NovelToon NovelToon

Pernikahan Yang Terpaksa

Prolog (Visual pemeran)

Assalamu'alaikum readers setiaku perkenalkan ini adalah novel keduaku ceritanya tak kalah seru loh dan bikin baper.

Novel ini menceritakan kisah jovan dan alina yang terjebak dalam pernikahan akibat kesalah pahaman hinggah akhirnya lama kelamaan timbul lah rasa cinta di antara keduanya setelah beberapa bulan menjalani pernikahan, mereka bisa saling mengenal satu sama lain dan bisa saling memahami. Keduanya seolah membangun komitmen untuk tetap menjalani rumah tangga mereka hinggah akhir hayat.

Namun tiba-tiba muncul kesalah pahaman antara keduanya setelah jovan kembali dari luar negeri hinggah akhirnya alina memutuskan untuk berpisah dari jovan, seolah jovan berbuat kesalahan yang tidak bisa di maafkan lagi.

Bagaimanakah kisah jovan dan alina?

Akankah jovan memenuhi permintaan alina untuk berpisah ataukah tetap kekeh mempertahankan pernikahannya?

Yuuuk nantikan terus kelanjutan ceritanya, insyaallah akan up tiap hari ya teman-teman 😊

jangan lupa di masukan di list favoritnya ya 🙏😊

Sebelumnya kita akan memperkenalkan visualnya:

Gunawan Family :

Alina Zakeisha Gunawan gadis yang akan menikah dengan jovan.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Abyaz Zarendra Gunawan Sebagai abang alina dan akan di jodohkan dengan seorang gadis cantik bernama shanum.

Hendra Gunawan 👉 Ayah alina

Rumi Gunawan 👉 Ibu alina

Bibi muna 👉 pembantu keluarga gunawan

Pak tomi 👉 supir keluarga gunawan

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Raditama familly 👇

Jovanka Putra Raditama sebagai suami alina dan juga putra tunggal dari keluarga panji raditama.

Panji Raditama 👉Ayah jovan

Intan Raditama 👉 Ibu jovan

Mbok Anis 👉 Pembantu keluarga

Pak udin 👉 Supir panji

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Shanum Farisha Gadis yang akan di jodohkan dengan abyaz putra pertama keluarga hendra atau abang dari alina.

Darman Anggara 👉 papinya shanum

Jeslin 👉 maminya shanum

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Giovano bastia 👉 Sahabat abyaz

Indah Lestari 👉 Sahabat Alina

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Jangan lupa untuk tetap berikan hadiah serta votenya ya teman-teman.

Semoga suka dengan novel keduaku ini 😊

Salam hangat dari author 😘😘

Episode 1

Alina Zakeisha Gunawan seorang gadis yang cantik yang berpenampilan tertutup selalu menggunakan hijab syar’i, kalem dan terlihat sangat lugu, tidak hanya memiliki paras cantik ia juga memiliki hati yang begitu baik pada semua orang tidak memandang kasta, semuanya di pandang sama seperti halnya allah memandang umatnya. derajat semua sama tidak ada yang di sebut miskin ataupun kaya.

Alina sendiri adalah anak kedua dari keluarga gunawan ia memiliki abang yang sangat menyayangi dirinya dan selalu memanjakan dirinya. Alina masih sebagai mahasiswa di salah satu kampus ternama di kota A, ia mengambil jurusan desainer karena hobinya suka melukis sesuatu hingga dia bertekat untuk mengambil jurusan tersebut.

Pagi hari yang cerah seprti biasa alina selalu berangkat ke kampus menggunakan taksi yang sebelumnya sudah di pesan secara online, bukan ayahnya tidak mau memberinya mobil. Hanya saja hendra selalu mendidik anak-anaknya harus mandiri tidak di didik dengan memanjakannya begitupun juga dengan abangnya mendapat perlakuan yang sama ketika masih menjadi mahasiswa.

“Dek, berangkat kampusnya sama abang aja yuk.” Ajak aby.

Alina menggeleng tanda menolak.” Alin udah pesan taksi bang.” Tolak alin.

Tak jarang aby mengajak adiknya untuk mengantarkannya ke kampus, meski jalan ke kantor aby tempatnya bekerja satu arah namun selalu mendapat penolakan dari alina. Bukannya tidak menghargai ajakan abangnya itu, tapi alina memiliki alasan yang menurut aby sedikit konyol.

Alina tidak ingin di antar oleh abangnya karena ketika sampai kampus pasti banyak wanita-wanita yang sok akrab terhadap alina demi ingin mendekati sang abang. Terutama sahabatnya sendiri yaitu indah.

“Baiklah. Abang tau kamu akan menolaknya dengan alasan konyol mu itu.” Tebak aby.

Alina mendengus kesal, ia berlalu meninggalkan kakaknya yang masih sibuk di kamarnya memasang dasi, setiap harinya aby selalu saja menumpang di kamar alina untuk sekedar bercermin atau pun memakai dasi ketika hendak bersiap ke kantor, selalu saja begitu setiap harinya kebiasaan yang tidak mau hilang walaupun di kamar aby sendiri memiliki fasilitas yang cukup lengkap namun ia merasa nayaman saja seperti itu, nasib memiliki abang yang begitu dekat dengannya, Alina sendiri pun tidak merasa keberatan.

Beberapa saat alina kembali lagi memanggil abangnya untuk ikut sarapan bersama.

“Bang. Di panggil sarapan tuh sama bunda, cepetan jangan kelamaan dandannya udah kayak cewek aja sih bang.” Panggil alina dari pintu kamarnya yang tidak di kunci.

“Iya… iya, ini udah selesai, duluan saja sebentar abang nyusul.” Sahut aby.

Alina pun kembali menuju ruang makan setelah mendengar jawaban abangnya.

Ketika sampai dan sudah mendudukkan diri di meja makan, alina pun segera mengisi piring kosongnya dengan nasi goreng kesukaannya yang sudah di siapkan oleh bi muna pembantu rumah tangganya.

“Abangmu mana sayang, kenapa belum turun sarapan ini sudah jam 06.45 loh, bentar lagi jam tuju.” Tanya bunda rumi.

“Masih di kamar alin mah, katanya bentar lagi nyusul.” Sahut alin.

“Kebiasaan si aby tuh, sudah seperti anak gadis saja lama berdandan, pantesan lama dapat jodoh.” Ucap ayah hendra.

Tidak lama aby pun sudah tiba di ruang makan, dan langsung mengambil posisi di meja makan tempat biasa yang dia tempati.

“Maaf ayah, bun. Sudah lama menunggu aby.” Kata aby seraya tangannya sibuk menyendokkan nasi serta lauk pauk ke piring kosong di depannya.

Ayah hendra dan bunda rumi mengangguk, kemudian mereka sarapan sambil bertukar obrolan. Ayah hendra pun tidak keberatan ketika makan sambil mengobrol karena itu sebagian kebiasaan rasulullah ketika hendak mekan bersama para sahabatnya, tujuannya untuk membuat suasana akrab bagi orang-orang yang ikut makan. Sehingga bukan adab yang tercela sebagaimana di sangka oleh sebagian orang yang terpengaruh budaya orang barat.

“Alin, kamu brangkat sama abang mu atau pakai taksi?” Tanya bunda rumi.

“Gak bunda, alin udah pesan taksi online tadi. bunda alin berangkat dulu ya takutnya telat masuk kuliah jam pagi.” Ucap alin ketika sudah menyelesaikan sarapannya lalu menyalami ayah dan bundanya serta abangnya.

“Baiklah, hati-hati ya nak.”

Alin mengangguk menanggapi perkataan bundanya. Kemudian berlalu pergi meninggalkan rumah menuju kampus melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa. Melihat taksi yang baru saja sampai dan alin pun langsung mendudukkan dirinya di kursi penumpang.

“Pak antarkan saya ke universitas B ya.” Kata alin memberitahu supir taksi tersebut.

“Baik non.” Sahut supir taksi itu.

Selama perjalanan alin hanya menikmati pemandangan kota yang hilir mudik sudah terlihat ramai, sambil mendengar music menggunakan haeadset nya. Setelah dua puluh menit akhirnya alin sampai di universitas B, kampus tempanya menjalani perguruan tinggi.

“Makasih ya pak.” Ucap alin menuruni taksi tersebut seraya memberikan ongkos pada supir taksi.

“Sama-sama non.”

Alina berjalan memasuki area kampus.

“Alin.” Alin menoleh kea rah suara yang memanggilnya.

“Eh indah, baru sampai juga?” Tanya alin.

“Iya nih, aku telat bangun tadi dan gak sempat sarapan juga. Kita ke kantin yuk.” Ajak indah.

“Aku udah sarapan ndah, kamu aja deh aku mau langsung ke kelas aja.” Sahut alin.

“Sebentar aja lin, tega banget sih gak mau nemenin aku.” Ucap indah dengan menampilkan ekspresi sedikit bersungut kesal dengan penolakan alin.

“Iya deh aku temenin, tapi hanya nemenin aja ya ndah.”

Indah tersenyum menanggapi alin, memang sahabatnya ini selalu pengertian meski pun awalnya menolak namun tetap saja ujung-ujungnya mau mengikutinya dengan senang hati. Alin memang sahabat yang terbaik.

Alin dan indah berjalan ke arah kantin. Ketika sampai keduanyapun duduk di salah satu meja kosong, lalu indah segera memesan mi ayam dan es teh makanan dan minuman favoritnya.

“Bi sum, mi ayam dan es tehnya satu ya. Dan jangan lupa coklat hangatnya juga satu.” Panggil indah pada ibu kantin yang selalu siap melayani para mahasiswa yang berkunjung di kantinnya.

“Kebiasaan ya indah pagi-pagi selalu minum yang dingin-dingin.” Ucap alin.

Indah hanya menanggapi alin dengan mengankat bahunya acuh dengan perkataan sahabtnya itu.

“I like it alin, keduanya adalah kesukaan ku.” Kata indah.

Tidak membutuhkan waktu lama bi sum ibu kantin mengantarkan pesanan indah. Bi sum memberikan mi ayam dan es the pada indah, dan coklat hangat pada alin.

“Terima kasih ya bi.” Ucap alin tersenyum manis pada ibu kantin.

Ibu kantin mengangguk balas tersenyum dan berlalu untuk melanjutkan pesanan lainnya. Indah pun memakan sarapannya, serta alin yang meminum coklat hangat yang di pesankan oleh indah tadi.

Setelah menghabiskan sarapan indah. Keduanyapun segera meningglkan kantin menuju kelas mata kuliah yang akan masuk pagi ini.

Tidak sedikit mata memandang ke arah alin, banyak mahasiswa laki-laki yang tertarik pada sosok alin, sementara alin hanya berjalan seraya menundukkan kepalanya tidak ingin menanggapi tatapan-tatapan di sekitarnya.

Bersambung...

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak 😊🙏

Epiosode 2

Alina berjalan menyusuri kelas setelah jam kuliahnya berakhir, sementara indah sudah berlalu duluan karena sahabatnya itu ada janji bersama gebetan barunya.

Gadis cantik itu berjalan seperti biasa selalu menunddukan pandangan ketika banyak mata yang melihat ke arahnya dengan penuh ke kaguman.

"Alin.. pulang naik taxi?" panggil reza, membuat alina menoleh ke arahnya.

Reza adalah salah satu laki-laki yang sudah lama menaruh hati pada alina, namun ia malu untuk mengungkapnya, karena takut akan mendapat penolakan dari alina seperti yang sudah terjadi pada laki-laki lain yang melakukan berbagai macam cara untuk mendekati alina.

"Iya kak. seperti biasa saya selalu pulang naik taxi." Jawab alin seperlunya.

"Saya antar boleh?" Tanya reza, berharap alin tidak menolaknya.

"Maaf kak, taxinya udah nunggu di depan." Tolak indah sopan.

"Oh,, kalau gitu kamu hati-hati ya."

Alina mengangguk dan segera berlalu ke arah taxi yang sudah menunggunya.

Pada saat di berjalanan menuju arah rumah alina melihat toko kue, ia pun mampir berniat untuk membeli kue kesukaannya.

Alin menyuruh supir taxi untuk menunggu sebentar tanpa mengarahkan taxi itu melaju ke arah toko kue karena posisi toko kue tersebut berada di senerang jalan. jadi alin berniat untuk jalan saja.

"Tunggu sebentar pak, saya mau membeli kue sebentar." Kata alin pada supir taxi.

Supir taxi tersebut mengangguk.

Alin pun berjalan menyebrangi jalanan dan ketika pada saat menyebrangi jalan ia tertabrak mobil yang melaju ugal-ugalan.

"Aaaarrgggggghhhhh..." Teriak alin sangat takut, dengan gerakan cepat alin berusaha menghindar.

Namun mobil tersebut banting stir ke arah kiri jalan untuk menghindari. Dan tenyata alin pun ikut terserempet mobil dan membuatnya tidak sadarkan diri.

Sementara mobil mewah tersebut mengerem. dan untungnya tidak terjadi kecelakaan beruntun, karena melihat jalanan cukup ramai sore ini.

"Aarrrggghhh siaaallll..." Umpat kesal si pengemudi mobil mewah itu. Ia menoleh ke arah belakang dengan santainya seolah tidak ada nyawa yang sedang terancam di sana.

Pandangannya tertuju pada kerumunan orang yang sudah memenuhi jalanan, seketika ia kaget melihat kerumunan orang. dan menyadari ada seseorang yang telah di tabraknya.

Jovan segera keluar dari mobilnya, menghampiri kerumunan orang tersebut.

"Kamu yang menabrak gadis ini, segera larikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan." Ucap salah satu bapak-bapak yang sedang berada di kerumunan tersebut.

Jovan tidak menanggapi ucapan bapak-bapak tersebut. ia dengan sigap mengangkat tubuh gadis itu lalu membawanya ke dalam mobil mewah miliknya.

"Pak, dia penumpang saya. biar saya saja yang membawanya ke rumah sakit." Ucap supir taxi yang membawa alin tadi.

Jovan mengerutkan alisnya, ia melihat penampilan bapak-bapak itu sedang menggunakan pakaian khas supir taxi. dan akhirnya ia paham. segera ia merogoh dompet di dalam sakutnya setelah meletakkan tubuh alin ke dalam mobilnya.

"Ini bayarannya, kembaliannya ambil saja." Ucap jovan terburu-buru ia memasuki mobilnya.

" Ta..tapii, tolong hubungi keluarga gadis ini pak." Teriak supir taxi itu yang sudah melihat jovan melangkah jauh.

Jovan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat ayahnya bekerja. jovan sendiri adalah seorang dokter yang baru saja menamatkan pendidikan kedokterannya di salah satu universitas di luar negeri.

Namun belum ingin bekerja karena menurutnya ingin beristirahat setelah pendidikan dokternya yang cukup menguras tenaga dan fikiran.

Jovan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. tidak membutuhkan waktu lama jo sampai di Rumah Sakit yang di tuju.

Ketika sampai dan memarkirkan mobilnya, jovan pun segera meraih tubuh mungil gadis itu yang mengenakan pakaian tertutup serta jilbab yang cukup besar.

Kebetulan ayah jovan sedang bertugas hari ini. panji melihat putranya yang sedang menggendong seorang gadis berhijab.

"Jooo... siapa gadis itu, dan apa yang terjadi?" Tuduh panji melihat panik ke arah jovan.

Jovan tidak menghiraukan ayahnya ia terus melangkahkan kakinya menuju UGD dan segera memberikan pertolongan pertama pada gadis yang sudah di tabraknya itu.

Jovan dengan gerakan cekatan memberikan tindakan medisnya, beberapa perawat pun ikut serta membantunya, para petugas kesehatan lainnya tidak memprotes jovan yang melakukan tindakan yang sebenarnya bukan pegawai Rumah Sakit itu, para petugas tau bahwa jovan adalah putra dari direktur Rumah Sakit tempat mereka bekerja.

"Syukurlah tidak terjadi apa-apa, hanya luka kecil saja yang mendaptkan beberapa jahitan." Gumam jovan yang sudah selesai menangani gadis yang menjadi pasiennya saat ini.

"Dasar gadis ceroboh, bisa-bisanya dia menyebrang jalan tanpa melihat kiri kanan." Umpat jovan kesal.

Alina sudah di pindahkan di ruang perawatan, jovan memasang infus karena ia merasa gadis ini sedang syok atas kecelakaan yang di alaminya.

Jovan masih menjaga alina berniat menunggunya hingga sadar, sekilas ia memandang wajah alina, ada rasa kagum pada gadis behijab tersebut.

Lamunan jo teralihkan oleh suara ponsel berdering yang masih berada dalam tas milik alin. dan jovan segera merogoh ponsel gadis itu lalu menjawabnya. masa bodoh ia tidak perduli di katakan lancang.

Namun jo berfikir sesaat apakah harus menjawab telepon itu atau tidak. dan dia memutuskan untuk tidak menjawabnya hinggah suara dering ponsel tersebut selesai.

Beberapa saat kemudian pintu ruang rawat alin terbuka dan menampilkan sosok ayah jo yaitu panji selaku direktur rumah sakit tempat alin dirawat sekarang.

"Bagaimana kondisi gadis malang yang sudah kamu tabrak itu jo." Kata panji yang sudah megetahui bahwa putranya lah penyebabnya.

"Papa tau?" Tanya jovan.

"Apa yang papa tidak ketahui tentang putraku jovan." Sinis panji, merasa kesal dengan tingkah ceroboh sang putra yang selalu mengendarai mobil secara ugal-ugalan di jalanan umum.

"Pah,, aku tidak sengaja menabraknya, gadis ini yang ceroboh menyebrangi jalan yang cukup rame tanpa meilhat sekitarnya. jangan menyalahkan putramu sendiri. aku bahkan sudah bertanggung jawab menanganinya langsung, serta menunggunya sampai siuman dan sekarang dia pun tidak ada tanda-tanda akan siuman, aku bosan menunggunya." Ucap jo panjang lebar dengan rasa kesal, tidak ingin di tuduh laki-laki tidak bertanggung jawab oleh ayahnya sendiri.

"Omong kosong, jelas-jelas kamu sendiri yang ceroboh, jangan kira papa mu ini bodoh jo. papa sudah melihatnya langsung menyuruh orang kepercayaan papa untuk memantau mu." Sarkas panji sedikit emosi.

Jovan menarik nafas kasar, ayahnya selalu saja memiliki kuasa di luar kendalinya. dasaar ayah posesif. batin jovan berdecak kesal.

"Yang penting aku sudah bertanggung jawab dan gadis ini juga tidak mengalami luka yang serius." Kesal jo pada ayahnya.

Panji tidak mau berdebat konyol di hadapan putranya yang keras kepala itu, ia pun berlalu meninggalkan ruang rawat alin.

"Persiapkan dirimu, dua minggu lagi kamu akan bekerja di rumah sakit ini." Panji berkata sebelum benar-benar menghilang di balik pintu yang belum tertutup.

Jovan tidak menanggapi perkataan papanya. netranya kembali melihat ke arah alin yang sejak tadi belum sadarkan diri.

wanita ceroboh ini belum sadar juga, kenapa lama sekali sih. batin jovan kesal.

bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!