NovelToon NovelToon

SATU HATI DUA NAMA

BAB 1

Adelia Faranisa Aznii, seorang wanita cantik, pintar, dan juga cerewet. Dia adalah putri semata wayang dari Tuan Athaya Putra Aznii dan nyoya Adena Sasikirana Arudati keluarga Aznii termasuk keluarga terpandang yang ada di negaranya ia menduduki peringkat ke 4 orang terkaya di negaranya. Tapi semua itu sirna saat tuan athaya terkena tipu oleh orang kepercayaannya. Semenjak saat itu keluarga aznii hidup dengan serba kesulitan tapi meskipun begitu tuan dan nyonya aznii mampu menyekolahkan putri mereka hingga sarjana. Mengingat Adel putri mereka yang pintar, membuat adel bisa mendapat beasiswa kuliah sampai sarjana.

Semenjak adel lulus kuliah ia melamar kerja di berbagai perusahaan. Sambil menunggu mendapat panggilan kerja adel bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Hingga suatu ketika ia mendapat panggilan di sebuah perusahaan ternama yang gajinya lumayan besar. Ia di terima kerja sebagai sekertaris ceo.

Adel sangat senang mendapat pekerjaan tersebut. Adel selalu menyisihkan sedikit dari gajinya hingga ia bisa membukakan sebuah butik untuk ibunya. Meskipun tidak besar setidaknya itu bisa membuat ibunya menyalurkan bakatnya.

Dulunya nyonya dena adalah seorang pemilik butik terkenal. Tapi semua itu hanya sekejap. Hal itu sempat membuat nyonya dena terpuruk. Tapi saat ini nyonya dena senang karena putrinya sudah kembali membuatnya mencapai cita-citanya kembali.

Nararya Putra Javas, pria tampan, dingin, berwajah datar, dan juga arogan. Ia adalah putra pertama dari tuan Addi Javas dan nyonya Gina Gauri Gandawati. Tuan addi adalah pemilik dari Javas Crop. Perusahaan terkenal dan tersohor di asia, karena menduduki peringkat pertama orang terkaya se asia. Hal itu membuat keluarga javas sangat di segani di dalam negeri maupun di luar negeri.

Setelah arya lulus kuliah tuan addi mempercayakan perusahaan kepadanya. Dan semenjak perusahaan di pegang arya kemajuan semakin meningkat. Karena arya terkenal dengan sifat dingin dan tak kenal ampunya dalam berbisnis hal itu membuat para klean tidak berani mencari masalah dengannya.

Tuan dan nyonya javas juga mempunyai 1 putri ia bernama Corinna Kelyn Javas. Gadis yang kerap di sapa kelyn itu memiliki paras yang cantik, otak yang cerdas, dan juga memiliki sifat ceria. Sikap antara kelyn dan arya sangat berbanding berbalik bukan.

Sebenarnya dulu arya juga memiliki sifat ceria seperti kelyn tapi hingga suatu ketika ia di hianati oleh kekasih yang sangat ia cintai semenjak saat itulah ia berubah jadi sosok yang dingin.

Leander Melvin Anjello, pria yang tak kala tampan dari arya, tapi memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan arya. Melvin cenderung bersikap konyol, dan ceria, ya bisa di bilang sedikit bar-bar lah. Melvin yang memiliki paras yang tampan dan sikap sedikit bar-bar tersebut sering di sebut sebagai playboy. Arya dan melvin bersahabat sejak di bangku sma.

Melvin adalah putra semata wayang dari tuan Kevlar Anjello dan nyonya Gwen Syareefa Putri. Keluarga anjello adalah keluarga terkaya nomor tiga seasia. Meskipun menduduki posisi ke 3, keluarga anjello tak kalah terkenalnya dengan keluarga Javas. Tapi yang membuat keluarga anjello kurang di segani adalah sifat nyonya Gwen yang sombong dan juga arogan.

Seperti arya yang memimpin perusahaan setelah lulus kuliah Melvin juga mendapat amanah yang sama, yaitu memimpin Anjello Comperation. Tapi karena melvin masih suka bermain dan berfoya - foya perusaan anjello comperation selalu menuruni peringkat.

Dulunya anjello comperatio menduduki peringkat ke dua tapi semenjak di pegang melvin turun menjadi peringkat ke 3. Hal itu membuat tuan anjello murka. Tapi nyonya gwen slalu melarangnya jika ingin memarahi melvin. Karena selalu di manja itulah yang membuat melvin seenaknya.

Flora Calantha Orlin, dia adalah putri kedua dari keluarga orlin, memiliki paras yang cantik, sifat yang sedikit bar-bar, dan juga cerewet pastinya. Flora adalah sahabat adel dari sma. Meskipun keadaan adel seperti sekarang tapi flora tidak pernah berniat meninggalkannya. Flora selalu ada di saat adel senang maupun sedih. Flora adalah anak yatim piatu. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Saat itu umur flora masih 10 tahun. Dan semenjak saat itu flora di rawat oleh kepala pelayan di rumahnya, dan perusahaan milik orang tuanya di pegang kendali orang kepercayaan papanya. Tapi semenjak flora masuk kuliah perusahaan sudah di serahkan kepadanya.

Flora pernah menawari adel supaya bekerja bersamanya tapi adel menolak dengan alasan ia tak mau merepotkan flora terus. Flora hanya bisa menerima keputusan dari sahabatnya itu. Meskipun dalam hatinya ia berharap banget adel menerimanya. Selama ini memang flora sering membantu adel jika adel sedang kesusahan.

Belia Belva Syakira, wanita cantik yang memiliki sifat ceria dan sedikit kalem tentunya. Dia adalah sahabat adel di tempat kerja. Selain menjadi teman adel wanita yang akrab di panggil Lia itu juga menjadi teman flora.

Rico Arven Arion, pria tampan sahabat dari arya dan melvin. Rico memiliki sikap yang kadang barbar dan kadang pula dingin, tergantung situasi. Ia termasuk orang yang suka langsung menunjukkan apa yang di sukainya dan apa yang tidak di sukainya. Arion adalah keluarga terkaya nomer 2 seasia. Berbeda dengan arya dan melvin setelah lulus rico tidak memimpin perusahaan papanya yaitu Arion Commpeny. Melainkan ia menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit internasional di bawah naungan Javas corp. Ia juga di percayai menjadi dokter pribadi keluarga javas.

Adrienne Callie, ia adalah seorang model papan atas yang memiliki paras cantik, dan juga sifat yang sombong. Callie adalah mantan kekasih dari arya. Karena dia juga sikap arya berubah.

Belani Maheswari adalah asisten pribadi flora yang sudah di anggap flora sebagai kakaknya. Bela memiliki paras yang cantik, dan memiliki sifat yang cerewet juga tegas. Ia akan sangat serius dalam hal pekerjaan. Tapi beda lagi jika sudah di luar pekerjaan.

Liandra Putra adalah tangan kanan dari arya. Andra memiliki sikap yang hampir sama dengan arya tapi hanya dingin dan datar. Dia akan sangat serius dalam pekerjaan. Sebelum andra menjadi tangan kanan arya dulunya andra adalah seorang pengamen jalanan. Mereka bisa bertemu saat arya akan di rampok dan andra datang untuk menyelamatkannya.

Adibrata Gavin adalah tangan kanan dari melvin, brata memiliki sikap yang dingin dan juga tegas. Brata di tunjuk langsung oleh orang tua melvin untuk menjadi tangan kananya. Awalnya melvin menolak tapi papanya tetap memaksa.

Camelia costa, sahabat dari callie dan juga menjabat sebagai asiaten pribadinya.

Meira Faraqueen, sahabat dari callie yang juga seorang model.

Bersambung.

Terima kasih karena sudah mampir di karya kedua saya ini. Dan jangan lupa untuk like, komen, dan vote kak😉😊

BAB 2

Pagi harinya adel sudah rapi dengan pakaian kerjanya, karena hari ini ceo baru akan datang. Adel bekerja di javas corp sebagai sekertaris ceo. Sudah hambir dua tahun ia bekerja di sana. Adel bekerja dengan sangat baik hingg ia sangat di sayangi ceo terdahulu yaitu tuan javas.

Arya memang sudah lama memegang kendali perusahaan tuan javas tapi arya menepati anak cabang yang berada di luar negeri. Dan ia baru akan menempati perusahaan yang berada di tanah air.

Merasa semua sudah siap adel buru-buru keluar dari kamarnya. Sesampainya ia di meja makan ia sudah melihat papa dan mamanya sedang menunggunya.

"Pagi pa, ma". Sapa adel lalu duduk di bangku kosong yang ada di tempat itu.

"Pagi sayang". Balas kedua orang tua adel.

"Bagaimana pekerjaan kamu sayang?". Tanya tuan athaya.

"Ya begitulah pah, namanya juga bekerja di perusahaan besar". Jawab adel memasukkan makanan ke mulutnya.

"Kenapa kamu tidak resaign saja dan kembangin butik mamah sih?". Tanya nyonya dena.

"Mama kan tau adel buat butik itu untuk mama, adel nggak ada fasion di dunia perbutikan ma". Jawab adel.

Saat orang tuanya akan berbicara lagi adel buru-buru menyelesaikan makannya. Orang tua adel yang melihat tingkah adel hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Adel berangkat dulu pa, ma". Pamit adel sambil bangkit dari duduknya.

"Sarapan kamu belum habis sayang". Kata nyonya dena.

"Adel sudah terlambat ma, apalagi hari ini ceo baru akan datang adel harus buru-buru sampai kantor". Jawab adel.

"Ya udah ma, pah adel pamit". Lanjut adel sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Hati - hati di jalan sayang". Ucap mereka.

Adel hanya menganggukkan kepalanya lalu pergi dari rumah. Ia berangkat ke kantor menggunakan montor yang ia beli dari hasil gajinya selama ini. Adel mengendarai motornya sedikit kencang karena ia sudah hampir terlambat.

Sesampainya di kantor adel langsung memarkirkan motornya dan berlari memasukki kantor tanpa memperdulikan orang sekitar.

"Haduh, 10 menit lagi gue terlambat". Gerutu adel sambil berlari.

Adel berlari dengan tidak memperdulikan jalannya, hingga tiba-tiba ia menabrak seseorang hingga ia terjatuh.

Brruuugghh.

"Aaauuuuwwww". Pekik adel saat tubunya mendarat di lantai.

Adel mendongakkan kepalanya terlihatlah laki-laki tampan, dengan wajah cool, tinggi memiliki bola mata yang indah.

"Udah mandanginya, saya tau jika saya itu tampan". Kata laki-laki dengan sombongnya itu seketika membuyarkan lamunan adel.

"Hey tuan, bukannya membantu saya malah mengoceh tidak jelas". Omel adel sambil berdiri.

"Untuk apa saya membantu anda, salah anda sendiri jalan tidak lihat - lihat". Kata laki-laki itu.

"Dasar pria sombong, dia yang salah gue yang di salahin". Gerutu adel pelan tapi masih bisa di dengar laki-laki tersebut.

"Sudahlah tidak penting, ya ampun gue hampir telat". Kata adel melihat jam tangannya lalu pergi begitu saja.

"Dasar gadis aneh". Guman laki-laki tersebut.

Adel akhirnya sampai di perusahaan tepat waktu, ia berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal akibat berlari.

"Adel". Panggil lia teman adel di kantor.

"Ada apa?". Tanya adel dengan masih mengatur nafasnya.

"Lo kenapa?". Tanya balik lia yang melihat adel nafasnya tidak beraturan.

"Huff, gue habis lari dari parkiran, oh iya apa ceo baru kita sudah datang?". Tanya adel.

"Belum sih, tapi tadi dengar kabar kalau beliau sudah dekat". Jawab lia.

"Syukurlah". Kata adel mengelus dadanya.

"Emang lo kenapa kok bisa hampir terlambat?". Tanya lia.

Belum sempat adel menjawab nona Ara memerintahkan semua karyawan untuk berbaris karena ceo baru mereka sudah tiba.

"Ayo semua kita berbaris, ceo pengganti tuan Addi sudah tiba". Teriak nona ara.

Nona ara adalah ketua devisi keuangan. Ia tidak menyukai adel karena adel sangat di sayangi bosnya. Kinerja nona ara memang bagus tapi sikapnya yang semena-mena itulah yang membuat pimpinan terdahulu tidak terlalu menyukai. Ia selalu menggoda karyawan yang bisa di bilang memiliki wajah tampan. Tapi para karyawan tersebut bukannya tertarik malah merasa risih.

Semua sudah berbaris di lobi perusahaan. Terlihat dua orang pria yang sedang berjalan menuju gedung yang memiliki 30 lantai itu.

"Wah tampan sekali ceo baru kita".

"Masih muda pula tuh".

"Apakah sikapnya baik seperti ceo sebelumnya?".

"Semoga saja iya, dia kan putra tuan addi pasti memiliki perilaku yang sama lah".

Begitu lah pujian-pujian yang para karyawan ucapkan saat melihat ceo baru mulai mendekat. Sedangkan adel merasa terkejut saat melihat ceo baru tersebut.

"Jangan bilang dia ceo barunya, kalau iya matilah gue". Batin adel saat melihat pria yang berjalan mendekati gedung javas corp.

"Selamat pagi tuan muda perkenalkan nama saya ara, saya ketua devisi keuangan di sini". Kata ara saat 2 pria itu sampai di pintu lobi kantor. Dan ingin mengalungkan sebuah kerangka bunga.

"Maaf nona ara, tuan muda tidak suka di sentuh dengan sembarang orang". Kata andra tangan kanan arya.

Semua karyawan menunduk tanda memberi hormat.

"Maafkan saya tuan saya kurang tau". Kata ara menunduk.

"Tidak masalah, sebelumnya perkenalkan ini adalah tuan arya dia ceo yang akan menggantikan tuan addi, dan saya sendiri andra tangan kanan dari tuan arya, apa kalian mengerti?". Tanya andra.

"Kami mengerti tuan". Jawab mereka serempak.

Lalu arya dan andra pergi dari tempat tersebut, tapi saat sampai di barisan paling ujung arya berhenti. Barisan paling ujung adalah adel. Arya menatap adel dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Jadi gadis bar-bar tadi bekerja disini". Batin arya menatapa adel.

"Haduh kenapa dia berhenti di depan gue sih, apa dia mengenali gue, matilah kau adel". Batin adel masih tetap menunduk.

Hingga suara deheman membuyarkan lamunan arya.

"Heem". Dehem andra.

Arya yang sudah sadar dari lamunannya pun melanjutkan jalannya. Dan andra mengikutinya dari belakang. Sedangkan adel membuang nafasnya kasar.

"Del, tuan arya sepertinya suka deh sama lo". Kata lia.

"Apaan sih lia, nggak mungkin lah tuan arya menyukai gue". Kata adel.

"Tapi tadi tuh dia berhenti di depan lo adel, terus itu tatapannya ya ampun, gue yang lihat aja sampai klepek-klepek lo". Kata lisa dengan senyum-senyum sendiri.

"Lo tidak tau aja alasan dia lihat gue lia". Batin adel.

"Hais lo malah bengong, mikirin apa sih?". Tanya lia yang melihat adel bengong.

"Ah tidak, tidak mikirin apa-apa". Jawab adel cengengesan.

"Hey kalian, jika kalian ingin ngobrol nanti sast jam istirahat, ini madih jam kerja. Tuan arya menggaji kalian buat bekerja, bukan buat gosib". Omel ara. Lalu pergi ke ruangannya.

"Tuh orang kenapa sih sewot mulu bawaannya". Guman lisa sambil memandang kepergian ara.

"Nggak boleh gitu lis, benar yang di bilang nona ara, lebih baik kita kembali bekerja sekarang". Kata adel.

"Yayaya, nona adel yang terhormat". Kata lisa dengan sedikit candaan.

"Apaan sih lo, ya udah gue ke atas dulu, bye. Sampai jumpa saat makan siang". Kata adel melambaikan tangannya.

Lalu adel pun pergi dari tempat tersebut.

Bersambung.

BAB 3

Setelah sampai di ruangannya adel mendapat panggilan dari arya untuk membawakan berkas yang harus arya periksa dan tanda tangani. Adel yang masih meras takut merasa ragu untuk masuk ke dalam ruangan arya. Tapi setelah mengumpulkan keberaniaan ia mencoba untuk mengetuk pintu.

Tok...tok...tok...

"Masuk". Perintah suara dari dalam.

Ceklek.

Saat adel melangkahkan kakinya masuk yang terlihat adalah arya yang sedang melihat ke arah komputernya. Cukup lama adel berdiri dan melamun di ambang pintu. Hingga sebuah suara membuyarkan lamunannya.

"Saya memanggil kamu itu untuk membawakan laporan yang harus saya periksa, bukan untuk melamun di ruangan saya". Kata arya dingin.

"Tampan sih tapi kek kutup utara". Batin adel.

"Maaf tuan, ini laporan yang anda minta". Kata adel mendekat lalu memberikan map yang dia bawa.

"Letakan saja di meja". Kata arya yang tetap fokus pada kompurnya.

Lalu adel meletakkan map itu di meja arya.

"Jika sudah tidak ada yang tuan butuhkan saya permisi". Pamit adel.

"Hm". Kata arya berdehem.

Baru saja adel melangkah suara arya menghentikannya.

"Tunggu". Kata arya.

"Apa sih maunya ni orang". Guman adel pelan dengan membuang nafasnya.

"Iya tuan ada yang anda butuhkan?". Tanya adel berusaha sesopan mungkin.

"Buatkan saya teh". Perintah arya.

"Tapi tuan di sini kan banyak OB, kenapa anda tidak meminta saja kepada OB". Kata adel.

"Kamu menentang perintah saya". Kata arya dengan suara mulai meninggi.

"Bukan begitu maksut saya tuan, tapi...". Ucapan adel terpotong.

"Tidak ada tapi-tapian kamu buatkan saya teh atau kamu saya pecat". Perintah arya.

Adel hanya bisa mengela nafas.

"Baiklah tuan, saya permisi dulu". Pamit adel lalu berbalik akan keluar. Tapi lagi-lagi suara arya menghentikannya.

"Tunggu". Kata arya.

"Iya tuan". Kata adel.

"Jangan lupa tutup kembali pintunya". Kata arya.

Adel benar-benar merasa kesal dengan arya, belum juga ada sehari ia memimpin tapi adel benar-benar di buat naik darah.

"Baik tuan, apa ada lagi?". Tanya adel berusaha selembut mungkin.

"Tidak, pergilah". Kata arya dengan wajah tanpa berdosanya.

Adel keluar dari ruangan arya dengan perasaan kesal, ia sampai menghentakkan kakinya karena itu. Arya yang melihat tingkah adel hanya tersenyum tipis.

Adel pergi ke patry untuk membuatkan teh untuk arya, sepanjang perjalanan tak henti-hentinya ia menyumpah serapahi arya.

"Dasar bos dingin, datar, dan menyebalkan". Gerutu adel.

"Gue itu sekertarisnya, tapi dia menyuruh gue buat minuman seperti OB". Gumannya.

"Dasar kutup utara". Kata adel

Sepanjang jalan adel terus saja mengomel hingga ia tidak menyadar ia berpapasan dengan andra. Andra yang mendengar sumpah serapah dari adel untuk arya merasa heran.

"Ada apa dengan tuh cewek". Guman andra bertanya-tanya.

Andra pun kembali melanjutkan jalannya menuju ruangan arya. Sedangkan adel saat ini sedang berada di patry. Dengan tetap mengomel ia membuat teh untuk arya. Saat sedang asik dengan dunianya ia di kagetkan dengan kehadiran lisa.

"Udah disini aja lo". Kata lisa.

"Astaga lisa lo ngagetin aja". Kata adel terkejut.

"Haha, sorry. Tumben lo minum teh biasanya juga air putih doang". Kata lisa.

"Bukan untuk gue, tapi untuk si kutup biar mencair". Kata adel asal.

"Si kutup?". Tanya lisa bingung. Yang hanya di balas deheman oleh adel.

"Maksut lo pak arya?". Tanya lisa sambil tertawa kecil.

"Iya siapa lagi". Jawab adel.

"Sialan lo del, bos tampan dan berkarisma seperti itu lo namai kutup, tapi iya sih dia dingin seperti kutup". Kata lisa.

"Tuh tau, udah lah gue mau memberikan ini dulu, bye". Pamit adel lalu pergi.

Lisa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adel. Bagi lisa setelah lama adel bekerja di tempat itu baru kali ini lisa melihat adel kesal seperti itu. Adel dan lisa memang lebih suka membuat minuman sendiri dari pada menyuruh OB.

Adel yang sudah sampai di depan ruangan arya pun mengetuk pintunya, setelah suara dari dalam menyuruhnya masuk ia lalu masuk.

"Ini tuan teh yang anda minta". Kata adel lalu meletakkan minuman itu di meja arya.

Andra yang melihat itu pun mengreyitkan dahinya. Pasalnya arya tidak terlalu menyukai teh.

"Tapi nona tuan arya kan...". Ucapan andra terpotong saat melihat arya memberinya isyarat untuk diam.

Arya mengambil gelas yang berisi teh itu dan mulai meminumnya. Adel yang melihat ekspresi arya biasa-biasa aja menjadi khawatir jika teh yang dia buat kurang enak.

"Enak". Batin arya.

"Bagaimana tuan?". Tanya adel dengan perasaan cemas.

"Biasa aja". Jawab arya.

"Tiap hari kamu harus buatkan saya teh seperti ini, kamu mengerti". Kata arya.

"Katanya biasa aja, tapi di suruh buatin tiap hari, dasar bos aneh". Batin adel.

"Bagaiman?". Tanya arya membuyarkan lamunan adel.

"Em saya mengerti tuan, jika sudah tidak ada lagi yang anda butuhkan saya permisi tuan". Pamit adel dan arya mengangguk.

Setelah itu adel keluar dari ruangan arya, dia langsung duduk di bangkunya dan menyandarkan kepalanya. Dia berpikir baru nekerja dengan arya beberapa jam saja dia sudah merasa lelah menghadap i sikap arya. Apalaagi berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Adel menggeleng-gelengkan kepalanya memikirkan hal itu. Setelah puaa berperang dengan pikirannya adel pun mengerjakan pekerjaan yang sangan menumpuk. Saking seriusnya adel dalam mengerjakan pekerjaannya ia sampai tidak sadar jika sudah waktunya makan siang.

Hingga perutnya merasa lapar, dan dia melihat jam tangannya ternyata udah hampir selesai jam makan siang. Ia buru-buru membereskan pekerjaannya lalu pergi ke kantin kantor untuk makan siang.

Setelah makan siang adel kembali ke ruangannya, dan kembali berkutat dengan tumpukan berkas. Hingga tak terasa hari sudah sore dan waktunya pulang, tapi bosnya belum pulang masak iya dia pulang duluan. Jadi adel putuskan untuk menunggu arya pulang.

"Kamu belum pulang?". Tanya arya saat keluar dari ruangannya.

"Belum tuan, karena saya pikir tuan belum pulang, jadi saya putuskan untuk menunggu tuan". Jawab adel.

Arya hanya ber oh ria. Lalu pergi menuju lift.

"Mari nona". Ajak andra. Dan adel hanya mengangguk lalu mengikuti langkah andra.

Di dalam lift tidak ada yang berbicara, hanya keheningan yang ada.

"Suasana macam apa ini, menegangkan sekali". Batin adel dengan sesekali melirik arya.

"Saya tau saya tampan, jadi tidak usah curi-curi pandang seperti itu". Kata arya dengan bangganya.

"PeDe sekali dia". Guman adel pelan sambil memutar bolah matanya malas.

Meskipun adel berguman dengan pelan tapi andra masih bisa mendengarnya. Andra hanya bisa tersenyum tipis pasalnya baru kali ini ada cewek yang tak tertarik dengan tuannya. Biasanya cewek-cewek di luar sana jika melihat arya langsung histeris. Tapi ini biasa-biasa aja. Sungguh berbeda dari yang lain batin andra.

Setelah lift terbuka arya dan andra langsung menuju mobil mereka, sedangkan adel menuju motornya. Setelah itu mereka pergi meninggalkan area kantor untuk pulang ke rumah masing-masing.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!