NovelToon NovelToon

Jatuh Cinta Pada Orang Yang Sama

Tetangga Baru

Alexa baru saja pulang dari rumah Reza dengan mengendarai sepedanya. Sebelum sampai di pagar rumahnya Alexa melihat sebuah truk masuk kehalaman rumah tetangganya.

Sepertinya ada yang baru pindah. Aku akan bilang Mama kalau rumah sebelah sudah tidak kosong lagi. Mama pasti senang mendapat tetangga baru. Ucap Alexa dalam hati.

Alexa kemudian mendorong sepedanya dan masuk ke dalam rumah.

"Dari mana kamu Lexa?" tanya Papanya.

"Dari rumah reza Pa habis latihan taekwondo" jawab Alexa.

"Sana mandi dan ganti baju sayang, badan kamu bau asem" ucap Mama Alexa.

"Eh Ma sepertinya kita akan mendapat tetangga baru, tadi aku lihat ada truk masuk ke rumah itu membawa barang-barang" Alexa teringat truk yang tadi dia lihat dirumah sebelah.

"Oh ya, wah senangnya kita punya tetangga baru. Mama jadi punya teman baru" ucap Mamanya gembira.

"Kalian ini udah seperti ibu-ibu kompleks, senang banget gosipin tetangganya" sindir Papa Alexa.

"Ih Papa sirik, ini kan emang udah hobby wanita Pa, "Goshot" di Gosok makin Hot" jawab Alexa sambil nyengir kuda.

Papanya hanya bisa geleng geleng kepala lihat tingkah istri dan anaknya.

Alexa berjalan menuju kamarnya dan mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat saat latihan taekwondo tadi bersama Reza.

Setelah selesai mandi Alexa memakai pakaian rumah dan keluar dari kamarnya. Alexa sibuk mencari keberadaan kedua orangtuanya.

Tumben rumah sepi, kemana perginya mereka? tanya Alexa dalam hati.

"Pa,Ma kalian dimana?" teriak Alexa memanggil orangtuanya.

"Kami di depan Lexa?" jawab Mamanya.

Lexa berjalan menuju teras rumah. Dia melihat Papanya sedang duduk diteras rumah sambil menikmati kopi, kegiatannya setiap sore.

Sedangkan Mamanya sedang membenahi bunga-bunga yang ditata Mamanya di dalam pot pot kecil kemudian menyusunnya di pinggiran teras rumah.

Alexa duduk disamping Papanya.

Suasana seperti inilah yang paling disenangi Alexa, dia dan kedua orangtuanya saling bercerita, bercengkarama dan bercanda.

Alexa memang anak tunggal tetapi dia tidak pernah di didik manja oleh Papanya. Walaunpun dia seorang wanita Papa selalu mendidiknya keras, kuat dan tidak cengeng.

"Gimana taekwondo kamu, Papa lupa kamu udah tingkat berapa?" tanya Papanya.

"Lexa udah Dan-1 Pa, sebentar lagi juga akan ujian Dan-2?" jawab Alexa.

"Kapan ujiannya?" tanya Papanya.

"Mungkin satu tahun lagi Pa?" jawabnya.

"Itu namanya masih lama Lexa, setahun kog dibilang sebentar?" celetuk Papanya.

Lexa nyengit kuda lihat wajah kesal Papanya.

"Papa serius amat, amat aja kagak pernah serius Pa" jawab Alexa.

"Amat mana Xa? mama kog gak pernah dengar kamu punya teman namanya Amat?" tanya Mamanya serius.

"Ya elah Mama, Lexa cuma bercanda ditanggapi serius?" kekeh Alexa

"Kebiasaan Mamamu, gak pernah dengar cerita seluruhnya, sukanya sepotong-sepotong kayak ee*" celetuk Papanya.

Lexa dan Papanya tertawa melihat Mamanya bingung mendengar pembicaraan suami dan anaknya sore itu.

Tiba-tiba ada Truk lewat dan masuk kedalam pagar rumah sebelah.

"Eh iya benar kamu bilang Xa, kita sepertinya akan mendapat tetangga baru. Mama udah gak sabar pengen berkenalan" ucap Mama Alexa.

"Sabar Ma, orangnya lagi sibuk kale pindahan. Ntar kalau udah kelar baru Mama kenalan dan main kerumahnya" jawab Alexa.

"Asal jangan untuk bergosip aja, awas ya Ma. Papa gak mau Mama jadi Bigos alias Biang Gosip" Papa Alexa menimpali.

"Siap Bos" Mama Alexa mengangkat tangannya ke kepala seperti memberi hormat.

Alexa tertawa melihat tingkah Mamanya yang seperti tentara itu.

Sore sudah mendekati senja. Mereka masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap shalat maghrib.

Setelah shalat maghrib, mereka makan malam bersama di ruang makan. Mama Alexa menyiapkan menu makan malam dibantu oleh mbak yang membantu dirumah.

"Pa Jumat ini Alexa ikut PERJUSAMI (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu) ya?" pinta Alexa.

"Boleh, tapi kamu jangan kebanyakan kegiatan diluar lho Xa, nanti pelajaran kamu ketinggalan" jawab Papanya.

"Iya Pa, Lexa bisa kog bagi waktu" ucapanya.

"Jaga kesehatan kamu sayang badan kamu terlalu lelah kalau harus terus di porsir. Kamu selalu melakukan kegiatan yang menggunakan fisik. Ingat kamu itu wanita" Mama Lexa mencoba mengingatkan putrinya.

"Lexa wanita yang kuat Ma, dia tidak akan selemah itu" bela Papanya.

"Biarin aja dia ikut perkemahan biar mandiri dan gak cengeng" ucap Papanya lagi.

Kalau meminta izin untuk kegiatan seperti ini tidak akan sulit dia dapatkan dari Papanya. Karena Papanya sangat mendukung seluruh kegiatan Alexa yang menggunakan fisik dan adrenalin.

Papa Alexa dari dulu ingin sekali memiliki anak laki-laki tapi karena kandungan Mama Alexa memiliki masalah sebelum melahirkan Alexa Mamanya beberapa kali mengalami keguguran dan setelah Alexa lahir Mamanya mengalami pendarahan yang cukup parah bahkan hampir kehilangan nyawa. Oleh sebab itu dokter melarang mamanya untuk hamil lagi.

Itu sebabnya Alexa menjadi anak tunggal dan keinginan Papanya tidak tercapai, mempunyai anak laki-laki. Sehingga Papanya mendidik Alexa layaknya seperti anak laki-laki.

Dari kecil Alexa sudah les taekwondo bukan les balet seperti anak perempuan yang lain. Papanya juga suka mengajak Alexa berolah raga yang berat dan menggunakan fisik seperti lari, bersepeda, sepatu roda, berenang dan panjat dinding. Disekolah Alexa mengikuti ekstrakurikuler taekwondo, panahan, mapala dan pramuka. Bukannya ekskul tari dan modeling seperti yang teman-teman wanitanya suka.

Sudah bisa dipastikan gimana gaya Alexa. Yup... cowok abis. Gak ada gaya ceweknya dan gak ada ayu-ayunya.

Begitu juga dengan pakaiannya, Alexa paling senang memakai celana kemana -mana padahal Mamanya pengen sekali memakaikan gaun kepada putrinya itu. Hanya saat sekolah saja Alexa memakai rok itupun didalamnya akan dia lapis dengan celana olahraga walaupun guru sering melarangnya tapi tetap saja dia bandel.

Tapi urusan belajar Alexa juga tidak kalah. Dia selalu mendapat rangking tiga besar. Dan karena kepintarannya guru-guru juga tidak terlalu terganggu dengan tingkah laku dan sifat uslinya itu.

Sepupu sepupunya bilang didalam tubuh Alexa itu ada jiwa lelaki yang terjebak didalam tubuh wanita.

Sifat usilnya juga gak ketulungan. Alexa paling suka manjat pohon, curi mangga dan jambu tetangga. Jadi juri kalau ada yang lagi berantem bahkan suka ngisengin orang kalau lewat depan rumahnya.

Tapi Alexa mempunyai hati yang lembut, dia paling tidak bisa menolak jika seseorang meminta bantuannya. Jika ada orang yang datang meminta sumbangan bahkan pernah suatu hari dia membawa anak-anak jalanan makan dirumahnya menghabiskan semua makanan yang sudah dimasak dirumah padahal Papa dan Mamanya belum makan sama sekali dan sedang pergi. Alhasil orangtuanya beli nasi bungkus sangkin laparnya pulang kerumah gak ada makanan sama sekali.

Walaupun begitu Papa Mamanya tidak marah selama anaknya melakukan kebaikan. Alexa juga mempunyai sifat periang dan selalu ceria.

Paling suka lagu rock and roll, jingkrak jingkrak gak jelas dikamar sambil membawa gagang sapu seolah-olah sedang memetik gitar padahal dia punya gitar asli dikamarnya.

Alasannya biar gaya aja pakai sapu ijuk. Aneh kan? Untung aja gak pakai sapu lidi.

Alexa sangat mahir memainkan gitar, bukan piano atau biola yang sering dimainkan wanita seumurannya.

Asik banget deh kalau lihat Alexa sedang bernyanyi sambil memetik gitar duduk diteras depan rumahnya.

Kucing-kucing pada ngumpul dan bersusun seperti sedang menonton konser gitaris terkenal dunia. Dan mereka eh binatang-binatang itu akan bertepuk tangan sambil bersorak ngeoooong.... ngeeeeooooong....

Ternyata Kamu Tetangga Baruku

Alexa sekarang sekolah di SMU Nusa Bangsa di kota Medan Sumatera Utara duduk di kelas 1B. Sejak SMU Papa mengizinkannya pergi dan pulang sekolah bersama Reza naik vespa bututnya. Sebelumnya Alexa selalu diantar jemput sama supir Papanya. Tapi karena Alexa sudah besar dan Papanya sudah kenal dengan Reza sahabat kentalnya sejak dari SD jadilah seperti pagi ini Alexa berangkat sekolah bersama Reza.

Tit...tit.....

"Pa, Ma, Lexa pergi dulu ya" Alexa pamit kepada orangtuanya.

"Hati-hati ya sayang" jawab Mamanya.

Alexa keluar rumah dengar berlari kemudian dia segera menghampiri reza.

"Lex rumah disebelah udah ada yang nempati ya?" tanya Reza

"Ho..oh" jawabnya.

"Aku kog seperti kenal ya anak yang baru keluar dari rumah itu. Seragamnya sama seperti seragam kita. Berarti satu sekolah kan?" ucap Reza

"Oh ya, siapa? tanya Alexa.

"Gak jelas tadi wajahnya. Yang pasti laki-laki, dia keluar naik sepeda motor" jawab Reza

"Oo... Ya udah, tancap yuks ntar telat lagi. Gooooo" Alexa menjerit sambil kasi aba-aba.

Reza menstatar vespanya dan mereka pun melaju dengan santainya. Namanya vespa gak asik dibawa kencang, lagian ni vespa antik mungkin gak tarek kalau dipaksa jalan kencang.

Sekitar duapuluh lima menit mereka sudah sampai di parkiran sekolah tepat bel sekolah berbunyi.

Alexa dan Reza berlari menuju kelas masing-masing.

Hari ini sekolah berjalan seperti biasanya. Tiba waktu istirahat Alexa berjalan ke kantin untuk ketemu Reza ditempat duduk favourite mereka. Mereka duduk disudut kantin.

Alexa yang lari terburu buru tidak melihat jalan dengan baik, kakinya tersandung dengan kaki seseorang pria dan pria itu terjatuh.

"Ups... maaf kak gak sengaja" ucap Alexa.

Laki-laki tersebut terlihat sangat kesal tapi karena dia melihat Alexa seorang wanita dia tidak jadi marah. Baginya sangat tidak jantan jika harus adu mulut dengan wanita.

Pria itu adalah Aditya. Kakak kelas Alexa disekolah itu. Aditya adalah pria kutu buku, kalau ingin mencari pria ini di sekolah, selain di kelas ya mushalla atau kantin jam istirahat seperti ini. Selebihnya pasti dia perpustakaan.

Kalau sudah bersama buku-buku dia akan sangat betah seharian bersama para sahabatnya itu. Udah kayak pacaran aja sama buku tiap hari disamperin.

Aditya yang baru saja makan dan minum di kantin kemudian melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.

Dia mulai memasang headset yang dicolok ke hp kemudian mendengarkan musik favouritenya. Aditya mengambil satu buku kemudian dibukanya dan dibacanya. Sampai bel masuk bunyi kembali.

Sial.... uuh sakit banget kakiku, ucap Aditya dalam hati. Untung dia cewek kalau cowok dah habis kumarahin. Mana malu lagi jatuh tadi dilihatin banyak orang dikantin.

Alexa yang saat ini berada dikantin juga merasakan yang sama. Kakinya yang tadi bertabrakan dengan kaki kakak kelasnya merasa sakit juga.

"Ow... sssh.. sakit banget" ucapnya.

"Kenapa kamu Lex?" tanya Reza.

"Kesandung kaki besi tadi. Tuh cowok kog kakinya keras banget ya. Sakit banget nih kakiku" Alexa tampak memijit kakinya.

"Kamu sih, pasti lari gak lihat lihat orang, kebiasaan" berkomentar.

"Hehe... namanya laper Za, Bakso mang Mamat udah memanggil manggil. Lexa... lexa... datanglah" ucap Alexa dengan mimik wajah yang seram.

"Kayak jelangkung aja gaya kamu, horor" Reza mengusap wajah Alexa.

"Za tar sore jadikan main kerumah?" tanya Alexa

"Jadi donk, kan mau kerjain tugas bareng. Males banget dapat PR fisika dari Pak Boby. Gak masuk ke otakku" jawab Reza kesal.

"Bilang aja kamu mau nyontek za... za.." sindir Alexa.

"Ngerti aja Tuan Alex" kekeh Reza.

Alexa memang dipanggil Alex oleh teman-temannya karena tingkah lakunya yang seperti laki-lakinya. Alexa sih biasa aja, bahkan kalau teman- teman nyariin dia kerumah mereka pasti nyariin Alex.

Orangtua Alexa yang mendengar nama itu awalnya bingung dan lupa siapa yang dimaksud. Bahkan Papanya pernah ngusir temannya yang datang.

"Gak ada yang namanya Alex disini" ucap Papanya.

"Maksud kami Alex om... eh Alexa" jawab teman-temannya.

"Ooh Lexa kirain cari cowok" Ujar Papanya.

"Gak salah mereka juga Pa, kan nama Lexa memang Alexa wajar aja mereka memanggilnya Alex. Lagian Papa sih kasi nama anak kayak cowok gitu. Ntar anaknya jadi cowok beneran baru tau" Mama Alexa kesal lihat suaminya. Padahal dia sudah mencoba dengan keras agar Alexa menjadi wanita yang anggun tapi selalu kalah. Karena suaminya selalu membela Alexa jika Mamanya mengajarnya untuk berlatih bersikap lembut.

Sore itu seperti biasa Reza sudah sampai di halaman rumah Alexa membawa vespa bututnya.

"Alex ada om?" tanyanya pada Papa Alexa.

"Ada za sebentar ya. Lexaaaa... ada Reza ni" panggil Papa Alexa.

"Iya Pa sebentar...." teriaknya dari dalam.

Tak lama kemudian Alexa keluar membawa gitar dan buku fisika miliknya. Sore ini mereka mau belajar bareng. Itu cuma judul doank, aslinya Reza mau contek tugas Fisika Alexa. Walau mereka bukan teman sekelas tapi untuk mata pelajaran fisika, guru mereka sama yaitu Pak Boby alias Botak Biadab. Karena kesalnya mempunyai guru fisika yang killer seperti mereka memberikan julukan seperti itu padanya.

Memang sih Pak Boby itu botak, tapi gak biadap kaleee akhlaknya. Eh biadab juga sih, suka gak jelas kasi PR setiap hari mana susah lagi. Untung aja Alexa punya otak encer, dia selalu bisa mengerjakannya.

"Nih Za tugas Pak Boby hari ini, dah siap aku kerjakan" ucap Alexa.

"Weish cuakep banget temanku ini. Aku contek ya Lex" Reza merayunya.

Alexa menyerahkan buku fisikanya kepada Reza. Kemudian duduk bersila di teras sambil memetik gitar.

"Assalamu'alaikum.." Tiba-tiba datang seorang pria tak dikenal membawa sesuatu.

"Wa'alaikumsalam" jawab Alexa.

"Lho... kakak? Kakak yang jatuh tadi siang kan dikantin?" tanya Alexa.

Aditya yang mengingat kejadian siang tadi seketika merasa kesal karena malu dia jatuh didepan banyak orang dikantin.

"Ngapain kakak kesini, mau nuntut aku? aku kan udah minta maaf" Alexa mencoba membela diri.

"Aku kesini mau kasi ini, dari Mamaku" jawab Aditya sambil memberikam bungkusan yang dia bawa dari tadi.

"Oh makasih, tapi kenapa bisa tau rumahku disini. Jangan- jangan kakak buntuti aku ya karena mau balas dendam?" selidik Alexa.

"Eh tu otak jangan suudzhon mulu napa? Aku tinggal disebelah. Baru pindah kemarin dan ini salam kenal dari Mamaku jadi tetangga baru" Aditya menjelaskan.

"Kirain... duduk kak biar aku salin dulu makannya" Alexa membawa makanan yang dibawa Aditya kedalam rumah kemudian mengganti wadah tempat makanan yang dibawa Aditya.

"Ngapain kamu?" Tanya Aditya pada Reza yang sedang asik menulis.

"Ngerjain tugas dari Pak Boby kak" jawab Reza.

Siapa yang tidak kenal Aditya di sekolah. Dia adalah ketua OSIS dan murid berprestasi di sekolahnya. Aditya sering ikut olimpiade matematika, fisika, kimia dan Bahasa Inggris mewakili sekolahnya dan selalu menang.

"Berarti kakak ya tetangga baru Alex. Pantesan tadi pagi aku lihat ada cowok yang keluar dari rumah itu memakai seragam sekolah yang sama" ucap Reza.

Aditya hanya menganggukkan kepalanya. Tak berapa lama Alexa keluar dari dalam rumahnya.

"Makasih ya kak, dapat salam dari Mama untuk Mamanya kakak. Kata Mama lain kali Mama akan berkenalan dengan tetangga baru" ucap Alexa pada Aditya sambil menyerahkan wadah yang baru dia bawa dari dalam.

Aditya menerima wadah yang diberi Alexa kemudian pamit pulang.

Ternyata kamu toh tetangga baru aku. Ucap Alexa dalam hati.

Izin Perjusami

"Za kita keruang ketua OSIS yuk, minta izin dari ketua OSIS kalau gak PERJUSAMI Jumat ini nanti batal" ajak Alexa saat dikantin.

"Sekarang?" tanya Reza.

"Ya iyalah, masak ya iya donk. Za...za..." umpat Alexa.

Mereka pun berjalan menuju ruang ketua OSIS.

Tok.. tok..

"Ya masuk" jawab orang yang ada didalam.

"Permisi kak. Kami dari Ekskull Pramuka ingin meminta izin untuk menghadiri PERJUSAMI jumat ini kak dengan membawa sebelas orang Putra Putri perwakilan sekolah ini" Alexa menyerahkan selembar kertas undangan untuk kegiatan PERJUSAMI.

Aditya menerima selembar kertas itu dan membacanya.

"Siapa yang menjadi ketua regunya?" tanya Aditya.

"Saya Alexa untuk perempuan dan Reza untuk laki-laki" jawab Alexa.

"Berarti kalian ya yang bertanggung jawab disana. Saya gak mau dengar ada berita berita yang mencoreng nama baik sekolah kita" ucap Aditya.

"Siap Kak" jawab Alexa dan Reza bersamaan.

Mereka keluar dari ruang OSIS dan melangkah menuju ruang ekskul Pramuka.

"Semua perlengkapan udah siap kan Za?" tanya Alexa.

"Udah Lex, semua udah beres, izin juga sudah kita dapatkan. Kita tinggal go besok sore pulang sekolah" jawab Reza.

"Kendaraan Za" tanya Alexa mengecek.

"Udah di carter bus yang muat untuk kita semua biar gampang semua jadi satu gak terbagi bagi"

"Oke seeep, kita go. Sekolah kita harus menjadi regu terbaik dalam PERJUSAMI ini" ucap Alexa penuh dengan semangat.

Reza dan Alexa kembali ke kelas masing-masing.

Usai pulang sekolah mereka langsung pulang kerumah karena Reza dan Alexa akan mempersiapkan seluruh perlengkapan dan bekal mereka untuk berkemah.

Alexa menyusun semua perlengkapannya kedalam tas ranselnya. Beberapa pasang baju, buku, tali temali dan peralatan dapur yang merupakan tugas dia untuk dibawa sudah dia susun rapi dikamarnya.

Alexa yang akan shalat Isya dan sudah memakai mukanya hendak mengambil sendal kesayangannya di teras rumah, yang akan dia bungkus untuk dibawa besok.

Tiba-tiba dia melihat Aditya berjalan menuju rumahnya, sepertinya dia baru pulang shalat dari mesjid.

Muncul ide Alexa untuk mengusilin Aditya. Ketepatan juga ini malam jumat dan Alexa sedang memakai mukena.

Alexa sembunyi diatas pohon mangga yang ada di sudut pagar rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Aditya. Alexa memanjat pohon mangga tersebut dan menunggu saat yang tepat untuk memberikan kejutan pada Aditya.

Aditya membuka pintu pagar rumahnya kemudian hendak mengunci kembali pintu pagar dari dalam tiba-tiba dia mendengar suara rintihan wanita.

Aditya mencari cari asal suara itu, kekanan dan kekiri tapi tidak dia temukan.

"kikikiki..... huhuhu..." Alexa menirukan suara hantu.

Aditya melihat keatas dan betapa terkejutnya dia melihat ada kain putih tersangkut diatas pohon.

Aditya langsung berlari ketakutan karena dia mengira itu adalah kuntilanak yang bergantung saat malam jumat seperti ini.

Alexa tertawa puas melihat wajah pucat Aditya karena ketakutan.

Saat mencoba turun dari pohon mangga mukenanya tersangkut dan Alexa pun terjatuh ke tanah. Pantatnya terhempas saat melakukan pendaratan tadi dan dia meringis kesakitan.

Rasain kualat nakut-nakuti orang yang baru pulang shalat di mesjid.

Alexa mengelus elus pantatnya yang masih sakit dan berjalan tertatih tatih masuk kedalam rumah. Papanya yang melihatnya jalan seperti ini merasa penasaran dengan apa yang baru dialami anaknya sampai begitunya dia berjalan.

"Kamu kenapa Xa?" tanya Papanya.

"Habis jatoh Pa" jawabnya.

"Jatuh dimana?" Papanya balik bertanya.

"Pohon Mangga" jawabnya singkat.

"Ngapain kamu manjat pohon mangga malam malam begini lagian pohon mangganya juga belum berbuah?" tanya Papanya heran melihat tingkah laku aneh anaknya malam malam begini.

"Tadi Lexa lihat kak Adit tetangga sebelah baru pulang shalat di mesjid jadi Lexa iseng Pa nakut nakuti dia diatas pohon mangga eh pas turun mukenanya nyangkut, jatoh deh" jawab Alexa jujur.

"Rasain kamu kualat, iseng banget ngerjain orang. Kan kasian si Adit pasti ketakutan" ucap Mamanya yang dari tadi menyimak obrolan suami dan anaknya.

"Gak apa deh Ma tapi aku gak rugi kog. Setimpal lah dengan apa yang aku lihat. Hihihi... lucu banget tau Ma wajah ketakutannya kak Adit hahahaha.... dia sampai lari terbirit birit" Alexa tertawa mengingat kejadian tadi.

"Lexa... Lexa.. kamu itu perempuan nak yang lembut dikit napa tingkahnya. Kalau terus terusan seperti ini nanti cowok gak ada yang naksir sama kamu" ucap Mamanya

"Biarin ajalah Ma, lagian Lexa juga belum boleh pacaran. Sekolah dulu yang benar baru mikirin pacar pacaran" bela Papa Alexa.

"Tuh si Papa bukannya marahin anaknya udah ngisengin anak orang eh malah didukung" Mama Alexa mulai ngomel.

"Untung si Adit sehat, kalau dia punya penyakit jantung dan pingsan karena terkejut melihat kelakuan anak gadis Papa ini gimana? Orangtuanya nuntut kita ayo gimana... Papa juga nanti yang pusing" Mamanya ngoceh panjang.

Papa Alexa memainkan sebelah matanya memberi isyarat pada Alexa untuk segera masuk kekamar karena Ratu dirumah ini sudah ngomel. Bisa panjang nanti omelannya.

"Tuh bela terus anaknya. Kamu juga Xa ntar jatuh cinta sama si Adit baru tau rasa" Mama Alexa memperingatkan Lexa agar tidak keterlaluan ngerjain anak orang apalagi tetangga.

Alexa berjalan menuju kamarnya meninggalkan Mamanya yang sedang mengoceh panjang dan melaksanakan shalat Isya yang tertunda karena kelakukannya tadi.

Dirumah Aditya

Aditya sedang mengatur nafas karena baru berlari. Mamanya yang melihat Aditya masuk kedalam rumah dengan keadaan yang sedikit memprihatinkan, wajah pucat dan nafas yang tersenggal senggal menjadi penasaran dengan apa yang baru dialami anaknya itu.

"Kamu kenapa Dit, kog pucat gitu?" tanya Mama Adit.

" Itu Ma di pohon mangga.... ada hantunya" ucapnya bergidik. Bulu kuduknya sudah berdiri semua.

"Dit... Dit... kamu baru pulang dari mesjid lho, baru selesai shalat masak takut seperti itu. Mana amalan yang baru saja kamu kerjakan. Lihat begituan aja udah lari" Mamanya berusaha menasehati dan mengingatkan Adit.

"Namanya refleks Ma, dengar suara wanita sedang merintih dan lihat kain putih tergantung dipohon mangga ya pastilah Adit lari. Mama juga kalau lihat begituan pasti sama. Bukan hanya lari malah lebih parah bisa pingsan ditempat kali Ma" jawab Aditya membela diri.

Aditya masuk kedalam kamar kemudian berganti baju dan keluar lagi untuk makan malam bersama kedua orangtuanya dan adik perempuan Aditya yang masih kecil.

Malam ini mamanya memasak makanan kesukaannya. Aditya sangat senang melihatnya dan seketika kesalnya karena kejadian barusan hilang.

Setelah makan malam Aditya masuk kembali!! kedalam kamarnya dan kemudian belajar mengerjakan tugas sekolahnya besok dan sekalian persiapan ulangan fisika besok sama Pak Boby.

Biasanya Pak Boby suka kasi ulangan dadakan jadi dia harus mempersiapkannya agar bisa menjawab dengan benar soal yang diberikan Pak Boby untuk ujian ulangan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!