemampuan Delia berbeda dengan kakak-kakaknya yang pintar. Kemampuan delia itu pas- pas an dengan kata lain kemampuan yang standar.

Saat itu ada tugas kelompok yang diberikan gurunya. Kebetulan Delia sudah di kelas 3 SMA semester akhir jadi delia banyak sekali tugas-tugas jelang kelulusan. Delia dan teman- temannya mengerjakan tugas di rumah Delia. Kebanyakan teman sekelompoknya laki-laki. Di dalam kelompoknya hanya ada 2 perempuan dan 3 laki-laki. Mereka mengerjakan tugas tentang pengamatan cara kerja karyawan perusahaan atau pabrik.

"Del, tugas kita kan mencari data pengamatan dan mewawancari nara sumber di perusahaan atau pabrik. Gimana kalau kita minta bantuan kakakmu yang bekerja di perusahaan? gimana menurutmu Del?," ucap Rizka teman Delia.

"Bener juga ya, aku bisa minta bantuan sama Kak Dandi. Kalau gitu kita konsep dulu apa saja yang perlu kita amati dan pertanyaan apa saja yang akan kita tanyakan," jawab Delia.

"Oke Del... sekarang kita konsep dulu ya," ucap Zaki.

Mereka pun berunding tentang konsep pengamatan dan membuat pertanyaan untuk nara sumber yang akan menjadi tugas mereka.

Setelah satu jam mereka mengerjakan. Selesailah tugas mereka merancang dan mengkonsep pertanyaan. Teman-teman Delia pun pamit pulang karena waktu sudah sore.

"Del, kita pulang dulu ya. Jangan lupa kamu bilang kakakmu kalau kita akan berkunjung kesana," ucap Zaki.

"Iya Zak. Nanti sepulang kakakku, aku akan bilang padanya." Sahut Delia.

Tak lama kemudian Kak Doni kakak Delia yang kuliah itu datang.

"Dek, apa kamu sudah makan?." Tanya Kak Doni.

"Sudah kak, barusan aku makan sama temen-temanku. Mereka baru saja pulang setelah kita selesai mengerjakan tugas," ucap Delia pada Kak Doni.

"Ya sudah kalau gitu, kamu segera mandi. Baunya udah sampai sini nih hehehehhehe..., " kata Kak Doni.

"Ah kakak, aku tuh harum lho meski belum mandi. Kakak tuh yang bau terasi hahahahha..., " sahut Delia.

"Ya sudah kalau kamu gak mau mandi. Kakak yang mau mandi dulu ya. Soalnya udah gerah dari tadi," ucap Kak Doni.

"Iya kak, habis ini Delia juga mau mandi kok." jawab Delia.

Kak Doni pun masuk ke dalam kamarnya. Delia pun juga ikut masuk dalam kamarnya. Tak lama kemudian adzan magrib pun terdengar.

"Del... ayo kita sholat berjamaah," ajak Kak Doni.

"Iya kak, aku ambil wudhu dulu ya." Sahut Delia.

Mereka pun sholat berjamaah magrib. Tak lama kemudian ayah dan bunda mereka datang.

"Wah, anak-anak bunda pintar semua ya," bunda Delia menyanjung mereka.

"Ya jelas dong bun. Anaknya ayah dan bunda kan semuanya hebat," jawab Delia.

"Ya sudah ayah dan bunda mau mandi dan sholat dulu ya," ucap bunda Delia.

Ayah dan bunda Delia pun masuk kamar mereka. kemudian Kak Dandi datang. Delia pun menghampiri Kak Dandi.

"Kak, aku ada tugas pengamatan dan wawancara di perusahaan. Bolehkah aku melakukan pengamatan dan wawancara di kantor Kak Dandi?," tanya Delia.

"Hmmm.... boleh gak ya???," ucap Kak Dandi.

"Ayolah kak... please..!!!, " pinta Delia.

"Iya.. iya...nanti kakak bantu untuk ijin ke kantor tapi ada syaratnya...," ucap Kak Dandi.

"Apa syaratnya kak?," tanya Delia.

"Cium kakak dulu ya hehhehehehe... ," jawab Kak Dandi.

"Ah kakak ini... ya udah aku cium ya....muaaachhhh... ," ucap Delia sambil mencium Kak Dandi.

"Makasih ya dek... besok kakak kabari ya. Sekarang kakak mau mandi dulu," jawab Kak Dandi.

"Makasih kak," ucap Delia.

Kak Dandi pun masuk kamar dan Delia makan bersama Kak Doni. Setelah selesai makan Delia masuk kamar sampai tertidur pulas sampai pagi.

👑👑👑👑👑

Keesokan harinya, Delia kembali aktivitas di sekolah bersama teman-temannya. Mereka mempersiapkan untuk tugas proyeknya untuk melakukan pengamatan dan wawancara. Di saat mereka sibuk diskusi mempersiapkan proyeknya, tiba-tiba kriiinggg... kriiinnngg..

Telepon Genggam Delia berbunyi. Ternyata Kak Dandi telepon untuk menginformasikan kalau perijinan untuk tugasnya sudah diijinkan.

"Hei teman-teman ada kabar baik. Kita diijinkan untuk melakukan pengamatan dan wawancara di kantor Kak Dandi," ucap Delia pada teman-temannya.

"Alhamdulillah Delia. Berarti besok kita sudah bisa melakukan pengamatan disana," kata temannya sangat senang.

Mereka melanjutkan untuk mempersiapkan bahan pengamatan dan wawancara besok pagi. Setelah selesai berdiskusi terdengar suara bel berbunyi tanda selesai pembelajaran. Mereka pun pulang.

👑👑👑👑👑

Keesokan hari, Delia dan teman-temannya berangkat bersama Kak Dandi menuju kantor tempat praktik Delia. Sesampainya disana, Kak Dandi mengajak mereka menemui bagian yang mendampingi Delia dan teman-temannya untuk melakukan pengamatan dan wawancara.

Mereka dikenalkan dengan rekan kerja Kak dandi yang bernama Aldi. Aldi adalah rekan kerja Dandi yang beda divisi.

"Dek, kenalkan ini Pak Aldi. Nanti selama pengamatan dan wawancara, kalian akan dibantu dan didampingi oleh Pak Aldi," kata Pak Dandi memperkenalkan rekan kerjanya.

"Al, nitip adik-adikku ya." Ucap Kak Dandi pada Aldi temannya.

"Dek, kakak kembali kerja dulu ya. Kalau ada yang perlu ditanyakan bisa tanya Pak Aldi ya," kata Kak Dandi.

"Iya kak," jawab anak-anak.

Kak Dandi pun pergi meninggalkan mereka bersama Pak Aldi.

Ketika berkenalan dengan Kak Aldi, Delia terpesona dengan wajah ganteng Kak Aldi.

"Adek-adek ayo ikut saya," ajak Pak Aldi

"Iya kak," sahut mereka.

Mereka pun mengikuti Pak Aldi mengelilingi pabrik. Di pabrik ada beberapa divisi yang berbeda. Mereka mengerjakan tugasnya masing-masing.

"Pak, apakah setiap divisi itu melakukan pekerjaan yang sama?," tanya Delia.

"Tidak. Tiap divisi mempunyai tugasnya masing-masing. Jadi antara divisi satu dengan yang lain berbeda tanggung jawabnya," Pak Aldi menjelaskan pada anak-anak.

Mereka pun mengelilingi pabrik dan melihat pekerjaan yang karyawan lakukan setiap hari.

👑👑👑👑👑

Bab 2# Kunjungan

Di saat mengelilingi pabrik, Delia selalu mengamati Pak Aldi yang ganteng dan berwibawa. Teman-teman Delia sibuk melakukan pengamatan bersama Pak Aldi.

"Ah aku ini lihat apa sih? Delia... Delia... fokus tugas dong," kata Delia dalam hati.

Delia pun berusaha kembali fokus pada tugas yang diberikan gurunya. Selama ini Delia tidak pernah tertarik pada teman laki-lakinya. Dia lebih senang memiliki banyak teman.

Setelah berkeliling pabrik, Pak Aldi mengajak mereka ke ruangan meeting.

"Nah, adik-adik tadi kita sudah berkeliling di area pabrik. Mungkin ada yang perlu ditanyakan?," tanya Pak Aldi.

"Oh ya pak, bagaimana cara pemasaran produk di perusahaan ini pak?," tanya Zaki.

"Kalau untuk pemasaran, produk kami sudah banyak dipesan oleh distributor dan banyak juga yang diekspor ke luar negeri," jawab Pak Aldi.

"Oh begitu ya pak. Jadi pemasaran produk di perusahaan ini tidak hanya di Indonesia tapi juga sampai di luar negeri," ucap Delia

"Betul sekali dik," ucap Pak Aldi.

"Oh ya pak, apakah di bagian produksi juga membantu untuk pemasarannya?," tanya Leon.

"Tidak. Karena di bagian produksi hanya melakukan tugasnya memproduksi barang dan untuk bagian sortir barang pun juga berbeda. Untuk pemasaran juga ada bagiannya sendiri," jelas Pak Aldi.

"Berarti barang yang dijual di pasaran itu adalah barang yang sudah lulus sortir ya pak?," tanya Delia

"Benar sekali. Semua barang harus disortir terlebih dahulu sebelum dipasarkan ke konsumen supaya konsumen tidak kecewa," ucap Pak Aldi.

"Lalu untuk barang yang tidak lolos sortir, apakah juga dijual?," tanya Delia.

"Iya tetap dijual tapi di pasar tradisional terkadang juga diberikan untuk karyawan," jawab Pak Aldi.

"Oh begitu ya pak. Saya baru tau," ucap Delia.

"Terima kasih ya pak atas penjelasan dan pendampingan selama kami disini," ucap Delia.

"Iya sama-sama dik. Nanti jika ada yang perlu ditanyakan bisa datang lagi kesini dik. Saya siap membantu," ucap Pak Aldi.

"Iya pak. Kalau gitu kami pamit dulu. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas bantuannya ya pak," ucap Delia.

👑👑👑👑👑

Tepat pukul dua belas siang.

Delia dan teman-temannya keluar dari perusahaan itu. Mereka pulang ke rumah Delia. Mereka melanjutkan diskusi tentang hasil pengamatan dan wawancara di perusahaan tadi. Mereka membuat laporannya dan mengumpulkan dokumentasi.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, mereka mengerjakan tugas pelaporan itu. Akhirnya laporan itu sudah hampir selesai. Mereka pun pulang ke rumah masing- masing.

Di saat teman-temannya pulang, tinggallah Delia dan bibi saja di rumah. Delia pun masuk kamarnya di lantai dua. Delia membayangkan Pak Aldi yang ganteng dan baik hati.

"Tak pernah kujumpai ada orang yang baik seperti Pak aldi," ucap Delia dalam hati.

Tak lama kemudian, adzan magrib pun terdengar. Delia pun mandi dan melakukan ibadah sholat magrib. Setelah selesai sholat, Delia mendengar suara dari bawah yang begitu rame. Delia pun turun dan melihat ada ayah, bunda, Kak Dandi, Kak Doni dan Pak Aldi.

Delia sangat kaget. Kenapa tiba-tiba Pak Aldi datang ke rumahnya. Meski begitu kaget tapi dia sangat senang bisa ketemu dengan Pak Aldi lagi.

Delia pun turun ke bawah dan ikut bergabung dengan mereka.

"Lho ada Pak Aldi," ucap Delia.

"Iya Del. Aku ingin tau rumahmu dong hehehehe... ," jawab Pak Aldi.

"Ada-ada aja Pak Aldi ini hehehehehe... ," sahut Delia.

"Ayo kita makan sama-sama," ajak Kak Dandi.

Pak Aldi duduk bersama di ruang makan bersama keluarga Delia. Saat itu Delia duduk tepat di depan Pak Aldi.

"Pak, terima kasih atas bantuannya tadi ya. Kalau kita perlu bantuan lagi, masih bisa bantu kan pak." Ucap Delia.

"Dek, jangan panggil pak dong karena ini bukan di tempat kerja kan. Jadi panggil Kak Aldi aja ya hehehe.." ucap Kak Aldi.

"Siap Kak Aldi hehehehehe.... ," sahut Delia.

"Udah-udah jangan ngobrol terus. Kapan kita makannya," ucap ayah Delia.

"Iya yah. Kita makan sekarang ya hehehe...

Ayo ayo kita makan. Jangan sungkan-sungkan ya Kak Aldi," ucap Delia.

"Ayo nak Aldi makan yang banyak," ucap Bunda Delia.

Di saat makan...

"Nak Aldi sudah punya pasangan kah?," tanya bundanya Delia.

"Belum tante. Masih belum ada yang mau hehehe...," ucap Kak Aldi.

"Masa gak ada yang mau dengan laki-laki tampan seperti nak Aldi. Jangan khawatir nak Aldi, kalau gak ada yang mau nanti Delia mau kok hehehehe... ," ucap bundanya Delia bercanda.

"Ah bunda ini ada aja deh. Aku kan masih kecil bun," ucap Delia dengan mukanya yang memerah.

"Bunda bercanda kok dek. Tapi adik mau kan kalau sama Kak Aldi," Kata bunda menambah godain Delia.

"Hmmm.... hmmmm," ucap Delia sambil tersenyum.

"Udah ....ayo kita makan lagi aja ya," lanjut Delia menutupi rasa malunya.

Mereka pun makan bersama lagi. Di tengah semua keluarga sibuk makan. Delia mencuri pandang ke Kak Aldi sambil dia makan.

Setelah selesai makan, ayah dan bunda masuk ke kamarnya.

"Nak kami ke masuk kamar dulu ya," ucap bundanya Delia sambil berjalan menuju kamar.

Tinggallah Delia, Kak Dandi, Kak Doni dan Kak Aldi yang duduk di ruang santai sambil menonton pertandingan bola.Mereka sangat fokus melihat dan sesekali teriak untuk mendukung tim bola mereka.

"Wahhh..... gooolll... ," teriak Kak Doni.

"Ayo lanjutkan perjuanganmu," ucap Kak Aldi.

Mereka senang karena melihat timnya memasukkan gol. Delia melihat dan kagum dengan Kak Aldi.

Setelah waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Kak Aldi pamit.

"Dan, aku pulang dulu ya. Besok kita kan masih kerja," ucap Kak Aldi pamit.

"Oh iya bro. Besok masih lanjut kerja," jawab Kak Dandi.

"Dek, kakak pulang dulu ya." Ucap Kak Aldi pada Delia dan Kak Doni.

"Iya kak. Besok main lagi kesini ya," sahut Delia.

"Iya dek. Tunggu libur kerja ya biar bisa lama-lamaan sama dedek Delia kan hehehehe..., " jawab Kak Aldi.

"hehehhehehehe... hehehhehehehee.....," Delia tertawa.

"Ya sudah semuanya aku pamit pulang dulu ya," ucap Kak Aldi.

Kak Dandi dan Delia pun mengantar Kak Aldi sampai depan rumah. Kak Aldi pun mengendarai sepeda motornya.

"Hati - hati Kak Aldi," ucap Delia

Kak Aldi melambaikan tangannya dan melaju meninggalkan rumah Delia. Delia dan Kak Dandi pun masuk kedalam rumah. Kak Dandi berjalan masuk rumah sambil membelai rambut Delia.

"Dek, segera tidur karena besok kamu kan masih sekolah." Ucap Kak Dandi.

"Iya kak. Kalau gitu Delia masuk kamar dulu ya," ucap Delia.

Delia pun masuk kamarnya yang ada di lantai 2.

👑👑👑👑👑

Bab 3# Makan Siang

Keesokan harinya, Delia sarapan pagi bersama keluarganya. Rutinitas itu yang membuat keakraban dalam keluarga Delia. Karena dengan sarapan pagi, keluarga Delia dapat berbincang-bincang sebentar sebelum memulai aktivitas pagi dengan semangat.

Setelah selesai sarapan pagi, mereka semua baru berangkat melakukan rutinitas seperti biasa di tempat masing-masing.

Hari ini ayah dan bunda Delia berangkat lebih awal karena akan ada meeting pagi. Kak Dandi juga berangkat ke kantornya lebih awal. Tinggallah Delia dan Kak Doni yang masih duduk di ruang makan.

"Kak Doni, aku bisa minta tolong untuk antarkan aku ke sekolah ya kak? soalnya kan ayah bunda dan Kak Dandi sudah berangkat, " tanya Delia.

"Hmmm... gak mau ah, " ucap Kak Doni menggoda Delia.

"Ayolah kak... please!!, " pinta Delia.

"Tapi ada syaratnya ya, " sahut Kak Doni.

"Apa syaratnya kak?, " tanya Delia.

"Cium kakak dulu ya," jawab Kak Doni.

"Hmmm... ya sudah. Sini Delia cium, " jawab Delia.

Delia pun menghampiri dan mencium Kak Doni dengan muka manyunnya.

"Terima kasih ya adikku sayang. Ayo kita berangkat sekarang, " ucap Kak Doni setelah mendapat ciuman dari adiknya Delia.

"Okey kak. Delia siap-siap dulu, " sahut Delia.

"Kalau begitu, kakak tunggu di depan ya Del. " Ucap Kak Doni.

"Iya kak, " jawab Delia.

Delia pun mengambil tasnya dan segera ke depan karena Kak Doni sudah menunggunya.

"Ayo segera naik Del, karena sudah siang ni!, " ucap Kak Doni.

"Iya... iya kak. Nih Delia naik, " jawab Delia sambil naik motor Kak Doni.

Dan Delia pun berangkat bersama Kak Doni. Kak Doni mengantarkan Delia dulu ke sekolah lalu dia berangkat ke tempat kuliahnya. Kedua kakak Delia sangat sayang padanya.

Dua puluh lima menit kemudian, sampailah Delia di depan sekolahnya.

"Kak, Delia masuk dulu ya. Terima kasih sudah mengantarkan aku, " ucap Delia sambil mencium tangan kakaknya.

"Iya dik. Belajar yang pintar jangan kebanyakan ngomong ya, " ucap Kak Doni.

"Siap kakakku yang bawel !, " jawab Delia sambil lari meninggalkan KaK Doni.

Setelah mengantarkan Delia, Kak Doni pun segera berangkat kuliah.

👑👑👑👑👑

Ketika sampai di kelasnya, terdengar suara bel tanda akan dimulainya pembelajaran.

Delia pun duduk di bangkunya. Hari itu saatnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kunjungannya.

Begitu pun Delia dan teman-temannya juga akan mempresentasikan hasil laporan kunjungan mereka di beberapa perusahaan yang berbeda-beda. Mereka melaporkan hasil pengamatannya selama melaksanakan kunjungan tersebut.

Setiap kelompok diberikan waktu masing-masing sepuluh menit untuk mempresentasikan laporannya. Dan setelah masing-masing kelompok selesai mempresentasikan hasil laporannya, bu guru memberikan masukan terhadap hasil kerja mereka dalam melaksanakan kunjungan itu adalah sangat baik. Tiap kelompok merupakan tim yang kompak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Setelah bu guru memberikan masukannya di masing-masing kelompok, mereka diberi tugas selanjutnya untuk melaksanakan praktik kerja di salah satu perusahaan tersebut selama 1 minggu.

"Wah, kita dapat tugas lagi Del." Ucap Zaki.

"Iya Zak. Tenang aja nanti aku bilang ke Kak Dandi ya biar kita bisa praktik kerja disana," sahut Delia.

"Sip itu Del," ucap Zaki.

Saat bu guru selesai memberikan arahan untuk tugas praktik kerja, mereka dipersilakan untuk pulang. Dan selama praktik kerja, anak-anak tidak perlu masuk sekolah.

Khusus untuk siswa kelas 3, mereka bisa pulang lebih awal karena mereka lebih banyak tugas untuk praktik kerja dan membuat laporan. Karena pulang lebih awal, Delia pun menelepon Kak Dandi untuk meminta dijemput Kak Dandi.

"Halo Kak," ucap Delia.

"Iya dek, ada apa?," jawab Kak Dandi.

"Kakak, bisa jemput aku kah? soalnya aku pulang lebih awal dan ini aku sudah pulang," ucap Delia.

"Bisa dek. Bentar lagi kakak jemput ya," jawab Kak Dandi.

Lima belas menit kemudian, Kak Dandi sudah sampai di depan sekolah Delia. Delia pun sudah menunggu di depan gerbang. Kak Dandi membuka kaca jendela mobilnya.

"Dek, ayo naik!," ajak Kak Dandi.

Waktu Delia membuka pintu mobil, Delia kaget banget. Ternyata di dalam mobil, Kak dandi tidak sendiri tapi bersama Kak Aldi. Laki-laki yang membuat Delia kagum karena tampan, gagah dan berwibawa.

"Udah pulang Del," tanya Kak Aldi.

"Lho kok ada Kak Aldi juga disini," ucap Delia kaget.

"Iya dek, karena tadi sudah jam setengah dua belas jadi kami sekalian keluar makan siang. Kamu pasti juga sudah lapar kan. Kita makan siang dulu sama-sama ya," ucap Kak Dandi.

Delia senang bisa ketemu sama Kak Aldi lagi. Apalagi di dalam mobil, Delia duduk di sebelah Kak Aldi.

"Del, kamu mau makan apa?, " tanya Kak Dandi.

"Terserah kak. Delia ikut kakak aja deh, " jawab Delia sambil tersenyum.

"Ya sudah, kita makan nasi saja. Karena di dekat sini ada depot nasi yang katanya enak dan murah. " ucap Kak Dandi.

"Kalau begitu kita makan disitu saja Dan, " sahut Kak Aldi.

Tak lama kemudian sampailah mereka di depot nasi. Mereka pun turun dari mobil.

"Dek, kamu pilih sendiri makanannya ya." Ucap Kak Dandi.

"Iya kak," jawab Delia.

Setelah mereka memilih dan memesan makanannya, mereka duduk di tempat lesehan sambil menunggu pesanan datang. Delia teringat kalau ada tugas dari sekolah untuk praktik kerja selama satu minggu. Mumpung bertemu sama Kak Aldi, Delia pun menyampaikannya langsung.

"Nah kebetulan banget nih, ada Kak Aldi sekalian aku sampaikan deh, " ucap Delia dalam hati.

"Oh iya Kak Aldi. Aku bisa minta tolong lagi kah?," tanya Delia sambil tersenyum.

"Minta tolong apa dek?," sahut Kak Aldi.

"Begini kak, setelah tugas yang kemarin selesai. Sekarang guruku memberikan tugas lagi untuk praktik kerja di tempat kakak kemarin. Apakah diperbolehkan ya kak?," pinta Delia.

"Insyaallah bisa dek. Kira-kira yang mau praktik kerja nanti ada berapa anak dek?," tanya Kak Aldi.

"Seperti kemarin kak. Ada lima anak," jawab Delia.

"Mulai kapan dek?," tanya Kak Aldi.

"Kemungkinan mulai senin depan kak," jawab Delia.

"Ya dek, nanti kakak sampaikan ke atasan kakak ya." Jawab Kak Aldi.

"Dek, minta tolong kok terus sih!!!," ucap Kak Dandi.

"Salahin gurunya tuh kak. Kasih tugasnya kok banyak," ucap Delia.

"Sudah-sudah. Nih makanannya sudah datang. Sekarang kita makan dulu ya karena aku sudah lapar nih," ucap Kak Aldi.

"Iya kak. Aku juga sudah lapar kok." jawab Delia.

"Udah jangan ngomong aja, ayo makan!!," ucap Kak Dandi.

"Iya... iya... kak," sahut Delia.

Mereka pun segera makan makanan yang sudah dipesannya. Mereka makan siang bersama.

Ketika Kak Dandi dan Kak Aldi makan, Delia tersenyum bahagia melihat Kak Aldi.

👑👑👑👑👑

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!