NovelToon NovelToon

AGA: Genius Girl

Hukuman

Baru beberapa detik Jin Lien menginjakkan kakinya di dunia modern dan menghirup udara yang sangat akrab dengannya, dia dikejutkan dengan petir yang menggelegar diikuti oleh suara serak dan suram.

"Jin Lien, karena kau dengan berani melanggar aturan dua dunia dengan membawa mereka semua yang belum mencapai ranah reinkarnasi, maka aku sebagai penjaga dimensi akan menghukum mu dengan menyegel ingatan dan kekuatanmu. Kau baru akan bisa mengeluarkan mereka dari dimensi lotus ketika kau telah mendapatkan kembali ingatanmu. Aku hanya akan mengizinkan sistem milikmu untuk menemanimu dan dia tidak diperkenankan untuk membocorkan informasi sebelum kau mendapatkan ingatanmu kembali."

Jdeeeer

Jin Lien berdiri membatu, dia tidak tahu kalau membawa semua keluarga dan orang tersayangnya, dia akan melanggar aturan dua dunia, dan dihukum dengan penguncian ingatan dan kekuatannya.

Rencana yang dia susun dan mengira jika mereka akan segera memulai hidup baru, saat ini mengalami kendala seperti itu.

Jin Lien menghirup napas dalam dan kemudian mengembuskan nya.

"Junior menerima hukuman."

Begitu suara Jin Lien jatuh, petir ungu langsung menyambar dirinya, hingga membuatnya kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan dengan seluruh tubuh dipenuhi luka dan pakaian yang compang-camping.

Sebuah mobil Porsche Cayman merah melaju dengan kencang di jalan yang tampak sepi. Penampilan mobil mewah itu tampak kontras dengan suasana pedesaan yang dilaluinya.

Di dalam mobil Porsche Cayman merah itu, seorang pemuda dengan wajah yang tampan memiliki expresi hitam dan tak sabar.

"Sialan, kenapa aku yang diminta untuk menjemput gadis desa itu."

Dia sangat marah, pasalnya kakeknya meminta dirinya yang merupakan tuan muda dari keluarga Lan pergi menjemput keturunan keluarga Lan yang telah jauh dari keluarga.

Anak haram yang dihasilkan ayahnya bersama seorang p*lacur yang bahkan ayahnya tidak mengingat wajah p*lacur itu.

Kakeknya sendiri baru mengetahui ada keturunan keluarga Lan beberapa hari lalu dan langsung memerintahkan dirinya untuk pergi menjemput adiknya yang berbeda ibu.

"Sialan Jin Lien, meski kakek memintaku untuk menjemputmu, aku tidak akan menjamin keselamatanmu dalam keluarga kelak."

Saking marah dan frustasinya dirinya, Lan Xuan terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga dirinya dipaksa untuk mengerem mobil dengan tiba-tiba.

"Sialan! Jika kau ingin mati, jangan memilih mobilku sebagai alatmu bunuh diri."

Dia dengan tiba-tiba mengerem mobil mewahnya itu, karena melihat sosok gadis yang tampak kurus dengan pakaian compang-camping terbaring tak berdaya di tengah jalan.

Turun dari mobilnya, Lan Xuan ingin mengecek kondisi gadis tersebut, tapi betapa terkejutnya dirinya ketika melihat rupa gadis tersebut yang sangat mirip dengan foto yang ditunjukan kakeknya padanya sebelum pergi.

"Jin Lien? Hei Jin Lien, apa yang terjadi padamu?"

Lan Xuan sangat ketakutan melihat kondisi Jin Lien yang dipenuhi luka, dan darah di sudut bibirnya yang telah mengering.

Tanpa menunda lagi, dia segera menggendong Jin Lien dan membawanya ke mobil miliknya, tidak terus melanjutkan perjalanan menuju desa tujuannya, Lan Xuan segera memutar mobilnya untuk mencari rumah sakit terdekat.

Yang Lan Xuan tidak tahu adalah Jin Lien yang dijemputnya bukanlah Jin Lien adiknya yang berbeda ibu, tapi Jin Lien yang berasal dari dunia yang berbeda.

Sedangkan Jin Lien yang merupakan orang yang ingin dijemput oleh Lan Xuan telah meninggal karena tenggelam tanpa ada yang mengetahui.

Namun, ingatan Jin Lien yang telah meninggal itu, entah bagaimana memasuki ingatan Jin Lien. Ingatan tersebut merupakan kenangan Jin Lien bersama ibunya yang telah menghilang selama dua tahun tanpa kabar meninggalkan dirinya.

Sesampainya di rumah sakit, Lan Xuan dengan panik berteriak agar perawat segera membawa brankar untuk Jin Lien yang terluka di seluruh tubuhnya.

"Tuan, Anda harus ke tempat registrasi untuk mendaftarkan pasien. Pasien akan kami tangani secepat mungkin."

Lan Xuan tidak membantah dan langsung ke tempat registrasi dan mendaftarkan Jin Lien dan meminta untuk menempatkan Jin Lien di ruangan VIP.

Selesai mendaftarkan Jin Lien, Lan Xuan segera menelpon kakeknya. Memberitahu apa yang terjadi pada Jin Lien dan kondisi Jin Lien saat ini.

Keluarga Lan merupakan 4 keluarga kelas atas di kota N, meski begitu, keluarga Lan tetap menjaga citra mereka yang rendah diri.

Mereka tahu jika apa yang mereka miliki saat ini tidak sebanding dengan keluarga kelas atas yang ada di ibukota.

Meski mereka bersikap rendah, tapi pakaian dan kendaraan mereka merupakan kendaraan mewah, hanya sikap mereka yang selalu ramah pada orang dengan kelas menengah hingga rendah.

Namun, itu hanya sikap mereka di luar, tidak ada yang tahu sifat asli mereka yang selalu merendahkan orang-orang yang menurut mereka tidak kompeten.

Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka, meski harus melukai keluarga mereka sendiri.

Membawa pulang Jin Lien yang memiliki darah keluarga Lan juga memiliki maksud tersembunyi, old Lan sendiri ingin melihat dan mengetahui apa manfaat yang akan dibawa Jin Lien jika dia dibesarkan dengan baik.

Old Lan yang mendapat kabar dari Lan Xuan tidak memiliki reaksi apapun, dia hanya mengerutkan dahi sejenak dan mendengus dingin.

Setelah meminta Lan Xuan untuk memberi Jin Lien perawatan terbaik, dia tidak lagi merasa khawatir. Setidaknya Jin Lien tidak mati.

...

Di ruang operasi, tubuh Jin Lien yang memiliki luka fatal, perlahan mulai sembuh tanpa perawatan dilakukan oleh dokter dan perawat.

Meski Jin Lien belum sadar, tapi tubuhnya perlahan mulai membaik. Ketika dokter akan memulai perawatan, mereka terkejut dengan kondisi tubuh Jin Lien yang tidak memiliki luka apapun. Hanya ada bekas darah yang menandakan jika Jin Lien pernah terluka parah.

Dokter yang bertugas memandang Jin Lien yang pingsan dengan penuh arti, dia kemudian melirik para suster yang bertugas.

"Apa yang terjadi di ruangan ini, jangan sampai keluar. Setelah kalian selesai bekerja, bagaimana dengan kita ke restauran untuk makan enak?"

Para suster mengangguk tanpa ragu, selain dokter tersebut merupakan dokter muda yang tampan, dia juga sangat ramah pada para perawat dan sering membawa para perawat untuk makan bersama setelah mereka selesai bekerja.

Mereka hanya mengganti pakaian Jin Lien yang compang-camping dengan pakaian pasien. Beruntung pakaian Jin Lien merupakan pakaian dengan model pakaian modern dan bukan pakaian yang pada umumnya di daratan Jiang nan.

Selesai mereka mengganti pakaian Jin Lien, mereka membawa Jin Lien ke ruangan yang telah disediakan.

Melihat Jin Lien didorong keluar oleh para perawat, Lan Xuan segera menghampiri mereka.

"Dokter! Bagaimana keadaan adikku?"

"Sudah tidak apa-apa, dia hanya pingsan dan belum bangun. Tubuhnya tidak memiliki luka serius, dan bisa pulang ketika dia bangun."

....

Karena banyak yang sudah tidak sabar, maka Aska rilis sekarang aja Aga S2. untuk Miracle Secret, awal tahun baru Aska rilis. semoga kalian suka.

Bangun dengan Ingatan Baru

Lan Xuan menghela napas lega, untungnya tidak ada yang serius yang terjadi pada Jin Lien.

Segera mereka membawa Jin Lien ke ruangan yang telah disiapkan, dan Lan Xuan menjaga Jin Lien.

Dari menemukan Jin Lien sampai saat ini, Lan Xuan tidak sadar dengan sikapnya yang memperlakukan Jin Lien dengan tulus.

Kepanikan yang dia alami ketika menemukan Jin Lien, hingga ketakutan yang dia rasakan ketika melihat Jin Lien dalam keadaan penuh luka. Dia akhirnya merasakan lega dan batu yang menimpa hatinya seolah terangkat.

Jin Lien yang masih tak sadarkan diri saat ini tengah menerima informasi ingatan dari Jin Lien yang telah tenggelam.

"Bu, kenapa aku tidak memiliki ayah? Teman-teman mengejekku terus menerus."

Wanita yang tampak lembut dan cantik itu hanya mengelus kepala Jin Lien dengan sayang.

"Nak, kau memiliki ayah, tapi ayahmu tidak tahu jika dia memilikimu."

"Kenapa bisa begitu, Bu?"

"Karena ayahmu saat itu sangat mabuk ketika bertemu ibu, dia bahkan menganggap ibu sebagai wanita penghibur."

"???"

Jin Lien kecil yang polos tidak tahu harus mengatakan apa. Hingga semua perlahan mulai mengabur dan dia perlahan membuka matanya.

"Ibu." Suaranya sangat pelan dan sangat serak. Meski begitu, Lan Xuan masih mendengarnya.

Dia yang tidur di sofa untuk menjaga Jin Lien langsung terbangun dan menghampiri Jin Lien.

"Lien, kau akhirnya bangun. Ayo minum dulu!"

Jin Lien memandang Lan Xuan dengan lemah, meski begitu, dia terlihat bingung.

Dia berusaha bergerak dan menerima gelas yang disodorkan oleh Lan Xuan.

"Terima kasih, tapi Anda siapa?"

Lan Xuan terdiam, dia kemudian berdehem dan mengembalikan kepribadiannya yang sombong layaknya tuan muda.

"Huh, seharusnya kau bersyukur karena aku menyelamatkanmu tepat waktu."

Jin Lien sweatdrop melihat tingkah Lan Xuan dan merasa hangat di hatinya, sejauh yang dia ingat, hanya ibunya yang selalu memperhatikannya, tapi ibunya menghilang dua tahun lalu tanpa kabar.

Melihat Jin Lien tidak berbicara, Lan Xuan menghela napas.

"Aku Lan Xuan, anak ke-dua dari keluarga Lan dan juga merupakan kakak laki-laki mu. Paham?"

"Kakak?"

"Ya, kakek memintaku untuk menjemputmu, dia tidak ingin keturunan keluarga Lan berada jauh dari rumah Lan."

Jin Lien kembali terdiam, dia ingat jika dia punya ayah, tapi ayahnya tidak tahu kalau dia ada.

Dia memiliki spekulasi di benaknya, jika pemuda yang merawatnya merupakan saudara Se-ayahnya.

Dia memandang Lan Xuan sejenak lalu kembali menunduk. Jika memang keluarga ayahnya ingin menjemputnya, kenapa baru sekarang?

Dia telah tinggal seorang diri selama dua tahun, tetangga di desa tidak ada yang peduli padanya, bahkan mereka tidak ingin menjual apapun padanya.

Dia bertahan hidup dengan memancing ikan di sungai, memakan ubi jalar yang dia tanam di sekitar rumahnya.

Memikirkan semua hal tersebut, mata gelap Jin Lien bersinar dengan cahaya dingin. Bibirnya membentuk lengkungan seringai tanpa terlihat oleh Lan Xuan.

"Baru menjemput ku sekarang? Aku curiga jika kalian memiliki tujuan tersembunyi."

Jika itu Jin Lien yang tenggelam, dia mungkin akan sangat bahagia mendengar, jika keluarga dari pihak ayah datang menjemputnya.

Namun, yang saat ini bukanlah Jin Lien yang menginginkan kasih sayang seorang ayah, melainkan Jin Lien yang sama sekali berbeda.

Seorang yang pernah mati sekali lalu berpindah dunia, seseorang yang telah melihat intrik dan skema dari keluarga aristokrat.

Dia mengangkat matanya dan memandang ke arah Lan Xuan. Dia menilai Lan Xuan dengan seksama. Meski Lan Xuan terlihat sombong dan tidak ramah, tapi pemuda yang disebut kakak laki-laki ini memperlakukannya dengan tulus.

Tengah asik menilai Lan Xuan, suara aneh terdengar di benaknya.

[Tuan rumah, anda akhirnya bangun]

Jin Lien berkedip beberapa kali, sebelum dia sadar jika suara itu berasal dari pikirannya.

"Kamu siapa?"

[Aku Alex, sistem maha kuasa yang ditugaskan untuk menemani Anda]

Jin Lien tercengang dan terlihat bodoh mendengar suara tersebut.

Dia sebenarnya mendapatkan sebuah sistem? Entah bagaimana dia merasa akrab dengan sistem ini, tapi dia tidak tahu dan merasa tidak pernah memiliki sistem sebelumnya.

"Jadi kau sistem maha kuasa? Kalau begitu, berikan data keluarga Lan padaku!"

[Tuan, harap tunggu sebentar!]

Jin Lien hanya terdiam dengan tatapan kosong hingga data keluarga Lan muncul di benaknya.

Dari data tersebut, dia mengetahui jika keluarga Lan terdiri dari Lan Cuan yang merupakan kakeknya, Lan Cuan dikenal sebagai pria tua yang sangat sopan dan dermawan, tapi di balik semua itu, pria tua itu sebenarnya yang paling kejam di keluarga Lan.

Kemudian ada Lan Bo yang merupakan ayahnya, pria itu memiliki usia 52 tahun, juga merupakan pemimpin keluarga saat ini. Lan Bo juga memiliki reputasi baik di kalangan para pengusaha.

Kemudian ada Xu Mei yang merupakan ibu tirinya, wanita yang masih sangat cantik di usia 45 tahun.

Ada juga Lan Jia, kakak perempuan yang tampak anggun dan menawan. Tidak hanya itu, Alex bahkan memberikan daftar keluarga samping.

Setelah mengetahui semua anggota keluarga Lan, Jin Lien kembali menghela napas.

"Jadi, kapan kakak akan membawaku pulang ke kediaman keluarga Lan?"

Lan Xuan memandang Jin Lien sejenak dan kemudian berbicara.

"Dokter mengatakan jika kau telah bangun, kita bisa pergi."

"Begitu."

"Ya, ingat! Aku hanya ditugaskan oleh kakek untuk menjemputmu, mengenai kau bisa bertahan di dalam keluarga Lan, itu tergantung kemampuan mu."

"Aku mengerti, kakak!"

"Ya sudah, kau tunggu di sini! Aku akan pergi menemui dokter dan mengurus tentang kepulangan mu."

"Terima kasih"

Lan Xuan tertegun mendengar itu, dia tanpa sadar menarik sudut bibirnya dan mengelus kepala Jin Lien.

Melihat Lan Xuan keluar, Jin Lien kembali merenung. Di keluarga Lan, hanya Lan Xuan dan Lan Jia yang tampak memiliki hati nurani. Mereka tidak sekejam keluarga Lan yang lainnya.

Lan Jia sendiri merupakan gadis berusia 25 tahun, juga merupakan seorang artis lini pertama yang sangat sukses.

Dikatakan jika Lan Jia ini mengandalkan kekuatan keluarga untuk sukses, tapi mereka tidak tahu jika Lan Jia tidak mengandalkan kekuatan keluarga Lan, melainkan bakat dan kemampuannya sendiri.

Meski rumor itu beredar, Lan Jia tidak pernah mengkonfirmasi. Dia hanya mengabaikan rumor yang tak berdasar itu.

Dia bahkan tidak tinggal di kediaman keluarga Lan, melainkan di sebuah apartemen pribadi miliknya.

Sedangkan informasi tentang Lan Xuan sendiri, dia juga dibuat tertegun.

Lan Xuan ini merupakan seorang prajurit dengan pangkat tertentu di kesatuan militer, tapi keluarga Lan tidak ada yang mengetahui tentang pekerjaan Lan Xuan.

Lan Xuan terlalu dalam untuk bersembunyi.

"Kakak laki-laki ini sangat menarik."

.....

Note:

untuk nama Kota dan Negara, Aska hanya akan memberi huruf saja. juga mata uang, Aska gak pake Yuan, rupiah maupun dollar, tapi kredit. untuk bahasa Aska gak ubah menjadi bahasa A, tapi tetap.

1 Kredit \= Rp. 3000

Kembali ke Keluarga Lan

Beberapa menit kemudian, Lan Xuan datang bersama seorang dokter. Dokter segera memeriksa kondisi Jin Lien.

Melihat Jin Lien telah pulih, dokter juga tidak menahan lebih lama lagi.

Hanya saja, semenjak Lan Xuan memasuki ruangan, Jin Lien tidak pernah melepas tatapannya dari Lan Xuan.

Di bibirnya terbentuk senyum main-main dan merasa geli di dalam hatinya.

"Karena ini sudah malam, kita akan pulang besok pagi saja. Kau istirahat saja dulu. Ketika tiba di kediaman, itu tidak akan semudah itu."

"Aku mengerti kakak, tapi kakak, apakah keluarga Lan sangat tidak bisa dipercaya?"

"Apa maksudmu?"

Lan Xuan merasa aneh dengan apa yang ditanyakan oleh Jin Lien, dan langsung kembali bertanya.

"Bukan apa-apa, aku hanya berpikir kenapa kakak begitu mengkhawatirkan aku hingga menasehati ku."

"Huh jangan senang dulu, setelah mengantarkan mu kembali, aku tidak akan tinggal di kediaman. Semua yang terjadi padamu dalam keluarga hanya dapat mengandalkan dirimu sendiri."

"Aku tahu, kakak tidak perlu khawatir."

"Aku tidak mengkhawatirkan mu."

Setelah mengatakan hal tersebut, Lan Xuan segera membuang muka dan tidak menatap Jin Lien lagi.

Hingga perut Jin Lien menggerutu, hal tersebut tentu membuat Jin Lien merona.

"Kakak, aku lapar."

Menghela napas, Lan Xuan segera mengajak Jin Lien keluar.

"Karena tubuhmu tidak dalam bahaya, aku akan meminta izin dokter untuk membawamu makan di luar."

"Uhm, aku menunggu di sini."

....

Kini Lan Xuan dan Jin Lien berada di mobil milik Lan Xuan, dan mereka saat ini berhenti di depan restauran yang cukup mewah.

Jin Lien mengamati restauran tersebut, dan kemudian mengamati penampilannya yang hanya menggunakan pakaian pasien.

"Ada apa?"

"Kakak, bisakah kita mencari tempat lain? Pakaian yang aku pakai saat ini tidak cocok dengan suasana restauran."

"Tidak apa-apa, ayo turun!"

Memarkirkan mobilnya, Lan Xuan mengajak Jin Lien memasuki Restauran. Restauran bukanlah restauran barat, tapi restauran seafood.

Ketika mereka memasuki Restauran, beberapa pasang mata menatap aneh pada Jin Lien yang mengenakan pakaian pasien. Namun, Lan Xuan seolah tidak peduli dan membawa Jin Lien menuju ruang VIP.

Memesan beberapa makanan dan memakannya dengan nikmat.

Lan Xuan terus menatap Jin Lien, dia merasa ada yang aneh ketika dia berada di sekitar Jin Lien. Rasa aneh, tapi sangat nyaman dan dia merasa damai dan tenang. Tidak hanya itu, dia merasa seolah dirinya pulih dari kelelahan baik mental ataupun fisik.

Dia berpikir dalam hati, mungkin kah jika adik perempuannya ini memiliki tubuh yang istimewa?

Jin Lien yang merasa diperhatikan tidak merasa terganggu, melainkan dengan lahap menyantap makanannya.

Cara dia makan dan menggerakkan sumpit sangat elegan dan itu sesuai dengan etika gadis bangsawan. Masuk akal jika Jin Lien dibesarkan oleh bangsawan, tapi yang Lan Xuan tahu, Jin Lien dibesarkan di pedesaan, jadi bagaimana cara dia mempelajari hal seperti ini?

Lan Xuan dipenuhi tanda tanya di benaknya, tapi dia tidak bertanya. Semua orang pasti memiliki rahasia kecil mereka sendiri, jadi dia tidak memperdulikan dan ikut makan bersama Jin Lien.

Begitu mereka menyelesaikan makanan mereka, mereka tidak tinggal lebih lama dan memilih kembali ke rumah sakit.

Sepanjang perjalanan kembali ke rumah sakit, Lan Xuan tidak berbicara sedikitpun. Jin Lien juga tetap diam dan menikmati pemandangan malam kota N.

Tidak ada antusiasme di wajahnya, seolah dia sudah terbiasa dengan pemandangan kota itu sendiri.

Merasakan kantuk menyerang, Jin Lien tertidur begitu saja, sehingga mengundang decak aneh dari Lan Xuan.

"Gadis bodoh, tertidur begitu saja tanpa rasa waspada? Betapa buruknya."

Sampai di rumah sakit, Lan Xuan segera memarkirkan mobilnya di parkiran dan menggendong Jin Lien dengan hati-hati membawanya ke bangsal.

Mencapai bangsal, dia meletakkan Jin Lien di ranjang dengan pelan agar tidak membangunkannya.

Mengelus dengan lembut kepala Jin Lien dan tersenyum kecil.

"Tidur yang nyenyak, karena mulai besok, hidupmu tidak akan mudah. Aku berharap jika kakek tidak pernah mengetahui keberadaan mu, sehingga dia tidak bisa merebut kebahagiaanmu."

Melihat Jin Lien tidak bergerak, Lan Xuan keluar dari bangsal. Namun, setelah Lan Xuan keluar, Jin Lien membuka matanya. Dia memandang pintu dengan penuh arti dengan senyum kecil di bibirnya.

"Kakak, aku tahu kau mengkhawatirkan aku, tapi kau bisa tenang, aku akan menghadapi kakek dan tidak akan membiarkan dia merebut kebahagiaanku."

....

Sebelum fajar terbit, Jin Lien telah bangun. Membersihkan dirinya dan menunggu Lan Xuan datang.

"Alex, bagaimana menurutmu? Apakah aku akan bertindak seperti b*bi untuk Memakan harimau atau menunjukan diriku yang sebenarnya?"

[Tuan rumah bisa bertindak sesuka hati.]

"Begitu."

Dalam sedetik, tempramen Jin Lien berubah menjadi gadis lugu dan naif, tanpa aura kebangsawanan sedikitpun.

Dia melakukan olahraga kecil di dalam ruangannya, karena tubuhnya sudah terbiasa melakukan latihan, dia merasa ada yang kurang jika tidak melakukan olahraga kecil.

Ketika Lan Xuan datang dan melihat Jin Lien sedang melakukan push up, dia tertegun, tapi kemudian dia tersenyum.

"Pagi."

Segera Jin Lien menghentikan latihan paginya dan memandang Lan Xuan.

"Pagi juga, kak!"

Balas Jin Lien dengan senyum lebar dan tampak naif. Hal tersebut tentu saja membuat Lan Xuan tertegun.

Namun, tidak lama kemudian dia menyeringai dan tampak menatap Jin Lien dengan tatapan mengejek.

"Tidak buruk. Aku pikir kau yang tumbuh di pedesaan akan menjadi gadis kuno dan tampak kampungan."

Jin Lien terdiam sejenak, dia juga tidak mengerti dari mana dia mengetahui etika dan cara penyembunyian diri seperti itu. Dia hanya merasa, jika hal tersebut seolah sudah mendarah daging di dalam tulangnya.

Melihat Jin Lien tidak menanggapi, Lan Xuan melanjutkan ucapannya.

"Tetap seperti ini! jika tidak mendesak, jangan tunjukan dirimu yang sebenarnya!"

"Ya."

"Ganti dulu pakaianmu! Setelah itu, kakak akan menemanimu membeli ponsel, tapi jangan perlihatkan pada siapapun."

"Ya"

Jin Lien tidak membantah, dan mengikuti pengaturan Lan Xuan. Setelah mengganti pakaian, mereka keluar dari rumah sakit dan menuju toko untuk membeli ponsel.

Di dalam ponsel tersebut, hanya ada nomor Lan Xuan dan Lan Jia. Untuk keluarga Lan yang lainnya, Lan Xuan tidak berniat membuat Jin Lien dekat dengan mereka.

Setelah ponsel selesai dibeli, Lan Xuan membawa Jin Lien ke kediaman Lan. Begitu mereka sampai, Lan Xuan sekali lagi mengingatkan.

"Jika kau perlu sesuatu, hubungi aku atau kakak perempuan! Dia bisa dipercaya."

"Ya."

"Ayo! Mereka semua pasti telah menunggumu di dalam."

"Ya kakak, tapi sepertinya kau terlalu banyak bicara hari ini. Terlebih kau terlalu mengkhawatirkan aku, kak!"

"Gadis bodoh, aku tidak mengkhawatirkan dirimu, tapi aku hanya mengingatkanmu."

Jin Lien memutar matanya mendengar penuturan Lan Xuan.

...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!