NovelToon NovelToon

Hanya Ingin Bersamamu

Part 1 Kesedihan Aisyah

Sore itu cuaca mendung , angin berhembus membuat dedaunan meliuk -liuk . Perlahan rintik hujan pun turun semakin lama semakin deras . sesekali terdengar suara petir menggelegar .

Di balik kaca jendela kamar sedang berdiri kaku seorang gadis menatap keluar melihat hujan yang turun dengan tatapan kosong . air matanya membentuk aliran yang mengalir di pipinya . Dia adalah Aisyah Sulaiman gadis berusia 22 tahun berparas cantik dan bertubuh mungil . Anak Bungsu dari 3 bersaudara .

creek !!!

Aisyah yang sedang melamun tak sadar kalau ada yang masuk kekamar nya

"Awas ntar kesambet lho " kata Ahmad dari belakang Aisyah mengagetkannya

"Astagfirullah , Abang kebiasaan masuk gak ketuk pintu "sambil mengusap air matanya

"Udah ketuk pintu , salam berkali-kali gak dengar makanya Abang masuk aja , kenapa lagi dek ?"

Ahmad melihat Aisyah mengusap air matanya , Dia tau pasti adiknya lagi ada masalah . sebagai seorang kakak dia harus bisa menenangkan adiknya . Aisyah tidak menjawab pertanyaan Abangnya dia hanya berpindah posisi duduk di kasur dan memeluk gulingnya , Ahmad pun ikut duduk disofa kecil di depan Aisyah sambil menatap wajah adiknya menerka-nerka masalah apa yang sedang Aisyah hadapi sekarang .

Aisyah memang lebih dekat dengan Kakak lelakinya yaitu Ahmad dari pada kakak perempuannya Anisa , karena Anisa sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota . Bahkan Aisyah pun lebih terbuka kepada Ahmad ketika dalam.masalah dari pada kedua orang tuanya .

"Masih belum mau cerita "kata Ahmad mengerutkan keningnya masih menatap Aisyah

"Abang ,,,untuk saat ini Ais belum bisa cerita "

"Kenapa?"

Aisyah hanya menunduk berusaha menyembunyikan kesedihannya .

"Ya sudah klo gak mau cerita , tapi abang gak suka liat kamu sedih seperti ini , " Ahmad berusaha membujuk adiknya .

Kembali Aisyah mengusap air mata yang mengalir dipipinya membuat Ahmad semakin penasaran .

suasana hening , Aisyah menatap Ahmad yang sudah dari tadi memperhatikan mimik muka adiknya

"Ais putus sama Mas Hendri"

"Alhamdulillah"

"Kok , alhamdulillah "sambil melempar bantal ke Ahmad lalu kembali berdiri di depan jendela

"Lho iya..dari awal abang kan memang gak suka sama dia ,kenapa .? selingkuh lagi ?"lalu berdiri disamping Aisyah

"iya..Aisyah liat dia d cafe sama cewek mesra banget " sambil terisak

"Ya udah gak usah di tangisin cowok bremgsek kayak gitu "

Ahmad berusaha menenangkan Adiknya , keputusan Aisyah untuk mengakhiri hubungan dengan Hendri menurutnya keputusan yang tepat , Hendri bukan cowok yang baik sudah berkali-kali dia melukai hati Adiknya, namun Aisyah masih saja sabar memberi maaf .Ahmad tidak terlalu mencampuri kisah asmara adiknya, dan kini dia pun lega karena Aisyah telah mengakhiri hubungannnya dengan Hendri .

"Sudah ya...masih banyak laki-laki baik di luar sana , "

Hujan mulai reda , terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar , yang tidak lain adalah ibu Yani ibu mereka muncul dari balik pintu.

" Abang di kamar adek juga "

"iya bu"

"Ngobrolnya dilanjutin nanti lagi ya , bentar lagi azan " Kata Bu Yani lalu kembali menutup pintu kamar Aisyah

"iya bu " jawab mereka bersamaan

"Udah jangan sedih lagi ! " Kata Ahmad sambil mencubit kedua pipi adiknya lalu bergegas keluar

"uuuch. dasar ,,,"

Tidak lama kemudian terdengar suara azan berkumandang. waktunya melaksanakan sholat magrib, Ahmad dan Ayahnya Pak Sulaiman sholat berjamaah di masjid yang tidak jauh dari rumah mereka , sedangkan Aisyah dan ibunya hanya sholat di rumah .

Part 2 Kecewa

Aisyah dan ibunya sholat berjamaah di rumah , setelah selesai sholat seperti biasa keduanya pergi kedapur untuk mempersiapkan hidangan makan malam , tidak lama kemudian Pak Sulaiman dan Ahmad pulang dan mereka menikmati hidangan makan malam bersama .

***

Malam itu sinar bulan dan bintang masih bersembungi dibalik awan. Hujan sore tadi hanya berhenti sebentar kemudian dilanjutkan dengan gerimis yang tak juga reda membuat suasana malam semakin dingin. Suasana rumah Aisyah sudah sepi , Pak Sulaiman , Ibu Yani dan Ahmad mungkin sudah melayang ke alam mimpi .

Keluarga Pak Sulaiman tergolong keluarga yang sederhana . Pak Sulaiman adalah seorang pensiunan guru sekolah dasar dan ibu Yani sebagai Ibu rumah tangga , anak pertama mereka Anisa Sulaiman 32 tahun seorang dokter menikah dengan seorang pengusaha property mempunyai 2 orang anak dan tinggal d i luar kota , lalu anak kedua mereka Ahmad Sulaiman cowok ganteng tinggi 184cm berusia 28 tahun bekerja sebagai marketing sales otomotif yang sampai sekarang masih berstatus jomblo , dan yang terakhir Aisyah Sulaiman yang juga sudah 3 bulan ini bekerja disalah satu perusahaan swasta .

*

Didalam kamar Aisyah belum juga bisa memejamkan matanya , jam di dinding sudah menunjukkan pukul 01.30 . Karena tidak bisa tidur dia menghidupkan Hpnya yang sejak tadi siang off . Banyak sekali sms , WA yang masuk dari teman-temannya tidak lama kemudian HPnya berdering, ternyata telpon dari Mala sabahat sekaligus teman kerjanya.

"Ais....akhirnya bisa juga dihubungi dari tadi tau aq terlpon gak aktif trus"

"Assalamualaikum..dulu neng "

"Ups...sorry ..Assalamualaikum..wr..wb "

"Waalaikumsalam ..wr..wb!"

"Mas Hendri udah cerita semuanya sama saya , dia telpon kamu gak bisa , dia telpon aku , Ayu , Putri terus nanyain kamu "

"Udah saya blok koq nomernya , biarin aja ngapain juga nanyaiin saya lagi "

"Oke... jadi fix udahan ni ceritanya ,"

"fix"

"Oke ...yakin stop disini .."

"iya"

kembali air matanya menetes,

Mala tau dari suara seraknya pasti Aisyah sedang menangis .Mala tau betul perjalanan panjang kisah cinta sahabatnya , Dia pun sebenarnya setuju hubungan mereka berakhir , Karena sudah berkali - kali Hendri membuat Aisyah kecewa , Hendri cowok playboy , tebar pesona dimana-mana , dia begitu pandai memutar balikkan fakta menyakinkan Aisyah ketika hampir kepergok dengan sifat manis dan sok romantisnya . Dan bodohnya Aisyah percaya begitu saja ,

Mala tidak ingin menambah kesedihan sahabatnya lagi , dia sudah lega bisa menghubungi Aisyah.

" Ais....kamu istirahat ya..besok ngantorkan...kita lanjutin ngobrol besok aj ya..udah tenang aku kamu angkat telpon"

"Iya . Saya baik-baik aja kok..."

"janji ya harus istirahat...jangan mikir macem , langsung tidur !"

"iya"

"Assalamualaikum...wr..wb"

"Waalaikumsalam..wr..wb "

***

Keesokan harinya , Aisyah yang sudah rapi dengan kemeja abu-abu memakai jiilbab warnanya senada dengan rok panjang yang berwarna hitam keluar dari kamarnya menuju meja makan, di sana sudah ada Ahmad dan kedua orang tuanya , lalu duduk di samping Ahmad.

"Abang gak ngantorkah ?" tanya Aisyah ketika melihat Ahmad memakai celana pendek dan kaos oblong.

"Ngantor , tapi nanti siang " kata Ahmad

"Oh gitu ! "

"Mau Abang antar ke kantor ?"

"Gak usah bang, Ais berangkat sendiri aja" jawab Aisyah

"Abang temani ibu aja ke minimarket , Ayah ada urusan gak bisa antar ibu " kata Pak Sulaiman

"Oke siap"

Setelah sarapan Aisyah langsung berangkat ke kantor menggunakan sepeda motornya , sesampainya di parkiran ternyata disana sudah ada Mala yang masih duduk di sepeda motornya .

Aisyah memparkirkan motornya tepat d samping motor Mala , Mala tersenyum menyambut kedatangan sabahatnya . ketika kedua melangkah menuju pintu masuk kamtor terdengar seseorang memanggil Aisyah , keduanya menoleh kearah asal suara, ternyata itu adalah Hendri yang terlihat berlari -lari kecil ke arah mereka, melihat kehadiran Hendri , Aisyah teringat kejadian kemaren yang mengiris perasaannya .

"Ais, bisa kita bicara sebentar "kata Hendri ketika sudah berhadapan dengan Aisyah dan Mala , keduanya berpandangan.

"Bicara apa lagi " Sahut Mala geram sedangkan Aisyah hanya diam berusaha tenang .

"Please , sebentar saja " bujuk Hendri

Aisyah memberi isyarat kepada Mala untuk meninggalkan mereka .

"Oke , saya masuk duluan ya " kata Mala beranjak pergi

"Tapi jangan lama" kata maya lagi yang hanya di jawab Aisyah dengan anggukkan kepala .

"jangan balikan sich tepatnya " batin Mala.

setelah Mala masuk kantor , Aisyah dan Hendri berjalan menuju kafe diseberang jalan , sesekali Hendri melirik Aisyah,

"Dari raut wajahnya kecil kemungkinan untuk bersama lagi , dicoba aja dulu " batin Hendri.

Hendri menemui Aisyah berharap hubungan mereka bisa membaik , seperti sebelumnya dia selalu berhasil membujuk Aisyah yang merajuk dengan bujuk rayunya , tapi dulu hanya gosip-gosip saja yang sampai ke telinga Aisyah, masih bisa di tepis Hendri dengan mulut manisnya memutar balikkan fakta . sekarang dia bingung sendiri karena Aisyah sendiri memergokinya sedang bercumbu mesra bersama Engel di sebuah cafe .

Aisyah bisa memergoki Hendri berawal dari ketika mereka makan siang bersama , tanpa sengaja Aisyah melihat pesan singkat di ponselnya Hendri dari nomer yang tidak dikenal saat Hendri ke toilet.

" Sayang , udah dicafe ni, jangan lama-lama ya "

pesan itu membuat Aisyah gemetar , namun dia tetap berusaha tenang ketika Hendri kembali, dan setelah kembali dari toilet Hendri melihat ponselnya , kemudian dia mulai dengan dramanya , meninggalkan Aisyah sendirian , Aisyah yang penasaran diam-diam mengikuti Hendri , dan akhirnya dia melihat Hendi menemui seorang perempuan yang berpenampilan seksi berbeda 360 derajat dengan dirinya , memeluk dan mencium perempuan itu dengan mesra membakar emosi Aisyah. dia melihat orang yang dia sayangi sedang bersama wanita lain, air matanya mengalir membasahi pipinya , sakit sekali , namun dia berusaha tenang mengusap air matanya lalu mendekati keduanya . betapa kagetnya Hendri saat menyadari kehadiran Aisyah

"Ternyata begini kamu di belakang saya "

"Ais..." Hendri gelagapan

"Siapa dia sayang " sambil mengandeng tangan Hendri

menambah rasa sakit hati Aisyah, Hendri hanya memandangi wajah kedua wanita didepannya , dia bingung mau ngomong apa , melihat reaksi Hendri begitu membuat Aisyah semakin geram

PRAAK

Tangan Aisyah mendarat di pipi Hendri cukup keras membuat Hendri meringis menahan sakit beruntung waktu itu cafe agak sepi jadi tidak begitu menghebohkan isi cafe

"Jangan pernah temui saya lagi ! tegas Aisyah lalu pergi .

Hendri berusaha mengejar Aisyah , keduanya kembali berdebat di depan cafe.

"Ais. tunggu !"menarik tangan Aisyah, Aisyah menepis tangan Hendri

"Please , dengarkan mas dulu "kata Hendri memelas membuat Aisyah semakin kesal

"Apa lagi ! cukup ya mas, udah sering kamu nyakitin saya , selama ini saya terlalu bodoh percaya begitu saja sama kamu , saya kecewa sama kamu mending kamu balik lanjutin pacaran kalian , maaf udah mengganggu kalian " tegas Aisyah lalu pergi meninggalkan Hendri yang mematung.

Part 3. Berpisah

Pertengkaran mereka kemarin membuat Aisyah berusaha keras untuk tetap bersikap tenang saat bersama Hendri saat itu , begitu juga Hendri , dia masih sedikit shok , karena Aisyah menamparnya .

Aisyah yang dia kenal selama ini gadis yang lembut walaupun dia merajuk ,dia tidak pernah berkata kasar padanya , Aisyah saat merajuk atau marah padanya hanya diam , dan selalu bisa diatasinya .

Tapi berbeda dengan kali ini , kali ini butuh taktik yang super jitu untuk meluluhkan kembali hati gadis itu lagi . Kalau gadis lain mungkin tidak hanya sebatas tamparan yang dia dapatkan saat itu .

Hendri tidak ingin kehilangan Aisyah , Aisyah berbeda dari gadis-gadis yang pernah dekat dengannya , selama mereka bersama Aisyah tidak pernah minta ini itu yang mungkin bisa menguras isi dompet atau merepotkannya ,walaupun sebenarnya apapun yang Aisyah minta pasti bisa dipenuhinya .

Secara Hendri berasal dari keluarga berada . Dan sampai sekarang Hendri bisa menyentuh Aisyah hanya sebatas memegang tangan Aisyah , naluri kelelakiannya meronta , mungkin itu bagian dari alasan kenapa dia selalu mencari gadis lain berselingkuh di belakang Aisyah .

Kini keduanya sudah masuk ke dalam cafe , keduanya memilih duduk di pojok agar lebih leluasa berbincang , Hendri menawarkan untuk memesan minuman tapi Aisyah menolak , mengisyaratkan agar segera memulai pembicaraan , semakin membuat Hendri gugup.

Hendri hanya terdiam, bingung harus mulai dari mana , melihat wajah Aisyah dan tatapannya yanh dingin membuat lidahnya kaku.

"Mau bicara atau tidak , kalau tidak saya ke kantor banyak yang harus mau dikerjakan !" kata Aisyah kesal melihat Hendri bengong.

"Oke, emmm tentang kemaren saya tau saya salah , " Kata Hendri terbata-bata

"Saya minta maaf , Kamu mau kan maafin saya ? Saya janji tidak akan mengulanginya lagi , " kata Hendri sambil meraih tangan Aisyah namun di tepis Aisyah.

"Jujur, sama saya sejak kapan mas berhubungan dengan dia ? "

Hendri kembali membisu , tidak bisa menjawab , melihat Hendri diam saja Aisyah melanjutkan bicaranya.

"Masalah kemaren, saya minta maaf udah kasar sama kamu "

"Apa dia minta maaf sama saya ? , apakah ini pertanda hubungan kami akan baik-baik saja " batin Hendri.

Kata-kata Aisyah seperti angin segar untuk Hendri saat itu dan dia pun tersenyum.

"Hubungan kita di mulai dengan niat baik. Saya berharap berakhir juga dengan niat baik " lanjutan kata-kata Aisyah menenggelamkan senyuman Hendri , pupus sudah harapannya ,

"Niat baik maksudnya gimana " Hendri penasaran.

" Niat baiknya , supaya kita tidak saling menyakiti satu sama lain, maaf mas, Say gak bisa lagi percaya sama kamu , Hubungan tanoa kepercayaan akan sulit . jadi percuma kalau kita lanjutkan "jelas Aisyah yang sudah bulat hatinya berpisah membuat Hendri terenyuh.

Tatapan mata Hendri tak lepas dari wajah Aisyah , nada bicaranya yang tenang membuat Hendri semakin merasa bersalah.

"Ya Tuhan ,gadis yang sempurna sudah saya sia-siakan" batinnya bergejolak.

Hendri masih berusaha dengan dalil -dalilnya meyakinkan Aisyah. Namun Aisyah tetap pada keputusannya , Dia tidak bisa berbuat apa -apa lagi , rasa penyesalan kini menyelimutinya.

Andai waktu bisa diputar kembali dia tidak akan melakukan kesalahan yang dapat melukai hati kekasihnya itu , tapi semuanya sudah terjadi .Hendri hanya menunduk , tak kuasa lagi dia menatap Aisyah.

"Mas, ada pertemuan pasti ada perpisahan, seperti yang saya bilang tadi berawal dengan baik berakhir juga dengan baik, saya sudah maafkan semua kesalahan kamu , tolong maafin kesalahan saya juga ya , " kata Aisyah sambil tersenyum.

"Kamu gak salah Ais " potong Hendri dengan nada memelas .

"Kita putus bukan berarti silaturahmi kita juga putus mas, kita bisa berteman baik , "

Kata Aisyah kembali tersenyum, senyum yang di buat-buat , menahan rasa sakit hatinya , keduanya sama-sama merasakan rasa sakitnya perpisahan .

***

Setelah dirasa tidak ada lagi yang dibicarakan Aisyah pamit balik kekantornya meninggalkan Hendri yang masih duduk terpaku menatap kepergian Aisyah, sampai di kantor Aisyah tidak langsung ke ruang kerjanya dia berjalan menuju toilet , disitulah tangis Aisyah pecah .

Aisyah menangis sambil menutup mulutnya agar tidak terdengar dari luar toilet , cukup lama dia disitu , pikirannya melayang-layang entah kemana, tidak lama kemudian handpone nya berdering menyadarkannya.

"Assalamualaikum , Aisyah ,kamu dimana ?" terdengar suara Mala dari handponenya, Saat itu Mala sedang berdiri di depan kantor, dia melihat Hendri keluar dari cafe dan pergi dengan mobilnya sudah dari tadi . Mala sedikit cemas sebab Aisyah belum juga keluar dari cafe itu.

"Waalaikumsalam " sahut Aisyah .

"Dimana Ais..." Tanya Mala.

" Dari nada suaranya Aisyah pasti habis nangis , baguslah kalau mereka gak balikan " batin Mala .

"Bentar lagi aku ke kantor " jawab Aisyah lalu mematikan handpone nya.

Aisyah merapikan jilbab dan make up lalu berjalan menuju ruang kerjanya , Mala menatap wajah sahabatnya , kesedihan di wajah Aisyah tak bisa ditutupi dengan make up tipisnya.

Mala mendekati sahabatnnya itu , berdiri di samping Aisyah yang baru saja duduk .

"Ais, kamu baik-baik aja , saya kuatir lho sama kamu " sambil memegang pundak Aisyah.

"saya baik-baik aja koq " sahut Aisyah .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!