NovelToon NovelToon

Manequin Kekasihku

Part 1

Hay para Reader setia...

💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞

Ini adalah Novel ke 9 ku, namun baru pertama kali bergenre Fantasi tapi tetap Romantis loh...😅😅😅

Jangan lupa selalu dukung, like and komen ya guys... Setiap like and komen kalian sangat berarti bagi Author loh...😘😘😘

Happy Reading All...

👇👇👇👇👇

*****

"Kali ini penjualan kita mencapai 80% pak, itu akan terus bertambah seiringnya permintaan dari beberapa perusahaan di beberapa negara. Permintaan pasar terbesar ada pada negara Singapura." ujar Jane.

Jane adalah sekertaris Alvin Mark yang sudah bekerja selama 7 tahun di PT. Mark Manequin.

"Terus laporkan perkembangannya, bagaimana perusahaan kita yang berada di Indonesia?" tanya Alvin.

"Perkembangannya hampir mengikuti perkembangan disini. Hanya saja permintaan pasar lebih rendah 20% dari kita disini." jawab Jane.

"Itu sudah bagus, terima kasih atas kerja kerasmu Jane." ujar Alvin.

"Sama sama pak, itu memang sudah menjadi tugasku." jawab Jane seraya pamit keluar dari kantor Alvin.

Alvin Mark adalah pria tampan dan kaya raya, ia memiliki 2 perusahaan pembuatan Manequin. Satu di Paris dan yang satu lagi di Indonesia. Alvin memanggil asistennya Calio. Calio juga karyawan yang sangat dipercaya oleh Alvin, pria itu sudah mengikuti Alvin selama 10 tahun. Calio sudah seperti saudara, sahabat bagi Alvin. Perusahaan yang dibangun Alvin dari nol, Calio selalu setia menemaninya.

"Bagaimana persediaan bahan di pabrik?" tanya Alvin.

"Masih bisa kita atasi pak, hanya saja ada satu bahan yang berbeda tidak seperti biasa kita dapatkan." jawab Calio.

"Kembalikan bahan itu dan kita ambil bahan biasa. Aku tak ingin mengubah bahan pembuatan Manequin dengan bahan baru Calio. Kau kan tahu, perusahaan ini aku bangun karena mengutamakan kualitas." perintah Alvin.

"Baik pak akan aku kembalikan." jawab Calio.

"Jangan membuat kesalahan lagi, permintaan pasar sedang tinggi saat ini. Penjualan terus bertambah. Dan terus awasi bagian laboratorium agar tidak melakukan kesalahan. Bahan itu harus aman, agar Manequin kita tidak berbahaya untuk masyarakat." ujar Alvin.

Calio mengangguk dan pamit keluar dari kantor Alvin. Tak lama kemudian Jane kembali mengetuk pintu dan masuk.

"Jangan lupa kita ada meeting jam 2 siang dengan penanam modal baru dari Amerika pak. Setelah itu tak ada lagi jadwal perusahaan, hanya saja nona Karen ingin bertemu anda." ujar Jane.

"Setelah meeting aku akan pulang, jadi tidak ada pertemuan dengan yang lain. Aku merindukan Keke di rumah." jawab Alvin.

"Baik pak." jawab Jane lalu ia kembali keluar lagi.

Alvin menyenderkan tubuhnya di kursi. Karen adalah wanita yang sudah 5 tahun mengejarnya. Ia sudah lelah menanggapi wanita itu. Pertama kali ia bertemu Karen pada sebuah pesta pertemuan kolega bisnis di hotel Marriot. Saat itulah Karen hingga saat itu terus berusaha mendekatinya.

Aku tak butuh siapapun, aku hanya ingin bersama Keke. Itu sudah cukup bagiku. Keke selalu mendengarkan keluh kesahku, ia pembawa keberuntungan dalam hidupku. Sejak aku membuatnya, perusahaanku langsung maju pesat dan berada di puncak setiap tahun. gumam Alvin.

Siapa yang tak mengenal Keke, seluruh karyawan PT. Mark Manequin akan jatuh cinta jika bertemu Manequin buatan atasan mereka, Manequin itu sangat cantik dan sangat mirip dengan manusia. Mereka semua berharap atasannya bisa menemukan pasangan persis seperti Keke. Keke adalah manequin kesayangan Alvin Mark, Keke juga pembawa keberuntungan bagi perusahaan.

Itulah kenyataannya, karena setiap pelanggan yang memesan Manequin pada Alvin selalu meminta bertemu dengan Keke. Dan setelah bertemu Keke, mereka semua akan memesan Manequin lebih dari perjanjian pertama. Itulah yang membuat Alvin semakin menyayangi Keke. Terkadang karyawannya merasa atasannya sudah gila, ia selalu membicarakan Keke seolah olah Keke itu manusia.

Jam makan siang sudah tiba, Alvin keluar dari kantornya.

"Jane, jika aku terlambat kembali. Tolong agar pak Gibeon bisa menunggu. Aku ingin makan di restoran yang jauh dari perusahaan." ujar Alvin.

"Baik pak." jawab Jane.

"Dan sudah waktunya istirahat, tinggalkan pekerjaanmu." perintah Alvin.

Jane kembali mengangguk dan membiarkan atasannya pergi untuk makan siang.

Alvin Mark meninggalkan perusahaan menuju restoran kesukaannya, warung nasi Padang yang ada di Paris. Ia sangat menyukai masakan Padang terutama rendangnya. Ia akan rela melakukan perjalanan sampai satu jam hanya untuk makan nasi Padang. Satu satunya restoran Indonesia yang ada di dekat perusahaannya. Restoran itu selalu ramai pengunjung, terutama warga negara Indonesia dan pelajar Indonesia di Paris.

Alvin sampai di restoran itu dan tentu saja mendapat sapaan dari uda Awaludin. "Wah wah... Den Alvin kembali kemari lagi. Kali ini lauk apa den?" tanya uda Awaludin.

"Rendang jangan sampai tertinggal uda. Selebihnya terserah uda mau memberi aku makanan apa." jawab Alvin.

Uda Awaludin mengangguk lalu segera menyiapkan makanan kesukaan Alvin.

"Dimana uni Nia?" tanya Alvin.

"Uni Nia sedang belanja den, kami kehabisan bahan dapur." jawab uda Awaludin.

"Oh pantas saja aku tak melihatnya, lalu bagaimana uda menangani ini sendiri. Lihat antrian sampai luar restoran." ujar Alvin.

Uda Awaludin tertawa. "Uda sudah biasa den ganteng, lagian mereka sangat sabar dan tertib mengantri." ujarnya.

Alvin ikut tertawa. "Uda benar, aku yang berlebihan." jawabnya.

Alvin memang selalu memesan tempat dahulu jika ingin makan di restoran nasi Padang tersebut jadi ia tak perlu mengantri seperti yang lain. Ia selalu bayar mahal jadi ia selalu mendapat tempat untuk makan.

Alvin menikmati makanannya, ia seperti kembali ke Indonesia. Ia sangat merindukan papa dan mama nya yang dimakamkan di Bandung, karena memang asal mereka dari Indonesia. Saat keduanya meninggal 8 tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat. Keduanya langsung dimakamkan di kota Bandung, sedangkan Alvin terus mengembangkan bakatnya di Paris sampai akhirnya ia bisa membuka perusahaan kedua di kota Bandung, Indonesia.

Alvin sudah selesai makan siang, ia melihat jam tangannya sudah jam 13.30 waktu Paris. Jika ia kembali ke perusahaan, maka ia akan terlambat setengah jam. Ia segera menghubungi Jane.

"Halo Jane, aku akan terlambat setengah jam. Bisakah kau mengundur waktu meeting. Aku tak ingin pak Gibeon menungguku selama itu." ujar Alvin.

"Baik pak akan aku usahakan menghubungi pak Gibeon. Aku akan mengabari anda lagi." jawab Jane.

"Baik, terima kasih." jawab Alvin seraya mematikan ponselnya.

Ia membayar makanannya lalu segera menuju ke perusahaannya. Baru lima belas menit ia dalam perjalanan, Jane menghubunginya.

"Halo pak, kebetulan memang pak Gibeon akan terlambat datang, ia bersyukur anda memundurkan waktu meeting." ujar Jane.

"Oh baiklah, jadi aku bisa santai menyetir. Terima kasih Jane." jawab Alvin seraya mematikan ponselnya lagi.

Alvin lebih santai menuju perusahaannya, ia tak tergesa gesa lagi mengendarai mobilnya. Bagaimanapun ia harus menghargai klien yang ingin berinvestasi pada perusahaannya, ia hanya ingin tahu seberapa besar yang akan ditawarkan oleh pria Amerika itu.

*****

1...

2...

3....

Next Part...

ILUSTRASI ALVIN MARK👇

Part 2

Alvin Mark sampai di perusahaannya tepat pukul setengah tiga, ia segera memasuki perusahaannya dan disanalah wanita yang ia hindari selama ini sedang duduk di lobi. Wanita itu menatap kesana kemari terkadang ia juga berdiri dan mondar mandir disana. Alvin berbalik, ia akan masuk ke kantornya melalui pintu darurat.

"Mark..." teriak Karen.

Sial...terlambat sudah aku menghindar. pikir Alvin.

Alvin berbalik dan menatap Karen yang sudah ada di dekatnya, lalu pura pura tersenyum.

"Ya Tuhan, sulit sekali menghubungimu mark." ujar Karen.

"Maaf aku sangat sibuk Karen, dan sekarang aku ada meeting." jawab Alvin.

"Aku akan menunggumu disini sampai kau selesai meeting Mark." kata Karen.

Alvin menggeleng. "Aku akan terus sibuk Karen, lebih baik kau pulang sekarang." ujarnya.

"Tapi Mark, aku ingin berbicara padamu. Sudah lama sekali aku ingin mengatakannya." ujar Karen.

"Lain kali saja Karen, aku masuk dulu." jawab Alvin. Ia sedikit berlari agar Karen tak mengejarnya.

Alvin bisa bernafas lega saat melihat wanita itu pergi dari perusahaan dengan wajah yang muram.

Maafkan aku Karen, kau jangan berharap banyak. Aku hanya menyukai Keke. gumam Alvin.

Ia segera masuk ke kantornya, disana Jane sudah menunggunya.

"Apa pak Gibeon sudah sampai?" tanya Alvin.

Jane menggeleng. "Belum pak, tadi asistennya mengatakan mereka akan sampai sekitar 15 menit lagi." jawabnya.

"Baiklah, siapkan saja semua yang akan kita bahas Jane. Jika ia sudah datang, panggil aku." perintah Alvin seraya meninggalkan Jane tanpa menunggu jawaban sekertarisnya.

Alvin memejamkan matanya di sofa, tiba tiba ia rindu pada Keke di rumah sampai akhirnya ia benar benar terpejam. Suara ketukan pintu membuatnya terkejut.

"Masuk..." ujarnya.

"Maaf pak Alvin, pak Gibeon sudah sampai dan menunggu di ruang meeting." ujar Jane.

"Kau duluan masuk, aku akan menyusulmu setelah cuci muka." jawab Alvin.

"Baik pak." jawab Jane lalu meninggalkan atasannya untuk menyambut pak Gibeon.

Tak lama kemudian, Alvin juga masuk ke ruang meeting dan langsung bertemu dengan pria yang hanya setahun lebih tua darinya. Pria itu tinggi dan juga tampan, matanya berwarna biru dan kulit bulenya sangat putih.

"Selamat datang di perusahaan kami pak Gibeon." ucap Alvin.

"Terima kasih pak Mark. Kita langsung saja membahas tujuanku kemari." jawab Gibeon.

Alvin mengangguk anggukkan kepalanya dan menyuruh Gibeon duduk. Pria itu membawa 2 orang asisten.

"Jadi apa penawaran anda pak Gibeon?" tanya Alvin.

Gibeon mengambil koper dan membukanya. Disana ada uang yang mungkin bernilai triliunan. "Aku sudah tahu jika perusahaan anda sangat berkembang dengan pesat, aku juga sangat tertarik dengan pembuatan Manequin anda. Jadi aku menawarkan investasi sebesar seratus juta USD." ujar Gibeon.

Alvin terbelalak. "Wow investasi yang sangat besar pak, tapi apakah anda tahu seperti apa perusahaan kami." ujarnya lalu menyerahkan dokumen perusahaan pada Gibeon.

"Sebesar apapun investasi para investor, aku hanya bisa memberikan 10% keuntungan dari penjualan Manequin milikku. Itu sudah peraturan perusahaan. Dan anda bisa melihat laporan keuangan kami." ujar Alvin.

Gibeon mengangguk anggukan kepalanya. "Melihat dari modal dan kekayaan bersih anda, tentu saja uangku tak ada apa apanya. Aku akan tetap berinvestasi pasif. Aku tak mau ikut andil dalam perusahaan, aku hanya ingin keuntungan tiap bulan masuk ke rekeningku. Dan 10% dari pendapatan perusahaan, jika dilihat dari laporan keuangan ini cukup besar. Jadi aku setuju." jawab Gibeon.

Alvin tersenyum. "Anda yakin tak ingin berpikir terlebih dahulu pak?" tanyanya.

Gibeon mendapat bisikan dari asisten asistennya, lalu menatap Alvin sambil tersenyum. "Aku sangat yakin." jawabnya.

"Baiklah, Jane dokumen perjanjian." pinta Alvin.

Jane menyerahkan pada keduanya. Lalu setelah beberapa menit mereka membacanya, keduanya tetap setuju dan menandatangani kontrak tersebut. Keduanya resmi bekerja sama, jabatan tangan keduanya menandakan kesepakatan dalam jangka panjang. Gibeon akhirnya pamit dari perusahaan.

"Aku heran, mengapa pak Alvin selalu bisa meyakinkan para investor dengan tawaran seperti itu." ujar Jane.

Alvin tertawa. "Apa kau baru mengenalku Jane, tentu saja dengan pendapatan kita seperti itu 10% sangat besar." jawabnya. "Aku akan pulang sekarang, aku sangat merindukan Keke." sambungnya.

Jane mengangguk dan membiarkan atasannya pulang lebih awal. Tapi Jane tersenyum sendiri.

Atasan yang aneh, sudah bertahun tahun ia menganggap Keke seperti manusia. Seandainya Keke benar benar hidup, pasti pak Alvin akan senang dan bahagia. Tapi sayang sekali, pak Alvin lebih suka menjomblo di umurnya yang sudah 30 tahun. gumam Jane.

*****

Rumah mewah bak istana megah terletak di kawasan elit Bougival, Paris. Itulah rumah yang ditempati Alvin Mark bersama Keke. Memiliki 7 pelayan di rumah besar itu, membuat Alvin memang tidak kesepian. Ia segera masuk ke kamarnya, dan memeluk Keke.

"Apa kabarmu sayang, aku sangat merindukanmu. Kau tahu, hari ini aku bertemu dengan Karen lagi dan itu sangat menjengkelkan. Tapi ada kabar bahagia juga, ada investor baru dari Amerika yang menginvestasikan uangnya begitu banyak pada perusahaanku. Aku ingin membawamu jalan jalan Keke. Apa kau sudah makan dan mandi?" tanyanya seperti orang gila.

"Baiklah aku akan mandi sekarang, setelah itu kau temani aku makan malam. Tidak ada kata tidak sayang." ujar Alvin lagi lalu masuk ke kamar mandinya.

Alvin sangat lama jika sudah mandi, ia bisa menghabiskan waktu satu sampai dua jam disana, entahlah apa yang ia lakukan dengan tubuh yang kekar itu. Ia keluar dari kamar mandi dan membalikkan tubuh Keke.

"Kau tak boleh melihatku berganti pakaian Keke, itu akan merusak harga diriku." ujarnya.

Alvin juga tak pernah mengganti pakaian Keke, yang melakukannya tentu saja pelayannya. Walaupun Keke dibuat oleh tangannya sendiri, tapi setelah itu Alvin tak menyentuh atau melihat tubuh Keke sembarangan.

"Baiklah aku sudah selesai, kau ikut aku makan." ujar Alvin sambil mengangkat tubuh Keke.

Pelayan menyambutnya di ruang makan, ia mendudukkan Keke di sebelahnya dan menyediakan makanan buat Keke. "Makanlah agar kau selalu sehat." ujarnya.

Jika orang lain melihat tingkahnya pertama kali, mungkin benar benar menganggap Alvin pria gila. Tapi orang di sekitarnya sudah sangat paham dengan apa yang dilakukan Alvin, ia selalu melakukan itu karena menganggap Keke benar benar seperti manusia. Itulah mengapa ia tak butuh wanita lain untuk berada disampingnya. Selain ia belum menemukan yang cocok, ia juga tak ingin pasangannya menyuruhnya membuang Keke dari hidupnya.

Bagi Alvin siapapun wanita yang akan menikahinya kelak, maka istrinya harus terima menjadi wanita kedua setelah Keke. Alvin menyelesaikan makannya lalu membawa Keke ke ruang santai untuk menonton televisi sambil mengobrol.

"Bagaimana caraku menghindari Karen? Aku tak menyukai wanita itu Keke. Aku tetap menyukaimu disampingku." ujar Alvin.

"Keke, aku ingin sekali membawamu ke perusahaan. Tapi aku tak ingin pria lain menatapmu. Tapi aku juga selalu merindukanmu setiap waktu. Keke katakan sesuatu padaku." ujar Alvin lagi. "Sudahlah, kau memang lebih suka diam daripada berbicara padaku. Sekarang lebih baik kita tidur, tentu saja kau harus tidur disampingku." sambungnya sambil membawa Keke ke kamarnya.

Alvin Mark merasa lelah dan akhirnya ia tertidur bersama Keke, Manequin cantik kesayangannya.

*****

1...

2...

3...

Next Part 3

Happy Reading All...😘

ILUSTRASI MANEQUIN KEKE👇

Part 3

Keke adalah peri paling cantik di dunia peri, ia pendiam dan tak pernah terlibat dalam masalah. Hari ini adalah hari dimana beberapa peri akan dikirim ke dunia manusia untuk mencari bunga mawar biru sebagai obat ratu peri yang sedang sakit. Bunga mawar itu hanya bisa hidup seratus tahun sekali di dunia manusia. Dan Keke adalah salah satu peri yang akan turun ke dunia manusia.

"Aku tahu kau adalah peri yang paling penurut disini. Tapi aku ingin kau mencari mawar biru itu untuk ratuku." ujar raja peri.

"Aku akan mengikuti perintah anda yang mulia." jawab Keke.

"Ingat Keke, jangan pernah terlibat perasaan dengan manusia. Jika kau melakukannya maka kau tidak bisa kembali kesini lagi." peringatan raja peri.

"Aku tak mungkin melakukannya, duniaku adalah dunia peri. Tak mungkin aku bersama manusia." jawab Keke.

"Kau akan berangkat dengan 3 peri yang lain, namun saat sampai di dunia manusia kalian akan berpisah di 4 negara. Pencarian mawar biru itu akan berlangsung selama satu tahun disana. Siapapun yang bisa menemukannya terlebih dahulu, maka ia bisa kembali kesini dan tentu saja peri yang lain juga bisa kembali." ujar raja peri.

"Kami akan berangkat sekarang yang mulia raja." jawab semua yang ditugaskan termasuk peri Keke.

Untuk melakukan perjalanan ke dunia manusia, mereka membutuhkan waktu satu bulan. Keke tak banyak bicara, ia terus terbang agar segera sampai ke dunia manusia. Keempatnya berpencar, namun ada satu peri laki laki yang terus mengikuti peri Keke. Ia adalah Anem, peri Anem ditugaskan bersama peri yang lain untuk mencari mawar biru. Peri Anem juga sudah ratusan tahun menyukai peri Keke.

"Mengapa kau mengikutiku?" tanya peri Keke.

"Aku ingin." jawab peri Anem.

"Kau tak bisa bersamaku, kau harus ingat jika raja peri mengatakan kita harus berpisah di 4 negara." ujar peri Keke.

"Oh ayolah, aku hanya ingin melindungimu sampai ke negara tujuanmu peri Keke. Lalu setelah itu, aku akan mencari negara lain dan meninggalkanmu sampai aman." jawab peri Anem.

Peri Keke mengepakkan sayapnya lebih cepat. "Tidak perlu, aku bisa melindungi diri sendiri." jawabnya.

Tapi peri Anem tak memperdulikannya, ia tetap mengikuti peri Keke. Itu membuat peri Keke sangat kesal. Mereka hinggap di sebuah pohon, perjalanan mereka sudah berlangsung selama satu minggu. Peri Anem membawakan beberapa buah buahan untuk peri Keke.

"Makanlah peri Keke, kita harus memiliki tenaga untuk sampai ke dunia manusia." ujar peri Anem.

"Tak bisakah kau biarkan aku sendiri. Aku tak ingin kau mendapat masalah karena mengikutiku." ujar peri Keke.

Peri Anem menggelengkan kepalanya. "Aku tak ingin kau terluka. Jadi biarkan aku bersamamu." jawabnya.

Peri Keke menghela nafasnya, ia tak bisa mengusir peri Anem dari hadapannya. Ia tahu jika peri Anem memiliki perasaan padanya, tapi ia tak menyukai pria itu. Peri Keke menghabiskan buah buahannya lalu segera terbang kembali tanpa mengatakan apapun. Peri Anem kembali mengikutinya, sampai pada akhirnya hujan badai membuat mereka sulit mengepakkan sayapnya.

Peri Anem berusaha mendekati peri Keke untuk melindunginya, tapi ia tak mampu melakukan itu. Sayapnya terasa berat karena angin yang begitu kencang. Angin tersebut menghempaskan keduanya di sisi yang berbeda. Peri Keke terhempas dan terjatuh lalu pingsan. Sedangkan peri Anem entah terhempas kemana.

Selama satu hari peri Keke pingsan, saat ia terbangun. Ia tak tahu dimana ia berada, tempat itu berbulu dan bau menyengat tercium olehnya. Saat ia mulai sadar ternyata ia terjatuh di dunia Serigala, artinya ia sudah melakukan perjalanan selama 2 minggu, dan 2 minggu lagi ia akan sampai di dunia manusia.

Peri Keke hampir terinjak oleh salah satu serigala. Ia berusaha menghindar, namun ia malah membentur tubuh serigala yang lain.

Dimana peri Anem? tanyanya sendiri.

Ia sama sekali tak bisa menemukan pria yang mengikutinya itu, para serigala mulai mendekati peri Keke membuatnya semakin ketakutan.

"Jadi ada tamu tak diundang masuk ke dunia kita." ujar salah satu serigala.

"Maafkan aku mengganggu kalian, aku terjatuh dan berakhir disini." jawab peri Keke.

"Jadi kau dibuang dari dunia peri?" tanya serigala yang lain.

Peri Keke menggeleng. "Tidak, perkenalkan namaku peri Keke. Aku ditugaskan raja peri untuk ke dunia manusia mencari mawar biru. Tapi hujan badai membuat perjalananku terhenti dan terhempas ke dunia kalian." jawabnya.

"Bagaimana sang raja menugaskan peri cantik sendirian ke dunia manusia?" tanya serigala lagi. "Kau tidak tahu, dunia manusia sangat kejam dari dunia kita. Mereka selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu." sambungnya.

"Sebenarnya kami berempat, hanya saja kami berpisah di 4 negara. Tapi apa kalian melihat satu peri laki laki disini? Ia selalu mengikutiku tapi kami terpisah karena hujan badai." tanya peri Keke.

Mereka melonglong tanda tertawa. "Pasti peri itu kekasihmu." jawab serigala.

"Bukan, bukan... Tapi ia memang selalu menggangguku. Kami tak ada hubungan apapun." jawab peri Keke.

"Tapi sayang sekali peri cantik, kami tak melihatnya. Mungkin ia terhempas di dunia lain." jawab serigala.

Peri Keke sedih mendengarnya. "Bisakah kalian biarkan aku melanjutkan perjalanan ke dunia manusia?" tanyanya.

Mereka melonglong kembali. "Sayapmu terluka, kau butuh pengobatan. Kami akan membantumu sampai sembuh lalu membiarkanmu melanjutkan perjalanan. Aku Monsen pimpinan para serigala." ujarnya.

Ternyata salah satu mereka adalah pimpinan serigala. Ia benar jika sayapnya sekarang terluka, tapi itu akan memperlambat perjalanannya.

"Kami akan memberi obat ajaib milik kami, jadi kau hanya perlu beristirahat satu hari. Jangan khawatir akan perjalananmu peri Keke." ujar Monsen.

"Bagaimana kau bisa tahu jika aku memikirkannya?" tanya peri Keke.

"Aku bisa membaca pikiran, jadi karena kau tak berniat jahat maka kami akan membantumu. Tapi apa kau yakin akan ke dunia manusia, disana benar benar berbahaya. Mereka memiliki beberapa senjata yang pernah melukai kaum kami." jawab Monsen.

"Apapun yang akan terjadi, aku akan melakukannya. Karena itu perintah dari raja kami." jawab peri Keke.

"Baiklah, kau naik ke punggungku. Aku akan membawamu ke tempat pengobatan kaum kami." perintah Monsen.

Peri Keke dibantu oleh serigala lain untuk naik diatas punggung Monsen. Beruntung ia bisa bertemu dengan keluarga serigala yang baik. Jika tidak mungkin ia sudah menjadi makanan serigala. Tapi dimana peri Anem, peri Keke masih memikirkannya. Ia berharap peri Anem bisa selamat.

Peri Keke sampai di ruang pengobatan kaum serigala, disana hanya ada serigala serigala wanita yang menanganinya. Mereka juga sangat baik pada peri Keke. Karena serigala Monsen mengatakan untuk tidak melukai peri Keke. Satu hari sudah ia berada di dunia serigala, sayapnya juga sudah membaik sekarang. Sudah saatnya peri Keke berpamitan pada mereka semua untuk melanjutkan perjalanan menuju dunia manusia.

*****

Nah kan Fantasi Author kali ini keluar dari pikiran...😅😅😅

Dukung, like n komen buat ceritaku ya...

Happy Reading All...😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!