Gladis Paramitha adalah gadis yang mandiri dan cerdas,usia 21 tahun kuliah disalah satu Universitas swasta bergengsi dengan beasiswa jurusan Akuntansi Keuangan semester akhir. Jangan heran dengan umurnya yang masih muda akan tetapi sudah hampir menyelesaikan studinya itu dikarenakan sejak SMP dia mengikuti kelas akselerasi. Menuntut ilmu di Universitas Darma Persada adalah keinginan orang tuanya yang tak bisa dibantah.
Gladis adalah gadis yang sedikit berbeda dengan gadis seusianya. Jika anak kuliahan pada umumnya senangnya nongkrong dikafe, tapi seorang Gladis hanya sibuk belajar dan bekerja, meskipun dia bukanlah anak yang kurang mampu. Gladis selalu berpenampilan sederhana dan cuek dengan sekitarnya.
Muhammad Khalil Sanjaya, usia 28 tahun, pemuda yang cerdas dan taat beribadah, tamat SMA melanjutkan pendidikan disalah satu Universitas bergengsi ditanah air selama 1 tahun, kemudian melanjutkan pendidikan di Jepang selama 2 tahun, kemudian melanjutkan pendidikan di Yaman selama 3 tahun dan pendidikan terakhirnya di Turki selama 3,5 tahun.
Muhammad Khalil Sanjaya adalah putra sulung bapak Sanjaya Pramudya dan mempunyai seorang adik bernama Serena Putri Sanjaya yang juga memiliki kecerdasan seperti kakaknya.
Serena Putri Sanjaya memiliki sahabat sejak SMP sampai sekarang dan mereka tak pernah terpisah karena sama-sama mengikuti kelas akselerasi.
☀️☀️☀️☀️
Hari yang sangat dinantikan oleh keluarga Sanjaya Pramudya,anak sulungnya akan tiba sore ini setelah 8,5 tahun pendidikan diluar negeri. Dan keluarga Sanjaya akan mengadakan perhelatan khusus kalangan civitas akademika Universitas Darma Persada untuk menyambut anak sulungnya sekaligus memperkenalkan sebagai Dekan Di Universitas milik mereka.
"Serena gak ngundang teman-temannya kampusnya???" tanya Nina sambil menyendokkan nasi goreng untuk suaminya yaitu pak Sanjaya
"Gak ah ma, nantinya kan kakak akan jadi Dekan dikampus, aku gak mau teman-teman tau kalo kampus itu milik keluarga kita, dan yang lebih Rena takutkan kalo mereka bersaing untuk menjadi kekasih kakak ". jawab Serena bergidik ngeri membayangkan kelakuan teman-temannya jika melihat cowok gagah.
Tak seorangpun teman kampus Serena yang tau jika sebenarnya Universitas tempatnya menuntut ilmu adalah milik keluarganya, termasuk Gladis yang notabene sahabatnya sejak duduk dibangku SMP.
Persahabatan Gladis dan Serena tergolong unik karena mereka tidak pernah sekali pun membahas keluarga mereka, Hanya saling mengunjungi dan bermain layaknya anak remaja pada umumnya, ketika memasuki bangku SMA, hal itu mereka sudah tidak lakukan lagi karena sibuk dengan pelajaran dikelas akselerasi yang mereka ikuti.
"Gimana kabarnya Gladis??? apa dia sudah punya pacar ??? apa dia semakin cantik ???" tanya mama Nina disela-sela sarapan mereka
"Tumben mama nanya-nanya soal Gladis ???tanya balik Serena memandang curiga mamanya
"Kan sejak kalian tamat SMP mama gak pernah lagi ketemu dia " jawab mama gelagapan
"Tapi kenapa mama nanyanya soal pacar Gladis segala ??? tanya Serena semakin curiga
"Wajar-wajar aja mama tanya, soalnya kan umur kalian seharusnya sudah punya pacar,,," jawab mama asal agar anaknya tidak curiga
"Gladis sibuk ma, kuliah sambil kerja ". kata Serena sambil mengunyah nasi gorengnya
"Lho kok kerja??? gak mungkin dia kekurangan biaya kan??? " tanya mama antusias
"Ya enggaklah ma, malah sekarang Gladis udah punya kafe hasil nabung uang sakunya " jawab Gladis
Pak Sanjaya yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan anak dan istrinya , tertarik mendengar calon mantunya punya kafe dan malahan kerja sambil kuliah.
"Kalo udah punya kafe, ngapain lagi Gladis kerja ??? emang ada kantor yang terima pegawai kerja part time???" tanya pak Sanjaya ikut memancing putrinya agar bercerita lebih banyak tentang calon mantunya yang penuh kejutan.
"Katanya sih, gaji hasil kerjanya diperusahaan dipakai untuk kebutuhan dia sehari-hari, dan hasil keuntungan kafenya dipakai untuk lebih mengembangkan kafenya, kalo masalah kerjaannya diperusahaan dia gak kerja part time kok, jadi selama ini Gladis ngambilnya kelas siang saat jam istirahat kantor dan kelas malam saat dia pulang kantor, kan Gladis orangnya sangat cerdas bukan hanya dalam pelajaran tapi juga dalam membagi waktunya, lagian kan sekarang kami bimbingan skripsi jadi lebih banyak santainya, tapi tunggu dulu,,,Serena kok semakin curiga pada papa dan mama yang mendadak tertarik dengan kehidupan seorang Gladis,,, " kata Serena setelah menjelaskan kegiatan Gladis panjang lebar.
"Kamu tuh terlalu banyak curiganya, wajar aja kan papa dan mama tertarik karena baru kali ini papa mendengar seorang anak tunggal dari pemilik perusahaan besar tapi kuliah sambil bekerja dan punya usaha sendiri ". balas pak Sanjaya berkelit.
"Memangnya Gladis kerja dimana sayang ???' tanya mama Nina penasaran
"Pramudya grup " jawab Serena pendek sambil cengengesan memperlihatkan deretan gigi putihnya
Pak Sanjaya yang sedang minum tersedak mendengar jawaban putri kesayangannya, mama Nina segera menepuk-nepuk punggung suaminya untuk menghentikan tersedaknya.
"Lho kok bisa sih pa, Gladis kerja diperusahaan kita ??? tanya mama Nina penasaran pada suaminya
"Itu kan urusan HRD ma, papa hanya memberi persetujuan saja setiap penerimaan pegawai yang telah lolos seleksi ". jawab pak Sanjaya membela diri
"Pa, ma,,,Serena berangkat dulu ya, takut telat bimbingan " pamit Serena sambil meraih tangan mama dan papanya kemudian menciumnya secara bergantian.
Walaupun Serena anak pemilik kampus tempatnya menimba ilmu tak lantas membuatnya kuliah dengan santai akan tetapi Serena tetap seperti mahasiswi lainnya mengejar IP tertinggi meskipun tetap satu tingkat dibawah Gladis.
Kemudian Serena segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalan raya menuju kampus Universitas Darma Persada.
"Pa,,,jangan lupa suruh pak Anis jemput Khalil dibandara sebentar sore, papa pulangnya dijemput Serena aja ". kata mama Nina mengingatkan suaminya.
"Pastinya ma,,,aku berangkat dulu ya, sayang ". balas pak Sanjaya seraya mencium kening istrinya
"Hati-hati dijalan, pa " kata mama Lina sambil mencium punggung tangan suaminya.
Pak Sanjaya pun masuk ke mobil dan pak Anis segera melajukan mobil untuk bergabung dengan pengendara yang lain menuju kantor perusahaan Pramudya grup.
Tiba dikampus Serena segera mencari dosbimnya untuk konsultasi skripsi. Serena tidak ingin bersantai seperti mahasiswi lainnya, Serena dan Gladis telah berjanji akan wisuda bersama-sama. Mereka pun berencana akan melanjutkan S2 di Oxford university.
Sementara itu pak Sanjaya pun tiba di kantor setelah beberapa menit melintasi jalan Raya, turun dari mobil disambut oleh Joko asisten pak Sanjaya, sambil berjalan pak Sanjaya menyuruh Joko untuk mencaritahu tentang karyawan bernama Gladis.
"Ko, kamu kebagian HRD tanyakan karyawan bernama Gladis kerjanya didivisi apa dan segera informasikan". kata pak Sanjaya tanpa mengalihkan pandangannya
"Baik tuan besar,,,," balas Joko sambil menunggu lift terbuka
"Sekarang, Ko,,," titah pak Sanjaya
"Baik tuan,,,,permisi ". kata Joko agak membungkuk tanda hormat sebelum berlalu dari hadapan
bosnya.
Tak butuh waktu lama, Joko kemudian kembali menuju ruangan Direktur untuk memberikan informasi yang diminta tuan besarnya.
...🌾🌾🌾🌾🌾...
selamat datang dikaryaku kali ini, semoga suka dan jangan lupa ya dukungannya
salam hangat selalu
selamat menikmati 💖💖💖
Sore hari ketika jam pulang kantor*, *Gladis segera merapikan meja kerjanya dengan terburu-buru karena takut terlambat tiba di bandara untuk menjemput ayah dan bundanya yang pulang dari perjalanan bisnisnya di Singapura.
Tiba dibandara, Gladis segera memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk menuju pintu kedatangan dengan terus melihat jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangannya tanpa memperhatikan jalan didepannya dan tiba-tiba menabrak sesuatu yang sangat keras
Brukkkkk
"Awww,,,,"teriak Gladis mengusap dahinya dan mengangkat kepalanya melihat obyek yang ditabraknya dan terpesona karena ternyata yang ditabraknya dada bidang seorang laki-laki yang tampannya diatas rata-rata
'meskipun lebih dewasa tapi aku mau jika dia jodohku' batin Gladis terpesona dengan ketampanannya
'ternyata kamu lebih cantik jika dilihat secara langsung, kelinci kecilku' batin Khalil tersenyum
Yaa,,orang yang ditabrak oleh Gladis adalah Khalil kakak sahabatnya sendiri namun dia tak mengenalinya sama sekali.
"Maaf om,,,gak sengaja, aku takut telat menjemput ayah dan bundaku " cicit Gladis ketakutan.
"Gak apa-apa,,," balas Khalil tersenyum
'tolong om jangan tersenyum,,,,jantungku bermasalah jika melihat senyummu, dan wangi parfumnya sungguh menenangkan '. batin Gladis hampir melupakan tujuannya
"Permisi om,,,,"kata Gladis buru-buru meninggalkan Khalil yang terus menatapnya sambil terus tersenyum.
Meskipun Khalil diluar negeri selama kurang lebih 8,5 tahun tapi dia tetap dapat mengenali wajah gadis pujaannya karena Serena sering memasang foto terbaru mereka pada status WhatsApp dan Khalil selalu menyimpannya setiap kali Serena mengganti fotonya,
Hanya Gladis yang mampu membuat seorang Khalil selalu menjaga hati dan pandangannya terhadap wanita lain, meskipun Gladis tak mengetahuinya.
'setelah 8,5 tahun tak bertemu ternyata kelinci kecilku tak mengingatku sama sekali, malahan memanggilku om ' batin Khalil terkekeh
"Selamat datang tuan muda,,,,maaf mobilnya disebelah sini ". kata pak Anis membuyarkan lamunan Khalil
"Iya,,,,mari pak Anis ".balas Khalil sopan
Khalil sangat menghormati orang yang lebih tua darinya tanpa membedakan status orang tersebut, dimatanya semua orang sama saja, hal ini pulalah yang membuat pak Sanjaya sangat bangga pada anak sulungnya.
"Gimana kabar pak Anis dan keluarga selama ini ???" tanya Khalil setelah berada dijalan raya
"Alhamdulillah semua sehat, tuan muda,,,,terima kasih sudah peduli pada keluarga kami " jawab pak Anis bersyukur karena tuan mudanya tak pernah berubah sedikitpun.
"Gimana dengan Serena pak Anis,,,apa sering mengajak temannya ke rumah atau malah Serena yang suka keluyuran ??? " tanya Khalil mencaritahu tentang sahabat adiknya
"Kalo teman akrab nona muda sejak dulu kan cuma nona Gladis tapi sudah lama nona Gladis tak pernah berkunjung, tuan muda,,," jawab pak Anis sopan
"Apa Serena sering keluyuran???" tanya Khalil mengingat gadis seumuran adiknya lebih suka dengan dunia malam.
"Nggak tuh, tuan muda,,,nona muda kalo gak kuliah paling janjian dengan nona Gladis di kafe, biasanya nona muda minta diantar oleh saya ". jawab pak Anis apa adanya
Khalil manggut_manggut mendengar penjelasan pak Anis. Karena keasyikan ngobrol tanpa terasa pak Anis sudah membelokkan kendaraannya memasuki gerbang rumah mewah keluarga Sanjaya.
(source by pinterest)
Ketika KHalil turun dari mobil, Serena berlari kearah sang kakak yang sangat dia rindukan kemudian melompat kepelukan Khalil, setelah bertahun-tahun baru kali ini merasakan pelukan hangat kakaknya.
Mama Nina juga mengikuti langkah anaknya untuk menyambut putra sulungnya dengan mata berkaca-kaca karena bahagia dan haru pada waktu bersamaan, sementara pak Sanjaya tersenyum lebar.
"Setelah sekian lama akhirnya kamu pulang juga, sayang,,,"kata mama Nina memeluk putranya dengan bahagia
"Aku memang harus pulang kan, ma,,,,keluargaku dan kebahagiaannku semua ada disini ". balas Khalil tersenyum membalas pelukan hangat wanita kesayangannya
"Selamat datang, boy,,," kata pak Sanjaya memeluk putranya dengan bahagia
"Kirain kakak pulangnya sudah bawa kakak ipar, ck,,,ternyata perginya sendiri pulangnya juga sendiri,padahal Rena udah membayangkan punya kakak ipar orang Turki yang terkenal dengan kecantikannya " cerocos Serena sambil memanyunkan bibirnya karena gemes pada sang kakak yang betah dengan kejombloannya
"Ngapain kakak cari istri orang Turki, kalo gadis Indonesia masih banyak dan tak kalah cantiknya,,,," balas Khalil tersenyum membayangkan wajah gadis yang selama ini menghuni hatinya
"Kakak kesambet ya ??? kok senyum-senyum gak jelas ???' tanya Serena
"Udah,,,,udah,,,ayo cepat masuk, bentar lagi tamu-tamu pada datang dan kalian belum ada yang siap ". kata mama Nina menghentikan perbincangan tak bermanfaat mereka.
"Memangnya ada acara apa, ma, pa,,,kok ada tamu segala ???" tanya Khalil was-was takut akan dijodohkan
"Tamu dari kalangan kampus aja, boy,,,papa hanya akan meminta pihak kampus agar kamu segera mengisi posisi Dekan ". jawab pak Sanjaya membuat Khalil seketika merasa lega
"Biarkan aku istirahat 3 atau 4 hari pa,,," kata Khalil yang sebenarnya ingin mencaritahu banyak hal tentang sahabat adiknya agar bisa segera memuluskan niatnya
"Papa hanya tidak ingin posisi Dekan terlalu lama kosong, boy,,," balas pak Sanjaya beralasan karena sebenarnya dia hanya tidak ingin membuang waktu untuk segera mempertemukannya dengan calon mantunya, mengingat tak lama lagi Gladis akan segera menyelesaikan studinya, syukur-syukur jika Gladis tetap bekerja diperusahaan milik mereka.
"Iya kak, sebaiknya kakak segera menduduki posisi di kampus, banyak cewek cantik dan tinggal memilih mau modelan yang seperti apa, agar kejomloan kakak segera berakhir, tapi satu permintaan Rena, kak,,,,tolong jangan mengaku jika Rena adik kakak, ya " kata Serena dengan nada memelas
"Lho kok gitu, sih dek,,,apa kakak kurang tampan untuk menjadi kakakmu ???' tanya Khalil tak mengerti dengan permintaan aneh adiknya
"Bukan gitu, kak,,,Rena hanya tidak ingin jika gadis-gadis di kampus yang haus akan belaian tiba-tiba mendekati Rena untuk meminta agar dicomblangin sama kakak ". jelas Serena menjawab pertanyaan Khalil sambil bergidik ngeri membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi
Khalil, mama, Nina dan pak Sanjaya tak dapat menahan tawanya melihat ekspresi Serena
"Ya udah kakak mandi dulu, nanti tamunya datang tapi kakak masih kucel begini ". kata Khalil sambil mengucek-ngucek dpucuk kepala Serena dan langsung naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.
Diwaktu yang sama tepatnya di rumah Gladis yang juga baru tiba setelah menjemput ayah dan bundanya dibandara, segera berlari ke kamarnya untuk membersihkan badannya yang sudah sangat lengket.
Ketika akan membuka bajunya dikamar mandi tanpa sengaja mencium aroma parfum dari orang yang ditabraknya tadi.
'wangi parfum om tadi sangat menenangkan, wanginya masih menempel dibajuku, sayang om-om,,tapi gak terlalu tua juga sih, wajahnya tercetak sempurna bagaikan dewa-dewa Yunani,,,,bolehlah jika Tuhan berkenan menjodohkanku dengannya ' batin Gladis terkekeh lucu dengan khayalannya.
Setelah 20 menit melakukan ritual bersih-bersih ala Gladis, kemudian Gladis keluar dari kamarnya bergabung dengan ayah dan bundanya diruang keluarga.
"Sayang,,,gimana skripsimu ??? apa bisa ikut wisuda bulan depan ??? " tanya pak Manaf ayah Gladis
"Insya Allah,,,,,Minggu ini kan Gladis ujian tutup, pa ". jawab Gladis
"Alhamdulillah,,,,anak mama memang gak pernah mengecewakan kita ya, pa,,," kata Afiyah bunda Gladis mengelus sayang bahu anak semata wayangnya
"Insya Allah bunda,,,,aku kan anak tunggal jadi wajib bagiku selalu membahagiakan bunda dan ayah ". balas Gladis tanpa memikirkan akibat perkataannya
Manaf dan Afiyah saling melempar senyum mendengar jawaban anak mereka. Karena kedua belah pihak tidak ingin terkesan memaksakan keinginan mereka, maka kedua pasang orang tua kemudian akan mengatur agar mereka saling mengenal.
Padahal tanpa sepengetahuan pak Manaf jika selama beberapa tahun ini Gladis bekerja pada perusahaan calon besannya, itu dikarenakan kesibukannya mengelola perusahaannya di Singapura sehingga dalam waktu yang lama baik Sanjaya maupun Manaf tak ada waktu untuk saling menghubungi.
...🌾🌾🌾🌾🌾...
selamat menikmati semoga para readers suka dan moon maaf jika khayalan author keterlaluan,,,
jangan lupa dukungannya, ya,,,
salam hangat selalu dari author
selamat menikmati 💖💖💖
Hari pertama ke kampus menjabat sebagai Dekan di Universitas Darma Persada, Khalil menjadi pusat perhatian dikalangan mahasiswi yang bagaikan semut mengerubuti gula. Khalil memasang wajah dinginnya melihat tingkah para mahasiswi yang mencari perhatiannya.
"Bukankah cowok itu dekan kita yang baru ???' tanya Rika salah seorang mahasiswi semester 3
"Tau dari mana ????" balas Tania bertanya balik
"Omku kan salah satu dosen disini,,,dan katanya lagi, dekan itu masih single dan anak pemilik kampus ini " jawab Rika
"Wahhh,,,,,suamiable banget dong ". kata Tania terkekeh dengan perkataannya sendiri
Khalil terus berjalan tanpa memperdulikan perkataan atau godaan yang mampir ditelinganya, ternyata inilah alasan adiknya tak ingin mengakuinya di kampus, betul-betul mengerikan. Mendapatkan tatapan lapar dari para mahasiswinya membuat Khalil semakin memikirkan gadis yang telah menghuni hatinya.
Sementara itu 10 menit sebelum waktu istirahat siang, di kantor Pramudya grup, Gladis merapikan mejanya dan menghampiri meja kepala divisinya untuk meminta izin ke kampus untuk bertemu dengan dosen pembimbingnya.
"Permisi pak,,,," kata Gladis sambil menunduk
"Ya, ada apa, Dis???" tanya Rendy dengan ramah
Mau minta izin ke kampus, pak,,,untuk bertemu dengan dosen pembimbing " jawab Gladis masi tetap menunduk, takut jika tidak mendapatkan izin
"Ya udah, selesaikan saja semua urusan kampusmu hari ini, toh juga sebentar lagi jam istirahat dan pekerjaan agak santai " kata Rendy memberi izin
'Terima kasih pak, permisi,,,," kata Gladis dengan gembira dan segera melenggang meninggalkan Rendy dan segera menuju parkiran.
Beberapa menit membelah jalan raya, Gladis kemudian membelokkan mobilnya memasuki pelataran parkir kampus yang beberapa Minggu kedepan akan ditinggalkannya.
Gladis lalu memarkir mobilnya bersebelahan dengan sebuah mobil mewah yang kelihatannya masih sangat baru, kemudian Gladis membuka pintu mobilnya dan turun tanpa menyadari jika pintu mobilnya menggores mobil mewah disampingnya.
'hmmm,,,,kampus ini semakin hari semakin banyak mobil mewah yang terparkir, mungkin milik salah satu mahasiswa atau mahasiswi atau mungkin tenaga pengajar' gumam Gladis memperhatikan mobilnya yang kelihatan tak pantas berdampingan dengan mobil disebelahnya.
Gladis lalu berjalan memasuki area kampus dengan tergesa-gesa sambil melirik jam tangannya karena takut terlambat.
"Dis,,,,Gladis,,," teriak Serena melihat sahabatnyaberjalan ke ruang dosen
"Ada apa sayang,,,," balas Gladis menengokkan kepalanya sebentar kemudian melanjutkan kembali langkahnya
"Ngapain sih buru-buru kayak gitu, bukannya skripsimu udah di Acc ???" tanya Serena mensejajarkan langkah dengan langkah Gladis yang panjang-panjang
"Aku lagi berburu tanda tangan pembimbingku yang sangat susah ditemui " jawab Gladis terus melangkah tanpa memperdulikan Serena yang kewalahan menyamakan langkahnya.
Serena memang memiliki postur tubuh mungil, sementara Gladis memiliki postur tubuh proporsional bak seorang model.
"Aku temenin tapi setelahnya kita ke kantin ". kata Serena memutuskan sendiri
Gladis hanya diam tanpa membalas ucapan sahabatnya, Gladis sangat memahami sifat manja Serena yang selalu mendapatkan semua keinginannya. Inilah yang membuat persahabatan mereka langgeng karena sifat dewasa dan mandiri Gladis.
tok tok tok
Ceklek
"Masuk,,,," Gladis kemudian masuk setelah mendengar suara bariton dari dalam ruangan sang dosen
"Maaf mengganggu, pak,,,,," kata Gladis setelah berdiri didepan meja pak Yudha, dosen pembimbingnya yang sangat menghargai waktu sehingga tak pernah menerima alasan jika mahasiswa atau mahasiswinya terlambat.
"Oh,,,Gladis,,,,gimana skripsinya ???sisa tanda tanganku aja, kan ???"tanya pak Yudha mengambil dan memeriksa sekali lagi lembar demi lembar skripsi Gladis, kemudian menandatangani.
"Terima kasih, pak,,,,permisi " kata Gladis gembira dan berlalu dengan segera dari hadapan pak Yuda
"Semoga sukses ujian tutupnya ". balas pak Yudha
Gladis hanya membalasnya dengan anggukan kemudian melanjutkan langkahnya bersama sahabatnya menuju kekantin. Karena mereka dari ruang dosen maka untuk ke kantin, mereka harus melintasi fakultas dan tanpa mereka sadari sepasang mata membulat sempurna melihat gadis selama ini menghuni hatinya melintas didepannya sambil tertawa dengan adik kesayangannya, seketika senyum terbit menghiasi wajahnya yang putih bersih.
Tiba di kantin yang sudah ramai karena memang sudah jam istirahat, kemudian Gladis dan Serena mendapat meja dipojok, lalu Serena segera memesan makanan favorit mereka.Para mahasiswi ramai membicarakan dekan tampan mereka.
"Apa aku ketinggalan informasi, Rena ???" tanya gladis mendengar pembicaraan para mahasiswi centil diseberang meja mereka
"Maksudmu ??? " balas Serena bertanya pura-pura tak mengerti
"Tentang dekan yang mereka bicarakan " jawab Gladis malas
"Oh yang itu,,,aku juga gak tau pasti sih, kan aku jarang ke kampus akhir-akhir ini, kamu dengar aja apa kata mereka" kata Serena tak peduli
'maafkan aku, Dis,,,bukannya gak mau jujur tapi aku gak mau kalo mereka tau yang sebenarnya termasuk kamu' batin Serena merasa sangat bersalah
Mereka kemudian makan dengan lahapnya sambil terus bercerita tak terusik dengan pembicaraan gadis-gadis kampus yang kurang belaian dan karena kepala divisinya memberikan kelonggaran untuk hari ini maka Gladis bisa sedikit bersantai.
Setelah mereka puas bercanda dan bercerita tentang banyak hal, akhirnya Serena pamit pulang karena ada janji dengan sang mama. Gladis pun beranjak menuju parkiran
"Dis, aku duluan ya,,,ada janji dengan mama ". pamit Serena
"Ok, aku juga udah capek, mau pulang " balas Gladis
"Lho, kamu gak kembali ke kantor ???" tanya Serena
"Tanggung nih, lagian kan kantor itu punya papamu, jadi gak akan kena masalah " jawab Gladis terkekeh sambil terus berjalan meninggalkan Serena karena Serena parkirnya disisi lain kampus.
Tiba di parkiran, Gladis tertegun untuk beberapa saat karena melihat laki-laki yang sedang bdrdiri disamping mobilnya tak lain adalah laki-laki yang pernah bertabrakan dengannya. Gladis tak bisa melupakan wajah itu.
"Lho om,,,,eh pak,,,," kata Gladis gugup
"Nona parkir mobil gak hati-hati, lihat akibatnya ". kata Khalil sedatar mungkin menyembunyikan perasaan bahagianya melihat gadis pujaannya berbicara dengan suara yang menenangkan
"Maafkan aku pak, aku akan bertanggung jawab " balas Gladis menunduk
"Jika berbicara dengan orang, jangan menunduk nona, tidak sopan " kata Khalil mempertahankan suara datarnya padahal hatinya berbunga-bunga
"Maaf pak, aku akan menelpon bengkel langgananku agar memperbaiki mobil bapak untuk biayanya aku akan menanggungnya " balas Gladis mencari nomor telpon bengkel langganannya
"Apakah aku menyuruhmu memperbaiki mobilku ???" tanya Khalil datar tanpa ekspresi
"Maksud bapak apa???" tanya Gladis tak nyaman karena terlalu lama berbicara pada orang asing
"Aku akan minta pertanggung jawaban nona dalam bentuk lain dan aku akan menagihnya sampai nona memberikannya " kata Khalil tersenyum miring
"Namaku Gladis, pak,,,," kata Gladis tak menghiraukan perkataan orfang didepannya
"Apakah nona Gladis mau berjanji memberikan pertanggung jawaban sesuai keinginanku ???" tanya Khalil berteka_teki
Maaf pak,jika tidak merugikan siapapun saat ini dan nanti, insya Allah akan aku lakukan " jawab Gladis tak ingin dibodohi melakukan perjanjian dengan orang asing.
"Tentu saja tidak,bahkan hal ini menyangkut masa depan kita " kata Khalil dengan tatapan penuh harap
"Tolong jangan bicaranya jangan berbelit_belit, pak,,,aku harus kembali bekerja " balas Gladis menahan emosi karena orang asing bicaranya tak jelas menurut Gladis
"Aku ingin nona Gladis bertanggung jawab dengan cara membalas CINTAKU " kata Khalil serius dan memberi penekanan pada kata CINTA
Untuk sesaat Gladis tertegun mendengar perkataan laki-laki yang belum dia ketaui namanya.
'memangnya siapa dia???segitu gampangnya memintaku membalas cintanya ???? apa aku terlihat murahan ??? yang dengan gampang memberikan cinta pada orang asing,,,laki-laki ini sungguh gila 'batin Gladis jengkel dan kesal.
"Maaf pak,,,aku bukanlah gadis yang dengan gampang bisa membalas atau memberikan cinta dari orang asing*"* balas Gladis dengan nada kesal
Khalil tersenyum mendengar perkataan gadis pujaannya.
'orang asing katanya ???sejak melihatmu 8,5 tahun yang lalu ketika kamu sedang bermain deengan Serena dan kamu menatapku denngan mata coklat gelap milikmu, sejak saat itu kamu telah menghuni hatiku hingga aku tak bisa melihat wanita lain lagi ' batin Khalil
" Tapi aku hanya ingin cinta,u sebagai pembayaran ganti rugi mobilku, nona Gladis "kata Khalil ngotot membuat Gladis semakin kesal
"Maaf pak,,,jika seperti itu akan sangat tidak adil buatku, mungkin sebaiknya kerusakan mobil bapak yang tak seberapa bisa aku ganti dengan kafe milikku " balas Gladis mencoba bernegosiasi meskipun ada perasaan tak rela jika harus kehilangan salah satu kafe miliknya.
"Gak bisa seperti itu nona Gladis. aku bukanlah orang yang membutuhkan milik orang lain, lagian usaha kafe bukanlah bidangku, aku hanya menginginkan cinta nona gladis " kata Khalil tak mau mengalah
"Jika seperti itu, maafkan aku pak, cintaku hanya untuk suamiku kelak " balas Gladis dengan wajah menahan marah
"Terserah padamu, yang penting aku akan menagih cintamu setiap kita bertemu sampai nona Gladis memberikannya dengan sukarela " kata Khalil sambil membuka pintu mobilnya tanpa menoleh lagi
Gladis pun melakukan hal yang sama sambil tersenyum penuh kemenangan karena sisa menghitung hari dia akan wisuda dan meninggalkan kampus ini. Kemudian Gladis bergabung dengan pengendara lainnya membelah jalan raya menuju rumahnya karena untuk kembali ke kantor juga tanggung sebentar lagi jam pulang kantor.
...🌾🌾🌾🌾🌾...
selamat menikmati cerita novel ini, semoga para reader suka dan terhibur
jangan lupa selalu jaga kesehatan
jangan lupa juga dukungannya untuk author agar author semakin bersemangat
salam hangat dari author
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!