NovelToon NovelToon

Aku Seorang Istri Dari 2 Suami

Episode 1

Janji suci pun berlangsung dengan lancar.

Setelah Denis memasangkan cincin di jari manis Renata yang mungil, Renata pun memasangkan cincin nikah di jari Denis juga, di susul dengan ciuman manis di bibir mereka.

Pernikahan mereka dilakukan dengan sederhana.

Denis yang seorang yatim piatu, sedangkan Renata yang sama malangngnya dengan Denis, kedua orang tua Renata juga sudah meninggal, dia hanya memiliki Dani dan juga mamanya Dani.

Hanya ada Dani seorang yang menjadi saksi dari janji suci pernikahan Renata dan Denis itu.

Setelah selesai, mereka pun langsung pulang ke rumah baru mereka, yang mana rumah itu juga di tempati seseorang yang bernama Dani.

Dani adalah suami pertama Renata, dan sekarang pun masih besetatus sebagai suami Renata.

________

Dani yang sudah sampai duluan di rumah mereka sedang menunggu kedatangan sahabat dan istrinya tersebut.

Ya, Dani naik mobil yang berbeda dengan Renata dan Denis.

"Haahh" Dani menghela nafasnya panjang saat keluar dari mobil lalu bersandar di samping mobil.

Tak lama mobil yang di tumpangi oleh Renata dan Denis pun datang.

Denis yang turun terlebih dulu, kemudian membukakan pintu mobil untuk Renata.

"Ayo turun, Sayang" Ucap Denis lembut kepada Renata sambil mengulurkan tangannya.

Renata yang melihat tangan sang suami barunya itu pun tersenyum dan meraih tangan Denis lalu keluar dari mobilnya.

Dilihatnya suami pertama Renata sedang menunggu kedatangan dirinya dan juga Denis yang menyambut dengan senyuman hangat di bibirnya yang tipis.

Dani langsung berjalan menuju pintu rumah baru mereka dan membukakan pintu untuk kedua mempelai tersebut.

"Terimakasih" ucap Renata pada Dani.

"Ia, Sayang, muach" balas Dani, dia mengecup pipi kiri Renata.

Denis hanya terdiam melihat istri barunya di kecup oleh lelaki yang sejujurnya kurang disukainya. Tapi dia tetap menghormati Dani sebagai suami pertama dari Renata.

"Kalian langsung istirahat saja, aku juga mau istiraha. Nanti kita makan malam di luar saja" Perintah Dani kepada Renata dan Denis yang masih berjalan di belakangnya.

Kedua pengantin itu hanya menganggukkan kepala mereka dan membalas perintah Dani dengan senyuman.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴 

Renata langsung memasuki kamarnya.

Di dalam rumah itu ada 3 kamar, kamar utama di tempati Renata, sedangkan 2 lagi di tempati oleh Dani dan Denis.

"Sayang" panggil Denis lembut kepada wanita yang selama ini di incarnya.

"Hei kenapa kamu masuk kamar ku ? " tanya Renata kaget saat membuka resleting gaun pengantinnya.

"Ah kau lupa ya, ini kan jadwal ku untuk tidur dengan mu" jawab Denis kesal mendengar pertanyaan Renata yang seperti tidak senang akan kehadirannya.

"Maaf,maaf. Aku lupa" Renata tersenyum menghampiri Denis yang sedang duduk di ujung kasur ranjang mereka.

Di Depan Renata, Denis memang selalu bersikap kekanak-kanakan, beda saat dirinya mengurus masalah pekerjaan di kantor dan di tempat rapat. Sikapnya lebih tegas dan disiplin terhadap bawahannya.

Renata dan Dani adalah salah satu bawahan Denis di tempat kerjanya. Denis sendiri menjabat sebagai Manajer di perusahaan AJGroup.

"Jangan ngambek lagi ah. Ayo ganti baju, trus kita tidur sebentar" Bujuk Renata yang sikapnya lebih dewasa di bandingkan Denis yang usianya 4 bulan lebih tua dari Renata.

"Bagaimana kalo aku bantu kamu ganti pakaian ??" Senyum nakal terlihat saat Denis mulai menatap tubuh Renata.

"Jangan lupa tamu bulanan ku belum pulang" Renata tersenyum bahagia dengan jawaban yang membohongi Denis.

"Ah, kenapa sih kita menikah hari ini, kenapa gituh gak seminggu yang lalu saja ?" Denis menggerutu kesal sambil melepas sepatunya lalu tidur tanpa mengganti pakaiannya.

Renata kembali tersenyum bahagia karena berhasil membohongi suami barunya.

"Hei bangun,ganti baju dulu" Renata menggoyangkan bahu Denis yang sedang tidur membelakanginya.

"Nanti saja sekalian mandi sore" jawab Denis yang masih kesal.

"Ya sudah, aku ganti pakaian dulu" Renata bangun dari duduknya dan melanjutkan mengganti pakaiannya yang tadi sempat tertunda karna kedatangan Denis.

"Ehem ehem" Denis berdehem setelah melihat bagian belakang tubuh Renata yang mungil bersih hanya di tutupi oleh pakaian dalamnya saja.

Renata menengok ke arah suaminya yang sedang tersenyum memandangi tubuh miliknya.

"Hei" Renata mengambil bantal sofa di dekatnya dan langsung melemparkannya ke arah kaki Denis.

"Apa sih, Yang ?" tanya Denis masih dengan senyum nakalnya.

"Katanya mau tidur, cepet sono tidur"Jawab Renata dengan nada bicaranya yang dibuat-buat seperti kesal.

Setelah selesai mengganti baju Renata pun naik ke kasur untuk tidur. Denis yang dari tadi menunggunya langsung memeluk tubuh istrinya saat berbaring tidur di sampingnya.

"Selamat tidur, Sayang. Muach, muach, muach" Ucap Denis lembut sambil mengecup kening,pipi,dan terakhir mendarat di bibir mungil Renata.

"Mmhh" Renata kaget saat Denis mengecup bibirnya

Denis hanya tersenyum melihat reaksi istrinya itu.

"Ayo tidur" ajak Denis.

Episode 2

Jarum jam sudah menunjuk tepat di angka 7 di malam minggu itu, terlihat kedua suami Renata sudah siap berangkat untuk makan malam menunggu kedatangan Renata keluar dari kamarnya.

"Cantik" kompak Dani dan Denis memuji.

Renata yang memakai Gaun panjang dengan belahan dada berbentuk V, juga belahan bagian bawah bajunya sampai selutut, tak lupa rambutnya di ikat ala ekor kuda, poninya tertata rapi menutupi keningnya, anting panjangnya terurai sampai bahu istri mereka.

"Ayo jalan" ucapnya sambil berjalan menuju ke luar. Tak ketinggalan pipinya yang merona karna mendengar pujian dari kedua suaminya.

"Tak sia-sia usahaku dandan selama satu jam" gumamnya, masih tersenyum malu membentuk lesung di kedua pipinya.

Sudah di putuskan sebelumnya mereka akan berangkat naik mobil Dani, dan yang akan menyupiri mereka pun Dani juga.

Agar adil, Renata duduk sendiri di kursi belakang. Dani dan Denis duduk di bejejer di depan.

_________

Sesampainya di Restoran yang mereka tuju.

Denis dan Renata menunggu Dani yang sedang memalkirkan mobilnya untuk masuk bersama.

Mereka langsung menuju meja yang sudah di pesan terlebih dahulu oleh Renata tadi di rumah.

Renata lagi-lagi duduk sendirian di kursi panjangnya, sedangkan kedua suaminya kembali duduk berjejer. Tapi, kali ini bukan membelakangi Renata, kini posisi mereka menghadap ke istri tercintanya.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Makan malam pun berlanjut selama satu jam. Karena Dani dan Renata minum alkohol terlalu banyak akhirnya mereka mabuk parah. Denis yang masih sadar mau tidak mau harus membawa kedua orang itu satu persatu ke dalam mobil, tapi dengan cara yang berbeda tentunya.

Denis mendahulukan Renata masuk kedalm mobilnya dengan cara menggendong tubuh Renata yang mungil.

Sedangkan Dani di bawa keluar dengan di bantu oleh karyawan Restoran, karena terlalu repot pikirnya kalo harus bulak balik keluar masuk membawa dua orang yang mabuk.

Setelah sampai di rumah, Denis membangunkan Dani dengan menepuk-nepuk pipinya,

"Hei bangun, bangun, sudah sampai rumah"

"Mmmhhhhh" dengan kesadaran yang belum kumpul Dani pun masuk kedalam rumah dengan berjalan sempoyongan.

Lain lagi caranya dengan Renata, Denis tidak membangunkannya. Dia langsung menggendongnya ke dalam kamar.

"Ini adalah malam pertamaku, sayangnya tidak sesuai rencana" ocehnya. Denis kesal mengingat tamunya Renata yang masih betah menginap di rumah Burung milik Denis dan Dani itu.

Setelah menidurkan Renata Denis kembali ke pintu rumahnya untuk Mengunci. Dia melihat Dani yang tidur di sofa ruang tamunya merasa sedikit kasihan karena posisi tidurnya tidak bebas akibat sofa yang sempit. Pada akhirnya dia memutuskan untuk memindahkan Dani ke kamarnya.

Denis kembali kekamarnya, terlihat baju bagian bawah Renata terangkat sampai pahanya.

"Ya tuhan, kenapa cobaanku seberat ini? kasian burungku ingin masuk ke sangkarnya" gerutu Denis sambil menutupi tubuh Renata dengan selimut.

"Selamat malam Sayang, mimpi indah, muach, muach, muach, muach, muach " ucap Denis sambil mengecupi lembut seluruh wajah Renata.

_________

Kring.. Kring.. Kring suara alarm membangunkan Renata dari tidurnya.

Dadanya terasa sedikit sesak karna Denis mengeratkan pelukannya saat Renata hendak bangun untuk menyiapkan sarapan dan pakaian untuk kedua suaminya.

"Sayang ini masih pagi, ayo tidur lagi" Pinta Denis kepada Renata.

"Udah jam lima pagi, aku harus masak dan menyiapkan pakaian untuk kalian" jawab Renata lembut sambil mencoba melepaskan tangan Denis dari tubuhnya.

"Beri aku imbalan dulu kalo kau ingin lepas dari pelukanku" ucapan manja keluar dari mulut Denis.

"Baiklah, baiklah ,longgarkan sedikit pelukannya" Renata mencoba membalikkan badannya dan menghadap ke Denis, karena semalaman Renata tidur membelakangi Denis.

"Muach.. Muach.. Muach" Renata mengecup pipi kiri, kening, dan pipi kanan Denis. Saat hendak mengecup bibir tiba-tiba Denis bangun dan menindihi tubuh Renata kemudian langsung mel*mat bibir mungil milik sang istri.

"Mmhhh, ini sudah siang, nanti malam kita lanjutkan lagi,ok? " bujuk Renata agar Denis mau melepaskannya.

"Kau janji? "Tampak semangat yang membara menghiasi wajah Denis.

"Ia. " jawab singkat Renata.

"Tapi kamu bilang Tamunya belum pergi. " Denis sedikit cemberut mengingat tamu yang tak di undang itu.

"Aku bohong, tamunya sudah pergi dari dua hari yang lalu, maaf. " Renata ketawa geli melihat ekspresi suaminya.

"Apa? Bohong? Kamu berbohong? "Wajah Denis semakin kesal mendengar ucapan Renata.

"Maaf.. Maaf.. Aku gak tau kalau bakalan mabuk terus langsung tidur" Renata memasang muka sok bersalahnya.

Denis benar-benar merasa kesal, dia tidak menjawab perkataan Renata. Ingin rasanya dia memberikan olah raga pagi untuk Renata, tapi sayang waktu semakin siang, Renata juga harus menyiapkan keperluannya dan juga keperluan Dani.

Denis bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk mendinginkan amarahnya di guyur oleh air dingin yang mengucur dari shower.

"Sayang maaf. " ucap Renata yang sekarang merasa benar-benar bersalah.

Episode 3

Flasback on.

"Nak, tolong jaga Renata ya. Seperti yang kamu ketahui dia cuma punya om doang, ibunya sudah lama meninggal. Cuma kamu yang om percaya bisa menjaga Renata dengan baik" Suara lirih keluar dari mulut Ayah Renata yang sedang terkapar di RSUD.

"Ia om, Dani janji akan menjaga Renata sampai kapan pun. Om jangan banyak pikiran, banyakin istirahat biar cepet sembuh"Jawab Dani meyakinkan ayah Renata. Yang sebenernya Dani adalah pacar Renata, hanya saja Renata belum siap memberi tahu ayahnya masalah hubungan mereka.

"Sebentar ya om saya telpon Renata dulu" Dani pamit keluar ruangan meninggalkan calon mertuanya.

Ayah Renata hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Terimakasih ya nak" ucapnya saat melihat Dani bangun dari tempat duduk di samping ranjangnya.

"Ia om" jawab singkat Dani yang kemudian langsung keluar.

"Hallo Ren" ucap Dani setelah panggilan telponnya terhubung dengan Renata.

"Hallo Dan,ada apa?"

"Kamu udah sampei mana?"

"Bentar lagi kok, paling 30 menitan lagi juga sampai" Jawab Renata yang masih dalam perjalanan pulang dari ibu kota.

"Yasudah hati-hati ya. Nanti kalo udah sampe depan RSUD kamu nelpon aku, biar aku jemput. Aku balik ke kamar lagi" ucapnya semangat karna akhirnya setelah 2 hari berpisah bisa ketemu lagi.

"Ia Dan, titip ayah ya" jawab Renata.

Renata dan Dani memang bekerja di perusahaan AJgroup di ibu kota, hanya saja Dani sedang ambil cuti untuk menengok mamanya di kampung, sekalian menengok calon mertuanya.

Karena banyak karyawan di devisinya yang ambil cuti juga, jadi Dani hanya pulang sendiri, dan Renata memutuskan akan ambil cuti setelah Dani kembali dari kampung. Tapi tiba-tiba ada kabar buruk yang membuat Renata mengharuskannya untuk pulang saat Dani baru 2 hari berada di kampung. Alasannya karena ayah Renata sedang sakit parah saat Dani mampir ke rumah Renata di kampungnya.

Setelah menutup telphonenya Dani tidak langsung masuk ke ruangan dimana calon mertuanya di rawat. Dia hendak membeli kopi di kantin terlebih dulu, karena dirasa matanya sudah mulai mengantuk. Maklum waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari.

Saat pulang dari kantin Dani melihat beberapa perawat berlarian menuju arah ruangan calon mertuanya. Merasa ada hal yang di takutkan Dani pun ikut berlari menuju calon mertuanya.

Dan benar, semua perawat masuk ke ruangan Ayah Renata. betapa terkejutnya Dani saat melihat seluruh bagian tubuh Ayah Renata sudah tertutup oleh selimut. Kopi yang di belinya tadi jatuh dari genggaman tangannya, seluruh tubuhnya lemas, air matanya menetes tanpa ia sadari, terkulai lemas di lantai sambil memegangi tangan Ayah Renata.

"Om bangun om, bangun, sebentar lagi Renata datang. Tolong jangan buat dia menangis, tolong om" suara yang keluar dari mulut Dani begitu berat, bibirnya bergetar, tangannya berkeringat saat memegang tangan Ayah Renata yang sudah mulai sedikit dingin.

"Om bangun" Kini suaranya sedikit lebih kencang dari sebelumnya.

"Permisi mas, kita harus segera mengurus jenazahnya" Ucap 2 perawat laki-laki yang tadi lari bersamanya.

Dani terdiam, dia melepaskan pegangan tangannya yang sedari tadi memegangi tangan calon mertuanya, dia melihat jam tangannya,10 menitan lagi Renata akan sampai, bagaimana dia bilang pada Renata tentang masalah ini, bagaimana Renata akan sanggup menjalani hari-harinya. Yang dulu saja saat Ibunya meninggal Renata benar-benar berlarut dalam kesedihan berminggu-minggu lamanya tidak mau makan dan minum. Begitulah pikirnya saat melihat ranjang calon mertuanya di bawa keluar oleh para perawat tadi untuk di urus.

Tak lama telpon Dani pun berbunyi, dilihatnya ternyata panggilan dari Renata.

"Haaaaaaaaaaaaah" Dani menghela panjang nafasnya, kemudian mengangkat panggilan telpon dari kekasihnya.

"Hallo Dan" terdengeran suara Renata dari telponnya. Dani terdiam, dadanya terasa semakin sesak saat mendengar suara sang kekasih.

"Kamu ngantuk ya ? Maaf ngerepotin kamu, aku udah turun dari Bus, dan sekarang lagi naik ojeg, paling 5 menitan lagi sampai. Tunggu aku di depan ya" Pinta Renata pada Dani. Yang sebenarnya dalam hati Renata sudah merasakan rasa tidak tenang sejak menerima telpon dari Dani tadi sewaktu masih di dalam bus.

"Ia" Dani hanya menjawab singkat, lalu bangun dari duduknya. Dengan kaki yang lemas dia berjalan menuju depan RSUD untuk menjemput Renata.

_______

Tak lama Dani menunggu, Renata pun tiba, turun dari ojek dan tersenyum melihat Dani. Tapi tiba-tiba senyum Renata menghilang saat melihat ekspresi yang Dani suguhkan padanya.

"Dan kamu kenapa? "Tanyanya pada Dani yang membuat hatinya semakin bergejolak khawatir.

Dani terdiam, dia memeluk tubuh Renata dengan erat, membuat Renata tanpa sadar menjatuhkan air matanya, seakan-akan dia tahu bahwa ada yang terjadi pada ayahnya.

"Dan ada apa? " Bibir Renata bergetar, tangannya mencoba melepaskan pelukan Dani.

"Dan" bentak Renata yang membuat Dani akhirnya memberi tahu keadaan sang ayah.

"Om __" Dengan suara yang gemetar Dani mencoba sekali lagi memberi tahu Renata.

"Om udah pergi ke surga Ren" Dani kembali memeluk tubuh Renata yang mulai melemas saat mendengar ucapannya.

"Engga Dan, enggak mungkin, Ayah pasti cuma pingsan, Ayo kita masuk keruangan ayah" Renata mulai meronta dalam pelukan Dani, air matanya semakin mengalir dengan deras, jantungnya terasa sesak, bukan karena di peluk, tapi karena mendengar kabar Kepergian Ayahnya untuk selamanya. Lututnya semakin menekuk tanda tak kuat lagi untuk berdiri, matanya terasa berat, pandangannya kabur, terdengar suara Dani yang memanggil-manggil namanya sambil menepuk pelan pipinya, suara Dani terasa semakin menjauh, pandangannya kini benar-benar gelap

"Sayang bangun." Teriak Dani menahan tubuh Renta yang sudah pingsan, dengan sisa tenaganya di membawa Renata ke dalam, meminta tolong pada suster untuk menangani Renata.

_________

Tiga hari sudah berlalu.

Kematian Ayah Renata membuat Renata benar-benar seperti yang di khawatirkan Dani.

"Sayang ayo makan, gak apa apa kok sedik juga, yang penting kamu makan" Bujuk Dani lembut agar Renata mau mengisi perutnya yang sudah tiga hari belum memakan dan meminum apa pun. Wajahnya pucat, bibirnya kering, matanya sembab karna menangis terus menerus.

"Aku udah gak punya siapa-siapa lagi Dan" suaranya terdengar sangat lemas dan pelan.

Dani meletakkan mangkun yang berisi bubur untuk Renata di meja, dia memeluk tubuh Renata, membelai rambut Renata.

"Sayang ada aku dan juga mamaku, jangan bilang kaya gitu lagi, ok" Dani mengecup kening Renata kemudian memeluknya lagi.

"Ayo makan buburnya, kasian Om sama Tante pasti sedih melihat kamu yang kaya gini, kalau kamu sayang sama Om dan Tante kamu harus bisa hidup dengan bahagia, aku yakin Om dan Tante sedang melihat mu dari atas sana, jangan buat kami yang menyangimu khawatir" Dani kembali membujuk Renata sambil menyodorkan sesendok Bubur ke mulut Renata.

Renata akhirnya membuka mulutnya, memakan bubur dan meminum air yang Dani berikan. Walaupun cuma memakan setengah dari satu mangkok penuh bubur yang Dani bawakan untuknya setidaknya itu adalah sebuah kebahagiaan untuk Dani melihat kekasihnya akhirnya bisa makan dan minum lagi.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Satu tahun kemudian Dani memutuskan untuk melamar Renata, memenuhi semua janjinya pada Ayah Renata.

Acara lamaran yang sederhana itu pun berlangsung dengan lancar, mereka memutuskan untuk menikah 3 bulan lagi.

Karena Renata masih ingin bekerja dan Dani yang saking sayangnya pada Renata selalu menuruti keinginan Renata, dia mengabulkan permintaan kekasihnya itu, hanya saja mereka harus merahasiakan pernikahan mereka dari teman dan bosnya di kantor.

Alasanya karena di tempat perusahaan mereka bekerja melarang pasangan suami istri bekerja sekantor, dikarenakan salah satu alasannya Menghindari adanya konflik pribadi yang berpotensi membuat lingkungan kerja jadi tidak kondusif, juga kinerjanya yang dikhawatirkan akan menurun

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Tak terasa usia pernikahan Renata dan Dani memasuki tahun ke tiga.

Mereka memang saling menyanyangi satu sama lain. Saat berada di luar, jauh dari kantor khususnya saat di rumah pasangan ini selalu mesra sperti pengantin baru.

Tapi saat mereka melakukan hubungan intim suami istri, Renata sudah berapa kali menangis, membuat Dani merasa bersalah, bingung harus bagaimana.

Dani tak sanggup jika harus melepaskan Renata, begitu pula Renata yang sangat mencintai dan menyangi Dani. Tapi Renata sendiri seorang wanita muda yang masih normal. Yang menjadi masalahnya adalah Dani memiliki kelemahan dalam memberikan Nafkah Batin pada Renata. Segala cara sudah Dani coba untuk mengobati kelemahannya itu hanya saja hasilnya nihil.

Hingga akhirnya Dani memutuskan untuk mengizinkan Renata menikah lagi dengan laki-laki lain. Dengan syarat Renata tetap menjadi Istrinya.

"Tapi Yang, kalo begini apa kamu gak bakalan sakit hati ? Dan lagi aku belum siap" ucap Renata mendengar usulan dari Dani.

"Aku bakal baik-baik saja kok, aku sudah lama memikirkan ini. Bahkan aku sudah punya seorang kandidat untuk jadi suami ke dua mu" jelas Dani sambil tersenyum. Walau dalam hatinya ini adalah sebuah keputusan yang menyakitkan, berbagi istri yang di sayangi dengan pria lain.

"Aku akan memikirkan dulu, tolong beri aku waktu" Renata langsung pergi meninggalkan Dani yang sedang duduk di ruang tamu rumahnya.

Setahun setelah mereka menikah,mereka memutuskan untuk menetap di kota dan membeli Rumah. Mamanya Dani di ajak juga untuk tinggal bersana mereka, tapi beliau malah menolak, gak betah tinggal di kota, itulah alasan mama Dani.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!