NovelToon NovelToon

Sebagai Wanita Pengganti

Bab 1 Prolog

Rangga Cristian Wijaya adalah putra tunggal dari pengusaha ternama ia memiliki sikap yang tegas, cuek dan gak muda tersenyum.

Rangga merupakan seorang pria yang terlahir dari keluarga yang bisa di katakan orang yang terkaya di kotanya. meskipun kedua orang tuanya memiliki kekayaan yang tidak akan habis, namun ia memilih untuk membangun bisnisnya dengan kerja kerasnya, sehingga ia bisa meraih prestasinya dalam dunia bisnis dengan perusahaan yang di pimpinnya saat ini membuatnya menjadi orang yang terkaya no 3.

Dari latar belakangnya yang kaya raya, dan keluarga terpandang membuat banyak kaum wanita ingin mendekatinya bahkan berkeinginan menjadi pendamping hidupnya. namun dengan adanya sikapnya yang dingin, tegas dan gak muda tersenyum membuat para wanita takut mendekatinya, dalam hal mereka takut berbuat salah karna dari gosip yang mereka dengar bahwa Rangga tidak suka di dekatin apalagi dengan sampai memanfaatkan kecantikan tubuh mereka agar mendapatkan perhatian darinya.

Awalnya mereka berfikir kalau Rangga adalah seorang gay yang hanya menyukai pria saja, karna selama ini mereka hanya melihat Rangga bersama dengan asistennya yang bernama frans.

Pandangan para kaum wanita terhadapnya bahwa dirinya seorang gay terjawab dengan adanya Rangga menggandeng seorang wanita ketika di acara perayaan bahwa dirinya termasuk dalam kategori orang terkaya no 3. dari acara itulah mereka merasa senang dan juga merasa sedih, senangnya karna Rangga bukanlah seorang gay, dan sedihnya Rangga telah memiliki seorang kekasih yang terlihat modis dan juga cantik.

Aura Berly adalah nama kekasih Rangga yang berprofesi sebagai Desainer. Aura adalah seorang wanita yang terlihat modis dari tampak wajahnya dan cara berpakaiannya memang terlihat cantik dan elegan namun dari sikapnya yang sombong membuat kaum wanita yang tidak menyukai kekasih Rangga yang bernama Aura karna sikap sombongnya.

Kinara Aurora adalah seorang gadis yang tidak terlalu kaya ataupun miskin, Kinara bisa di katakan terlahir dari keluarga yang sederhana ia di kelilingi keluarga yang berkecukupan.

Kinara adalah seorang gadis yang saat ini berstatuskan mahasiswa semester 5 dan juga sebagai pekerja di salah satu butik, demi membantu biaya kuliahnya Kinar membantu kedua orang tuanya dengan bekerja sampingan di saat selesai mata kuliahnya.

Ayah Kinar adalah seseorang yang sederhana saat ini ayah Kinar bekerja di salah satu perusahaan elektronik dengan posisinya sebagai manager. sedangkan ibunya Kinar hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga saja.

Ayah Kinar mampu membiayai kuliah putrinya namun Kinar sendiri yang menginginkan semua agar dirinya bisa mandiri kelak nanti tanpa harus berharap dari kedua orang tuanya. awalnya bekerja kinar merasa kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan pekerjaannya sehingga membuatnya sadar bahwa mencari uang tidaklah gampang dengan merasakan bagaimana sulitnya bekerja, Kinar mengambil keputusan akan membantu kedua orang tuanya dan juga menjadi mandiri.

Selama sampai semester 5 Kinara begitu bangga karna selama dirinya kuliah dari semerter pertama sampai saat ini memakai uang hasil kerja kerasnya sendiri. Namun ayah Kinar tidak lupa dengan tanggung jawabnya kepada Kinar, setiap seminggu ayahnya memberikan jajan buatnya namun apa yang di lakukan Kinar, uang yang selama ini ayahnya berikan ia tabung selama 2 tahun lebih karna kinar memiliki impian yang begitu besar untuk kedua orang tuanya terutama sang ayah ia tidak ingin kalau ayahnya menghabiskan umurnya dalam bekerja tanpa harus memikirkan kesehatannya.

Kinar bertekad membangun bisnis impiannya sedikit demi sedikit tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. walaupun memakai modal besar dalam membangunnya Kinar tetap berusaha dan tak ada kata menyerah keluar dari mulutnya, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah berjuang dan terus berjuang, sampai impiannya terwujud.

Bab 2 kuliah

Kinar bergegas siap-siap berangkat ke kampus dengan motor kesayangannya yaitu matic, walaupun Kinar terlihat mampu membeli mobil baru namun Kinar mencari kenyamanannya sendiri seperti saat ini ia lebih memilih berkendraan dengan motor maticnya dari pada mobil.

Kinar begitu terlihat sederhana, sehingga dengan kesederhanaannya banyak yang menyukai Kinar, selain cantik Kinar merupakan orang yang memiliki sikap ramah dengan orang-orang, namun sikap ramah hanya untuk orang yang bersikap sama seperti dirinya saja.

Kinar memiliki 2 sahabat yaitu Lia, dan ria mereka kuliah di kampus yang sama tapi mereka mengambil jurusan yang berbeda, walaupun berbeda mereka menyempatkan diri agar bisa berkumpul untuk nongkrong.

Kinara memarkirkan motor kesayangannya di tempat parkir, lalu ia pergi ke tempat tongkrongannya yang biasa ia datangi bersama teman-temannya.

"itu Kinar" ucap salah satu temannya bernama Lia

"Mana ?"tanya ria

"Astaga ria, itu yang sedang berjalan kemari" jawab Lia sambil menggelengkan kepalanya.

"oh iya, maaf Lia aku gak lihat tadi" ucap ria sambil tersenyum

"udah cukup, kamu gak usah senyum kayak gitu kamu cukup beli kacamata sana"

"iya, nanti aku beli"

Kinar sampai di tempat teman-temannya sedang duduk.

"Pagi semua" sapa Kinar pada kedua temannya

"Pagi juga Kinar" jawab Lia dan ria bersamaan

"lagi bahas apa?!, jangan bilang kalau kalian lagi ngegosipin aku yaa" ucap Kinar sambil menunjuk wajah teman-temannya bergantian

"idih PD amat sih kamu, kayak gak ada kerjaan lain aja" ucap Lia

"iya Kinar, kita gak ngomongin kamu, tapi ngomongin aku soal penglihatan ku" ucap ria jujur

"kamu belum beli kacamata juga ria?"

"belum, nanti pulang kampus temanin aku yaa beli kacamata" ucap ria

"ogah aku, beli aja sendiri aku gak mau" ucap ria

"Siapa yang ngajak kamu, orang aku ngajak Kinar"

"udah-udah kenapa sih kalian berantem Mulu kalau ketemu, gak bisa apa kalian berdamai"

"Gak bisa" ucap Lia dan ria bersamaan

Kinar menarik nafasnya dan mengeluarkan nafasnya, ia tidak habis fikir kenapa dirinya memiliki teman yang sifatnya kayak gini. yang gak ada akur-akurnya.

"Aku masuk kelas dulu, aku ada jam kuliah hari ini dari dosen Fitri, aku gak mau terlambat nanti nilaiku eror" pamit Kinar pada kedua temannya

"ya udah cepat sana, sebelum ibu Fitri masuk kelas sebelum kamu Kinar" ucap Lia

"tapi jangan lupa setelah selesai kuliah temanin aku pergi beli kacamata yaa" ucap ria

"iya-iya, aku ke kelas dulu, babay"

Kinar mempercepat langkah kakinya agar segera sampai ke kelas, jika ia terlambat jangan harap bisa masuk kelas Bu Fitri, pasti langsung di keluarkan. walaupun hanya telat sedetik aja.

Kinar melihat Bu Fitri sedang berjalan menuju ke kelas, dengan cepat Kinara berlari agar tidak di dahului Bu Fitri, dan hanya dua langkah lagi Kinar akan sampai ke kelas sedangkan Bu Fitri sudah mendekati pintu kelas.

"Bu..." panggil seseorang pada Bu Fitri

"iya, ada apa Nandar?"

"Maaf Bu Nandar hanya mau nanya sebentar tugas kuliahnya di kirim lewat email, atau di kumpul Bu"

"oh iya kirim lewat email aja Nandar"

"baik Bu"

Dengan adanya bantuan Nandar, Kinar hampir saja terlambat.

Kinar begitu senang, akhirnya ia tidak terlambat dan bisa ikut kuliah Bu Fitri, sebelum bu Fitri masuk kinar mengirim sebuah pesan pada Nandar

"Makasih ya udah bantuin aku masuk kelas Bu Fitri, entar selesai kuliah Bu Fitri aku traktir makan bakso di kantin biasa yaa" isi pesan kinar buat Nandar.

Nandar adalah salah satu cowok yang terlihat tampan di kampusnya, Nandar bukan hanya tampan tapi ia pintar nilainya selalu berada di atas rata-rata, dan slalu mendapatkan IPK yang bagus.

Nandar adalah teman seangkatannya mereka hanya beda kelas saja, mereka bertemu pertama kali waktu penerimaan mahasiswa baru dan waktu itu Nandar di pasangankan dengan kinar dalam lomba, dan itu membuat mereka jadi dekat.

setelah selesai mata kuliah dari Bu Fitri. seperti isi pesan kinar, Kinar mengajak Nandar makan bakso, kini mereka berada di kantin dan seperti janji Kinar ia membayar makanan Nandar atas terima kasihnya karna sudah membantunya tadi pagi.

"Makasih ya Nandar, kalau kamu gak bantuin aku, gak tau aku harus gimana kalau sampai gak bisa ikut mata kuliah Bu Fitri pagi ini"

"Kenapa kamu bisa terlambat Kinar, biasanya kamu tuh udah ada di kelas sebelum Bu Fitri datang" ucap Nandar dengan heran

"nanti aku berusaha gak terlambat lagi"

"okey, eee makasih ya atas traktirannya"

"harusnya aku yang bilang trima kasih ke kamu Nandar" ucap Kinar pada Nandar

Kinar pamit pada Nandar karna ia sudah punya janji dengan kedua temannya yaitu Ria dan Lia.

"Aku duluan yaa ndar"

"kamu mau kemana, kamu ada jam kuliah lagi ?"

"gak ada, hari ini aku hanya punya 1 mata kuliah aja, tapi aku punya janji dengan temanku"

"oh iya hati-hati Kinar, dan makasih juga"

"okey Babay" jawab Kinar sambil melambaikan tangannya pada Nandar dengan meninggalkan kantin.

Kinar berlarian menuju tempat tongkrongan mereka, ia melihat sudah ada Lia dan Ria di sana.

"Tuh putri yang kita tunggu-tunggu udah datang" ucap Lia

"Emang sekarang Kinar udah jadi Putri yaa?" tanya ria pada Lia

"iya, sekarang Kinar sudah menjadi putri dari pangeran kodok"

"koq bisa yaa, kayak di dongeng aja" ucap ria sambil tertawa

Lia bingung melihat ria yang tertawa yang gak ada lucu-lucunya dengan percakapan mereka.

"Maaf aku terlambat" ucap Kinar dengan ngos-ngosan karna berlarian

"koq kamu lama sih Kinar, kan jam kuliah kamu selesai pukul 10:00 tapi ini udah jam 11:00 kamu baru muncul"

"Mungkin lagi ada pencerahan dari dosennya kali, makanya Kinar lama" ucap Ria

"yang penting sekarang aku sudah bersama dengan kalian kan"

"ya udah yuk, langsung jalan aja" ucap Lia

Mereka bertiga berjalan menuju tempat optik untuk membeli kacamata buat Ria, semakin lama penglihatan Ria makin aneh yang ada di bilang gak ada.

setelah selesai membeli kacamata mereka pergi jalan-jalan hari ini Ria belum menggunakan kaca mata karna kacamata yang sesuai dengan penglihatannya masih dalam pemesanan dan 2 hari baru akan ada.

Bab 3 sahabat ayah

Kinar pulang ke rumahnya setelah jalan-jalan dengan temannya sesampainya di rumah ia berteriak memanggil ibunya "Bu Kinar pulang"

Kinar melihat ayahnya sedang duduk ia mendekatinya sambil mencium pipi ayahnya, Kinar belum mengetahui jika saat ini ayahnya sedang ada tamu.

Setelah mencium pipi ayahnya ia terkejut karna saat ini ayahnya sedang ada tamu dan tamu ayahnya sedang menatapnya, ia tidak menyadari kalau sedari tadi ayahnya sedang ada tamu saat ini.

untuk menghilangkan rasa malunya Kinar mencoba menyapa tamu ayahnya

"Hallo om.." sapa Kinar

lalu ia menatap ayahnya "maaf yah, kinar tidak melihat tamu ayah" ucap pelan Kinar sambil tersenyum

"Hallo nak" jawab tamu ayahnya sambil tersenyum

Kinar membalas senyuman tamu ayahnya itu

"yah kinar masuk ke kamar dulu yaa, om Kinar tinggal dulu" pamit Kinar ke ayahnya dan juga tamu ayahnya

"Apa dia adalah putrimu Bram?"

"iya dia adalah putriku semata wayang"

"sudah lama kita tidak bertemu dan ketika bertemu kamu sudah memiliki putri yang begitu cantik Bram"

"Akupun sama halnya denganmu kita baru saja ketemu kamu sudah mau menikahkan putramu"

Ayah Kinar dan sahabatnya tertawa

"Oh iya tujuanku datang kesini yaitu memberitahukan bahwa dalam seminggu lagi putraku Rangga akan menikah jadi aku harap kamu bisa datang bersama dengan istri dan juga putrimu Bram"

"Akan aku usahakan datang ke acara pernikahan putramu, tak terasa tidak lama lagi kamu bakal memiliki cucu Hans"

"ya begitulah,dan ingat setelah ini jangan lupa kamu harus mengundangku di pernikahan anakmu Bram"

"Pasti itu, aku tidak akan melupakan sahabatku ini"

Didalam ruang tamu dua sahabat itu tertawa terbahak-bahak dengan topik yang mereka bahas

Setelah mengobrol lama kini Hans pamit untuk pulang karna waktu sudah menunjukan pukul 5 sore.

Bram mendekati Kinar yang sedang duduk sambil membantu ibunya dengan mengupas bawang

"Kamu dari mana saja, kenapa sore baru pulang ?hmm" tanya ayahnya sambil mencubit pipi putrinya

"Kinar habis kuliah nemanin teman Kinar beli kacamata yah"

"memangnya teman kamu mau kemana sampai membeli kacamata ?"

"Teman Kinar membeli kacamata obat yah, karna matanya itu sudah mines bukan kacamata gaya-gayaan yah"

"Ayah pikir kacamata untuk gaya-gayaan"

"ya nggak yah, tau gak yah matanya itu tidak bisa melihat jarak yang jauh yah seperti Kinar tadi masa Kinar jalan mendekati mereka dia gak lihat Kinar kan kasihan yah. kalau yang deketin dia penjahat dan dia gak lihat bisa gawat yah"

"Hahahaha kamu ada-ada saja mana ada penjahat sekarang"

"Siapa tau yah, kan kita gak tau namanya juga hidup"

"Temanmu sudah pulang mas?"

"iya Baru aja pulang"

"pada hal aku sudah memasak dengan cepat agar bisa mengajaknya makan bersama kita"

"tapi kenyataannya kamu belum selesai memasak kan?" ucap Bram pada istrinya

Kinar tertawa mendengar percakapan ibu dan ayahnya yang terdengar lucu

"Puas kalian menertawakan aku haaa"

"maaf Bu, ibu sih pakai bilang cepat tapi ujung-ujungnya tetap gak selesai" ucap Kinar

"lihat tangan ibu hanya dua gak mungkin cepat menyelesaikannya"

"iya, iya Bu aku sama ayah mengerti koq"

Namun ayah dan anak tidak berhenti tertawa, mereka masih saja tertawa dengan melihat ibu Yati memasak

"Bukan aku Bu tapi ayah yang mulai jadi Kinar hanya ikut-ikutan saja"

"oh gitu jadi ayah yang salah nih karna sudah menertawakan ibumu"

"kan ayah yang tertawa lebih dulu Kinar hanya ikut-ikutan aja"

"Stop, stop aku bilang stop ayah sama anak sama saja, cepat kinar selesaikan pekerjaanmu ibu sudah akan memasak bawang itu"

"iya Bu sabar, mengupas bawang perlu perjuangan Bu karna harus mengeluarkan kesedihan dengan menangis" ucapan Kinar membuat ayahnya dan ibunya tertawa

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!