NovelToon NovelToon

My Sweet Husband

Tak pantas di tangisi

Malam yang gelap ini mengiringi langkah nya.

Bahwa ia harus menerima kenyataan pahit bahwa sang kekasih yang sudah bersama dengan nya selama satu tahun belakang ini menghianati nya .

Diri nya harus menerima kenyataan, orang yang di cintai nya membohongi nya.

Malam yang gelap ini menjadi saksi bisu betapa hati nya terluka.

Banyak nya air mata yang jatuh dari pelupuk mata cantik nya .

Kenapa nasip sekajam ini pada diri nya ,di hianati, di bohongi, di duakan.

Ia berjalan perlahan menuju rumah nya .

Segera ia hapus air mata yang membanjiri pipi nya supaya tidak terlihat oleh orang tua dan adik nya .

Di temani cahaya rembulan yang bersinar yang tak seperti biasanya, seakan tau bahwa ada seseorang yang ingin bersembunyi di gelap nya malam .

Sesampai di gerbang rumah nya ia segera masuk dan berlari menuju kamar nya, meninggal kan tanya bagi kedua orang tua dan adik kesayangannya, ternyata ia tidak bisa menyembunyikan tangis nya.

Ia berlari menuju ke dalam kamar mandi, menyembunyikan Isak tangis nya di bawah guyuran air shower yang membasahi tubuh mungil nya yang masih di balut pakaian kerja yang membungkus tubuh nya seharian ini.

Setelah puas menangis menumpah kan segala sesak di dadanya ,ia pun bangkit menanggal kan pakaian nya dan meraih handuk untuk mengeringkan tubuh nya lalu memakai pakaian agar tidak kedinginan .

Terdengar ketukan pintu dan suara sang mama yang memanggil dengan nada cemas karena melihat sang anak yang menangis ketika pulang tadi yang membuat nya bertanya tanya.

Tak ingin membuat sang mama khawatir, segera ia buka pintu dan langsung memeluk nya, tak kuasa menahan tangisnya menyembunyikan wajah nya di ceruk leher wanita kesayangan nya tersebut.

Papa dan adik nya yang melihat itu segara menghampiri ibu dan anak tersebut yang saling berpelukan tersebut.

****

"Brengsek, berani beraninya nya dia menghianati kakak!" itu adalah suara sang adik yang emosi mendengar cerita dari sang kakak, ia menggeram marah tak terima kakak kesayangan nya di hianati.

"Akan aku beri pelajaran dia nanti kak!" sambung nya lagi ,yang masih dalam keadaan emosi.

"Sudah lah nak, jangan di tangis lagi pria itu . Dia tak pantas untuk anak gadis kesayangan mama," ucap sang mama yang mencoba menenangkan anak gadis nya, ia merasa sedih melihat anak gadis kesayangan nya menangis seperti ini.

"Iya kak, dia tak pantas untuk kakak tangisi, dia adalah pria bodoh yang sudah menyia-nyiakan orang sebaik kakak," adik nya berusaha meredam emosi nya, walaupun masih terlihat jelas bagaimana wajah nya memerah menahan amarahnya.

"Iya sayang, anak papa ini tidak pantas untuk orang seperti dia, kan dari awal papa gak suka sama dia nak, ternyata dugaan papa benarkan! bahwa dia bukan lelaki yang baik!" papanya ikut menenangkan anak gadis satu satunya tersebut, memang sedari awal ia tidak menyetujui hubungannya dengan lelaki brengsek tersebut.

"Tapi kenapa dia tega Pa sama aku? Aku tulus sayang sama dia tapi apa yang aku dapat, cuma penghianatan!" jawabnya dengan nada serak dan terbata-bata.

"Sudah sayang lupakan! mulai lembaran baru nak.Hidup bahagia, lupakan pria yang tak pantas untuk mu itu sayang!" pinta Mamanya dengan nada yang lembut, membelai rambut panjangnya dengan sayang.

"Iya kak, jika kakak seperti ini terus dia akan tertawa diatas tangisan kakak. Jangan biarkan dia menang, perlihatkan padanya bahwa kakak kuat tidak lemah," adiknya ikut memberi semangat, ia tidak ingin sang kakak untuk terus bersedih.

"Iya Raisya sayang, air mata kamu terlalu berharga untuknya nak," saut sang papa menghapus air matanya yang mengalir dipipi nya.

Iya dia adalah Raisya , Raisya Aulia Azwira wanita cantik yang manis dan ceria. Hari ini keceriaannya tergantikan oleh Isak tangisnya, membuat semuanya iba. Karena biasanya dialah yang menghibur semua orang dengan keceriaannya.

Kini dia lah yang menangis, menangisi sesuatu yang tak patut ia tangisi.

Dia adalah wanita cantik berusia 26 tahun, bekerja sebagai manajer keuangan di perusahaan bernama Kusuma Group.

Pembawaannya yang ceria menjadi nilai tambah tersendiri bagi dirinya.

Orang orang yang bersama dengannya akan selalu tersenyum setiap melihat senyum manisnya.

Entah apa yang ada dipikiran sang mantan kekasih ketika menghianatinya.

Entah lah hanya dia yang tau.

Wanita cantik bertubuh langsing dan berambut panjang itu, kini ia bertekad untuk bangkit dari keterpurukannya, ia tak mau berlarut-larut dalam kesedihannya.

Ia harus bangkit dan itulah tekatnya.

****

Kini Raisya menjalani hari-harinya sama seperti sebelumnya.

Walau pun sempat beberapa hari cuti dari pekerjaan nya, kini ia telah kembali membawa semangat baru untuk dirinya walaupun belum sepenuhnya pulih dari sakit hatinya.

Setiap orang yang dekat dengannya akan menyangka bahwa dia pasti tidak ada masalah, tapi nyatanya ia adalah seorang yang rapuh .

Dan dengan tekatnya Raisya yakin bahwa dia pasti bisa melupakan lelaki itu.

*****

Hari ini Raisya berangkat ke kantor nya.

Bertemu dengan sahabat yang ia rindukan karena beberapa hari ini tidak bertemu.

Setibanya dia dikantor orang-orang akan menyapa sopan padanya, karena dia adalah seorang manager diperusahaan tersebut.

Raisya menghampiri sahabat karibnya selama ia bekerja di sana.

"Hai." sapanya dengan nada ceria seperti biasanya, menyembunyikan kesedihannya.

"Hai, kemana aja sih Lo, kok cuti segala sih?" tanya sahabatnya khawatir karena dia cuti beberapa hari ini.

"Gak kemana-mana kok" dengan tersenyum lebar Raisya menjawab menampakkan deretan giginya.

"Yang benar nih?" tanya sahabatnya itu memicingkan mata tak percaya.

"Oh iya Sya hari ini kita ada penyambutan CEO baru loh, anaknya pak Tedi pemilik perusahaan ini, katanya masih muda loh!" sambung Fina dengan antusias. Dia adalah sahabat dekat Raisya selama bekerja di perusahaan ini sebagai manager pemasaran.

"Masa sih, duh banyak ketinggalan berita nih gue kayaknya selama gak masuk," jawab Raisya cemberut

"Ya iya lah, makanya sedih itu jangan lama-lama, dia gak pantas buat Lo tangisi! Move on dong!" pinta fina. Dia memang tau masalah yang menimpa Raisya dengan mantannya yang tidak tau diri itu.

"Ya gak lah, ini gue udah balik lagi!" saut Raisya tersenyum dengan bersemangat.

"Oh iya Lo tau gak kata nya CEO baru kita ini masih kuliah Lo, umurnya aja baru 21 tahun," cerita Fina dengan bersemangat

"Yah, seumuran sama adek gue dong!" jawab Raisya cemberut, karena ia mengira CEO baru tersebut sudah berusia sekitar 30 tahunan mungkin.

"Ye, biasa aja kali itu muka,"

"Hehe."

.*****

Semua orang di sibukkan dengan penyambutan CEO baru ini tak terkecuali Raisya dan Fina.

Semuanya heboh, dan saat mobil yang mengantarkan CEO baru itu tiba didepan pintu lobi semua orang bergegas untuk bersiap diri menyambut nya dengan senyuman terbaik mereka, begitu pula Raisya dan Fina, karena mereka adalah seorang manajer maka mereka masuk ke dalam barisan depan dalam menyambut CEO baru itu.

Ketika CEO baru itu memasuki kantor semua memberi ucapan selamat datang padanya secara bergantian yang di balas dengan senyum tipis nya dan tiba lah waktu nya dia memperkenalkan diri semua nya hening mendengar kan dengan seksama.

"Perkenalkan nama saya Zhafran Rahardian Kusuma, CEO baru disini menggantikan papa saya, dan saya berharap kerjasamanya dengan baik. Sekian terima kasih," dia memperkenalkan diri dengan nada yang tegas dan berwibawa.

Semua orang langsung bernafas lega setelah dia melewati barisan tersebut untuk menuju lift.

Ia sempat melirik ke arah Raisya sebentar sebelum meluruskan pandangan nya lagi.

"Wah gantengnya CEO baru kita Sya ,masih berondong lagi!" ucap Fina dengan semangat. Sedangkan Raisya hanya diam, dia berfikir seperti pernah bertemu dan melihat CEO baru tersebut, tapi ia lupa kapan dan entah dimana.

Entah lah ia bingung, biar lah semua berjalan dengan semestinya.

.

.

.

Love❤️❤️❤️ EgaSri

Dia

Hari ini sepulang dari kantor Raisya sedang bersantai sambil menonton televisi di ruang keluarga.

Tak lama kemudian sang Adik datang menghampirinya, dan ikut duduk di sampingnya.

"Kak hari ini aku ngerjain tugas sama teman aku disini ya?" tanya sang adik pada Raisya yang saat ini masih fokus pada filmnya.

"Ya belajar aja kenapa harus ijin segala!" saut Raisya sambil mengambil ponselnya di atas meja dan membuka password nya.

"Buatin camilan dong kak," pinta adiknya memelas pada sang kakak yang saat sudah selesai memainkan ponselnya.

"Malas, beli aja kenapa sih? Gak ada duit? Ni kakak kasih duit, jangan ganggu lagi," saut Raisya sambil mengeluarkan dua lembar seratus ribuan dari dalam saku celana nya menyerahkan pada adiknya tersebut.

"Hehe, tau aja kak," jawab adiknya cengengesan, lalu mengambil uang tersebut dan berlalu dari sana.

Setelah itu adik Raisya yang bernama Rasya itu pun langsung menuju garasi rumah nya untuk mengeluarkan motor sport kesayangannya dan melajukannya ke supermarket yang terdekat dari rumah mereka.

Setelah bosan menonton televisi Raisya mematikan televisinya dan berlalu menuju ke dalam kamar.

*****

Setelah selesai mandi dan berpakaian , Raisya keluar dari kamarnya untuk melihat Rasya yang katanya mau mengerjakan tugas dengan temannya itu.

Di ruang tamu dia melihat sang adik sedang mengerjakan tugas kuliahnya di temani seseorang. Tapi ia tidak tau dengan siapa karena orang itu membelakanginya.

Ia pun pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk teman adiknya itu dan membawanya ke depan.

Ia pun menyuguhinya di tas meja, ketika Raisya mengangkat kepalanya ia pun terkejut.

Pantesan aja kayak kenal ternyata teman nya Rasya toh.

Orang tersebut pun sama terkejutnya dengan Raisya

Pantesan aja kayak kenal, mirip Rasya ternyata ini kakak nya toh ,gue pikir waktu itu pacar nya. pikir zafran

"Kenapa pada bengong kalian, kakak duduk sini dong!" ucap Rasya memecahkan keheningan dan menepuk tangan di sebelahnya mengisyaratkan Raisya untuk duduk disampingnya.

"Ah iya, ini teman kamu ya Sya?" tanya Raisya melirik Zhafran, sembari mendaratkan bokongnya di sofa sebelah adiknya itu.

"Iya emang kenapa?" tanya Rasya sembari meminum minumannya.

"Dia bos aku dikantor!" Raisya berbisik

"Iya tau kok!" jawab Rasya santai.

"Oh," Raisya hanya ber 'oh' ria

"Oh iya Zhaf, gimana kerjaan Lo dikantor?" tanya Rasya

"Aman aja sih, gak ada yang gimana gimana!" saut nya santai sambil curi pandang pada Raisya yang saat ini telah fokus menonton televisi di depannya, tanpa menghiraukan Zhafran dan Rasya.

"Gimana kinerja kakak gue?" tanya Rasya melirik kakaknya yang acuh tersebut.

Mendengar namanya disebut Raisya pun menoleh pada mereka yang membicarakan namanya.

"Sejauh ini baik sih, kan gue baru masuk juga, belum periksa semuanya juga sih!” jawab Zhafran tapi tetap fokus pada laptop di depannya.

"Gak bikin masalah 'kan dia?"

"Nggak, kenapa?" tanya Zhafran melihat pada Rasya.

"Galau dia habis dihianatin pacarnya, diselingkuhin!" saut Rasya sambil berbisik tapi masih terdengar oleh Raisya.

Sedangkan Raisya hanya melototkan matanya, Rasya yang melihat kakaknya melotot hanya cengengesan .

Zafran yang melihat hal tersebut hanya melempar kan senyum manis kearah Raisya.

Deg..Raisya yang melihat senyum manisnya zafran jadi salah tingkah sendiri, jantungnya mulai berdetak tak karuan.

Sangat tampan. pikir Raisya bermonolog sendiri.

Zafran yang melihat Raisya salah tingkah hanya tersenyum.

Dari awal sebelum ke kantor menggantikan sang papa Zhafran sering melihat Raisya didekat Rasya, tapi hanya sekedar melihat saja tidak sampai berkenalan, yang ia kira Raisya adalah pacarnya Rasya.

Makanya ketika ia melihat Raisya bekerja di perusahaannya, untuk memastikan ia meminta Rasya untuk mengerjakan tugas kuliah mereka dirumah Rasya saja, dan ternyata Raisya adalah kakaknya.

"Yaudah deh, Kakak kekamar dulu!" saut Raisya pamit seraya berdiri dari duduknya.

"Yah kok kekamar aja kak, sini aja temanin kita ngerjain tugas nih!" ucap Rasya yang sengaja menggoda kakak nya yang tampak salah tingkah didepan Zhafran.

"Gak, kakak ngantuk!" ucap Raisya langsung berlari menuju kamarnya dan menutup pintu kamar dengan rapat.

Rasya yang melihat hal tersebut lantas tertawa.

"Salting dia, haha," ucap Raisya sambil tertawa

Zafran yang melihat hal tersebut hanya tersenyum dan tertawa kecil.

***

Sedangkan di kamarnya, Raisya kini sibuk mengatur detak jantungnya yang berdetak tak berirama.

Ia berbaring ditempat tidurnya mencoba untuk menghilangkankan semua yang ada pada hati dan pikirannya saat ini.

Ia tak mau banyak berharap, ia tak mau menjalani sebuah hubungan terlebih dahulu, ia tak mau tersakiti lagi. Luka dihatinya saja masih belum mengering sepenuhnya.

Tak lama setelah asik dengan pemikirannya itu Raisya pun mulai tertidur, dan masuk ke alam mimpi.

*****

Sedangkan saat ini diruang tamu tampak Rasya dan zafran sedang fokus pada laptop mereka masing-masing.

Tak lama setelah tugas yang mereka kerjakan selesai, mereka mulai membereskan

kan segala sesuatu yang berserakan diatas meja.

Setelah rapi mereka berbincang sebentar sebelum zafran pamit.

"Oh iya udah deh gue pamit balik dulu ya Sya;" ucap zafran berdiri yang diikuti oleh Rasya.

"Iya hati-hati dijalan, sering sering kesini.

Kakak gue nganggur tuh, habis putus!" Rasya dan Zhafran mulai berjalan ke depan.

"Kok bisa putus?" tanya Zhafran mulai bertanya, dan ingin tau yang sebenarnya.

"Di selingkuhin dia, kurang ajar banget tu orang, gak terima banget gue kakak gue di bikin nangis sama si brengsek itu!" ucap Rasya yang kembali tersulut emosi mengingat kakak nya menangis tersedu sedu sampai harus cuti untuk ke kantor.

"Sabar, mungkin mereka belum jodoh, sabar aja pasti tuhan kasih ganti yang lebih baik," jawab zafran menenangkan, menepuk pundak Rasya pelan memenangkan lelaki tersebut.

"Ya udah lah!" Rasya hanya pasrah kemudian tersenyum.

"Kalau gitu gue pamit ya!" pamit zafran lagi

"Ya udah ,hati hati ya!" ucap Rasya sambil mengantarkan zafran ke depan motor nya yang ada di garasi, yang terparkir cantik di sana.

"oke, assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Setelah pamit zafran langsung menaiki sepeda motor sport nya, keluar dari komplek perumahan itu, membelah jalanan ibu kota menuju pulang ke apartemennya saat ini.

Setelah memarkir kan sepeda motor nya di basemen, Zhafran langsung berjalan memasuki lift menuju lantai sepuluh, letak lantai tempat apartemennya berada.

Setelah memasukkan pin apartemennya dan setelah mendengar bunyi 'Bip' maka ia langsung membuka kenop pintu nya, ia langsung masuk dan menutup nya kembali dan berjalan langsung menuju ke kamarnya, setiba nya di kamar Zhafran langsung merebahkan tubuhnya yang leleh di atas kasur king size miliknya .

Sambil tersenyum membayangkan wajah cantik Raisya yang salah tingkah tadi, walau pun umur nya lebih tua dari Zhafran tapi ia masih tampak imut seperti baru berusia 20 tahun, meskipun umur nya sudah 26 tahun.

Cantik gumam Zhafran tersenyum membayangkan wajah cantik Raisya.

Setelah beberapa saat akhirnya Zhafran pun tertidur menuju alam mimpi, karena terlalu lelah dengan urusan kantor dan kuliahnya membuat tubuh dan pikirannya ikut lelah dan kini ia butuh untuk beristirahat.

.

.

.

.

.

Silahkan tekan like dan berikan komentar nya.

Dan mohon vote nya

Love❤️❤️❤️ EgaSri

Malu

Keesokkan harinya nya Raisya berjalan melewati para bawahannya dengan langkah tegas namun terlihat anggun, mereka menyapa dengan hormat pada Raisya sebagai atasan, yang di sambut senyum ramah oleh Gadis tersebut.

Lalu Raisya menemui sahabat nya Fina terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruangannya sendiri.

"Hei Fin, rajin amat pagi pagi udah di sini aja lo?" sapa Raisya pada Fina yang sudah duduk di tempatnya.

"Yeee gue kan emang pagawai teladan Sya, biar dapat tambahan bonus dari pak bos," ucap nya bersemangat. Fina memang selalu datang lebih awal dari karyawan lainnya, mungkin karena sifatnya yang suka tepat waktu, yang membuat dia terbiasa seperti itu.

Dan Raisya ingat kalau zafran adalah teman dari adiknya Rasya.

"Oh iya Fin, Lo tau gak kalau ternyata pak bos baru kita itu teman nya adek gue?" jelas Raisya antusias pada Fina.

"Oh ya? masa sih?" tanya Fina menatap Raisya tak percaya.

"Iya, kemarin dia belajar di rumah gue, ngerjain tugas kuliahnya bareng adek gue!" jelas Raisya lagi yang membuat Fina berbinar senang.

"Wahh .. hebat dong ya, masih muda tapi udah bisa pegang perusahaan sebesar ini, dewasa, tegas lagi!" ucap Fina kagum.

"Iya sih, hebat banget dia!"

"Oh iya udah jam segini nih, ya udah deh gue balik ke ruangan gue dulu ya." pamit Raisya pada Fina.

"Ya udah, bye!"

Lalu Raisya pun langsung pergi ke ruangan nya.

Raisya pun langsung mengerjakan semua pekerjaan yang sudah menumpuk di atas meja kerjanya untuk diminta dikerjakan satu persatu.

Tak lama setelah itu ia di minta oleh sekretaris CEO malalui sambungan interkom untuk membawa laporan keuangan langsung pada CEO, oleh Lina sekretaris khusus CEO.

Ia segera menyiapkan segala yang di perlukannya dan memeriksa berkasnya dengan teliti agar ia tidak membuat kesalahan nanti nya.

Setelah di rasa semua nya sudah siap dan cukup itu ia langsung bergegas pergi ke lift dan naik ke lantai 10 letak ruangan CEO / presdir berada.

Setelah Raisya sampai disana ia langsung disambut dengan ramah dan persilahkan masuk oleh Lina.

Raisya pun mengetok pintu sebentar, lalu setelah terdengar kata 'masuk' ia pun segera membuka gagang pintu, Raisya masuk dan menutup pintunyanya dengan perlahan.

Di sana Raisya dapat langsung melihat ruangan yang luas dan rapi yang di dominasi cat berwarna putih dan hitam dengan furnitur yang di tata se-rapi mungkin, dengan Zhafran yang duduk di kursi kebesarannya memandang laptop yang ada di meja kerjanya.

Setelah melihat Raisya masuk lantas Zhafran langsung mengalihkan fokusnya dari laptop yang ada di hadapannya pada wanita tersebut "Silahkan duduk!" pinta Zhafran mempersilahkannya dengan sopan.

Segeralah Raisya duduk berhadapan dengan Zhafran, ia sangat gugup saat berhadapan langsung dengan Zhafran seperti saat ini karena biasanya ia hanya berhadapan dengan papanya Zhafran yang sudah lumayan ia kenal.

Lalu ia pun menyerahkan laporan yang di minta oleh zafran dan diterima dengan baik oleh lelaki tampan tersebut.

"Ini laporan yang bapak minta!" menyodorkankan berkas itu pada zafran.

"Terima kasih!"

Lalu zafran pun memeriksanya dengan teliti, membolak-balikkan helaian demi helaian kertas tersebut lalu membacanya sekilas.

Saat ini Raisya sedang asik memperhatikan Zhafran dengan tatapan kagum.

Bagaimana kemeja itu membalut tubuh indah lelaki tersebut yang dilapisi oleh jas yang sangat pas di tubuhnya.

Bagaimana Zhafran bisa memegang peranan penting sebagai CEO di usianya yang masih sangat muda seperti saat ini.

Di usiabya yang masih muda, ia terlihat sangat dewasa dan sangat terlihat tegas dan berwibawa.

Masih dengan pemikirannya yang menatap kagum pemuda tersebut sampai Raisya tidak sadar saat zafran memanggil namanya berulang kali.

"Hallo mbak Raisya!"panggil Zhafran menggunakan kan kata mbak agar terlihat lebih sopan, walau bagaimanapun Raisya memang lebih tua darinya, saraya melambaikan tangan didepan Raisya.

Raisya pun terkesiap dan sangat malu karena terpergok sedang memperhatikan Zhafran sampai ia ketahuan oleh orang yang di tatapnya itu.

Raisya pun menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang memerah karena menahan malu.

Zafran yang melihat itu hanya tertawa kecil.

Setelah laporan nya selesai di periksa Raisya pun langsung minta izin untuk permisi.

Dan bergegas keluar dari ruangan tersebut dengan wajah yang menunduk.

Raisya berjalan dengan tergesa-gesa sampai masuk ke dalam lift, dan setibanya ia di lantai tempat ruangan nya berada ia langsung bergegas untuk masuk ke ruangannya itu.

Setelah itu Raisya duduk dikursi kerja yang ada di ruangannya, Ia langsung memegang pipi nya yang taresa panas karena malu.

Sebenar nya Raisya tidak sadar bahwa kini ia bisa mengalihkan pikiran tentang kenangan masa lalunya yang menyakit kan karena ulah mantan kekasihnya berkat zafran.

****

Kini telah tiba waktunya jam makan siang, Raisya langsung menghampiri sahabatnya Fina untuk makan siang bersama di kantin kantor.

Selain enak harganya juga lumayan murah.

Mereka berjalan beriringan menuju ke sana.

Setelah melihat meja kosong mereka pun duduk dan memesan makanan yang tersedia disana.

Mereka asik bercerita sambil bercanda dan sesekali tertawa. Karena Fina ingin Raisya untuk tidak terus bersedih dan melupakan masa lalu nya, hingga mereka tak ada yang menyadari bahwa ada seorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan, lebih tepatnya memperhatikan Raisya.

Zafran yang melihat Raisya tertawa lepas membuat ia mau tak mau ikut menarik sudut bibirnya membentuk lengkungan senyuman yang manis.

Setelah cukup lama memperhatikan Raisya , Zhafran lantas kembali ke ruangannya, sebelum ada yang menyadari bahwa dirinya ada di sana.

****

Setelah jam makan siang selesai, semua kembali ke pekerjaan masing-masing.

Begitu pula dengan Raisya dan Fina, Mereka kembali dari kantin berjalan beriringan dengan langkah yang bersemangat sambil tersenyum.

****

Raisya mengerjakan semua pekerjaannya dengan tepat waktu. Karena ia adalah seorang yang sangat berkompeten dalam pekerjaannya.

Kini Raisya tengah bersiap untuk pulang, karena jam kerja memang sudah habis. Ia menuju ke parkiran tempat mobilnya berada bersama dengan Fina.

Mereka berjalan dengan beriringan menuju ke kendaraan masing-masing.

Raisya memang membawa mobil ke kantor, begitu pula dengan Fina.

Setelah itu mereka langsung melambaikan kan tangan satu sama lain berpamitan.

Setelah itu masuk ke dalam mobil masing-masing, dan mulai melajukannya menuju jalanan untuk membelah jalanan ibu kota .

Selama dalam perjalanan Raisya bersenandung ria melupakan sejenak luka hati nya yang sudah mulai mengeringkan saat ini .

Ia mengikuti alur lagu yang di nyanyikan dengan merdu oleh sang penyanyi.

Setelah menempuh perjalanan yang sedikit melelah kan karena terkena macet walau hanya sebentar, akhir nya Raisya pun sampai didepan pintu gerbang besar rumahnya.

Setelah di bukakan gerbang oleh satpam Raisya memasukkan mobil nya ke garasi.

Karena terlalu lelah Raisya langsung menuju ke kamar nya dan langsung mandi berendam di dalam bathtub untuk merileks kan tubuh nya yang terasa sangat lelah.

Setelah cukup lama berendam ia pun keluar dari kamar mandi mengambil handuk untuk mengeringkan tubuh nya dan lalu keluar dan mengambil pakaian nya di dalam lemari lalu mengenakan nya. Ia mengeringkan rambut nya menggunakan hairdryer, setelah di rasa kering lantas ia berjalan menuju tempat tidur nya lalu membaringkan tubuhnya di kasur yang berukuran king size itu.

Karena terlalu lelah, tanpa menunggu lama ia lantas langsung masuk ke alam mimpi.

.

.

.

.

.

.

.

Silahkan tekan like dan berikan komentar nya.

Dan mohon vote nya

Love❤️❤️❤️ EgaSri

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!