NovelToon NovelToon

7 Soul Reinforcement

7 Jiwa

Tanggal 30 Desember 1109, sore itu langit sangat cerah tanpa ada awan putih. Hanya ada matahari yang menerangi langit biru. Disebuah rumah ada seorang pria muda yang menantikan kelahiran anaknya.

Dia berlari mencari dukun bayi untuk membantu persalinan istrinya. Pria muda itu bernama Nur Andi yang berumur 25 tahun. Nur merupakan marga keluarga besarnya dan Andi adalah nama yang diberikan oleh kakeknya.

Kedua orang tua Andi sudah meninggal. Ayahnya meninggal karena kecelakaan, sedangkan ibunya meninggal setelah melahirkannya.

Andi sudah hidup dengan kakeknya selama 20 tahun, tanpa terasa hari ini merupakan kelahiran anaknya.

Kakek yang dimaksud Andi sudah meninggal 5 tahun yang lalu setelah pernikahannya dengan Nur Alice, Istrinya.

Ketika dukun datang perasaan Andi berdebar, tidak berasa hari sudah mulai petang. Dukun bayi sudah satu setengah jam membantu Nur Alice untuk melahirkan anak pertamanya.

Suara tangisan bayi terdengar, perasaan senang mulai datang, dan semua kenangan bersama Nur Alice mulai teringat.

Andi segera melihat anak pertamanya, ternyata anaknya adalah seorang laki-laki. Sehingga diberi nama Nur Aldi, dengan harapan bahwa jalan hidupnya terang tidak sepertinya.

"Bukankah aku sudah mati?" kata Aldi dalam pikirannya.

Aldi adalah seorang bayi yang baru lahir.

"Mengapa aku tidak bisa melihat dan tidak berdaya," lanjut Aldi.

Ketika mendengar tangisan bayi, Nur Aldi mulai sadar bahwa dia adalah bayi yang baru lahir.

"Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa aku menjadi anak kecil, mungkinkan ini reinkarnasi, tetapi mengapa rumah di sini sedikit ketinggalan zaman?" Semua pertanyaan keluar dipikiran Aldi.

Tanpa Aldi sadari ternyata dalam pikirannya tidak hanya dia saja, tetapi ada kesadaran lain yang mengisi ingatan dalam kepalanya.

Tidak kuat menahan rasa sakit di kepala, dia mulai menangis kesakitan. Setelah beberapa saat dia merasakan ada 7 ingatan yang berbeda masuk kedalam tubuhnya, sehingga dia mengingat banyak hal waktu masih bayi.

Ingatan yang masuk kedalam pikirannya juga disebut dengan jiwa.

Jiwa pertama merupakan petapa yang hidup di dunia beladiri dan menjadi leluhur yang paling disegani. Tidak ada yang mampu bersaing dengannya karena kekuatan yang terlampau tinggi.

Alasannya meninggal karena dia sudah bosan hidup di dunia. Tanpa sadar dia telah kehilangan jiwanya di sebuah dunia yang diciptakan sendiri. Tidak ada yang tahu kapan dia meninggal dan berapa lama dia telah hidup, namanya adalah Chu Feng.

Jiwa kedua adalah seorang kaisar dari sebuah kekaisaran besar yang memimpin miliaran pasukan perang. Dalam dunia itu, sebuah perang merupakan hal yang biasa karena banyaknya kekaisaran yang memerintah.

Ketika itu dia sedang berperang memimpin pasukannya untuk menyerang kekaisaran tetangga dan mendapatkan kemenangan yang sangat memuaskan.

Alasan kematiannya adalah diracuni ketika dia dinobatkan menjadi kaisar terbesar, namanya adalah Cyrus.

Jiwa ketiga adalah seorang pedagang besar yang telah melihat kejamnya dunia perdagangan. Dia merupakan sosok yang sangat licik untuk mendapatkan uang, sehingga dia merasa bahwa uang adalah penggerak dunia.

Ketika uang ada maka apapun bisa dilakukan, dunianya hampir sama seperti Cyrus, tetapi sedikit berbeda karena kekuatan politik lebih dominan dibandingkan perang fisik yang sudah merupakan pemandangan yang jarang.

Pedagang yang andal itu mati karena dikhianati oleh sekretarisnya, hingga dia dimasukkan kedalam penjara kerajaan dengan hukuman gantung, nama pedagang itu adalah Jeff.

Jiwa keempat adalah orang biasa tanpa bakat apapun dan sering ditindas oleh orang seusianya. Karakter yang pemalu dengan muka yang sedikit seram membuatnya tidak bisa mendapatkan teman.

Hinaan demi hinaan diterima dari temannya, tetapi untungnya dia masih memiliki orang tua yang selalu menguatkannya.

Tidak mempunyai pekerjaan, Dia sering di dalam kamar dan tidak memperdulikan tetangganya. Suatu ketika dia kebanyakan makan mi instan setiap hari, akhirnya terkena serangan jantung dan membuatnya meninggal, nama orang tersebut adalah Hadi.

Jiwa kelima adalah seorang ilmuan yang mengabdikan dirinya kepada ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan membuatnya hidup lebih lama, bahkan sekarang berumur lebih dari 1000 tahun.

Seorang manusia memiliki umur 1000 tahun merupakan hal yang tabu di dunianya. Ketika itu dia sedang menghadapi orang dari pemerintahan dan dianggap sebagai iblis.

Akhirnya dia di jatuhi bom yang membuat laboratoriumnya di bawah tanah hancur membuatnya tewas ditempat. Ilmuan tersebut bernama Niko.

Jiwa keenam adalah seorang insinyur yang telah melintasi angkasa. Peradaban teknologi di dunianya sangat maju, bahkan dapat menciptakan udara yang dapat menopang kehidupan manusia.

Ketika pesawatnya di serang oleh monster luar angkasa yang sangat kuat, sebagai insinyur ia juga ikut berperang.

Akhirnya pesawat ruang angkasanya hancur dan dia ikut musnah bersama manusia yang ada di dalam. Insinyur tersebut bernama Alexander.

Jiwa ketujuh adalah seorang pembunuh bayaran terkenal di dunianya. Mempunyai organisasi terbesar di dunia membuatnya terlalu percaya diri hingga dia mengambil misi yang sangat berbahaya.

Ketika itu dia sedang menjalankan misi untuk pembunuhan seorang pemimpin negara. Dia dijebak oleh rekannya sendiri mengakibatkan dia meninggal mengenaskan di bawah kaki pemimpin itu. Nama pembunuh bayaran itu adalah Hook.

Ketika mereka mati, semua mayatnya secara kebetulan tersambar petir berwana ungu mengakibatkan jiwa mereka bersatu.

Jiwa yang memiliki kesadaran penuh adalah Hadi sedangkan yang lain hanya sebatas ingatan hidupnya.

Aldi mencoba melihat, tetapi dia tidak berdaya membuka matanya. Terdengar suara menyebutnya Aldi sehingga dia bertekad untuk hidup sebagai anak dari Nur Andi dan Nur Alice.

Malam itu bulan terlihat sangat cerah, Aldi tidak bisa tidur. Sehingga orang tuanya mendampingi sampai dia terlelap.

Pagi setelah Aldi bangun, dia berpikir bagaimana menjalani hidup yang baru. Sedangkan dia tidak mempunyai wawasan tentang dunia ini. Dia hanya melihat kayu di rumah bahkan kasurnya tidak terlalu empuk.

Dia teringat leluhur Chu, sehingga dia mencoba menciptakan beladiri yang sesuai dengan karakternya.

Dunia bela diri tidak akan pernah tergantikan di dunia manapun, sehingga kekuatan adalah sesuatu yang diperlukan seseorang untuk bertahan hidup.

Dunia Chu Feng mempunyai dua energi untuk memupuk sebuah beladiri yaitu Aura dan Roh. Aura merupakan jenis kekuatan yang dipupuk dalam tubuh, sehingga ketika kita istirahat bisa memulihkan dengan sendirinya. Sedangkan kekuatan Roh adalah energi yang bukan milik tubuh, untuk memilikinya harus menyerap kekuatan eksternal.

Aura maupun Roh merupakan 2 jenis energi yang sangat kuat. Kekuatan Aura lambat untuk pengembangannya, tetapi lambat laun akan melampaui energi Roh. Sedangkan energi Roh merupakan kekuatan yang cepat menguat, tetapi kekuatan itu bukan miliknya.

Pemahamannya tentang kekuatan energi sudah melampaui batas bahkan mencapai tingkat leluhur serta ingatan dari banyak dunia tentu menciptakan sebuah teknik baru bukanlah masalah besar.

Akhirnya dia menciptakan teknik yang bernama Prinsip Jiwa. Pengembangan kekuatannya lebih lambat dari kekuatan Aura, tetapi jiwa akan sangat kuat.

Aldi sekarang masih berusia 2 hari, tetapi dia sudah mulai penanaman beladiri. Dia mulai mengedarkan energi sesuai titik tertentu, teknik itu disebut teknik Prinsip Jiwa, sehingga membuat tubuhnya menjadi lebih kuat dari bayi biasa.

Note :

Untuk pembaca tolong kesediaannya berkomentar jika ada kata-kata yang Typo atau kurang tepat ya, agar novel ini semakin menarik.

Terima Kasih 🙏

Tragedi

Setelah satu tahun berlalu, Aldi melihat pepohonan disebelah rumahnya tanpa di sadari ternyata rumahnya sangat besar pada tahun pertama dia sudah bisa membaca dan berjalan itu merupakan berkah dari surga. Setahun ini Aldi menggunakan waktunya untuk terus menaikkan kekuatan. Walau begitu, dia masih berumur satu tahun jadi perkembangannya sangat terbatas dan sampai sekarang dia belum bisa meningkatkan kekuatannya ke tingkat 2. Aldi tidak tahu jenis teknik beladiri di dunia ini, setelah membaca banyak buku ia masih tidak dapat menemukan petunjuk tentang beladiri.

Akhirnya Aldi membedakan tingkatan beladiri sesuai dengan angka, setiap kenaikan tingkat dalam hal penanaman beladiri pasti diikuti lonjakan kekuatan yang besar.

Melihat rumahnya yang besar dan halaman yang besar Aldi bermain dihalaman sambil mengedarkan Prinsip Jiwa yang ia ciptakan. Ketika Aldi sedang bergoyang-goyang sebenarnya dia sedang mengembangkan ototnya agar lebih baik tapi di mata ibunya dia sedang bermain.

“Aldi apa yang kau lakukan?” kata Nur Alice

Aldi terus menggoyang-goyangkan badannya dan mengatakan, ”main,” melihat itu ibunya hanya tersenyum.

Ketika malam tiba dibawah bulan purnama Aldi belum tidur tetapi dia melatih pernapasannya. Pernapasan adalah salah satu teknik Prinsip Jiwa tingkat yang lebih rendah karena kekuatan di pupuk sekokoh mungkin, jadi dia tidak bisa terlalu terburu-buru. Tiba – tiba ketika dia melatih pernapasannya lonjakan energi mengakibatkan Aldi berkeringat dingin dia menahan agar tetap tersadarkan karena setiap terobosan adalah hal yang berbahaya bisa saja dia meninggal karena lonjakan energi yang tidak bisa ia kontrol. Setelah sekian lama akhirnya Aldi menjadi Peringkat 2 dalam hal ini dia sudah bisa membuat teknik agar tubuhnya lebih kuat yang setara anak berumur 12 tahun.

Pagi telah datang seperti biasa keadaan rumah yang sepi hanya ada ibu yang selalu mendampingi dan ayahnya jarang pulang. Aldi sarapan sambil membaca buku pengetahuan tentang negara yang ia tinggali saat ini disebut negara Kediri. Negara Kediri mempunyai 2 Pulau dan 29 Provinsi serta 389 Kota jika di bandingkan dengan Bumi yang merupakan tempat tinggal salah satu jiwa Aldi Negara ini setara setengah daratan di Bumi. Sangat besar, bahkan jika kita ingin menyebrangi pulai kita butuh 14 Hari untuk sampai di seberang karena teknologi di dunia ini sangat berbeda dengan teknologi dalam ingatannya. Alat komunikasi hanya melalui surat itupun sangat lama sampai ke tujuannya karena pengirim harus melewati rute yang sangat jauh sedangkan transportasi belum memadai. Walaupun mobil sudah ada tapi kecepatan maksimalnya setara dengan 60km/jam. Dalam beberapa catatan negara Kediri hanyalah negara yang kecil sehingga dia tidak bisa membayangkan berapa luas daratan dan lautan di dunia ini.

1 Tahun Kemudian

Setelah Aldi berumur 2 tahun dia tetap menjalani kehidupannya seperti biasa, ayahnya saat itu pulang membawa sebuah surat. Malam itu hujan deras Aldi ingin memeriksa isi surat itu tetapi tidak diijinkan oleh ayahnya, jadi dia hanya bisa menyerah. Tiba-tiba orang tuanya mengemasi barang dan membawa Aldi menaiki mobil serta menginjak gas dengan sangat cepat.

Hari itu adalah pertama kali Aldi menaiki mobil di hujan yang sangat lebat serta sambaran petir yang menggelegar. Aldi tidak tau dia dibawa kemana sehingga dia berpura-pura tidur untuk menenangkan kedua orang tuanya yang saat berwajah panik. Ketika petir menggelegar, mobil mereka di tabrak dari arah depan, Aldi kaget sehingga secara otomatis dia menggunakan ketrampilan beladiri untuk menguatkan tubuh. Nur Alice memeluknya dengan erat agar tidak terlepas. Kekuatan Aldi masih belum bisa mempengaruhi orang lain hanya bisa digunakan ditubuhnya.

Mobil yang di kendarai oleh keluarga Aldi terjatuh ke jurang berputar-putar kemudian terbakar. Saat mobil berputar-putar pelukan dari ibunya terlepas sehingga Aldi terlempar keluar jendela mobil yang sudah pecah. Mencoba memegang tangan ibunya Aldi menggunakan kekuatan terbaiknya namun nasib berkata lain.

“TIDAK!” teriak Aldi dengan putus asa.

Mobil yang terlempar ke jurang masih berguling-guling kemudian ada suara ledakan dari sebuah senjata. Mobil itupun terbakar dan hancur hanya meninggalkan kerangka yang masih terbakar.

Aldi dengan kekuatannya peringkat 2 hanya dapat menjaga hidupnya walaupun dia terluka parah. Tidak tau berapa waktu telah berlalu kemudian Aldi bangun dengan luka di sekujur tubuhnya. Setelah itu, Aldi langsung mengedarkan teknik Prinsip Jiwa agar dapat mempercepat pemulihannya.

Aldi mulai mencari sisa mobil keluarganya tetapi setelah sekian lama dia tidak menemuka mereka karena memang jurang itu sangat curam. Dalam perjalanan mencari mobil Aldi kelaparan, hal itu wajar bagi anak berumur 2 Tahun untuk kelaparan. Tiba-tiba ada suara seekor serigala yang penghuni hutan, melihatnya dengan kondisinya sekarang dia masih bisa untuk menyelamatkan diri dari seekor serigala. Berbeda dengan harapannya ternyata serigala tersebut tidak sendiri melainkan ada 6 serigala yang ada didepannya, hal itu membuat kepercayaan diri Aldi mulai goyah.

Jiwa seorang kaisar adalah orang tanpa rasa takut, Aldi berfikir tenang dan mencoba mencari cara untuk meloloskan diri.

Aldi mengambil sebuah ranting pohon yang berukuran seperti pedang kecil, dan dia langsung menodongkannya ke arah serigala. Pemahaman Aldi tentang ilmu pedang sangat luar biasa sehingga dia mengedarkan tekniknya untuk memperkuat tubuh dan kayu yang dia pegang.

Seekor serigala berlari dan melompat kearah Aldi secara sigap dia menghindari serangan serigala dengan gerakan ringan. Aldi menyerang balik kearah perut serigala sehingga serigala tersebut terluka parah sedangkan kayu  yang dia pegang masih sangat kokoh.

"bagaimana aku bisa lolos dari mereka?." Aldi berkata dengan sangat bingung untungnya dia mempunyai jiwa yang membantunya tetap tenang.

Kelima serigala segera menyerang bersamaan tapi pikiran dan mental Aldi masih tetap sangat kuat. Serangan serigala tida ada yang dapat menggoresnya bahkan dia dapat melukai 4 serigala dengan serangan baliknya.

Stamina Aldi mulai terkuras disisi lain 6 serigala masih hidup dengan 4 terluka dan 2 masih sehat.

Aldi menggunakan semua kekuatannya tapi apalah daya dia hanya bisa membunuh 5 serigala.

“Apakah ini akhir hidupku yang singkat? Sangat menyedihkan,” pikiran Aldi sudah mulai tidak ada harapan tapi tekatnya masih terus ada.

Aldi menghela nafas dan berkata, "Seperti pepatah bilang dua tangan tidak bisa menghadapi dua belas tangan."

"duarr."

Suara tembakan senapan angin mengenai serigala yang ada di depan Aldi sehingga serigala itu mati. Aldi hanya samar-samar melihat ada seseorang lelaki tua membawa sebuah senapan angin tetapi saat itu dia pingsan.

Matahari bersinar terang membuat Aldi sadarkan diri kemudian dia melihat adanya rumah kayu yang sederhana dan sebuah makanan yang ada di meja. Ketika bangun dia langsung menangis, teringat kedua orang tuanya.

Seseorang pria tua membuka pintu.

“Kamu sudah sadar?” kata pria itu

“Hm,” balas Aldi

“Namaku Nui panggil saja aku Kakek Nui, ketika aku melihatmu diserang oleh seekor serigala aku langsung menembaknya tapi tanpa ku duga kamu bertarung dengan 6 serigala, berapa umurmu?” Tanya Kakek Nui

“2 Tahun,” jawab Aldi secara singkat serta mengawasi mimik wajah kakek Nui, karena pengalamannya sebagai seorang Kaisar membantunya dalam menentukan sifat seseorang.

“Istirahatlah, jika sudah mendingan ceritakan lah apa yang terjadi padamu” kata kakek Nui.

“Terima Kasih,” kata Aldi berterimakasih karena sudah menyelamatkannya di situasi yang sangat putus asa.

Kakek Nui hanya tersenyum karena dia tau Aldi mendapatkan sebuh tragedi hidup padahal dia masih 2 tahun jika dia tidak gila berarti dia adalah orang yang kuat.

Rencana Hidup

Aldi merasakan kehilangan yang sangat menyiksa dia hanya 2 tahun bersama orang tuanya yang sekarang entah bagaimana kejadian aneh menimpa.

Jiwa seorang leluhur beladiri mendorongnya untuk tetap tegar karena kematian dan kehidupan merupakan anugrah yang diberikan kepada setiap mahluk hidup.

Aldi menenangkan diri, dan langsung mengoperasikan teknik Prinsip Jiwa untuk mempercepat kesembuhan tubuhnya. Hari sudah mulai sore Aldi keluar kamar dan menemui kakek Nui dan menceritakan semua kejadian yang dialaminya dengan tenang, Jiwa seorang Kaisar yang mendorongnya selalu bersikap tenang di setiap keadaan.

“Bakatnya tidak terlihat dia kelak akan menjadi penguasa, dilihat dari ketenangannya sudah mencerminkan seorang pemimpin,” dalam hati kakek Nui berpikir.

“Apa kamu mempunyai keluarga yang tersisa di Provinsi Madya ini?” tanya kakek Nui.

Aldi menggelengkan kepalanya. “Aku hanya tinggal bersama ibu dan ayahku” jawab Aldi dengan logat seperti anak kecil yang baru belajar cara berbicara.

“Ikuti aku, kita akan pergi ke Kota Pare, aku mempunyai sebidang rumah dan cukup banyak ladang di sana. Menuju Kota Pare membutuhkan waktu 1 tahun dengan berjalan kaki” terang kakek Nui.

Dengan anggukan Aldi menjawab.

Sebelum keluar dari Hutan Almost mereka mencari mobil dengan harapan bahwa keluarganya masih hidup. Setelah sekian lama mereka akhirnya mobil keluarganya ditemukan tanpa ada tanda kehidupan. Air mata Aldi jatuh tanpa dia sadari, walaupun dia mempunyai jiwa yang menguatkannya tapi ikatan keluarga tidak bisa dihilangkan.

Perjalanan menuju Kota Pare sangatlah lama, jadi di perjalanan Aldi sudah merencanakan bagaimana dia akan hidup. Seorang laki-laki tidaklah terlambat untuk membalas dendam ketika sepuluh tahun sudah berlalu. Dia akan membuat dirinya menjadi seorang yang dapat mempertahankan kehidupan dan menjadi orang yang cukup terkenal untuk mencari apa yang sebenarnya terjadi pada kelurganya.

Perjalanan di warnai dengan pembicaraan tentang wawasan dah bercanda dengan kakek Nui tanpa terasa sudah 6 Bulan perjalanan.

“Kita sudah sampai pasar Gurah,” tiba-tiba kakek Nui memberitahu Aldi

“Woaah... Besar sekali,” dengan heran Aldi melihat pasar yang sangat besar sekitar puluhan kilometer,  yang di setiap sudutnya ada pedagang yang menawarkan barang dagangannya.

Pasar Gurah merupakan pasar tradisional yang menawarkan banyak kebutuhan hidup seperti pakaian, obat-obatan sampai dengan bahan makan setiap hari. Jiwa pedagang Jeff, yang ada dalam diri Aldi membuatnya ingin mencari peluang menghasilkan uang.

“Kita akan menginap disini selama 2 minggu jadi nikmatilah berjalan-jalan jangan sampai tersesat, aku akan menyewa penginapan di sebelah sana,” kakek Nui sambil memberikan uang 3 keping koin tembaga dan menunjuk rumah penginapan.

Uang di Negara ini dibagi menjadi 3 jenis berama adalah tembaga, perak, emas serta ada juga uang yang dipakai dan bisa di tukar di setiap negara bernama Kredit. Kredit merupakan uang kertas yang bisa ditukar dengan 100 Emas di bank setiap penjuru negeri. 3 koin tembaga bisa dibuat untuk membeli sebuah roti karena kakek Nui bukan orang yang mempunyai uang banyak dia hanya memberinya 3 koin tembaga. Uang di setiap negara biasanya mempunyai nilai tukar yang berbeda di pasar gurah ini merupakan salah satu nilai tukar yang rendah dibanding dengan pasar di Provinsi lainnya.

Kakek Nui tahu bahwa Aldi merupakan anak yang cerdas, makanya dia memberikan uang dan membiarkannya berjalan di pasar sendirian. Aldi juga merupakan anak yang tumbuh cukup cepat pada usia kurang dari 3 tahun, tinggi badannya sudah seperti anak 5 tahun dan pola pikirnya sudah cukup baik. Kakek Nui percaya bahwa setiap kejadian pasti membuat seseorang tumbuh menjadi orang yang kuat.

Sekian lama Aldi mengelilingi pasar, dia melihat ada seorang penjual ikan mas yang cukup ramai, dengan tenang dia mendekati penjual ikan tersebut dan mendengar pembicaraan penjual dan pembeli ikan mas.

“Berapa ikannya pak?” kata seorang pria sambil menggendong anak perempuannya.

“3 ekor ikan 1 tembaga”

Pria itu memberikan 1 tembaga kepada penjual, dari situ Aldi mendapatkan informasi bahwa harga pasar 3 ekor ikan mas adalah 1 tembaga.

Aldi melihat ada sebuah kios yang menawarkan permainan Kingyo atau permainan menangkap ikan dengan sebuah jaring yang terbuat dari bahan kertas. Aldi mendekati permainan tersebut, dan melihat bahwa harga permainan tersebut adalah 1 tembaga 3 jaring. Permainan ini sangat sederhana, cukup  menangkap ikan dengan jaring yang diberikan pemilik kios, jika jaringnya sobek dan sudah tidak bisa menjaring maka permainan selesai.

Aldi mendekati permainan tersebut sambil melihat beberapa orang yang sedang memainkannya, setelah beberapa saat dia mengawasi bagaimana bermain dengan benar dia mendatangi pemilik kios.

“Aku ingin main 3 tembaga pak,” kata Aldi sambil menyodorkan 3 koin tembaga dengan pakaian seadanya bahkan cenderung lusuh.

“Baiklah,” balas Pemilik Kios dengan menyerahkan 9 jaring untuk di mainkan Aldi

Aldi tau bahwa jaringnya mempunyai kertas yang tipis, makanya dia menggunakan teknik prinsip jiwa untuk memperkuat jaring, sehingga cukup untuk menjaring ikan mas dengan mudah. Dengan santai Aldi mengambil ikan itu dengan jaringnya tanpa rusak sedikitpun, sebenarnya dengan satu jaring Aldi bisa menangkap 3 ekor ikan tapi dia hanya mengambil 2 ikan untuk setiap jaringnya.

Jika seseorang memenangkan ikannya terlalu banyak ada kemungkinan pedagang tidak akan memberikan ikan yang dia dapatkan. Melihat pakaian Aldi saja dia tampak acuh tidak seperti pelanggan sebelumnya yang disambut dengan ramah. Hal itu wajar dilakukan karena pemilik kios juga mempunyai kesusahannya sendiri dalam menghidupi keluarganya.

Sekarang Aldi mempunyai 18 ekor ikan, tanpa peringatan dia langsung membawa ikan itu melewati kerumunan yang ada, sehingga penjual itu tidak memiliki kesempatan untuk melihat berapa banyak yang dia dapatkan. Hal itu dilakukan agar dia tidak terlalu mencolok dan menarik kecurigaan pemilik kios maupun orang disekitarnya. Tujuan Aldi adalah penjual ikan yang ada di sudut persimpangan dalam pasar.

“Pak saya ingin menjual ikan,” kata Aldi.

“Tidak menerima beli ikan, Nak,” jawab Penjual ikan mas.

“Ini murah, 16 ikan 5 tembaga saja, Pak.”

“16 ikan 4 tembaga.”

“ Saya mempunyai 18 Ikan 5 tembaga bagaimana, Pak?.”

Setelah memikirkan sekian detik sang penjual menyetujuinya dan memberikan Aldi seharga 5 tembaga. Sambil tersenyum Aldi berterimakasih kepada penjual ikan tersebut dan mencari peluang lain yang dia dapatkan.

Hari sudah mulai sore, matahari sudah berwarna jingga, dia mulai berjalan ke penginapan yang di tunjuk oleh kakek Nui serta membawa 9 koin tembaga, selama 8 jam waktu yang dia habiskan untuk mendapatkan tembaga tersebut.

Setelah sampai di penginapan kakek Nui ada di depan penginapan setelah melihat Aldi ekspresi tegang, itu membuktikan bahwa Aldi adalah orang yang pantas untuk dia khawatirkan. Kakek Nui mengajak Aldi untuk makan malam di penginapan, wajah bersemangat Aldi tidak tertahankan karena dia sudah lapar, sampainya di meja makan Aldi mengeluarkan 9 koin tembaganya.

“Dari mana kamu mendapatkan uang ini,” tanya kakek Nui dengan serius.

“Aku menjual Ikan, Boneka dan beberapa mainan lainnya,” jawab Aldi dengan tenang.

“Huh,” kakek Nui menghela nafas karena dia tau Aldi bukanlah anak sembarangan, bahkan di usianya yang masih 2 tahun dia sudah bisa menghidupi dirinya sendiri.

“Jadi apa yang akan kau lakukan setelah ini, kita akan cukup lama di pasar ini?” tanya kakek Nui dengan ekspresi serius

“Tentu, aku akan mencari informasi penyebab sebenarnya apa yang terjadi kepada keluargaku, sayangnya sekarang aku masih terlalu lemah untuk mencari tau, karena dalam buku yang aku baca Uang dan Kepercayaan adalah kekuatan yang dapat melakukan segalanya," jawaban sederhana Aldi membuat kakek Nui tercengang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!