NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Kebohongan

Diterima

"Aaaa..! terima kasih TUHAN,akhirnya aku mendapatkan pekerjaan ini." Wanita cantik yang terus tersenyum itu tak menyadari,jika ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya,.Dengan tatapan terpesona dan penuh kekaguman.

"Irena bagaimana.?" tanya seseorang yang kini ada dihadapannya.

"Aku diterima Jo aku diterima" jawab wanita yang ternyata bernama irena itu.

"AAAAAA..!" dua sosok itu pun berpelukan,dengan penuh rasa bahagia dan tawa nan ceria.

"Jo...!! terima kasih,kau memang sahabat terbaikku." ucap Irena pada Jovan.

Jovan pemuda tampan berusia dua puluh empat tahun,yang sudah bersahabat dengan Irena semasa Irena hidup dipanti asuhan dua belas tahun lalu.Jovan adalah sahabat Irena satu satunya.

"Sudahlah,tidak perlu sungkan.Aku membantumu karna aku juga sudah lelah mentraktirmu terus.!" ucap Jovan

"JOVAN..!" suara lantang dari bibir berwarna merah alami itu,hanya ditanggapi tawa lantang Jovan.

Mereka berdua segera berlalu dari bangunan megah yang menjulang tinggi kelangit itu.Mereka berdua kembali kerumah kecil yang Irena sewa,selama empat tahun ini.

"Kau segeralah mencari kekasih,jangan menempeliku terus.Nanti tidak akan ada pria yang mau denganku." ucap Irena.

Saat ini mereka tengah menikmati makanan,yang mereka masak bersama.Hubungan mereka yang sangat dekat itu,lebih terlihat seperti sepasang kekasih.Tak jarang banyak orang,yang mengira mereka adalah sepasang kekasih.

Itu lebih bagus,jadi aku bisa memilikimu selamanya." sahut Jovan.

"Ck kau ini..!!" timpal Irena seraya mencubit pinggang sahabatnya itu.

"Besok aku tidak bisa mengantarmu,jadi kau berhati hatilah besok.Ingat jangan naik kendaraan umum,yang sudah penuh penumpang." Jovan memberi peringatan.

"Oke sahabat tertampan ku.!" (Irena)

Jovan memiliki alasan,kenapa selalu melarang Irena menaiki angkutan umum yang sudah penuh.Saat usia Irena delapan belas tahun,Irena mengalami pelecehan diangkutan umum yang padat penumpang.Bahkan harta bendanya pun raib.Hampir dua tahun,Irena selalu pergi kemana pun diantar oleh Jovan.

Jovan sebenarnya memiliki perasaan pada Irena,Tapi dia tahu,Irena hanya menganggapnya seorang sahabat dan kakak.Maka dari itu,Jovan mengubur perasaannya dalam dalam.

Sementara itu ditempat terpisah,nampak keluarga kecil yang bahagia tengah berkumpul.Canda tawa menghiasi kebersamaan mereka.

"Sayang apa kau ingin sesuatu.?" tanya sang wanita.

"Ya aku ingin sesuatu..!" sahut sang pria

"Apa itu..? aku akan buatan."

"Aku ingin menikmatimu.!" Bisik pria itu pada telinga wanita cantik disampingnya.Dengan diiringi hembusan nafas halusnya.

"Em sayang.! kalau kau mau itu,dengan senang hati aku akan melayani."

Mereka segera beranjak dari duduknya,setelah sebelumnya meminta pengasuh bayi mereka,agar menidurkannya dikamar.

Suara erangan saling bersahutan,bunyi kulit yang beradu,ikut meramaikan aktifitas mereka.Keringat dan deru nafas yang saling melengkapi,menambah sensasi pertempuran ranjang dua anak manusia,yang berbeda jenis itu.

Erangan panjang nan seksi,keluar dari mulut yang memiliki suara baritho itu.Tubuhnya yang kekar,dengan otot otot yang menonjol disana sini,nampak sangat seksi dengan adanya keringat yang membasahi.

"Oo priaku.! kau memang luar biasa."

"Aku..!" jawabnya singkat seraya membusungkan dadanya,dengan satu tangan berada disana.

"Ish kau ini...!"

"Ayo tidur,ini sudah larut.!"

"Hem...!" pelukan hangat mereka berikan satu sama lain.Mengarungi mimpi indah bersama.Senyum tipis terlihat di bibir masing masing.

"Aku bahagia memilikimu.!" ucap mereka bersamaan.

Awal pertemuan

Dengan penuh semangat Irena melangkahkan kakinya,memasuki gedung perkantoran yang megah itu.Hari ini adalah hari pertama baginya,bergabung didivisi perencanaan perusahaan tersebut.

Dengan penuh percaya diri,Irena menyapa semua seniornya dengan ramah,dan senyuman manisnya.Dengan teliti fokus Irena mengerjakan semua tugasnya, dan tanpa disadari waktu istirahat telah tiba.

'Irena hayo kita kekantin.! kenalkan aku Imelda."

"Oiya Irena,ayo..! aku sudah sangat lapar." sahut Irena.

Mereka menuju kekantin perusahaan,dengan saling bertukar cerita.Imelda sangat ramah,baik dan murah senyum.Seketika Irena merasa nyaman berteman dengan Imelda.Walau baru mengenal,entah kenapa Irena bisa seterbuka ini pada Imelda.Tanpa sungkan ia menceritakan kisah pribadinya.

"Wah kau hebat.! aku tak menyangka,bisa memiliki teman wanita yang tangguh sepertimu." ucap Imelda

"Kau berlebihan,aku tidak sesempurna itu." sahut Irena.

Mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka,setelah jam istirahat usai.Detik demi detik berlalu,tak terasa waktu untuk pulang tiba.Irena bergegas membereskan pekerjaannya dan keluar dari gedung megah itu.

"Kau pulang dengan apa Irena..?" tanya Imelda

"Aku naik angkutan Mel." jawab Irena

"Oke.! lain kali aku akan mengantarmu,jika aku membawa mobil sendiri.Aku duluan ya,kekasihku sudah menunggu." kata Imelda

"Baiklah,kau hati hati.!" timpal Irena

Irena berjalan menuju kehalte bus,yang berada tak jauh darinya berdiri saat ini.Selang beberapa menit,nampak muncul bus dihadapanya.Namun sayang bus itu sudah penuh sesak.Irena pun menunggu bus berikutnya.

"kenapa dari tadi bus selalu penuh" tanyanya pada diri sendiri.Irena yang mulai lelah menunggu,akhirnya memilih berjalan menyusuri trotoar yang nampak mulai sepi,dari para pejalan kaki.

"Halo seksi..! wah tubuhmu lumayan juga". ucap beberapa pemuda yang tengah mabuk pada Irena.

"Ish kalian ini,LEPASKAN TANGANKU..!" Irena terus memberontak,menepis,tangan tangan yang ingin menyentuhnya. " Lepaskan aku hiks hiks hiks". Irena mulai menangis,saat memori pelecehan dalam angkutan umum,kembali terlintas dibenaknya.

"BUKKKK....BUKKK....AAAA.!!!" tiba tiba suara pukulan,jerit kesakitan dan benda jatuh terdengar disana.Irena terus menundukkan wajahnya,tanpa berani melihat apa yang terjadi.

"Kau tidak apa apa...?".Tanya suara itu.

"AAAAAA...!!"

Irena yang sudah ketakutan itu pun,seketika menjerit saat satu tangan menyentuh pundaknya.

"Hei hei tenanglah.! kau sudah aman." suara itu kembali terdengar,Irena perlahan lahan memberenanikan diri untuk mengangkat wajahnya,dan melihat sosok dari suara itu berasal.

Pria tampan bermata elang,dengan rahang yang kokoh,bibir sedikit tebal yang seksi,hidung mancung.Sungguh pahatan yang sempurna.

"Heii apa kau tidak apa apa..?" tanya sosok itu lagi.

"Eh Eed Ya ya aku tidak apa apa.Terimakasih sudah menolongku." balas Irena dengan melampirkan senyum terbaiknya.

"Aku antar kau pulang,hari sudah larut.Terlalu berbahaya bagimu,berjalan sendiri.!" ucap sosok itu kembali.

Irena mengikuti langkah Sosok tinggi,tegap yang tengah berjalan didepannya itu.Irena segera memasuki mobil hitam mewah,setelah pemiliknya mengijinkan.

"Siapa namamu.?" tanya sosok itu.

"Ya..! aku Irena."

"Kau tidak perlu takut,aku bukan pria jahat.Aku Jefry.!" ucapnya.

Jantung keduanya tiba tiba saja berdetak dengan kencangnya,kala mata mereka kembali beradu.Senyum yang nampak dibibir masing masing,sangat indah dan manis,menyapa indra pengelihatan keduanya.

Like,vote dan kirimkan hadiahmu 🙏🙏🙏🙏🙏

Salam perpisahan

"Ini rumahmu.?" tanya Jefry,kala mobilnya berhenti disebuah rumah kecil dan sederhana.

"Iya.! terima kasih karena sudah menolongku,dan juga mengantarkanku.Maaf aku merepotkan." kata Irena.

"Itu tidak masalah..!" sahut Jefry.

Irena memasuki rumah kecil yang memiliki satu kamar tidur,satu toilet,dapur dan satu ruangan yang digunakan untuknya menerima tamu,juga menonton televisi dan makan.

Setelah membersihkan diri,Irena segera mengistirahatkan tubuhnya yang lelah itu.Setelah sebelumnya mengirimkan pesan singkat kepada Jovan,jika dirinya telah berada dirumah.

 "Sayang.! kau sudah kembali.?" tegur Chintia saat melihat Jefry memasuki kamar mereka.

"Kenapa kau belum tidur.? ini sudah larut." kata Jefry.

"Aku menunggumu.Jef.!" seru Chintia.

"Hem,ada apa.?" jawab Jefry.

"Kapan kita berkunjung kerumah orang tuaku.?" kata Chintia.

"Aku mohon,jangan bicarakan itu sekarang." balas Jefry.

"Tapi Jef.!"

"Chintia aku mohon,aku lelah.!" sergah Jefry.

Jefry segera memasuki ruang mandi,untuk membersihkan diri.Kisah cintanya dengan wanita yang telah memberinya seorang putra itu,sangat bahagia.Namun ada satu masalah,yang membuat pertengkaran diantara mereka kadang terjadi.

Dilihatnya chintia telah terlelap diranjang besar itu.Jefry pun segera merebahkan tubuhnya,disisi wanita yang sangat dicintainya."Gadis itu" tiba tiba ingatan jefri mengingat sosok,Irena.Wanita cantik,dengan pahatan wajah yang sempurna.

"Ah sadar Jef,kau sudah memiliki chintia".rancau Jefry dalam hati,Dibaliknya tubuh kekar itu,menghadap wanitanya.Didekapnya tubuh istrinya yang cantik itu erat erat.Hingga tanpa sadar mata itu pun terpejam.

"Irena...!" seru Jefry dari dalam mobilnya.

"Hai Jef...!" sahut Irena.

"Kau akan berangkat bekerja.?" tanya Jefry.

"Iya.!" jawab Irena.

"Masuk lah,aku antar." dibukanya pintu penumpang bagi Irena. "Ayo masuklah,nanti terlambat". ucap Jefry kembali.

Irena segera memasuki mobil Jefry.Hari ini Irena terlihat sangat cantik dengan blezer berwarna pastel dan dres diatas lutut,dengan model rok yang mengembang.Kaki jenjang dan putih mulus itu,semakin menggoda.Rambut panjang nan hitam,tergerai dengan begitu indahnya.

benar benar mempesona.

"Terima kasih untuk tumpanganya." ucap Irena saat dirinya telah sampai digedung tempatnya bekerja.

"Tidak usah sungkan,kita juga satu arah." balas Jefry

"Baiklah,aku duluan ya..!" pamit Irena.

Jefry terus memandangi Irena,sampai dirinya tak terlihat lagi oleh pandangannya.Tanpa sadar bibirnya melengkung keatas,membuat subuah senyuman yang mempesona. "Irena" ucapnya dengan bibir yang terus merekah.

"Kau sepertinya sedang bahagia sekali..?" ucap Andi sahabat Jefry,saat ia tiba diruang kerjanya.

"Apakah terlihat sekali.?" sahut Jefry

"Ya sangat terlihat,terutama dari senyummu itu." kata Andi.

"Ya baguslah jika begitu.Verarti aku akan terlihat jauh lebih tampan hari ini." balas Jefry.

Andi terbahak "ya kau benar."

Sore harinya Jovan menyempatkan diri untuk menjemput Irena."Bagaimana pekerjaanmu hari ini..?" tanya Jovan saat Irena sudah bersamanya.

"Sangat baik dan lancar." sahut Irena.

"Syukurlah,kau harus jaga diri baik baik.Aku sudah mulai sibuk diperusahaan.Jadi aku akan jarang menemuimu." jelas Jovan.

"Kenapa ini terdengar seperti salam perpisahan." balas Irena.

"Kau ini..! aku bicara begitu agar kau tidak merindukanku nanti." timpal Jovan.

"Aku pasti akan merindukanmu." sahut Irena.

Jovan terbahak "baiklah jika begitu.Rindukan aku sepuas hatimu."

Jovan menepikan mobilnya disebuah restoran jepang.Irena memang sangat menyukai makanan makanan asia.Mereka berjalan beriringan,dengan bibir yang terus tersenyum.

Tangan mereka pun saling bertautan,benar benar seperti sepasang kekasih.

Irena....!

"Hai Jef..! kau juga sedang makan disini." tanya Irena.

"Ya begitulah.!" balas Jefry.

"Oya Jef,kenalkan sahabatku Jovan." kata Irena.

Jefry dan Jovan saling berjabat tangan,Mereka pun akhirnya memutuskan untuk makan bersama.Tak terasa keakraban terjalin dari ketiganya.

Hari semakin larut,mereka pun akhirnya kembali kerumah masing masing.Irena terus memegangi jantungnya yang bedetak kencang,bila mengingat sosok Jefry.Rasa apa ini..?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!