Caca Amelia Jasmin merupakan seorang siswi kelas 3 SMP yang pintar.Dia juga terbilang memiliki banyak teman.Pada saat liburan kenaikan kelas dia sangat bosan. Pasal nya, dia hanya dirumah saja dan dia akhirnya memutuskan ke warung di dekat rumah nya untuk membeli beberapa cemilan yang dia suka.
"Bude beli," katanya Caca.
"Eh non Caca mau beli apa non?" tanya bude.
"Biasa bude Caca mau beli ice cream nya satu,hmm ciki , setelah itu roti satu dan sama itu bude," katanya Caca.
"Oke non cantik ini belanjaan nya," katanya bude.
"Ih bude bisa aja nih, makasih ya bude.ini uang nya kembalian nya ambil aja bude," katanya Caca.
Saat di perjalan Caca melihat seseorang yang sepertinya dia kenal. Tentu saja benar itu teman nya Brayen Lavendra yang dikenal sebagai murid cupu dan penakut.Caca melihat dia sedang di ganggu oleh beberapa teman nya.
"Woy bagi duit!" teriak teman nya.
"Maaf gak ada ,saya gak bawa duit," jawab Brayen ketakutan.
"Saya harus buru buru pergi," katanya Brayen lagi.
"Enak aja lo main pergi gitu aja, hahaha dasar anak cupu!" teriak teman nya.
Caca pun akhirnya menghampiri mereka dan Brayen pun terkejut saat Caca menghampiri nya.
"Woy berani nya kok keroyokan banci kalian semua!" teriak Caca.
"Eh gua gak ada urusan sama lo, minggir gak lo kalo gak gua pukul Lo!" teriak teman nya.
Salah satu teman nya itu melihat Brayen sudah kabur sontak Caca pun terkejut dia gak habis pikir orang yang dia tolong melarikan diri dan tidak mengucapkan sepatah kata pun dengan nya bahkan mengucapkan terimakasih pun tidak.
"Ckk dasar gak tau terimakasih udah di tolongin tapi malah kabur," ucap Caca kesal.
Teriak teman Brayen.
"Rasain emang enak ditinggal ahaha!" bentak teman nya.
Suara teman yang menggangu Brayen tersebut sontak mengagetkan Caca.
Kebetulan Caca pun melihat batu dan sebatang kayu yang cukup berat dam besar lalu dia ambil dan dia pegang dengan erat.
"Kalian mau gua pukul pakai ini batu sama kayu lumayan lah palingan cuma biru sama pala kalian yang bocor dikit," kata Caca dengan pedenya.
Teman yang menggangu Brayen itu satu persatu pergi dan meninggalkan Caca sendiri dan Caca pun dapat pulang kerumah nya.
Di perjalanan Caca berbicara sama diri nya sendiri.
"Dasar bocah cupu masih mending gua tolongin lo.Bukan nya bantu gua eh malah langsung kabur itu anak. Gak tau terimakasih amat si itu bocah awas aja kalo sampe ketemu sama itu anak," ucap Caca.
Saat sampai di depan gerbang pak satpam langsung menyambut Caca .
"Ya ampun non,non dari mana saja nyonya udah khawatir sama non karena gak ada di rumah non nya," katanya pak satpam.
"What?? mami udah pulang??"kata Caca kaget.
"Iya non nyonya udah pulang dari tadi non," ucap pak satpam itu lagi.
"Mati gua," ucap Caca.
Caca pun akhirnya memasuki rumah nya itu dan betul saja mami nya sudah menunggu di ruang keluarga.
"Dari mana kamu di siang bolong gini?" tanya Renata.
"Ehehehe mami,Mami cantik udah pulang mi ehehe," ucap Caca.
"Lain kali kalau mau pergi bilang sama pak satpam atau gak sama bibi ya sayang," ucap Renata.
"Ehehe iya,mi," ucap Caca sambil senyum senyum.
Caca Amelia Jasmin memiliki keluarga yang terpandang papi nya memiliki perusahaan bisnis yang amat besar dan begitupun mami nya yang sering membantu papi nya dan ia merupakan anak tunggal.
Sedangkan Brayen Lavendra juga sama seperti Caca ayah Brayen memiliki bisnis yang gak kalah besar nya dengan bisnis papi nya Caca dan begitu pun bunda nya.
Hai Readers jangan lupa selalu dukung novel Caca & Brayen ya 💕.
Brayen pun akhirnya sampai dirumahnya dia sangat lelah akan kejadian yang tadi baru menimpa nya.
Dia melihat garasi bahwa orang tua nya belum pulang. Dia pun langsung memasuki rumah dan langsung menuju ke kamar nya.
Dia sedikit menyesal bahwa tadi dia meninggalkan Caca teman SMP nya itu sendiri melawan teman nya itu .
Tidak tersadar bahwa sangking lelah nya Brayen pun langsung tertidur hingga larut malam.
Pukul 19.00 Brayen pun belum bangun juga hingga bibi yang ada di rumah nya itu mengetuk pintu kamar Brayen.
"Den ,den Brayen, den," ucap bibi.
Brayen pun langsung bangun dan tersadar bahwa ada yang mengetuk pintu nya.
"Hmmm bibi ya??," tanya Brayen sambil ia mengucek mata nya dan mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul itu.
"Iya den ini bibi,bangun den udah Maghrib. Gak bagus tidur Maghrib,den," ucap bibi nya yang berbicara didepan pintu kamar nya itu.
"Iya bi ray sudah bangun,bi," ucap Brayen dengan nada mengantuk nya itu.
Setelah itu Brayen pun langsung membersihkan diri nya dan mandi di kamar mandi yang ada di kamar nya.
Dan setelah itu Brayen pun menuju meja makan yang dilihat nya sudah terdapat makanan dan sudah terdapat ayah dan bunda nya yang sudah menunggu Brayen.
"Eh udah bangun anak ganteng,bunda," ucap bundanya.
"Eh bunda jam berapa ayah sama bunda pulang?" tanya Brayen.
"Hmmm sekitar jam 15.30 .Tadi bunda mau bangunin kamu eh bunda liat kamu nya cape bener jadi gak jadi deh bunda bangunin nya," kata bunda dengan muka yang di melaskan.
"Ehehe bunda jangan gitu dong nanti cantik bunda hilang kalo muka bunda kek gitu," ledek Brayen.
Seketika sekeluarga itu pun tertawa dan ayah pun membuka suara nya.
"Ray,ada yang ayah mau bilang sama kamu," katanya ayah.
Seketika Brayen langsung menatap ayah nya dan sambil memakan makanan yang ada didepan nya.
"Iya yah ada apa?" tanyaBrayen.
"kamu kan udah kelas 3 SMP rencana ayah nanti kita bakal pindah ke Kalimantan setelah kamu lulus nanti," katanya ayah.
Mendengar pembicaraan ayah nya Brayen pun sempet tersedak dan langsung meminum air yang ada dihadapannya.
Tetapi Brayen harus tetep terlihat biasa saja karena nanti jika Brayen terlihat tidak setuju maka ayah dan bunda nya itu akan melontarkan pertanyaan pertanyaan yang membuat pusing kepala nya.
Dan ya Brayen Lavendra si cupu yang sering dibilang sama anak sekolah nya itu berbeda sekali saat dihadapan orang tua nya dan di hadapan temannya.
Tentu saja saat dia sering di bully di sekolah nya ia tidak pernah cerita sama orang tua nya.
"Bagaimana Ray setuju gak?" tanya ayah nya.
"Hmmm kalo bunda ikut Ray juga ikut," ucap manis anak itu.
"Bunda tentunya setuju setuju aja yang mana yang terbaik untuk keluarga kita," ucap Bunda nya itu kepada ayah dan juga Brayen.
"Ya nanti kita bicarakan lagi ini baru rencana saja," ucap ayah nya.
Akhirnya makan malam keluarga itu pun selesai dan Brayen menuju kamar nya dengan pasrah dan langsung membuka handphone nya . Brayen hanya pasrah bagaimana keputusan orang tua nya itu.
Dia terus berfikir bagaimana jika dia tambah di bully di sekolah baru yang akan dia tempati nanti.
Hai Readers jangan lupa tinggalkan jejak kalian di novel Caca dan Brayen thank you 💕.
Brayen masih sangat pusing memikirkan rencana ayah nya itu.Ia menenangkan diri nya sendiri sambil berkata.
"Santai Ray itu baru rencana jangan ambil pusing sabar," ucap Brayen sambil mengelus dada nya.
Ia berbicara pada diri nya sendiri untuk membangun semangat nya.
"Gua harus bisa tahan Ray, sebentar lagi nanti ada saat nya gua tunjukkin siapa gua sebenarnya gua ke teman-teman yang udah bully gua. Gua pasti bisa," ucap Brayen.
Muncullah semangat empat Lima dari dalam diri Brayen Lavendra.
Akhirnya liburan sekolah telah usai dan akhirnya para siswa dan siswi kembali masuk sekolah
Brayen dan Caca pun akhirnya kembali ke sekolah.
Hari ini pembagian kelas semua murid dikumpulkan di lapangan baik itu murid baru ataupun murid lama.
Caca and the geng berkumpul di lapangan mereka saling berpelukan untuk melepas rindu mereka.
Dan ya Brayen tentunya hanya punya satu kawan dan ya kawan nya itu nama nya Deni.
"Woy Den makin Gans aja lo," ucap Brayen.
"Hahahaha bisa aja lo Ray btw makasih bro pujian nya ahaha," katanya deni.
Berbeda dengan Caca mereka terdiri dari 4 kelompok yaitu Caca, Syifa,Rosa,dan Linda dari ke empat itu Caca yang sedikit tomboi penampilan nya walaupun begitu penampilan nya masi terlihat anggun dimata para laki laki.
"Kring."
Ya seperti biasa nya kepala sekolah mengucapkan kata sambutan dan salam rindu yang begitu banyak memakan waktu.
Setelah selesai anak anak pun langsung mencari kelas mereka.
Caca and the geng mereka berharap bisa sekelas.
"Gua harap kita sekelas woy," ucap Caca.
"Iya woy gua harap juga gitu," ucap Linda, Rosa dan Syifa serentak.
"Ehh iya kalo kita pisah kelas,nanti siapa yang neraktir gua lagi?" tanya Syifa.
"Ini anak makan aja pikiran nya .gua pukul pala lo nanti sif," kata Rosa.
Ke empat sahabat itu pun tertawa melihat tingkah sahabat nya itu.
karena banyak ketawa Caca pun tanpa sadar menabrak seorang laki laki yang culun ya itu adalah Brayen.
"Bruk." Keduanya pun jatuh terduduk dan sama sama saling menatap.
"Aw ,uh ,sialan siapa sih yang nabrak gua gua pukul tuh orang gak punya mata apa kalo jalan," ucap Caca sambil sedikit meringis.
Brayen hanya menatap tajam Caca yang menabrak dia.
Mampus gua ketemu sama Ini cewe mana kemarin belum minta maaf mati gua mati.
Deni pun langsung membantu Brayen berdiri.
dan sahabat Caca pun juga membantu Caca berdiri.
Caca pun, menatap tajam Brayen.
"Elo-elo, yang kemarin orang yang gak tau diri. orang yang gak punya sopan santun. Udah di tolongin malah langsung pergi.Eh sekarang ada di hadapan gua ni cowo!" ucap Caca dengan nada tinggi nya.
Brayen hanya bisa pasrah karena apa yang di bilang gadis itu benar dia kemarin yang sudah menyelamatkan brayen.
Brayen hanya diem dan tertunduk saja melewati Caca begitupun sahabat nya deni.
Caca and the geng pun langsung pergi karena tidak ingin membuat keributan .karena mengingat mereka sudah sebentar lagi lulus jadi harus baik baik dalam menjaga akhlak mereka.
"Sabar ca, sabar," ucap geng nya Caca.
"Yoklah lanjut cari kelas," katanya Caca.
"Ayok," ucap Rosa, Linda dan Syifa dengan serempak.
Hai Readers, jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!