Erika gadis polos yang berasal dari keluga biasa saja harus menikahi pria yang sama sekali tidak dia kenal
pria yang akan menikah dengannya adalah putra bangsawan yang juga seorang dokter
Erika yang tidak tahu apa apa hanya mengiyakan apa kata orang tuanya
Erika sendiri tidak tahu apa alasan dia harus menikah dengan pria itu apa lagi status mereka yang sangat berbeda
Erika diparankan oleh Rio Kitagawa
Becca diperankan oleh Ayumi Ishida
Kenzee Aswar dipeankan oleh Hiroki Iijim
sisipan gedung mewah banyak orang yang berdatangan
iya pesta pernikahan antara Kenzee Aswar dan Erika
sebuah mobil warna merah berhenti di depan gedung tersebut dan seorang pria tampan keluar dari dalam mobil tersebut
semua mata memandang dirinya dia masuk ke dalam geding tersebut
didalam seorang wanita cantik sudah menantinya
dengan balutan gaun sederhana warna lavender membuatnya semakin cantik nan anggun ditambah sikapnya yang selalu anggun membuat dirinya bak putri raja
semua tamu terlihat bahagia acara pernikahan pun berjalan dengan lancar tak ada masalah sedikitpun
pernikahan Kenzee dan Erika menjadi perbincangan publik bagaimana bisa seorang Kenzee yang merupakan putra bangsawan menikahi Erika putri seorang pelayan
itulah yang menjadi perbincangan hangat saat ini
dalam hati Erika merasa dirinya sangat tidak pantas bertanding dengan Kenzee meski saat ini statusnya sebagai istri sah dari Kenzee Aswar
***
Kenzee dan keluarga Aswar pulang keruma kediaman Aswar bersama menantu mereka Erika
deretan mobil mewah berhenti di depan rumah mewah
pemandangan malam hari membuatnya nampak terlihat lebih indah
Kenzee turun dari mobil dan pergi kearah pintu mobil satunya lagi membukakan pintu mobil untuk Erika yang kini menjadi istrinya
dengan ragu Erika menyambut uluran tangan Kenzee
"jangan takut aku tidak akan menyakitimu" bisik Kenzee tepat ditelinga Erika
Kenzee dan Erika masuk kedalaman rumah mereka berkumpul dibuang keluarga
"Ken Bunda harap kamu bisa menjaga Erika" ucap Rosa Aswar bundanya Kenzee
"iya Ken ayah juga berharap seperti itu,, Erika gadis yang baik dan polos. ditambah saat ini banyak orang mempertanyakan alasan dibalik pernikahan kalian ayah harap kalian bisa tenang menghadapi tanggapan dan pertanyaan masyarakat diluar" tambah Rendi Aswar ayahnya Kenzee
"Ken sebaiknya bawa istrimu ke kamar dia pasti lelah biarkan dia istirahat" pinta Andini Aswar kakaknya Kenzee
"iya ayo Erika" Kenzee membawa Erika ke kamarnya
sesampainya di depan kamar Erika diam mematung melihat Erika Kenzee merasa sangat bingung bercampur khawatir
"jangan cemas,, aku tidak akan menyakitimu aku tahu pernikahan kita terjadi karena orang tua kita yang membodohkan kita" Kenzee merangkul pundak Erika lembut
"aku.. aku hanya" balas Erika gugup
"ayo masuklah mulai sekarang kamarku adalah kamarmu,, percayalah aku bukan pria seperti yang kamu pikirkan"
"bukan itu,, aku hanya masih belum percaya jika aku akan menikah dengan anda padahal status anda dan aku sangatlah berbeda" seketika Kenzee tersenyum sedikit tertawa
"jangan kaku seperti itu jangan panggil aku dengan sebutan anda oke" Erika hanya bisa menganggukan kepalanya
Kenzee membuka pintu kamar dan mempersilahkan Erika untuk masuk kedalaman kamarnya yang kini menjadi kamarnya juga
"jangan khawatir masalah pakaian bunda dan Kak Andini sudah menyediakan segala kebutuhan untukmu kamu hanya tinggal memakainya saja" Erika hanya menganggukan kepalanya
melihat kamar yang begitu luas Erika merasa sangat kagum dia terus memandang sekeliling kamar tersebut.
"aku akan membersihkan diri buatlah dirimu nyaman" Kenzee berlalu kekamar mandi
mata Erika menatap ke tempat tidur yang berhiasakan taburan kelopak bunga mawar merah
"benarakah semua ini?? apa ini hanya mimpi?? jika ini mimpi aku tidak ingin bangun dari mimpi indah ini" ucap Erika pada dirinya sendiri
tak lama Kenzee keluar dari kamar mandi dengan rambut basah membuat Kenzee nampak tampan
perlahan Kenzee mantap istrinya dan mendekatinya Erika hanya mampu berjalan mundur hingga akhirnya dia terjatuh keempat tidur
"aku akui aku tidak pernah membayangkan akan menikah denganmu,, gadis yang tidak pernah aku cintai bahkan aku tidak mengenalmu tapi aku berjanji aku akan berusaha untuk mencintaimu" bisik Kenzee yang sudah menindih tubuh mungil Erika
jantung Erika berdebar semakin cepat perasaannya campur aduk ada rasa bahagia ada rasa takut juga
"sebagai langkah awal kita setuju untuk menerima satu sama lain sebagai suami istri,, sekarang maukah kamu memberikan aku hak sebagai seorang suami??" seketika mata Erika membulat
"a.. aku" Erika ragu harus menjawab apa
"jika memang kamu masih belum siap tidak masalah" Kenzee berniat untuk menunda malam pertamanya namun dihentikan oleh kalimat yang diucapkan Erika
"tidak ada alasan untuk aku melarangmu mendapatkan hakmu sebagai suamiku malam ini"
Kenzee tersenyum ketika mendengar kalimat yang diucapkan Erika
***
pagi hari Erika terbangun dia merasakan kelakuan diseluruh tubuhnya matanya langsung membulat wajahnya langsung merah merona karena malu mengingat kejadian semalam disana dia menyerahkan kesuciannya pada Kenzee yang merupakan suaminya
Erika menatap wajah Kenzee yang masih terlelap tidur
"aww badanku sakit semua" bisik Erika memegang beberapa bagian tubuhnya yang sakit
Erika hendak turun dari tempat tidur namun tangannya ditarik lembut oleh Kenzee
"maaf" ucap Kenzee yang masih menutup matanya
"untuk apa??" tanya Erika polos
"untuk semalam" seketika Erika teringat kembali pada kejadian semalam
"maaf karena aku kamu harus kesakitan diseluruh tubuhmu terutama dibagian bawah"
"tidak perlu minta maaf sudah tugasku untuk melayanimu sekarang kamu adalah suamiku"
"aku janji aku akan berusaha sempapuku untuk tidak menyakiti ksmu"
Erika tersenyum mendengar kalimat yang diucapkan Kenzee
Erika hendak masuk kekamar mandi namun dia bingung karena belum tahu benar tata letak kamar Kenzee
Kenzee yang melihat Erika kebingungan menggendong Erika menuju kamar mandi
"kenapa harus menggendongku??" tanya Erika polos
"aku tahu kamu masih merasakan kesakitan,, aku hanya tidak mau kamu harus sakit lebih lama"
kenapa dia baik sekali?? padahal kami belum saling kenal,, apa karena ini hanya permulaan saja seperti yang difilm film?? tidak tidak Erika jangan berburuk sangka. ucap Erika dalam hati
dengan segera Erika mandi dua puluh menit kemudian Erika keluar dengan pakaian lengkap
cantik ternyata pilihan Bunda memang tidak salah walaupun dia anak seorang pelayan tapi dia sangat cantik dia juga sangat anggun. Kenzee tak bisa melepaskan pandangannya dari Erika Erika hanya tersenyum
"apa kamu tidak lapar??" pertanyaan Erika membangunkan lamunan Kenzee
"ah maaf kamu bisa turun duluan" balas Kenzee
"tidak sebaiknya madilah dulu"
"iya baiklah" Kenzee pun segera masuk kekamar mandi membersihkan dirinya
sedangkan Erika merapihkan tempat tidur dia melihat taburan bunga mawar yang semula membentuk love kini berantakan
wajah Erika kembali memerah karena malu Erika membulatkan matanya ketika melihat ada bercak darah disepre putih tersebut
"darah,, apa itu??"
"itu akan mengingatkan kamu pada kejadian semalam" seketika Erika kaget mendengar suara Kenzee
"maksudmu??" tanya Erika polos
"ingatkah kamu apa yang kita lakukan semalam?? kamu menyerahkan diri kamu padaku,, dan aku mengambil kehormatan kamu"
Erika tidak mampu menjawab dia merindukan wajahnya
"Erika aku harap pernikahan kita akan abadi" Erika hanya mampu menganggukan kepalanya
Kenzee memeluk Erika dengan hangat
"jangan takut aku bukan monster aku suami kamu aku akan selalu berusaha untuk menjadi suami yang baik"
"terima kasih kamu mau menerima aku dalam hidup kamu"
"sudah tinggalkan itu kita sebaiknya sarapan semua orang pasti sudah menunggu kita"
"tapi kamarnya…"
"ada pelayan"
Erika hanya mengangguk dia pun ikut dengan Kenzee kebawah untuk sarapan.
semua orang sudah berkumpul dimeja makan Erika dan Kenzee duduk berdampingan
"duh pengantin baru kenapa udah bangun??" ejek Andini
"kakak" ucap Kenzee menatap Erika
"Erika bunda harap kamu betah disini"
"iya Erika ayah harap kamu bahagia dengan pernikahan kamu dan Ken"
"Erika bahagia karena mendapatkan keluarga seperti kalian,, Erika bahagia karena bunda ayah dan Kak Andini yang bisa menerima kehadiran Erika,, Erika juga bersyukur karena pria yang Erika nikah ternyata sangat baik"
"ya sudah ayo makan,, maaf ya Bunda tidak tahu makanan kesukaan Erika apa jadi Bunda meminta pelayan untuk masak makanan ini"
"tidak apa apa Bunda terima kasih"
"hai Erika bagaimana malam pengantin kalian??" bisik Andini yang kebetulan duduk disebelah Erika
wajah Erika kembali memerah karena malu Kenzee yang melihatnya langsung menegur kakaknya
"jangan buat dia salah tingkah Kak,, apapun yang terjadi semalam antara aku dan Erika biarlah hanya kami yang tahu apa saja yang kami lakukan"
"baiklah baiklah tapi aku berharap kamu tidak memaksa Erika"
"terserah kakak"
"Ken apa kamu akan bekerja hari ini??" tanya Bunda disela sela makan
"Ken ayah harap kamu tetap dirumah hari ini Erika pasti bingung harus melakukan apa jika kamu bekerja" tambah ayah
"Bun yah rencananya Ken hari ini akan mengajak Erika kebingungan berkunjung menemui orang tuanya apa boleh??"
"tentu saja itu ide yang bagus Erika pasti senang"
Erika hanya tersenyum mendengar dan menyaksikan perbincangan keluarga barunya
Erika sangat bahagia mendapatkan keluarga yang begitu menyayanginya walaupun ada rasa takut ketika dia diberi tahu jika dirinya akan menikah dengan putra dari keluarga Aswar
Erika sadar jika dirinya hanyalah gadis yang tak mampu dia juga adalah anak dari seorang pelayan itulah yang membuat Erika takut jika keluarga Aswar tidak akan menerima keberadaannya sebagai menantu mereka
namun ketakutan itu berubah kala Erika sudah masuk kedalaman keluarga Aswar
walaupun baru namun Erika merasakan kebahagiaan yang sulit untuk diungkapkan
****
selesai sarapan Erika dan Kenzee berangkat menuju rumah orang tua Erika
ada perasaan bahagia ketika Kenzee mengatakan dia dan Erika akan berkunjung ke rumah orang tua Erika
hal itu merupakan hadiah bagi Erika
ups mengenai hadiah pernikahan Kenzee masih belum mempersiapkannya karena pernikahan mereka diadakan sangatlah mendadak
sebenarnya Kenzee sendiri diminta pulang karena alasan penting mengenai pekerjaan oleh ayahnya namun ketika sampai Kenzee tahu jika hal penting itu adalah pernikahannya dengan Erika mau tidak mau dia menerimanya karena Kenzee yang tidak pernah bisa menolak keinginan orang tuanya
begitu juga Erika yang bahkan diberi tahu sehari sebelum pernikahan mereka dilaksanakan Erika yang kaget tak mampu membantah bagi Erika keputusan orang tuanya pasti yang terbaik untuknya
dan benar saja dia kini merasakan kebahagiaan dalam pernikahan meskipun baru satu hari dia menikah
***
sesampainya dirumah Kenzee langsung keluar dari mobil membukakan pintu mobil untuk Erika dan mengulurkan tangannya pada Erika
Erika keluar dari mobil dengan menerima uluran tangan dari Kenzee
Kenzee yang tak pernah mau berkendara dengan supir terlihat sangat keren
Kenzee merupakan pria idaman semua perempuan ditempatnya selain usianya yang terbilang madih muda dia juga satu satunya putra dari keluarga Aswar
Kenzee yang selalu mandiri dan selalu rendah hati membuat semua wanita mengaguminya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!