NovelToon NovelToon

Sabar Meski Hidup Sebatang Kara

Perkenalan Tokoh

Masha, gadis berusia 16 tahun,masih duduk di kursi kelas 10 SMA.Ia seorang gadis yang cantik, kulitnya putih dan memiliki pipi chubby.

Ia adalah anak tunggal yang sudah tidak memiliki keluarga lagi, selain bibi dan sepupu yang membencinya.

Ayah dan ibunya meninggal saat ia duduk di kelas 1 SMP. Ia tinggal sebatang kara dan selalu sabar dalam hidupnya meskipun hanya sebatang kara.

Ferdi, Merupakan Siswa tampan kelahiran kota K Umur 17,ia merupakan kan siswa populer yang sangat pandai band. Ia memiliki sifat yang dingin atau tidak mudah bergaul dengan orang yang tidak ia kenal namun setelah ia sangat mengenali seseorang terseut hubungannya dengan orang tersebut akan semakin luwes.Ia bersifat mandiri dan cerdas.

Alia, merupakan kan gadis berusia 16 tahun yang duduk di kelas 1 SMA, tukang sirik dan selalu mencari masalah namun orang lain yang akan salah karena ulahnya, tokoh protagonis yang selalu ingin mencelakai Masha

Angel merupakan sahabat Alia. Seorang gadis yang serba berpihak pada Alia.

Amanda adalah sahabat Masha yang terlahir dari keluarga berkecukupan, namun murah hati dan bersifat keras jika ada saja yang mengusik hatinya.

****

Di Desa S, sebuah rumah tua yang berada di tempat yang sepi, bisa dikatakan rumah tunggal. Seorang remaja baru saja menggeliat bangun dari tidurnya. Ia tinggal sendiri, di ranjang mini gadis itu tertidur dengan pemandangan cukup unik, seekor anak kucing berada diatas tubuh mungilnya.

'Kukuruyuk'

Suara ayam jago telah membangunkan penghuni rumah itu, tentu gadis bernama Masha itu segera bangun dari tidurnya apalagi ia harus ke sekolah pagi ini.

"Yah, meong lucu aku harus siap-siap ke sekolah."

Dengan hati-hati Masha meletakkan anak kucingnya yang masih tertidur.

Suatu pemandangan yang lucu antara manusia dan hewan yang sudah akrab.

Gadis itu segera mandi sebelum akhirnya berangkat ke sekolah.

***

Langkah kaki Masha menginjak jalan setapak yang sepi. Inilah yang sering ia lakukan setiap hari menempuh perjalanan ke sekolah dengan berjalan kaki, ia tidak memiliki teman. Alia sepupunya tentu sangat membencinya dan tidak mau berangkat bersama ke sekolah menemani kesendiriannya.

Sesampainya di sekolah, Masha memandang sekitar. Matanya tertuju pada seorang siswa yang bermain gitar disebuah kursi di koridor. Memang koridor sekolah sangat luas sehingga banyak sekali siswa yang meletakan kursi disana untuk berkumpul entah itu bergosip atau sebagainya.

Siswa yang ia lihat adalah Ferdi kelas XI, Ferdi sangat pandai bermain gitar dan juga memang keahliannya.

Masha sampai tidak menyadari langkahnya semakin mendekati Ferdi lalu berhenti tepat didepan Ferdi seraya tersenyum.

Ferdi sepertinya menyadari kehadiran Masha, ia lalu mendongakkan kepalanya memerhatikan Masha yang ada dihadapannya.

"Apa lo liat liat, pergi sana!"

Usir Ferdi. padahal Masha masih ingin mendengar suara petikan gitar yang begitu merdu terdengar.

"Suaranya merdu banget." ucap Masha merasa kagum.

"Woiii lo belum juga pergi? pergi sana. Gue gak sudi dengar pujian dari lo."

Ferdi meninggikan suaranya sehingga Masha merasa tidak enak karena banyak orang yang memperhatikannya dari jauh bahkan berbisik-bisik mungkin itu adalah tentang dirinya.

Masha pergi dan berlari meninggalkan Ferdi yang memasang wajah tidak suka terhadapnya.

*padahal aku hanya ingin melihatnya bermain gitar dan aku hanya ingin mendengarkan suara gitar yang begitu merdu. tapi kenapa ini tidak boleh dia sangat sombong sekali.

Masha membatin Sedih*

Kehidupan Masha Sebatang Kara

Masha lahir dari keluarga yang sederhana,namun hidupnya kini tidak menentu sejak orangtuanya meninggal,Ia selalu kekurangan,namun karena disekeliling rumahnya terdapat tanaman singkong maka saat Marsha mengalami kehabisan beras,Marsha bisa mengambil Singkong untuk dimasak kemudian dimakan.

 

Cara memasaknya pun sangat sederhana, dengan dikukus dan di rebus saja.

Sering Masha menangis dalam sepi karena meratapi hidupnya.

 

“Ma Masha rindu, Masha takut, Marsha sangat tertekan tinggal sendiri” batin Marsha saat malam yang sunyi  yang Hanya ada suara jangkrik dari balik tembok yang lumayan kokoh itu.

 

Masha memeluk kucing kecilnya dengan erat,dan seolah tidak rela kucingnya lepas dari pelukannya.

Setelah lama perasaan Marsha larut dalam kesedihannya,iapun terlelap.

 

***

Pagi yang cerah menyinari semesta, Marsha masih malas beranjak dari tempat tidurnya, karena mengetahui ini adalah hari minggu,maka Marsha memutuskan untuk bangun siang.

Baginya tinggal sendiri itu lebih bebas.Pukul 11.00  Masha bangun dari tidurnya,dan melihat disisi nya ternyata kucing kesayangannya sudah tidak ada lagi.

Masha mencari kesana kemari, tapi tidak mendapatkan keberadaan kucing kesayangannya itu.

 

Masha merasa tubuhnya sangat lemas, karena bangun sudah siang, Masha pun hendak memasak.

Namun seketika ia sadar bahwa berasnya sudah habis, Masha akhirnya pun dengan cepat keluar dan mencari sebatang singkong,setelah mendapatkan, kini Marsha merebusnya dan kemudian ia makan.

Dalam waktu 10 menit kemudian.

Kucing kesayangan Masha muncul dari balik jendela yang terbuka dari kayu.

Marsha merasa gemas melihat si kucing lucunya yang mendekat sambil  mengeong dan mendekat.

Ternyata kucing kecilnya itu kelaparan.

Setelah merasa sedikit kenyang Mashapun kini melihat kebun kecilnya yang terdapat tanaman sayuran seperti kangkung,terong dan singkong, itulah satu-satunya tanaman yang dapatenghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup Marsha.

 

“ouhh tenyata kangkung dan terongku siap untuk di panen,ahh...gini dong pastinya aku semangat baget nihhh......” batin Masha.

Marsha dengan semangat memetik sayuran yang siap untuk dipanen dan dijual,setelah semuanya  habis dipanen kini Masha menyesuaikan banyaknya jumlah sayuran disertai harga yang pantas.

Marsha lumayan pandai dalam jualan,karena ia membiasakan diri semenjak orangtuanya meninggal.

Ia selalu berusaha bekerja dengan harapan akan mendapatkan rejeki yang cukup untuk kehidupan kepada Tuhan yang Maha Esa.

 

Meskipun terkadang Masha kehabisan beras namun akalnya tidak pernah habis,dengan doa dan semangat bekerja, Marsha selalu bersyukur walaupun hasil dari jualan sayur sekali dalam seminggu hanya menghasilkan uang paling tinggi rp.50.000

Namun semangat juang Masha tidak pernah putus.

Masha menempuh perjalanan ke kecamatan N dengan waktu 45 menit,keringat bercucuran membasahi kulit putihnya yang kini berubah menjadi merah seperti udang rebus.Namun semua itu telah terbayarkan dengan sayurnya yang telah laku terjual , penghasilan nya hari ini rp.35.000

Masha gunakan untuk membeli beras,beras 1 kg harganya rp10.000.

Maka Masha mendapatkan 3 kg beras.

“Lumayan buat makan selama seminggu”batin  Marsha penuh syukur.

Sesampainya dirumah,Marsha melihat halaman sekitar rumahnya,Marsha kemudian melihat rumput telah tumbuh semakin tinggi,karna hari minggu ini Marsha memiliki banyak peluang maka ia memutuskan untuk membersihkan sekitar rumahnya.

 

 

***Keesokan harinya

“Teng ...teng....teng” bel berbunyi, pertanda jam istirahat,Marsha dan Amanda sahabatnya  pergibke kantin.

“Sha kamu mau pesen apa?” tanya Amanda.

“mmm...nggak usah aja deh, aku nggak lapar ataupun haus” jawab Masha.Amanda dengan diam diam memesan 2 porsi nasi goreng.

Dan tidak lama kemudian pesanan mereka datang.Marsha terkejut melihat nasi goreng yang telah dihidangkan didepannya

“lho ini....gimana aku ga bisa ba...” perkataan Marsya terpotong.

“tenang aja aku yang bayar kok, udah makan gih,biar nanti konsen belajarnya!” titah Amanda.

 

“Amanda boleh aku bungkus aja nasinya,aku mau makan dirumah aja” kata Marsya gugup

”Sha makan aja dulu, tar aku pesan deh buat kamu bawa pulang” jawab Amanda santai.Marsha hanya mengangguk namun tetap saja perasaannya tidak nyaman.

Amanda  sahabat Masha terlahir dari keluarga cukup kaya,Amanda memahami  kondisi Marsha.

Bahkan Amanda seringkali membujuk Marsha agar mau tinggal dirumahnya, mengingat Masha hanya tinggal sendirian.

 

Tapi Masha menolak karena tidak mau meninggalkan kampung halamannya yang penuh kenangan dari masa kecilnya.

Walaupun rumah Marsha tidak besar,namun Marsha bersyukur dengan rumah peninggalan orang tuanya yang masih kokoh hingga saat ini.

 

Setibanya di rumah,Masha mengeluarkan bungkusan nasi goreng yang dibeli oleh Amanda sahabatnya.

Mashapun kemudian meletakkan nasi goreng tersebut yang ternyata diperuntukan sebagai makanan kucing kesayangannya.

Karena Masha tinggal sebatang kara,maka ia memperlakukan hewan peliharaan layaknya manusia sebagai teman hidupnya

Alia yang Sewot

Keesokan harinya Marsha kembali masuk ke sekolah seperti biasa.

Jam istirahat seperti biasa Marsha dan Amanda sahabatnya pergi kekantin.Setibanya dikantin Seperti biasa Amanda yang akan membayar makanan ataupun minuman yang mereka pesan.

“Aduh...teman teman,kalian kalau makan gratis  enak ga sih” kata Alia dengan suara kencang sambil tersenyum sinis melihat ke arah Marsha.

“Ya enaklah.....kan makan gratis..” jawab salah satu teman nya tanpa mengetahui kemana arah pembicaraan Alia.

“Tapi kalau ditraktir terus enak banget kan....rasanya menjadi seorang ratu,padahal... eh kehidupannya seperti orang penyakitan tinggal sendiri didaerah yang jauh dari warga lagi.....” celoteh Alia.

"kere mah ..." sambung Alia dengan melipatkan kedua tangan didadanya.

Amanda yang mendengar hal itupun dengan cepat menghampiri meja dimana Alia dan teman temannya berada.

'Brukk ...." Amanda hilang kesabaran dan menerjang meja dimana Alia berada dengan kaki kananya.

"Eh lihatlah aksi heroik mak lampir " ucap Alia kepada teman temannya.

“Heh.... Alia Marsha itu sepupu lo sendiri,lo itu jahat jahat ya.Memang Marsha tinggal sendiri,dia sebatang kara, tapi itu semua menunjukkan bahwa dia anak yang mandiri.

Lo katain Marsha gitu jangan bilang kalau elo iri ...” kata Amanda dengan nada yang tak kalah tingginya.

“Udah Amanda,ga usah diladenin.Mending kita masuk kelas aja mempersiapkan diri untuk ulangan,kan nanti kita ulangan matematika” Kata  Marsha berusaha mencegah kemarahan sahabatnya dengan alasan yang sekenanya.Hal itupun membuat Alia semakin sinis

 

“Sejak kapan Gadis ayam suka mapel matematika....” kata Alia dengan santainya.

“Eh apa maksud lo bilang Marsha gitu” tanya Amanda dengan emosi yang memuncak.

“Kak Alia jangan hina hina aku kayak gini ya kak..” jawab Marsha langsung dengan mata berkaca kaca, karena perkataan Alia dilontarkannya didepan banyak siswa dan siswi.

“Elo jangan hina hina sahabat gue ya,bilang aja lo iri nggak bisa mandiri seperti Marsha...” kata Amanda dengan amarahnya sambil menunjuk nunjuk wajah Alia.

“Siapa juga yang iri,emang itu kenyataan..” jawab Alia lagi dengan santainya.

“Maling mana mau ngaku,sama kayak elo kalau iri mana mau bilang...” kata Amanda ketus.

“Kak Alia,Amanda sudah...sudah..” Kata Marha.

“Nah itu loh si gadis ayam sahabat lo itu aja gak se sewot elo,Aneh banget ya,kok elo yang ngerasa jangan jangan kalian berdua itu sama aja,sama sama gadis ayam.

Ihhh jijik gue...” kata Alia,tentu saja perkataan itu menyayatkan hati Amanda maupun Marsha.

 

PLAKKK

Amanda menampar Alia, Alia pun sontak kaget tapi masih bisa menahan sakitnya tamparan itu,hnaya saja Alia ingin terlihat sok kuat.

“Apa maksud lo katain kita kayak gitu...” kata Amanda, Marsya yang menyaksikan kemarahan sahabatnya itupun sontak kaget.

“Amanda,ya ampun,Kak Alia.Tolong udahan aja,malu dilihat sama teman teman,nanti kalau ada guru yang tahu gimana” kata Marsha panik.

“Dia harus terima akibatnya Marsha, ayolah kamu jangan lemah,orang kayak dia emang pantes di hajar bukan diajar lagi “ jawab Amanda dengan kesal.

“Eh gue ngomomg berdasarkan fakta,dia gadis ayam karena temanya adalah ayam,lo mau ya ketularan kutu ayam gara gara berteman sama dia” Kata Alia sambil menunjuk nunjuk wajah Marsya dengan tak kalah kesalnya.

Bisikan kiri kanan para siswa siswi SMA saat mendengar pernyataan dari Alia pun mengeluarkan berbagai komentar baik positif maupun negatif.

"Benarkah Masha memanfaatkan Amanda, is is is, itu mah jahat banget"

"Ya begitulah kehidupan yang sebatang kara, gak di manfaatkan dengan baik, malah memanfaatkan orang lain sebagai tiang kebutuhan"

"jangan sembarangan ngomong Lo, kasihan Masha, wajar aja, kalau kamu di posisi dia apa kamu mau?"

Tentu saja Marsha mendengar dengan jelas dan sangat malu saat itu sekaligus kagum dengan orang orang yang.membelanya.

Amanda kemudian menjambak rambut Alia hingga keduanya kini saling membalas hingga  terjadilah Jambak jambakan,seperti emak emak memberantas pelakor....hehe...😄

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!