NovelToon NovelToon

Marry Me!

PROLOG

K

KARYA INI SAYA BUAT SUDAH LAMA SEKALI. HAMPIR 7 TAHUN YANG LALU. SAYA TAHU, KARYA INI BANYAK TYPO DAN KECACATAN CERITA. TAPI SAYA BELUM SEMPAT EDIT KARENA KESIBUKAN DUNIA NYATA.

Stop komen buruk. Kalau mau karya premium. Silakan bayar sepadan sesuai harga yang ingin kalian baca. Enjoy silakan, enggak enjoy enggak usah ngamukk\~\~

Bisa juga mampir ke karya saya lainnya. Saya punya karya yang baru dibuat 2019-2020. Ada Naughty Sugar dan Perjanjian Pranikah. Bisa mampir ke sana. Thank u\~\~

.

.

.

Aku tahu keluarga besarku sangat kehilangan sosok pria tangguh yang selalu mereka banggakan selama ini, tapi aku juga tahu kalau beberapa dari mereka sangat mengincar harta Ayahku. Mereka menangis di depan mayat Ayahku, tapi sebenarnya mereka tertawa lepas karena apa yang mereka inginkan akhirnya bisa mereka dapatkan hanya dengan satu tusukan di dada.

“Keira!!! Apa yang sedang kamu lakukan! Di luar ada tamu!! Cepat keluar!”

Dan diantara iblis-iblis yang membuat Ayahku menangis di akhir hayatnya karena meninggalkanku

sendiri adalah ‘DIA’

“I-iya,” namun aku benci diriku sendiri yang tak mampu melakukan apapun pada iblis ini. Aku tidak punya kekuatan apapun seperti yang Ayahku lakukan. Aku hanya seseorang yang lemah dan tak bisa melakukan apa-apa.

Tapi secercah cahaya tiba-tiba seakan membawaku pergi dari rumah iblis kejam ini.

“Jeng, ini siapa? Kok cantik banget ya? Masih muda lagi, Jeng.” Ucap seorang wanita ketika aku mengantarkan minuman untuk mereka.

“Ohh, ini pembantu di rumah saya. Sebenarnya saya kurang puas sama pekerjaan dia di sini, tapi apa boleh buat, Jeng. Saya kasihan karena dia tidak punya tempat tujuan.”

“Wahh begitu ya? Gimana kalau Jeng pecat saja supaya bisa kerja di tempat saya.”

"Ahh yang benar aja, Jeng. Dia gak bisa apa-apa loh, Jeng.”

“Gak apa-apa, Jeng. Situ sih enak anaknya masih suka pulang ke rumah. Kalau saya, suka kesepian karena di rumah sendirian. Kalau ada temannya kan jadi enak bisa diajak ngobrol.”

“Oh gitu ya Jeng. Nanti saya bilang ke dia dulu ya, Jeng.”

Dan entah kenapa aku berlari ke kamar. Aku senang, aku senang karena akhirnya aku akan melihat cahaya di luar. Aku bisa jauh dari iblis wanita ini.

Episode 1

KARYA INI SAYA BUAT SUDAH LAMA SEKALI. HAMPIR 7 TAHUN YANG LALU. SAYA TAHU, KARYA INI BANYAK TYPO DAN KECACATAN CERITA. TAPI SAYA BELUM SEMPAT EDIT KARENA KESIBUKAN DUNIA NYATA.

Stop komen buruk. Kalau mau karya premium. Silakan bayar sepadan sesuai harga yang ingin kalian baca. Enjoy silakan, enggak enjoy enggak usah ngamukk\~\~

Bisa juga mampir ke karya saya lainnya. Saya punya karya yang baru dibuat 2019-2020. Ada Naughty Sugar dan Perjanjian Pranikah. Bisa mampir ke sana. Thank u\~\~

.

.

.

"Keira,” sebuah suara membuat wanita yang sedang tersenyum itu menolehkan kepalanya.

“Mas Aji, kenapa?” tanya Keira pada laki-laki yang selama ini sudah baik sekali dengannya. Pria inilah yang menggantikan kepemimpinan Ayahnya, tapi pria ini jugalah anak dari iblis wanita rumah ini.

“Aku dengar dari Mama. Kamu ingin bekerja di rumah Bu Safira. Apa kamu gak mau memikirkannya lagi? Kamu yakin akan bekerja di rumah Bu Safira?” tanya pria itu seraya memperhatikan baju yang sedang Keira rapikan.

“Iya Mas. Aku gak mau merepotkan Mas sama Bibi lagi di sini.” Jawab Keira secukupnya. Dia tidak mau mengeluarkan opini apapun di depan pria ini karena Aji tidak pernah tahu apapun yang sudah Mamanya lakukan pada Ayah Keira.

“Baiklah kalau itu keputusanmu, tapi jangan lupa untuk mengunjungi kami. Kami pasti akan merindukanmu,” ucap Aji lalu menarik Keira ke dalam pelukannya membuat Keira tak nyaman.

Bahkan Keira sendiri tidak tahu kalau Aji ini sesungguhnya menyukai Keira. Aji jatuh cinta pada adik sepupunya sendiri dan selama ini Aji-lah yang berlaku baik pada Keira.

“I-iya Mas. Kei pasti akan main ke sini sesekali kalau memang diperbolehkan dengan Tante Safira,” kata Keira.

Aji pun melepaskan pelukan mereka. Lalu dia mengacak rambut Keira seperti adik kecilnya.

“Kamu tahu? Aku tidak pernah menyangka kamu akan tumbuh secepat ini. Kamu itu, dulu benar-benar kecil sekali.”

“Ih, Mas!! Berhenti meledekku!! Aku tidak suka mendengar ceritamu itu.”

“Oh ya? Kau itu dulu suka mengikutiku ke mana saja. Kamu juga selalu meminta coklat padaku dan jika tidak aku kasih. Kamu pasti akan pulang lalu mengadu pada Ibumu.”

Ibu…,

Keira tiba-tiba mengingat wajah Ibunya yang beberapa tahun lalu ditemukan menggantung dirinya di kamar mandi. Kini Keira tahu kalau semua ini pasti rencana orang-orang yang juga membunuh Ayahnya, tapi Keira bisa apa? Surat terakhir yang dia dapatkan. Seluruh wasiat yang seharusnya jatuh ke tangannya ternyata menjadi tanggung jawab Bibinya.

Itu karena Keira belum genap berumur 20 tahun sehingga Keira tidak bisa mengatur uang kekayaan Ayahnya yang mungkin akan segera wanita iblis ini habiskan dalam jangka waktu dua tahun ini.

Hal yang terakhir yang Keira bisa lakukan hanya melarikan dari neraka ini. Dia takut dua tahun ke depan. Dirinyalah yang menjadi mangsa wanita iblis ini.

“Ohh kenapa?” tanya Aji ketika Keira tiba-tiba diam. Namun Aji cepat-cepat mengingat perkataannya barusan.

“Kei, maaf. Aku tidak bermaksud…,”

“Tidak apa, Mas. Aku akan ganti baju dulu ya. Sudah cukup malam. Aku harus segera tidur karena besok Tante Safira akan menjemputku.”

“Baiklah, tidur yang nyenyak,” kata Mas Aji tersenyum seraya mengacak kembali rambut Keira. Lalu pria itu pun meninggalkan kamar yang Keira tempati.

Memang tempatnya luas, tapi wanita iblis itu sungguh memperlakukan Keira seperti pembantu. Keira benar-benar sudah tidak tahan tinggal di rumah ini dan sangat bersyukur karena Safira datang menjadi penyelamatnya.

………………………………………

Keira menatap rumah besar yang kini baru saja dia injak. Dulu, dia bisa tinggal di tempat megah seperti ini, tapi sekarang dia hanyalah pembantu di rumah megah majikannya.

“Jadi, kau bisa apa saja?” tanya Safira pada Keira yang kini duduk di hadapannya dengan baju kebesaran dan juga rok lusuh milik mendiang ibunya. Safira sendiri sampai meringis sendiri karena pakaian itu sungguh seperti pakaian tahun 70-an. Bukankah sangat jadul?

“Saya bisa masak, mencuci, bersih-bersih dan-“

NEXT \=>

Episode 2

“Jadi, kau bisa apa saja?” tanya Safira pada Keira yang kini duduk di hadapannya dengan baju kebesaran dan juga rok lusuh milik mendiang ibunya. Safira sendiri sampai meringis sendiri karena pakaian itu sungguh seperti pakaian tahun 70-an. Bukankah sangat jadul?

“Saya bisa masak, mencuci, bersih-bersih dan-“

“Sebenarnya saya ingin bukti bukan hanya omongan saja.”

Mendengar itu, Keira langsung bangun dari duduknya. “Saya akan membuatkan sesuatu untuk Ibu Safira,” kata Keira pada majikannya lalu merunduk pelan.

“Bagus! Ayo ke dapur,” kata Safira langsung ingin melihat apa yang Keira bisa.

Begitu sampai di dapur pun Keira langsung menghampiri lemari es di mana Safira menaruh semua bahan makanan. Keira sendiri langsung memilih bahan makanan yang sekiranya bisa membuat Safira takjub akan masakannya.

Jangan salah, meski Keira terlahir dari keluarga yang kaya raya. Dia juga mendapatkan kelas kursus masak sejak dia masuk awal SMA. Keira memang suka memasak atau melakukan hal-hal lainnya di rumah ketika dia hanya hidup dengan Ayah dan juga pembantunya.

Safira pun duduk di atas bangku putar sebuah meja pantry. Dia memperhatikan gerakan wanita yang membuatnya dia tersenyum seraya memikirkan sesuatu. Namun senyumannya langsung pudar ketika seseorang meneleponnya.

Safira langsung menjauh dari dapur dan mengangkat panggilannya. “Bagaimana?” tanyanya.

“Saya sudah mendapatkan infonya, Bu. Anak itu, anak Bramawijaya, adik dari Bu Nanda. Ayahnya baru saja meninggal satu tahun yang lalu dan warisannya tidak bisa mencair ke tangan anak itu karena umurnya yang belum 20 tahun.”

Kasihan sekali, batin Safira. Sejak awal dia sudah menerka kalau Keira terlihat tidak bahagia. Pasti ada sesuatu yang mengganjal di dalam raut wajah sedih wanita ini dan ternyata inilah penyebabnya. Nanda pasti membuat Keira sangat menderita.

“Jadi sekarang berapa umurnya?”

“18 tahun, Bu. Riwayat pendidikan terakhir, dia sempat kuliah di Washington DC untuk satu tahun pertama, tapi setelah itu dia pulang karena Ayahnya meninggal.”

Safira mengangguk mengerti. Dia rasa, beberapa informasi tentang Keira cukup dengan espektasinya. Anak itu ternyata lumayan pintar juga karena di umur 17 tahun sudah kuliah. Pasti Keira ikut kelas akselerasi di SMA-nya. “Oke, bagus. Bagianmu akan saya transfer malam ini juga,” kata Safira lalu mematikan HP-nya ketika sebuah telepon masuk lainnya pun membuatnya tersenyum sangat semringah.

……………………………………………………

Bagaimana Safira tidak takjub dengan apa yang Keira lakukan. Keira sungguh berbakat dalam soal makanan dan kini wanita itu sedang membersihkan rumah ketika Safira sedang memuja makanannya.

“Ini sangat enak. Saya cukup puas,” kata Safira pada Keira lalu dia kembali menyantap dada ayam yang Keira buat.

“Terima kasih, Bu. Apa saya sudah diterima bekerja?” tanya Keira.

Safira pun menatap Keira. Tatapannya sungguh membuat Keira ketakutan karena wanita ini seperti tengah mengintimidasinya.

“Sebenarnya ada hal lain yang membuat saya ragu dengan kamu.”

Keira mengangkat alisnya. Dia tidak tahu apa yang membuat calon majikannya ini ragu dan dia sedikit kecewa karena ternyata keluarnya Keira dari rumah Nanda tidak serta merta menandakan kalau Keira memang sudah diterima bekerja di sini.

“Sebenarnya anak saya akan pulang besok. Apa kamu bisa membuatnya puas dengan pekerjaan kamu?”

“Tentu saja saya bisa, Bu. Saya akan melakukan apapun untuk membuat majikan saya merasa puas dengan pekerjaan saya.” Kata Keira dengan sangat semangat.

.....................................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!