NovelToon NovelToon

Fatamorgana Cinta Nava

Perkenalan Tokoh Utama

Nava seorang gadis cantik berumur 22 tahun, baru saja menyelesaikan kuliahnya dan sekarang telah diterima menjadi pengajar di Lembaga Kursus di Kota B. seorang gadis yang ceria namun kadang pula bisa menjadi seorang yang pemalu. Sangat percaya dengan cinta dan sangat setia kepada pasangannya. Apapun akan dia lakukan untuk menjaga hubungan cintanya.

Visual Nava

Doni seorang pria berumur 24 tahun, seorang pegawai swasta di kota B, pria yang memiliki perawakan yang manis dan lesung pipi di bagian pipi kirinya membuat dirinya semakin menarik. Tatapan matanya yang dalam ketika menatap semakin membuatnya terlihat tampan. Seorang Pria yang merupakan mantan playboy namun setelah mendapatkan Nava mencoba menjadi pria yang setia. Berawal dari keisengan dirinya mencoba menambahkan pertemanan kepada Nava, gadis yang sangat cantik dimatanya. Disinilah kisah cinta mereka bermula, kisah yang penuh dengan rintangan yg membuat mereka berjuang bersama mempertahankan hubungannya. Akankah cinta mereka berakhir bahagia? Ataukah semua hanyalah fatamorgana semata....

Visual Doni

Ini visualnya menurut Author ya.. semoga suka.

Ini merupakan karya pertama saya maaf jika masih banyak kekurangan.

Perkenalan yang Unik

Nava seorang gadis cantik natural yang baru saja menyelesaikan kuliahnya dan kini tengah bekerja paruh waktu di Lembaga Kursus XXX yang ada dikotanya.

Nampaknya cuaca di pagi ini sedang mewakilkan perasaan Nava yang tampak sangat ceria.

"Yeay...waktunya gajian, asik hari yang kutunggu -tunggu akhirnya datang juga "kata Nava dengan senyum yang tak pernah hilang dari pipinya yang chubby. Ya hari ini adalah hari yang sangat ditunggu oleh Nava karena tidak lama lagi dia akan mengganti HP nya yang lama dan membeli sebuah handphone yang selama ini dia idam-idamkan.

Nava bukanlah seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya, namun bukan pula dari keluarga yang tidak mampu, hanya saja dia sangat menghindari untuk meminta sesuatu kepada orang tuanya. Menurutnya membeli sesuatu dari hasil kerja sendiri itu nikmatnya jauh lebih terasa. Seperti Biasa Nava akan berangkat kerja pukul 14.00 WITA dan akan pulang pukul 21.00 WITA, hari ini sebelum berangkat ke kantor dia menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah toko gawai tidak lain untuk segera membeli handphone dan kini apa yang di idam-idamkan oleh Nava telah terwujud, sebuah HP android sudah berada di genggamannya. Setelah berbelanja Nava beranjak pergi ke tempat kerjanya.

Kini Nava telah berada di tempat dimana dia bekerja, seperti biasa Nava memulai aktivitasnya dengan mengisi absensi, dan setelah itu Nava akan bersiap-siap untuk mengajar. Nava seorang mentor Bahasa Inggris yang mengajar untuk anak sekolahan mulai dari tingkat SD sampai tingkat Mahasiswa. Saat berada di dalam ruangan Nava tampak memulai membuka percakapan di dalam kelasnya.

'Good afternoon my students, are you ready to study today?" kata Nava kepada anak-anak didiknya dengan memberikan senyum terbaiknya.

"Good afternoon too,Miss. Yess we are ready to study" kata anak-anak didik bersahutan yang tampak bersemangat untuk belajar dengan mentor kesayangan mereka. Nava merupakan mentor yang paling di senangi oleh anak didik di Lembaga itu karena pembawaannya yang ramah membuat anak didik merasa nyaman ketika belajar dengan Nava.

Tak terasa Waktu berlalu dan jam belajar pun telah usai. Nava sekarang sudah berada di sebuah ruangan yang memang disediakan untuk para mentor. Terlihat ada beberapa orang didalam ruangan itu. Ada yang baru akan mengajar dan ada pula yang telah selesai dengan pekerjaannya, seperti Nava.

"Kamu udah selesai ngajarnya ya Va?" kata Farah yang merupakan salah satu teman mentor Nava disana.

"Iya nih Rah, alhamdulillah selesai juga." Kata Nava sambil mengeluarkan gawai barunya dari tasnya.

Ya Nava baru bisa mengotak-atik HP barunya itu setelah jam mengajarnya selesai.

"Wah sepertinya ada yang sudah punya HP baru nih?"Sahut Rani yang sedang berdiri dihadapan Nava, dan membuat teman yang lain ikut menoleh ke arah Nava.

"Hehe, iya alhamdulillah akhirnya bisa beli juga HP yang selama ini aku idam-idamkan." Jawab Nava dengan wajah yang tampak sedikit malu karena ulah Rani.

Singkat cerita mulailah Nava mengotak-atik isi HP nya dan mencoba mendownload beberapa aplikasi medsos yang lagi trend. Beberapa saat Nava mencoba menggunakan aplikasi kamera dan mengambil foto selfie dirinya. Kemudian mengaploud salah satu foto terbaiknya untuk digunakan di sosmed nya serta menambahkan beberapa biodata singkat tentang dirinya.

Ditempat berbeda Doni seorang pria yang terlihat tampan meskipun lelah sangat jelas tergambar diwajahnya namun tak mengurangi pesonanya, seorang karyawan para kantor *** tampak sedang beristirahat setelah lelah mengantarkan cukup banyak paket dan surat kepada pelanggannya, mulai memainkan gawai nya sambil menunggu pesanan kopinya datang. Setelah membuka salah satu sosmed nya tiba- tiba dia mendapati sebuah akun yang terlihat dari teman yang disarankan.

"Gila,,cantik banget nih cewek"gumam Doni sambil nge follow cewek yang bernama Nava di profilnya itu. Dengan cepat Doni membuka akun dan mencari tahu siapa gadis itu, akhirnya sebuah senyuman manis terukir di bibirnya "Yes, aku akan segera menemukanmu"gumamnya lagi di dalam hati.

Doni tampak begitu senang karena ternyata Nava, gadis yang dia taksir juga tinggal di kota yang sama dengannya. Seorang Doni untuk menemukan tempat tinggal seseorang bukanlah sebuah perkara yang sulit karena memang pekerjaannya tidak jauh dari mencari alamat pelanggan.

Malam pun tiba Nava sudah berada di kamarnya kembali memperhatikan HPnya dan membuka aplikasi didalamnya satu per satu.

"Hmmm baru juga tadi buatnya eh udah ada aja yang follow, accept semua aja dulu hitung-hitung biar nambah teman" gumam Nava dengan senyum yang indah di bibirnya. Nava mulai menerima permintaan pertemanan itu satu per satu. Dan akhirnya kesempatan datang untuk Doni bisa saling mengirim pesan kepada Nava.

Ting

Terdengar bunyi notifikasi HP Doni membuatnya segera mengambil HPnya yang diletakkan di meja samping kasurnya. Mata Doni tampak berbinar-binar melihat nama Nava yang kini sudah menerima pertemanannya.

"Kesempatan emas nih, aku DM dia aja deh biar bisa lebih cepat dekat dengan dia"kata Doni dengan penuh antusias dia pun memulai aksinya

"Assalamualaikum cantik"

"Waalaikum salam" balas Nava singkat

"Kamu lagi ngapain nih? Kamu sibuk gak?"

"Gak, lagi nyantai aja"

"Aku ganggu gak? Kata Doni yang sebenarnya mulai bingung harus berkata apa lagi. Karena Nava hanya membalas pesannya dengan singkat dan tidak bertanya balik.

"Gak juga"

"Hmmm boleh nanya gak? Kata Doni sambil memberikan emoji senyum pada pesannya.

"Apa?" Balas Nava dengan keningnya yang mengkerut dan merasa heran dengan isi pesan laki-laki asing itu. Nava pun mencoba membuka profil sosmed laki-laki itu namun tiba-tiba HP Nava berbunyi

Ira is calling....

Ira adalah salah satu sahabat baik Nava sejak kuliah dulu.

"Assalamualaikum Ira"Kata Nava

"Waalaikum salam Va, aku mau minta tolong nih. Boleh ya Va?" Kata Ira tanpa basa-basi

"Minta tolong apa Ira? kalo aku bisa pasti aku bantu" Kata Nava, dia paham benget kalo temannya yang satu ini mau minta tolong akan sedikit memaksa agar Nava mau menurutinya.

"Kamu besok ada waktu gak? Aku mau ketemu dengan calon gebetan aku" Kata Ira bersemangat

"Ya ampun nih anak gak ada kapoknya deh, perasaan baru aja kemarin kamu bilang putus sama cowok kamu kok sekarang nelpon ngomong gebetan lagi? "Kata Nava yang seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Ira.

"Hahaha kamu tuh Va kayak gak kenal aku aja, kalo udah putus pantang bagi Ira mikirin mantan lagi, kalo ada yang mau kenapa enggak? " Ucap Ira mencoba membela diri.

"Duh kayaknya aku gak bisa deh besok kan jadwal ngajar aku padat Gak mungkin juga harus hubungi teman mentor mendadak begini "Gumam Nava dalam hati yang dengan terpaksa harus menolak permintaan Ira kali ini.

"Yah maaf Ra bukannya aku gak mau tapi kamu kan tau besok aku kerja, gak enak harus ijin tiba-tiba, besok tuh aku ngajar full time dari siang sampai malam. " Jawab Nava dengan sedikit sedih.

"Oh gitu, yah udah deh gak apa-apa Va, nanti aku coba minta tolong ma yang lain aja. Balas Ira lalu mengakhiri panggilannya.

Setelah menutup panggilan teleponnya entah mengapa Nava terdiam dan tiba-tiba kenangan masa lalunya hadir dalam pikirannya "andai saja aku bisa sedikit saja bersikap acuh seperti Ira, mungkin aku bisa merasa lebih enjoy tanpa harus dipenuhi rasa penyesalan di masa lalu" Gumam Nava. Untuk sesaat bayangan kisah masa lalunya mengganggu pikiran Nava.

*Flashback On

Nava seorang gadis yang ketika mencintai pasangannya akan menjadi wanita yang sangat setia dan siap melakukan apa saja untuk bisa membantu dan membahagiakan pasangannya. Itu karena Nava merasa bahwa pasangannya itu akan menjadi pelabuhan terakhirnya. Tapi tiap manusia memiliki sisi positif dan sisi negatif, begitu pula dengan Nava. Cinta yang membutakannya selalu membuat pasangannya merasa tak nyaman akan sifatnya yang over posessif. Bahkan Nava tak segan-segan melarang kekasihnya untuk berbicara dengan wanita manapun meskipun itu adalah sahabat Nava sendiri. Waktu berlalu hubungan itupun akhirnya harus kandas karena keegoisan keduanya. Entah cinta mereka memudar atau rasa jenuh dengan tingkah laku pasangannya. Disaat itu pula membuat Nava merasakan kesedihan yang mendalam yang membuatnya butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa kembali move on*.

Flashback Off

Tersadar dari lamunannya membuat Nava menggeleng- gelengkan kepalanya agar berhenti memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dia ingat kembali.

Dan sekarang Nava kembali melanjutkan apa yang harusnya dari tadi dia lakukan namun tertahan karena panggilan dari Ira, ya apalagi kalau bukan mencoba untuk membuka akun sosmed Doni, menaik turunkan layar HPnya untuk bisa melihat foto-foto di sosmed laki-laki itu . Sambil mengangguk-anggukan kepalanya dan ber O ria "Oh jadi dia karyawan di Kantor ****, lumayan juga sih orangnya tapi sayang orangnya SKSD banget" gumam Nava dalam hati sambil tetap mengotak atik HPnya.

Nava sebenarnya merasa tidak nyaman dengan orang yang bertingkah sok akrab padahal baru saja berkenalan bahkan bertemu pun belum maka dari itu Nava mencari tahu siapa Doni itu karena takutnya mereka memang pernah bertemu sebelumnya namun tak di ingat lagi oleh Nava. Hasilnya tetap sama Nava memang tak pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya. "Hmmm emang dasar cowok itu yang aneh" gumamnya sembari menghentikan rasa ingin tahunya itu. Dan tiba-tiba terdengar...

Ting

bunyi notifikasi gawai Nava dan dia mulai membuka pesannya, tentu saja pesan itu lagi-lagi dari Doni

"kamu udah punya pacar belom Nav?"

"Dasar aneh baru juga kenal udah nanya-nanya pacar"kesal Nava sambil mengacuhkan pesan dari Doni.

Karena merasa sudah cukup lama dan belum mendapatkan balasan, Doni kembali mengirimkan pesan ke Nava

"Nav kamu dah tidur ya?"

"Selamat malam"

"Mimpi yang indah Nav"

Akhirnya Doni mengalah karena sudah ketiga kali nya pesan yang dikirim belum juga dibalas. Dikamar Nava tampak seorang gadis yang telah terlelap dalam tidurnya dengan HP yang masih setia disampingnya. Namun bunyi HP itu tidak lagi mampu membangunkan Nava yang memang telah terbuai dalam mimpinya.

Keesokan paginya, setelah membersihkan diri dan menjalakan shalat subuh, Nava duduk di pinggir tempat tidurnya sambil memainkan Hp barunya. Nava melihat ada beberapa pesan yang masuk dan mulai membukanya. Nava menaikkan salah satu alisnya ketika sedang membaca tiga pesan dari Doni dan lagi-lagi Nava mengacuhkan pesan itu.

"Selamat Pagi Nav" sebuah pesan singkat dari Doni yang untuk kesekian kalinya di acuhkan oleh Nava.

" Selamat beraktifitas Nav"

"Kamu sibuk ya?"

Karena mulai bete dengan pesan yang tak berhenti masuk di HPnya membuat Nava akhirnya membalas pesan dari Doni tentu saja dengan singkat dan terdengar ketus

"Iya aku sibuk jangan ganggu dulu"

Doni tersenyum membaca pesan yang masuk dan entah kenapa Doni merasa bahwa Nava adalah gadis yang istimewa, jelas saja baru kali ini dia merasa begitu sulit untuk mendapatkan hati seorang gadis. Biasanya para gadis akan meladeninya dan mudah untuk menjadikannya pacar. Tapi sangat berbeda dengan Nava, sangat sulit untuk di dekati, membuat Doni harus berpikir lebih keras untuk bisa mendekati seorang Nava. Siapa Sangka seorang Doni bisa membuat janji pada dirinya sendiri untuk mendapatkan cinta Nava bagaimanapun caranya.

Sebenarnya pagi ini Nava hanya duduk bersantai di depan tv mencoba mencari program tv yang menarik, itu karena Nava bekerja part time saja sehingga di pagi hari dia hanya berdiam diri dirumah. Karena mulai jenuh Nava iseng membuat story di medsosnya siapa tahu saja bisa memperoleh pekerjaan sampingan pikirnya. Dan Nava pun mulai mengetiknya....

"Lagi nyari loker nih yang part time dari pagi hingga siang"

berharap ada teman sosmednya yang menawarinya pekerjaan dan benar saja tidak butuh waktu untuk menunggu lama sebuah pesan masuk dan segera dibuka oleh Nava.

"Leo ?" sebuah nama yang asing bagi Nava tapi dia tak ambil pusing toh kemarin Nava sadar kalau dia telah menerima semua pertemanan yang masuk tanpa dia lihat siapa saja orang-orangnya.

"Kebetulan aku lagi butuh partner kerja soalnya lagi kebanjiran job dan tenaga lagi kurang, gimana minat gak?" Pesan Leo.

Leo, seorang pria yang berumur 25 tahun yang meneruskan usaha ayahnya di bidang percetakan. Percetakan Sejahtera merupakan salah satu usaha percetakan yang dikenal oleh orang banyak di kota B maka wajar saja terkadang Leo kewalahan dengan orderan yang menumpuk dan juga dikejar deadline.

" Kalo boleh tau kerjaannya gimana Pak" Jawab Nava

"Percetakan gitu, kalo kamu memang minat kamu boleh datang ke kantor saya jam 10.00 pagi ini. Jln********** ini alamat saya"

"Baik Pak, terima kasih" Jawab Nava dengan senyum manis di bibirnya.

Dengan penuh semangat Nava segera bersiap-siap untuk segera berangkat ke alamat kantor percetakan itu. Nava sangat berharap bisa mendapatkan pekerjaan itu karena baginya sesuatu yang membosankan bila harus berdiam diri saja dirumah.

***************************************************

Ini adalah karya pertama Author, maaf ya jika masih terdapat banyak kesalahan. Terima kasih sudah membaca.

Sedang Tidak Ingin

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi dan sekarang Nava sudah berada tepat di depan kantor Percetakan Leo. Sesuatu yang tidak sulit untuk menemukan alamat tersebut karena Percetakan Sejahtera adalah percetakan besar di kota B.

Dengan langkah pasti Nava berjalan memasuki kantor tersebut hingga di bagian Costumer Service Nava bertanya kepada seorang wanita yang bernama Siska terlihat dari name tag yang dia kenakan tengah duduk di kursi kerjanya.

"Selamat Pagi Mbak, saya mau bertemu dengan Pak Leo" Sapa Nava dengan ramah

"Selamat Pagi juga mbak, apa sudah ada janji sebelumnya?" Jawab wanita itu juga dengan keramahannya.

"Sudah mbak tadi Pak Leo sendiri yang meminta saya untuk datang ke kantor mbak"

"Baik mbak mari saya antar ke ruangan Pak Leo" Sambil berdiri dari kursi kerjanya Siska mulai melangkahkan kaki menuju ruangan Leo dengan diikuti oleh Nava dibelakangnya.

Tok tok tok

Mendengar suara ketukan pintu membuat Leo menghentikan sejenak pekerjaannya..

"Ya Silahkan masuk" kata Leo singkat

Wanita itu pun masuk di ikuti Nava dibelakangnya

"Ada yang ingin bertemu dengan Bapak katanya sudah ada janji sebelumnya" kata Siska yang turut menampakkan Nava dibelakangnya.

Nava yang tadinya berdiri di belakang wanita itu mulai melangkahkan kaki berdiri berhadapan dengan Leo kemudian mengulurkan tangan

"Perkenalkan saya Nava Pak yang tadi ditawarkan pekerjaan oleh Bapak"

Leo pun turut mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Nava sembari berkata

" Leo, oh iya Nava silahkan duduk" sambil mempersilahkan Nava duduk di kursi yang berada tepat dihadapannya dan meminta Siska untuk keluar melanjutkan pekerjaannya kembali.

Leo pun mulai memberikan beberapa pertanyaan kepada Nava sebelum memastikan apakah Nava bisa diterima bekerja di tempatnya atau tidak.

"Jadi kegiatan kamu sekarang apa Nava?" Kata Leo memulai

"Saya bekerja sebagai mentor di Lembaga Kursus XXX Pak dan saya bekerja dari jam dua siang sampai jam sembilan malam. Maka dari itu saya berniat mencari pekerjaan part time dari pagi hingga siang Pak" Tutur Nava dengan jelas.

Leo menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan memberikan pertanyaan kembali kepada Nava

"Apa kamu bisa menggunakan komputer? menggunakan aplikasi Corel draw, photoshop, atau semacamnya?"

"Alhamdulillah bisa Pak, kebetulan saya telah mengikuti kursus komputer sebelumnya dan mendapatkan predikat terbaik hingga ke level tertinggi" Jawab Nava dengan pasti dan senyum manis yang tampak jelas diwajahnya tanpa Nava sadari membuat Leo yang ada dihadapannya terpukau melihat paras cantiknya.

" Baik Nava, saat ini saya sedang kekurangan tenaga di bagian design setter dimana bagian ini bertugas untuk mengatur dan menyesuaikan file cetak dengan standarnya. Mulai dari ukuran, warna, pengaturan cahaya khusus untuk file berupa visual, dan lainnya. Setelah desain selesai dibuat, barulah mengirimkannya untuk mengatur ukuran file yang sesuai dengan standar cetak" Kata Leo dengan sangat detail.

Nava tampak antusias mendengarkan penjelasan Leo dan mengangguk tanda mengerti dengan apa yang didengarkannya.

"Jika kamu bersedia kamu boleh bekerja disini dari pagi pukul 7.30 hingga pukul 1 siang. Jadi kamu masih ada waktu sejam untuk beristirahat sebelum bekerja kembali, jadi kalau kamu siap, kamu bisa membaca surat kontrak kerja ini terlebih dahulu" Lanjut Leo sambil memberikan sebuah map coklat yang berisi surat kontrak kerja untuk Nava"

"Baik Pak saya baca dulu surat kontraknya" Jawab Nava

Ditengah membaca surat kontrak itu Nava tiba-tiba mengkerutkan keningnya dan mulai bertanya kepada Leo

"Maaf Pak saya mau bertanya, disini tertulis kalau perjanjian kerja ini hanya berlaku selama sebulan Pak?"

"Iya Nava, jadi kalau kamu bekerja disini status awal kamu adalah karyawan magang. Jadi selama satu bulan ke depan saya akan melihat kinerja kamu terlebih dahulu. kalau saya puas dengan hasil kerja kamu maka saya akan menawarkan kontrak kerja kembali sebagai karyawan tetap. bagaimana?" Ungkap Leo yang langsung di angguki oleh Nava

"Baik Pak, saya mengerti dan saya bersedia bekerja di tempat Bapak" Menatap Leo lalu segera membaca sampai akhir dan menandatangani surat kontrak kerja itu.

"Selamat bekerja Nava semoga kamu betah dan bisa memberikan yang terbaik untuk Percetakan ini besok kamu sudah bisa mulai masuk bekerja." sahut Leo sambil mengulurkan tangan berjabat tangan dengan Nava.

"Terima kasih Pak, Insya Allah saya akan memberikan yang terbaik untuk percetakan ini Pak" Sahut Nava sambil menerima uluran tangan Leo.

Akhirnya Nava pun berpamitan kepada Leo untuk segera pulang dan di setujui oleh Leo. Setelah Nava keluar dari ruangan itu tanpa disadari Leo sedang senyum-senyum sendiri entah mengapa dia sangat tertarik melihat Nava, gadis yang terlihat sangat cantik dan lembut dalam tutur katanya. Diam-diam Leo mulai tertarik dengan Nava.

Ditempat berbeda Nava yang telah sampai dirumahnya sedang beristirahat sejenak sebelum berangkat kerja kembali. Baru saja Nava merebahkan badannya tiba-tiba terdengar notifikasi dari gawainya, Nava lalu membuka dan membaca isi pesan itu

"Siang Nav, ngapain nih?"

Nava hanya membaca pesan dari Doni tanpa berniat membalasnya. Lalu tidak berapa lama

"*Kamu lagi sibuk ya Nav?"

"Lagi kerja ya Nav?"

"Lagi bobo Nav?"

Doni yang tak ada hentinya mengirimkan pesan kepada Nava membuat Nava akhirnya mengalah dan mulai membalas pesan itu.

"Aku lagi istirahat nih,next ya lanjutnya" ditutup emoji senyum dan mengirimkan pesan itu.

Entah mengapa Nava tidak suka dengan tingkah Doni yang tak ada hentinya mengirimkan pesan kepadanya.

Ting terdengar bunyi notifikasi lagi...

"Oke Nav, selamat istirahat ya"

Yang lagi-lagi hanya bisa membuat Nava menggelengkan kepalanya.

Seminggu berlalu...

Nava yang sekarang sudah bekerja di percetakan Leo tampak semakin akrab dengan Leo, itu karena Leo sendiri yang turun tangan membantu Nava mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya sekarang. Mereka tampak bersemangat dan kompak dalam bekerja. Sesekali terdengar suara tawa dari mereka berdua.

Lain lagi dengan Doni, seminggu ini dia merasa semakin sulit mendekati Nava. Yah karena kesibukan Nava yang semakin padat membuatnya tak ada waktu untuk senantiasa memainkan gawainya.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, waktunya bagi Nava untuk pulang kerja dari percetakan. Kebetulan siang ini Leo berencana untuk makan siang di luar. Saat sedang mengemudikan mobilnya keluar dari kantor, Leo melihat Nava yang tampak sedang menunggu kendaraan umum lewat. Leo lalu menghampiri Nava, membuka kaca mobilnya dan berkata

"Nav, lagi nungguin siapa? Sini biar aku anterin aja"

Nava yang terkejut melihat mobil Leo yang tiba-tiba berhenti di depannya pun menjawab

"Eh Pak Leo, Makasih sebelumnya tapi saya lagi nunggu angkot lewat kok Pak." Nava merasa tidak enak hati harus di antar pulang oleh seorang bos nya maka dia pun menolak dengan halus.

"Sini sama aku aja lagian kita juga jalannya searah kok, tuh lihat aja langit dah gelap banget bentar lagi hujan loh" Kata Leo yang berharap Nava menerima ajakannya kali ini.

"Hmm baik kalo gitu Pak, makasih ya Pak udah ngerepotin gini, jadi gak enak saya" Balas Nava sembari membuka pintu mobil dan kini sudah duduk di samping Leo yang sedang mengemudikan mobilnya.

Leo yang jelas saja merasa senang karena tawarannya di terima tersenyum lebar dan mengatakan kepada Nava agar santai saja.

Didalam perjalanan Leo membuka percakapan dengan wanita disampingnya.

"Nav, weekend nanti kamu ada kegiatan gak?

"Hmmm,gak ada Pak kayaknya bakal abiskan waktu di rumah aja. Emangnya ada apa ya Pak?" Sahut Nava

"Engga apa-apa kok, saya pengen ngajak kamu keluar jalan aja, itupun kalau kamu gak keberatan Nav" Harap Leo

"Oh, boleh kok Pak saya juga gak kemana-mana weekend nanti" jawab Nava, sebenarnya Nava mau menolak ajakan bos nya tapi dia merasa tak enak hati jika harus menolak apalagi tadi Nava baru saja mengatakan gak ada kegiatan di saat weekend.

Leo yang mendapatkan kesempatan bisa pergi berdua dengan Nava pun merasa sangat bahagia.

Malam hari waktu yang sangat ditunggu oleh Nava, kini dia dapat merebahkan tubuhnya yang sangat lelah, sambil berbaring Nava tampak mengotak atik HPnya dan membuka beberapa sosmednya. "Tumben si Doni gak ada kabar nih malam. Biasanya juga kalau dah jam segini pesannya dah numpuk, Eh ngapain juga aku nyariin dia. Bagus kan aku gak perlu repot - repot lagi balasin pesan dia" gumam Nava dalam hatinya. Namun seperti nya yang punya nama Doni emang umur panjang baru juga di omongin dan sebuah pesan pun masuk di HP Nava

Ting

"Selamat Malam Va, maaf baru ngabarin hari ini aku lagi banyak kerjaan."

Nava yang membaca pesan dari Doni tiba-tiba mengernyitkan keningnya "ngapain sih Doni pake minta maaf segala kan aku juga bukan siapa-siapa nya dia" gumam Nava sambil mendengus kesal.

Bukan Doni namanya jika mengirimkan pesan hanya sekali saja dan akhirnya mau tidak mau Nava akan membalas pesan Doni.

" Nav kamu lagi ngapain sih"

" Nav kamu dah tidur yah?"

" Nav emang kamu gak nyariin aku gitu?"

"Dasar si Doni Ge-Er amat sih jadi orang, apa untungnya juga aku nyariin dia" Kesal Nava tapi tentu saja sembari membalas pesan dari Doni

"Aku lagi istirahat Don, aku capek banget nih"

"Duh kamu kerja jangan terlalu juga, nanti kalau kita dah bersama aku gak mau lihat kamu capek lagi Nav" Balas Doni

Nava yang mulai membaca isi pesan Doni langsung menaikkan salah satu alisnya dan bermonolog dengan dirinya sendiri

"Wah asli parah nih Doni bisa-bisanya ngomong kayak gitu kayak aku mau aja sama dia hahaha" Nava tampak tertawa melihat tingkah Doni yang percaya dirinya kelewatan dan membuat Nava kembali malas untuk menanggapinya.

"Nav kamu kemana kok ilang?"

"kamu marah ya Nav? aku kan cuman bercanda"

" Nav kamu ngapain sih?"

Ting Ting Ting

Bunyi notifikasi terdengar. berulang kali dari HP Nava.

"Aku gak marah Doni tadi kan aku dah bilang kalo aku lagi istirahat" Nava membalas pesan Doni dengan perasaan kesal.

" Oh iya yah aku lupa, maaf ya Va" Balas Doni cepat

"Va aku mau nanya boleh gak?"

" Va jawab dong pertanyaan aku tempo hari juga belum dijawab. "

"Va kamu belum bobo kan?"

"Astaga nih orang kesambet apaan sih kayak gak sabaran amat, emang dia pikirnya tuh pesan bisa ngetik sendiri apa" Oceh Nava dengan kata yang mulai tak masuk akal saking emosinya mengahadapi Doni.

"Nanya apa sih Don? Aku dah ngantuk nih." Balas Nava kesal

"Kamu dah punya pacar belum Nav?" Jawab Doni cepat.

Nava sebenarnya sudah jenuh meladeni pesan dari Doni tapi dia tau kalau tidak dibalas Doni akan menghujaninya dengan pesan yang tak terhenti.

"Emang sepenting itu harus tau saya punya pacar atau tidak?" Balas Nava

"Ya penting sih sebenarnya aku cuma gak mau aja kalo tiba-tiba pacar kamu kirim pesan ke aku dan mikirnya aku gangguin pacar orang. aku gak mau disebut perebut pacar orang Va" Jelas Doni yang sebenarnya hanya alasannya saja. Karena Doni ingin lebih dekat dengan Nava.

"Kamu gak usah khawatir gak bakal ada yang bilang gitu ke kamu, aku gak punya pacar dan sedang tidak ingin pacaran, jadi kamu gak usah nanya-nanya lagi tentang ginian ke aku" Balas Nava dengan jelas berharap Doni mengerti dan tidak lagi bertanya tentang percintaan kepadanya.

Doni yang mendapat balasan pesan dari Nava terlihat sumringah saat sedang membacanya, membuatnya semakin tampan dengan senyum yang sempurna karena lesung pipinya itu.

"Sip Va makasih ya kamu udah mau jawab pertanyaan aku, akhirnya malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak Va" Kata Doni yang dengan lugas mengungkapkan isi hatinya.

Karena merasa tak ada lagi yang perlu Nava katakan kepada Doni, dia tak lagi menggubris pesan yang masuk. lagipula kini Nava merasakan kantuk yang amat sangat dan akhirnya terlelap dalam tidurnya.

Ditempat berbeda Doni sedang menatap foto Nava dengan dalam, begitu besar harapannya untuk bisa menjadi bagian dalam hidup Nava. Doni merasa baru kali ini dia memiliki rasa yang berbeda kepada seorang gadis terlebih lagi dengan seseorang yang sama sekali belum pernah dia temui.

"Asli nih cewek benaran unik, bisa-bisanya dia bisa bikin aku klepek-klepek disaat aku sendiri belum pernah bertemu dengannya. Gimana jadinya ya jika suatu saat nanti kami bertemu?" Gumam Doni dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah tampannya. Pada akhirnya Doni pun terlelap dalam tidurnya dengan membawa khayalan yang indah tentang Nava..

Hampir mirip dengan Doni, Leo kini yang sedang berbaring di tempat tidurnya tampak senyum sendiri sambil menatap ke langit - langit kamarnya, tak lain karena memikirkan hari esok dimana untuk pertama kalinya dia akan mengajak Nava berjalan berdua. Leo berharap besok dia memiliki kesempatan untuk bisa jauh mengenal Nava dan semoga bisa menjadi seorang yang istimewa dalam hidup Nava. Seorang gadis yang belakangan ini menghiasi hari-hari nya. namun tanpa Leo sadari dia telah melupakan sesuatu.....

***************************************************

Ini adalah karya pertama Author, maaf jika masih banyak kekurangan didalamnya dan terima kasih sudah mampir....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!