Nama gue Rana Aqeela Humairah, biasa di panggil Mairah. dan hari ini merupakan hari pertama gue sekolah di sekolah baru gue,dan merupakan salah satu sekolah yang cukup terkenal di Jakarta.
" Pagi Papa, pagi Mama " kata Maira yang berjalan menghampiri orang tuanya di meja makan.
" Pagi Sayang " kata Ridwan. (Papa Mairah)
" Pagi juga sayangnya Mama, ayo sarapan dulu sayang " kata Risa. (Mama Mairah)
" Paaa hari ini Mairah berangkat bareng Papa yaa, ini kan hari pertama Mairah sekolah di Jakarta " kata Mairah sambil memainkan puppy eyesnya.
" Apasih yang nggak buat anak cantik Papa yang satu ini " kata Ridwan sambil mengusap puncak kepala Mairah.
" Makasih Papa " kata Mairah.
" Yaudah kalau gitu kita berangkat sekarang yaa Sayang " kata Ridwan yang diangguki oleh Mairah.
" Mama Mairah berangkat yaa " kata Mairah sambil menyalimi tangan Risa, kemudian mengecup kedua pipi Risa.
" Mas berangkat ya Sayang " kata Ridwan sambil mengecup kening Risa, sehingga membuat Risa langsung menyalimi tangan suaminya.
" Hati-hati yaa " kata Risa melambaikan tangannya ke arah Mairah dan Ridwan.
Setelah sampai disekolah semua pandangan siswa terfokus pada Mairah, banyak sekali bisik-bisik yang mengagumi kecantikan Mairah.
" Wahhhhh tuh cewek cantik bangett " kata salah satu siswa.
" Semoga aja murid baru itu sekelas sama gue " kata siswa salah satu siswa dan masih banyak lagi bisik-bisik yang terdengar ditelinga Mairah, namun banyak juga bisik-bisik dari para siswi yang menatapnya tidak suka.
" Ahhhh daripada pusing sendiri mending gue tanya ruang kepala sekolah sama mereka " gumam Mairah sambil berjalan kearah salah satu siswa.
" Permisi, ruang kepala sekolah dimana ya ? " kata Mairah.
" Biar gue antar " kata siswa tersebut.
" Nggak biar gue aja " kata siswa yang satunya.
" Gue aja "
" Nggak biar gue aja, dia kan nanya ke gue "
" Stoppppppppp " kata seseorang sedikit berteriak dari arah belakang Mairah, sehingga membuat Mairah berbalik.
" Kalian semua bubar " kata seseorang tersebut yang tak lain adalah ketua osis, sehingga membuat semuanya bubar.
" Lo murid baru ? " kata ketua osis yang bernama Geo.
" Iyya " kata Mairah cuek.
" Ruang kepala sekolah ada diujung sana, lain kali jangan buat keributan disekolah " kata Geo dingin, kemudian berjalan meninggalkan Mairah.
" Heee maksud lo apa buat keributan ? dasar cowok rese' " teriak Mairah kesal, kemudian berjalan menuju ruang kepala sekolah.
Setelah dari ruangan kepala sekolah Mairah berjalan menuju kelas bersama seorang guru yang kebetulan mengajar di kelas Mairah.
" Selamat pagi anak-anak " kata Bu Yulia guru matematika.
" Pagi Bu..." kata para siswa-siswi serentak.
" Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Surabaya, kamu silahkan masuk " kata Bu Yulia, sehingga membuat Mairah berjalan memasuki kelas.
" Silahkan perkenalkan diri kamu " kata Bu Yulia.
" Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Rana Aqeela Humairah, biasa di panggil Mairah dan saya pindahan dari Surabaya, semoga kita bisa berteman baik. mohon bantuannya " kata Mairah.
" Baiklah Mairah kamu duduk disamping Geofandy " kata Bu Yulia.
" Grofandy silahkan angkat tangan kamu " kata Bu Yulia sehingga membuat Geo mengangkat tangannya.
" Hahhhh itukan cowok rese' tadi ihhhhh kenapa gue harus duduk disamping dia sih " batin Mairah kesal, kemudian berjalan kearah Geo.
" Apa lo liat-liat ? " kata Geo datar, sehingga membuat Mairah semakin kesal.
" Siapa juga yang liatin cowok rese' kayak lo " kata Mairah sinis.
" Baiklah anak-anak sekarang kita mulai pelajaran hari ini, okeee saya akan buat soal di papan tulis yang bisa mengerjakannya di depan Ibu kasih nilai plus di nilai akhir kalian " kata Bu Yulia, kemudian menulis di papan tulis.
" Baiklah ada yang bisa ? " kata bu Yulia.
" Jawabannya 53 Bu " kata Geo, sehingga membuat Mairah kaget pasalnya dia baru mulai mencatat soalnya di buku catatan miliknya.
" Alahhh paling juga asal nebak " gumam Mairah, namun masih bisa terdengar di telinga Geo, sehingga membuat Geo menatap sinis kearah Mairah.
" Jawabannya benar, tapi tolong jelaskan cara mendapatkan jawabannya " kata Bu Yulia, sehingga membuat Geo maju kedepan.
" Geofandy kamu memang selalu menjadi kebanggaan Ibu dikelas ini " kata Bu Yulia bangga.
" Baiklah anak-anak cukup sekian pembelajaran kita hari ini " kata Bu Yulia sambil berjalan keluar dari kelas.
" Masih yakin asal nebak ? " kata Geofandy sinis kearah Mairah sambil memasukkan bukunya kedalam laci, kemudian berjalan keluar kelas.
" Dasar cowok rese' " gumam Mairah kesal.
" Haiii Mairah kenalin gue Jihan " kata Jihan menghampiri Mairah yang masih duduk ditempatnya.
" Ohhh hai " kata Mairah.
" Gue Marsya " kata Marsya.
" Gue Naila " kata Naila.
" Haiii Marsya, Naila, Jihan, gue Mairah semoga kita bisa beteman baik yaa " kata Mairah tersenyum.
" Tentu saja, ihhhh Mai lo cantik banget sih gemess dehhh " kata Jihan.
" Gimana kalau kita kekantin, yuk Mai bareng sama kita " kata Naila yang diangguki oleh Mairah.
" Duduk disana aja yuk " kata Marsya yang diangguki semuanya.
" Oiyyaa kalian semua pesan apa ? biar sekalian gue mesanin " kata Marsya.
" Kayak biasa aja deh Sya " kata Jihan yang diangguki Naila.
" Kalau lo Mai ? " kata Marsya.
" Samain aja deh Sya " kata Mairah.
" Okee bentar yaaa " kata Marsya.
" Oiyyaaa Mai gimana rasanya duduk bareng cogan ? " kata Jihan.
" Cogan ? " kata Mairah bingung.
" Iyyaaa sebangku lo itu, uwuuuu kalau gue sih udah pingsan sihh, udah ganteng, pinter, ketua osis lagi " kata Jihan lebay.
" Oooo jadi cowok rese' itu ketua osis " batin Mairah.
" Biasa aja sih Han " kata Mairah cuek.
" Whattt biasa aja kata lo ! Mai asal lo tau yaaa Geo itu idola sekolah kita, semua cewek-cewek berlomba-lomba buat dapetin dia, namun sampai sekarang belum ada yang bisa takluin manusia ganteng itu, tapi sayangnya dia kasar dan dingin " kata Jihan.
" Udahlah Mai nggak usah didengerin ini anak emang sedikit lebay " kata Naila, sehingga membuat Jihan menatap Naila kesal.
Baru saja Mairah ingin menanggapi ucapan Naila, namun tiba-tiba suasana kantin menjadi gaduh, terutama teriakan para cewek-cewek.
" Ehhh Kok rame banget ada apa ? " kata Mairah bingung.
" Oooo itu loh Mai biasa pada ngeliatin ketua osis and the geng " kata Marsya yang tiba-tiba datang membawa makanan, sehingga membuat Maira mengangguk paham.
Sementara Geo dan kedua temannya mengedarkan pandangannya mencari bangku kosong untuk mereka tempati.
" Ehhhhh tuh ada yang kosong " kata Billy sambil menunjuk kearah Mairah, Jihan, Marsya, dan Naila.
"Bener juga, duduk sana aja yuk Ge " kata Kenan menimpali.
" Yaudah " kata Geo.
" Wahhhh Billy ganteng banget..." kata Jihan sambil bersandar di pundak Naila.
" Kenan juga ganteng " kata Marsya.
" Kumat lagi lebaynya " kata Naila sambil geleng-geleng kepala.
Sementara Mairah hanya memandang mereka sekilas kemudian beralih memakan makanannya.
" Wahhhhh mereka berjalan kearah kita, gimana nih gue udah cantik belum " kata Jihan antusias, sambil mengeluarkan lipstik dari sakunya.
" Wahhhh iyyaaa mereka datang " kata Marsya tak kalah antusias, sampai-sampai tak sengaja menyenggol tangan Jihan yang sedang memakai lipstik, alhasil lipstik yang dipakai jihan belepotan, sehingga membuat Mairah dan Naila tertawa ngakak.
" Marsyaaaaa...." kata jihan kesal.
" Upsssss sorry " kata Marsya.
Belum sempat Jihan memaki Marsya, tiba-tiba ketiga pria idola sekolah tersebut sudah berada dihadapan mereka.
" Haii boleh gabung mphhhh hahahahahah " kata Kenan tertawa ketika melihat wajah Jihan yang belepotan.
" Hahahah wajah lo kenapa ? " kata Billy menimpali.
" Kalau kalian kesini cuman buat ketawain temen gue, mending kalian pergi " kata Naila yang memang sedikit tomboy diantara mereka.
" Ini tempat umum, dan lo lain kali jangan bawa kosmetik kesekolah " kata Geo dingin sambil melirik Jihan sambil duduk tepat dihadapan Mairah, sehingga membuat Mairah dan Naila menatap sinis kearahnya.
Sementara Billy dan Kenan langsung menarik kursi yang ada disamping kanan dan kiri Geo.
Mairah yang melihat Jihan terlihat sedih langsung mengusap bahu Jihan " Lo nggak papa ? " kata Mairah.
" Sorry " kata Marsya merasah bersalah.
Billy yang melihat Jihan merasa sedikit kasihan dengan gadis itu " Nihhh bersihin muka lo " kata Billy sambil menyerahkan sapu tangan kearah Jihan.
" Ma....makasih " kata Jihan gugup namun dalam hati jingkrak-jingkrak.
" Ahhhhhh nggak papa deh gue malu duluan, kalau pada akhirnya gue bisa pakai sapu tangan dari pangeran Billy " Batin jihan.
" Dasar cewek banyak drama " gumam Geo namun masih terdengar jelas di telinga Mairah, sehingga membuat Mairah langsung menggebrak meja dan menarik rambut Geo.
" Dasar cewek banyak drama " gumam Geo namun masih terdengar jelas di telinga Mairah, sehingga membuat Mairah langsung menggebrak meja dan menarik rambut Geo.
" Ihhhhh dasar lo yaaa, udah dari tadi gue gedeg banget sama lo, ihhhhhh " kata Mairah sambil menarik rambut Geo, sehingga semua cewek yang ada di kantin tersebut menatap Mairah sinis.
" Auhhhh ahhhh lepasin tangan lo aaahhhh " kata Geo merintih kesakitan sambil berusaha melepaskan tangan Mairah dari rambutnya.
" Ehhhh Mai udahhh, lo diliatin sama banyak orang " kata Marsya, sehingga membuat Maira menghentikan aksinya.
" Awas lo yaa, urusan kita belum selesai " kata Geo kesal sambil pergi dari kantin dan di ikuti oleh kedua temannya.
" Siapa takut wleeee " kata Mairah sambil menjulurkan lidahnya kearah Geo.
" Widihhhh Mai keren juga lo " kata Naila sambil mengacungkan jempolnya kearah Mairah.
" Hehehe, oiyya Han lo nggak papa kan ? " kata Mairah.
" Gue sih nggak papa Mai, tapi noh lihat semua cewek-cewek mandangin lo sinis banget " kata Jihan, sehingga membuat Maira menatap sekelilingnya.
" Gue sih bodoh amat, yaudah yukk balik ke Kelas " kata Mairah.
" Widihhhh gue suka gaya lo Mai " kata Naila.
Saat keempat gadis cantik itu balik ke kelas, banyak sekali cibiran untuk mereka tetutama Mairah, namun Mairah tetap cuek menanggapi semuanya.
" Aduhhhh males banget gue, duduk di samping tuh Ketos rese' " kata Maira.
" Ihhh Mai seharusnya lo bersyukur dong di kelilingi para cogan, di belakang kursi lo ada Kenan sama Billy terus di samping lo ada Geo, duhhhh Mairah maka nikmat tuhan mana lagi yang kamu dustakan " kata Marsya.
" Iyya bener banget tuh, nikmati aja Mai " kata Jihan menimpali.
" Menikmati penderitaan maksud kalian ? " kata Mairah kesal.
" Hahahah sabar Mai " kata Naila.
" Emang cuman lo Nai yang ngerti perasaan gue " kata Maira.
" Dasar aneh, omggggg apa jangan-jangan kalian sukanya sama sesama jenis ya ? " kata Marsya bergidik ngeri.
" Whatttt jadi kalian berdua jeruk makan jeruk dong " kata Jihan menimpali.
" Enak aja, gue masih normal ya " kata Mairah kemudian berjalan menuju bangkunya.
" Kalau ngomong di saring dulu " kata Naila yang juga berjalan meninggalkan Marsya dan Jihan.
" Dihhh ngambek mereka Sya " kata Jihan.
" Udahlah mungkin selera mereka bukan cowok-cowok tampan " kata Marsya yang diangguki Jihan.
Sementara di tempat Geo, Geo sudah memandang penuh kebencian pada Mairah, sehingga membuat nyali Mairah sedikit menciut.
" Okeee Mairah lo nggak boleh nunjukin rasa takut lo pada Ketos rese' itu " batin Mairah.
" Kenapa lo ? " kata Mairah.
Belum sempat Geo menjawab tiba-tiba datang seorang guru " Selamat siang anak-anak " kata Bu Yulia.
" Lahhh Bu, ini kan bukan jadwalnya Ibu ? " kata Marsya.
" Iyya Bu, tadi pagi kita udah belajar Matematika " kata Jihan menimpali.
" Berhubung hari ini Pak Surya nggak masuk, jadi saya di beri amanat oleh beliau untuk memberikan kalian tugas di halaman 23 secara berkelompok, dan setiap kelompok terdiri dari 2 orang, jadi untuk mengefisienkan waktu kelompoknya teman sebangku kalian masing-masing, dan saya harap tidak ada yang protes, oke anak-anak apa ada yang ingin kalian tanyakan ? " kata Bu yulia tak terbantahkan.
" Tugasnya dikerjakan sekarang atau bagaimana Bu ? " kata Billy.
" Tugasnya kalian kerjakan di rumah dan di kumpul minggu depan di Pak Surya, ada lagi yang ingin ditanyakan ? " kata Bu Yulia.
" Baiklah kalau tidak ada saya keluar " kata Bu Yulia.
" Aduhhhh apes banget gue bisa sekelompok cewek bar-bar kayak lo " kata Geo.
" Lo pikir gue seneng sekelompok bareng elo " kata Mairah kesal.
Setelah bel pulang sekolah, Mairah pun berjalan menuju depan gerbang sekolah untuk menunggu jemputannya
" Ehhhh Mai lo nunggu jemputan yaa ? bareng gue aja " kata Naila sambil menurunkan kaca mobilnya disamping Mairah.
" Ahhhh nggak usah Nai, lo duluan aja " kata Mairah.
" Yakin ? " kata Naila memastikan.
" Udah Mai bareng gue sama Marsya aja, sekalian mampir kesalon " kata Jihan yang juga menghentikan mobilnya di belakang mobil Naila.
" Udah kalian duluan aja dehh, bentar lagi sopir gue jemput kok " kata Mairah yang diangguki oleh kedua sahabatnya.
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Mairah merogoh ponsel yang ada disakunya " Haloo Pak Bambang di mana ? kok lama banget sih " kata Mairah sambil menelpon sopir keluarganya.
" *Halo Non, maaf Non tiba-tiba mobilnya mogok di tengah jalan No*n " kata Pak Bambang di balik yltelepon tersebut.
" Yaudah deh kalau gitu, saya tunggu taxi aja " kata Mairah sambil mematikan sambungan teleponnya.
" Huffftttt taxi mana sih, sepi bener " gumam Mairah.
Setelah beberapa menit menunggu taxi yang tak kunjung datang, tiba-tiba sebuah motor sport yang baru saja keluar sekolah berhenti tepat dihadapan Mairah.
" Ngapain lo berdiri di sini ? " kata Geo sambil membuka helm full facenya.
" Menurut lo ? ehhhh atau jangan-jangan lo mau ngikutin gue yaa ? " kata Mairah.
" Dihhhh kurang kerjaan banget gue ikutin cewek rese' kayak lo, gue baru selesai rapat osis, nahhh elo ngapain belum pulang ? " kata Geo.
" Gue nungguin taxi " kata Mairah datar.
" Jam-jam segini sih, taxi jarang lewat daripada nungguin taxi mending pesan ojek online " kata Geo.
" Ehhhh ya juga ya, kok gue nggak kepikiran dari tadi sih " kata Mairah dalam hati sambil mengambil poselnya.
" Yahhhhh mati, ehhh Bapak ketos yang baik hati dan tidak sombong pinjam handphone you dong, lo baik deh " kata Maira lembut.
" Duhhhh Mairah lo bodoh banget sih, mana mau dia bantuin lo setelah kejadian tadi " bati Mairah.
" Dihhh jijik banget gue dengernya " kata Geo, namun tetap memberi ponselnya pada Mairah.
" Hahhh beneran ? " kata Mairah tak percaya.
" Hmmmm, buruan pakai " kata Geo.
" Yahhhhhh pantesan aja baik, handphone lo juga mati ogeb " kata Mairah kesal.
" Masa sih ? " kata Geo.
" Nihhhh liat nih " kata Maira sambil mengembalikan ponsel Geo.
" Yaudah lo naik, gue anterin " kata Geo cuek.
" Ehhhh lo mau culik gue ya ? " kata Mairah.
" Lo tuh yaaa, gue mau bantuin juga. lagian nggak baik lo nunggu sendiri di sini, apalagi lo cewek yaa gue cuman bantuin lo, tapi kalau lo nggak mau gue duluan " kata Geo sambil memasang helmnya kembali.
" Ehhhhh tunggu gue ikut lo " kata Mairah, sehingga membuat Geo memberikan helm pada Mairah.
" Alamat lo dimana ? " kata Geo.
" Jalan Kenangga No.24 " kata Mairah yang diangguki oleh Geo.
Selama perjalanan tidak ada percakapan sama sekali antara mereka berdua.
" Bener yang ini kan ? " kata Geo sambil menunjuk rumah bercat putih yang diangguki oleh Mairah.
" Catat nomor lo " kata Geo sambil memberikan pulpen dari saku bajunya ke Mairah,kemudian merentangkan tangannya.
" Modus lo yaaa " kata Mairah sinis sambil memberikan helmnya ke Geo.
" Jangan lupa kalau kita satu kelompok " kata Geo datar.
" Ehhhhh iyyaa juga yaaaa " gumam Maira, sehingga membuat Mairah langsung merebut pulpen dari tangan Geo dan langsung menulis nomor teleponnya di lengan Geo.
" Hmmmm oiyyaa ngomong-ngomong makasih yaaa, udah anterin gue " kata Mairah
" Lo jangan geer dulu yaa, gue anterin lo karena gue cuman kasian sama lo dan ingat urusan kita belum selesai " kata Geo sambil menjalan motor sport miliknya.
" Ihhh dasar ketos rese' " kata Mairah kesal.
" Lo jangan geer dulu yaa, gue anterin lo karena gue cuman kasian sama lo dan ingat urusan kita belum selesai " kata Geo sambil menjalankan motor sport miliknya.
" Ihhh dasar ketos rese' " kata Mairah kesal sambil menghentakkan kakinya masuk kedalam rumah.
" Assalamu'alaikum Ma..." kata Mairah yang sedang melihat Mamanya sedang nonton tv, kemudian berjalan
" Wa'alaikumsalam, loh kok mukanya di tekuk gitu sih Nak ? " kata Risa.
" Nggak papa kok Ma, oiyyya Mairah ganti baju dulu yaa Ma " kata Mairah yang diangguki oleh Risa.
Setelah berganti pakaian Mairah langsung berbaring di kasurnya, namun perhatiannya teralih pada ponsel yg dari tadi berdering.
" Ihhhh siapa sih ganggu gue istirahat aja " kata Mairah kesal.
" Lahh nomor siapa nih ? ahhg angkat aja deh " kata Mairah sambil mengangkat telepon tersebut.
" Ehhhh cewek bar-bar lama banget sih angkatnya " kata Geo dibalik telepon tersebut.
" Ooohhhh jadi ini nomor si ketos rese' itu ? ngapain lo telepon-telepon gue ? " kata Mairah sewot.
" Hehhh lo jangan kegeeran ya, oiyyyya satu lagi nama gue Geofandy Putra Mahesa, jadi jangan asal ubah nama or...." kata Geo terpotongboleh ucapan Mairah
" Bodoh amat, yaudah lo to the point aja ngapain telepon gue GEOFANDY " kata Mairah sambil menekankan nama Geofandy.
" Mau kerja kelompok dimana ? " kata Geo dibalik telepon.
" Ooo masalah itu, gimana kalau di cafe dekat rumah gue aja deh " kata Mairah.
" Otw " kata Geo sambil mematikan sambungan teleponnya.
" Ihhhhh dasar ketos rese' " kata Mairah sambil bersiap-siap untuk pergi.
Saat Mairah turun ke lantai bawah, Mairah langsung berpamitan ke Risa.
" Ma... Mairah jalan ya " kata Mairah sambil menyalimi tangan Risa.
" Lohh kamu mau kemana sayang ? " kata Risa.
" Mairah ada janji sama teman Ma, mau ngerjain tugas kelompok " kata Mairah yang diangguki oleh Risa.
Setelah sampai di cafe, Mairah langsung mengedarkan pandangannya mencari Geo. " Duhhhh si ketos rese' itu dimana sih ? " gumam Mairah.
" Gue disini " kata Geo yang tiba-tiba berada di belakang Mairah, sehingga membuat Mairah kaget.
" Ihhhh lo ngagetin gue aja, kalau gue tiba-tiba serangan jantung terus mati bagaimana ? " kata Mairah kesal.
" Yaaa gue datang ke pemakaman lo lah " kata Geo cuek sambil berjalan mendahului Mairah.
" Ihhhh jadi lo doain gue meninggal ? " kata Mairah kesal.
" Udahh ahhh cewek bar-bar gue lagi malas debat sama lo " kata Geo sambil mengeluarkan laptop dari dalam tasnya.
" Lahhh nih orang kenapa ? gue perhatiin dari tadi mukanya kusut banget " batin Mairah.
" Ahhhhh bodoh amat lah, ngapain juga gue capek-capek mikirin nih ketos, ehhhh tapi kalau lagi diam-diam begini, nih ketos rese' cakep juga yaaa " batin Mairah sambil memandang wajah Geo.
" Gue tau gue ganteng, tapi nggak usah segitunya juga kali mandangin gue " kata Geo tiba-tiba, sehingga membuat Mairah tersadar dari lamunannya.
" Ihhhh ke ge'eran banget sih lo, siapa juga yang mandangin lo. bisa-bisa mata gue rusak karena lihat wajah datar lo itu " kata Mairah.
" Terserah lo deh, sekarang tugasnya kita bagi dua, lo bagian ini dan gue bagian selanjutnya " kata Geo yang diangguki oleh Mairah.
Saat Geo tengah fokus mengerjakan tugas, sebaliknya Mairah malah garuk-garuk kepala, karena nggak mengerti sama sekali.
" Duhhhh nih caranya gimana yaa ? gue nggak ngerti gue nggak paham " batin Mairah sambil mencoret-coret bagian belakang buku tugasnya.
" Ehhhh cewek bar-bar udah belum ? " kata Geo sambil menutup buku tugas miliknya.
" Ehhh bentar lagi kok, emang lo udah ? " kata Mairah yang diangguki oleh Geo, sehingga membuat Mairah gugup.
" Tinggal nomor berapa ? sini gue bantuin " kata Geo sambil merebut buku tugas Mairah.
Saat Geo melihat buku tugas Mairah, Geo pun kebingungan pasalnya yang ada disana hanya corat-coret nggak jelas.
" Ini maksudnya apa ? " kata Geo meminta penjelasan.
" Heheheheheh gue nggak ngerti caranya Tos " kata Mairah cengengesan, sehingga membuat Geo menghembuskan nafasnya kasar.
" Kenapa lo nggak ngomong dari tadi sih ? " kata Geo sedikit emosi.
" Yaaa maap, makanya lo ajarin gue " kata Mairah, sehingga membuat Geo menjelaskan cara kerjanya pada Mairah panjang lebar.
" Gimana udah paham ? " kata Geo yang hanya di balas gelengan oleh Mairah.
" Aduhhhhh cewek bar-bar.... gue udah jelasin panjang lebar dan lo nggak ngerti apa-apa ? " kata Geo geram.
" Hehhh jangan salahin gue dong, cara menjelaskan lo aja yang buruk, makanya gue nggak paham " kata Mairah yang tak mau disalahkan.
" Yaudahhh deh biar gue yang kerja aja " kata Geo kesal.
" Yaudahhh " kata Mairah cuek.
Setelah beberapa menit, semua soal sudah dikerjakan tuntas oleh Geo. " Nihhhh tinggal lo pindahin ke buku lo " kata Geo sambil memberikan buku tugasnya pada Mairah.
" Nahhhh gini kan enak " kata Mairah sammbil mengambil buku tugas Geo.
" Oiyyaa Tos... " kata Mairah terpotong oleh ucapan Geo.
" Nama gue bukan Tos " kata Geo datar.
" Iyyyaaa dehhh iyaaa, Geo gue lagi malas nyatet nih, buku lo gue bawa pulang yaaa. besok gue balikin " kata Mairah.
" Nggak, lo catat sekarang atau nggak sama sekali " kata Geo, sehingga membuat Mairah mau tak mau harus menyelesaikannya sekarang.
" Oiiyyaaa Ge, lo kok bisa pintar banget gini sih ? Emak lo ngasih makan lo apaan sampai sepintar ini ? bagi resepnya dong supaya otak gue juga sedikit encer gitu " kata Mairah serius.
" Makan rumus " kata Geo datar.
" Ooooo jadi Emak lo buat makanan yang bentukannya rumus yaa ? kalau gitu gue harus kasih tau Mama gue nih " kata Mairah dengan ekspresi seriusnya.
" Nihhh orang bego beneran atau gimana sih ? " batin Geo.
" Nih udah, makasih Geo " kata Mairah sambil menyerahkan buku tugas milik Geo.
" Kalau gitu gue balik duluan, and thank you buat informasinya " kata Mairah sambil berjalan keluar dari cafe yang di susul oleh Geo.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!