NovelToon NovelToon

Mutiara Cinta

Episode 01

Dreeettttt

Panggilan telepon membangunkan mimpi indah gadis yang menginjakkan usia remajanya. gadis cantik yang banyak memikat hati banyak kaum pria, gadis yang masih enggan untuk keluar dari peraduanya. dialah Mutiara Cinta biasa di panggil Ara. tetapi saudaranya juga sering memanggilnya dengan sebutan C saja ( dari kata Cinta), dengan malas dia meraih handphone di nakas. Ara menombol tanda hijau di handphonnya.

Ara: ''Halo?'' ( dengan suara khas bangun tidur)

Kai: ''Dasar pemalas ini sudah siang cepat bangun, nanti aku jemput, kamu lihat jam berapa sekarang''.

Ara: ''Mau kemana ini kan hari libur?''

Kai: ''Heehhh dasar kau lupa ini hari apa??? Ayah dan Bunda minta aku menjemputmu nanti malam ada perayaan kecil buat kita berdua, masa kamu lupa sama hari kelahiran sendiri''.

Ara: ''Ohhh iya, hauumm jam berapa kau menjeputku''?

Kai: ''Ini aku mau berangkat, kau siap siap sekarang''!

Ara: ''Ok hati-hati di jalan''.

Kai Sang Arjuna, biasa dipanggil Kai atau dia memiliki panggilan khusus dari Ara yaitu KaiJun.

Kai dan Ara adalah saudara sepersusuan.

Mereka terlahir hanya selisih 10 menit saja, dihari yang berbeda. Ara lahir lebih dulu yaitu pada pukul 23.55 menit, sedang Kai lahir pukul 00.05. tepat 17 tahun lalu mereka berdua dilahirkan dirumah sakit yang sama di kota J dari orang tua yang berbeda pula.

Malam itu, tepatnya 17 tahun yang lalu seorang laki-laki dengan tergesa mengendarai mobil untuk mengantar istrinya ke rumah sakit dikota J. Istrinya yang sedang mengadung buah hatinya tiba-tiba merasakan kontraksi malam itu, dengan rasa panik dia mengendarai mobil dengan kencang dan di bawah hujan yang lebat, tanpa disadari di tikungan jalan dari arah berlawanan ada truk yang membawa muatan berat dan sopir yang mengantuk tidak fokus menyetir dan

Braakkkk.... kecelakaan yang tidak bisa dihindarkan.

Suara sirene dari mobil ambulan memecah keheningan malam yang dingin.

Dokter Firman, adalah Dokter spesialis bedah, dia bekerja di rumah sakit di kota J. Malam itu Dokter Firman sedang menemani istrinya yang akan melahirkan putra keduanya Istrinya juga seorang dokter umum di rumah sakit yang sama yaitu Dokter Aisyah pasangan dokter ini sudah dikaruniai seorang putra yang saat itu berusia 5 tahun, dan sekarang mereka berdua akan memiliki anak keduanya yang segera akan lahir. Pasangan dokter ini sangat berharap anaknya akan terakhir sebagai perempuan untuk melengkapi kebahagiannya, namun takdir berkata lain dari awal pasangan dokter ini sudah tahu kalo anaknya akan terlahir laki-laki lagi.

Dokter Firmanlah yang membantu persalinan Bayi Mungil nan cantik itu, dengan proses caesar malam itu Lahirlah ''Mutiara Cinta'' dimana ayahnya meninggal di lokasi kejadian kecelakaan tragis dan ibunya akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah proses persalinan, nama yang cantik yang sempat di ucapkan oleh ibunya sebelum proses persalinan, dengan perasaan sedih dokter Firman mengangkat bayi mungil itu dari rahim ibunya ''maaf sayang aku hanya bisa menyelamatkanmu''.

Di sisi lain Dokter Aisyah yang ditinggal suaminya untuk melakukan operasi dadakan juga berjuang untuk melahirkan putranya, dibantu oleh rekan dan para perawat di rumah sakit itu malam itu lahirlah putra keduanya yang diberi nama "Kai Sang Arjuna", dan dokter Firman jugalah yang meminta istrinya yaitu Dokter Aisyah untuk menyusui bayi mungil Ara, karena pasangan dokter sangat menginginkan anak perempuan, dokter Aisyah dengan senang hati menjadi donor asi untuk bayi Ara, yang akhirnya dirawat oleh nenek dan kakeknya.

Beberapa jam kemudian

Suara motor memasuki sebuah pekarangan yang tidak begitu luas namun sejuk dan asri. Dihalaman itu banyak tanaman bunga bunga yang cantik berwarna warni, cantik seperti pemiliknya siapa lagi kalo bukan rumah Ara, rumah peninggalan kakek dan neneknya disana dulu ibunya dibesarkan, disinilah Ara tinggal.

Dua tahun lalu tepatnya saat Ara masuk ke sekolah menengah atas kakeknya yang menjaga Ara dari kecil meninggal dan satu tahun kemudian saat Ara duduk di kelas 2 SMA, nenek yang telah merawat dan membesarkan Ara menyusul sang kakek. Dia hanya tinggal di temani oleh seorang pengurus rumah tangga yang sudah sejak lama ikut bekerja di rumah tersebut, dan sudah dianggap keluarga bagi Ara, dialah bibi An wanita paruh baya yang menemani Ara sejak Ara kecil, terhitung sudah 17 tahun bibi An bekerja disana. Bibi An tidak punya keluarga dia pernah menikah tapi karena tidak bisa memberikan keturunan bibi An diceraikan suaminya 17 tahun lalu. Bibi An bekerja di rumah kakek dan nenek Ara. Dia sangat menyayangi Keluarga itu dimana saat terpuruknya kakek dan nenek Ara lah yang membawanya pulang ke rumah itu hingga sampai sekarang dia habiskan waktunya untuk mengurus Ara dari kecil, gadis cantik yang banyak memikat kaum pria, sehingga banyak masalah yang terjadi hingga menimbulkan banyak kekacauan.

tok tok tok

Bibi An yang mendengar ketukan pintu, segera membukakan pintu.

''Halo bibi An apa kabar?'' seorang pria tampan dengan senyum manis di tambah lesung pipit itu tersenyum menyapa bibi An dari luar pintu.

''Halo ganteng bibi baik, silahkan masuk''.

''Dimana C ?apa dia sudah siap?''

''Ada di kamarnya''.

''Oh aku naik dulu ya''

Kai memang sering datang ke rumah ini, bahkan kalau hari libur kadang menginap juga di rumah Ara. Mereka berdua sudah seperti saudara, teman, sahabat bahkan lebih terlihat seperti pasangan kekasih saat bersama. Meskipun mereka saudara sepersusuan tapi mereka sangat akur dan saling menjaga. Banyak teman dan sahabat mereka berdua yang mengira mereka pasangan kekasih, tapi mereka santai saja dengan keadaan itu.

''C, apa kau sudah siap!'' Ara mendengar suara seseorang yang ditunggunya, dia yang dari tadi menunggu di balkon kamar melangkah ke kamar untuk membuka pintu.

''Hai sudah datang Ara menyapa''.

''Apa kau sudah siap'' tanya Kai lagi.

''Hemmm aku sudah menunggumu dari tadi'' jawab Ara.

''Kalau begitu ayo berangkat''.

''Apa kau tidak lelah kau kan baru sampai'' tanya Ara.

''Tidak masalah, ayo kita pamit dulu sama bibi An''.

Dengan membawa tas ranselnya mereka berdua turun menemui bibi An.

''Bibi An kami mau pergi''.

''Bibi sudah menyiapkan bunganya''.

''Nanti kami langsung pulang ke rumah bunda nginep disana besok baru balik'', kata Ara

''Iya cantik hati hati dijalan''.

''Pasti, bibi An baik- baik di rumah''.

''Dada bibi An'' ( hampir bersamaan Ara dan Kai melambaikan tangan), mereka berdua pergi dengan menaiki motor.

Seperti tahun-tahun sebelumnya di hari ini Ara akan mengunjungi makam kedua orang tuanya serta makam nenek dan kakeknya dilereng bukit. Ditahun tahun sebelumnya Ara selalu di dampingi kakek dan neneknya, tapi kali ini dia ditemani saudara sepersusuanya yaitu Kai.

Setelah melewati jalanan perbukitan akhirnya mereka sampai di pemakaman itu. Ara melihat 4 pusara di depannya, ia berdiri memandangi pusara itu, ''ayah, ibu, eang aku mengujungimu''. Suara yang pelan dan seperti tercekat ditenggorokan.

Kini Ara tinggallah sendiri sebagai penerus mereka, hanya bibi An yang menemaninya. Meski dokter Firman dan dokter Aisyah memintanya untuk tinggal bersamanya tapi Ara tidak mau, karna tidak tega meninggalkan bibi An yg sudah merawat dan menemaninya.

Setelah berdoa dan membersihkan pusara keluarganya. Ara tampak terdiam, entah apa yang dipikirkanya. Sore itu langit yang awalnya cerah tiba tiba berubah menjadi mendung langit mulai gelap. Kai berdeham memecahkan keheningan mereka

Ehhmmm, ''apa sudah selesai, sepertinya mau hujan, sebaiknya kita segera pulang.''

''Heemm sepertinya begitu. Ayah Ibu, eang kami pulang dulu.''

Kai juga mengucapkanya, semuanya ''kami pamit dulu, jangan kuatirkan Ara kami pasti menjaganya'', mereka berdua saling memandang dan tersenyum.

''Ayo pulang'', Kai mengacak rambut Ara, mereka bergandengan meninggalkan pusara itu. Mereka berdua pergi menaiki motor dan meninggalkan pemakaman.

Langit tampak semakin gelap,

di tengah perjalanan tampak sebuah mobil melaju dengan kencang menyalip mereka berdua, dibelakangnya terlihat mobil berwarna hitam mengejarnya.

''Kaijun jangan ikut -ikutan ngebut, apa apaan mereka itu, jalan terjal begini masih berani ngebut dasar''.

Kedua mobil itu terlihat saling berkejaran, dan di jalan tanjakan dan sisi yang curam diantara tebing bukit itu terjadi benturan yang sangat keras mobil yang dibelakang terjun ke bawah dan booom meledak dan mobil yang ditabrak justru menyangkut di pohon besar yang berada di tepi jalan. Mobil itu sebentar lagi terlihat akan jatuh ke jurang, seorang laki laki yang wajahnya sudah berdarah karena pecahan kaca dan keadaan mobil yang berasap.

Saat motor Kai dan Ara sampai di tanjakan itu, mereka berdua langsung berhenti, mereka berdua melihatnya.

Dengan cepat mereka meminggirkan motornya di pinggir jalan, terlihat seorang laki laki ingin keluar dari dalam mobil itu.

Kai dan Ara mendekat ke mobil itu terdengar suara lirih dari mulut lelaki itu, ''help me''....

''Sepertinya dia masih hidup, ayo keluarkan laki laki itu''.

''Kai aku takut'', Ara terlihat gemetar melihat darah yang mengalir dari kepala lelaki itu.

''C kita harus menolongnya, kalau tidak dia bisa mati kamu lihat mobil ini sudah berasap sebentar lagi akan terbakar''.

''Help me'' ...suara lemah lelaki itu.

''C ayo kau tarik badannya aku akan menarik kakinya, kakinya seperti terjepit dia tidak bisa bergerak''.

Dengan perasaan takut Ara menarik badan lelaki itu dengan Kai yang mengeluarkan kaki lelaki itu, mereka berdua dengan susah payah mengeluarkan lelaki itu dari mobil yang sudah berasap, sampai menjauh dari mobil itu dan benar dugaannya tak lama mobil itu mengeluarkan api kemudian membakar habis mobil itu, terdengar suara ledakan dari dalam mobil. Ara dan Kai saling berpelukan.

''Sepertinnya dia pingsan''.

''Kita harus segera membawanya ke rumah sakit''.

''Bagaimana caranya?? kita hanya naik motor''.

''Kita tunggu kendaraan yang lewat, ini sudah menjelang malam''.

Sampai beberapa saat ada sebuah pick up. Kai melambaikan tangannya agar pickup itu berhenti. Setelah bicara dengan sopir itu, lelaki yang sudah tidak sadarkan diri itu diangkut ke pickup itu dibawa ke klinik terdekat, mereka berdua mengikuti dari belakang.

Sesampainya di klinik segera dilakukan pertolongan pertama, perawat itu dengan cekatan membersihkan lukanya.

Seorang dokter muda menghampiri mereka berdua.

''Maaf sebelumnya dia harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar karna dia harus segera dioprasi, banyak luka di wajah dan kakinya''.

''Kalo begitu klinik anda bisa membawanya ke rumah sakit kota kan, ayahku bekerja disana, aku akan menghubunginya''.

''Baiklah kami akan bantu membawanya kesana.''

Setelah mengurus semuanya, lelaki itu dibawa oleh mobil klinik menuju rumah sakit kota.

Kai melihat ke arah Ara yang dari tadi diam, namun wajahnya terlihat sangat pucat.

''C kau tidak apa-apa kan??? Entah apa yang dipikirkannya.

''C ''!!!! sekali lagi Kai memanggil dan menyentuh tangan Ara, ''kita bersihkan dulu disini''

''Heem,'' mereka berdua membersihkan diri di kamar mandi klinik itu.

Dreeettt

Suara getar handphone dari saku

Bunda menelfon segera Kai menekan tombol hijau di layar

Bunda: ''Kalian ini kemana saja ini sudah malam, kenapa belum sampai'' suara dokter Aisyah yang kuatir.

Kai: ''Maaf bunda sebentar lagi kami sampai kok''.

Bunda: ''Ya sudah hati-hati''

Kai: ''Baiklah'', tak lupa Kai juga menghubungi ayahnya yaitu dokter Firman untuk membantu pria yang ditolongnya.

Episode 02

1 jam kemudian

Mereka berdua sampai di rumah.

dokter Aisyah yang sedari tadi menunggu segera membukakan pintu.

''Assalamualaikum bunda'' suara Ara menyapa dokter Aisyah. Ara tersenyum berjalan ke arah dokter Aisyah mencium tangannya, diikuti Kai dari belakang.

''Waalaikum salam''. Dokter Aisyah ingin memeluk Ara namun Kai segera menarik Ara.

''Kenapa sayang''?? kata dokter Aisyah

''Maaf bunda Kami kotor, biarkan kami mandi dulu ya'' kata Kai.

''Iya bunda'' Ara menimpali.

''Ya sudah sana mandi!!.

Setelah selesai mandi Ara keluar dari kamarnya, di rumah keluarga dokter Aisyah dan dokter Firman Ara memiliki kamar sendiri. Ara memang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh pasangan dokter ini. Meskipun tidak tinggal bersama namun terkadang Ara juga menginap disini. Mereka berdua sangat menyayangi Ara, memperlakukan seperti seorang putri, itu karna dokter Aisyah tidak memiliki anak lagi setelah melahirkan anak kedua, dia menjadi orangtua angkat sekaligus ibu yang menyusui Ara, dulu setiap harinya dokter Firman akan mengantar Asi untuk Ara meskipun jarak rumah mereka jauh.

Ara melihat dokter Aisyah sedang menyiapkan makan mereka di meja makan.

Ara memeluk dokter Aisyah dari belakang. ''Bunda kangen''...

Kata -kata Ara menghentikan kegiatan dokter Aisyah, dokter Aisyah memutar badannya dan membelai rambut Ara.

''Putri bunda sudah harum'', dokter Aisyah mencium dan memeluknya erat, ''bunda juga kangen kamu sayang''.

Tak lama kemudian turunlah Kai dari lantai atas berjalan ke arah dapur.

''Aku juga mau dipeluk''. Ara dan dokter Aisyah tertawa bersama.

''Kamu ini masih juga jeles kalo bunda peluk Ara'', kata dokter Aisyah

''Aku kan juga putramu'', kata Kai

sambil memeluk bundanya dan Ara mereka tertawa bersama.

''Dasar Kaijun''!!!! timpal Ara, begitulah mereka saat mereka kecil dulu sering memperebutkan Bunda dan Ayah. Kedua putra dokter Aisyah sangat menyayangi Ara, sehingga tiap kali Ara menginap di rumah mereka kedua putranya selalu mengalah, apapun kemauan Ara akan didahulukan dan dituruti terkadang mereka akan tidur bersama mengelar kasur dilantai depan tv, keluarga yang begitu hangat.

''Apa ayah tadi menelfon''? , kata Kai

''Iya katanya dia akan sedikit terlambat'', jawab dokter Aisyah. ''Kalian makan dulu saja pasti kalian berdua sudah lapar''.

''Iya, lapar banget malahan, iya kan C ''.

''Emmm'' jawab Ara

''Kenapa tidak berhenti makan'' tanya dokter Aisyah.

''Ceritanya panjang bunda, nanti habis makan kami cerita. Kami lapar sekali bahkan Ara tadi mau pingsan''.

''Benarkah??? Ya sudah makanlah'' dokter Aisyah manemani mereka berdua makan di meja makan.

Setelah selesai makan mereka pindah ke ruang keluarga sambil melihat tv.

''Ceritakan pada bunda apa yang terjadi tadi, sehingga kalian sampai malam baru sampai rumah.'' Jarak rumah Kai dan Ara sekitar 2 jam saja, tapi karena mereka harus menolong korban kecelakaan mereka berdua sampai pulang malam.

Mereka berdua menceritakan perihal kejadian tadi kepada dokter Aisyah.

''Jadi kalian minta ayahmu untuk menanganinya, pantas saja sampai sekarang belum pulang,'' kata dokter Aisyah yang mendengarkan cerita putra dan putrinya.

''Apa kakak belum menelfon bunda'', tanya Ara

''Belum mungkin masih sibuk,'' jawab dokter Aisyah.

Mereka bertiga berbincang sambil menunggu dokter Firman pulang.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil datang, ''itu pasti Ayah'' kata Ara, dia langsung berdiri berjalan ke arah pintu dan membukanya.

''Assalamualaikum'' sapa Ayah

''Waalaikum salam ayah'', jawab Ara

Ara langsung mencium tangan dokter Firman dan memeluknya dokter Firma memeluk Ara dan mencium kencingnya.

''Princess ayah sudah dari tadi'', kata dokter Firman.

''Belum lama kok'' jawab Ara, mereka berdua berjalan melewati ruang tamu menuju ruang keluarga disana dokter Aisyah dan Kai berada, dokter Firman mendekat ke arah dokter Aisyah ''halo sweety'' mencium keningnya dan memeluknya.

''Ihhh ayah sok romantis'', kata Kai

''Kenapa memangnya? ayah romantis kan sama istri ayah'' kata dokter Firman.

Dokter Aisyah tersenyum.

''Apa kamu juga minta dipeluk Ayah'' katanya kepada Kai.

''Dia ingin kali yah, Kaijun kan jones'' kata Ara sambil tersenyum mengejek.

''Kau juga tidak punya pacar, apa bedanya denganku,'' kata Kai.

''Aku ....tidak punya pacar tidak apa-apa kan ada kamu yang jagain aku, hehehe sahut Ara

''Dasar'' ...umpat Kai

mereka berempat tertawa

Mereka terus mengobrol sampai larut, begitulah keluarga mereka, Kai dan Ara terkadang saling mengejek, namun mereka saling menyayangi dan menjaga, mereka memang tidak bertemu setiap hari, karena mereka sekolah disekolah yang berbeda.

Dokter Firman dan dokter Aisyah selalu terlihat romantis, meski usia mereka sudah tidak muda lagi, dokter Aisyah adalah wanita yang sederhana dan sabar , bertemu dengan dokter Firman di kampus yang sama saat masih menjadi mahasiswa baru, dokter Firman adalah senior dokter Aisyah. Mereka saling jatuh cinta, tapi kemudian dokter Firman melanjutkan studinya ke London menjalani hubungan jarak jauh memang tidak mudah, tapi kesabaran dan kesetiaan serta komunikasi yang baik membuat mereka bertahan hingga akhirnya dokter Firman menikahi dokter Aisyah, dan memiliki 2 putra yang tampan, serta menjadi orang tua angkat Ara.

Ara sudah menganggap mereka sebagai orang tuanya, bahkan dulu saat Ara baru lahir, dokter Aisyah dan dokter Firman memboyong Ara pulang ke rumahnya, karna saat itu dokter Aisyah masih dalam masa cuti melahirkan. Dokter Aisyah menyusui Ara dan Kai bersama. setelah habis masa cutinya, baru Ara dibawa pulang nenek dan kakeknya, sehingga setiap hari dokter Firman akan mengirimkan asi dari istrinya untuk Ara. hubungan keluarga mereka sangatlah dekat, mereka benar -benar menjadi keluarga. Dokter Aisyah yang sudah tidak memiliki orang tua menganggap kakek dan nenek Ara seperti orang tuanya.

Mereka terus mengobrol sampai malam.

Drettttt,

Panggilan video call dari handphone Ara, itu pasti kakak Ara langsung mengangkat handphonenya dan menekan tombol hijau.

''Halo Kak Rei Assalamualaikum

apa kabarnya, kakak kapan pulang, Ara kangen'' suara manja Ara.

Terlihat wajah tampan dengan senyum menawan dilayar ponsel Ara.

''Waalaikum salam, kakak baik'' jawab pria di layar ponsel itu, ''Happy sweet seventeen, aku sudah mengirim kan hadiah untukmu''.

''Benarkah? apa kakak punya uang'' kata Ara.

''Apa kakak mengirimkan untukku juga, jangan lupa aku adikmu juga kan'', sahut Kai.

Rei terlihat tersenyum melihat tingkah laku adiknya dari layar ponsel dia melihat ayah dan bunda, mereka berempat menyimak video call dari Rei.

''Ayah bunda apa kabar'' suara dari layar.

''Kami baik kak'', jawab dokter Aisyah yang duduk disofa sebelah dokter Firman suaminya, terlihat dokter Aisyah berkaca-kaca, bagaimana tidak sudah 5 tahun putra pertamanya itu hidup sendiri di negri orang, sudah 5 tahun tidak bertemu mereka hanya bisa bertemu melalui percakapan video call dan tentunya ini tidak sama seperti dulu bisa berkumpul saat acara seperti ini, dialah putra pertama pasangan dokter ini, tentunya mereka saling memendam rindu.

Reino Abhipraya.

Putra pertama Dokter Aisyah dan dokter Firman, biasa

dipanggil Rei, 5 tahun lalu Rei mendapatkan beasiswa ke London, dia diterima di universitas ternama disana.

Rei anak yang cerdas dan pintar pantas dia mendapatkan beasiswa ke London, sepertinya Rei mengikuti jejak ayahnya yaitu dokter Firman yang mendapat beasiswa S2 disana, tapi Rei malah mendapatkan beasiswa dari SMA jadi setelah lulus sekolah, Rei langsung berangkat ke London.

Walaupun sangat berat melepaskan putranya hidup sendiri dinegri orang, tapi pasangan dokter ini tetap mendukungnya. Rei sendiri awalnya juga enggan pergi, terlebih dia enggan meninggalkan adiknya yang cantik yaitu Ara. Dia sangat menyanyi Ara, hampir setiap hari mereka berkomunikasi melalui chat singkat ataupun video call untuk menghilangkan rasa rindunya. Rei sangat menyayangi keluarganya dan terutama adik sepersusuanya yang cantik dan memikat hati banyak orang. Rei takut terjadi apa-apa pada adiknya itu, tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya dia putuskan pergi menempuh pendidikan di negeri orang.

Sebelumnya mereka selalu merayakan ulang tahun Ara dan Kai bersama-sama tepat di tengah malam yaitu pukul 12.00, walaupun bukan pesta yang besar, hanya sebuah kue tar buatan dokter Aisyah, mereka memotong kue itu dan memakanya bersama, terlihat bahagia, berkumpul dengan keluarga yang saling menyayangi , tapi sekarang Rei hanya bisa merayakan melalui video call, sudah 5 tahun ini dia selalu melakukannya, mau bagaimana lagi. Rei tidak ingin adik kesayanganya itu sedih di hari lahirnya, bagaimapun adik cantiknya itu telah kehilangan keluarganya, terlahir yatim piatu dan satu persatu keluarganya meninggalkanya, kini keluarganya lah yang menjadi keluarga Ara, menjaga dan melindunginya, bahkah saat kakek dan nenek Ara kembali ke sang pencipta Rei tidak ada disisi Ara. Rei sangat sedih, bagaimanapun dia harus berhemat hidup dinegri orang, jadi dia tidak bisa pulang saat Ara sedih kehilangan keluarganya, untuk itu Rei sering melakukan chat dan vedio call denga Ara. Hubungan mereka berdua memang sangat dekat. Setelah Rei pergi ke London Adiknyalah yang menggantikanya, menjaga dan menemani Ara yaitu Kai.

''Aku nanti juga ingin menyusul kak Rei, tapi bagaimana dengan bibi An'', kata Ara.

''Benarkah, kalo begitu belajarlah dengan giat, siapa yang mau menculik bibi An'' jawab Rei sambil tertawa.

''Aku juga mau sahut Kai''.

''Apa kalian akan pergi semua meninggalkan ayah dan bunda'', kata dokter Aisyah.

''Heemm, ayah tidak mengizinkannya''!!!! kata dokter Firman

''Kenapa'', sahut Kai, Ara dan Rei bersamaan.

Dokter Aisyah tampak melihat ke arah suaminya menanti jawaban dokter Firman.

Emmmmm dokter Firman tampak berfikir.

''Kenapa'' kata dokter Aisyah

''Karna ayah takut kalo putri ayah belajar disana nanti putri ayah tidak bisa pulang''. Mereka tertawa tapi dokter Firman terlihat serius.

''Kenapa? tinggal naik pesawat saja kan yah, bukanya dulu ayah pernah studi disana, dan sekarang kak Rei juga belajar disana, jadi kenapa tidak boleh, aku juga mau, apa alasanya Ara tidak boleh belajar ke sana''.

Dokter Firman terlihat menghela nafas dengan berat, namun terlihat serius. ''Ayah punya alasan sendiri''.

''Apa alasannya katakan'' desak dokter Aisyah.

Mereka tampak menunggu alasan dokter Firman begitu juga Rei terlihat menunggu jawaban ayahnya dari layar ponsel.

''Sudah malam sebaiknya kita tidur, Rei masih harus belajar kan, disini sudah larut, besok lagi kita sambung percakapanya''.

''Baiklah selamat ulang tahun adik kembarku, semoga kau selalu bahagia, aku tutup ya''

''Hati-hati jaga dirimu baik-baik disana'' tampak dokter Aisyah berpesan untuk Rei.

''Siap Bunda'' Jawab Rei ''Assalamualaikum''

''Waalaikumsalam'', jawab mereka bersama.

Episode 03

Pagi yang cerah, Matahari sudah mulai meninggi, cahaya yang terang masuk ke sela jendela kamar. Seorang gadis cantik masih tertidur dengan pulasnya, semalam keluarga ini memang tidur larut malam, hingga jam segini masih belum mau membuka mata indahnya. Sebenarnya tidak ada acara apapun, hanya berkumpul bersama memotong kue dan memakanya bersama, mendengarkan keluh kesah putra putrinya, sampai tengah malam. dimana 17tahun lalu putra putrinya lahir. Semua itu dilakukan untuk mengenang hari itu hari dimana dokter Firman dan dokter Aisyah menunggu kelahiran putra keduanya, dan malah meninggalkannya, istrinya berjuang sendiri melahirkannya karna dia harus menyelamatkan nyawa orang lain. Meskipun tidak tertolong tapi putri cantik yang melengkapi kebahagian keluarganya.

Tepat hari ini keluarga ini memilih cuti menemani anak-anaknya dirumah saja, makan, menonton tv, merapikan rumah, begitu juga dengan anak-anak mereka meliburkan diri dari sekolah dan berdiam dirumah, bermain game, baca novel, berenang di kolam belakang rumah. Di rumah dokter Firman dan dokter Aisyah memang terdapat kolam renang yang tidak terlalu besar, saat hari libur dan berkumpul anak-anak mereka lebih memilih berenang dirumah, benar-benar keluarga yang harmonis.

Terlihat dokter Firman sedang berbicara ditelfon, dokter Aisyah sendiri sibuk menyiapkan makan untuk keluarganya, dokter Firman melangkah ke dapur dimana istri tercinta sedang sibuk disana.

''Pagi dokter''!! sapa dokter Firman sambil memeluknya dari belakang.

''Pagi juga'' balas dokter Aisyah sambil tersenyum.

Begitulah mereka romantis dan manis. Mereka berdua tidak segan menunjukkan keromantisanya di depan anak-anaknya, meski sering dikomplain anak-anaknya, tapi justru inilah cara mereka memberikan contoh kepada anak-anaknya.

''Sekarang kau beralih profesi menjadi koki''. kata dokter Firman

Dokter Aisyah hanya membalasnya dengan senyumnya.

''Apa anak-anak belum ada yang bangun??? tanya dokter Firman

''Mereka kan selalu begitu'', jawab dokter Aisyah, sambil menyiapkan sarapan untuk suaminya, segelas teh hijau dan sepotong kue.

''Telefon siapa??, tanya dokter Aisyah

''Rumah sakit, jawabnya sambil meminum tehnya

''Bagaimana keadaan pasien yang dikirim Kai dan Ara? apa sudah ada keluarganya yang datang???? tanya dokter Aisyah.

''Belum, sepertinya dia orang asing. Dia seperti bukan warga negara kita, kondisinya sangat tidak baik, banyak pecahan kaca mengenai badanya, kakinya juga terluka butuh waktu untuk memulihkanya'', jawab dokter Firman.

''Mereka bilang, mobil mereka menyalip motor mereka dan sedang kejar-kejaran, sebelum akhirnya terjadi kecelakaan, tapi mobil yang mengejar terjun kejurang dan meledak, dan mobil satunya menabrak pohon dan akhirnya terbakar. Mereka berdua bisa jadi saksi mata, Dokter Aisyah menjelaskan cerita putra putrinya.

Dokter Firman tampak menyimak kata-kata istrinya.

 ***

Sementara itu di lokasi kecelakaan, seorang pria berdiri menatap mobil yang hangus terbakar, pohon yang ditabraknya juga terlihat hangus.

Dia tampak mengamati dan memastikan kondisi mobil, semalaman dia mencari atasannya sekaligus sahabatnya, dan kini hanya terlihat rangka mobil yang hangus terbakar. Dia berusa berfikir positif, dari kemungkinan yang ada. Dia berharap sahabat sekaligus atasannya masih hidup. Sore itu sahabatnya menelfonya dan bilang dalam perjalanan ke kota J. Sahabatnya memang memiliki vila yang lokasinya di perbukitan, bahkan orang tidak banyak yang tahu kalo di bukit itu ada vila megah didalamnya. Dia hanya mengendarai mobil sendiri.

Kemarin dia berjanji bertemu Kevin untuk membahas pekerjaan, tapi setelah menunggu lama tidak datang juga. Kevin memutuskan untuk mencari karna ponselnya tidak bisa dihubungi, disini juga tidak ada cctv dan jarang orang lewat jalan ini, hanya pekerja diperkebunan.

Tak lama kemudian ada mobil pick up melewati jalan itu , dan memarkirkan pickupnya dekat dilokasi kejadian saat melihat seseorang tertegun memandangi rangka mobil yang hangus.

Sopir itu mendekat ke arah pria itu. ''Maaf apa anda keluarganya'', tanya supir itu.

Pria itu menoleh, ''apa bapak tahu kejadiannya''. tanya Kevin

''Saya tidak tahu'' jawab sopir, ''ada dua anak muda mudi yang menolongnya dan meminta saya mengantarkan korban ke klinik pinggir desa ini'', coba saja kesana.

Kevin langsung pergi mengendarai mobilnya setelah mengucapkan terima kasih kepada supir itu, dengan tidak sabar dia mencari klinik itu, sesampainya di klinik Kevin langsung masuk dan bertanya kepada seorang dokter muda yang bertugas disana.

''Ada yang bisa dibantu'' tanya dokter muda itu kepadanya.

Kevin nampak terdiam dia melihat ID card yang tergantung di leher tertulis nama dr.Hanaya

''Maaf apa ada korban kecelakaan yang dibawa kesini semalam??

''Apa anda keluarganya???, tanya dokter Hanaya. ''Kami sudah merujuknya ke rumah sakit kota, klinik kami tidak mempunyai cukup alat untuk tindakan lebih lanjut, lukanya sangat parah, anda cari saja ke sana'', jawab dokter Hanaya.

''Terimakasih dokter'', kata Kevin sambil berlalu pergi meninggalkan klinik. Kevin langsung menuju rumah sakit kota dengan tergesa.

Setelah sampai di rumah sakit Kevin langsung berlari menuju bagian informasi.

''Maaf apa ada korban kecelakaan semalam yang dirujuk ke sini???, tanya Kevin

''Sebentar saya lihat datanya kak, kata perempuan di bagian informasi itu.

''Ada kak dia dirawat di ICU, belum sadarkan diri'' ,jawabnya.

''Apa anda keluarganya?? tanyanya ''ini ada barang yang diambil dari sakunya, kakak lihat dulu.

Kevin membuka dompet itu, ada beberapa kartu milik sahabatnya. Kevin sedikit lega akhirnya bisa menemukan sahabat sekaligus atasannya. Meski belum tahu kondisi sahabatnya saat ini, ''terimakasih'' kata kelvin berjalan ke ruang ICU.

Kevin memandangi orang yang ada di ruangan itu dari balik kaca, sangat menyedihkan, matanya masih terpejam. Kevin menunggunya diluar saat seorang perawat keluar dari ruangan itu.

''Bagaimana keadaannya??, tanya Kevin pada perawat itu. ''Saya keluarganya''.

''Seperti yang anda lihat dia belum sadar semalam dia menjalani operasi karna banyak sekali luka ditubuhnya. Anda keluarganya bisa urus administrasi di depan.

***

''Akhirnya putri cantik bunda bangun juga!!! kata dokter Aisyah yang melihat Ara turun dari tangga. Anak gadis mana boleh bangun siang begini mamandang Ara dengan rambutnya yang masih sedikit basah sepertinya dia selesai mandi, ''sini bunda keringkan''.

''Kemana Ayah bunda??, tanya Ara

''Ayah ke rumah sakit?? ,jawab bunda

''Bukanya hari ini libur, kata Ara lagi.

''Sebenarnya iya, tapi tadi ada telefon dari rumah sakit, jadi ayah kesana sekalian melihat keadaan pasien yang kalian tolong kemarin. jelas dokter Aisyah.

''Apa Kaijun belum bangun? biar aku bangunan ya!!! Ara naik ke lantai atas menuju kamar Kai. Dia langsung masuk tanpa mengetuk,

dilihatnya Kai masih tidur, nafasnya masih teratur. Ara membuka korden sehingga cahaya matahari masuk melalui jendela kamar, lalu berjalan naik ke ranjang mengelitiki Kai. ''Bangun Kaijun!!! sambil terus menggelitik.

Kai merasa geli dan terganggu, ''hentikan C geli tahu''.

Siapa lagi kalau bukan Ara yang menjahilinya. Ara justru tertawa melihat muka bantal Kai.

''Masih bilang aku pemalas, kamu juga pemalas, sambil terus menggelitik.

Kai menarik tangan Ara membuatnya jatuh diatas tubuh Kai, kemudian Kai membalik tubuh Ara berada dibawa dan menggelitikinya.

''Rasakan pembalasanku, kata Kai.

Ara berteriak minta tolong pada Dokter Aisyah.

''Lepasin, bunda, bunda, tolongin, Kai nih,

dokter Aisyah yang mendengar teriakan Ara tersenyum sambil berjalan ke atas menuju kamar Kai

Pintu kamar yang terbuka membuat dokter Aisyah melihat mereka berdua

''Apa yang kalian berdua lakukan?? tanya dokter Aisyah.

Mereka berdua menghentikan kegiatan jahilnya,

''Dia nih bun ganggu orang tidur'' Kai mengacak -acak rambut Ara.

''Sudah-sudah kalian ini heboh pagi-pagi, kalian sudah melewatkan waktu sarapan''.

Mereka berdua menghentikan kegiatan jahilnya. Ara suka sekali menjahili Kai, bahkan saat kecil menginap di rumah dokter Firman, Ara selalu menggoda Kai, dengan berkata ini Ayahku, Ini bundaku, ini kakaku sambil memeluk mereka.

Dan Kai selalu cemberut dan mengalah, karna dia tahu Ara jarang berkumpul dengan keluarga mereka, hanya sesekali saat menginap. Rumah itu menjadi lebih ramai saat ada Ara disana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!