Leslie Kim.
Seorang Direktur Utama perusahaan ternama di kota Seoul Korea Selatan, harus mengalami kepahitan hidup setelah penghianatan yang dilakukan oleh sang ayah terhadap keluarganya.
Ia semakin merasa terpuruk saat mengetahui Ibunya telah pergi meninggalkannya seorang diri, disaat Leslie masih sangat membutuhkan perhatiannya, Nyonya Lin pergi begitu saja.
Mengetahui hal itu Leslie merasa semakin dikucilkan. Perasaan sedih, kecewa, marah, dilampiaskan pada seorang gadis yang kini berada disisinya.
Lee Haerra.
Gadis yang dikenalnya beberapa tahun lalu, selalu setia berada disisinya, tapi itu saja tidak cukup baginya, karena wanita yang diinginkannya bukanlah dia, tapi wanita lain yang telah bersuami.
Leslie lupa jika tujuannya membawa Haerra bersamanya adalah untuk membalas budi karena telah menyelamatkan nyawanya, namun tanpa sadar apa yang dilakukan pada gadis itu justru telah menyakitinya.
Yura adalah wanita yang memiliki andil besar atas hatinya. Leslie memang sudah merelakannya bahagia bersama pria lain. Tapi obsesinya terhadap wanita itu membuatnya tak ingin membuka hati untuk wanita manapun. Termasuk Haerra.
Haerra adalah seorang gadis indigo, ia memiliki penglihatan istimewa terkait dunia lain, itulah salah satu alasan bagi Leslie untuk mempertahankan gadis itu disisinya, Karena Leslie berharap, ia bisa berkomunikasi dengan Demian sang kakak yang kini telah menjadi penghuni dunia lain.
Haerra jatuh cinta pada pandangan pertama pada Leslie. Saat itu Leslie membantunya dari seseorang yang ingin menindasnya. Tapi tak disangka jika dari pertemuan itulah Haerra jatuh cinta pada sosok pria dingin.
Tapi Haerra harus menelan pil pahit saat mengetahui bahwa Leslie mencintai wanita lain, hingga membuat Leslie terpuruk akibat penolakan wanita itu.
Dan saat itulah Haerra memutuskan untuk berada disisi Leslie. Sekuat tenaga berusaha menyembuhkan luka hatinya. Meski semua sia-sia.
Ikuti kisah perjuangan seorang gadis indigo untuk mendapatkan cintanya.
Lee Haerra dan Leslie Kim.
Next Part.
🍁🍁🍁
Praaanggg....
Leslie melempar nampan berisi makanan yang dibawakan oleh Haerra, ini sudah hari ketujuh setelah hakim memutuskan hukuman atas perkara yang menjerat sang Ayah dengan tuduhan pembunuhan berencana terhadap Demian sang kakak.
Setelah kepulangannya dari pengadilan beberapa hari yang lalu, Leslie kembali mengurung diri dikamar
"Tuan tolong pikirkan diri Tuan" tegur Haerra lembut.
"Ndaga(keluar)!!!!" bentak Leslie, yang terduduk dilantai bersandar dibibir ranjang.
"Tapi Tu___"
"Ndagarago (aku bilang keluar)!!!" bentaknya lagi, kali ini lebih keras membuat Haerra sedikit tersentak.
Lagi, dengan perasaan kecewa Haerra keluar dari kamar Leslie, Haerra semakin bingung apa yang harus ia lakukan, belum lagi Sekretaris Jang yang sedari tadi menelpon dan memintanya untuk membujuk Leslie agar pria itu pergi keperusahaan karena kekacauan sedang terjadi disana.
Setelah berita Tuan Besar Kim menyebar keseluruh penjuru media, semua investor ingin menarik semua investasinya yang mereka tanam dalam bentuk kerjasama dengan Royal Group. Bukan hanya itu, saham milik keluarga Kim pun mengalami penurunan yang begitu drastis. Dan jika Leslie tidak segera turun tangan maka ia akan kehilangan segalanya.
Kriiingg.. krrriingggg...
Bunyi suara telepon rumah masuk, sejenak Haerra tau siapa dibalik seberang sana. Dengan nafas yang ditarik begitu dalam Haerra mengangkat telepon tersebut.
"Yeobeoseo (hallo), bagaimana apa nona bisa membujuknya?" suara Sekretaris Jang nampak gusar.
"Jeoseonghamnida, andwaemnida (maafkan aku, aku tidak bisa)" balas Haerra lesu.
"Lalu bagaimana? apa kubiarkan saja semua investor ini pergi, dengan begitu aku bisa terbebas dari beban berat ini, aku juga sudah lelah jika sang pemilik saja tidak peduli lalu bagaimana denganku?" cecar Sekretaris Jang
diseberang sana.
"Jangan tuan, aku akan berusaha, tolong tahan mereka sebentar saja" ucap Haerra meyakinkan.
"Baiklah aku beri waktu dua puluh menit" Sekretaris Jang menutup sambungan teleponnya.
Haerra semakin kalut, apa yang bisa ia lakukan dengan waktu dua puluh menit mengharapkan Leslie yang sibuk dengan dunianya sendiri, itu tentu saja tidak mungkin.
Tiba-tiba Demian muncul disamping Haerra, lalu membisikkan sesuatu pada telinga gadis itu. Dengan akal yang terkumpul Haerra segera berlari keluar untuk mencari taksi dan pergi ketempat yang ditunjukkan oleh Demian.
🍁🍁🍁
Gedung Utama JY Corporation.
Leo sedang memimpin acara meeting tentang perkembangan kepak sayapnya didunia bisnis, setelah beberapa bulan ia kembali kedalam posisinya, perusahaan mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Belum lagi beberapa investor yang ingin bergabung bersama perusahaannya, mereka bahkan rela mengantri untuk mendapat persetujuan dari sang Direktur.
Meeting telah berjalan selama kurang lebih satu jam, dan sejauh itu Leo dengan seksama mendengarkan sang presentator yang sedang
menyampaikan beberapa materi.
Acara meeting pun berjalan lancar dan sangat fokus tanpa gangguan apapun, sampai beberapa menit selanjutnya tiba-tiba pintu ruang meeting terbuka. Sontak semua menoleh pada sosok yang berdiri diambang pintu.
"Haerra" batin Leo.
Leo mengerutkan keningnya, apa yang dia lakukan sehingga berani menggaggu acara meeting, Sekretaris Jo yang kini melayani Leo dengan wajah geram berjalan menghampiri Haerra.
Haerra merasa seluruh tubuhnya bergetar saat semua orang yang ada dalam ruang meeting menatap kearahnya. Apalagi saat seseorang yang sedari tadi berada disamping Tuan Leo berjalan dengan wajah penuh amarah menuju kearahnya.
Haerra tau siapa pria itu, dia adalah Sekretaris Jo yang beberapa bulan terakhir menemani Tuan Leo, karena Tuan Hwang sudah naik ke posisi yang lebih tinggi.
Sekretaris Jo semakin mendekat dan hendak mencekal pergelangan tangannya, namun belum sempat pria itu melakukannya, Tuan Leo datang dan menahannya.
"Tahan Jo" ucap Tuan Leo menahan dada bidang pria itu dengan telapak tangannya. Haerra hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Tolong gantikan aku sebentar" sambungnya lagi, pria yang lebih kaku dari Anthony Hwang itu pun mengangguk dan kembali keruang meeting, sementara Tuan Leo meminta Haerra untuk mengikutinya keluar.
Hingga sampai disebuah koridor yang nampak sepi, Tuan Leo menghentikan langkahnya, tatapan mengintimidasinya membuat Haerra kembali menunduk seraya menggigit bibir bawahnya.
"Apa yang kau lakukan? kau tau kan jika kau sudah mengganggu acara penting bagi perusahaanku?" cecar Tuan Leo tajam. Sejenak Haerra merutuki perbuatannya.
"Jeoseonghamnida (maafkan saya tuan)" lirih Haerra. Ia pun merasa apa yang dilakukannya salah tapi apa boleh buat Haerra hanya mengikuti saran Demian. Ah hantu itu lagi-lagi membuatnya dalam posisi sulit.
"Katakan situasimu" hardik Tuan Leo. Leo adalah orang yang baik, hanya saja cara Haerra yang salah saat ingin bertemu dengannya membuat pria itu bersikap ketus seperti ini.
Haerra menceritakan posisi sulit yang sedang dialami Royal Group. Bagaimana Leslie mengabaikan tugasnya. Hingga kekacauan yang timbul karena ulahnya.
"Sebelumnya aku minta maaf, ini bukanlah kuasaku Haerra-ssi, kami bahkan tak pernah membangun sebuah relasi yang menguatkan
sehingga aku tak bisa seenaknya ikut campur dalam masalah perusahaan itu" terang Leo pada Haerra. Haerra kecewa dengan jawaban Leo
"Ayolah Tuan kumohon" Haerra mengatupkan kedua tangannya memohon pada Leo
"Ini sangat sulit, aku juga tidak tau apa cara yang kugunakan akan disetuju oleh Leslie" ucap Leo lagi.
"Itu tidak penting Tuan, Tuan Leslie tidak peduli, dia lebih memilih untuk mengurung
dirinya didalam kamar, aku mohon tolong pertimbangkan Tuan" Haerra semakin memelas, membuat Leo semakin tak tega.
Tak lama kemudian Leo merogoh saku jasnya dan mengeluarkan suatu benda dari dalam sana. Sebuah ponsel, lalu dengan cepat ia
menelpon seseorang.
"Datanglah ke Gangnam Hill no 323, kau pasti tau kan maksudku" ucap Leo memberi instruksi pada seseorang diseberang sana. Hening sejenak, kemudian Leo kembali bersuara.
"Baiklah, aku juga akan menuju kesana tapi aku akan menuju kesuatu tempat terlebih dahulu" tambahnya lagi.
Entah apa jawaban yang diberikan oleh orang diseberang tak lama kemudian Tuan Leo memutuskan sambungan teleponnya.
🍁🍁🍁
Royal Group.
Ruang meeting Royal Group nampak ramai dengan para investor yang menunggu kejelasan atas nasib mereka yang ingin segera mengakhiri hubungan kerjasama mereka.
Banyak dari mereka berpikir karena mereka tidak ingin membina kerjasama dengan seorang narapidana. Sedangkan Leslie yang seorang putra dari Tuan Besar Kim, namanya pun ikut terseret.
Mereka beranggapan bahwa buah tak jatuh dari pohonnya, maka bukan tidak mungkin jika Leslie akan mewarisi sifat Ayahnya, belum lagi alasan Tuan besar Kim menyingkirkan putra pertamanya demi tahta untuk diberikan pada putra keduanya.
Dan para investor lagi-lagi memiliki alasan yang begitu masuk akal, mereka tidak ingin menjalin hubungan kerjasama diatas pertumpahan darah.
Sekretaris Jang memijit pelan pangkal pelipisnya seraya berjalan mondar-mandir didepan pintu masuk, waktu dua puluh menit yang ia berikan hampir saja usai.
Dan Haerra belum juga memberi kabar padanya. Hingga dua puluh menit itu berakhir, akhirnya memutuskan untuk membubarkan para investor tersebut.
Sekretaris Jang menarik nafas dalam kemudian dengan langkah tegas ia berjalan kearah kursi utama.
"Mohon perhatiannya sebentar" ucap sekretaris Jang. Semua investor itu pun diam dan memperhatikan kearah Sekretaris Jang.
Belum sempat ia membuka suara terdengar suara pintu terbuka.
Ceklek...
Seketika semua yang ada diruangan tersebut menatap kearah kedatangan seseorang tersebut. Dan begitu terkejut ternyata ia adalah
To be continued.
🍁🍁🍁
ILUSTRASI VISUAL DEMIAN KIM
"Direktur Leo"
Semua merasa tertegun melihat kedatangan sosok Leo yang terlihat sangat berkharisma itu berjalan dengan wibawa yang sangat tinggi menuju kursi utama dimana Sekretaris Jang berdiri.
Leo membungkuk memberi salam pada semua anggota investor sebelum mengambil alih acara rapat dadakan ini.
Leo mengedarkan pandangannya menatap satu persatu para investor yang ada dihadapannya. Ada beberapa wajah yang tak asing baginya, sebagian besar adalah para investor yang ingin bergabung bersamanya. Sepertinya mereka ingin memutus hubungan kerja dengan Royal Group dan berpindah pada JY Corporation.
Sedangkan disisi lain Leslie masih saja sibuk mengurung diri dikamar dan masih dalam posisi yang sama saat terakhir Haerra meninggalkannya.
Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, setelah kepulangannya menghadiri sidang kasus Ayahnya, Leslie pulang dalam keadaan kacau.
Penampilan yang acak-acakan serta bau alkohol yang menyengat. Berjalan terhuyung lalu terjatuh, dan saat Haerra mencoba untuk membantunya, Leslie justru menyentakkan tubuh Haerra hingga gadis itu terjerembab dilantai.
Leslie seperti orang yang kehilangan arah
dan tujuan hidup, ia tak ubahnya seperti mayat hidup, hidup tapi seolah mati, karena tak makan dan minum, Leslie juga sering terlihat menangis.
Leslie larut dalam pikirannya, saat terdengar suara sepatu mendekat kearahnya. Semakin dekat semakin jelas terdengar jika itu suara jejak sepatu pria. Leslie melirik kearah pria itu sekilas. Pria berambut cepak disisir rapi kebelakang nampak duduk disampingnya kemudian meletakkan sesuatu dilantai.
Dua buah gelas kosong dan sebotol wine jenis Shipwrecked Heidsieck tahun (1907) wine diperkirakan berumur tiga ratus tahun yang memiliki harga sangat fantastis, yaitu sekitar 275 Dollar AS yaitu setara dengan 3,4 miliar.
Wine yang pernah dijanjikan oleh Anthony Hwang padanya, kini pria itu membawanya tepat dihadapannya. Leslie tersenyum kecil, sejenak ia tahu tujuan pria itu datang kemari, yaitu menghiburnya.
"Apa kau sudah pikirkan baik-baik?" tanya Anthony Hwang memecah keheningan, pria itu membuka tutup botol wine tersebut dan menuangkannya kedalam dua gelas dengan volume yang sama.
"Tentang apa?" balas Leslie dingin.
"Tindakanmu selanjutnya, memilih untuk tetap hidup___ " Anthony menjeda kalimatnya sejenak
"Atau mati" lanjutnya tepat saat ia meletakkan sebuah botol obat yang bertuliskan obat pengusir tikus
"Pilih salah satunya" ucapnya lagi, kali ini lebih mantap, dan membuat Leslie terbelalak sempurna. Ternyata perkiraannya salah, bukannya datang untuk menghibur malah menyuruhnya untuk mati, teman macam apa dia, batin Leslie bersungut-sungut kesal.
"Jika kau tidak mau memikirkan dirimu sendiri, setidaknya pikirkanlah orang disekitarmu, perusahaan membutuhkanmu, banyak orang yang menggantungkan nasib pekerjaan mereka padamu" tutur Anthony yang nampak begitu serius. Leslie berpikir, bibirnya bergerak hendak memberikan sebuah sanggahan, namun urung karena Anthony Hwang kembali buka suara.
"Pikirkanlah juga Demian, akankah dia tenang jika ia melihatmu seperti ini" sambungnya lagi.
"Tapi aku melakukan ini untuknya aku ingin menunjukkan jika semua yang dikatakan Ayahku itu tidak benar, aku sama sekali tidak menginginkan apapun yang dimiliki kakakku, aku hanya ingin menjadi orang sepertinya, bukan menginginkan posisinya" tukas Leslie
dengan suara paraunya, pria itu mulai berkaca-kaca.
"Tapi caramu salah, kau bisa membuktikan dengan cara yang lain, dan sekarang perusahaan sedang membutuhkanmu" tegur Anthony.
"Tapi kau tau aku tidak ingin kembali keperusahaan" sela Leslie yakin. Anthony Hwang mengangguk paham.
"Setidaknya kau memberikan mereka kepastian" potongnya singkat, Anthony meraih satu gelas berisi wine yang ia tuang dan mulai menggoyang goyangkan gelasnya, sehingga isinya berputar putar sesuai alunan gerakan tangan Anthony Hwang.
"Pilihan semua ada ditanganmu" lanjutnya, akhirnya ia menenggak wine tersebut hingga habis.
"Dan juga pilihan hidup dan matimu kau juga harus tentukan" Anthony Hwang melirik kearah gelas yang berisi wine dan racun tikus.
Leslie mendengus kesal. Tanpa berpikir panjang Leslie pun meraih gelas lalu menenggak isinya hingga tandas. Anthony Hwang tersenyum puas, sepertinya Leslie masih ingin hidup.
🍁🍁🍁
Haerra berjalan Mondar-mandir didepan ruangan meeting seraya menggigit ujung kukunya. sementara Demian yang berdiri tak jauh darinya hanya bisa melihatnya dengan tatapan yang entah seperti tak biasa.
Hantu Demian sudah beberapa bulan terakhir ini selalu berada disisi Haerra, ia selalu memberi dukungan untuk Haerra menemani Leslie.
Tak jarang Haerra mendapat sedikit hiburan dari hantu itu, saat Leslie memarahinya atau membentaknya, Haerra juga menumpahkan keluh kesahnya pada Demian tentang adiknya.
Demian akan menghilang saat Leslie menyentuhnya, entah kenapa hal itu bisa terjadi, Haerra melakukan percobaan pada pria lain, Haerra mencoba menyentuh tangan Anthony dan Leo, bahkan Sekretaris Jang. Tapi semua nihil hantu yang dilihatnya
tak bisa menghilang.
Sejak saat itu Haerra menyimpulkan bahwa keajaiban itu hanya terjadi pada Leslie, itu sebabnya Haerra memilih berada disisi pria itu meski sering kali terasakiti. Bagi Haerra, Leslie adalah tempat bersembunyi, meski ia tau tak akan pernah mendapatkan pria itu.
Sudah setengah jam Haerra menunggu Tuan Leo mengatasi masalah perusahaan, tak lama kemudian pintu ruang meeting terbuka. Beberapa investor keluar dengan wajah puas, sepertinya Tuan Leo berhasil meyakinkan mereka.
Setelah seluruh investor keluar, dan yang
terakhir adalah Tuan Leo diikuti oleh Sekretaris Jang.
"Khamsahamida sajangnim (terimakasih Direktur)" ucap sekretaris Jang membungkukkan tubuhnya berkali-kali.
"Tidak masalah tuan, anda juga orang yang hebat bisa menahan para investor yang ganas seperti mereka" canda Leo membuat pria itu terkekeh pelan.
Haerra yang berada tak jauh dari kedua pria itupun segera ikut bergabung bersama keduanya dan mencoba menanyakan hasil meeting tersebut.
"Tuan bagaimana hasilnya?" tanya Haerra penasaran.
"Untuk sementara aku berhasil menahan mereka dengan dalih aku akan mengakuisisi Royal Group sebagai bagian dari JY Corporation, tapi selanjutnya aku menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Leslie" terang Leo panjang lebar.
Haerra hanya mengangguk karena ia sama sekali tak memahami masalah perusahaan. Yang ia tau perusahaan Leslie masih bisa diselamatkan. Sebegitu besar kekhawatiran Haerra pada semua hal yang menyangkut masalah Leslie.
"Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak Tuan" ucap Haerra membungkukkan tubuhnya.
"Tidak masalah, mungkin justru aku yang akan mendapat masalah jika mengabaikan permintaanmu, istriku dia pasti akan mencincangku" ungkapnya diselingi dengan tawa lepas. Haerra pun ikut tergelak tawa, meski sedikit kikuk.
"Pulanglah bayi kecil itu pasti membutuhkanmu" cibir Leo, Haerra mengernyitkan dahi. Siapa yang dimaksud oleh Tuan Leo. Batin Haerra bertanya-tanya.
"Leslie rawat dia dengan baik" cetus Tuan Leo, sontak membuat pipi Haerra bersemu merah.
"Keurotamyon na kanda (kalau begitu aku pergi dulu)" pamit Leo kemudian berlalu melewati Haerra dan Sekretaris Jang yang masih tinggal.
Selang beberapa menit Haerra memutuskan untuk kembali kerumah. Haerra juga merasa lelah, karena harus berlarian kesana kemari.
sebelum pulang kerumah Haerra menyempatkan diri untuk mampir kesuatu tempat.
Petang menjelang, Haerra tiba diperumahan Gangnam Hill saat hari sudah mulai gelap, Dengan langkah pelan Haerra memasuki rumah yang nampak sepi, tentu saja selama ini ia hanya tinggal berdua bersama Leslie.
karena sebelumnya Leslie telah memecat seluruh pelayanannya.
Tapi meski tinggal berdua, Haerra merasa seperti sendirian karena Leslie tak pernah beranjak dari kamarnya. Untung saja ada Demian yang setia menemaninya, meski dia seorang hantu, tapi dengan wajah tampannya Demian lebih terlihat seperti hidup daripada Leslie yang lebih terlihat seperti mayat hidup.
Haerra berjalan kearah dapur untuk menuju kulkas, Haerra membuka pintu kulkas lalu membungkuk melihat apa saja yang ada didalamnya.
Haerra mencari bahan makanan apa saja yang bisa ia olah untuk menjadi sebuah masakan, Haerra sangat lapar karena sejak tadi siang ia belum makan sesuatu apapun.
Tapi sepertinya ia harus kembali memakan ramyeon karena tak menemukan apapun didalam sana, akhirnya Haerra hanya mengambil sebotol air mineral.
Setelah selesai ia kembali berdiri tegak lalu menutup pintu kulkas, namun begitu terkejut saat melihat seseorang berada dibaliknya.
"Aaaaaa....."
To be continued
🍁🍁🍁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!