Namaku Akasma Lareina Sanjaya. Aku gadis ceria, tomboy, cuek dan selalu berbagi sesama. Walau aku terlahir dari keluarga ternama, aku tidak sombong bahkan aku berpenampilan sederhana. Seringkali aku di rendahkan. Tapi aku tidak peduli omongan orang.
Hari ini pertama kali masuk sekolah. Aku berlari di koridor menuju kelas.
Bbrrruuukkk. Aku menabrak sesuatu hingga jatuh tepat di atas tubuh laki-laki.
"Gantengnya." Ucap ku tersenyum.
"Iya Gue Memang Ganteng. Sampai kapan loe harus berada di atas gue." Kata Laki-laki itu ketus.
"Mm...Ma...Ma...af." Aku sambil merapihkan pakaianku dan wajahku memerah seperti tomat.
"Hahaha... Wajah Loe kenapa?. Hahaha... Muka tomat." Laki-Laki itu tertawa dan pergi Aku merasa kesal.
"APA LOE BILANG. DASAR COWOK BRENGSEK." Teriak ku.
Aku Masuk kelas dan duduk sambil membanting tasku. Tania, Chika, dan Audy menghampiriku.
"Kenapa loe? pagi-pagi muka loe dah bertekuk aja." Tanya Chika heran.
"Iya Nih." Tambah Tania duduk di sampingku
"Cerita lah sama kita." Audy merangkulku.
Aku menceritakan kejadian tadi di koridor dengan 3 sahabatku. Mereka jadi ingin tahu cowok mana yang bikin aku bete di pagi hari.
Tet... Tet... Tet... Bel berbunyi, semua murid berkumpul di lapangan karena upacara bendera. Aku melihat laki-laki nyebelin di seberang barisan. Aku langsung memberitahu 3 sahabatku. mereka kaget.
"Dia kan Rangga Surya Wijaya. Cowok terpopuler di sekolah. Idola Gue." Kata Chika matanya terbinar-binar.
"Tapi Dia Playboy dan suka mempermainkan cewek." Tania Tidak suka.
"Sudah lanjutin ceritanya di kelas. Pak Ridwan ngelihat kesini mulu." Bisik Audy.
Selesai Upacara, Aku dan 3 sahabat ku menuju kelas dan melanjutkan obrolan di lapangan tadi.
Jam Istirahat, Di kantin.
Aku dan 3 sahabat duduk di pinggiran dekat jendela kantin. Kami sedang asik makan dan ngobrol. Tiba-tiba Seorang duduk di samping ku. Dia adalah Rangga.
"Hai Muka tomat"
Awalnya aku cuek aja dan melanjutkan makan-makanan kesukaan ku. Sedangkan Rangga merasa di cuekin. Dia kesel. 3 Sahabatku melihatku dan Rangga hanya diam
"Eh! Muka tomat. Gue itu lagi ngomong sama loe."
"Cowok Nyebelin. Ingat nama gue itu Reina. Bukan Muka tomat." Aku membanting sedok dan Sumpit dan beranjak pergi. Tangan Rangga menarikku hingga aku jatuh di pelukannya dan bibirku dan bibirnya bersentuhan.
Ppplllaaakk. Aku menampar Rangga. Semua orang melihat ke arah aku dan Rangga.
"BRENGSEK LOE." Aku marah langsung pergi dan 3 Sahabatku mengikuti ku.
"Sialan Muka tomat. beraninya nampar gue. Lihat aja gue akan balas" Kesel Rangga memanggang pipinya.
"Tapi manis juga bibirnya." Gumam Rangga. Adi, Alex dan Rio Merasa aneh melihat tingkah laku Rangga.
"Baru kali ini gue di tampar cewek."
"Rangga-Rangga, gimana enak ga di tampar cewek." Ejek Alex
"Muka loe nggak ganteng lagi tuh. hahahaha." Tambah Adi.
" Brengsek loe berdua." Rangga menendang kaki Alex dan Adi.
"Dah, jangan pada berantem. kekelas yuk." Ajak Rio.
Di kelas.
Aku ngedumel aja. Rasanya ada air mendidih di kepala ku. Aku marah dan meneteskan air mata. ke 3 Sahabatku memeluk ku.
"Lihat aja gue akan balas dia." Gumam ku.
Hai readers salam kenal. jangan lupa like dan komentarnya. Maaf kalau ada kesalahan.🙏🙏🙏. Terimakasih sudah mau membacanya
Pagi yang cerah, seperti biasa aku ke sekolah naik motor kesayangan ku. Aku melihat Rangga memakir mobilnya. Aku tersenyum tipis sebuah ide muncul di kepala ku. Setelah Rangga pergi, aku mendekati mobil Rangga dan menusuk ban mobilnya Rangga hingga kempes.
"Makanya jangan main-main dengan gue." kata ku dan beranjak menuju kelas. Aku merasa puas dan tidak habis pikir kalau Rangga tau. Di pertengahan jalan menuju kelas.
Bbrrruuukkk. Sebuah bola mengenai lengan ku.
"HAI, MUKA TOMAT. LEMPAR DONG BOLANYA KESINI." Teriak Rangga di lapangan basket. Aku kesel dan melemparkan bola ke arah Rangga hingga kena tepat di kepala Rangga.
"Ups!, sorry tangan gue licin. Hihihi..." Aku ketawa dan langsung pergi menuju kelas. Cewek yang berada di lapangan khawatir dengan Rangga dan memandang tak suka pada ku.
"DASAR MUKA TOMAT..." Teriak Rangga kesel.
TET... TET... TET... Bel bunyi masuk.
Pertengahan pelajaran Olahraga, perut ku merasa sakit karena Haid ku. Ke 3 Sahabatku meminta izin ke guru dan menghantarkan aku ke UKS. Setelah aku minum obat nyeri, aku membaringkan tubuh ke bangsal.
1 Jam Kemudian.
Aku terbangun gara-gara bising di ruang UKS. Ku buka tirai sedikit. Betapa kagetnya Aku melihat Rangga sedang bercumbu dengan seorang Gadis. Aku merasa jijik dan menutup kembali tirai.
"Sial, mimpi apa gue. melihat begituan." Gumam ku. Aku memejamkan mata kembali dan memakai handset.
Hari sudah menunjukan pukul 13.00 WIB, sudah waktunya pulang. Ke 3 Sahabatku menghampiri ku dan membawa tas ku.
"Rei, loe yakin bisa pulang sendiri." Cemas Tania.
"Biar loe gue antar pulang." Chika membantu membangunkan ku.
"Iya, nih gue cemas." Tambah Audy.
"Tenang sahabatku yang baik hati dan cantiik, gue bisa pulang sendiri. lagi pula gue dah mendingan."
Aku dan ke 3 Sahabatku menuju parkiran motor. Ku lihat Rangga sedang marah dan menendang-nendang ban mobilnya. Aku melihatnya tersenyum. Aku pamitan ke 3 Sahabatku dan memeluk mereka biar tidak cemas pada ku. Aku menyalakan motor dan melaju.
Di lampu Merah.
Aku melihat Ibu-ibu membawa banyak belanjaan sambil menggendong anaknya. hatiku merasa iba. Ku hentikan motor dan memarkirkan motor di pinggir jalan.
"Ibu mau kemana?boleh saya bantu." Tawarku.
"Ini nak, ibu mau pulang dan sedang menunggu taksi tapi tidak ada yang kosong." Jawab ibu yang penuh keringat di keningnya. Tiba-Tiba mobil sedan Hitam berhenti. Betapa Kagetnya aku. Rangga keluar dari mobil itu.
"Eh! Bokong Baby. Loe ngapain ada di sini." Rangga menyilangkan tangannya. Rasanya ingin Aku marah. Sebuah ide muncul.
"Eh! Rang, gini ibu ini dari tadi nunggu taksi nggak ada yang kosong. Loe mau nggak anterin ibu ini ke rumahnya. Please" Aku memohon dengan wajah memelas. Rangga tersenyum.
"Senyuman kayanya ada maksud nih." Batinku.
"Dengan dua syarat."
"Apa asal jangan bikin gue bangkrut. "
"Nggak."
"Apa coba syaratnya."
"Pertama loe harus ikut gw anterin ibu ini juga."
"Oke. tapi motor gue."
"Biar supir gue yang bawa."
"baiklah. Terus yang ke dua apa?."
"Loe cium gue."
"APAA..."
"Kalau nggak mau ya udah. Gue pergi." Rangga melangkah ke mobil.
CUP
Aku mencium pipi Rangga. Wajahku jadi memerah. Rangga menyuruh supir memasukan barang-barang belanjaan ibu.
Hai readers salam kenal. jangan lupa like dan komentarnya. Maaf kalau ada kesalahan.🙏🙏🙏. Terimakasih sudah mau membacanya
Pagi yang cerah, aku sudah bersiap sekolah, tak lupa ku mengikat rambutku seperti buntu kuda. Hari aku bersemangat karena di sekolah sedang ada pertandingan basket antar sekolah. Aku menuju meja makan
"Pagii. Ma, Pa." Aku cium pipi Mama dan Papa.
"Pagi, sayang." Mama dan Papa serentak.
"Sayang, princes papa yang cantik. Hari ini kamu semangat banget, kenapa?." Tanya Papa menatapku.
"Hari ini di sekolah sedang ada pertandingan basket antar sekolah, pa." Jawab ku semangat.
"Wah! asyik tuh, Papa jadi kangen sekolah lagi."
"Kamu makan dulu sayang, biar tambah semangat." Mama memberi sepiring nasi goreng.
"Terimakasih, Ma."
"Oh iya, nanti malam kita makan malam bersama keluarga oom Surya. Kamu masih ingatkan?."
"Masih, Pah. Ya udah, aku berangkat dulu, ya. Mah. Pah." Aku mencium tangan dan pipi Mama dan Papa.
"Ya, princes papa yang cantik. Jangan lupa nanti malam, ya." Papa mencubit gemas pipi ku.
"Hati-hati bawa motornya dan jangan ngebut, ya." Mama mencium pipi ku.
Di Sekolah
Suasana sekolah menjadi rame dan banyak stand makanan, minuman, Pakaian, dll. Aku menuju ke lapangan, ku melihat Rangga dan Siska sedang bermesraan.
"Aku kenapa merasa kecewa melihat ya. melihat Rangga bermesraan dengan Siska." Batin ku. Aku melanjutkan jalan menuju lapangan. Tiba-tiba ada seseorang menarik tangan ku. Hingga jatuh kepelukan Pria itu.
"Reina, Gue kangen loe." Bisik Pria itu dan melepaskan pelukannya. Randy adalah saudara kembar ku.
"Ya ampun. Randy, gue kira siapa." Aku memeluk Randy kembali.
#Fast back on#
Randy adalah saudara kembar ku. Namanya Aska Randy Sanjaya. Randy di asuh oleh tante Melly, merupakan adik dari Papah. Sebuah Kecelakaan mobil membuat Suami dan Anaknya meninggal dunia. Tante Melly Depresi berat hingga tak mengenal keluarga. Oma dan Opa berusaha menyembuhkan Tante Melly datang ke kota J. dimana Papa dan Mama.
Aku dan Randy sedang bermain di taman belakang rumah kami. Tiba-tiba Tante Melly memeluk Randy. Di kira Randy itu anaknya dan memohon kepada Oma dan Opa ke kota B. Papa dan Mama mendengar percakapan Tante Melly, Oma dan Opa. Dengan berat hati mereka menyetujuinya dan melepas Randy.
#Fast Back Off#
Aku jadi semangat kedatangan Randy. Rangga melihatku bersama dengan Randy, merasa marah. Aku tak mempedulikannya. Kini sekarang giliran tim ku bertanding melawan SMA Sakti .
"Bismillahirahim." Aku memejamkan mata dan bersemangat.
Tak lama kemudian, Tim ku memenangkannya. Randy memberi ku minuman dan mengucapkan selamat.
Malam
Papa dan Mama mengajakku ke restaurant *** untuk ketemu temannya Oom Surya.
"Maaf bro gue telat." Kata Papah menepuk pundak Oom Surya.
"Tidak Apa-apa. Silakan duduk" Oom Surya mempersilahkan.
"Ini pasti princes Reina ya." Tanya istri Oom Surya.
"Cantiknya calon mantu ku." Tambahnya.
"Makasih Tante." Kataku tersenyum.
"Bro, anak mu kemana." Tanya Papah.
" Tuh di belakang loe bro."
Aku melihat Rangga dan melambaikan tangan. Aku langsung menutup wajahku dengan buku menu.
"Kenapa dia ada disini.Aku malu banget berpenampilan ini, pasti dia akan mengejek ku." Batin ku.
" Maaf semua saya telat." Rangga duduk di kursi tepat di depan ku. Rangga melihat ku curiga, lalu dia mengambil buku menu di tangan ku.
"LOE. hahahaha. " Rangga Kaget sekaligus ketawa. Melihatku berpenampilan berbeda.
Hai readers salam kenal. jangan lupa like dan komentarnya. Maaf kalau ada kesalahan.🙏🙏🙏. Terimakasih sudah mau membacanya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!