NovelToon NovelToon

ADITYA CINTANYA SUCI

ACS 01

"kapan kamu menikah dit?" Ujar bunda fatiya di sela sela makannya bertanya pada anak semata wayangnya.

Aditya menoleh pada sang bunda dan ayah nya secara bergantian.

" Iya dit, kamu sudah mendekati kepala tiga, mungkin teman teman kuliah mu dulu sudah punya anak sekarang ini,. Kamu kok betah banget sih ngejomblo, liat dong ayah bunda nak sepi di rumah dan inginkan cucu biar rame rumah " ucap ayah bowo pada Aditya.

Aditya tersenyum dan melanjutkan mengunyah makanannya.

" Sabar aja bun, yah, nanti juga ketemu jodohnya, Aditya nggak mau cepat cepat karena tidak ingin di bodohi dengan cewek jaman sekarang, jadi Aditya ingin mencari yang pas untuk pendamping hidup Aditya selamanya" ujarnya.

" Maksud kamu apa dit, cewek jaman sekarang kan cantik cantik nak" ucap bunda fatiya lagi sambil memandang Aditya yang tersenyum padanya.

" Bun, cewek jaman sekarang itu mereka suka mencari yang lebih kaya dan lebih segala galanya, mereka mementingkan materi Bun" ucap Aditya lagi.

" Nak, bunda dan ayah tidak mementingkan dari kalangan mana pun jodoh kamu nantinya, baik dari keluarga berada ataupun keluarga yang tidak berada, yang diinginkan oleh bunda dan ayah kebahagian kamu nak" ucapnya lagi.

" Iya bun, adit ngerti tapi maksud nya adit, adit ingin mencari yang benar benar menerima adit apa adanya yang benar benar menerima adit dengan kekurangan dan kelebihan adit dan jangan hanya menerima cintanya adit hanya melihat dari kekayaan yang adit miliki, adit tidak ingin memilih seorang istri yang asal cantik aja bun, tapi yang benar benar cantik luar dalam nya, ya cantik hati dan perilaku nya bun, syukur syukur nanti adit di beri seorang istri yang cantik wajahnya heheh" kekeh Aditya sambil meneguk air minumnya.

" Amin..." Ucap ayah bundanya Aditya.

" Ya udah ya bun, yah, adit berangkat dulu, ntar terlambat lagi ,hari ini banyak kerjaan di kantor." Ucapnya sambil berdiri dan mendekati kedua orang tuanya dan meraih tangan ayah bundanya dan menciumnya.

" Assalamualaikum" ucapnya.

" Waalaikumsalam" jawab keduanya.

Kemudian Aditya berjalan menuju keluar dan menuju kearah mobilnya, dia kemudian masuk kedalam mobil yang sudah di siapkan sopirnya.

Kemudian mobil Aditya melaju kearah kantornya.

Sesampainya di kantor sopir Aditya memarkirkan mobilnya, dan Aditya keluar berjalan menuju ke arah pintu masuk kantornya, security yang berada di pintu masuk loby kantornya tersenyum dan membuka kan pintunya untuk Aditya masuk, Aditya tersenyum dan menepuk bahu security nya, dia berjalan menuju lift semua orang pun memberi hormat pada pimpinan yang sangat baik dan berwibawa itu. Aditya memang terkenal tegas dengan para karyawanannya dan dia tidak neko neko kalau karyawannya membuat salah pada nya. Dan lagi Aditya terkenal sebagai bos yang sangat dingin di kantor bila dia bekerja hanya sesekali saja dia berbicara, tapi kalau dia berada di luar dia sangat baik dan sangat penyapa pada semua orang yang kenal dengan nya jangan kan kenal yang sok kenal dengan dia pun selalu di sapa dan beri nya senyum. Aditya kemudian menekan nomer lantai 5 dimana ruangan nya berada.

Saat Aditya keluar dari lift dia bertemu dengan seseorang yang sangat dikenalnya siapa lagi kalau bukan Rara sahabatnya sekaligus sekretarisnya.

" Pagi bosqu.." ucapnya tersenyum.

" Pagi, mau kemana kamu Ra?" Tanya Aditya, sambil memandangi si Rara.

" Mau kebawah sebentar bosqu, karena ada sesuatu yang harus di temui" ucapnya lagi sambil tersenyum.

" Ya terserah mu lah, lanjut aja" ucap aditya sambil berjalan menuju keruangan nya.

Rara adalah sekretaris sekaligus teman nya Aditya dari sekolah dulu, saat Aditya mewarisi perusahaan sang ayah dia bertemu dengan Rara yang saat itu bekerja di sebuah toko buah, karena selepas mereka lulus sekolah dulu mereka tidak pernah berkomunikasi kembali. Setelah bertemu dengan Rara Aditya menawarkan Rara bekerja di kantornya kebetulan Aditya memerlukan sekretaris baru untuk mendampinginya di segala urusan, karena sekretaris lama sudah mengundurkan diri karena sudah terlalu lama bekerja dan sudah berumur juga, jadi ingin berhenti dan menetap di rumah untuk istirahat dan membuka warung kecil kecilan.

Rara adalah seorang gadis yang sangat baik,ramah dan periang, dia hanya lulusan SMK tapi saat dia mau melanjutkan kuliah dulu dia kehilangan tulang punggungnya yaitu kepergian sang ayah yang meninggal dunia karena sakit serangan jantung. Saat itulah dia kemudian menjadi tulang punggung keluarganya dan keinginan dia untuk kuliah di batalkannya, dan jadilah dia bekerja di sebuah toko buah yang gajinya hanya cukup buat makan dan biaya sekolah adiknya.

Saat ini dia sudah bisa meraih bangku kuliah setelah bisa bekerja dengan Aditya dan tinggal menunggu kelulusan nya saja, dan kehidupan nya pun mulai setara dengan yang lainnya.

Aditya memasuki ruangannya dan melepaskan jas dan melonggarkan dasinya, dia menarik nafas dengan pelan dan melapaskannya dengan pelan.

Dia kemudian duduk di kursi kerjanya dan membuka laptopnya dia mengecek email yang masuk, setelah puas dengan membaca email email yang masuk dia kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi tersebut sambil matanya menerawang jauh kelangit langit ruangan kerjanya, dia teringat pembicaraan kedua orang tuanya saat di meja makan tadi pagi.

" Aku harus bagaimana ini? Bukan nya aku happy hidup ngejomblo, aku juga ingin rasanya menjadi seorang suami saat pulang dan pergi kekantor selalu di sambut dengan senyuman manis dan kecupan ringan di pipi ini dari sang istri dan anaknya nya. Aku takut kalau salah pilih seperti dulu saat kuliah karena saat itu aku hanya menggunakan roda dua berangkat kuliah dia berpaling dariku ke lelaki yang beroda empat. Sejak saat itu lah aku mulai selektif memilih pendamping hidup" Batinnya.

Kemudian pintu ruangannya terdengar di ketuk dari luar membuyarkan lamunannya.

" Tok...Tok...Tok...."

" Masuk" ucapnya sambil membenahi duduknya yang sangat terlihat santai tersebut.

" Selamat siang pak bos" ucap yoga sahabat Aditya semasa kuliah dulu.

" Hai ga,,, apa kabar, tumben baru mampir, setelah berkeluarga nggak pernah lagi kesini, ada angin apa nih, sampai terbawa kesini" ucap Aditya pada Yoga.

" heheh..." Yoga hanya bisa tersenyum pada sahabatnya tersebut.

Kemudian Aditya mendekati sahabatnya dan menyalaminya seraya memeluknya. Aditya mempersilahkan Yoga duduk di sofa ruangannya.

" Gimana kabar anak dan istrimu sekarang?" Tanya Aditya pada Yoga.

Yoga terlihat menarik nafasnya dengan pelan dan menghembuskannya dengan plong seakan akan dia melepaskan beban yang ada di hatinya

" Aku sudah 5 bulan hidup menduda, dan selama aku bercerai dengan istriku aku menyepi kebali bersama putri ku keysa, baru dua minggu aku ada di kota ini." Ucapnya pelan.

Terlihat sekali ada kesedihan di wajahnya saat bercerita pada Aditya.

ACS 02

Aditya mendekati Yoga dia duduk di samping sahabatnya tersebut, dan merangkul pundak sahabat tersebut.

" Maafkan aku ga, aku tidak tahu kalau kamu sudah pisah dengan istrimu, kenapa saat kamu terpuruk kamu tidak bilang dengan aku, setidaknya kamu bisa cerita padaku dan bisa mengurangi kesedihanmu" ucapnya lagi.

Yoga tersenyum dan menoleh sesaat pada Aditya.

" Iya nggak apa apa dit, saat itu aku tidak ingin merepotkan siapa pun termasuk kedua orang tua ku, aku juga bingung kenapa pernikahan ku hanya bertahan selama 3 tahun setengah dan di saat keysa memerlukan seorang ibu Reni meninggalkan nya dan memilih hidup dengann lelaki lain." Ujar nya sambil tertunduk.

" Sabar ga, suatu saat pasti ada jodoh yang terbaik buat mu yang mau menerima kamu apa adanya" ucap aditya pada sang sahabat.

" Sekarang keysa selalu mencari cari ibunya" ucap Yoga lagi.

" Apakah dia tidak sayang dengan keysa?" Tanya Aditya.

" Dia tidak akan pernah sayang pada keysa dit" ucapnya pelan hampir tidak terdengar.

" Apa? Kenapa seorang ibu seperti itu? Padahal dia harus bersyukur karena di luar sana masih banyak seorang ibu yang sangat ingin mempunyai seorang anak" ucap Aditya lagi.

" Dia memang nggak sayang dan tidak akan pernah sayang dit, dari awal adanya keysa dia sudah tidak setuju" ujarnya.

" Kenapa? Bukan kah keysa anak kalian buah cinta kalian?" Tanya Aditya heran.

"Bukan dit, keysa adalah anak adopsi kami, semenjak aku dan Reni menikah sampai pernikahan kami dua tahun berjalan tidak di karuniain keturunan, dan kami kemudian mengadopsi keysa dari panti asuhan sebagai pancingan, tapi ternyata setelah beberapa bulan kami mengadopsi keysa akhirnya Reni merasa tidak bahagia dan sangat terbebani dengan kehadiran keysa sampai akhirnya dia menggugat cerai diriku, aku cuma bisa mengabulkan keinginan Reni yang mau menyudahi kebersaman kami dan membebaskan dia dari belenggu pernikahan kami" ucap Yoga lagi.

Aditya hanya bisa menjadi pendengar dan hanya bisa mendengarkan sang sahabat bercerita, karena dia tidak paham akan dunia pernikahan karena dia belum dapat jodoh nya.

" Sekarang keysa sudah berumur berapa?" Tanyanya.

" sebelas bulan, dan baru bisa belajar jalan" ucapnya.

" Tinggal sama siapa sekarang?" Tanya nya lagi.

" Kalau aku di kota ini ya tinggal sama ibu ku di saat aku bekerja, tapi waktu aku di bali menenangkan diri keysa aku rawat sendiri." Ucapnya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

" Semoga kamu cepat dapat jodohnya dan mendapatkan yang terbaik lagi lebih menyayangi dirimu terutama bisa menerima keberadaan Keysa"

Yoga menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Aditya pada nya.

" Oh iya, gimana sekarang kamu, apakah sudah menikah?" Tanya Yoga pada Aditya.

" Menikah...? " Aditya hanya terkekeh.

" Pertanyaan mu aneh bro, kaya ayah dan bunda ku aja bertanyanya" ucapnya tersenyum.

" Maksudmu?" Tanya Yoga menatap heran pada Aditya yang duduk di sampingnya.

" Hahahaha...jangan kaya gitu juga kali bro ngeliatinya, aku kan jadi malu" ucapnya tersenyum di buat seperti gadis yang sedang malu malu.

" Emang ada apa an sih?" Tanya Yoga lagi.

" Aku masih betah ngejomblo bro.." ucapnya pelan.

" Astagfirullahhalazim..!" ucap Yoga langsung menggeser posisi duduk nya seraya menghadap Aditya.

Aditya hanya melongo melihat sang sahabat terkejut.

" Apaan sih bro, biasa aja kali.. jangan kaget kaya gitu memang aku setan apa,sampai ngucap istighfar segala" ucapnya tersenyum pada Yoga.

" Dit, kamu itu mau mendekati kepala tiga, sudah waktunya kamu hidup berumah tangga, ntar kawan kawan yang lain sudah pada jalan bareng sama anak gadisnya eh, malah istri kamu baru brojol anak kalian." Kekeh Yoga.

" Sombong...sudah punya anak, ntar kalau aku sudah punya istri aku produksi terus biar cepat punya baby" ucapnya pasti.

" Gimana mau punya anak Bro, kamu nya aja nggak punya pacar, jangan kan pacar gebetan juga nggak ada gimana hendak punya anak" ujar Yoga lagi.

" Hmmmm... Iya juga ya, aku itu sebenarnya mau sih punya istri, tapi aku masih tahap pencarian yang sebenarnya." Ucapnya santai.

" Maksud mu? Sebenarnya kaya gimana?" Tanya Yoga lagi.

" Kamu tahu kan ga, waktu aku kuliah dulu sewaktu aku bersama dengan Mela, bagaimana dia memperlakukan aku sabagai kekasihnya, aku nggak pernah di anggap,karena saat itu aku hanya roda dua, dia langsung berpaling kelain roda," ucapnya lagi sambil berjalan ke arah jendela ruangan nya dan menatap jauh keluar memandang hilir mudik kendaraan berlalu lalang.

" Tapi itu kan masa lalu dit, dan itu juga hanya bagi diri Mela bukan pada gadis gadis yang lain." Ucap Yoga lagi memberi pencerahan pada sang sahabat.

" Makanya aku mau mencari yang benar benar mencintai aku tanpa memandang kalau aku ini seorang pengusaha terkenal" ucapnya lagi.

" Iya juga sih apa kata kamu, " ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.

" Ya udah, kalau gitu... Kamu uji aja setiap cewek yang naksir padamu " saran Yoga.

" Caranya?" Tanya Aditya langsung menoleh pada Yoga.

" Bentar aku pikirin ya.." ucap Yoga.

" Mikirin nya jangan lama lama Ntar aku kelamaan nunggunya nambah lagi uban di kepala" ucap Aditya sambil terkekeh.

" Kalau ubanan di semir aja noh kesalon" ucap Yoga.

" Ganggu aja aku lagi mikir" ucapnya lagi sambil mendelik pada Aditya.

Aditya hanya tersenyum mendapatkan teguran dari yoga sang sahabat.

Kemudian mereka terdiam dan saling larut pada pikiran mereka masing-masing.

ACS 03

Saat mereka sama sama berpikir kemudian mereka berdua di kejutkan oleh suara ketukan di pintu tiga kali.

" Tok...Tok...Tok..."

" Eh...apaan tuh..! Cendol besar..!" ucap Yoga terkejut.

" Hahahah..." Ucap Aditya tertawa lepas.

" Masih aja ya kagetan kamu nggak bisa hilang Cendol, cendol" ucap Aditya pada Yoga.

Yoga hanya tersenyum saja dengan perkataan Aditya.

" Masuk.." ucap Aditya yang langsung berjalan menuju arah kursi singgasananya.

Pintu terbuka dan berjalan lah seorang wanita yang cantik menuju kearah Aditya dan tersenyum manis pada sang tamu bos nya.

" Ya Allah, cantik benar nih cewek.." gumam Yoga mengagumi si Rara sang sekretaris Aditya.

Aditya sempat melirik Yoga sesaat yang terpesona memandangi Rara yang sedang duduk di depan Aditya.

" Ehem...! ehem..!" Aditya sengaja berdehem sambil pura pura melihat dokumen yang di serahkan oleh Rara padanya.

Mendengar deheman Aditya, Yoga langsung tersenyum dan mengambil majalah yang ada di atas meja,seakan akan mau membacanya menghilangkan kecurigaan Aditya padanya dan Yoga juga lagi berdamai dengan degupan jantungnya.

" Kok aku deg deg an ya melihat gadis ini, nggak kaya biasanya sih melihat cewek cantik biasa aja tapi dengan yang ini degupan jantung ku semakin menggila." Batinya bersuara.

Yoga adalah seorang pengusaha seperti Aditya dia mempunyai usaha properti yang di bangun oleh orang tuanya dan di wariskan untuk dirinya.

Dia melihat lihat majalah tersebut namun cuma tangan nya aja yang membolak balik kan majalah yang ada di tangan nya namun matanya terus menerus menatap Rara sang sekretaris Aditya.

Tanpa di sadari oleh Yoga majalah yang dipegangnya terbalik, dia terus membolak balik kan majalah yang di pegangnya tersebut.

Setelah Rara keluar dari ruangan Aditya, Yoga terus memandangi langkah demi langkah Rara di pandangi oleh Yoga sampai hilang di balik pintu ruangan tersebut.

Aditya tersenyum senyum melihat sahabatnya yang terpesona dengan sosok sekretaris nya itu.

Kemudian dia mendekati yoga yang sedang duduk di sofa.

" Emang kamu bisa baca majalah itu ga?" Ucap Aditya yang duduk di samping Yoga.

Yoga menoleh...

" ya bisa lah, masa nggak bisa" ucapnya lagi sambil terus menatap majalah yang di pegang nya.

" Wow..! Hebat banget deh baca majalah sambil terbalik hahahahahah, setelah bercerai ada kemajuan ya,baca majalah terbalik" ucap Aditya sambil tertawa lepas.

Mendengar ucapan sahabatnya tersebut, Yoga langsung sadar dengan apa yang di pegangnya.

Ternyata benar majalah yang di pegang dan di bacanya itu ternyata memang terbalik.

Yoga tersenyum sendiri dan merasa malu dengan tingkahnya yang ketahuan oleh Aditya.

" Udah jangan malu-malu, kalau kamu suka bilang aja, dia masih single kok, percaya deh" ucap Aditya tersenyum sambil menepuk pundak sahabatnya tersebut.

" Beneran dia masih single dit?" Tanya Yoga merasa senang.

Dianggukkan oleh Aditya...

Yoga tersenyum senyum sendiri dan merasa bahagia mendengar keterangan Aditya.

" Kalau di kantor emang single sih, tapi tidak tahu kalau di luar hehehe" kekeh Aditya.

" Buset,...! berarti keterangan nya ini nggak akurat dong" sambung nya lagi sambil menoleh kearah Aditya.

" Ntar aku tanyakan pada yang bersangkutan" kekeh Aditya.

" Tapi kalau dipikir apakah dia mau sama aku duda anak satu" ujar nya lagi sambil mikir.

" Jangankan anak satu anak empat aja laku hahahahaha" ujar aditya sampai tertawa lepas.

" Gila ... Kamu dit hahaha..." ujarnya langsung tertawa juga.

" Iya juga ya kalau di pikir duda anak satu laku, duda anak empat laku, tapi kenapa yang nggak duda dan nggak punya anak belum laku laku ya..hahahah" Ucap Yoga menoleh kearah Aditya sambil tertawa lepas membalas tawa lepasnya Aditya.

Aditya langsung menoleh pada Yoga dan langsung mencekik leher yoga pelan... sambil tertawa, dan langsung melepaskan cekikannya seiring tawa mereka yang mereda.

" Lho kok jadi aku yang mau carikan jodoh kamu, rencana kamu kek gimana mau mikirin rencana buat aku" ujarnya lagi pada Yoga.

" Ya amplop..." Ujar Yoga, Sambil menepuk jidadnya sendiri.

"benar tuh, aku lupa tapi ntar ya aku pikirin dirumah kala santai" ucapnya lagi mau beranjak keluar.

" Sialan kamu ga..." Kira in udah dapat, idenya ternyatanya nggak" kata Aditya tersenyum seraya berdiri.

" Maafkan aku dit, aku tidak konsen setelah sang sekretarismu hadir di antara kita pikiran ku langsung Ambiyar" ujarnya tersenyum.

" sekarang kamu mau kemana?" Tanyanya Aditiya.

" Mau kembali kekantorku lah masa kepelukan sekretarismu sih....iih mimpi kali gue" ucapnya sendiri sambik terkekeh.

" Hahahahahah..." Tawa Aditya melihat sang kawan terpesona dengan kecantikan nya Rara.

" Sekretaris ku itu namanya Rara sob.." ujarnya lagi.

" Mantap ...akan aku ingat selalu, Rara.." ujar yoga tersenyum manja.

" Sudah move on nih dengan mantan istri." Tegur Aditya.

" Hahahah, kalau ketemu yang bening kaya gini move on nya diawal pak adit hahahaha" ujarnya lagi.

"Stres nih orang.." ujarnya sambil berjalan mengantarkan sang tamu keluar ruangannya.

" Ya udah aku pamit dulun ya ujarnya sambil tersenyum pada sahabat.

" Lain kali mampir lagi ya" ujar Aditiya tersenyum.

" Bukan lain kali tapi setiap hari aku mampir nanti heheh" kekeh Yoga.

" Hehehe..." Ujar keduanya.

Kemudian yoga meninggalkan ruangan Aditya dan berjalan ke arah Lift dan turun menuju lobby.

Aditya menutup kembali ruangan nya dia langsung berjalan menuju meja kerjanya dan melanjutkan kembali kerjaan nya yang tertunda karena kedatangan sahabat nya tersebut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!