NovelToon NovelToon

PESONA IBU DIREKTUR

SATU

Brigitta melangkahkan kakinya ke dalam Hypermarket, di amati nya mulai dari penyambutan security yang tengah asik bermain handphone. Kemudian dia melangkah lagi ke counter elektronik,

"Hati-hati Mbak pegangnya, nanti jatuh setrika nya. " bentak seorang pramuniaga pada seorang gadis.

"magic-com nya mau yang mana Bu? Dari tadi nyobain doang. " bentak pramuniaga yang lain kepada seorang Ibu.

kemudian Brigitta masuk ke counter alat rumah tangga. Cukup banyak customer di sana. Namun beberapa pramuniaga sedang berkumpul duduk di pojokan tempat display handuk.

"Mbak... " Brigitta memanggil salah seorang pramuniaga.

"Mau apa Bu?" tanya pramuniaga itu tanpa beranjak dari duduknya, sedikit kasar dan tidak sopan.

"Panci yang ini ada stocknya gak ya?" tanya Brigitta, menunjukkan panci yang cacat permukaannya.

"Cuman yang ada di situ aja " jawab pramuniaga yang tadi sedang asik ngobrol. Di letakkan nya kembali panci tadi. Dilihatnya juga beberapa alat rumah tangga yang cacat masih dipajang di counter.

Dia lanjutkan ke counter kebutuhan rumah tangga, barang-barang tidak beraturan dan tidak pada tempatnya. Banyak juga rak display yang kosong. Bahkan lantai kotor dengan jejak kaki, dan juga sampah yang berceceran. Tidak ada pramuniaga satu pun di sana.

Kemudian di langkahkan kakinya menuju counter sayuran dan daging. Lantainya becek, dan udara di sana tidak sedap dan berbau busuk. Sayuran banyak yang tidak segar dan layu. Berbagai jenis daging, ikan dan barang-barang beku semua terlihat tidak segar.

"Ya ampun, pantasan sepi customer. Kondisinya hancur-hancuran seperti ini. " kata Brigitta dalam hati.

Dia kembali ke counter snack, ditelitinya beberapa biscuit dan kue kering, hampir semua yang dilihatnya sudah melewati tanggal kadaluarsa nya.

Akhirnya Brigitta mengambil sebuah sabun mandi lalu membawanya ke kasir. Ada empat kasir yang buka, dua orang sedang ngobrol, satu orang sedang main hp, satu orang lagi sedang potong kuku.

Anggraini mendatangi kasir yang sedang main hp.

"Sebentar Bu. " kasir itu masih sibuk dengan hpnya.

"Ini doang belanjanya?" tanya kasir itu dengan nada ketus sambil menaruh hpnya di laci, lalu di scan sabun yang Brigitta berikan.

"Tigaribu limaratus. Uang pas aja." kata kasir itu tetap ketus. Brigitta memberikan uang lima ribuan.

"Tidak ada kembali nya" kata kasir itu.

Brigitta yang mulai geram dengan situasi di sana segera pergi meninggalkan hypermart itu.

****

Sebuah mobil range rover sport memasuki gerbang rumah yang sangat megah bak istana. Brigitta turun saat mobil itu berhenti di depan teras rumah itu.

Seorang pelayan wanita membukakan pintu untuknya.

"Tuan di mana,Bu Asih?" tanya Brigitta pada pelayan wanita itu.

"Ada di ruang kerja Nyonya. " jawab Bu Asih.

Brigitta segera menuju ruang kerja. Di ketuknya pintu ruang kerja, lalu melangkah masuk.

"Hai Pi. " sapa Brigitta sambil menutup pintu ruangan.

"Hai Ta, sudah pulang?" tanya seorang pria setengah baya dengan rambut yang sudah mulai memutih sedang duduk dibangku kebesaran nya.

"Iya Pi. " Brigitta duduk di hadapan pria itu.

"Bagaimana?" Pria itu tidak sabar untuk mendengar berita yang Brigitta bawa.

"Kacau Pi. " lalu Brigitta menjelaskan semua yang dia lihat di hypermart itu.

Pria itu mendengarkan dengan wajah serius dan menghela nafas panjang setelah penjelasan Brigitta berakhir.

"Itu baru kita lihat dari area, belum prosedur administrasi dan keuangannya, Pi. " lanjut Brigitta.

"Apa kamu sanggup membenahi nya?" ditatap nya Brigitta.

"Harusnya masih bisa dibenahi. "

"Akan saya coba membenahinya, tapi saya tidak janji secepatnya berjalan normal. Karena pembenahannya sekitar delapan puluh sampai sembilan puluh persen. " kata Brigitta lagi.

Sebenarnya Brigitta mau menyerah saja, untuk membenahi hypermart itu, tapi karena hutang budinya terlalu besar pada pria itu, maka dengan berat hati disanggupi nya pekerjaan yang diberikan padanya itu.

Pria itu adalah Rico Hartanto, masih lajang di usianya ke lima puluh lima tahun. Tapi usahanya di bidang hypermart, restoran dan cafe tidak diragukan lagi, dan tersebar di seluruh Indonesia, bahkan sudah ada cabang di beberapa negara tetangga.

Rico mengenal Brigitta saat berkunjung ke rumah sakit M, untuk menjenguk saudara sepupunya yang sedang dirawat karena stroke.

Saat itu dua kali mereka bertemu, pertama di lobby saat baru datang, kemudian ketemu lagi di lift saat akan pulang.

Saat bertemu di lift, terlihat Brigitta sangat lemas duduk di kursi roda dan diantar oleh seorang suster.

"Kenapa Sus?" tanya Rico pada suster yang mengantar Brigitta.

"Habis cuci darah. "

Sejak itu Rico mencari tau di berbagai media bahkan internet tentang penyakit ginjal, cuci darah sampai cangkok ginjal.

"Kok rasanya aku ingin membantu wanita itu ya. " kata Rico dalam hati, setelah mendapat semua informasi yang dia cari.

"Tapi di mana aku harus mencarinya? Aku hanya tau wajahnya, tanpa tau namanya, apalagi alamatnya. "

Beberapa saat dia memikirkannya, sampai dia mendapat ide untuk mencarinya di rumah sakit M, tempat dia melihat wanita itu.

Rico pun pergi ke rumah sakit itu, dan langsung mencari ruang hemodialisis. Kebetulan dia bertemu dengan suster yang kemarin mengantar wanita itu.

"Suster... " Rico memanggil suster itu.

"Ya Pak, bisa saya bantu?" tanya suster itu ramah.

"Maaf suster, masih ingat saya?" suster itu memperhatikan Rico.

"Kita ketemu di lift dua hari yang lalu. Saat itu suster mengantar seorang pasien wanita. " suster itu mengingat-ingat.

"Oh ya Pak, saya ingat. "

"Ada apa ya Pak?" tanya suster itu lagi.

"Saya mau tanya nama pasien itu suster. "

"O, itu Bu Brigitta. " jawab suster itu.

"Apa dia rutin cuci darah di sini?" tanya Rico.

"Iya Pak. Setiap hari selasa dan jum'at. "

"Jadi besok dia ada jadwal cuci darah ya Sus?"

"Iya Pak. Besok pagi. " jawab suster itu.

"Baik kalau begitu Sus. Terima kasih atas infonya. " kata Rico

"Sama-sama Pak. " Suster itu tersenyum dan berlalu. Rico pun pergi dari situ.

Keesokan harinya pagi-pagi Rico sudah berangkat menuju rumah sakit M, dan langsung ke bagian hemodialisis.

Saat memasuki ruang tunggu, dilihatnya wanita yang dicarinya itu duduk di sudut ruangan. Segera dia menghampirinya.

"Selamat pagi. " sapa Rico

"Selamat pagi. " jawab Brigitta sambil tersenyum.

"Maaf, boleh kenalan?" Rico mengulurkan tangannya. Brigitta menjabat tangan Rico.

"Rico Hartanto. "

"Brigitta Maharani. "

"Kamu sudah lama cuci darah?" tanya Rico.

"Hampir dua tahun. " jawab Brigitta.

"Kenapa tidak tranplantasi?" tanya Rico lagi.

"Transplantasi sangat mahal, antriannya pun panjang, dan keberhasilannya cuma enam puluh sampai tujuh puluh persen saja. " jawab Brigitta.

"Kenapa ga berani ambil resiko? Kan kemungkinan gagalnya lebih kecil. " tantang Rico.

"Kalau kamu mau, aku akan bantu kamu. Kalau perlu kita ke Singapura atau ke Cina. " lanjut Rico.

"Kenapa kamu mau bantu saya? Kita sama sekali tidak saling mengenal. Dan kondisi saya tidak menguntungkan untuk kamu. " Brigitta bingung.

"Saya tidak tau. Mungkin hanya kemanusiaan aja. " jawab Rico.

"Bu Brigitta, silahkan masuk. " panggil suster yang membuka pintu.

"Ya Suster. " jawab Brigitta.

"Boleh saya minta nomor hp kamu?" tanya Rico. Brigitta pun memberikan nomor hp nya.

"Nanti saya hubungi. " janji Rico.

"Ya, sekarang saya masuk dulu ya. " jawab Brigitta.

"Ya." Rico pun mengantar Brigitta sampai masuk ke dalam ruang hemodialisis. Kemudian dia berlalu.

Sejak saat itu Rico selalu mengantar dan menjemput Brigitta untuk cuci darah.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

DUA

Sambil menunggu surat-surat Brigitta siap, seperti paspor dan visa, Rico juga mencari informasi dari dokter-dokter dan profesor yang direkomendasikan oleh relasinya. Termasuk proses transplantasi di Cina.

Setelah semua siap dengan bantuan dokter dari Indonesia Brigitta berangkat di dampingi oleh dua orang adiknya, Febri dan Johan, dan juga Rico dan asistennya Leo.

Lima bulan Brigitta dan adik-adik nya di Cina. Sedangkan Rico dan Leo mondar-mandir bergantian. Namun saat-saat penting, Rico selalu mendampingi Brigitta.

Kini sudah satu bulan mereka kembali dari Cina.

Brigitta sudah sehat kembali, dan berharap bisa membalas budi Rico dengan membantu kesulitan yang dialaminya.

Sebenarnya Rico pasti bisa menyelesaikan masalah di hypermart nya di Jakarta, namun saat ini Rico tidak bisa hanya fokus di satu usaha saja, karena usaha yang lain juga perlu perhatian nya.

Karena itulah pagi itu Brigitta kembali datang ke hypermart milik Rico itu, bahkan lebih pagi dari kemarin.

Waktu masih pukul tujuh pagi, Brigitta sudah turun dari mobilnya dan melangkah masuk ke dalam hypermart yang masih tutup.

"Selamat pagi Bu Brigitta. " Leo menyambut Brigitta.

"Pagi Pak Leo. "

"Silahkan Bu. " Brigitta mengikuti Leo menuju ruang direktur.

"Hari ini saya ingin adakan meeting umum. " kata Brigitta.

"Setelah meeting, saya mau laporan keuangan siap di meja ini. "

"Dan sore saya mau meeting dengan bagian administrasi dan keuangan. "

Leo mencatatnya semua perkataan Brigitta.

"Baik Bu, segera saya siapkan semuanya. "

"Terima kasih Pak Leo. " Brigitta tersenyum.

"Pak Leo, " panggil Brigitta saat Leo akan menutup pintu.

"Sebentar Pak. "

"Iya Bu. " Leo melangkah masuk lagi.

"Kalau toko kita tutup minimal tiga hari, apa Pak Rico akan setuju?" Brigitta meminta pendapat Leo.

"Diinfokan saja pada Pak Rico, Bu. Setuju atau tidak kita ikuti instruksi beliau. "

"Baik, sekarang saya telepon Pak Rico, Pak Leo siapkan meeting. " Brigitta berbagi tugas.

"Baik Bu. Permisi. " Leo pun melangkah pergi.

****

"Selamat pagi rekan-rekan. " Leo membuka meeting.

"Selamat pagi Pak. " jawab seluruh karyawan yang hadir pagi itu, serempak.

"Pagi ini saya akan memperkenalkan seorang Ibu yang menjabat sebagai Direktur di Hartanto group ini. Beliau adalah Ibu Brigitta.

Kepada Ibu Brigitta, waktu dan tempat saya persilahkan. " Leo memberikan mikrofon kepada Brigitta.

"Selamat pagi, rekan-rekan semua. "

"Selamat pagi Bu. "

"Perkenalkan, nama saya Brigitta. Di sini saya berharap kerja sama yang baik dari kalian semua. Seperti kita ketahui bersama bahwa angka penjualan kita merosot drastis. "

"Karenanya kita akan mengadakan pembenahan di segala bidang. Untuk area, kita akan mulai dengan menyortir, barang-barang yang rusak, atau pun yang kadaluarsa kita pisahkan. Kemudian pembersihan seluruh toko, dan pendisplayan kembali. Terakhir pelatihan dan penerapan customer care. "

"Untuk pembenahan ini, toko akan tutup selama dua hari. dan seluruh karyawan diharuskan masuk seperti biasa. Bagi yang tidak masuk tanpa surat dokter, akan dikenakan sanksi pemotongan bonus dan cuti. "

"Untuk peraturan dan sanksi lainnya, akan ada pemberitahuan lebih lanjut. "

"Untuk bagian administrasi dan keuangan, pembenahannya akan kita bahas di meeting nanti sore. "

"Sekian dari saya. Saya ucapkan selamat bekerja. " Brigitta mengakhiri meeting pagi itu.

"Baik, kiranya para supervisor bertanggung jawab atas counter nya masing-masing. " Leo menambahkan.

"Sekarang silahkan kembali ke counter nya masing-masing dan pembenahan kita mulai. " Leo membubarkan meeting.

****

Brigitta segera kembali ke kantornya, dan mulai meneliti laporan keuangan yang sudah siap di atas mejanya.

"Pak Leo, tolong panggilkan supervisor administrasi dan keuangan. " kata Brigitta.

"Baik Bu. " Leo segera keluar dari ruangan itu, dan tak lama dia masuk kembali bersama dua orang.

"Permisi Bu. " sapa kedua orang yang dibawa Leo.

"Ya, silahkan duduk. " mereka duduk di sofa.

"Perkenalkan Bu, ini Bapak Ruli dan Ibu Nila. Mereka supervisor bagian administrasi dan keuangan. " Leo menjelaskan. Brigitta menganggukkan kepala nya sambil tersenyum.

"Baik, Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ya Bapak-Ibu. " kata Brigitta.

"Saya ingin tau, bagaimana proses pembayaran yang dilakukan di sini. "

Dan masih banyak lagi yang ditanyakan oleh Brigitta.

Lebih dari satu jam pertemuan itu, setelah berakhir Brigitta segera meninggalkan ruangannya dan menuju area toko.

Dia mengelilingi seluruh area toko dan mengawasi seluruh karyawan nya bekerja.

"Selamat siang Bu. " sapa seorang pria berumur sekitar empat puluh tahun, berbadan tinggi terlihat gagah, berpakaian supervisor.

"Selamat siang. Bapak Bimo? " Brigitta membaca nama pria itu pada kartu pengenal di dada kirinya.

"Betul Bu. Saya Bimo, supervisor fresh market. " Bimo memperkenalkan dirinya.

"Iya Pak Bimo, tolong perhatikan kebersihan counter Bapak. Karena kebersihan dan kesegaran counter Bapak sangat mempengaruhi kondisi seluruh toko kita. " kata Brigitta dengan tegas.

"Baik Bu. " Bimo menganggukkan kepalanya.

Kemudian Brigitta kembali mengelilingi area.

"Selamat siang Bu. " sapa seorang wanita, saat Brigitta sampai di area kasir.

"Saya Lena, supervisor kasir. " Lena mengenalkan dirinya.

"Tolong arahkan seluruh kasir untuk bersikap yang baik saat bertugas. Jangan ngobrol yang berlebihan, jangan main hp, ataupun potong kuku. Pada customer pun harus sopan. Dan jaga kebersihan di tempat nya bekerja. " kata Brigitta.

"Baik Bu. " Lena menganggukkan kepala nya.

"Selamat sore, kami beritahukan kepada Bapak dan Ibu Supervisor, harap berkumpul di ruang meeting. Karena meeting akan segera di mulai. " panggilan terdengar dari speaker.

"Ayo kita meeting dulu. " ajak Brigitta pada Lena.

"Iya Bu. " Brigitta bergegas menuju kantornya.

****

"Gimana Bim, counter mu?" tanya Lena.

"Kena tegur gua. "jawab Bimo sambil nyengir.

"Counter lu bau sih, Bim. " goda Rival yang merupakan supervisor supermarket. Membuat teman-teman supervisor yang sudah datang tertawa.

"Tau tuh anak buah gua. Pusing gua. " keluh Bimo.

"Mana gua deg-degan kalau lihat Bu Brigitta. " Bimo memegang dadanya.

"Lu suka kali sama Bu Brigitta. " goda Lena.

"Lu cemburu ya Len?" Rival malah menggoda Lena.

"Kalau gua mau, udah dari dulu kali, gua jadi bininya si Bimo. " balas Lena.

"Sayangnya gua juga ga ada rasa sama elu, Len. " jawab Bimo tidak mau kalah.

"Halah.. suka rangkul-rangkul gua aja lu. " balas Lena, semua kembali tertawa.

"Tapi tetap ga ada konek Len. " Bimo ngotot.

"Sudah-sudah, nanti kalian benar-benar jodoh lho. " kata Tia, supervisor alat rumah tangga.

Mereka semua tertawa.

Sampai akhirnya pintu ruang meeting terbuka dan masuk Brigitta di dampingi Leo. Para supervisor pun berdiri.

"Selamat sore. " sapa Brigitta.

"Selamat sore Bu. " jawab semua supervisor.

"Silahkan duduk. " Brigitta pun duduk di kursi pimpinan.

"Langsung kita mulai saja meeting sore ini. " kata Brigitta.

Brigitta menyampaikan banyak point penting yang harus dijalankan oleh para supervisor. Juga sanksi-sanksi yang akan diterapkan jika terjadi pelanggaran.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

TIGA

"Selamat sore Nyonya. " sapa Bu Asih yang membukakan pintu saat Brigitta tiba di rumah Rico.

"Sore Bu Asih. " Brigitta tersenyum.

"Tuan di mana, Bu?" tanya Brigitta, sambil melangkah masuk.

"Di halaman belakang, Nyonya. " Bu Asih menutup pintu kembali.

Brigitta langsung menuju halaman belakang.

"Sore Pi. " sapa Brigitta pada Rico yang sedang memperhatikan laptop nya.

"Hai Ta, sore. "

"Baru pulang?" Rico menatap Brigitta.

"Iya Pi. " Brigitta duduk di bangku sebelah Rico.

"Sudah sore, Papi masih sibuk?" Brigitta memperhatikan laptop di hadapan Rico.

"Ini barusan ada laporan masuk dari Singapura. Jadi Papi cek dulu. "

"Kamu pasti cape. " Rico memperhatikan wajah Brigitta.

"Bersih-bersih terus istirahatlah dulu. Nanti kita ngobrol setelah makan malam. " kata Rico.

"Iya Pi. Papi juga istirahat ya. " Brigitta bangkit dari duduknya sambil tersenyum.

"Iya, setelah ini selesai Papi istirahat." Brigitta pun berlalu. Rico tersenyum lalu kembali fokus pada laptop nya.

****

Selesai makan malam Rico mengajak Brigitta duduk di ruang tengah.

"Bagaimana Ta?" tanya Rico

"Untuk toko, pembenahannya sedang berjalan Pi. "

Rico mendengarkan.

"Setelah selesai pembenahan, akan di stock opname. Kemungkinan besar kerugiannya cukup besar, Pi. Karena barang-barang banyak yang cacat dan juga kadaluarsa. Belum lagi angka kehilangannya. " Rico menganggukkan kepala nya.

"Untuk administrasi dan keuangan, saya akan merubah prosedur penagihan, karena selama ini sangat berantakan. "

Masih banyak lagi yang mereka bicarakan, sampai akhirnya Rico menanyakan kondisi Brigitta.

"Kondisi kamu sendiri bagaimana?"

"Aku baik-baik saja Pi. "

"Jangan terlalu lelah ya. Ingat ginjal kamu. " pesan Rico.

"Iya Pi. "

"Kapan jadwal cek-up dokter?" tanya Rico.

"Lusa Pi, hari Jum'at sore. " jawab Brigitta.

"Ok, nanti Papi atur jadwal untuk antar kamu. " kata Rico.

"Iya Pi. Sekarang kita istirahat ya. Sudah malam. "

"Ayo. Selamat malam Ta. "

"Selamat malam, Pi. " mereka pun masuk ke kamar masing-masing.

****

"Menurut kamu, siapa yang bisa menjadi asisten Brigitta?" Rico minta pendapat Leo.

"Kalau menurut saya, ada tiga orang Pak. "

"Pertama Bimo, kedua Rival, atau ketiga Nila. " Leo mengutarakan pendapat nya.

"Kalau Lena?" tanya Rico.

"Lena kurang pengalaman. "

"Paling bagus Bimo. Dia menguasai semua bidang. Dia juga pengalaman kerja di hypermart Q saingan kita. " lanjut Leo.

"Apakah aman kalau dia jadi asisten Brigitta?"

"Kalau di lihat dari reputasi nya, saya yakin aman. " Leo meyakinkan Rico.

"Kalau Rival dan Nila, saya kurang yakin. " kata Rico sambil terus berfikir.

"Sore, Pi. " Brigitta masuk ke ruang kerja Rico.

"Apa aku mengganggu?" tanya Brigitta.

"Tidak. Masuklah. " jawab Rico.

"Kebetulan kamu datang. Kami sedang membicarakan asisten untuk kamu. Karena Papi membutuhkan Leo untuk urusan lain, jika kamu sudah punya asisten sendiri. " Brigitta menganggukkan kepala nya.

"Jadi menurut Papi dan Leo, untuk saat ini Bimo yang tepat untuk jadi asisten kamu. " Brigitta melihat ke arah Leo, dan Leo pun menganggukkan kepala nya.

"Tapi untuk beberapa hari Pak Leo tetap mendampingi aku ya, Pi. Supaya Pak Leo bisa memantau Pak Bimo. " pinta Brigitta.

"Iya tentu. " jawab Rico.

"Kalau begitu supervisor pun kita roling. " kata Brigitta.

"Ya, lebih baik begitu. Supaya ada pembaruan dan menghilangkan kejenuhan mereka juga. " Rico menyetujui pendapat Brigitta.

"Baiklah kalau begitu. Saya akan susun penempatan mereka, nanti Saya ajukan ke Papi. "

"Ya. Sekarang kamu istirahat dulu. Pasti kamu lelah. " Rico melihat wajah Brigitta agak pucat.

"Baik Pi, aku ke kamar dulu. Mari Pak Leo. "

"Ya, Bu. " jawab Leo.

"Ya, sampai ketemu makan malam nanti ya. " Rico terus menatap Brigitta.

"Iya Pi. " Brigitta pun berlalu.

Leo memperhatikan wajah Rico, ada kecemasan di sana. Tapi Leo tidak tau Rico cemas akan apa.

"Ingat ya Leo, yang utama di sini bukan hypermart itu, tapi yang utama adalah kesehatan Brigitta. Kamu mengerti kan maksudku? " Rico menatap Leo.

"Baik Pak, saya akan menjaga Bu Brigitta. " jawab Leo.

"Ya, kegiatannya sekarang sangat berat. saya takut kondisi ginjal nya tidak memungkinkan." raut wajah Rico semakin murung.

"Saya harap Bapak tidak terlalu memikirkan kondisi Bu Brigitta, karena saya khawatir kesehatan Bapak juga akan terpengaruh. " Leo mengingatkan kondisi kesehatan Rico, terutama jantungnya yang pernah bermasalah.

"Sejak ada Brigitta, aku merasa sangat sehat." Rico tersenyum.

"Ya sudah sore, kita istirahat. Pulanglah Leo, kamu juga harus istirahat. " Rico berjalan menuju pintu, Leo mengikutinya.

"Selamat sore Pak. " Leo pamit.

"Selamat sore Leo, sampai jumpa besok. " kata Rico sambil melangkah ke kamarnya.

"Ya Pak, sampai besok. " Leo melangkah keluar.

****

"Selamat pagi Pak Leo. " sapa Brigitta saat memasuki ruang Leo, menuju ruangannya.

"Selamat pagi Bu Brigitta. " Leo mengikuti Brigitta masuk ke dalam ruangan nya.

"Bagaimana pendapat Bapak, mengenai susun posisi baru supervisor yang sudah saya kirim tadi pagi?" Brigitta meminta pendapat Leo.

"Menurut saya sudah baik posisinya. Saya juga sependapat kalau Lena tetap pada posisinya. Karena Bimo nantinya bisa bantu mengontrol nya. " Leo memberikan pendapat nya.

"Baik, kalau begitu saya kirim ke Pak Rico minta persetujuan beliau. " kata Brigitta.

Setelah selesai urusan di kantor, Brigitta menuju area toko.

Seperti biasa dia keliling area, dan berhenti sesaat untuk mengamati para karyawan bekerja, bahkan tak segan dia ikut turun tangan memberi contoh pada mereka.

"Pak Rival, lihat tuh temanmu. Rajin dia sekarang. " kata Lena melihat Bimo sedang sibuk di counter nya.

"Dia memang begitu kalau lagi rajin. Jangan lagi bete, ga bakalan dia ngerjain kerjaannya. "

Rival tertawa melihat tingkah temannya.

"Bu Brigitta tuh. " kata Rival yang melihat Brigitta dari jauh.

"Demenan nya si Bimo tuh. " Lena merasa iri.

"Emang bener si Bimo, kalau dekat dia deg-degan. " kata Rival sambil memegang dadanya.

"Eh sebut-sebut Bimo apaan?" tiba-tiba Bimo sudah mendekati mereka.

"Tuh gebetan lu. " Lena menunjuk ke arah Brigitta dengan kepalanya.

"Ya ampun, jantung gua. " kata Bimo sambil memegang dadanya.

"Langsung deg-degan ya Bim. " kata Rival.

"Awas serangan jantung. " kata Lena sewot.

Rival dan Bimo tertawa.

"Lu beneran cemburu sama Bu Brigitta ya?" Rival menggoda Lena.

"Enggak lah. " Lena menjauh dari Bimo.

Bimo pun tersenyum sambil mengerlingkan matanya.

"Waduh Bim, do'i ke sini. " bisik Rival

"Bagaimana Bapak-bapak?" tanya Brigitta.

"Hari ini selesai ya. " lanjut Brigitta.

"Kemungkinan selesai Bu. Barang sebagian sudah mulai di display. " kata Rival.

"Buah dan sayur gimana Bu?" tanya Bimo.

"Nanti saya bicara dengan keuangan. "

"Kalau perlu didiskon aja. Supaya cepat terjual. " lanjut Brigitta.

"Baik Bu. " jawab Bimo.

"Besok pagi stock opname mulai jam delapan. Semua masuk pagi aja. " kata Brigitta.

"Baik Bu. " jawab Rival, Bimo dan Lena.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!