Hanina Putri
Gadis desa lugu yang mencari kerja di kota, periang, penyayang, ramah, dan baik. berusia 18 tahun dan seorang yatim piatu.
Bagas Nugraha
seorang CEO dingin yang tampan, berusia 28 tahun, memiliki seorang anak laki laki lucu berusia 5 tahun. pekerja keras, tegas, dan berwibawa.
di desa X
"*neng, bapak dan ibu minta maaf, ndak bisa lanjutin sekolah kamu nak"
"pak, bu, tidak apa apa, nina sudah senang bapak dan ibu sudah mau menerima nina di sini, sudah mau merawat nina sampai sebesar ini*" ucap nina dengan kata bergetar karna menangis.
benar tahun ini nina lulus SMA, dia tinggal di desa, nina memiliki cita cita besar, namun sayang biaya menjadi masalah utama, nina di besar kan oleh pak Budi dan bu Ina, mereka adalah pengurus panti Asuhan kecil di desa X.
sebenarnya nina berasal dari keluarga yang berkecukupan, ayahnya adalah kepala desa, yang memberikan sumbangsih besar dalam perkembangan desanya, namun sayang semenjak kecelakaan itu terjadi, nina harus kehilangan kedua orang tuanya.
sudah 13 tahun sejak kecelakaan itu, nina di asuh di panti Asuhan milik pak budi dan bu ina, mereka sudah menganggap nina seperti anak sendiri.
"bu, pak, nina mau merantau ke kota, nina mau cari kerja di sana, nina mau jadi orang sukses, biar bisa bales kebaikan bapak sama ibu" pinta ina berusaha tegar meyakinkan kedua orang tua asuh nya itu.
"nak ibu tidak yakin kamu bisa sendirian di sana, kota itu besar nak" ujar ani sambil memegang tangan ina meyakinkan.
"*neng, kenapa ke kota, kamu di sini saja bantu bapak sama ibu mengurus panti, bapak dan ibu sudah sangat bahagia dengan kamu di sini"
"pak, bu, nina akan berusaha, nina anak kuat, bapak dan ibu jangan khawatir nina akan baik baik saja, nina gak mau bapak , ibu dan adek adek susah di sini, nina akan kabarin bapak sama ibu terus kok kalo di sana, nina janji"
" neng, bapak gak bisa paksa kamu, kalo memang itu sudah pilihan kamu bapak dan ibu hanya bisa mendoakan "
"terima kasih pak, bu, nina sayang kalian*" ujar nina seraya memeluk kedua orang tua asuh nya itu.
berbagai keperluan sudah nina siapkan, di hari sebelum keberangkatannya ke kota J nina pergi ke makam kedua orang tua kandung nya, nina meminta izin untuk pergi ke kota
sedih menyelimuti hati nina, gadis yang sudah 13 tahun berpisah dari orang tua nya, dan tak akan pernah bertemu lagi dengannya. harus juga pergi meninggalkan desa yang sudah lama dia tinggal.
tiba hari keberangkatan
"nak, hati hati semoga kamu selamat sampai tujuan" kata ina seraya memberikan tas nina
"neng, maaf bapak cuma punya uang segini, semoga cukup sampai kamu dapat kerja" ucap budi langsung menyodorkan 5 lembar seratus ribuan ke tangan nina.
" terima kasih pak, bu, ini sudah lebih dari cukup, doakan selalu nina, nina sayang kalian " isak nina dengan air mata berjatuhan
Dikota J
..........
"dio punya mama, saya mama nya, dio anak baik, kalian jangan ganggu dio ya, anak nakal" kata nina marah sambil menggendong anak kecil laki laki lucu di tangannya.
................
HEEEEEHHHHH kenapa nina bilang gitu yaaa..... 😱 jangan lupa baca lanjutannya !!!
"Halo semuanya, salam kenal !!😂 author baru kenalin 2 tokoh dulu ya, jangan lupa di baca dan kasih love nya 😍, semoga kalian suka, author sayang kalian
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
📌 author izin kasih info, jangan lupa mampir di lapak adiknya Bagas ya sayang ⬇️⬇️⬇️
..........
"dio punya mama saya mamanya, dio anak baik jangan ganggu dio ya, anak nakal" kata nina marah sambil menggendong anak kecil laki laki lucu di tangannya.
..........
flashback on
"*heh, jangan temenan sama dia, mama nya gak ada"
" dia anak tidak jelas"
"dia tidak punya mama,"
"diam, dio bukan anak tidak jelas, dio punya papa, dio punya oma*," anak kecil itu teriak, sambil menahan tangisnya.
di sebrang jalan TK
"susah nya cari kerja, uang nya udah nipis, gaboleh nina kamu harus semangat gak boleh nyerah" kata nina sambil menepuk nepuk pipinya.
lalu perhatian nina berpindah ke TK di seberang jalan,
"eh pembullyan, anak anak nakal, aku harus bantu anak itu" kata nina dalam hati.
nina menyebrang sambil cemberut dia ikut terbawa emosi karna anak anak itu mengolok olok dengan suara yang besar, membuat anak kecil itu menangis.
"dio gak punya mama, dio gak punya mama,"
nina datang dan langsung menggendong anak itu, nina bisa merasakan seperti apa di olok seperti itu, dan bagaimana rasanya tidak punya ibu, terutama untuk anak kecil umur lima tahun seperti dio, sangat tidak baik untuk psikisnya.
"dio punya mama saya mamanya, dio anak baik jangan ganggu dio ya, anak nakal". kata nina marah sambil menggendong anak kecil laki laki lucu di tangannya membuat anak anak yang lain berlari karna ketakutan.
flashback off
" hiks..hiks,.. mama" kata dio sambil menangis.
"eeh,..." nina terkejut kebingungan
"mama, mama kenapa baru nongol, dio sayang mama, mama jangan tinggalin dio lagi, dio janji gak jadi anak nakal maa.. hiks,,hiks" dio menangis sambil memeluk nina.
"eh, bukan sayang, kakak bukan mama kamu," kata nina sambil menurunkan anak itu.
" hiks...mama dio bukan anak nakal ma, dio gak mau gak punya mama.. hiks" kata dio sambil memeluk kaki nina
" papa bilang mama pergi karna dio nakal, waktu lahir, sekarang dio udah besar ma, dio gak nakal ma hiks... jangan tinggalin dio" dio memohon pada nina, menangis, dan tetap memeluk kaki nina.
tidak terasa air mata jatuh di pipi nina, dia tersentuh melihat ketulusan anak itu. kenapa anak kecil seperti dio bisa di tinggalkan ibunya, nina tidak bisa melihat dio menangis seperti itu.
"*sayang maaf, biar kakak antar dio pulang ke rumah ya,"
" tidak ma, dio mau mama*" anak itu menggeleng.
"sayang kalo dio gak mau pulang, mama akan sedih"
tidak lama kemudian datang mobil pajero hitam dengan kecepatan sedang, dan berhenti tepat di depan nina dan dio. seorang bapak tua turun dari mobil itu.
"den, ayo pulang, tuan sudah menunggu di dalam mobil" kata bapak itu kepada dio sambil menunjukkan mobil.
"tidak kakek an, dio mau sama mama," dio menghindar dan bersembunyi di belakang kaki nina.
"mama??" bapak itu kebingungan
" oh, maaf pak, ini hanya kesalahpahaman saja. dio tidak sungguh sungguh" kata nina sambil menggoyang goyangkan telapak tangannya.
"ada apa pak.an kenapa lama?"
seorang laki laki dewasa berpakaian jas rapi, lengkap dengan sepatu kulit klimis turun dari mobil dan datang menghampiri mereka.membuat nina terpaku, karna ketampanan laki laki itu.
"maaf tuan, den dio tidak mau pulang" ucap bapak itu sambil membungkuk.
" tidak apa, bapak masuk mobil saja, biar saya yang mengurus dio" ucap pria itu datar.
"baik, tuan" bapak itu berjalan agak cepat menuju mobil sambil sedikit membungkuk kan badannya tanda menghormati majikannya itu.
"dio ayo pulang, papa gak pernah ajarin kamu buat gak nurut omongan orang" ucap pria itu sambil menatap tajam dio.
"dio tidak nakal pa, buktinya mama pulang, ini mama pa," ucap dio semangat sambil memegang tangan nina.
"dia bukan mama kamu dio!!!" pria itu tetap datar tanpa ada rasa terkejut sedikit pun.
"tidak pa, ini mama, ini mama, mama dio cantik dan baik". kata dio meyakinkan.
"dia bukan ma..." ucapan pria itu terpotong oleh nina yang langsung bicara dengan nya.
"maaf pak biar saya jelaskan, dio sayang kamu masuk mobil dulu ya sayang, mama mau ngomong sama papa kamu," kata nina sambil jongkok menyamakan tingginya dengan dio, dio menurut dan langsung masuk mobil dengan tersenyum.
nina kemudian menarik tangan pria itu dan mengajak nya duduk di bangku taman dekat sekolah dio, nina mulai menjelaskan semuanya , alasan mengapa dio menyebut nya mama.
tapi pria itu nampak tidak peduli dan langsung beranjak dari kursi setelah nina menjelaskan semuanya.
nina agak bingung, dan berfikir apakan pria itu marah ?, entahlah, yang di pikirkannya saat ini adalah bagaimana caranya mendapat kerja.
kemudian nina berdiri dan menatap punggung laki laki yang perlahan semakin jauh dari pandangannya, punggung yang lebar dan terlihat sangat gagah, sangat cocok dengan badannya yang tinggi.
setelah pria itu masuk, mobil itu pun berjalan, melewati nina, nina hanya diam dan memalingkan muka nya menatap ke arah mobil itu berjalan, tanpa ia sadari di dalam mobil, pria tampan itu terus memperhatikan nya dari kaca spion
...****************...
"wahhh apakah inii tanda tanda.. ??" hehe 😁
Aduh author jadi bayangin sosok pak bagas nihhh, keren banget pastiii !!!! jangan lupa mampir ke adiknya pak Bagas yupp bebb
"huft aku lelah sekali, dimana nih, aku harus cari kerja di mana, aku capek, " keluh nina di jalan.
kemudian dia duduk di bangku tempatnya membeli teh dingin, sudah dari tadi pagi dia berkeliling mencari kerja tapi belum juga di terima.
di depannya tampak seorang pria berjalan sambil terhuyung huyung yang keluar dari sebuah restoran mahal, yang ada tepat di depan tempat ia membeli minum dan beristirahat sekarang.
sesekali pria itu memegangi tembok karna hampir terjatuh,
" sial, berani sekali mereka menipuku, memberiku obat murahan seperti ini,!!! "
kata pria itu sambil memukul tembok.
tiba tiba nina datang menghampiri pria itu karna merasa khawatir terhadapnya
"tuan anda tidak apa apa?" ucap nina sambil membantu memegang tubuh pria itu.
"minggir, kau pasti salah satu dari mereka, menjauhlah" pria itu membenntak sambil melepaskan tangan nina dari tubuhnya.
" tenanglah tuan, saya tidak macam macam saya bukan orang jahat" tegas nina dengan lembut, sambil memegang kembali tubuh pria itu.
"panas sekali... cih,, sial" pria itu mengumpat sambil ngos- ngos an menahan sakit nya
nina hanya bingung melihat pria yang berada di depannya sekarang, nina belum pernah melihat orang yang sakit seperti itu.
flashback on
drrrrrttt drrrttt, handphone yang berada di meja kerja bagas bergetar, kemudian tangan bagas terhenti dari laptopnya dan beralih ke handphone, dilihatnya ada sebuah pesan baru
*bagas aku ada perlu sama kamu
kalau ada waktu aki mau kamu menemui ku, aku tau kita tidak ada hubungan apa apa, tapi untuk terakhir kali nya saja aku ingin bertemu dengan mu, mami dan papi ku ingin bicara juga denganmu, aku tunggu kamu di restaurant xxx jam 20.00.
maya*-
bagas tidak membalas pesan itu, tapi karna maya menyebutkan orang tua nya juga ingin bicara dengan bagas,mengingat maya adalah orang yang sempat di jodohkan dengannya. akhirnya bagas memutuskan untuk datang.
di restaurant
"*sayang, ini obat yang mami dan papi beli, papi jamin, kalau bagas minum ini, kamu pasti akan memilikinya untuk selamanya"
"makasih banyak pi, maya beneran gak sabar, meskipun dengan cara begini, bagas harus tetap jadi milik maya*" ucap maya dengan senyum licik.
" sudah jangan banyak bicara cepat masukkan itu dalam minuman bagas sayang, sebelum dia datang" titah rani ibu nya maya.
maya pun menuangkan obat itu yang tidak lain adalah obat perangsang dengan dosis besar, tidak lama setelah itu pukul 19.50 bagas sudah tiba di restaurant itu.
mereka berbincang banyak sampai akhirnya maya memberi isyarat agar bagas segera minum, bagas yang memang cukup haus karna perjalanan dari kantor nya cukup jauh dari lokasi pertemuan mereka.
setelah minum bagas merasa ada yang aneh, tubuhnya merasa semakin panas, bagas pun memutuskan untuk pergi ke toilet.
"lihat sayang sepertinya sudah ber efek, setelah bagas jatuh, kamu harus segera membawanya pergi" ucap rani senang.
" benar sayang, setelah ini nikmatilah, malam panjang mu yang akan membawamu menuju gerbang sebagai nona muda keluarga nugraha " ucap toni ayah maya sambil tertawa girang, seakan ini adalah kemenangan bagi mereka.
"tenang pi, mi, aku pasti menjalankan tugas ku dengan baik, terima kasih obat dari kalian itu sangat hebat, aku sayang kalian" ucap maya semakin yakin.
namun tanpa mereka sadari sepasang mata tajam ternyata sedari tadi memperhatikan mereka, bagas mendengar semua dan murka di buatnya, kemudian dia turun lewat tangga belakang supaya tidak di ketahui keluarga licik itu.
"sial... sial... aku di tipu,,, aku tidak akan melepaskan kalian lihat saja, tidak tau diri, murahan" kata bagas murka
flashback off
"tuan bukannya papa dio? saya tidak salah kan?" kata nina terkejut baru menyadari setelah ia memperhatikan wajah pria itu.
"kamu siapa??" tanya bagas sambil menatap nina
"saya mama dio,, eeee salah anu itu maksud saya itu apa eee...." ucap nina terbata bata salah bicara namun langsung di patahkan oleh bagas.
" tolong panggil taksi, tolong antar saya ke apartemen saya alamatnya di jalan makmur v" kata bagas lesu.
nina pun menurutinya dan langsung memesan taksi online karna sudah tak tega melihat pak bagas yang seperti itu.
tidak lama taksi pun sampai nina membantu pak bagas untuk masuk ke mobil, tapi secara tidak sengaja bagas malah menjatuhkan muka nya tepat di leher nina, terlihat seperti mencium, nina bisa merasakan nafas pak bagas yang panas, agak geli tapi nina tidak bisa berbuat apa apa karna nina tidak tega melihat pak bagas.
Uuuhhh author gugup gimana nihhh lanjutannya 🤔
maaf ya kalo ada salah salah, ini karya pertama author,😭 tetep dukung ya semoga kalian suka 😍
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!