NovelToon NovelToon

Sebuah Rasa

Di Kampus

Suatu hari dikampus X

"Earlyn" panggil Celline

"Hay Celline" jawab Earlyn lalu Earlyn pun menghampiri Celline dan mereka jalan berdua menuju kantin.

"Kamu pulang duluan ya Lyn"

"Kenapa kita gak sama-sama Cell?"

"Habis ini aku ada tugas wawancara sayang, jadi gak bisa bareng kamu" jelas Celline

"Aku ikut ya"

"Jangan ah...nanti kamu pusing lihat cara kerja aku" jawab Celline

"Kamu sih ada-ada aja Cell, cewek cantik tapi malah milih jadi wartawan" gerutu Earlyn

"Aku nggak suka kerja dibelakang meja. Aku lebih suka bertemu banyak orang"

"Katanya Ziel akan pulang ya kesini. Dia ngambil S2 kan ya?" tanya Celline

"'Yang benar Cell, aku udah kangen berat sama si jangkung"

"Sama...aku juga, udah lama gak ketemu pasti doi tambah ganteng kali ya"

"Ganteng sudah pasti yang jadi pertanyaannya siapa pacarnya sekarang?"Celline

"Aku berharap dia gak punya pacar hihihi" Earlyn

"Hahaha....parah kamu Lyn"

"Boleh dong aku berharap" ujar Earlyn lagi

" Up to you" Celline

" Aku janjian sama Jasvier nanti sore. Kamu mau ikut?" Tanya Celline

"Oke...dimana?"Earlyn

"Puri Mall"

" Jemput ya?"Earlyn

"Dasar manja" sungut Celline

"Ntar aku suruh Jasvier jemput kamu. Aku langsung dari kantor kesana soalnya"

Earlyn langsung cemberut.

"Oke...oke nanti aku jemput kamu" Celline.

Earlyn selalu ikut kemanapun Celline pergi. Karena dia anak tunggal jadi apapun yang diinginkannya harus dipenuhi. Celline sangat menyayangi Earlyn karena dia tahu tipe seperti apa Earlyn itu. Jika bukan Celline yang menjaganya maka teman-temannya kampusnya akan membullynya. Sebagai putri manja yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Celline dan Jasvier selalu datanh untuk membelanya.

"Ziel sudah lulus dari tahun kemaren cuma entah kenapa dia belum mau balik dari Amerika" celline

"Jangan-jangan ada pacarnya disana" wajah Earlyn langsung berubah dan dia menutup mulutnya dengan tangannya.

"Bisa jadi" jawab Celline kalem.

"Omegat...beruntung banget yang jadi ceweknya kakak" Earlyn

"Gak udah berharap pada kak Ziel, mending kamu sama Jasvier sana"

"Idihh...Jasvier? Hihihi...gak mau ah, dia mah playboy cap kapak" Earlyn langsung tertawa renyah.

"Dia naksir Queen, ngirimin coklat sama bunga terus ke Queen tapi ditolak terus sama Queen hihihi" Earlyn

"Memang Jasvier oneng, naksir Queen tapi ngomongin cewek lain sama Queen auto dikeplak dia hahaha" Celline akhirnya tiba diparkiran dan menyuruh Earlyn pulang terlebih dahulu.

"Ya sudah kamu pulang dulu sana, aku mau ketempat magang dulu"

"Baikah tapi jangan lupa jemput aku" ujar Earlyn manja

"Iya...iya..nanti aku jemput"

Akhirnya Earlyn menuju ke mobilnya karena sudah ditunggu oleh mang Sidik.

Sementara Celline pergi ke kantor dengan mengendarai mobilnya sendiri.

*****

"Tin..tin...tin" bunyi klakson mobil.

"Iya tunggu sebentar" Earlyn buru-buru menuruni tangga hingga anak tangga terakhir kakinya keserimpet dan jatuhlah dia.

"Awww...tolong sakitt" teriaknya.

Buru-buru mbok nem dan mang Sidik menghampiri Earlyn.

"Ya ampun non, pelan-pelan dong kalau jalan" ujar bibi sambil memapah Earlyn ke bangku Sofa.

"Tin...tin...tin" masih suara klakson dinyalakan. Lalu mang Sidik segera menghampiri mobil itu.

"Maaf tuan, nona jatuh dari tangga sekarang kakinya terluka"

"Hah!..apa!" Jasvier buru-buru keluar dari mobil dan segera berlari menghampiri Earlyn.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya

"Jadi kamu yang berisik itu tat-tit-tut terus?" Ujar Earlyn kesal.

"Gara-gara kamu aku jadi jatuh"

"Loh salah aku apa Lyn? Kan aku sudah jemput kamu?"

"Salah kamu tin-tin terus dari tadi bikin aku panik dan terburu-buru sampai aku jatuh begini" tukas Earlyn sambil mengerucutkan bibirnya kesal dengan Jasvier.

"Haduh...tuan putri... tuan putri. Mana kaki yang sakit" Jasvier lalu membungkukkan badannya dan berjongkok sambil meletakkan kaki Earlyn yang sakit itu di pahanya dan tiba-tiba dia memutarnya 'krek' auwwww sakit tau" Earlyn pun memukul-mukul punggung Jasvier.

"Aduh....ampun Earl jangan gebuk aku. Coba berdiri masih sakit gak?" Jasvier meraih tangan Earlyn dan menuntunnya untuk berdiri.

"Eh iya sudah lebih baik" Earlyn mencoba berjalan kesana-kesini sambil melemaskan kakinya.

"Ayo bilang terima kasih" ucap Jasvier sambil tangannya bersedekap didada bidangnya.

"Iya...iya terima kasih" ucap Earlyn

Jasvier pun tersenyum sambil menggandeng tangan Earlyn.

"Apa-apaan sih kamu?aku timpuk pakai tas nih?" Earlyn

"Ya ela...sudah ditolong masih salah aja" ucap Jasvier

"Hihihi" Earlyn hanya tertawa melihat wajah menderita Jasvier.

Jasvier membukakan pintu untuk Earlyn lalu dia pun masuk lewat pintu pengemudi. Dia melajukan mobilnya membelah jalan menuju sebuah kafe di daerah Kemang.

Celline sudah menunggu mereka setengah jam yang lalu. Jasvier dan Earlyn berjalan perlahan menuju ke arah Celline dan tak lama kemudian.

"Baaaa" Jasvier mengagetkan Celline hingga dia tersedak dan batuk-batuk.

"Jasvier...jasvier" teriak Celline kesal. Dia pun melajukan cubitan kepitingnya yang membuat Jasvier teriak minta ampun.

"Sayang aja kita kenal, kalau kita tidak saling kenal mungkin sudah aku bantai dirimu" ujar Celline pemegang sabuk hitam taekwondo itu.

"Aku nyerah sama kamu Line...takut Dipiting" Jasvier memohon-mohon ampun pada Celline.

"Aku sudah setengah jam tau menunggu kalian. Lihat tuh sudah habis 2 gelas jus. Hehehe" Celline

"Dan sepiring nasi goreng juga mie goreng. ini bill-nya tugas kamu bayarin semua makanan aku" Celline memberikan bill tersebut kepada Jasvier. Jasvier membaca bill itu lalu dia mengernyitkan dahinya.

"Line...kamu itu cewek apa mahluk jadi-jadian sih?cewek makannya banyak gini sih" Jasvier hampir tak percaya dengan tagihan bill yang dipegangnya.

"Itu salahmu sudah membuatku menunggu hehehe" Celline langsung tertawa renyah.

"Bos jangan pelit-pelitlah, itu mah nggak seberapa tagihannya" Earlyn

"Baiklah jika tuan putri sudah memerintah hamba tinggal melanjutkan saja" Jasvier

"Hihihi....aku mau mocalatte vier" Earlyn

"Aku caramellatte" Celline

"Astaga..kamu masih pesan lagi Line?" Jasvier nampak terkejut kembali

"Diam ah jangan pelit-pelit kamu" sembur Celline

"Badan kecil tapi makannya over dosis hahaha" ledek Jasvier

"Hehehe....selagi ada yang ntraktir lanjut terus" ucap Celline sementara Jasvier hanya geleng-geleng kepala menatap makhluk cantik dihadapannya itu.

"Gimana kabar Queen ya Vier?" Celline

"Dia mah makin sibuk, cuti lagi kuliahnya. Baru pulang dari Paris dia habis fashion show disana" Jasvier

"Makin berkibar aja dia. Aku mau kenalan ah sama cowok-cowok ganteng teman-teman dia" Celline

"Jangan salah kamu Cel, rata-rata model cowok banyak yang hom-hom. Mau loe pacaran sama mereka? Wkwkwk....gak bakalan dilirik kamu Line" Jasvier mentertawakan Celline

"Dahlah elo mah cocoknya sama security Line. Sama-sama pinter berantem. Cowok takut sama cewek yang jago berantem" ucap Jasvier lagi.

"Gak sopan kamu tuh, bilang kalau minta dipiting lagi" Celline menarik tangan Jasvier kemudian menguncinya hingga membuat Jasvier mengadu-aduan.

"Kalian seperti anak kecil kalau sudah berdua. Kenapa kalian gak jadian aja sih?" Earlyn

"Hah!! jadian sama kura-kura ini? Oh noooooo..big no" jawab Celine

"Huhh!...aku juga gak mau jadian sama cewek tukang pukul, gak ada lembut-lembutnya. Baru juga nyium tau-tau udah di getok aja" ledek Jasvier tak mau kalah hingga membuat mata Celline membulat sempurna.

"Kalau begini terus lama-lama kalian beneran jadian loh" Earlyn

"Hehehe....ku terima dengan lapang dada. Line kita jadian yuk" ajak Jasvier

"OGAH" jawab Celline ketus.

"Ogah...ogah....hati-hati lama-lama bisa jatuh cinta loh sama aku" Jasvier nampak percaya diri. Sementara Celline malas menanggapi omongan Jasvier.

Merekapun menikmati live music di kafe itu sambil mengobrol santai membicarakan materi kuliah dan juga sesekali membahas Ziel yang tidak pulang-pulang ke indo padahal kuliahnya sudah lulus dari tahun kemaren.

********

Pergi Ke Rumah Queen

"Ddrrttt....dddrrtttt" bunyi handphone bergetar. Jasvier segera mengangkat panggilan itu.

"Kamu dimana?" Tanya orang tersebut.

"Aku di kafe ada apa?"

"Aku kesana atau kalian kemari?" Tanya orang tersebut.

"Kami sudah mau pulang, aku kesana sajalah kamu tidak perlu datang kemari" Jasvier

"Oke....aku tunggu"

"Sip" Jasvier

"Siapa?" Tanya Earlyn sambil mengaduk-aduk mocalatte-nya.

"Axel menyuruh kita kerumahnya. Tadinya dia mau nyusul kemari, aku pikir tanggunglah kita sudah hampir selesai" Jasvier

Dengan antusias Earlyn mengajak Jasvier kerumah Axel.

"Ayuk kita kesana sekarang" ajaknya tidak sabaran.

"Tunggu dulu lah caramellate aku masih banyak ini" Celline

"Bawa saja minum dimobil" sahut Earlyn cepat.

"Earlyn kalau sudah mau ketemu Axel mendadak heboh banget sih" jawab Celline sedikit kesal.

"Hihihi....aku mau ketemu Queen, dia bawain aku oleh-oleh katanya"

"Aku dibawain apa sama dia?" Celline

"Entahlah..yuk ah kita langsung kesana" Earlyn menarik tangan Jasvier dan Celline cepat-cepat.

"Ya...iya.. iya...tuan putri sebentar, aku bayar bill dulu. Gak lucu kan begitu kita keluar langsung diteriakin? Mau kejadian Celline terulang lagi?wkwkwkwk" goda Jasvier.

"Hilihh....masih ingat aja si playboy yang gantengnya nanggung....wkwkwkkw" Celline mentertawakan Jasvier

"Sial*n loe ngatain gue gantengnya nanggung" Jasvier merengut menahan tawa walau hatinya ingin ketawa tapi dia sebal dengan Celline yang selalu menganggapnya kurang ganteng.

Jasvier mengeluarkan card-nya untuk membayar semua tagihan itu. Begitu selesai dia menghampiri ke dua gadis cantik itu lalu berjalan menuju mobilnya. Earlyn ikut bersama Celline sementara Jasvier akhirnya menyetir sendiri tanpa ditemani Earlyn. Mereka pergi menuju kerumah Axel kembaran Queen. Putra ke dua Daniel dan Alma.

Hanya dengan menempuh waktu tidak kurang dari tiga puluh menit akhirnya ke dua mobil itu memasuki parkiran luas milik keluarga Daniel.

Axel yang sedang menunggu sahabat-sahabatnya itu segera menghampiri Celline dan Earlyn lalu menggandeng ke duanya. Jasvier yang merasa terabaikan hanya mencak-mencak kepada Axel yang hanya ditanggapi tawa oleh Axel.

Axel menggiring mereka semua ke gazzebo halaman belakang rumah.

"Kalian ingin minum apa?" Tawarnya

"Gak usah kami baru saja habis minum. Kopiku juga belum habis" Celline

"Aku mau orange jus saja Xel" Earlyn

"Jasvier kamu mau kemana?" Tanya Axel

"Gue mau cari ratu gue, dimana dia Xel? Dikamarnya kah?" Tanyanya

"Queen lagi sama mommy dibutik"

"Kenapa gak bilang-bilang sih daritadi. Tau begitu gue jemput Queen" Jasvier

"Udahlah..bentar lagi juga pulang dia"

"Xel....kak Ziel bukannya sudah lulus ya? tapi kok dia belum pulang ke indo sih?" Celline

"Memang kenapa nanyain Ziel terus,kangen?" Ledek Axel

"Nggaklah...cuma ya kok betah amat tinggal disana" Celline

"Betahlah ada ceweknya kali disana" jawab Axel asal yang langsung membuat Earlyn terbatuk-batuk.

"Waduh sori udah bikin gadis gue terbatuk-batuk" Axel langsung mengambil air putih untuk diberikan kepada Earlyn. Celline menepuk-nepuk pundaknya pelan.

"Memang beneran kakak sudah punya pacar Xel?" Tanya Earlyn penasaran.

"Nggak tau juga sih hahaha....cuma nebak aja aku" jawab Axel yang langsung mendapat cubitan bertubi-tubi dari Earlyn

"Hey playboy....gimana kabar cewek itu? Udah kelar masalah kamu Xel?" Tanya Celline

"Udahlah....waktu itu aku memang mabuk berat tapi bukan berarti aku lupa segala-galanya. Aku hanya menciumnya bukan menidurinya. Aku katakan sama daddy kejadiannya tapi kalian tau sendirikan mommy aku? Masa aku mau dinikahin sama cewek itu?jelas aku tolaklah,siapa juga yang mau dinikahin sama cewek nakal macam dia. Akhirnya daddy membelaku karena tidak menemukan bukti pelecehan yang aku lakuin" terang Axel

"Xel...tapi memang kamu ngapain aja dikamar sama cewek itu?" Celline mulai kepo

"Awalnya dia nemenin aku minum begitu aku sudah mabuk berat dia mengajakku ke kamar. Kami baru berciuman saja, seingatku sih begitu. Dia melucuti pakaiannya sendiri dan menindihku tiba-tiba aku teringat mommyku lalu aku langsung menghempaskan dia dari tubuhku. Kurasa dia sakit hati denganku makanya bikin cerita yang nggak-nggak tentang aku" Axel terus menjawab semua pertanyaan Celline yang seketika membuat seluruh bulu kuduk Celline merinding.

"Makanya kamu tuh jadi cowok jangan kebangetan bandelnya AXEL" omel Celline.

Axel hanya tertawa mendengar omelan Celline. Memang Axel yang menuruni sedikit tabiat daddynya sewaktu muda dulu. Ditambah paras yang tampan juga berkantung tebal dan bawaan yang ramah hingga membuat wanita tergila-gila kepadanya. Namun tak satupun yang berhasil mencuri hatinya. Saat ini dia puas dengan status playboy yang disandangnya.

"Ya Tuhan...untung aku tidak termasuk bagian dari wanita-wanita itu" Celline menepuk jidatnya.

"Aku akan langsung menikahimu jika kamu jatuh cinta padaku" Axel sambil tersenyum dan mengerdipkan mata nakal ke arah Celline. Mendapat perlakuan begitu bukannya Celline bahagia malah semakin membuatnya kesal.

"Tidak ada tempat untuk seorang playboy dihatiku" jawabnya singit. Sementara Axel hanya tertawa mendengar jawaban Celline.

Taklama nampak sebuah mobil memasuki halaman rumah Axel. Lalu Queen keluar dari mobil itu bersama ibu dan adiknya.

"Queen" panggil Celline

"Ya ampun kalian...aku kira siapa yang datang. Mom aku kebelakang ya bersama mereka" ucap Queen

"Iya sayang...Mikaela sama mommy saja ya" Alma langsung menuntun Mikaela walaupun sebenarnya Mikaela ingin bergabung bersama kakak-kakaknya. Namun pasti dia tidak diperbolehkan oleh Axel.

Daripada diomelin Axel lebih baik dia memilih tinggal dikamarnya sambil bermain tiktok-an.

Alma berada di dapur untuk menyiapkan makan malam mereka taklama kemudian Axel memberikan telpon kepada mommynya.

"Mom...kakak menelpon" ucapnya. Dengan terburu-buru Alma segera mematikan kompor listriknya dan menerima telpon dari anaknya.

"Iya sayang....kamu dimana Ziel"

"Mommy akan memberitahu daddy-mu sayang....sampai jumpa lagi. Hati-hati ya nak" taklama Alma pun segera menutup handphone-nya sambil tersenyum sumringah. Dia segera menelpon suaminya dan memberitahunya jika Ziel akan tiba besok di Jakarta.

Alma segera memotong puding dan buah kemudian dia membawa makanan tersebut ke gazzebo belakang rumahnya.

"Mom....wajahmu berseri-seri sekali" goda Axel.

"Kakakmu akan pulang besok Xel. Mommy akan masak yang spesial untuk menyambut kakakmu" jawab Alma

Mendengar kabar besok Ziel akan pulang wajah Celline dan Earlyn langsung berbinar-binar.

"Beneran tan kakak akan pulang?" Tanya Celline tak sabar

"Iya Line...besok kamu kesini ya...kita makan malam bersama. Kamu juga Earlyn jangan lupa kemari ya"

"Iya tan....itu pasti. Aku akan datang besok" wajah Earlyn langsung memerah membayangkan besok dia akan bertemu dengan Ziel. Pria tampan yang selama ini selalu dirindukannya.

Celline pun berharap semoga besok Ziel akan melihatnya dan tidak mengabaikannya.

"Hayo kalian kenapa senyum-senyum mendengar kabar kakak akan pulang?" ejek Axel hingga membuat merah wajah Celline dan Earlyn.

"Aku kangen dengan kakak Ziel" ucap Earlyn

"aku akan bikin makanan spesial untuk kakak. kira-kira kakak sukanya apa ya?" tanya Earlyn

"Tempe...ingat kakak Ziel suka tempe" jawab Celline

"Ah benar....aku akan buat steak tempe" jawab Earlyn.

"Aku suka kentang balado. adakah yang akan membuatkan untukku?" tanya Axel

Celline hanya tertawa mendengar ucapan Axel.

"Baiklah..aku akan membuatkan untukmu Xel" jawab Celline.

"Tengkiu my lady...cup" Axel mencuri satu kecupan dipipi Celline.

"Axeeelll" Celline marah-marah dan mencubit Axel namun Axel malah memeluknya dari belakang.

********

Dasar Axel buaya darat, jangan mau digombalin Axel line😂.

Ralat: Earlyn bukan anak tunggal lagi dia sudah punya adik sekarang namanya Prince. Kemaren ada salah penulisan. Aku sudah menulis bab 1 Dikampus terlebih dahulu. hari ini baru nulis bonchap 5 ternyata ada perubahan hehehe. clear ya genks🤗

Jangan lupa like vote and komentnya genks biar semangat nulisnya😂😂

Axel si playboy cap kapak😂

Menjelang Kedatangan Ziel

Axel terus saja menggoda Celline. Walau Celline sedikit judes namun Axel tidak kapok untuk selalu menggodanya.

Earlyn menutup mata saat Axel memeluk Celline dari belakang.

"Aku gak lihat ya" ujarnya sambil berlalu dari gazzebo itu.

"Earlyn jangan lebay deh. Aku gak ngapa-ngapain kok sama Axel" teriak Celline

"Ngapa-ngapain juga gak apa-apa sih" lanjut Axel.

"Jangan ngaco kamu Xel, dah ah aku mau ketempat Queen mau minta oleh-oleh. Deket sama kamu mah rese" omel Queen kemudian dia berjalan ke arah Queen yang sedang bersama Jasvier main game online.

"Kalian tuh mirip anak kecil tau gak sih. Kak Axel memang seperti itu udah reseh dari orok" ujar Queen asal tanpa melepaskan pandangannya dari handphone-nya.

"Queen mana oleh-oleh aku dari Paris?" Tanya Celline

"Pilih mau cowok ganteng apa tas branded?"

"Cowok ganteng mah nggak mungkin banget Queen. Pasti sudah langsung kamu gebet dan kamu hempaskan status jomblo kamu hahaha" ledek Celline.

"Ah...tebakan anda memang jitu. Ambil dikamar sana tidak boleh lebih dari satu" ujar Queen

"Cup...cup...cup...tengkiu adik ipar...ehhh" Celine berusaha menutup mulutnya kemudian buru-buru pergi dari hadapan Queen.

"Ya ampun aku dipanggil adik ipar, apa kalian berharap bisa jadian dengan kakakku?" Tanya Queen sambil celingukan mencari Celline.

"Nyari siapa neng?Celline? udah out dia lagi ngambil hadiahnya" Jasvier menjawab pertanyaan Queen.

"Vier...yang suka sama kakak itu Earlyn atau Celline sih?"tanya Queen

"Keduanya mungkin" jawab Jasvier asal.

"Kamu nggak pernah serius ih kalau ditanya" ujar Queen dengan sebal.

"Jangan ngurusin orang, hubungan kita bagaimana ini, masa aku digantung terus Queen?" Tanya Jasvier tidak sabaran.

"Aku mau fokus ke karir dulu. Lagipula aku gak minat pacaran, aku mau langsung nikah saja. Malas menjalin hubungan jika suatu hari nanti malah putus. Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya...duh kaya apa rasanya" Queen tertawa membayangkan dirinya sendiri sambil menyenderkan bahunya dipunggung Jasvier.

"Baiklah...lulus kuliah aku langsung melamar kamu"

"Gak mau ah....aku mau sama yang lain. Masa iya sama kamu, kecil berteman sama kamu, besar bersahabat sama kamu, dewasa menikah sama kamu juga? Duh hidupku sempit sekali. Aku mau cari perubahanlah.Aku mau pacaran sama opa-opa Korea hehehe"

"Aku tidak mengijinkanmu titik" Jasvier menjawab dengan tegas.

"Bodo amat itu urusanku" ucap Queen mengabaikan perkataan Jasvier.

"Kakak kamu kenapa gak pulang-pulang sih Queen?"

"Siapa kak Ziel?"

"'He'em"

"Dia magang disana sambil ngurusin kantor daddy. Daddy ingin pensiun katanya, dia mau hepi-hepi jalan-jalan terus berdua sama mommy"

"Ohh...begitu, kata Axel karena ada ceweknya disana "

"Begitukah? Aku sih nggak tau persis" jawab Queen.

"Siapa nama ceweknya kak Ziel?" Tanya Earlyn yang tiba-tiba sudah ada didekat Queen.

"Aku belum tau soalnya kakak belum pernah mengenalkan kepada kami"

"Ooohh" jawab Earlyn dengan tatapan mata sedih.

"Kenalin aku istrinya Ziel" Celline mengulurkan tangannya kepada Earlyn. Sontak saja Earlyn marah dan memukul lengan Celline.

"Hihihi....tadi minta kenalan giliran orangnya udah didepan mata dia ngamuk wkwkwk" Celline terus saja menggoda Earlyn.

"Jangan rebutan kak Ziel, aku lebih ganteng daripada kakak" ucap Axel dengan pd-nya.

"Aku suka cowok model kulkas macam kak Ziel. Aku nggak suka cowok magic com type kamu hahaha" ucap Celline.

"Enakkan magic com kemana-manalah selalu menghangatkan situasi" jawab Axel.

"Terlalu hangat bakalan banyak air mata nggak deh. Aku takut tiba-tiba dilabrak sama cewek kamu yang lainnya Xel...hihihi" Earlyn tertawa sambil menutup wajahnya. Sementara Axel malah merangkul bahunya.

"'Ihh....kalian nampak serasi sekali" Jasvier melepaskan handphone-nya dan menatap Earlyn-Axel.

Dipuji bukannya malah senang Earlyn malah marah kepada Jasvier.

"Hati-hati dengan hati kalian. Kakak gantengku itu sudah menjadi seorang manager loh dikantor daddy. Saingan kalian akan banyak siap-siap saja salah satu dari kalian atau mungkin kalian berdua akan patah hati dibuatnya" ucap Queen.

Mendengar ucapan Queen yang berisi makna seolah 'ziel sudah memiliki kekasih' membuat hati Earlyn dan Celline seketika mencelos dan mengecil. Earlyn berubah menjadi pendiam seketika itu juga. Celline menanggapi dengan santai walau dalam hati tidak terima perkataan Queen.

"Dengar Queen, selama janur kuning belum melengkung berarti kak ziel belum ada yang nyetempel wkwkwk" ledek Celline

"Hehehe....waduh anda termasuk wanita bermental baja, nampaknya kamu cocok dengan Axel yang flamboyan itu Cel. Aku rasa Axel akan tunduk kepadamu" sahut Queen.

"Hilih....pegel hati aku kalau dengan Axel. Bisa kurus kering nanti anaknya mama Firda hahaha" jawab Celline.

Sementara Axel hanya tersenyum sambil menopang dagunya menatap ke arah Celline.

Taklama handphone Celline berbunyi lalu dia ijin keluar sebentar untuk menjawab telpon dari mamanya itu.

"Oke mah....setengah jam lagi aku jemput kesana bye"

Celline langsung menutup telponnya dan kembali berjalan menghampiri mereka.

"Ada apa Line?" Tanya Axel

"Aku harus pamit sekarang nih, nyokap minta dijemput dikantornya"

"Ayo aku anterin, aku ambil kunci mobil dulu" Axel segera beranjak masuk ke dalam rumah namun Celline segera mencegatnya karena dia membawa mobil sendiri jadi tidak mungkin menerima bantuan Axel.

"Lihat ini kunciku kamu tidak perlu repot-repot mengantarku lain kali saja kalau mau ngantar" ucap Celline. Axel nampak melenguh tidak suka. Melihat wajah kesal Axel, Celline malah menarik kedua pipi Axel dan menggoyang-goyangkan pipinya kekanan dan kekiri dengan tangannya.

Axel kesal dengan Celline, dia segera menarik ke dua tangan Celline dan 'Cup' satu kecupan bersarang kembali dipipi Celline membuat Celline geram dan mencubitnya sekencang mungkin. Dan Axel hanya tertawa sambil menggigit bibir bawahnya menahan sakit cubitan Celline.

"Earlyn kamu mau pulang bareng aku gak? Aku mau jemput nyonya besar ini wkwkwk" canda Celline.

"Nanti aku saja yang antar Earlyn" jawab Axel.

"Udah kamu tenang saja, biar bareng aku saja pulangnya nanti" jawab Jasvier

"Okeh kalau begitu aku pamit sekarang ya. Aku mau ketemu camer dulu...wkwkwk"

"Huh ....pencitraan kamu" sungut Queen.

"Duuhh....adik ipar jangan mere-mere terus nanti cepat tua" ledek Celline

"Baiklah aku setuju kamu dengan Axel" jawab Queen.

Mendengar perkataan Queen , Celline nampak tidak terima tetapi sebaliknya Earlyn malah tertawa bahagia.

Sudahlah...dan Celline pun tidak mau ambil pusing, toh intinya selama belum ada janur kuning berarti Ziel masih milik umum.😂

Setelah pamit kepada mommy Alma dan Mikaela, Celline langsung keluar dari rumah mewah itu untuk menjemput mamanya yang super bawel itu.

Keadaan menjadi hening seketika sampai Mikaela datang dan merecoki mereka. Axel langsung menggendong adik bungsunya itu lalu menyerahkan Mikaela kepada mommynya.

"Axel...jangan dinakalin adiknya" omel Alma

"Tidak mom....dia masih terlalu kecil untuk mendengar percakapan kami" jawab Axel

"Oh...ya sudah, dedek mandi dulu ya nanti daddy pulang kita pergi mencari sesuatu buat kakak" ucap Alma kepada anak bungsunya itu.

"Apakah masih lama daddy pulangnya mom?"

"Daddy sudah dijalan sayang, mungkin sebentar lagi datang. Ayo lekas mandi sana anak cantik" puji Alma kepada Mikaela. Mendengar pujian mommynya Mikaela langsung balik badan dan masuk kekamarnya untuk mandi dan menunggu daddynya pulang.

Setengah jam kemudian Earlyn pun minta ijin untuk pamit pulang dan Jasvier yang mengantarnya sekalian juga dia arah balik untuk pulang.

******

Esok pun tiba, baik Celline maupun Earlyn berlomba-lomba membuat makanan terbaik untuk diberikan kepada Ziel.

Firda nampak murka melihat dapurnya bak kapal pecah, semua perabotan keluar semua sementara Celline belum jelas ingin membuat apa dia.

"Astaga kakaaakkkk, apa-apaan ini? Ampun deh mama pusing liat dapur kaya gini" omel Firda pada anak gadisnya.

"Hmmm....kenapa sih pagi-pagi sudah teriak-teriak mah?" Tanya Yugho yang sedang sibuk memakai dasinya.

"Sana papa lihat dapur, lihat anak gadismu. Dapur mama dibikin kaya kapal pecah papa" adu Firda kepada suaminya.

"Ya sudah biarkan saja. Apa kamu tidak ingat jika kamu dulu juga seperti Celline mah" jawab Yugho santai sambil memeluk Firda.

"Papa berangkat sayang...tuan muda akan pulang hari ini...cup...cup" Yugho mencium Firda berkali-kali dan ******* sebentar bibir seksi istrinya itu.

"Ooohhh...jadi ini alasannya kenapa pagi-pagi anak gadismu sudah menghancurkan dapur mamanya?oke lah kalau begitu, hati-hati pah...bye sayangku" Firda segera memeluk Yugho dan mengantar suaminya sampai depan rumahnya.

Lalu Firda masuk kembali kedalam rumahnya dan langsung menuju dapurnya.

"Jadi karena Ziel akan pulang lalu kamu seheboh ini ingin masak kak?" Tanya mama Firda

"Iyalah mah... aku tidak mau kalah dari Earlyn. Dia mau bikinin Ziel steak tempe, aku bingung mau bikinin dia apa. Bodoh banget aku, ngapain juga aku kasih tau dia makanan kesukaan Ziel" Celline marah-marah kepada dirinya sendiri, Sementara Firda mentertawakan kegelisahan anak gadisnya itu.

"Terserah kamulah mau masak apa kak, mama sudah pusing lihat dapur. Mama mau antar Kean ke kampus habis itu mama mau ngantor. Kamu ada kuliahkan hari ini?" Tanyanya

"Nggak ada mah, aku off hari ini" jawabnya.

"Padahal hari ini aku ijin bolos kuliah hanya demi ingin bertemu dengan Ziel, maaf mah aku bohong padamu" ucap Celline dalam hati.

"Kamu hati-hati dirumah jangan sampai kebakaran dapur mama. Ingat kalau masak jangan pegang hp terus line" pesan mamanya.

"Okeh mah siyap" jawabnya tanpa menoleh ke arah mamanya karena pandangan Celline fokus ke resep buku.

Firda pun pergi bersama Kean kekampusnya.

********

Ziel akan pulang anak gadis tiba-tiba pada rajin semua😂😂

Jangan lupa genks like vote n komment

Muaachhhh😘😘

Demi dia Celline bolos kuliah😂 dan Earlyn mendadak jadi koki😂

Di reseh Axel

Queen

Dikembar Axel dan Queen

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!